PORTFOLIO MANAJEMEN INVESTASI Dosen : Dr. LUQMAN HAKIM , MM NAMA NO. MHS PROGRAM STUDI PROGRAM : SUMARYOTO : 1766390004 : MANAJEMEN KEUANGAN : STRATA – 3 Pada dasarnya investasi portofolio merupakan penanaman modal yang dilakukan oleh para investor melalui pasar modal baik dalam bentuk saham maupun surat utang seperti obligasi. Manajemen investasi adalah manajemen profesional yang mengelola beragam sekuritas atau surat berharga seperti saham, obligasi dan aset lainnya seperti properti dengan tujuan untuk mencapai target investasi yang menguntungkan bagi investor. Investor tersebut dapat berupa institusi ( perusahaan asuransi, dana pensiun, perusahaan dll) . Investasi ini sangat memiliki tingkat risiko yang besar dan sebaliknya juga memiliki tingkat keuntungan yang besar juga, tergantung bagaimana para investor membaca kondisi pasar dan kelihaian mereka dalam melakukan spekulasi. Adapun Investasi portofolio di Indonesia sangat membantu perusahaan-perusahaan yang ada di pasar modal untuk memajukan usahanya agar lebih berkembang lagi. Dengan adanya investasi ini maka modal didalam perusahaan akan meningkat dan dapat dipergunakan untuk menambah alat-alat produksi dan lain-lain. Dan investasi portofolio di Indonesia yang dilakukan oleh para investor melalui pasar modal berasal dari saham dan surat utang seperti obligasi dan lain-lain. Dalam melakukan investasi portofolio, investor harus memperhatikan siklus ekonomi ketika memutuskan komposisi dari berbagai instrumen keuangan Untuk mengurangi risiko investasi, investor perlu melakukan hedging atau diversifikasi lebih banyak jenis saham Risiko Investasi Mengenali tanda-tanda awal (leading indicator) sangat penting dalam melakukan shifting stock sebelum terlambat, dalam rangka: ◦ Mencegah kerugian yang lebih besar ◦ Meraup untung yang lebih besar Investor dikatakan beruntung jika dapat menerima kembali minimal sejumlah nilai modal awal (capital maintenance). Portofolio adalah masalah alokasi investasi dan seleksi saham Alokasi investasi ditetapkan terlebih dahulu, baru kemudian dilakukan seleksi saham dengan menggunakan berbagai metode, seperti: ◦ Reward to variability ratio (R/V) ◦ Excess return ◦ Alpha Produk yang dapat diinvestasikan dapat berupa: ◦ Saham individual yang dipilih dengan menggunakan analisis securities market line (SML) ◦ Reksa dana yang dipilih dengan menggunakan analisis capital assets line (CAL) ◦ Indeks pasar yang dipilih dengan menggunakan analisis capital market line (CML) Investasi langsung (direct investment) adalah investasi pada asset riil (Real Assets) misalnya : pembelian asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan / perkebunan, dan lain-lain. Investasi tidak langsung (indirect investment) atau investasi portofolio adalah investasi pada asset finansial (financial assets): a. Investasi di pasar uang : deposito, sertifikat BI. b. Investasi di pasar modal : saham, obligasi, opsi, warrant. 1. Return merupakan tingkat keuntungan investasi yang terdiri dari ; a. expected return (return yang diharapkan) yaitu return yang diharapkan akan didapat oleh investor di masa depan. b. realized return (return aktual) yaitu return yang sesungguhnya terjadi / didapatkan oleh investor. 2. Risiko merupakan kemungkinan return aktual berbeda dengan return yang diharapkan yang terdiri dari ; a. risiko sistematis (systematic risk) atau risiko pasar (general risk) yaitu risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, berkaitan dengan faktor makro ekonomi yang mempengaruhi pasar (misal : tingkat bunga, kurs, inflasi dan kebijakan pemerintah). b. risiko tidak sistematis (unsystematic risk) atau risiko perusahaan (risiko spesifik) yaitu risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena hanya ada dalam satu perusahaan / industri tertentu. 