ISSN 2805 - 2754 PEDOMAN BERPERILAKU PROFESIONAL (Telaah Pustaka) Oleh T. Yuniarti*) *) Dosen Tetap Akademi Keperawatan Mamba’ul ‘Ulum Surakarta ABSTRAK Perawat merupakan unsur penting guna mewujudkan masyarakat sehat, baik secara fisik maupun psikis. Tugas utama perawat adalah melakukan perawatan terhadap orang yang membutuhkan sehingga orang tersebut dapat memperoleh derajat kesehatan yang diinginkan. Dengan tugas berat tersebut, seorang perawat dituntut memilki kompetensi yang baik dalam praktek keperawatan. Perawat harus mampu menyesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Kenyataan di lapangan masih banyak keluhan dari masyarakat atau pasien terhadap kualitas pelayanan perawat di rumah sakit.Salah satu hal yang banyak disorot adalah kemampuan perawat dalam menangani pasien secara cepat dan tepat tanpa memandang status sosial ekonomi pasien.Hal ini penting karena perawat terkadang terlalu prosedural sehingga pasien tidak tertangani secara baik. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sikap yang profesional dalam diri perawat . Untuk melahirkan perawat-perawat profesional diperlukan suatu sistem pendidikan yang bemutu, yang berorentasi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan masyarakat. Sistem pendidikan sebaiknya dapat melahirkan perawat-perawat profesional, yang tidak hanya memiliki kemampuan intelektual, tetapi juga memiliki kemampuan dalam hal emosional, spritual dan psikomotor (skill). Oleh karena itu dalam proses pendidikan keperawatan harus memperhatikan input, proses, output/outcome dari proses pendidikan. Dengan pengetahuan dan pemahaman tersebut diharapkan dapat terinternalisasi dalam diri mahasiswa keperawatan . Mahasiswa keperawatan (calon perawat) tentunya menyadari bahwa menjadi seorang perawat merupakan cita-cita yang memiliki banyak manfaat khususnya bagi masyarakat. Niat tulus tersebut sangat penting karena profesi perawat merupakan profesi yang berorentasi sosial (pelayanan). Pemahaman dalam memaknai profesi perawat menjadi salah satu kekuatan mahasiswa keperawatan untuk menjadi perawat yang professional. A. Pengertian Perawat Perawat adalah tenaga professional di bidang kesehatan yang merupakan lulusan dari sekolah ilmu kesehatan dan merawat pasien sakit maupun tidak sakit terutama di rumah sakit.Mereka bertanggung jawab dalam merawat, melindungi, dan memulihkan orang yang luka atau pasien penderita penyakit kronis, pemeliharaan kesehatan orang sehat, dan penanganan keadaan darurat yang mengancam nyawa. Profesi perawat memiliki peran penting dalam mewujudkan masyarakat Pedoman Berperilaku Profeional sehat baik secara fisik dan psikologis.Tugas utama perawat adalah memberikan layanan keperawatan kepada setiap individu yang membutuhkan sehingga individu dapat mencapai derajat kesehatan yang diinginkan.Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu perawat-perawat profesional yang memahami kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Untuk membentuk perawat profesional perlu proses atau tahapan, dan kerjasama semua pihak atau komponen yang terlibat, salah satunya adalah kualitas SDM calon perawat. 23 B. Pengertian Sikap Thurstone memandang sikap sebagai suatu tingkatan afeksi baik yang bersifat positif maupun negatif dalam hubungannya dengan objek-objek psikologis. Afeksi yang posistif, yaitu yang afeksi senang, sedangkan afeksi negative adalah afeksi yang tidak menyenangkan. Sikap merupakan organisasi pendapat, keyakinan seeorang mengenai objek atau situasi yang relative ajeg, yang disertai adanya perasaan tertentu, dan memberikan dasar pada kepada orang tersebut untuk membuat respons atau berperilaku dalam cara yang tertentu yang dipilihnya C. Sikap Perawat Yang Harus Dimiliki dalam Merawat Pasien Perawat harus memiliki sifat memberi kasih sayang terhadap sesama, terutama bagi orang yang membutuhkan , misalnya pada pasien yang dirawatnya. Setiap perawat harus memiliki sikap prihatin terhadap kebutuhan yang diperlukan pasien,memberikan rasa