Uploaded by User92620

INSTRUMEN PENELITIAN KUALITATIF KUANTITA

advertisement
INSTRUMEN PENELITIAN KUALITATIF, KUANTITATIF, DAN PENGEMBANGAN
Disusun untuk memenuhi tugas makalah
dalam mata kuliah Metodologi Penelitian dan Pengembangan yang dibimbing oleh
Prof. Dr. Amat Mukhadis, M.Pd
Oleh:
Muhamad Arifin (140551807592)
Khoirudin Asfani (140551807277)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
PROGAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEJURUAN
OKTOBER 2014
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................ i
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Topik Bahasan ................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan Makalah ................................................................................ 2
BAB II. PEMBAHASAN ............................................................................................ 3
A. Pengertian Instrumen Penelitian ....................................................................... 3
B. Jenis-Jenis Instrumen Penelitian ....................................................................... 4
1. Instrumen Tes ............................................................................................... 4
2. Instrumen Inventori ...................................................................................... 7
3. Angket atau Kuesioner ................................................................................. 10
4. Interview atau Wawancara ........................................................................... 10
5. Observasi atau Pengamatan ......................................................................... 11
6. Skala Bertingkat ........................................................................................... 12
7. Dokumentasi dan Data Sekunder ................................................................. 12
C. Kriteria Instrumen yang Baik ............................................................................ 13
1. Pengujian Validitas Instrumen ..................................................................... 13
2. Pengujian Reliabilitas Instrumen ................................................................. 15
3. Praktikabilitas............................................................................................... 16
D. Penggunaan Instrumen pada Jenis Penelitian dan Langkah-langkah
Penyusunan Instrumen ...................................................................................... 16
1. Penelitian Kuantitatif ................................................................................... 16
2. Penelitian Kualitatif ..................................................................................... 17
3. Penelitian Pengembangan ............................................................................ 18
4. Langkah-langkah Penyusunan Instrumen .................................................... 18
BAB III. PENUTUP .................................................................................................... 20
Kesimpulan ............................................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 21
LAMPIRAN................................................................................................................. 22
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian merupakan suatu proses meneliti suatu fenomena/peristiwa secara
sistematis yang ditujukan untuk menemukan dan/atau mengembangkan suatu
pengetahuan yang benar. Sebagai suatu kegiatan sistematis penelitian harus dilakukan
dengan metode tertentu yang dikenal dengan istilah metode penelitian, yakni suatu cara
ilmiah yang dilakukan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Cara ilmiah tersebut harus didasari ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan
sistematis.
Keberadaan instrumen penelitian merupakan bagian yang sangat integral dan
termasuk dalam komponen metodologi penelitian untuk melaksanakan suatu kegiatan
penelitian, karena instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk
mengumpulkan, memeriksa, dan menyelidiki suatu masalah yang sedang diteliti.
Suatu instrumen yang baik tentu harus memiliki validitas dan realibitas yang
baik. Untuk memperoleh instrumen yang baik tentu selain harus diuji cobakan, dihitung
validitas dan realibilitasnya juga harus dibuat sesuai kaidah-kaidah penyusunan
instrumen.
Berkaitan dengan hal tersebut, pada pembahasan ini akan diuraikan berbagai hal
terkait dengan instrumen penelitian yang pembahasannya diawali dengan pengertian
instrumen penelitian, jenis, lagkah-langkah penyusunan, dan kriteria instrumen yang
baik.
B. Topik Pembahasan
1. Pengertian instrumen penelitian
2. Jenis-jenis instrumen penelitian
3. Kriteria instrumen penelitian yang baik
4. Penggunaan instrumen pada jenis penelitian dan langkah-langkah penyusunan
instrumen
1
5. Contoh instrumen penelitian
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Menjelaskan pengertian instrumen penelitian
2. Menjelaskan jenis-jenis instrumen penelitian
3. Menjelaskan validitas dan reliabilitas instrumen penelitian
4. Penggunaan instrumen pada jenis penelitian dan langkah-langkah penyusunan
instrumen
5. Menjelaskan contoh-contoh instrumen penelitian
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Instrumen Penelitian
Semua penelitian melibatkan pengumpulan data untuk menguji hipotesis yang
telat ditetapkan dalam penelitian tersebut. Umumnya peneliti menggunakan instrumen
untuk mengumpulkan data penelitian. Sappaile (2007) menyebutkan bahwa Instrumen
merupakan suatu alat yang memenuhi persyaratan akademis sehingga dapat
dipergunakan sebagai alat untuk mengukur suatu objek ukur atau mengumpulkan data
mengenai suatu variabel. Instrumen dapat berbentuk tes dan juga dapat berbentuk nontes, namun untuk memperoleh sampel tingkah laku dari ranah kognitif digunakan tes.
Menurut Darmadi (2011:85) bahwa definisi instrumen adalah sebagai alat untuk
mengukur informasi atau melakukan pengukuran. Instrumen pengumpul data menurut
Suryabrata (2008:52) adalah alat yang digunakan untuk merekam-pada umumnya secara
kuantitatif-keadaan dan aktivitas atribut-atribut psikologis. Atibut-atribut psikologis itu
secara teknis biasanya digolongkan menjadi atribut kognitif dan atribut non kognitif.
Sumadi mengemukakan bahwa untuk atribut kognitif, perangsangnya adalah pertanyaan.
Sedangkan untuk atribut non-kognitif, perangsangnya adalah pernyataan. Selanjutnya
menurut Sukarnyana dkk (2003:71) instrumen penelitian merupakan alat-alat yang
digunakan untuk memperoleh atau mengumpulkan data dalam rangka memecahkan
masalah penelitian atau mencapai tujuan penelitian. Jika, data yang diperoleh tidak
akurat (valid), maka keputusan yang diambil pun akan tidak tepat.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mendapatkan dan
mengumpulkan data penelitian, sebagai langkah untuk menemukan hasil atau
kesimpulan dari penelitian dengan tidak meninggalkan kriteria pembuatan instrumen
yang baik.
Hal yang perlu dipertimbangkan dalam penelitian pendidikan atau sosial, ada
empat macam cara mengukur suatu data yang sering dijumpai. Keempat macam alat
ukur jenis data tersebut jika disebutkan dari cara yang sederhana sampai yang kompleks
3
(lengkap) adalah: data dari skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala rasio.
Dari keempat data ini dapat diketahui cara mengukur dan memilih salah satu, kemudian
diterapkan dalam bentuk instrumen yang hendak dicapai untuk mencari data dari subjek
penelitian.
B. Jenis-Jenis Instrumen Penelitian
Instrumen dalam sebuah penelitian dibedakan menjadi dua yaitu bentuk tes dan
non tes. Instrumen tes terdiri dari tes psikologis dan tes non-psikologis, sedangkan
instrumen non tes teridiri dari angket atau kuesioner, interview atau wawancara,
observasi atau pengamatan, skala bertingkat dan dokumentasi. Penjelasan secara rinci
akan dibahas sebagai berikut.
1.
Instrumen Tes
Tes dalam lingkup dunia pendidikan merupakan istilah yang sangat populer
karena banyak digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik setelah mengalami
proses belajar-mengajar. Dilihat dari aspek yang diukur, tes dibedakan menjadi dua
bagian, yaitu tes non-psikologis dan tes psikologis. Jenis tes psikologis dibedakan lagi
menjadi dua macam, yaitu tes psikologi yang digunakan untuk mengukur aspek afektif
dan tes psikologis yang digunakan untuk mengukur kemampuan intelektual.
Tes psikologis yang dirancang untuk mengukur aspek afektif atau aspek nonintelektual dari tingkahlaku umumnya dikenal dengan nama tes kepribadian (personality
tests). Dalam terminologi pengukuran psikologis, tes kepribadian sering digunakan
untuk mengukur karaterstik seseorang seperti pernyataan emosional, hubungan
interpersonal, motivasi, minat, dan sikap.
Tes psikologis yang digunakan untuk mengukur aspek kemampuan intelektual
disebut dengan tes kemampuan (ability tests). Tes kemampuan dikategorikan menjadi
dua, tes bakat (aptitude tests) dan tes kemahiran (proficiency tests).