1. Menentukan kebijakan investasi Pada tahap awal pengambilan keputusan, investor perlu menetapkan tujuannya berinvestasi dan menentukan besarnya investasi yang akan ditanam. 2. Analisis Sekuritas Pada tahap ini akan diadakan analisis terhadap individual (sekelompok) sekuritas. Ada dua filosofi dalam melakukan analisis sekuritas 3. Pembentukan Portofolio Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas mana saja yang akan dipilih untuk membentuk portofolio dan berapa proporsi dana yang akan ditanam pada tiap-tiap sekuritas tersebut 4. Melakukan Revisi Portofolio Tahap ini merupakan pengurangan terhadap ketiga tahap sebelumnya dengan maksud jika diperlukan akan diadakan perubahan terhadap portofolio yang telah dimiliki. 5. Evaluasi Kinerja Portofolio Dalam tahap ini pemodal mengadakan penilaian terhadap kinerja portofolionya, baik dalam aspek tingkat keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung. RETURN YANG DIHARAPKAN PENGERTIAN RETURN Return adalah imbalan atas keberanian investor menanggung risiko, serta komitmen waktu dan dana yang telah dikeluarkan oleh investor. ◦ Return juga merupakan salah satu motivator orang melakukan investasi. ◦ Sumber-sumber return terdiri dari dua komponen: 1. Yield 2. Capital gains (loss) ◦ Dengan demikian, return total investasi adalah Return total = yield + capital gains (loss) 1. 2. ANALISIS RISIKO MANAJEMEN PORTOFOLIO Logika Kelebihan investasi dalam bentuk portofolio dibanding aset tunggal adalah bahwa kita bisa mengurangi risiko tanpa harus mengurangi tingkat return yang diharapkan. Yang dipakai dalam konsep portofolio hampir mirip dengan logika pengurangan risiko dalam prinsip asuransi, dimana perusahaan asuransi akan mengurangi risiko dengan membuat sebanyak mungkin polis asuransi. BEBERAPA KONSEP DASAR - Portofolio Efisien dan Portofolio Optimal - Fungsi utilitas dan kurva indiferens - Aset berisiko dan aset bebas risiko MODEL PORTOFOLIO MARKOWITZ - Memilih portofolio optimal - Memilih kelas aset optimal INVESTOR BISA MENGINVESTASIKAN DAN MEMINJAM DANA BEBAS RISIKO Dalam ilmu ekonomi, fungsi utilitas sering diartikan sebagai suatu fungsi matematis yang menunjukkan nilai dari semua alternatif pilihan yang ada. Semakin tinggi nilai suatu alternatif pilihan, semakin tinggi utilitas alternatif tersebut. Dalam konteks manajemen portofolio, fungsi utilitas menunjukkan preferensi seorang investor terhadap berbagai pilihan investasi dengan masing-masing risiko dan tingkat return yang diharapkan. Fungsi utilitas bisa digambarkan dalam bentuk grafik sebagai kurva indiferen, seperti berikut: u3 Return yang diharap kan, Rp u2 u1 u3 u1b u2 u1 Peningkatan utilitas u1a Risiko, p Risiko adalah kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima dengan return yang diharapkan. Sumber-sumber risiko suatu investasi terdiri dari: 1. Risiko suku bunga 2. Risiko pasar 3. Risiko inflasi 4. Risiko bisnis 5. Risiko finansial 6. Risiko likuiditas 7. Risiko nilai tukar mata uang 8. Risiko negara (country risk) 417 Risiko juga bisa dibedakan menjadi dua jenis: 1. Risiko dalam konteks aset tunggal. - Risiko yang harus ditanggung jika berinvestasi hanya pada satu aset saja. 2. Risiko dalam konteks portofolio aset. a. Risiko sistematis (risiko pasar/risiko umum). - Terkait dengan perubahan yang terjadi di pasar dan mempengaruhi return seluruh saham yang ada di pasar. b. Risiko tidak sistematis (risiko spesifik). - Terkait dengan perubahan kondisi mikro perusahaan, dan bisa diminimalkan dengan melakukan diversifikasi. 