Uploaded by User94042

manajemen investasi dan portofolio

advertisement
PORTFOLIO MANAJEMEN INVESTASI
Dosen : Dr. LUQMAN HAKIM , MM
NAMA
NO. MHS
PROGRAM STUDI
PROGRAM
: SUMARYOTO
: 1766390004
: MANAJEMEN KEUANGAN
: STRATA – 3
Pada dasarnya investasi portofolio merupakan penanaman modal yang
dilakukan oleh para investor melalui pasar modal baik dalam bentuk saham
maupun surat utang seperti obligasi. Manajemen investasi adalah manajemen
profesional yang mengelola beragam sekuritas atau surat berharga
seperti saham, obligasi dan aset lainnya seperti properti dengan tujuan untuk
mencapai target investasi yang menguntungkan bagi investor. Investor tersebut
dapat berupa institusi ( perusahaan asuransi, dana pensiun, perusahaan dll) .
Investasi ini sangat memiliki tingkat risiko yang besar dan sebaliknya juga memiliki
tingkat keuntungan yang besar juga, tergantung bagaimana para investor membaca
kondisi pasar dan kelihaian mereka dalam melakukan spekulasi. Adapun Investasi
portofolio di Indonesia sangat membantu perusahaan-perusahaan yang ada di
pasar modal untuk memajukan usahanya agar lebih berkembang lagi. Dengan
adanya investasi ini maka modal didalam perusahaan akan meningkat dan dapat
dipergunakan untuk menambah alat-alat produksi dan lain-lain. Dan investasi
portofolio di Indonesia yang dilakukan oleh para investor melalui pasar modal
berasal dari saham dan surat utang seperti obligasi dan lain-lain.


Dalam melakukan investasi portofolio, investor
harus memperhatikan siklus ekonomi ketika
memutuskan komposisi dari berbagai instrumen
keuangan
Untuk mengurangi risiko investasi, investor perlu
melakukan hedging atau diversifikasi lebih banyak
jenis saham
Risiko Investasi


Mengenali tanda-tanda awal (leading indicator)
sangat penting dalam melakukan shifting stock
sebelum terlambat, dalam rangka:
◦ Mencegah kerugian yang lebih besar
◦ Meraup untung yang lebih besar
Investor dikatakan beruntung jika dapat menerima
kembali minimal sejumlah nilai modal awal (capital
maintenance).


Portofolio adalah masalah alokasi investasi dan
seleksi saham
Alokasi investasi ditetapkan terlebih dahulu, baru
kemudian dilakukan seleksi saham dengan
menggunakan berbagai metode, seperti:
◦ Reward to variability ratio (R/V)
◦ Excess return
◦ Alpha

Produk yang dapat diinvestasikan dapat berupa:
◦ Saham individual yang dipilih dengan
menggunakan analisis securities market line
(SML)
◦ Reksa dana yang dipilih dengan menggunakan
analisis capital assets line (CAL)
◦ Indeks pasar yang dipilih dengan menggunakan
analisis capital market line (CML)


