LEMBAR KERJA TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI NAMA / NIM : Cahya Pria Ardiansyah / 142011133165 KELAS / KELOMPOK : Akuakultur C / 5 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------Praktikum Ke- :1 Tanggal : 14 – September - 2020 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------Materi Praktikum : Ciri Ikan dan Penggolongan Ikan Tujuan Praktikum : Untuk mengetahui Ciri-ciri ikan dan Penggolongannnya Alat dan Bahan Alat : Bahan : Cara Kerja : LEMBAR KERJA TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI Hasil : 1. IKAN AIR TAWAR : A. Ikan Lele Lokal (Clarias bathracus) B. Ikan Mas (Cyprinus carpio) C. Ikan Arwana (Scleropages formosus) D. Ikan Cupang Hias (Betta splendens) LEMBAR KERJA TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI E. Ikan Gurami (Osphronemus gourami) 2. IKAN AIR PAYAU : A. Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) B. Ikan Bandeng (Chanos chanos) C. Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer) LEMBAR KERJA TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI D. Ikan Belanak (Mugil cephalus) E. Ikan Kerapu (Epinephelus fuscoguttatus) 3. IKAN AIR LAUT A. Ikan Tongkol Komo (Euthynnus affinis) B. Ikan Marlin (Xiphias gladius) LEMBAR KERJA TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI C. Ikan Pari Manta (Manta birostris) D. Ikan Hiu Putih (Carcharodon carcharias) E. Ikan Badut (Amphiprion percula) LEMBAR KERJA TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI Pembahasan : 1. IKAN AIR TAWAR : A. Ikan Lele Lokal Ikan lele lokal dikenali dari tubuhnya yang licin memanjang dan tak bersisik, dengan sirip punggung dan sirip anus yang juga panjang dan kadang menyatu dengan sirip ekor. Kepalanya keras menulang dibagian atas, dengan mata kecil dan mulut lebar yang terletak diujung moncong, dilengkapi dengan empat pasang sungut peraba yang amat berguna untuk bergerak didalam air yang gelap. Habitat ikan lele lokal di sungai dengan arus air yang tenang atau mengalir perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah, yang tergenang air. Ikan lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin. Ikan lele bersifat nocturnal atau aktif dimalam hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat tempat gelap. Di alam ikan lele memijah pada musim penghujan (Warseno, 2018) B. Ikan Mas Ikan mas merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan memanjang pipih kesamping dan lunak. Ikan mas sudah dipelihara sejak tahun 475 sebelum masehi di Cina. Di Indonesia ikan mas mulai dipelihara sekitar tahun 1920. Ikan mas yang terdapat di Indonesia merupakan ikan mas yang dibawa dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang. Ikan mas Punten dan Majalaya merupakan hasil seleksi di Indonesia. Sampai saat ini sudah terdapat 10 ikan mas yang dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologisnya Perbedaan sifat dan ciri dari ras disebabkan oleh adanya interaksi antara genotipe dan LEMBAR KERJA TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI lingkungan kolam, musim dan cara pemeliharaan yang terlihat dari penampilan bentuk fisik, bentuk tubuh dan warnanya. Ikan mas punten mempunyai ciri sisik berwarna hijau gelap ; potongan badan paling pendek ; bagian punggung tinggi melebar; mata agak menonjol; gerakannya gesit; perbandingan antara panjang badan dan tinggi badan antara 2,3:1.Ikan mas hidup di sawah, waduk, sungai air deras, maupun di perairan umum (Pujiatmoko, 2008). C. Ikan Arwana Arwana memiliki ukuran tubuh yang cukup besar, terkadang dipenuhi sisik yang berkemilau terang dan dihiasi oleh kelopakkelopak yang tersusun rapi. Parasnya terbilang ganjil, dengan mulut yang besar dan rahang bawah lebih menjorok ke depan sehingga tampak kesan garang, itulah gambaran ikan yang