418 419 Berinvestasi pd berbagai saham di sebut DIVERSIFIKASI Risiko Portofolio dipengaruhi oleh ◦ Risiko masing-masing saham ◦ Proporsi dana yg diinvestasikan pd masingmasing saham ◦ Kovarians (couvariance) / koefisien korelasi antar saham dlm portofolio ◦ Jumlah saham yg membentuk portofolio 420 Untuk menurunkan risiko portofolio, investor perlu melakukan ‘diversifikasi’, dengan membentuk portofolio sedemikian rupa hingga risiko dapat diminimalkan tanpa mengurangi return yang diharapkan. Diversifikasi bisa dilakukan dengan: 1. Diversifikasi random. - Memilih aset yang akan dimasukkan dalam portofolio secara acak. 2. Diversifikasi model Markowitz. - Memilih aset yang dimasukkan dalam portofolio berdasar berbagai informasi dan karakteristik aset. 421 Di samping ukuran kovarians, dalam perhitungan risiko portofolio kita juga harus memperhatikan besarnya korelasi antar aset. Koefisien korelasi adalah suatu ukuran statistik yang menunjukkan pergerakan bersamaan relatif (relative comovements) antara dua variabel. Dalam konteks diversifikasi, ukuran ini akan menjelaskan sejauhmana return dari suatu sekuritas terkait satu dengan lainnya. 422 Ukuran korelasi biasanya dilambangkan dengan (i,j) dan berjarak (berkorelasi) antara +1,0 sampai –1,0, dimana: Korelasi Vs manfaat pengurangan risiko: 1. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi positif sempurna (+1,0) tidak akan memberikan manfaat pengurangan risiko. 2. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi nol, akan mengurangi risiko portofolio secara signifikan. 423 Korelasi Vs manfaat pengurangan risiko: 1. Penggabungan dua buah sekuritas yang berkorelasi negatif sempurna (-1,0) akan menghilangkan risiko kedua sekuritas tersebut. 2. Dalam dunia nyata, ketiga jenis korelasi ekstrem tersebut (+1,0; 0,0; dan –1,0) sangat jarang terjadi. Oleh karena itu, investor tidak akan bisa menghilangkan sama sekali risiko portofolio. Hal yang bisa dilakukan adalah ‘mengurangi’ risiko portofolio. 424 Aset berisiko adalah aset-aset yang tingkat return aktualnya di masa depan masih mengandung ketidakpastian. Salah satu contohnya adalah saham. Aset bebas risiko merupakan aset yang tingkat returnnya di masa depan sudah bisa dipastikan pada saat ini, dan ditunjukkan oleh varians return yang sama dengan nol. Salah satu contohnya adalah obligasi jangka pendek yang diterbitkan pemerintah. Membentuk portofolio dengan model Markowitz lebih baik dibanding membentuk portofolio dengan pendekatan naif (acak). Dengan menggunakan model Markowitz investor bisa memanfaatkan semua informasi yang tersedia sebagai dasar pembentukan portofolio yang optimal. Teori portofolio dengan model Markowitz didasari oleh 3 asumsi, yaitu: 1. Periode investasi tunggal, misalnya 1 tahun. 2. Tidak ada biaya transaksi. 3. Preferensi investor hanya berdasar pada return yang diharapkan dan risiko. Dalam pendekatan Markowitz, pemilihan portofolio optimal didasarkan pada preferensi investor terhadap return yang diharapkan dan risiko masing-masing pilihan portofolio. u2 Return yang diharapkan( Rp) Garis permukaan efisien B-C-D-E E D G C B u1 H Titik-titik portofolio optimal B, C, D, E A Risiko, p Keputusan dalam pemilihan kelas aset yang optimal dalam manajemen portofolio akan meliputi tiga keputusan, yaitu: 1. pembuatan keputusan alokasi aset, 2. penentuan porsi dana yang akan diinvestasikan pada masing-masing kelas aset, dan 3. pemilihan aset-aset dari setiap kelas aset yang telah dipilih. SAHAM BIASA OBLIGASI INSTRUMEN PASAR UANG Ekuitas Domestik Obligasi Pemerintah Treasury Bills Kapitalisasi Besar Obligasi Perusahaan Commercial