aman pada pasien, bukan malah menimbulkan kecemasan, kegelisahan, dan rasa takut. Perawat harus ramah,suara lembut, murah senyum terhadap semua orang, paling tidak pasien yang sedang sakit akan merasa senang, simpati,dan tidak menilai perwat itu judes atau mahal senyum dan juga menghindar ucapan kasar yang dapat menyinggung perasaan pasien. Setiap perawat memiliki harus dapat dipercaya karena dengan kepercayaanlah harga diri dan kepribadian seseorang dapat dinilai serta memiliki sikap percaya diri, jangan minder.Oleh karena itu,perawat perlu banyak belajar , serta menambah dan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dibidang keperawatan.perawat harus memiliki sikap menahan diri , jangan sampai menyalahkan, menyudutkan , 24 mempermalukan, dan mengkritik pasien dan keluarganya yang dapat menambah berat penyakitnya dan perawat harus memiliki sifat memandirikan pasien agar pasien tidak bergantung pada perawat. Setiap perawat harus memiliki sikap penuh pengertian dan pengabdian serta harus memiliki sikap yang riang gembira , tidak cemberut didepan pasien dan perawat harus memiliki sikap kooperatif atau mudah diajak kerja sama dengan pasien dan tim kesehatan lain demi kesembuhan pasien yang dirawatnya. Kemudian perawat harus memiliki sikap yang dapat membantu dalam mengatasi kesulitan pasien dan keluarganya serta sikap humoris, sesuai situasi dan kondisi pasien sekedar untuk menghibur. D. Sikap Karakteristik Menjadi Perawat yang Baik Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada beberapa alasan mahasiswa keperawatan untuk menjadi seoarang perawat. Sebagian besar mahasiswa (69,47%) mengatakan alasan menjadi perawat adalah menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat, ingin mengenal ilmu kesehatan dengan baik (28,42%), masa depan yang baik (8,42%) professional (7,36%), membahagiakan orang tua dan menciptakan generasi yang sehat (6,31%). Hasil penelitian ini masih bersifat normative, artinya alasan subjek masih bersifat umum. ”Menjadi Bermanfaat bagi Masyarakat” tampaknya salah satu aspek dominan yang mendorong subjek menjadi perawat. Subjek melihat bahwa profesi perawat erat kaitannya dengan hubungan dengan orang lain (pasien). Dalam artian aspek humanitas dalam profesi perawat sangat tinggi. Sementara itu, alasan yang kedua dan ketiga lebih kepada pemahaman akan keilmuaan dan profesionalitas dalam profesi perawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik perawatprofesional terdiri dari beberapa komponen, yaitu: JKèm-U, Vol. VI, No. 17, 2014:23-28 1. Kognitif (pengetahuan) Disini perawat profesional harus memiliki pengetahuan yang luas yang berhubungan dengan bidang kesehatan dan praktik keperawatan serta bertindak sesuai dengan kaidah yang ditetapkan.Ada beberapa persepsi bahwa perawat profesional harus memiliki pengalaman yang banyak.Artinya, pengalaman tentunya berkorelasi dengan waktu dalam menjalani profesi sebagai perawat. Bahkan ironinya, ada pendapat lain yang menyatakan bahwa pengetahuan merupakan hal yang penting dalam proses pembentukan perawat profesional. 2. Emosi (psikologis) Dalam hal ini perawat lebih menggunakan aspek emosi (psikologis) dalam menggambarkan karakteristik perawat profesional. 3. Psikomotor (skill) Psikomotor (skill) merupakan suatu hal yang mutlak diperlukan dalam pelayanan keperawatan. Skill tidak hanya berkaitan dengan standar kompetensi perawat (hard skill), tetapi juga kemampuan dalam memahami kondisi psikologis perawat (soft skill).Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa etika memiliki peran yang penting dalam praktek keperawatan. Perawat yang memiliki etika yang bagus, memiliki sopan santun dalam melakukan keperawatan, tentunya akan mendapat respek dari pasiennya. Bila kondisi ini dapat dijaga akan menguntungkan kedua belah pihak (perawat dan pasien). 