Investasi langsung (direct investment) adalah investasi
pada asset riil (Real Assets) misalnya : pembelian
asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan
pertambangan / perkebunan, dan lain-lain.
Investasi tidak langsung (indirect investment) atau
investasi portofolio adalah investasi pada asset
finansial (financial assets):
a. Investasi di pasar uang : deposito, sertifikat BI.
b. Investasi di pasar modal : saham, obligasi, opsi,
warrant.
1. Return merupakan tingkat keuntungan investasi yang terdiri dari ;
a. expected return (return yang diharapkan) yaitu return yang
diharapkan akan didapat oleh investor di masa depan.
b. realized return (return aktual) yaitu return yang sesungguhnya terjadi
/ didapatkan oleh investor.
2. Risiko merupakan kemungkinan return aktual berbeda dengan return
yang diharapkan yang terdiri dari ;
a. risiko sistematis (systematic risk) atau risiko pasar (general risk) yaitu
risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi,
berkaitan dengan faktor makro ekonomi yang mempengaruhi pasar
(misal : tingkat bunga, kurs, inflasi dan kebijakan pemerintah).
b. risiko tidak sistematis (unsystematic risk) atau risiko perusahaan
(risiko spesifik) yaitu risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan
diversifikasi, karena hanya ada dalam satu perusahaan / industri
tertentu.
1. Menentukan kebijakan investasi
Pada tahap awal pengambilan keputusan, investor perlu menetapkan tujuannya
berinvestasi dan menentukan besarnya investasi yang akan ditanam.
2. Analisis Sekuritas
Pada tahap ini akan diadakan analisis terhadap individual (sekelompok)
sekuritas. Ada dua filosofi dalam melakukan analisis sekuritas
3. Pembentukan Portofolio
Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas mana saja yang akan dipilih untuk
membentuk portofolio dan berapa proporsi dana yang akan ditanam pada tiap-tiap
sekuritas tersebut
4. Melakukan Revisi Portofolio
Tahap ini merupakan pengurangan terhadap ketiga tahap sebelumnya dengan maksud
jika diperlukan akan diadakan perubahan terhadap portofolio yang telah dimiliki.
5. Evaluasi Kinerja Portofolio
Dalam tahap ini pemodal mengadakan penilaian terhadap kinerja portofolionya, baik
dalam aspek tingkat keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung.

RETURN YANG DIHARAPKAN
PENGERTIAN RETURN
Return adalah imbalan atas keberanian investor menanggung risiko, serta komitmen waktu
dan dana yang telah dikeluarkan oleh investor.
◦ Return juga merupakan salah satu motivator orang melakukan investasi.
◦ Sumber-sumber return terdiri dari dua komponen:
1. Yield
2. Capital gains (loss)
◦ Dengan demikian, return total investasi adalah Return total = yield + capital
gains (loss)

1.
2.
ANALISIS RISIKO MANAJEMEN PORTOFOLIO
Logika Kelebihan investasi dalam bentuk portofolio dibanding aset
tunggal adalah bahwa kita bisa mengurangi risiko tanpa harus
mengurangi tingkat return yang diharapkan.
Yang dipakai dalam konsep portofolio hampir mirip dengan logika
pengurangan risiko dalam prinsip asuransi, dimana perusahaan asuransi
akan mengurangi risiko dengan membuat sebanyak mungkin polis
asuransi.

BEBERAPA KONSEP DASAR
- Portofolio Efisien dan Portofolio Optimal
- Fungsi utilitas dan kurva indiferens
- Aset berisiko dan aset bebas risiko

MODEL PORTOFOLIO MARKOWITZ
- Memilih portofolio optimal
- Memilih kelas aset optimal

INVESTOR BISA MENGINVESTASIKAN DAN
MEMINJAM DANA BEBAS RISIKO

Dalam ilmu ekonomi, fungsi utilitas sering diartikan
sebagai suatu fungsi matematis yang menunjukkan
nilai dari semua alternatif pilihan yang ada.

Semakin tinggi nilai suatu alternatif pilihan, semakin
tinggi utilitas alternatif tersebut.

Dalam konteks manajemen portofolio, fungsi utilitas
menunjukkan preferensi seorang investor terhadap
berbagai pilihan investasi dengan masing-masing
risiko dan tingkat return yang diharapkan.

Fungsi utilitas bisa digambarkan dalam bentuk
grafik sebagai kurva indiferen, seperti berikut:
u3
Return
yang
diharap
kan, Rp
u2
u1
u3
u1b
u2
u1
Peningkatan
utilitas
u1a
Risiko, p

Risiko adalah kemungkinan perbedaan antara return
aktual yang diterima dengan return yang diharapkan.