Menyusun tes harus sesuai prosedur dan melalui proses yang benar. Prosedur
yang ditempuh dalam menyusun atau mengembangkan tes kemampuan dalam rangka
penelitian pada dasarnya adalah sebagai berikut:
4
a)
Penetapan Aspek yang Diukur
Menetapkan aspek yang hendak diukur merupakan langkah pertama dalam upaya
penyusunan atau pengembangan tes. Dalam pengembangan tes hasil belajar, terdapat
dua aspek yang mendapat perhatian, yaitu (1) materi pelajaran, dan (2) aspek
kepribadian/ranah kognitif, afektif, dan psikomotor yang akan dukur.
b) Pendeskripsian Aspek yang Diukur
Pendeskripsian aspek yang diukur merupakan penjabaran lebih lanjut dari aspekaspek yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam proses menyusun tes, deskripsi variabel
yang telah ditetapkan tersebut dituangkan dalam bentuk tabel spesifikasi atau lebih
dikenal dengan kisi-kisi tes. Di dalam kisi-kisi tes termuat materi pelajaran dan aspek
kepribadian yang diukur, bentuk tes dan tipe soal yang digunakan, serta jumlah soal.
c)
Pemilihan Bentuk Tes
Bentuk tes merupakan tipe soal dilihat dari cara peserta tes dalam memberikan
jawaban soal dan cara peneliti memberikan skor. Jika peserta tes memiliki kebebasan
yang luas dalam menjawab soal-soal tes, maka dikatakan bahwa tes itu adalah tes
subjektif (free answer tests). Jika peserta tes tidak memiliki kebebasan dalam menjawab
soal-soal tes, bahkan hanya tinggal memilih dari jawaban yang telah disediakan oleh
peneliti, maka tes itu disebut tes objektif (restricted answer tests). Tes juga dapat
dibedakan menjadi tes subjektif dan tes objektif, dilihat dari cara peneliti dalam
memberikan skor. Suatu tes disebut tes subjektif berdasarkan cara peneliti memberikan
skor apabila skor yang diberikan peneliti dipertimbangkan terlebih dahulu terhadap
jawaban peserta tes, kemudian baru didapat perolehan skor dari tes tersebut. Suatu tes
disebut tes objektif berdasarkan cara peneliti memberikan skor apabila peneliti
memberikan skor secara langsung tanpa harus mempertimbangkan jawaban yang
diberikan oleh peserta tes.
d) Penyusunan Butir Soal
Penyusunan butir soal ke dalam suatu tes didasarkan atas bentuk dan tipe soal
yang akan dibuat, bukan disusun menurut urutan materi. Butir-butir soal tes objektif
dikelompokkan tersendiri, begitu juga dengan soal-soal tes subjektif. Jika dalam tes
5
objektif digunakan beberapa tipe soal (pilihan benar, pilihan kombinasi, dan/atau pilihan
kompleks), maka butir-butir soal tes objektif harus disusun berdasarkan tipe soal
tersebut.
e)
Pelaksanaan Uji Coba
Pelaksanaan uji coba instruman yang berupa tes dilakukan untuk mengetahui
validitas butir soal, tingkat reliabilitas tes, ketepatan petunjuk dan kejelasan bahasa yang
digunakan, dan jumlah waktu riil yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tes. Uji coba tes
dilakukan pada subjek yang memiliki karakteristik yang identik dengan subjek
penelitian yang sesungguhnya (relevan) agar hasil yang diperoleh sesuai dengan yang
diharapkan.
f)
Analisis Hasil Uji Coba
Analisis terhadap hasil uji coba tes dilakukan untuk mengetahui secara empirik
validitas butir soal dan tingkat reliabilitas tes. Ukuran yang digunakan untuk menilai
validitas butir soal adalah indeks kesukaran soal (P) dan indeks daya beda soal (D),
sedangkan untuk mengetahui tingkat reliabilitas tes adalah dengan menggunakan
koefisien reliabilitas yang biasanya dihitung menggunakan rumus KR-20 atau KR-21
untuk tes objektif dan koefisien Alpha untuk tes subjektif.
g) Seleksi, Penyempurnaan, dan Penataan Butir Soal
Hasil analisis terhadap kualitas butir soal dijadikan dasar peneliti untuk memilih
atau menyempurnakan butir soal yang akan digunakan dalam tes. Seleksi atau
penyempurnaan butir soal diperlukan karena biasanya selalu ada soal yang tidak
memenuhi syarat dilihat dari kriteria tingkat kesukaran dan daya beda soal. Oleh sebab
itu, jumlah soal yang ditulis untuk keperluan uji coba selalu harus lebih banyak dari
jumlah yang diperlukan. Penataan soal sebaiknya memperhatikan bentuk tes dan tipe
soal, serta mengindahkan tingkat kesukaran soal. Soal yang tergolong mudah biasanya
berada di bagian paling awal dari tes, sedangkan sebagian lagi ditempatkan di bagian
paling akhir dan soal-soal yang tergolong sedan dan sukar ditempatkan di tengah-tengah.
Penataan ini didasarkan atas pertimbangan psikologis pengambil tes.
6
h) Pencetakan Tes
Pencetakan tes perlu memperhatikan format, jenis, dan model huruf yang akan
digunkanan. Format tes berkaitan dengan tata letak (lay out) dan soal-soal di dalam tes,
sedangkan jenis dan model huruf memiliki hubungan yang erat dengan besar dan
kejelasan huruf yang digunakan. Pencetakan tes perlu diperhatikan agar penampilan tes
menjadi lebih rapi, indah, dan jelas sehingga menarik untuk dikerjakan.
2.
Instrumen Inventori
Inventori merupakan instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur
karakteristik psikologis tertentu dari individu. Inventori berbeda dengan tes
(kemampuan), jika dalam tes (kemampuan) pada umumnya menuntut jawaban yang
dilandasi oleh suatu kemampuan tertentu yang harus dimiliki oleh peserta tes, maka
dalam inventori, jawaban yang diberikan merupakan suatu keadaan yang sewajarnyam
suasan keseharian yang dirasakan dan dialami, atau sesuatu yang diharapkan, sehingga
dalam menjawab pertanyaan/pernyataan di dalam inventori, orang tidak perlu belajar
terlebih dahulu. Prosedur dalam menyusun inventori ada 8 tahapan, yaitu:
a)
Penetapan Konstruk yang Diukur
Konstruk pada inventori menunjuk pada hal-hal yang pada dasarnya tidak dapat
diamati secara langsung, seperti persepsi, minat, motivasi, sikap, dan sebagainya.
Penetapan konstruk yang akan diukur merupakan kegiatan mengidentifikasi variabel
penelitian yang datanya akan diambil dengen menggunakan inventori. Misal, variabel
yang akan diteliti adalah “sikap nasionalisme siswa di SMA”. Dari variabel penelitian
ini dapat diidentifikasi bahwa konstruk yang akan diukur adalah sikap.
b) Perumusan Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat yang
didefinisikan sehingga dapat diamati. Ukuran dapat diamati tersebut menjadi penting,
karena hal yang dapat diamati itu membuka kemungkinan bagi orang lain selain peneliti
untuk melakukan hal yang serupa, sehingga apa yang dilaksanakan oleh peneliti terbuka
untuk diuji kembali oleh orang lain (replikabilitas). Perumusan definisi operasional
variabel penelitian yang berupa konstruk lebih bervariasi dan kompleks ketimbang pada
7
proses perumusan definisi operasional dalam menyusun tes, karena ada banyak cara
yang dapat ditempuh untuk menyusunnya. Cara-cara tersebut adalah: (1) yang
menekankan pada kegiatan apa yang dilakukan agar konstruk yang didefinisikan itu
terjadi, (b) yang memberi aksentuasi kepada bagaimana kegiatan itu dilakukan, dan (c)
yang menitik beratkan pada sifat-sifat stasis dari konstruk yang didefinisikan
(Suryabrata, 84 dalam Sukarnyana dkk, 2003:80).