4. Fisik Seorang perawat harus memiliki kebersihan dan kerapihan dalam berpakaian. Hal Pedoman Berperilaku Profeional ini penting karena perawat berkaitan dengan pelayanan terhadap pasien. Kalau perawat berpenampilan tidak menarik, atau kotor dan kurang rapi, tentunya akan menimbulkan ketidakpercayaan terhadap perawat. Hal tersebut berdampak pada kualitas pelayanan khususnya kenyamanan pasien.Bahkan bisa jadi pasien tidak mau dilayani perawat yang tidak memperhatikan penampilan fisiknya. 5. Spritualitas Spritualitas adalah segala bentuk perilaku dan tuntunan yang mengarahkan manusia untuk selalu denganTuhan. Salah satu sumber spritualitas adalah Agama.Agama mengajarkan manusia bagaimana berinteraksi dengan Tuhan, manusia dan lingkungan sekitar. Dalam konteks Indonesia, peran agama sangat penting khusunya dalam berinteraksi dengan orang lain. Demikian pula dalam pelayanan pada pasien.Perawat harus memiliki pemahaman agama yang memadai guna membantu dalam pelaksanaan tugas keperawatan. Sering sekali nasehat-nasehat agama membantu pasien dalam menghadapi penyakitnya. 6. Dapat berkomunikasi secara efektif Perawat harus bisa berkomunikasi secara baik dengan klien dan perawat perlu menyadari pesan verbal dan nonverbal yang disampaikan klien mulai dari saat pengkajian sampai evaluasi asuhan keperawatan, karena isyarat non-verbal menambah arti terhadap pesan verbal. Perawat yang mendektesi suatu kondisi dan menentukan kebutuhan asuhan keperawatan. 7. Disiplin 25 Disiplin merupakan salah satu karakteristik perawat profesional yang sangat berguna dalam pelayan keperawatan. Seoarang perawat dituntut untuk disiplin dalam menjalankan tugasnya.Dispilin berangkat dari keinginan untuk dapat menjalankan tugas secara baik dan tepat. Dengan disiplin pelayanan akan maksimal dan target pekerjaan akan tercapai dan kelima, rendah hati. Dalam menjalankan tugas, perawat harus mempunyai sifat rendah hati. Perawat harus dapat menerima masukan atau saran dari lengkungan kerja, sehingga kinerja selalu dapat ditingkatkan. 8. Ramah Ramah yaitu suatu kondisi psikologis yang positif dengan ditunjukkan dengan perilaku dan eksperesi muka yang selalu murah senyum, perhatian dan suka menyapa. Ramah merupakan salah satu sifat yang harus dimiliki perawat. Perawat yang ramah tentunya akan disukai pasien, dan secara tidak langsung dapat membatu kesembuhan pasien. 9. Sabar Sabar berarti menahan dan menerima segala kondisi dengan ikhlas dan ridho. Sifat sabar merupakan salah satu yang terpuji dan sangat berguna bagi perawat khususnya dalam melayani pasien. Profesi perawat rentan dengan stress yang diakibatkan beban kerja atau perilaku dari pasien dan keluarga pasien. Oleh karena itu, sifat sabar membantu perawat dalam mengatasi beban psikologis dalam bekerja. Dengan sabar, perawat akan tetap konsisten dalam menjalankan tugasnya, tanpa dipengaruhi kondisi kerja. 26 Sabar juga membuat perawat lebih tegar, kuat, dan mampu memahami sitiuasi dengan hati dan pikiran jernih. 10. Baik Baik merupakan salah satu sifat positif yang ditandai dengan perilaku yang bermanfaat bagi orang lain, seperti senang membantu, perhatian, dan berkata baik. Sifat baik dalam diri perawat dapat terwujud jika perawat memahami dengan baikapa tugas dan fungsi seorang perawat. Seorang perawat dituntut untuk mempunyai sifat baik terhadap pasien.Perawat harus mampu memberikan pertolongan secara fisik, dan psikologis kepada pasiennya.Intinya perawat harus mampu menjalin hubungan baik dengan pasien dan keluarga pasien. 11. Memiliki Sikap Carring Caring adalah fenomena universal yang mempengaruhi cara manusia berpikir, merasa, dan mempunyai hubungan dengan sesama. Caring merupakan bentuk dasar dari praktik keperawatan di mana perawat membantu klien pulih dari sakitnya, memberikan penjelasan tentang penyakit klien, dan mengelola atau membangun kembali hubungan. Caring membantu perawat mengenali intervensi yang baik, dan kemudian menjadi perhatian dan petunjuk untuk memberikan caring kepada klien nantinya. 