Sumber-sumber risiko suatu investasi terdiri dari:
1. Risiko suku bunga
2. Risiko pasar
3. Risiko inflasi
4. Risiko bisnis
5. Risiko finansial
6. Risiko likuiditas
7. Risiko nilai tukar mata uang
8. Risiko negara (country risk)
417

Risiko juga bisa dibedakan menjadi dua jenis:
1. Risiko dalam konteks aset tunggal.
- Risiko yang harus ditanggung jika berinvestasi
hanya pada satu aset saja.
2. Risiko dalam konteks portofolio aset.
a. Risiko sistematis (risiko pasar/risiko umum).
- Terkait dengan perubahan yang terjadi di pasar
dan mempengaruhi return seluruh saham yang
ada di pasar.
b. Risiko tidak sistematis (risiko spesifik).
- Terkait dengan perubahan kondisi mikro
perusahaan, dan bisa diminimalkan dengan
melakukan diversifikasi.
418
419


Berinvestasi pd berbagai saham di sebut
DIVERSIFIKASI
Risiko Portofolio dipengaruhi oleh
◦ Risiko masing-masing saham
◦ Proporsi dana yg diinvestasikan pd masingmasing saham
◦ Kovarians (couvariance) / koefisien korelasi antar
saham dlm portofolio
◦ Jumlah saham yg membentuk portofolio
420

Untuk menurunkan risiko portofolio,
investor perlu melakukan ‘diversifikasi’,
dengan membentuk portofolio sedemikian
rupa hingga risiko dapat diminimalkan
tanpa mengurangi return yang diharapkan.

Diversifikasi bisa dilakukan dengan:
1. Diversifikasi random.
- Memilih aset yang akan dimasukkan dalam
portofolio secara acak.
2. Diversifikasi model Markowitz.
- Memilih aset yang dimasukkan dalam portofolio
berdasar berbagai informasi dan karakteristik aset.
421

Di samping ukuran kovarians, dalam
perhitungan risiko portofolio kita juga
harus memperhatikan besarnya korelasi
antar aset.

Koefisien korelasi adalah suatu ukuran
statistik yang menunjukkan pergerakan
bersamaan relatif (relative comovements)
antara dua variabel.

Dalam konteks diversifikasi, ukuran ini
akan menjelaskan sejauhmana return dari
suatu sekuritas terkait satu dengan
lainnya.
422

Ukuran korelasi biasanya dilambangkan
dengan (i,j) dan berjarak (berkorelasi)
antara +1,0 sampai –1,0, dimana:

Korelasi Vs manfaat pengurangan risiko:
1. Penggabungan dua sekuritas yang
berkorelasi positif sempurna (+1,0) tidak
akan memberikan manfaat pengurangan
risiko.
2. Penggabungan dua sekuritas yang
berkorelasi nol, akan mengurangi risiko
portofolio secara signifikan.
423

Korelasi Vs manfaat pengurangan risiko:
1. Penggabungan dua buah sekuritas yang
berkorelasi negatif sempurna (-1,0) akan
menghilangkan risiko kedua sekuritas
tersebut.
2. Dalam dunia nyata, ketiga jenis korelasi
ekstrem tersebut (+1,0; 0,0; dan –1,0)
sangat jarang terjadi. Oleh karena itu,
investor tidak akan bisa menghilangkan
sama sekali risiko portofolio. Hal yang
bisa dilakukan adalah ‘mengurangi’
risiko
portofolio.
424

Aset berisiko adalah aset-aset yang tingkat return
aktualnya di masa depan masih mengandung
ketidakpastian.

Salah satu contohnya adalah saham.

Aset bebas risiko merupakan aset yang tingkat
returnnya di masa depan sudah bisa dipastikan
pada saat ini, dan ditunjukkan oleh varians return
yang sama dengan nol.

Salah satu contohnya adalah obligasi jangka
pendek yang diterbitkan pemerintah.

Membentuk portofolio dengan model Markowitz
lebih baik dibanding membentuk portofolio dengan
pendekatan naif (acak).

Dengan menggunakan model Markowitz investor
bisa memanfaatkan semua informasi yang tersedia
sebagai dasar pembentukan portofolio yang optimal.