populer dengan sebutan arwana atau arowana. Namun, tidak hanya kesan garang yang menonjol. Pada mulut yang terlihat sedikit menonjol ke bawah dan ke depan itu, dua misai atau janggut menghiasi parasnya dengan tampilan seperti itu, arwana lebih terkesan bertuah dan keramat karena ikan arwana tersebut seperti sosok naga yang sangat tua usianya dan merupakan sosok naga keramat bagi masyarakat cina. Badan arwana tertutup oleh sisik dan memiliki kulit yang berfungsi sebagai penutup tubuh, alat pertahanan pertama terhadap serangan penyakit dan parasit, alat penyesuaian terhadap kondisi lingkungan, alat ekskresi (insang) dan osmoregulasi (sistem keseimbangan tekanan air), serta sebagai alat pernapasan tambahan. Sirip merupakan LEMBAR KERJA TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI kelengkapan tersendiri bagi arwana. Secara umum, sirip berfungsi membantu arwana berenang. Arwana memiliki beberapa sirip yaitu sirip punggung (dorsal fin), sepasang sirip dada (pectoral fin), sepasang sirip perut (ventral fin), sirip ekor (caudal fin), dan sirip anal (anal fin). Arwana termasuk ikan karnivora yang mendiami habitat sungai dan danau berair tenang. Kadangkala juga ditemukan di air yang berarus kuat. Daerah tepian sungai yang ditumbuhi banyak pohon hutan dengan akar yang terjulur di dalam air dan danau yang rimbun di atasnya, menjadi habitat favorit bagi arwana. Habitat tersebut umumnya menyediakan banyak makanan dan daerah perlindungan yang baik. (Suwandi, 2009). D. Ikan Cupang Secara umum cupang memiliki postur tubuh memanjang, dan apabila dilihat dari anterior atau posterior bentuk tubuhnya pipih ke samping atau compressed. Kepala relatif besar, mulut kecil dilengkapi dengan bibir agak tebal dan rahang yang kuat. Sirip perut ramping memanjang, dan mempunyai warna putih di ujungnya. Sirip punggung terletak lebih dekat ke arah ekor, bentuknya relatif lebar dan terentang sampai ke belakang dengan jari-jari keras dan lunak. Sirip ekor umumnya berbemtuk membulat (rounded). Sirip punggung dan sirip ekor apabila mengembang akan membulat menyerupai kipas dan berwarna indah. Sisik tubuhnya ada yang kasar dan halus, serta warnanya sangat beragam. Sisik termasuk ke dalam tipe stenoid. Ikan cupang merupakan penghuni perairan tawar seperti danau, LEMBAR KERJA TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI sungai dengan arus lambat, rawa dan selokan. Namun sekarang cupang sudah dikembangbiakkan, baik sebagai ikan hias atapun aduan di tempat-tempat budidaya. Kemampuan adaptasi cupang sangat tinggi, diantaranya mampu menyesuaikan diri pada tempat-tempat yang sempit dan tidak memungkinkan jenis ikan lain untuk berkembang biak. Cupang sangat menyukai tempattempat yang banyak ditumbuhi tumbuhan air, hal ini berguna untuk melindungi dirinya dari burung - burung pemangsa ikan (Susanto, 2003) E. Ikan Gurami Ikan Gurami dapat dikenali dengan ciri-ciri morfologi seperti bentuk tubuh pipih, terdapat sirip dada yang memanjang sampai dengan pertengahan sirip anal pada ikan dewasa dan melewati ujung sirip anal pada ikan muda, sisik stenoid, garis lateral lengkap, bentuk mulut kecil. Postur tubuh tinggi (tinggi tubuh satu per 1,8-2,1 bagian dari panjang baku). Pada individu muda terdapat tujuh buah garis vertikal (bahasa Latin: septem berarti tujuh, fasciatus berarti strip atau garis yang menunjukkan karakter pembeda ikan ini) pada tubuhnya yang akan tetap ada seumur hidup. Bentuk tubuh ikan muda dan dewasa berbeda, pada ikan muda memiliki bentuk kepala yang lancip, sedangkan ikan dewasa memiliki tubuh yang lebih kokoh dengan bentuk dahi kepala yang agak cembung. Ikan dewasa jantan bewarna kekuningan agak mencolok. Selain hidup di sungai utama dan anak sungainya di bagian hulu sungai, Gurami hidup di sungaisungai besar dan sungai-sungai kecil di antara tumbuh- LEMBAR KERJA TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI tumbuhan dan sering terlihat di dekat atau di bawah rumahrumah terapung. habitat ini memiliki kandungan oksigen cukup, air jernih, kecepatan arus lambat sampai sedang, bersubstrat pasir, kerikil, batu dan potongan tanaman, landai dan pinggirannya berupa hutan primer, atau hutan primer dan semak belukar (Tan & Wowor, 2000). 