Paper Kapitalisasi kecil Rating AAA EKUITAS INTERNASIONAL Rating Baa Pasar modal negara maju Pasar modal berkembang Obligasi Berisiko Tinggi (Junk Bond) Obligasi Dengan Jaminan Obligasi Internasional Guaranteed Investment Contracts REAL ESTATE MODAL VENTURA Pemilihan portofolio optimal dengan model Markowitz di atas, ternyata mengandung asumsi bahwa pilihan investor hanya akan melibatkan aset berisiko. Apa yang akan terjadi pada garis permukaan efisien jika investor mengkombinasikan pilihan portofolio pada permukaan efisien dan investasi pada aset bebas risiko? Perubahannya bisa dilihat dalam gambar berikut: Return yang diharapkan, Rp B N M L X A RF Risiko, p Dengan dimasukkannya RF dalam model Markowitz, dan jika portofolio optimal investor misalanya adalah pada titik L, maka permukaan efisien akan berubah membentuk garis lurus RF–L. Dengan demikian, maka rumus untuk menghitung return yang diharapkan dan risiko portofolio tersebut akan berubah menjadi: E(Rp) = WRF RF + (1-WRF) E(RL) (5.1) p = (1 – wRF) L (5.2) u2 K Return yang diharapkan, Rp B u1 N L RF Risiko, p Dengan mencari tambahan dana yang berasal dari pinjaman bebas risiko, investor bisa menambah dana yang dimilikinya untuk diinvestasikan. Jika dana pinjaman tersebut digabungkan dengan dana yang dimiliki saat ini dan digunakan untuk investasi, investor akan mempunyai kemungkinan untuk mendapatkan return diharapkan dari investasi yang lebih tinggi. Jika kita asumsikan investor bisa meminjam dana sebesar jumlah dana yang dimilikinya (100% dari dana yang dimiliki), dan semua dana tersebut (200%) akan diinvestasikan pada aset berisiko maka posisi portofolio akan berada pada titik K. Dengan demikian, maka rumus untuk menghitung return yang diharapkan dan risiko portofolio tersebut akan berubah menjadi: E(Rp) = WRF + (1 – WRF) E(RK) = -1 (RF) + 2 E(RK) p = (1 – wRF) K = 2 K (5.3) (5.4) Dalam memilih portofolio, investor akan mendasarkan pemilihannya pada preferensi terhadap return yang diharapkan dan risiko yang bersedia ditanggung investor ◦ Semakin konservatif seorang investor, semakin enggan dia menanggung risiko pilihan portofolionya akan semakin mendekati aset bebas risiko atau titik RF ◦ Semakin agresif seorang investor, berarti semakin berani dia menanggung risiko, sehingga pilihan portofolionya akan semakin mendekati portofolio pada aset berisiko Pilihan investor nantinya akan berada pada titik persinggungan antara kurva utilitas investor (U1 atau U2) dengan garis permukaan efisien (garis RF-K). Return yang diharapkan dari suatu portofolio bisa diestimasi dengan menghitung rata-rata tertimbang dari return yang diharapkan dari masing-masing aset individual yang ada dalam portofolio. Rumusnya adalah: n E(R p ) Wi E(Ri ) (4.10) i 1 438 Sebuah portofolio yang terdiri dari 3 jenis saham ABC, DEF dan GHI menawarkan return yang diharapkan masing-masing sebesar 15%, 20% dan 25%. Misalnya, prosentase dana yang diinvestasikan pada saham ABC sebesar 40%, saham DEF 30% dan saham GHI 30%. Maka, return yang diharapkan: E(Rp) = 0,4 (0,15) + 0,3 (0,2) + 0,3 (0,25) = 0,195 atau 19,5% 439 Dalam menghitung risiko portofolio, ada tiga hal yang perlu ditentukan, yaitu: 1.Varians setiap sekuritas 2.Kovarians antara satu sekuritas dengan sekuritas lainnya 3.Bobot portofolio untuk masing-masing sekuritas 1. Tingkat pengembalian yang diharapkan (Expected Rate Of Return) 2. Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang 3. Tingkat bunga 4. Biaya investasi 5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya 1. Return merupakan tingkat keuntungan investasi yang terdiri dari ; a. expected return (return yang diharapkan) yaitu return yang diharapkan akan didapat oleh investor di masa depan. b. realized return (return aktual) yaitu return yang sesungguhnya terjadi / didapatkan oleh investor. 