Teori portofolio dengan model Markowitz didasari
oleh 3 asumsi, yaitu:
1. Periode investasi tunggal, misalnya 1
tahun.
2. Tidak ada biaya transaksi.
3. Preferensi investor hanya berdasar pada return
yang diharapkan dan risiko.

Dalam pendekatan Markowitz, pemilihan
portofolio optimal didasarkan pada preferensi
investor terhadap return yang diharapkan dan
risiko masing-masing pilihan portofolio.
u2
Return yang
diharapkan(
Rp)
Garis permukaan
efisien B-C-D-E
E
D
G
C
B
u1
H
Titik-titik portofolio
optimal B, C, D, E
A
Risiko,
p

Keputusan dalam pemilihan kelas aset yang
optimal dalam manajemen portofolio akan
meliputi tiga keputusan, yaitu:
1. pembuatan keputusan alokasi aset,
2. penentuan porsi dana yang akan
diinvestasikan pada masing-masing kelas
aset, dan
3. pemilihan aset-aset dari setiap kelas aset
yang telah dipilih.
SAHAM BIASA
OBLIGASI
INSTRUMEN PASAR
UANG
Ekuitas Domestik
Obligasi Pemerintah
Treasury Bills
Kapitalisasi Besar
Obligasi Perusahaan
Commercial Paper
Kapitalisasi kecil
Rating AAA
EKUITAS
INTERNASIONAL
Rating Baa
Pasar modal
negara maju
Pasar modal
berkembang
Obligasi Berisiko
Tinggi (Junk Bond)
Obligasi Dengan
Jaminan
Obligasi Internasional
Guaranteed Investment
Contracts
REAL ESTATE
MODAL VENTURA

Pemilihan portofolio optimal dengan model
Markowitz di atas, ternyata mengandung asumsi
bahwa pilihan investor hanya akan melibatkan aset
berisiko.

Apa yang akan terjadi pada garis permukaan
efisien jika investor mengkombinasikan pilihan
portofolio pada permukaan efisien dan investasi
pada aset bebas risiko?

Perubahannya bisa dilihat dalam gambar berikut:
Return yang
diharapkan,
Rp
B
N
M
L
X
A
RF
Risiko, p

Dengan dimasukkannya RF dalam model
Markowitz, dan jika portofolio optimal investor
misalanya adalah pada titik L, maka permukaan
efisien akan berubah membentuk garis lurus RF–L.

Dengan demikian, maka rumus untuk menghitung
return yang diharapkan dan risiko portofolio
tersebut akan berubah menjadi:
E(Rp) = WRF RF + (1-WRF) E(RL)
(5.1)
p = (1 – wRF) L
(5.2)
u2
K
Return yang
diharapkan, Rp
B
u1
N
L
RF
Risiko, p

Dengan mencari tambahan dana yang berasal dari pinjaman bebas
risiko, investor bisa menambah dana yang dimilikinya untuk
diinvestasikan.

Jika dana pinjaman tersebut digabungkan dengan dana yang dimiliki
saat ini dan digunakan untuk investasi, investor akan mempunyai
kemungkinan untuk mendapatkan return diharapkan dari investasi yang
lebih tinggi.

Jika kita asumsikan investor bisa meminjam dana sebesar jumlah dana
yang dimilikinya (100% dari dana yang dimiliki), dan semua dana
tersebut (200%) akan diinvestasikan pada aset berisiko maka posisi
portofolio akan berada pada titik K.

Dengan demikian, maka rumus untuk menghitung
return yang diharapkan dan risiko portofolio
tersebut akan berubah menjadi:
E(Rp)
= WRF + (1 – WRF) E(RK)
= -1 (RF) + 2 E(RK)
p
= (1 – wRF) K
= 2 K
(5.3)
(5.4)

Dalam memilih portofolio, investor akan mendasarkan pemilihannya pada
preferensi terhadap return yang diharapkan dan risiko yang bersedia
ditanggung investor
◦ Semakin konservatif seorang investor, semakin enggan dia menanggung
risiko pilihan portofolionya akan semakin mendekati aset bebas risiko
atau titik RF
◦ Semakin agresif seorang investor, berarti semakin berani dia
menanggung risiko, sehingga pilihan portofolionya akan semakin
mendekati portofolio pada aset berisiko

Pilihan investor nantinya akan berada pada titik persinggungan antara
kurva utilitas investor (U1 atau U2) dengan garis permukaan efisien (garis
RF-K).