2. IKAN AIR PAYAU : A. Ikan Mujair Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) merupakan organisme perairan payau yang dapat bertahan terhadap perubahan kondisi lingkungan perairan, diantaranya kadar oksigen yang rendah dan perubahan salinitas yang cukup ekstrim, Ikan mujair mempunyai toleransi yang besar terhadap kadar garam (salinitas), sehingga dapat hidup di air payau. Jenis ikan ini memiliki kecepatan pertumbuhan yang relatif cepat, tetapi setelah dewasa kecepatannya ini akan menurun. Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) merupakan ikan yang telah beradaptasi luas di Indonesia berkat kemampuan berkembangbiaknya yang cepat. Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) tersebar hampir di seluruh perairan Indonesia, baik waduk, sungai maupun rawa-rawa. Ikan berukuran sedang, panjang total maksimum yang dapat dicapai ikan mujair adalah sekitar 40 cm. Bentuk badannya pipih dengan warna hitam, keabu-abuan, kecoklatan atau kuning. LEMBAR KERJA TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI Sirip punggungnya (dorsal) memiliki 15-17 duri (tajam) dan 10-13 jari-jari (duri berujung lunak); dan sirip dubur (anal) dengan 3 duri dan 9-12 jari-jari. (Allen, 2000). B. Ikan bandeng Ikan Bandeng di alam bebas hidup di laut, telurnya di temukan pada jarak 8 – 26 Ion dart pantai pada laut yang dalamnya lebib dari 40 in, telurnya terapung melayang dekat pennttkaan air. Memijah diwaktu malam sekitar 20.00 – 22.00 dan telurnya menetas sesudah 24 jam. Larva ikan bandeng dalam pertumbuhannya mendekati pantai dan diketemukan dua kali setahun di dekat pantai – pantai yang berpasir ditempat – tempat tertentu. Ikan bandeng termasuk jenis ikan pelagis yang mencari makanan di daerah pennuk-aan dan sering di jumpai di perairan dekat pantai atau daerah litoral. Secara geografis ikan in] hidup di daerah 0 0 tropis maupun sub tropis antara 30 – 40 LS dan 0 0 antara 40 BT – 100 BB. Ikan ini suka hidup bergerombol dalam kelompok kecil antara 10 – 20 ekor. Berenang di perniukaan perairan pantai terutama pada saat air pasang (Ahmad dan Ratnawati, 2002) C. Ikan Kakap Putih Ikan kakap putih Memiliki ciri-ciri morfologis badan memanjang, gepeng dan batang sirip ekor lebar,Pada waktu masih burayak (umur 1- 3 bulan) warnanya gelap dan setelah menjadi gelondongan (umur 3-5 bulan) warnanya terang dengan bagian punggung berwarna coklat kebiru-biruan yang selanjutnya berubah LEMBAR KERJA TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI menjadi keabu-abuan dengan sirip berwarna abu-abu gelap, mulut lebar, sedikit serong dengan gigi halus. Bagian atas penutup insang terdapat lubang kuping bergerigi. Sirip punggung berjari-jari keras sebanyak 3 buah dan jari-jari lemah sebanyak 7– 8 buah. Habitat ikan kakap putih (L. calcarifer) berada di sungai, danau, muara dan perairan pesisir. Ikan kakap putih di alam memakan krustase dan ikan-ikan kecil. Ikan kakap putih merupakan ikan yang memiliki kemampuan toleransi yang tinggi terhadap kadar garam (euryhaline). Selain itu, ikan kakap putih juga termasuk ikan katadromus (besar di air tawar dan kawin di air laut Pemijahan ikan kakap putih terjadi di muara sungai, di hilir muara atau sekitar tanjung pesisir. Ikan kakap putih bertelur setelah bulan purnama dan bulan baru. Kegiatan pemijahan bergantung dengan musim dan pasang surut air