c)
Pendeskripsian Konstruk
Pendeskripsian konstruk bertujuan untuk menujukkan secara rinci mengenai isi
konstruk (variabel) yang hendak diukur. Untuk mempermudah penyusunan pernyataan
dalam inventori, umumnya peneliti menuangkan deskripsi konstruk (variabel) tersebut
ke dalam bentuk matrik. Contoh dari deskripsi konstruk (variabel) yang dimaksudkan
dan matriknya dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Deskripsi Variabel Sikap Nasionalisme
Konstruk
Sikap
Variabel
Sikap
nasionalisme
siswa di SMA
Sub-variabel
Indikator
Cinta dan
1. Gemar menggunakan bahasa Indonesia
bangga sebagai 2. Suka produksi dalam negeri
bangsa
3. Mengembangkan kebudayaan nasional
indonesia
Rela berkorban 1. Mengutamakan kepentingan
untuk
umum/bangsa
kepentingan
2. Bersedia mengikuti WAMIL
nasional
3. Mau bekerja di seluruh wilayah Indonesia
Memelihara
persatuan dan
kesatuan
bangsa
1. Toleransi
2. Bersedia menerima perbedaan SARA
3. Bersedia ikut dalam program pertukaran
pemuda
d) Penulisan Butir Pernyataan
Menyusun butir-butir pernyataan (items) dalam inventori langkah kritis, karena
dari pernyataan-pernyataan ini merupakan langkah yang kritis, karena dari pernyataanpernyataan inilah akan dihasilkan data yang diperlukan oleh peneliti. Kualitas
pernyataan yang dihasilkan tidak hanya ditentukan oleh penguasaan pengetahuan yang
bersifat teoritis, tetapi harus didukung oleh latihan yang terarah, pengalaman yang
8
cukup, kreativitas dan kesungguhan, disamping faktor kiat yang dimiliki oleh masingmasing peneliti.
e)
Pelaksanaan Uji Coba
Kegiatan uji coba instrumen dalam proses penyusunan inventori dimaksudkan
untuk mengetahui validitas butir pernyataan, tingkat reliabilitas inventori, ketepatan
petunjuk dan kejelasan bahasa yang digunakan, dan jumlah waktu riil yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan pengerjaan inventori tersebut oleh responden. Teknik yang
digunakan untuk menguji validitas butir pernyataan dan mengestimasi tingkat reliabilitas
instrumen inventori berbeda dengan tes, karena pemberian skor pada inventori bersifat
bergradasi. Subjek uji coba inventori haruslah memiliki karakteristik yang sama atau
identik dengan subjek penelitian. Mengenai jumlah subjek yang diperlukan untuk
keperluan uji coba tersebut berlaku rumus umum yang menyatakan bahwa semakin
banyak subjek maka akan semakin baik dan seminimal-minimalnya adalah tidak kurang
dari 30 subjek.
f)
Analisis Hasil Uji Coba
Analisis hasil uji coba jawaban responden tidak dapat dinilai benar atau salah,
melainkan bergradasi, oleh sebab itu validitas butir pernyataan hanya didasarkan atas
indeks daya beda soal. Sedangkan perhitungan indeks daya beda soal ini dapat
menggunakan teknik analisis korelasi atau uji beda nilai rata-rata. Selanjutnya, estimasi
tingkat reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus penghitungan
koefisien Alpha dari Cronbach.
g) Seleksi, Penyempurnaan, dan Penataan Butir Soal
Butir pernyataan yang tidak valid perlu diganti, sedangkan yang kurang valid
masih dapat dipakai setelah disempurnakan, kemudian barulah dilakukan penataan butir
pernyataan. Hal penting yang perlu ditambahkan dalam penyusunan inventori adalah
kata pengantar. Kata pengantar umumnya berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan
dilaksanakannya penelitian. Hal ini penting untuk menghilangkan ketidakpastian,
kecurigaan, dan kekhawatiran dalam diri responden, sehingga mereka akan
bersediamemberikan jawaban sebagaimana yang diharapkan.Rekomendasi dari instansi
yang berwenan juga dapat dicantumkan sebagai kelengkapan isi kata pengantar. Selain
9
itu, jaminan akan kerahasiaan pribadi dan informasi yang diberikan responden penting
juga untuk diutarakan pada bagian pengantar. Bagian akhir biasanya berisi ucapan
terima kasih atas kesediaan responden untuk membantu menyukseskan pelaksanaan
penelitian.
h) Pencetakan Inventori
Pencetakan inventori sama seperti halnya pencetakan tes, perlu memperhatikan
format, jenis, dan model huruf yang akan digunkanan. Format inventori berkaitan
dengan tata letak (lay out) dan soal-soal di dalam tes, sedangkan jenis dan model huruf
memiliki hubungan yang erat dengan besar dan kejelasan huruf yang digunakan.
Pencetakan inventori perlu diperhatikan agar penampilan inventori menjadi lebih rapi,
indah, dan jelas sehingga menarik untuk dikerjakan oleh responden.
3.
Angket atau Kuesioner
Angket aau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau halhal yang ia ketahui. Kuesioner banyak digunakan dalam penelitian pendidikan dan
penelitian sosial yang menggunakan rancangan survei, karena ada beberapa keuntungan
yang diperoleh. Pertama, kuesioner dapat disusun secara teliti dalam situasi yang tenang
sehingga pertanyaaan-pertanyaan yang terdapat di dalamnya dapat mengikuti sistematik
dari masalah yang diteliti. Kedua, penggunaan kuesioner memungkinkan peneliti
menjaring data dari banyak responden dalam periode waktu yang relatif singkat.
Penyusunan instrumen angket atau kuesioner hampir sama dengan penyusunan
inventori. Bedanya pada langkah kelima, yaitu pelaksanaan uji coba dalam kuesioner
bukanlah untuk menguji validitas butir pertanyaan secara statistik, melainkan untuk
mengetahui kejelasan petunjuk pengerjaan, kekomunikatifan bahasa yang digunakan,
dan jumlah waktu riil yang dibutuhkan untuk menjawab semua pertanyaan secara baik.
4.
Interview atau Wawancara
Interview atau wawancara adalah percakapan orang-perorang (the person–to-
person) dan wawancara kelompok (group interviews). Percakapan dilakukan dilakukan
oleh kedua belah pihak yaitu peneliti sebagai pewawancara dan subjek penelitian
10
sebagai informan (Ulfatin, 2014:189). Wawancar yang dilakukan oleh peneliti
digunakan untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari data tentang
variabel latar belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu.
Wawancara dalam penelitian dapat dilakukan secara berentang mulai dari situasi
formal sampai dengan informal, atau dari pertanyaan yang terstruktur sampai dengan
tidak terstruktur. Ilustrasi situasi wawancara sebagaiman pada Gambar 2.1.
Terstruktur
Tidak Terstruktur
------------------------------------------- I ---------------------------------------------- 
Ciri-cirinya:
- Kata-kata dalam pertanyaan
sudah ditentukan
- Pilihan jawaban sudah terfokus
- Bentuk sejenis angket
- Situasi sangat formal
Gabungan
Ciri-cirinya
- Pertanyaan sangat terbuka
(open ended)
- Pertanyaan sangat fleksibel
- Bentuk percakapan manasukan
- Situasi tidak formal
Gambar 2.1 Rentangan Wawancara
(Sumber Ulfatin, 2014:189)
5.
Observasi atau Pengamatan
Observasi adalah mengadakan pengamatan secara langsung, observasi dapat
dilakukan dengan tes, kuesioner, ragam gambar, dan rekaman suara. Pedoman observasi
berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati. Pedoman
observasi atau pengamatan diperlukan terutama jika peneliti menerapkan pengamatan
terfokus dalam proses pengumpulan data. Dalam pengamatan terfokus peneliti
memusatkan perhatiannya hanya pada beberapa aspek perilaku atau fenomena yang
menjadi objek sasarannya.
Penyusunan pedoman pengamatan yang perlu dilakukan diantaranya 1)
menetapkan objek yang akan diamati; 2) merumuskan definisi operasional mengenai
objek yang akan diamati; 3) membuat deskripsi tentang objek yang akan diamati; 4)
membuat dan menyusun butir-butir pertanyaan singkat tentang indikator dari objek yang
diamati; 5) melakukan uji coba; dan 6) menyempurnakan dan menata butir-butir
11
pertanyaan ke dalam satu kesatuan yang utuh dan sistematis. Namun untuk uji coba
bukanlah untuk menguji kevalidan butir pertanyaan dengan menggunakan teknik analisis
statistik, melainkan untuk mengetahui kejelasan rumusan masalah pertanyaan yang
ditunjukkan dengan adanya kesamaan penafsiran oleh pengamat terhadap objek yang
sama.