Return yang diharapkan dari suatu portofolio
bisa diestimasi dengan menghitung rata-rata
tertimbang dari return yang diharapkan dari
masing-masing aset individual yang ada
dalam portofolio.
Rumusnya adalah:
n
E(R p )   Wi E(Ri )
(4.10)
i 1
438

Sebuah portofolio yang terdiri dari 3 jenis
saham ABC, DEF dan GHI menawarkan
return yang diharapkan masing-masing
sebesar 15%, 20% dan 25%.

Misalnya, prosentase dana yang
diinvestasikan pada saham ABC sebesar
40%, saham DEF 30% dan saham GHI 30%.

Maka, return yang diharapkan:
E(Rp)
= 0,4 (0,15) + 0,3 (0,2) + 0,3 (0,25)
= 0,195 atau 19,5%
439
Dalam menghitung risiko portofolio, ada tiga hal yang
perlu ditentukan, yaitu:
1.Varians setiap sekuritas
2.Kovarians antara satu sekuritas dengan sekuritas
lainnya
3.Bobot portofolio untuk masing-masing sekuritas
1. Tingkat pengembalian yang diharapkan (Expected Rate Of
Return)
2. Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang
3. Tingkat bunga
4. Biaya investasi
5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya
1.
Return merupakan tingkat keuntungan investasi yang terdiri dari ;
a.
expected return (return yang diharapkan) yaitu return yang
diharapkan akan didapat oleh investor di masa depan.
b. realized return (return aktual) yaitu return yang sesungguhnya
terjadi / didapatkan oleh investor.
2. Risiko merupakan kemungkinan return aktual berbeda dengan
return yang diharapkan yang terdiri dari ;
a.
risiko sistematis (systematic risk) atau risiko pasar (general risk)
yaitu risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan
diversifikasi, berkaitan dengan faktor makro ekonomi yang
mempengaruhi pasar (misal : tingkat bunga, kurs, inflasi dan kebijakan
pemerintah).
b. risiko tidak sistematis (unsystematic risk) atau risiko perusahaan
(risiko spesifik) yaitu risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan
diversifikasi, karena hanya ada dalam satu perusahaan / industri
tertentu.



1.
2.
3.
Asset yang dimiliki saat ini
Pinjaman dari pihak lain
Tabungan.

Rumus yang dipakai adalah (rumus 4.11):
2
 p  [ W A2 A
 WB2 B2  2( W A ) ( WB ) (  AB )  A B ]1 / 2
dimana:
p
= standar deviasi portofolio
wA
= bobot portofolio pada aset A
A,B
= koefisien korelasi aset A dan B


Portofolio yang terdiri dari saham A dan B masingmasing menawarkan return sebesar 10% dan 25%;
serta standar deviasi masing-masing sebesar 30%
dan 60%.
Alokasi dana investor pada kedua aset tersebut
masing-masing sebesar 50% untuk setiap aset.
Perhitungannya adalah sbb:
p
(A,B)
= [(0,5)2 (0,3)2 + (0,5)2 (0,6)2 + 2 (0,5) (0,5)
(0,3) (0,6)] 1/2
= [0,0225 + 0,09 + (0,09) (A,B)] 1/2
= [0,1125 + 0,09 (A,B)] 1/2