laut yang membantu penyebaran telur dan larva ke muara (Arif, 2001). D. Ikan Belanak Ikan belanak merupakan spesies ikan bentopelagic yang memiliki sifat katadromus, dapat dijumpai di muara sungai pada fase ikan juvenile, ketika dewasa ikan belanak melakukan migrasi ke bibir pantai untuk peminjahan. Ikan belanak memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi. Kemampuan adaptasi ikan belanak yang baik menyebabkan pembudidayaan mudah dan penyebaran cukup luas. Bentuk tubuh ikan belanak pipih memanjang. Ikan tersebut memiliki keunikan pada bibir bagian atas lebih tebal daripada bibir bagian bawah. Mugil cephalus memiliki LEMBAR KERJA TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI bentuk tubuh memanjang dan pipih. M. cephalus memiliki lima sirip yaitu sirip dada, sirip anal, sirip dorsal ganda, sirip perut berwarna perak, pada pinggiran belakang sirip ekor berwarna hitam.Bentuk tubuh yaitu simetris bilateral dan tidak memiliki sungut. Tipe sisik ctenoid serta mempunyai bibir bagian bawah yang tebal dibandingkan bibir bagian atas (Cardona, 2016). E. Ikan Kerapu Ikan kerapu macan masuk ke dalam ordo Perciformes; famili Serranidae, Genus Epinephelus dan spesies Epinephelus fuscoguttatus. Ikan ini termasuk ikan pemakan aktif dan sensitif terhadap perubahan kualitas air yang fluktuatif, perlu Universitas Sumatera Utara cahaya tetapi tidak langsung dari matahari, berenang di dasar air dengan temperatur optimal 26o C, panjang rata-rata maksimal 90 cm. Tubuh kerapu macan dipenuhi sisik yang berukuran kecil yang berbentuk sikloid. Nama kerapu diberikan biasanya untuk empat genus Serranidae yaitu Epinephelus, Variola, Plectropampus dan Cromileptes. Di Indonesia Epinephelus sendiri mempunyai 38 spesies. Sebagian besar famili Serranidae hidup di perairan dangkal dengan dasar pasir berkarang, walaupun beberapa jenis dapat ditemukan di perairan dalam. Ikan kerapu macan hidup di daerah karang sehingga biasa disebut kerapu karang. Dalam dunia perdagangan internasional dikenal dengan nama flower atau carped cod. Ikan kerapu di Indonesia banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Pulau Buru, Pulau Jawa, Sulawesi, dan Ambon. Salah LEMBAR KERJA TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI satu indikator adanya ikan kerapu adalah perairan karang (Ghufran & Kordi, 2004) 3. IKAN AIR LAUT A. Ikan Tongkol Komo Tongkol komo termasuk family Scombridae yang mempunyai ciri khusus dibandingkan jenis tongkol lainnya yaitu terdapat garis-garis serong melengkung berwarna hitam diatas garis rusuk dan terdapat titik-titik hitam diantara sirip dada dan perut. Ciri lainnya adalah bentuk badan bulat memanjang, mempunyai dua sirip punggung, memiliki dua buah cuping (interpelvic process) di perutnya. Spesies ini hidup bergerombol dengan ikan lain seperti tuna madidihang (Thunnus albacares), cakalang (katsuwonus pelamis), tongkol (A. thazard), tongkol lisong ( A.rochei), dan tongkol abu-abu (Thunnus tonggol). Ikan tongkol komo tersebar sepanjang Pasifik Barat mulai dari perairan Jepang, Filipina, Kepulauan Indonesia sampai Australia. Habitat ikan tongkol yaitu pada perairan lepas dengan suhu 18-290C. Ikan ini merupakan ikan perenang cepat dan hidup bergerombol (schooling) (Suwarso, 2009) B. Ikan Marlin Ikan Marlin (Xiphias gladius) atau adalah sejenis ikan laut yang rahang atas dan moncongnya memanjang berbentuk seperti pedang pipih dan kuat, berukuran hampir sepertiga panjang badan ikan tersebut. Tubuh ikan todak panjang membulat dapat mencapai LEMBAR KERJA TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI 2 - 4,6 m dandapat berbobot hingga 650 kg. Kulitnya licin dan tidak bersisik, bagian atas tubuhnya berwarna keunguan atau kebiruan dan bagian bawah tubuhnya keperakan. Banyak terdapat di perairan