6.
Skala Bertingkat
Rating atau skala bertingkat adalah suatu ukuran subyektif yang dibuat berskala.
Walaupun skala bertingkat ini menghasilkan data yang kasar, tetapi cukup memberikan
informasi tertentu tentang program atau orang. Instrumen ini dapat dengan mudah
memberikan gambaran penampilan, terutama penampilan di dalam orang menjalankan
tugas, yang menunjukan frekuensi munculnya sifat-sifat. Di dalam menyusun skala,
yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menentukan variabel skala. Apa yang
ditanyakan harus apa yang dapat diamati responden.
7.
Dokumentasi dan Data Sekunder
Dokumentasi, dari asal kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di
dalam melaksanakan metode dokumentasi, penelitian menyelidiki hal-hal berupa
transkip, catatan, buku, surat, prasasti, notulen rapat, agenda, arsip, jurnal, video dan
sebagainya.
Penggolongan dokumen dan data sekunder menurut Johnson dan Christensen
(2004) diantaranya:
a) Dokumen resmi, yaitu bahan atau catatan yang dibuat atau disusun secara formal
baik untuk kepentingan dan keperluan internal maupun eksternal kelembagaan.
b) Dokumen pribadi, yaitu catatan atau bahan yang ditulis atau dibuat oleh
seseorang yang menggambarkan pengalaman, peristiwa, dan atau perasaan
seseorang individu atau pribadi. Yang termasuk dokumen pribadi contohnya
buku harian, surat pribadi, riwayat hidup, foto/video pribadi, dan sebagainya.
c) Data fisik, dalam hal ini termasuk di dalamnya tempat-tempat dan benda fisik
yang diperuntukkan sebagai alat untuk menelusuri bermacam-macam aktivitas.
Misalnya perpustakaan, museum, papan pengumuman dan yang lain.
12
d) Data penyelidikan yang di simpan, yaitu data hasil penelitian yang dapat
digunakan untuk penelitian berikutnya. Data hasil penelitian ini biasanya
disimpan dalam bentuk printout atau floppy disk atau CD-ROM.
C. Kriteria Instrumen Penelitian yang Baik
Kriteria pokok yang harus dipenuhi oleh suatu instrumen penelitian agar dapat
dinyatakan memiliki kualitas yang baik yaitu validitas, reliabilitas, dan praktikabilitas
(Groun & Linn, dalam Ibnu, Suhadi, dkk 2003:73).
Sedangkan menurut Ibnu Hadjar (1996:160), kualitas instrumen ditentukan oleh
dua kriteria utama: validitas dan reliabilitas. Validitas suatu instrumen menurutnya
menunjukkan seberapa jauh ia dapat mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan
reliabilitas menunjukkan tingkat konsistensi dan akurasi hasil pengukuran.
Menurut Suryabrata (2008:60) mengemukakan bahwa validitas instrumen
didefinisikan sebagai sejauh mana instrumen itu merekam/mengukur apa yang
dimaksudkan untuk direkam/diukur. Sedangkan reliabilitas instrumen merujuk kepada
konsistensi hasil perekaman data (pengukuran) kalau instrumen itu digunakan oleh
orang atau kelompok orang yang sama dalam waktu berlainan, atau kalau instrumen itu
digunakan oleh orang atau kelompok orang yang berbeda dalam waktu yang sama atau
dalam waktu yang berlainan.
Menurut Bungin (2005:96-97) Validitas alat ukur adalah akurasi alat ukur
terhadap yang diukur walaupun dilakukan berkali-kali dan dimana-mana. Sedangkan
reliabilitas alat ukur menurutnya adalah kesesuaian alat ukur dengan yang diukur,
sehingga alat ukur itu dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Misalnya, menimbang
beras dengan timbangan beras, mengukur panjang kain dengan meter, dan sebagainya.
1.
Pengujian Validitas Instrumen
Ada tiga jenis pengujian validitas instrumen menurut (Sugiyono: 2010), yaitu: (a)
pengujian validitas konstruk, (b) pengujian validitas isi, dan (c) pengujian validitas
eksternal.
13
a)
Pengujian Validitas konstruk
Instrumen yang mempunyai validitas konstruk jika instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur gejala sesuai dengan dengan yang didefinisikan. Misalnya
akan mengukur efektivitas kerja, maka perlu didefinisikan terlebih dahulu apa itu
efektivitas kerja. Setelah itu disiapkan instrumen yang digunakan untuk mengukur
efektivitas kerja sesuai dengan definisi.
Untuk menguji validitas konstruk, maka dapat digunakan pendapat ahli. Setelah
instrumen dikonstruksikan tentang aspek-aspek yang akan diukur, dengan berlandaskan
teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli diminta
pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun itu. Jumlah tenaga ahli yang
digunakan minimal tiga orang, dan umumnya mereka telah bergelar doktor sesuai
dengan lingkup yang diteliti.
Setelah pengujian konstruk dengan ahli, maka diteruskan dengan uji coba
instrumen. Setelah data ditabulasi, maka pengujian validitas konstruk dilakukan dengan
analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen.
b) Pengujian Validitas Isi
Instrumen yang harus memiliki validitas isi adalah instrumen yang digunakan
untuk mengukur prestasi belajar dan mengukur efektivitas pelaksanaan program dan
tujuan. Untuk menyusun instrumen prestasi belajar yang mempunyai validitas isi, maka
instrumen harus disusun berdasarkan materi pelajaran yang telah diajarkan. Sedangkan
instrumen yang digunakan untuk mengetahui pelaksanaan program, maka instrumen
disusun berdasarkan program yang telah direncanakan.
Untuk instrumen yang berbentuk tes, maka pengujian validitas isi dapat
dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang
telah diajarkan. Jika dosen memberikan ujian di luar pelajaran yang telah ditetapkan,
berarti instrumen ujian tersebut tidak mempunyai validitas isi.
Secara teknis, pengujian validitas konstruksi dan validitas isi dapat dibantu
dengan menggunakan kisi-kisi instrumen. Dalam kisi-kisi itu terdapat variabel yang
diteliti, indikator sebagai tolok ukur, dan nomor butir (item) pertanyaan atau pernyataan
14
yang telah dijabarkan dari indikator. Dengan kisi-kisi instrumen itu, maka pengujian
validitas dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis.
c)
Pengujian Validitas Eksternal
Validitas eksternal instrumen diuji dengan cara membandingkan (untuk mencari
kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang
terjadi di lapangan. Misalnya instrumen untuk mengukur kinerja sekelompok pegawai.
Maka kriteria kinerja pada instrumen tersebut dibandingkan dengan catatan-catatan di
lapangan (empiris) tentang kinerja yang baik. Bila telah terdapat kesamaan antara
kriteria dalam instrumen dengan fakta di lapangan, maka dapat dinyatakan instrumen
tersebut mempunyai Validitas eksternal yang tinggi.
2.
Pengujian Reliabilitas Instrumen
Pengujian reliabilitas instrumen menurut Sugiyono (2010:354) dapat dilakukan
secara eksternal dan internal. Secara eksternal, pengujian dilakukan dengan test–retest
(stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal pengujian dilakukan
dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknikteknik tertentu.
a)
Test retest
Instrumen penelitian dicobakan beberapa kali pada responden yang sama dengan
instrumen yang sama dengan waktu yang berbeda. Reliabilitas diukur dari koefisien
korelasi antara percobaan pertama dengan yang berikutnya. Bila koefisien korelasi
positif dan signifikan, maka instrumen tersebut sudah dinyatakan reliabel.
b) Ekuivalen
Instrumen yang ekuivalen adalah pertanyaan yang secara bahasa berbeda, tetapi
maksudnya sama, misalnya, “berapa tahun pengalaman Anda bekerja di lembaga ini?”.
Pertanyaan tersebut ekuivalen dengan “tahun berapa Anda mulai bekerja di lembaga
ini?”.