2. Risiko merupakan kemungkinan return aktual berbeda dengan return yang diharapkan yang terdiri dari ; a. risiko sistematis (systematic risk) atau risiko pasar (general risk) yaitu risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, berkaitan dengan faktor makro ekonomi yang mempengaruhi pasar (misal : tingkat bunga, kurs, inflasi dan kebijakan pemerintah). b. risiko tidak sistematis (unsystematic risk) atau risiko perusahaan (risiko spesifik) yaitu risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena hanya ada dalam satu perusahaan / industri tertentu. 1. 2. 3. Asset yang dimiliki saat ini Pinjaman dari pihak lain Tabungan. Rumus yang dipakai adalah (rumus 4.11): 2 p [ W A2 A WB2 B2 2( W A ) ( WB ) ( AB ) A B ]1 / 2 dimana: p = standar deviasi portofolio wA = bobot portofolio pada aset A A,B = koefisien korelasi aset A dan B Portofolio yang terdiri dari saham A dan B masingmasing menawarkan return sebesar 10% dan 25%; serta standar deviasi masing-masing sebesar 30% dan 60%. Alokasi dana investor pada kedua aset tersebut masing-masing sebesar 50% untuk setiap aset. Perhitungannya adalah sbb: p (A,B) = [(0,5)2 (0,3)2 + (0,5)2 (0,6)2 + 2 (0,5) (0,5) (0,3) (0,6)] 1/2 = [0,0225 + 0,09 + (0,09) (A,B)] 1/2 = [0,1125 + 0,09 (A,B)] 1/2 Berikut adalah tabel risiko portofolio A dan B jika dihitung dalam berbagai skenario koefisien korelasi: A,B [0.1125 + 0,09 (A,B)] 1/2 p +1,0 [0,1125 + (0,09) (1,0)] 1/2 45,0% +0,5 [0,1125 + (0,09) (0,5)] 1/2 39,8% +0,2 [0,1125 + (0,09) (0,2)] 1/2 36,1% 0 [0,1125 + (0,09) (0,0)] 1/2 33,5% -0,2 [0,1125 + (0,09) (-0,2)] 1/2 30,7% -0,5 [0,1125 + (0,09) (-0,5)] 1/2 25,9% -1,0 [0,1125 + (0,09) (-1,0)] 1/2 15% Bagaimana jika jumlah aset yang dimasukkan dalam portofolio lebih dari 2 sekuritas (n sekuritas)? Rumus untuk menghitungnya akan menjadi lebih rumit (4.12): 2 n p i 1 2 Wi n n W iW j i j 2 i i 1 j 1 ij Penulisan rumus di atas barangkali tampak sedikit rumit. Untuk itu, rumus tersebut bisa digambarkan dalam bentuk matriks berikut: ASET 1 ASET 2 ASET 3 ASET N ASET 1 W1W111 W1W212 W1W313 W1WN1N ASET 2 W2W112 W2W222 W2W323 W2WN2N ASET 3 W3W113 W2W323 W3W333 W3WN3N ASET N WNW1N1 WNW1N1 WNW1N1 WNWNNN Sistem Perekonomian di Indonesia Dalam demokrasi dan ekonomi yang berdasar Pancasila dan UUD 1945, dengan jelas dan tegas menolak individualisme yang sepenuhnya tak sosial, tak pernah menerima sistem kemasyarakatan yang sepenuhnya diabdikan kepada kepentingan individu-individu yang terlepas satu sama lain. Dan dalam alam pandangan Pancasila dan UUD 1945, maka keduanya yaitu individu dan masyarakat, berada dalam keselarasan dan keseimbangan, sebagai bagian dari keselarasan dan keseimbangan yang lebih besar. Perbandingan antara sistem-sistem perekonomian Perekonomian Indonesia Dimasa Sekarang & Dipandang Dari Segi Positif Negatifnya Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut. Sistem Perekonomian Nasional Sistem perekonomian Indonesia saat ini adalah sistem perekonomian nasional kerakyatan yang mulai berlaku sejak terjadinya reformasi sejak tahun 1998. Tekad pemerintah ini ditetapkan dalam ketetapan MPR Indonesia nomor IV/MPR/1999 yang mengatur mengenai garis-garis besar haluan Negara. Dalam sistem perekonomian kerakyatan, pemerintah hanya berperan sebagai pencipta iklim sehat yang memungkinkan tumbuh dan berkembangnya dunia usaha di Indonesia, sedangkan kegiatan ekonomi dipegang secara aktif oleh masyarakat. Sistem Perekonomian Nasional Secara umum ada 3 (tiga) macam sistem perekonomian yang dikenal di dunia, yaitu : 1. Sistem Ekonomi Pasar (Kapitalisme) Di dalam sistem ini setiap orang diberi kebebasan unutk melaksanakan kegiatan perekonomian, baik dalam hal kegiatan menjual dan membeli barang yang mereka inginkan serta kebebasan dalam memiliki faktor-faktor produksi. 