tropis dan perairan iklim sedang. Ikan Marlin merupakan ikan yang termasuk kedalam “scombroid fish”, yang terdiri dari ±5 spesies dan hidup di daerah yang bersuhu tropis di seluruh dunia, dikedalaman 400-500 meter dibawah permukaan laut dan mengadakan migrasi (ruaya) untuk bertelur. Badannya berbentuk cerutu dan panjangnya kira-kira 14,5 ft (4,5 meter) dan beratnya mencapai 1190 pounds (540 kg) untuk marlin terbesar yang pernah ditemukan. Ikan ini termasuk ikan perenang cepat, dan termasuk ikan pemakan daging atau karnivora (Abdiawan, 2008). C. Ikan Pari Manta Manta birostris merupakan ikan pelagis dengan sebaran yang luas di perairan tropis dan perairan hangat subtropis, bahkan melintasi batas wilayah administratif Negara. Sebarannya di Indonesia mencakup perairan Samudera Hindia dan Laut Cina Selatan dan sekitarnya. Pari manta memiliki bentuk tubuh hidrodinamis, sayap yang besar, memiliki kemampuan untuk berenang jarak jauh, tercatat lebih dari 250 kilometer per minggu, dengan kecepatan berenang lebih dari 14 knot, dan dapat menyelam lebih dari kedalaman 200 meter. Pari manta harus berenang terus menerus untuk mendapat oksigen dari air, sama seperti ikan hiu. adalah salah satu spesies ikan pari terbesar di dunia. Lebar tubuhnya dari ujung sirip dada ke ujung sirip lainnya mencapai LEMBAR KERJA TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI hampir 7 meter (kemungkinan lebih karena ada laporan yang mengatakan bahwa ada manta yang lebar tubuhnya mencapai 9,1 meter). Bobot terberat manta sendiri yang pernah diukur mencapai 3 ton.Manta dapat ditemukan di lautan tropis di seluruh dunia kurang lebih antara 35o lintang utara hingga 35o lintang selatan. Persebarannya yang luas dan penampilannya yang unik menyebabkan ikan ini memiliki banyak nama mulai dari "manta Pasifik", "manta Atlantik", "devil fish", hingga "sea devil”. (Didi, 2015) D. Ikan Hiu Putih Charcharadon carcharias memiliki 5 celah yang terletak di sisi kepala, sirip ekornya simetris, ada spot hitam pada sirip dubur, rahangnya sangat besar dan memiliki deretan gigi berbentuk segitiga yang sangat tajam. Hidup terutama di laut terbuka, sering ditemukan di perairan pantai dan lepas pantai. Pemakan apa saja, berbagai jenis ikan, moluska, krustasea, sampah, bangkai dan sebagainya; merupakan ikan terbesar dari semua ikan pemakan daging (carnifor), dapat mencapai 11,0 m. Warna tubuh hampir seluruhnya putih, di bagian perut agak sedikit gelap, selain ujung sirip yang gelap, semua sirip berwarna putih. Tergolong ikan demersal dan juga pelagis, penjelajah lautan, sangat buas dari semua hiu pemakan manusia, sehingga amat ditakuti, bersifat oviviparous. Ada catatan bahwa di Marseilles dan Nice, Perancis, ikan ini ditemukan dengan seorang tentara yang masih utuh di dalam perutnya, lengkap dengan senjatanya. Di pantai-pantai pemandian umum, hiu putih besaf LEMBAR KERJA TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI sering datang sendirian menyerang yang menimbulkan serangkaian kematian. Hiu ini ditangkap dengan bottom trawl dan gill net. Daerah penyebarannya di seluruh perairan tropis Australia, ke utara sampai Alaska, Newfounland dan Kepulauan Inggris.ikan hiu terdapat di semua laut, dari laut yang dangkal sampai laut lepas (oseanik) pada berbagai kedalaman, hingga 3000m dari permukaan.Tetapi kehidupan ikan hiu terpusat pada daerah neritik (dekat pantai) dan oseanik sampai kedalaman 200 m yang kaya akan makanan (Allen, 1997) E. Ikan Badut Ikan badut merupakan salah satu jenis ikan hias air laut yang unik karena memiliki warna dan bentuk tubuh yang indah. Ikan giru tersebar di beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya adalah Simeulue. Kepulauan Simeulue memiliki ekosistem terumbu karang yang baik, sehingga mendukung kehidupan