Pengujian dengan cara ini cukup dilakukan sekali, tetapi instrumennya dua dan
berbeda, pada responden yang sama. Reliabilitas diukur dengan cara mengkorelasikan
15
antara data instrumen yang satu dengan instrumen yang dijadikan ekuivalennya. Bila
korelasi positif dan signifikan, maka instrumen dapat dinyatakan reliabel.
c)
Gabungan
Pengujian dilakukan dengan cara mencobakan dua instrumen yang ekuivalen
beberapa kali ke responden yang sama. cara ini merupakan gabungan dari test-retest
(stability) dan ekuivalen. Reliabilitas instrumen dilakukan dengan mengkorelasikan dua
instrumen, setelah itu dikorelasikan pada pengujian kedua dan selanjutnya dikorelasikan
secara silang. Jika dengan dua kali pengujian dalam waktu yang berbeda, maka akan
dapat dianalisis keenam koefisien reliabilitas. Bila keenam koefisien korelasi itu
semuanya positif dan signifikan, maka dapat dinyatakan bahwa instrumen itu reliabel.
d) Konsistensi internal
Pengujian reliabilitas dengan internal consistency, dilakukan dengan cara
mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan
teknik-teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas
instrumen. Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan teknik belah dua dari
Spearman Brown (Split half), KR20, KR21 dan Anova Hoyt.
3.
Praktikabilitas
Syarat ketiga yang harus dipenuhi oleh instrumen untuk dapat dikatakan baik
ialah kepraktisan dan keterpakaian (usability). Instrumen yang baik pertama-tama harus
ekonomis baik ditinjau dari sudut uang maupun waktu. Kedua, ia harus mudah
dilaksanakan dan diberi skor, dan yang terakhir, instrumen harus mampu menyediakan
hasil yang dapat diinterpretasikan secara akurat serta dapat digunakan oleh pihak-pihak
yang memerlukan.
D. Penggunaan Instrumen pada Jenis Penelitian dan Langkah-Langkah
Penyusunan Instrumen
1.
Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif dalam mengambil data menggunakan instrumen yang
berupa:
16
a) Instrumen Tes dan Inventori
Tes dan iventori digunakan untuk pengambilan data penelitian kuantitatif karena
instrumen tes untuk mengukur kemampuan seseorang dalam bidang tertentu, seperti
bakat matematika, bakat musik, kemampuan bahasa dan sebagainya. Sedangkan
inventori untuk mengetahui karakteristik (psikologis) tertentu dari individu. Dari
kedua instrumen ini data yang terkumpul berupa angka-angka yang nantinya akan
diuji dengan statistik untuk menentukan tujuan dari penelitian.
b) Instrumen Angket atau Kuesioner
Angket atau kuesioner digunakan dalam penelitian kuantitatif, untuk menjaring data
yang sifatnya informatif dan faktual. Misalnya data tentang tingkat pendidikan,
umur, penilaian terhadap kepribadian dan sebagainya. Jenis data untuk angket atau
kuesioner berupa angka-angka, kemudian akan diolah dengan bantuan software
statistik untuk mengetahui hasil datanya. Angket atau kuesoner dalam pengambilan
data, sebelumnya harus sudah tentukan dan sudah diuji coba terlebih dahulu.
c) Instrumen Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan dalam pengambilan data penelitian kuantitatif haruslah
disusun terlebih dahulu dan diuji coba, serta digunakan dalam pengambilan data
yang berupa angka-angka.
d) Instrumen Dokumen
Dokumen digunakan dalam pengambilan data penelitian kuantitatif sebagai
pengambilan data atau rekapan data yang terdiri dari data nilai yang berupa angka
dan bisa diseleksi dengan menggunakan statistik.
2.
Penelitian Kualitatif
Menurut (Ulfatin, 2014:188) penelitian kualitatif dalam pengumpulan datanya,
instrumen yang dapat digunakan antara lain:
a) Instrumen Wawancara
Instrumen wawancara digunakan dalam penelitian kualitatif karena dapat
mengungkap informasi lintas waktu, yaitu berkaitan dengan dengan masa lampau,
masa sekarang, dan masa yang akan datang. Dan data yang dihasilkan dari
17
wawancara bersifat terbuka, menyeluruh, dan tidak terbatas, sehingga mampu
membentuk informasi yang utuh dan menyuluruh dalam mengungkap penelian
kualitatif.
b) Instrumen Observasi atau Pengamatan
Instrumen observasi digunakan dalam penelitian kualitatif sebagai pelengkap dari
teknik wawancara yang telah dilakukan. Observasi dalam penelitian kualitatis
digunakan untuk melihat dan mengamati secara langsung objek penelitian, sehingga
peneliti mampu mencatat dan menghimpun data yang diperlukan untuk
mengungkap penelitian yang dilakukan. Observasi dalam penelitian kualitatif
peneliti harus memahami terlebih dahulu variasi pengamatan dan peran-peran yang
dilakukan peneliti.
c) Instrumen Dokumen
Dokumen dalam penelitian kualitatif digunakan sebagai penyempurna dari data
wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Dokumen dalam penelitian
kualitatif dapat berupa tulisan, gambar, atau karya monumental dari obyek yang
diteliti.
3.
Karakteristik Instrumen Pengembangan
Penelitian pengembangan dalam menentukan kelayakan dan keefektifan produk
atau alat yang dikembangkan, instrumen yang digunakan yaitu instrumen angket atau
kuesoner. Angket yang dikembangkan dalam penelitian pengembangan terbagi menjadi
3 yaitu, angket ahli media, ahli materi, dan uji coba kelompok kecil dan besar. Angket
ini berupa penilaian yang menggunakan penskoran setiap item soal yang dibuat.
4.
Langkah-Langkah Penyusunan Instrumen Penelitian
Langkah-langkah yang ditempuh dalam menyusun sebuah instrumen penelitian
menurut (Margono, 1997) diantaranya.
a) Analisis variabel penelitian yakni mengkaji variabel menjadi subpenelitian
sejelas-jelasnya, sehingga indikator tersebut bisa diukur dan menghasilkan data
yang diinginkan peneliti.
18
b) Menetapkan jenis instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel atau
subvariabel dan indikator-indikatornya.
c) Peneliti menyusun kisi-kisi atau lay out instrumen. Kisi-kisi ini berisi lingkup
materi pertanyaan, abilitas yang diukur, jenis pertanyaan, banyak pertanyaan,
waktu yang dibutuhkan. Abilitas dimaksudkan adalah kemampuan yang
diharapkan dari subjek yang diteliti, misalnya kalau diukur prestasi belajar, maka
abilitas prestasi tersebut dilihat dari kemampuan subjek dalam hal pengenalan,
pemahaman, aplikasi analisis, sintesis, dan evaluasi.
d) Peneliti menyusun item atau pertanyaan sesuai dengan jenis instrumen dan
jumlah yang telah ditetapkn dalam kisi-kisi. Jumlah pertanyaan bisa dibuat dari
yang telah ditetapkan sebagai item cadangan. Setiap item yang dibuat peneliti
harus sudah punya gambaran jawaban yang diharapkan. Artinya, prakiraan
jawaban yang betul atau diinginkan harus dibuat peneliti.
e) Instrumen yang sudah dibuat sebaiknya diuji coba digunakan untuk revisi
intrumen, misalnya membuang instrumen yang tidak perlu, menggantinya
dengan item yang baru, atau perbaikan isi dan redaksi/bahasanya. Bagaimana uji
coba validitas dan reliabilitas akan dibahas lebih lanjut.
19
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
dan mengumpulkan data penelitian, sebagai langkah untuk menemukan hasil atau
kesimpulan dari penelitian dengan tidak meninggalkan kriteria pembuatan instrumen
yang baik. Instrumen penelitian dapat dipilah menjadi dua kelompok, yaitu instrumen tes
dan instrumen non tes. Instrumen tes dapat berupa seperangkat tes sesuai dengan
kemampuan yang ingin diukur. Sedangkan instrumen non tes dapat berupa kuesioner
atau angket, observasi, interview atau wawancara, dan dokumentasi.
Salah satu faktor yang mempengaruhi validitas hasil penelitian adalah kualitas
instrumen yang digunakan untuk mengambil data. Peneliti harus berusaha menyusun
instrumen agar diperoleh instrumen yang ampuh. Kualitas instrumen ditentukan oleh
tiga hal, yaitu tingkat validitas, tingkat reliabilitas, dan praktikabilitas.