12. Menerapkan nilai-nilai esensial perawat dalam keperawatan Seorang perawat harus menerapkan nilai-nilai esensial seorang perawat. Bagaimana pengetahuan, profesional, pemahaman, pemberian makna serta sikap perawat mengenai nilai-nilai keperawatan. JKèm-U, Vol. VI, No. 17, 2014:23-28 E. Cara Menumbuhkan Sikap Perawat Agar Tetap Lestari Hubungan perawat dengan pasien adalah suatu wahana untuk mengaplikasikan proses keperawatan pada saat perawat dan pasien berinteraksigunamencapai tujuan asuhan keperawatan. Sebagai calon perawat profesional harus siap menghadapi era globalisasi yang semakin terus berkembang dengan adanya ilmu dan pengetahuan teknologi. Dan Kita harus mempunyai suatu komitmen yang kuat untuk mewujudkan sikap-sikap yang mencerminkan sikap profesionalisme. Dalam memberikan asuhan keperawatan, tidak hanya melakukan tindakan sesuai prosedur tapi juga membutuhan komunikasi yang dapat memfasilitasi hubungan yang efektif antara perawat dengan klien.Perawat harus menyadari dan ikhlas bahwa pekerjaannya untuk orang lain untuk membantu penyembuhan dimana pekerjaannya adalah pekerjaan yang sangat mulia.Dari keikhlasan dan kesadaran tadi maka sikap perawat yang baik-baik akan tetap lestari. F. Penyebaran Nilai Nilai dipelajari dan sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosiokultural seseorang. Sebagai contoh, jika orang tua secara konsisten menunjukkan kejujuran dalam berhadapan dengan orang lain, anak mungkin akan mulai untuk menghargai kejujuran. Nilai yang didapat adalah suatu proses bertahap, biasanya terjadi pada tingkat yang tidak disadari. Karena nilai dipelajari melalui pengamatan dan pengalaman, nilai sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosiokultural seseorang. Sebagai contoh, beberapa budaya lebih menghargai pengobatan yang dilakukan oleh tabib dari pada oleh dokter. Sebagai tambahan informasi mengenai nilai budaya terkait dengan kesehatan dan penyakit, lihat Pedoman Berperilaku Profeional Bab 21, “keperawatan dalam Dunia yang Berbeda Secara Budaya dan Spiritual.” Nilai personal Sebagian besar orang mengambil beberapa nilai dari masyarakat atau sub kelompok masyarakat di tempat mereka tinggal. Seseorang dapat menginternalisasi beberapa atau seluruh nilai ini dan menganggapnya sebagai nilai personal.orang membutuhkan nilai sosial untuk merasa di terima,dan mereka membutuhkan nilai personal untuk menghasilkan rasa individualitas. Nilai professional Sering mencerminkan dan menggambarkan secara detail tentang nilai personal. Perawat mendapat nilai profesinal selam sosialisasi dengan keperawatan / pengalaman keperawatan ,pengajar dan teman sebaya. Sebagai anggota profesi yang memberikan perawatan,para perawat memiliki nila yang berhubungan dengan kompetensi dan kasih saying. Watson membuat haris besar empat nilai penting keperawatan (1981,20/21). 1.komitmen yang kuat terhadap layanan 2.percaya akan martabat dan makna setiap orang 3.komitmen terhadap pendidikan 4.otonimi Simpulan Perawat adalah tenaga professional di bidang kesehatan yang merupakan lulusan dari sekolah ilmu kesehatan dan merawat pasien sakit maupun tidak sakit terutama di rumah sakit. Sedangkan keperawatan. Ada beberapa karakteristik untuk menjadi perawat yang baik yaitu kognitif (berpengetahuan), emosi, psikomotorik, fisik, spiritual, dapat berkomunikasi dengan baik, disiplin, ramah, sabar, baik, memiliki sifat caring, dan menerapkan nilai-nilai esensial perawatdalam keperawatan. Untuk 27 menumbuhkan sikap-sikap tersebut perawat harus menyadari bahwa tugas perawat adalah tugas yang mulia. dan harus ikhlas dalam mengemban tugas yang telah menjadi tanggung jawabnya. B. Saran Sebaiknya, dalam praktiknya perawat tidak hanya mampu dalam hal softskill saja tetapi mampu menerapkan sikap-sikap yang mencerminkan jati diri seorang perawat yang professional. DAFTAR PUSTAKA Koenig B Kathleen, dkk, 2006.Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta:EGC http://masalahhubunganperawat.blogspot.co m/2013/08/masalah-hubungan-perawat.html Di akses pada 01 Juli 2015, 19:30 http://nizaraharja92.blogspot.com/ Diakses pada 01 Juli 2015, 20.02 28 JKèm-U, Vol. VI, No. 17, 2014:23-28