Berikut adalah tabel risiko portofolio A dan
B jika dihitung dalam berbagai skenario
koefisien korelasi:
A,B
[0.1125 + 0,09 (A,B)] 1/2
p
+1,0
[0,1125 + (0,09) (1,0)] 1/2
45,0%
+0,5
[0,1125 + (0,09) (0,5)] 1/2
39,8%
+0,2
[0,1125 + (0,09) (0,2)] 1/2
36,1%
0
[0,1125 + (0,09) (0,0)] 1/2
33,5%
-0,2
[0,1125 + (0,09) (-0,2)] 1/2
30,7%
-0,5
[0,1125 + (0,09) (-0,5)] 1/2
25,9%
-1,0
[0,1125 + (0,09) (-1,0)] 1/2
15%

Bagaimana jika jumlah aset yang dimasukkan
dalam portofolio lebih dari 2 sekuritas (n
sekuritas)?

Rumus untuk menghitungnya akan menjadi
lebih rumit (4.12):

2
n
p

i 1
2
Wi
n n
   W iW j  i j
2
i
i  1 j 1
ij

Penulisan rumus di atas barangkali tampak
sedikit rumit. Untuk itu, rumus tersebut bisa
digambarkan dalam bentuk matriks berikut:
ASET 1
ASET 2
ASET 3
ASET N
ASET 1
W1W111
W1W212
W1W313
W1WN1N
ASET 2
W2W112
W2W222
W2W323
W2WN2N
ASET 3
W3W113
W2W323
W3W333
W3WN3N
ASET N
WNW1N1
WNW1N1
WNW1N1
WNWNNN
Sistem Perekonomian di Indonesia
Dalam demokrasi dan ekonomi yang berdasar Pancasila dan UUD
1945, dengan jelas dan tegas menolak individualisme yang
sepenuhnya tak sosial, tak pernah menerima sistem kemasyarakatan
yang sepenuhnya diabdikan kepada kepentingan individu-individu
yang terlepas satu sama lain. Dan dalam alam pandangan Pancasila
dan UUD 1945, maka keduanya yaitu individu dan masyarakat,
berada dalam keselarasan dan keseimbangan, sebagai bagian dari
keselarasan dan keseimbangan yang lebih besar. Perbandingan
antara sistem-sistem perekonomian
Perekonomian Indonesia Dimasa Sekarang
& Dipandang Dari Segi Positif Negatifnya
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu
negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik
kepada individu maupun organisasi di negara tersebut.
Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan
sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu
mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang
individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam
sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah.
Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem
ekstrem tersebut.
Sistem Perekonomian Nasional
Sistem perekonomian Indonesia saat ini adalah sistem perekonomian
nasional kerakyatan yang mulai berlaku sejak terjadinya reformasi sejak
tahun 1998. Tekad pemerintah ini ditetapkan dalam ketetapan MPR
Indonesia nomor IV/MPR/1999 yang mengatur mengenai garis-garis
besar haluan Negara.
Dalam sistem perekonomian kerakyatan, pemerintah hanya berperan
sebagai pencipta iklim sehat yang memungkinkan tumbuh dan
berkembangnya dunia usaha di Indonesia, sedangkan kegiatan ekonomi
dipegang secara aktif oleh masyarakat.
Sistem Perekonomian Nasional
Secara umum ada 3 (tiga) macam sistem perekonomian yang dikenal di dunia, yaitu :
1.
Sistem Ekonomi Pasar (Kapitalisme)
Di dalam sistem ini setiap orang diberi kebebasan unutk melaksanakan
kegiatan perekonomian, baik dalam hal kegiatan menjual dan membeli
barang yang mereka inginkan serta kebebasan dalam memiliki faktor-faktor
produksi.
2.
Sistem Ekonomi Terencana (Sosialisme)
Di dalam sistem ekonomi sosialis pemerintah diharuskan memiliki dan
menggunakan seluruh faktor produksi, namun kepemilikkan pemerintah atas
faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara.
3.
Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ini timbul sebagai akibat dari kegagalan sistem ekonomi pasar