Prosedur yang ditempuh dalam pengadaan instrumen yang baik adalah:
1. Perencanaan meliputi perumusan tujuan, menentukan variabel, kategorisasi
variabel. Untuk tes, langkah ini meliputi perumusan tujuan dan pembuatan tabel
spesifikasi.
2. Penulisan butir soal, atau item kuesioner, penyusunan skala, penyusunan pedoman
wawancara.
3. Penyuntingan, yaitu melengkapi instrumen dengan pedoman mengerjakan, surat
pengantar, kunci jawaban, dan lain-lain.
4. Uji coba, baik dalam skala kecil maupun besar.
5. Penganalisaan hasil, analisis item, melihat pola jawaban peninjauan saran-saran,
dan sebagainya.
6. Mengadakan revisi terhadap item-item yang dirasa kurang baik, dengan
mendasarkan diri pada data yang diperoleh sewaktu uji-coba.
20
DAFTAR PUSTAKA
Bungin, M. Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi,
dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Prenada Media.
Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Ibnu Hadjar.1996. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Ibnu, S., Moehnilabib, M., Mukhadis, A., Suparno., Rofi’udin, A. & Sukarnyana, I. W.
2003. Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Malang: UM Press.
Margono, S. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV.
Alfabeta.
Suryabrata, Sumadi. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Ulfatin, N. 2014. Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan: Teori dan
Aplikasinya. Malang: Bayumedia.
21
LAMPIRAN
Contoh-Contoh Instrumen Penelitian
1.
Instrumen Penelitian Kuantitatif
Kisi-kisi Instrumen
Untuk mengukur tingkat kemandirian belajar dipergunakan angket dengan daftar
pertanyaan berbentuk pilihan ganda menggunakan skala likert dengan empatkategori jawaban
yaitu selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah. Penyusunan instrumen variabel
kemandirian belajar didasarkan pada delapan indikator seperti yang tercantum pada Tabel 1.
Tabel 1 Kisi-Kisi Instrumen Kemandirian Belajar
Variabel
Kemandirian
Belajar
No Pertanyaan
Sub
Variabel
Inisiatif
Indikator
1.
Percaya diri
Pengambilan
Setelah Uji
Jumlah
Item
Tidak menunggu orang
lain untuk melakukan
sesuatu (Riyanto,
2002:17)
Insiatif dalam hal
penentuan tujuan belajar,
metode belajar, dan
evaluasi hasil belajar
(Tahar dan Enceng,
2006)
A1, A2,
A29, A31,
A36
A1, A24,
A26
3
A6, A10,
A13, A14,
A15, A16,
A17, A18,
A19, A26,
A30
9
Bertanggung jawab
terhadap apa yang
dilakukannya
Bernadib (dalam
Mu’tadin, 2002)
4. Mampu melaksanakan
tugas serta kewajibannya
(Mulyani dkk, 2010:11)
5. Memanfaatkan segala
potensi atau kemampuan
yang dimiliki dalam
mengerjakan tugastugasnya (Riyanto,
2002:38)
6. Tidak mudah
terpengaruh orang lain
dalam mengerjakan
tugas-tugasnya (Riyanto,
2002:38)
7. Tidak mencontek
(Riyanto, 2002:38)
8. Mampu mengambil
A3, A4,
A20, A32
A4, A8,
A11,
A12,
A13,
A14,
A15,
A16, A21
A2, A17,
A27
A3, A6,
A7
3
A7, A21,
A25, A33
A5, A18,
A20, A28
4
A12, A22
A10, A19
2
A11, A35,
A37
A23, A24,
A9, A29,
A30
A22, A23
3
2.
Bertanggung
jawab
Sebelum Uji
3.
A5, A8, A9
3
2
22
Keputusan
keputusan dan inisiatif
untuk mengatasi masalah
yang dihadapi
Bernadib (dalam
Mu’tadin, 2002)
A27, A28,
A34
23
Kuesioner
Kemandirian Belajar
Identitas Pengisi:
Nama
:
Sekolah
:
Jurusan
:
Petunjuk Pengisian:
1. Tulislah identitas Anda pada tempat yang tersedia
2. Kerjakan soal sesuai dengan petunjuk yang diberikan
3. Pilih jawaban yang paling sesuai dengan kondisi Anda
4. Angket ini hanya untuk kepentingan ilmiah dan jawaban Anda TIDAK akan
berpengaruh pada NILAI serta menjadi RAHASIA
5. Selamat mengerjakan dan terima kasih
Contoh Cara Menjawab:
Cara menjawab yang benar
1. Yang termasuk software adalah…
a. Windows 8
b. Keyboard
c. Hardisk
d. Monitor
Jika terjadi kesalahan menjawab
1. Yang termasuk software adalah…
a. Windows 8
b. Keyboard
c. Hardisk
d. Monitor
24
Pilih jawaban yang paling sering Anda lakukan dengan cara memberikan tanda silang
(X) pada pilihan jawaban tersebut, jawaban tidak boleh lebih dari satu!
1. Yang saya lakukan jika guru saya menawari saya untuk mengikuti Lomba
Keterampilan Siswa (LKS) adalah...
a. menerima tawaran dari guru dan berusaha mandiri
b. menerima akan tetapi dengan didampingi oleh guru
c. memberikan kesempatan pada teman yang lebih bisa dari saya
d. menolak karena saya kurang berminat
2. Saat praktikum perakitan PC, saya tidak sengaja merusakan motherboard, yang
saya lakukan adalah…
a. mengganti dengan uang sendiri
b. meminta uang kas kelas untuk mengganti
c. tidak mau ganti rugi karena tidak sengaja
d. pura-pura tidak tahu
3. Ketika pelajaran kewirausahaan berlangsung, yang saya lakukan adalah...
a. memperhatikan dengan seksama penjelasan guru dan mencatat
b. sekedar memperhatikan agar ketika ulangan saya bisa mengerjakan
c. tidak memperhatikan dan meminjam catatan teman untuk disalin
d. tidak memperhatikan dan tidak mencatat pelajaran karena tidak tertarik
4. Besok saya akan ada praktik membuat jaringan, yang saya lakukan…
a. belajar mempraktekkan dulu di rumah agar mengerti
b. mencari contoh dari buku atau internet untuk dibaca
c. hanya mencari contoh dari internet untuk jaga-jaga
d. tidak ingin tahu karena kurang suka
5. Saya lebih suka mengerjakan PR atau tugas dengan…
a. mengerjakannya sendiri
b. kerja kelompok bersama teman
c. dibantu orang lain
d. minta dikerjakan saudara yang saya anggap mampu
6. Ketika saya mendapat tugas atau PR, saya akan…
a. langsung mengerjakannya hari itu juga
b. menyicil tugas di waktu luang
c. menunda mengerjakan untuk meminta contekan teman yang sudah selesai
d. mengerjakan di hari terakhir pengumpulan tugas
7. Setiap ada PR atau tugas, saya selalu berusaha mengerjakan dengan …
a. baik sesuai dengan ketentuan
b. sebisanya asal jadi (selesai)
c. mencontek pekerjaan teman
25
d. mengcopy-paste dari internet
8. Waktu belajar saya adalah…
a. teratur sesuai jadwal yang saya buat
b. memanfaatkan waktu luang untuk belajar
c. hanya pada saat yang memungkinkan saja
d. ketika mendapat PR atau akan ulangan saja
9. Saya menemukan soal yang saya anggap sulit ketika ujian berlangsung, yang
saya lakukan…
a. berusaha menyelesaikan sendiri dengan kemampuan yang saya miliki
b. berusaha menyelesaikan sendiri dengan melirik pekerjaan teman-teman
c. menyelesaikan dengan mencontek dan menyalin pekerjaan teman
d. menyelesaikan dengan mencari jawaban di buku atau internet
10. Ketika ditunjuk guru untuk menjawab pertanyaan dan jawaban saya kurang tepat,
yang saya lakukan adalah…
a. tidak merasa malu dan tidak terpengaruh serta akan terus belajar
b. cuek, namanya juga masih belajar
c. biasa saja karena memang itu jawaban sebisa saya
d. merasa malu dan akan menolak apabila ditunjuk lagi
11. Sebelum belajar, saya memahami terlebih dulu tujuan yang ingin saya capai
dalam pembelajaran.