2. Sistem Ekonomi Terencana (Sosialisme) Di dalam sistem ekonomi sosialis pemerintah diharuskan memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi, namun kepemilikkan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara. 3. Sistem Ekonomi Campuran Sistem ini timbul sebagai akibat dari kegagalan sistem ekonomi pasar yang terlalu ketat, demikian juga halnya dengan sistem ekonomi terencana, tidak mampu menghilangkan kelas-kelas dalam masyarakat sehingga muncullah sistem ekonomi campuran. Perekonomian Indonesia dimasa kini Indonesia adalah Negara yang terkenal akan keajaiban alamnya yang sungguh membuat takjub seluruh dunia, dan dipandang sebagai Negara maju oleh sebagian Negara di dunia. Namun bagaimanakah jika dilihat dari sudut pandang perekonomiannya? Perekonomian Indonesia saat ini menurut IMF Ekonomi Indonesia 2012 Tumbuh 6,3%, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2012 sebesar 6,3%, jauh di bawah target pemerintah 6,7% akibat perlambatan ekspor. Namun, lembaga keuangan internasional ini menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini menjadi 6,4% dari prediksi sebelumnya 6,2%. Proyeksi pertumbuhan 2011 juga masih lebih rendah dibandingkan target pemerintah yang sebesar 6,5%. Perekonomian Indonesia dimasa kini Lain halnya menurut menteri BUMN Dahlan Iskan, yang meyakini ekonomi Indonesia pada 2012 dapat mengalahkan ekonomi Spanyol. "Untuk mengalahkan Spanyol...dibutuhkan syarat, bekerja, bekerja, bekerja dan tidak usah memikirkan politik," kata Dahlan, saat berpidato pada acara Anugerah Wira Usaha Mandiri, di Jakarta Convetion Center (JCC), Jumat. Menurt Dahlan, ekonomi Indonesia belakangan ini terus menunjukkan peningkatan tercermin dari kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB). "Tahun lalu (2011) ekonomi kita telah mengalahkan Belanda, tahun ini (2012) kita harus bisa melampaui ekonomi Spanyol," tegasnya. Perekonomian Indonesia dimasa kini PDB Indonesia pada akhir 2011 menembus 800 miliar dolar AS, berarti mengalahkan ekonomi Belanda yang mencapai 700 miliar dolar AS. Melihat pertumbuhan ekonomi nasional yang terus positif di atas 6 persen per tahun, bukan hal yang mustahil Indonesia dapat disejajarkan dengan ekonomi negara-negara maju dalam beberapa tahun ke depan. Di depan sekitar 1.000 mahasiswa yang hadir pada acara Wira Usaha Mandiri tersebut, Dahlan berpesan bahwa ekonomi Indonesia juga ditentukan oleh seberapa besar peran dunia usaha. Menteri menuturkan banyak tantangan yang dihadapi jika ingin menjadi usahawan yang sukses. "Pengusaha pasti pernah jatuh, tetapi kejatuhan itu harus dijadikan sebagai cermin untuk bisa bangkit kembali hingga menjadi sukses," tegasnya. Perekonomian Indonesia dimasa kini Dahlan mengajak pemuda untuk menjadi wirausaha sebagai wujud mengaktualisasi diri dalam kehidupan. "Berusaha saat usia muda merupakan masa yang ideal untuk mencapai kesuksesan dalam berbisnis, dengan catatan jujur, kreatif dan inovatif," katanya. Jika dilihat dari sektor pariwisata Indonesia Berdasarkan data tahun 2010, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 7 juta lebih atau tumbuh sebesar 10,74% dibandingkan tahun sebelumnya, dan menyumbangkan devisa bagi negara sebesar 7.603,45 juta dolar Amerika Serikat. Perekonomian Indonesia dimasa kini Dan dilihat dari sektor pertanian, pertanian (budidaya tanaman dan ternak) merupakan salah satu kegiatan yang paling awal dikenal peradaban manusia dan mengubah total bentuk kebudayaan. Para ahli prasejarah umumnya bersepakat bahwa pertanian pertama kali berkembang sekitar 12.000 tahun yang lalu dari kebudayaan di daerah Timur Tengah, yang meliputi daerah lembah Sungai Tigris dan Eufrat terus memanjang ke barat hingga daerah Suriah dan Yordania sekarang. Bukti-bukti yang pertama kali dijumpai menunjukkan adanya budidaya tanaman biji-bijian (serealia, terutama gandum kuna seperti emmer) dan polong-polong di daerah tersebut. Pada saat itu, 2000 tahun setelah berakhirnya Zaman Es terakhir di era Pleistosen, di dearah ini banyak dijumpai hutan dan padang yang sangat cocok bagi mulainya pertanian. Perekonomian Indonesia dimasa kini Pertanian telah dikenal oleh masyarakat yang telah mencapai kebudayaan batu muda (neolitikum), perunggu dan megalitikum. Pertanian mengubah bentuk-bentuk kepercayaan, dari pemujaan terhadap dewa-dewa perburuan menjadi pemujaan terhadap dewa-dewa perlambang kesuburan dan ketersediaan pangan. Perekonomian Indonesia dimasa kini Pembangunan sektor pertanian dapat merespon dan menjadi katalis pertumbuhan di sektor-sektor lainnya seperti perbankan, keuangan dan bisnis, pergdagangan, pengangkutan/ transportasi, jasa-jasa, dan industri pengolahan terutama industri pengolahan produk pertanian. Faktor lain yang mendukukung sektor pertanian menjadi sektor yang potensial karena kondisi tanah di Indonesia yang begitu subur dengan iklim tropis yang dimungkinkan dapat ditanami berbagai macam tumbuhan dan luas lautan Indonesia yang begitu luas hingga 70 persen luas Indonesia secara keseluruhan. Perekonomian Indonesia dimasa kini Permasalahan utama bangsa Indonesia adalah imperior kompleks. Yang berarti mempercayai bahwa produk bangsa Indonesia lebih buruk dibandingkan dengan produk bangsa lain. Masyarakat Indonesia lebih bangga menggunakan produk luar negeri dibandingkan dengan menggunakan produk dalam negerinya. Dampak Positif Perekonomian Global Kondisi ekonomi AS dan Jepang yang tengah meningkat memiliki pengaruh yang besar pada perkembangan ekspor Indonesia. Indonesian Economic performance in 1H 2010 & market outlook 2010. Pertumbuhan ekonomi global, memiliki dampak positif terhadap kondisi ekonomi Indonesia. Kondisi ekonomi AS dan Jepang sebagai proxi ekonomi dunia yang meningkat berpengaruh terhadap perkembangan ekspor Indonesia yang terus meningkat. Sampai dengan akhir semester kedua 2010, Ekspor Indonesia meningkat 17,2% YoY . Dampak Positif Perekonomian Global Secara historis perkembangan kondisi ekspor Indonesia tersebut memiliki kaitan yang cukup erat dengan perkembangan ekonomi kedua negara tersebut. Laju penguatan pertumbuhan ekonomi AS, sampai saat ini meskipun sedikit melambat namun masih dalam trend yang terus meningkat. Perbaikan angka penyerapan tenaga kerja serta turunnya angka pengangguran AS, menentukan daya beli konsumen dalam mengkonsumsi ekspor negara berkembang termsuk Indonesia. Sampai akhir Juli’2010 angka pengangguran AS telah mencapai 9,6% atau menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 10,1%. Dampak Negatif Perekonomian Global Dampak negatif yang paling cepat dirasakan sebagai akibat dari krisis perekonomian global adalah pada sektor keuangan melalui aspek sentimen psikologis maupun akibat merosotnya likuiditas global. Penurunan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai sekitar 50,0 persen, dan depresiasi nilai tukar rupiah disertai dengan volatilitas yang meningkat. Sepanjang tahun 2008, nilai tukar rupiah telah terdepresiasi sebesar 17,5 persen.