yang terlalu ketat, demikian juga halnya dengan sistem ekonomi
terencana, tidak mampu menghilangkan kelas-kelas dalam masyarakat
sehingga muncullah sistem ekonomi campuran.
Perekonomian Indonesia dimasa kini
Indonesia adalah Negara yang terkenal akan keajaiban alamnya yang
sungguh membuat takjub seluruh dunia, dan dipandang sebagai Negara
maju oleh sebagian Negara di dunia. Namun bagaimanakah jika dilihat dari
sudut pandang perekonomiannya?
Perekonomian Indonesia saat ini menurut IMF Ekonomi Indonesia 2012
Tumbuh 6,3%, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan
pertumbuhan ekonomi Indonesia 2012 sebesar 6,3%, jauh di bawah target
pemerintah 6,7% akibat perlambatan ekspor. Namun, lembaga keuangan
internasional ini menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun
ini menjadi 6,4% dari prediksi sebelumnya 6,2%. Proyeksi pertumbuhan 2011
juga masih lebih rendah dibandingkan target pemerintah yang sebesar 6,5%.
Perekonomian Indonesia dimasa kini
Lain halnya menurut menteri BUMN Dahlan Iskan, yang
meyakini ekonomi Indonesia pada 2012 dapat mengalahkan
ekonomi Spanyol. "Untuk mengalahkan Spanyol...dibutuhkan
syarat, bekerja, bekerja, bekerja dan tidak usah memikirkan
politik," kata Dahlan, saat berpidato pada acara Anugerah Wira
Usaha Mandiri, di Jakarta Convetion Center (JCC), Jumat. Menurt
Dahlan, ekonomi Indonesia belakangan ini terus menunjukkan
peningkatan tercermin dari kenaikan Produk Domestik Bruto
(PDB). "Tahun lalu (2011) ekonomi kita telah mengalahkan
Belanda, tahun ini (2012) kita harus bisa melampaui ekonomi
Spanyol," tegasnya.
Perekonomian Indonesia dimasa kini
PDB Indonesia pada akhir 2011 menembus 800 miliar dolar AS, berarti
mengalahkan ekonomi Belanda yang mencapai 700 miliar dolar AS.
Melihat pertumbuhan ekonomi nasional yang terus positif di atas 6
persen per tahun, bukan hal yang mustahil Indonesia dapat disejajarkan
dengan ekonomi negara-negara maju dalam beberapa tahun ke depan.
Di depan sekitar 1.000 mahasiswa yang hadir pada acara Wira Usaha
Mandiri tersebut, Dahlan berpesan bahwa ekonomi Indonesia juga
ditentukan oleh seberapa besar peran dunia usaha. Menteri menuturkan
banyak tantangan yang dihadapi jika ingin menjadi usahawan yang
sukses. "Pengusaha pasti pernah jatuh, tetapi kejatuhan itu harus
dijadikan sebagai cermin untuk bisa bangkit kembali hingga menjadi
sukses," tegasnya.
Perekonomian Indonesia dimasa kini
Dahlan mengajak pemuda untuk menjadi wirausaha sebagai
wujud mengaktualisasi diri dalam kehidupan. "Berusaha
saat usia muda merupakan masa yang ideal untuk mencapai
kesuksesan dalam berbisnis, dengan catatan jujur, kreatif
dan inovatif," katanya. Jika dilihat dari sektor pariwisata
Indonesia Berdasarkan data tahun 2010, jumlah wisatawan
mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 7 juta lebih
atau tumbuh sebesar 10,74% dibandingkan tahun
sebelumnya, dan menyumbangkan devisa bagi negara
sebesar 7.603,45 juta dolar Amerika Serikat.
Perekonomian Indonesia dimasa kini
Dan dilihat dari sektor pertanian, pertanian (budidaya tanaman dan ternak)
merupakan salah satu kegiatan yang paling awal dikenal peradaban manusia
dan mengubah total bentuk kebudayaan. Para ahli prasejarah umumnya
bersepakat bahwa pertanian pertama kali berkembang sekitar 12.000 tahun
yang lalu dari kebudayaan di daerah Timur Tengah, yang meliputi daerah