a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
12. Dengan memahami tujuan belajar, saya akan mengetahui maksud sehingga
mampu mengatur strategi dan evaluasi belajar saya.
a. sangat setuju
c. kurang setuju
b. setuju
d. tidak setuju
13. Saya mengerjakan soal latihan meskipun bukan tugas dari sekolah.
a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
14. Saat di rumah, saya membaca lagi catatan pelajaran dari sekolah.
a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
15. Saya mengerjakan latihan soal untuk mengetahui sejauh mana kemampuan saya.
a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
26
16. Saya mencermati penurunan hasil belajar yang diperoleh untuk meningkatkan
hasil belajar saya selanjutnya.
a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
17. Saya bertanggung jawab atas semua hal yang saya lakukan.
a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
18. Saya percaya pada kemampuan saya sendiri bahwa saya akanberhasil dalam
belajar.
a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
19. Saya yakin bahwa setiap tugas yang saya kerjakan sudah benar.
a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
20. Apabila ada soal atau tugas yang sulit, saya berusaha memecahkannya sendiri.
a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
21. Jika ada materi pelajaran yang belum saya pahami saya berusaha mencari
pemahaman dari buku-buku perpustakaan.
a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
22. Saya akan tetap fokus belajar meski ada tayangan menarik di TV.
a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
23. Saya lebih memilih belajar meskipun diajak teman jalan-jalan.
a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
24. Saya lebih memilih menunggu orang lain berhasil dengan suatu ide, baru saya
akan melakukannya.
a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
25. Di rumah, saya baru belajar jika ada tugas dari guru.
a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
26. Saya menunggu diingatkan orang lain dalam mengerjakan tugas saya.
a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
27. Apabila terjadi masalah akibat perbuatan saya, lebih baik saya menghindarinya.
a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
28. Dalam mengerjakan tugas sekolah, saya selalu mengandalkan bantuan sahabat
saya.
27
a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
29. Suatu saat, saya terpaksa mencontek jawaban teman saat ujian karena tidak bisa
mengerjakan.
a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
30. Saya akan mencontek jawaban teman saat ujian karena ragu dengan jawaban
saya.
a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
28
2.
Instrumen Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrumen utama dalam
mengumpulkan data dan menginterpretasikan data dengan dibimbing oleh pedoman
wawancara dan pedoman observasi. Dengan mengadakan observasi dan wawancara
mendalam dapat memahami makna interaksi sosial. mendalami perasaan dan nilai-nilai
yang tergambar dalam ucapan dan perilaku responden. Agar penelitian ini terarah,
peneliti terlebih dahulu menyusun kisi-kisi instrumen penelitian yang selanjutnya
dijadikan acuan untuk membuat pedoman wawancara dan observasi. Adapun kisi-kisi
untuk pedoman wawancara adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Indikator
Perencanaan implementasi pendidikan karakter dalam Pendidikan Kewarganegara
Langkah -langkah yang dilaksanakan dalam implementasi pendidikan karakter melalui
Pendidikan Kewarganegaraan.
Metode yang digunakan dalam implementasi pendidikan karakter melalui Pendidikan
Kewarganegaraan.
Media dalam pelaksanaan pendidikan karakter melalui mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan.
Penilaian pendidikan karakter melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Kendala yang terjadi dalam implementasi pendidikan karakter melalui mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan.
Solusi dari kendala yang terjadi dalam implementasi pendidikan karakter melalui mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan.
Sedangkan untuk observasi peneliti membagi pengamatan dalam kegiatan awal,
inti, dan penutup. Adapun kisi-kisi untuk pedoman observasi adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Kisi-Kisi Pedoman Observasi
No
1.
2.
Tahap
Pendahuluan
Inti
a. Eksplorasi
Indikator
1. Mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika memasuki
ruang kelas untuk mencotohkan sikap santun pada peserta didik
2. Berdoa sebelum membuka pelajaran untuk menanamkan nilai religius
3. Menanyakan karakter apa yang sudah dimiliki peserta didik
4. Dengan merujuk pada silabus, RPP, dan bahan ajar menyampaikan butir
karakter yang hendak dikembangkan selain yang terkait dengan SK/KD
No
Butir
1
2
3
4
5. Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik yang akan dipelajari sehingga menumbuhkan sikap mandiri dan
gemar membaca
6. Menggunakan beragam pendekatan, media pembelajaran, dan sumber
5
6
29
3.
4.
5.
b. Elaborasi
c. Konfirmasi
belajar lain supaya siswa mempunyai sikap rasa ingin tahu
7. Memfasilitasi terjadinya interaksi antarapeserta didik, peserta didik
dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lain untuk menanamkan
sikap kerjasama, saling menghargai dan peduli lingkungan
8. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran sehingga mereka mempunyai sikap percaya diri dan
mandiri
9. Memfasilitasi peserta didik untuk memperdalam materi melalui
pemberian tugas dan diskusi sehingga memiliki sikap kerja keras
10. Memberi kesempatan berfikir dan menyelesaikan masalah untuk
menumbuhkan sikap berfikir kreatif dan kritis
11. Memfasilitasi peserta didik dengan pembelajaran kooperatif supaya
siswa dapat kerjasama dengan orang lain.
12. Memfasilitasi peserta didik berkompetensi secara sehat sehingga
menumbuhkan sikap kerja keras, menghargai orang lain, dan jujur.
13. Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang
dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individu/ kelompok untuk
menanamkan sikap bertanggung jawab
14. Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individu
maupun kelompok supaya siswa mempunyai sikap percaya diri
15. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik
untuk memberikan contoh sikap menghargai.
16. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta
didik melalui berbagai sumber supaya siswa mampu berfikir logis.
17. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang dilakukan sehingga sehingga dapat
mengetahui kelebihan dan kekurangan.
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Penutup
18. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan/rangkuman
pembelajaran supaya mereka mempunyai sikap mandiri, kritis dan
logis.
19. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan sehingga dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan
20. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
untuk menanamkan sikap saling menghargai, kritis dan logis.
21. Memberitahu materi pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
sehingga siswa dapat mempersiapkan diri
18
19
20
21
30
3.
Instrumen Pengembangan
Tabel 4. Kisi-Kisi Angket Ahli Media
Variabel
Sub Variabel
Indikator
Mengembangkan
Media
Pembelajaran
Teknik
Menginstalasi PC
(Personal
Computer)Berbasis
E-learning
1. Desain Media
a. Membuat desain media
pembelajaran yang menarik
b. Menggunakan tombol navigasi
dalam media pembelajaran
yang sesuai
c. Mendesain tampilan isi yang
menarik
d. Memaparkan tingkat
pengoperasian dan
penggunaan media
e. Menggunakan jenis font,
warna font, dan ukuran font
yang sesuai
a. Menjelaskan kemudahan akses
b. Menjelaskan tingkat efektif
dan efisien media
c. Menggunakan modul yang
mudah dipelajari
d. Menggunakan video tutorial
yang muda dipelajari
e. Menjelaskan forum diskusi,
chat, dan kuis
a. Menyebutkan kesesuaian isi
dan materi yang disajikan
b. Menyajikan gambar yang tepat
c. Menggunakan daya tarik
penyajian
d. Menggunakan urutan
penyampaian yang sesuai
e. Memaparkan modul dapat
membantu dalam belajar
a. Menjelaskan kesesuaian isi
yang disampaikan dengan
materi yang diajarkan
b. Menggunakan tampilan video
tutorial yang menarik
c. Menggunakan video tutorial
yang tepat didalam
mempelajari materi
d. Menjelaskan kesesuaian urutan
penyampaian
e. Mendiskripsikan video tutorial
dapat membantu belajar
2. Efektifitas
dan Efisiensi
Media
3. Modul
4. Video
Tutorial
No.