spesies ini. Ikan Badut di alam bersimbiosis dengan anemon laut. ikan badut hidup di daerah terumbu karang dengan kedalaman kurang dari 50 meter. Spesies terbesar ikan ini mencapai ukuran 18 cm dan yang terkecil hanya 6 cm (Allen, 1991) Kesimpulan : Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah Perbedaan air laut, air payau dan air tawar yaitu jika air laut adalah air yang berasal dari laut, rasanya asin karena banyak mengandung garam, sedangkan air payau merupakan campuran air laut dan air LEMBAR KERJA TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI tawar, biasanya dapat ditemukan di sekitar muara yaitu pertemuan antara sungai dan laut, rasanya asin namun tidak seasin air laut, sedangkan air tawar adalah air yang tidak berasa, dapat kita temukan di sumur atau sungai di pegunungan. Ikan yang hidup di air tawar tidak dapat hidup di air laut maupun sebaliknya. Tetapi untuk ikan air payau dapat hidup di air yang tawar dan juga air laut ataupun keduanya tergantung adaptasi dan perilaku ikan tersebut. Daftar Pustaka : Diansyah, Sufal., Munandar, Afrijal. 2016. Rekayasa Salinitas Media Pemeliharaan Sebagai Upaya Domestikasi Ikan Giru (Amphiprion ocellaris) Yang Berasal Dari Kepulauan Simeulue. Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan. Universitas Teuku Umar, 3(1). Febriani, Diyah Mutiara., Dian Bhagawati, dan Suhestri Suryaningsih. 2019. Karakteristik Morfologi Ikan Belanak dari TPI Tegal Kamulyan Cilacap Jawa Tengah. Universitas Jenderal Soedirman, 1(2): 144-150. Hidayat, Thomas., Tegoeh Noegroho, dan Umi Chodrijah. 2018. Biologi Ikan tongkol Komo (Euthynnus affinis). Institut Pertanian Bogor. Hal. 78-90. Manik, Nurdin. 2004. Mengenal Beberapa Jenis Ikan Hiu. UPT Loka Konservasi Biota Laut Bitung. Pusat Penelitian Oseanografi – LIPI, XXIX(1): 9-17. Mas’ud, Faisol. 2011. Prevalensi dan Derajat Infeksi Dactylogyrus sp Pada Insang Ikan Bandeng di Tambak Tradisional Kecamatan LEMBAR KERJA TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI Glagah Kabupaten Lamongan. Fakultas Perikanan Universitas Islam lamongan. Lamongan, 3(1). Paruntu, Carolus Paulus. 2015. Budidaya Ikan Kerapu dan Ikan Beronang Dalam Karamba Jaring Apung Dengan Sistim Polikultur. Universitas Sam Ratulangi. Manado, 3(1): 1-10. Rachmatika, Ike. 2010. Taksonomi dan Habitat Ikan Gurame Sungai Osphronemus septemfasciatus Robert 1992. Pusat Penelitian Biologi – LIPI. Bogor, 10(2): 145-151. Sadili, Dili., Cora Mustika, dan Sarmintohadi. 2014. Pedoman Identifikasi dan Pengenalan Ikan Pari Manta. Kementerian Perikanan dan Kelautan. Hal. 1-16. Sepri. 2012. Pemetaan Karakter Ekosistem dan Sebaran Daerah Penangkapan Ikan Madidihang di Perairan Utara Papua. Akademi Perikanan Sorong, 3(1): 71-82. Setiawan, Lukman. 2018. Ikan Arwana Sebagai Sumber Inspirasi Penciptaan Karya Kriya Logam. Institut Seni Indonesia. Yogyakarta. Hal. 23-40. Suyantri, Eni., Aunurrohim, dan Nurlita Abdulgani. 2008. Sintasan (Survival Rate) Ikan Mujair Secara In-Situ di Kali Mas Surabaya. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. Hal. 12-20. Syafar, Laode Abdul., Gunanti Mahasri, dan Fedik Abdul Rantam. 2017. Blood Description Parasite Infestation and Survival rate of Carp (Cyprinus carpio) Which Is Exposed By Spore Protein Myxobolus koi On Rearing Pond As Immunostimulan Material. Universitas Airlangga. Surabaya. Hal. 53-92. LEMBAR KERJA TUGAS PRAKTIKUM IKHTIOLOGI Wahyudewantoro, Gema. 2017. Mengenal Cupang (Betta spp) Ikan Hias Yang Gemar Bertarung. Puslit Biologi-LIPI. Bogor, 1(1): 28-32. Warseno, Yus. 2018. Budidaya Lele Super Intensif di Lahan Sempit. Dinas Perdangangan Kabupaten Bantul, XVII(2). Windarto, Seto. 2019. Performa Pertumbuhan Ikan Kakap Putih yang Dibudidayakan Dengan Sistem Keramba jaring Apung. Universitas Diponegoro, 3(1).