lembah Sungai Tigris dan Eufrat terus memanjang ke barat hingga daerah
Suriah dan Yordania sekarang. Bukti-bukti yang pertama kali dijumpai
menunjukkan adanya budidaya tanaman biji-bijian (serealia, terutama
gandum kuna seperti emmer) dan polong-polong di daerah tersebut. Pada
saat itu, 2000 tahun setelah berakhirnya Zaman Es terakhir di era Pleistosen,
di dearah ini banyak dijumpai hutan dan padang yang sangat cocok bagi
mulainya pertanian.
Perekonomian Indonesia dimasa kini
Pertanian telah dikenal oleh masyarakat yang telah
mencapai kebudayaan batu muda (neolitikum),
perunggu dan megalitikum. Pertanian mengubah
bentuk-bentuk kepercayaan, dari pemujaan terhadap
dewa-dewa perburuan menjadi pemujaan terhadap
dewa-dewa perlambang kesuburan dan ketersediaan
pangan.
Perekonomian Indonesia dimasa kini
Pembangunan sektor pertanian dapat merespon dan menjadi
katalis pertumbuhan di sektor-sektor lainnya seperti
perbankan,
keuangan
dan
bisnis,
pergdagangan,
pengangkutan/ transportasi, jasa-jasa, dan industri
pengolahan terutama industri pengolahan produk pertanian.
Faktor lain yang mendukukung sektor pertanian menjadi
sektor yang potensial karena kondisi tanah di Indonesia yang
begitu subur dengan iklim tropis yang dimungkinkan dapat
ditanami berbagai macam tumbuhan dan luas lautan
Indonesia yang begitu luas hingga 70 persen luas Indonesia
secara keseluruhan.
Perekonomian Indonesia dimasa kini
Permasalahan utama bangsa Indonesia adalah imperior
kompleks. Yang berarti mempercayai bahwa produk
bangsa Indonesia lebih buruk dibandingkan dengan
produk bangsa lain. Masyarakat Indonesia lebih bangga
menggunakan produk luar negeri dibandingkan dengan
menggunakan produk dalam negerinya.
Dampak Positif Perekonomian Global
Kondisi ekonomi AS dan Jepang yang tengah
meningkat memiliki pengaruh yang besar pada
perkembangan ekspor Indonesia. Indonesian Economic
performance in 1H 2010 & market outlook 2010.
Pertumbuhan ekonomi global, memiliki dampak positif
terhadap kondisi ekonomi Indonesia. Kondisi ekonomi AS dan
Jepang sebagai proxi ekonomi dunia yang meningkat
berpengaruh terhadap perkembangan ekspor Indonesia yang
terus meningkat. Sampai dengan akhir semester kedua 2010,
Ekspor Indonesia meningkat 17,2% YoY
.
Dampak Positif Perekonomian Global
Secara historis perkembangan kondisi ekspor Indonesia
tersebut memiliki kaitan yang cukup erat dengan
perkembangan ekonomi kedua negara tersebut. Laju
penguatan pertumbuhan ekonomi AS, sampai saat ini
meskipun sedikit melambat namun masih dalam trend yang
terus meningkat. Perbaikan angka penyerapan tenaga kerja
serta turunnya angka pengangguran AS, menentukan daya
beli konsumen dalam mengkonsumsi ekspor negara
berkembang termsuk Indonesia. Sampai akhir Juli’2010
angka pengangguran AS telah mencapai 9,6% atau menurun
dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 10,1%.
Dampak Negatif Perekonomian Global
Dampak negatif yang paling cepat dirasakan
sebagai akibat dari krisis perekonomian global adalah
pada sektor keuangan melalui aspek sentimen psikologis
maupun akibat merosotnya likuiditas global. Penurunan
indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI)
mencapai sekitar 50,0 persen, dan depresiasi nilai tukar
rupiah disertai dengan volatilitas yang meningkat.
Sepanjang tahun 2008, nilai tukar rupiah telah
terdepresiasi sebesar 17,5 persen.
Download