Instrumen
Angket
1,2,3,4,5
6,7,8,9,10
11,1,2,13,14,
15
16,17,18,19,
20
31
Tabel 5. Kisi-Kisi Angket Ahli Materi
Variabel
Mengembangkan
Media
Pembelajaran
Teknik
Menginstalasi PC
(Personal
Computer)Berbasis
E-learning
Sub Variabel
1. Menyusun
Kompetensi
Dasar
2. Menyusun
indikator
3. Tujuan
Pembelajaran
4. Modul
5. Uraian Materi
6. Ilustrasi/
Gambar
Indikator
a. Memaparkan rumusan
kompetensi dasar telah sesuai
b. Menyajikan kompetensi dasar
yang dapat di ukur
a. Menjelaskan indikator sesuai
dengan kompetensi dasar
b. Menyusun indikator yang
dapat mengukur kompetensi
dasar
c. Memaparkan rumusan
indikator telah sesuai
a. Memaparkan tujuan
pembelajaran sesuai dengan
kompetensi dasar
b. Memaparkan tujuan
pembelajaran sesuai dengan
indikator
c. Merumuskan tujuan
pembelajaran yang jelas
a. Memaparkan kesesuaian isi
dengan materi yang diajarkan
b. Menyajikan gambar yang tepat
c. Menggunakan jenis dan
ukuran huruf yang tepat
d. Menggunakan daya tarik
penyajian
a. Menjelaskan kedalaman materi
sesuai dengan rumusan
kompetensi dasar
b. Memaparkan kesesuaian
materi dengan indikator
c. Memaparkan kesesuaian
dengan tujuan pembelajaran
d. Memaparkan keseseuaian
urutan penyampaian materi
e. Menggunakan contoh dan
ilustrasi yang tepat
f. Memaparkan kejelasan isi
materi
a. Menggunakan ilustrai/gambar
yang menarik
b. Menggunakan ilustrasi/gambar
yang dapat mengekspresikan
konten media pembelajaran
No.
Instrumen
Angket
1,2
3,4,5
6,7,8
9,10,11,12
13,14,15,16,
17,18
19,20
32
7. Video
Tutorial
8. Evaluasi
a. Menjelaskan kesesuaian
dengan dengan tujuan
pembelajaran
b. Menggunakan tampilan
tulisan dan gambar yang jelas
c. Menggunakan suara yang
jelas
d. Memaparkan kesesuaian isi
yang disampaikan dengan
materi yang diajarkan
e. Memaparkan kesesuaian
urutan penyampaian
f. Memaparkan daya tarik
penyajian
g. Mendiskripsikan video tutrial
dapat membantu belajar
a. Menggunakan tugas/latihan
soal yang sesuai dengan
rumusan indikator
b. Menggunakan tugas/latihan
soal yang sesuai dengan
materi yang disajikan
c. Menggunakan tugas/latihan
soal yang dapat mengukur
kompetensi dasar
d. Menggunakan tugas/latihan
soal yang menyangkut ranah
afektif, kognitif, dan
psikomotorik
21,22,23,24,
25,26,27
28,29,30,31
Tabel 6. Kisi-Kisi Angket Siswa
Variabel
Sub Variabel
Indikator
Mengembangkan
Media
Pembelajaran
Teknik
Menginstalasi PC
(Personal
Computer)Berbasis
E-learning
1. Pemanfaatan
Mendia
Pembelajaran
a. Menjelaskan penyampaian
materi dengan menggunakan
media pembelajaran dapat
membantu belajar
b. Menjelaskan rasa senang
peserta didik terhadap media
pembelajaran
c. Memaparkan motivasi peserta
didik degan menggunakan
media pembelajaran
No.
Instrumen
Angket
1,2,3
33
2. Modul
3. Video
Tutorial
4. Forum dan
Chat
a. Menjelaskan materi yang
disampaikan melalui media
pembelajaran dapat menarik
perhatian
b. Menjelaskan materi yang
disampaikan melalui media
pembelajaran memberikan
manfaat
c. Menjelaskan kemudahan
dalam menerima materi
dengan menggunakan media
pembelajaran
a. Menjelaskan video tutorial
dapat membantu belajar
b. Menyebutkan kemudahan
belajar dengan menggunakan
video tutorial
a. Menjelaskan manfaat dari
forum dan chat dalam media
pembelajaran
b. Menjelaskan forum dan chat
dapat membantu dalam belajar
dengan menggunakan media
pembelajaran
4,5,6
7,8
9,10
34
PETUNJUK PENGISIAN ANGKET
Berikut ini adalah petunjuk pengisian angket pengembangan media pembelajaran teknik
Menginstalasi PC (Personal Computer) berbasis E-learning.
1. Berikan pilihan anda secara objektif
2. Penilaian atas produk pengembangan media pembelajaran ini menginformasikan
ketepatan, kesesuaian, kelayakan dan daya tarik media pembelajaran
3. Kontribusi anda apapun bentuknya pada angket ini sangat bermanfaat untuk menilai
kelayakan pengembangan media pembelajaran ini
4. Berikan tanda cek list ( ) pada salah satu jawaban yang paling sesuai menurut anda,
yaitu:
Skor
4
Sangat Baik
3
Baik
2
Kurang Baik
1
Tidak Baik
Sangat Jelas
Jelas
Kurang Jelas
Tidak Jelas
Sangat Menarik
Menarik
Kurang Menarik
Tidak Menarik
Sangat Mudah
Mudah
Kurang Mudah
Tidak Mudah
Sangat Tepat
Tepat
Kurang Tepat
Tidak Tepat
Sangat Sesuai
Sesuai
Kurang Sesuai
Tidak Sesuai
Sangat Efektif
Efektif
Kurang Efektif
Tidak Efektif
Sangat Membantu
Membantu
Kurang Membantu
Tidak Membantu
Sangat Bermanfaat
Bermanfaat
Kurang Bermanfaat
Tidak Bermanfaat
5. Isilah di tempat yang sudah disediakan
35
ANGKET PENILAIAN AHLI MEDIA
Nama
: ____________________________
Jabatan
: ____________________________
Pendidikan
: ____________________________
Instansi
: ____________________________
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
ASPEK YANG DINILAI
SKALA
PENILAIAN
4 3 2 1
Desain Media
Bagaimana tingkat kemenarikan desain media pembelajaran
dengan menggunakan Moodle yang dikembangkan?
Penggunaan navigasi dalam media pembelajaran ini sudah
sesuai?
Bagaimana tingkat kemenarikan isi dalam media
pembelajaran berbasis E-learning dengan menggunakan
Moodle ini?
Bagaimana tingkat kemudahan dalam penggunaan dan
pengoperasian media pembelajaran berbasis E-learning
dengan menggunakan Moodle ini?
Tampilan isi media pembelajaran dengan jenis font, warna
font dan ukuran font sudah sesuai?
Efektifitas dan Efisiensi Media
Apakah media pembelajaran dengan menggunakan Moodle
ini mudah untuk diakses?
Apakah media pembelajaran berbasis E-learning dengan
menggunakan Moodle ini efektif untuk mewadahi bahan ajar
dan kegiatan belajar?
Apakah media pembelajaran berbasis E-learning dengan
menggunakan Moodle ini menggunakan modul/materi yang
mudah untuk dipelajari?
Apakah media pembelajaran berbasis E-learning dengan
menggunakan Moodle ini menggunakan video tutorial yang
mudah untuk dipelajari?
Apakah forum diskusi dan chat efektif sebagai sarana
komunikasi pada media pembelajaran berbasis E-learning
dengan menggunakan Moodle ini?
Modul
Apakah isi modul yang digunakan dalam media pembelajaran
berbasis E-learning dengan menggunakan Moodle ini sesuai
dengan materi yang diajarkan?
Apakah penyajian gambar pada modul dalam media
pembelajaran berbasis E-learning dengan menggunakan
Moodle ini tepat?
Bagaimana tingkat kemenarikan penyajian modul pada media
36
pembelajaran berbasis E-learning dengan menggunakan
Moodle ini?
14
15
16
17
18
19
20
Bagaimana urutan penyampaian modul pada media
pembelajaran berbasis E-learning dengan menggunakan
Moodle ini?
Apakah modul pada media pembelajaran berbasis E-learning
dengan menggunakan Moodle ini membantu dalam belajar?
Video Tutorial
Apakah video tutorial sesuai dengan materi yang diajarkan
pada media pembelajaran berbasis E-learning menggunakan
Moodle ini?
Bagaimana tingkat kemenarikan video tutorial pada media
pembelajaran berbasis E-learning dengan menggunakan
Moodle ini?
Apakah penggunaan video tutorial dalam mempelajari materi
pada media pembelajaran berbasis E-learning dengan
menggunakan Moodle ini tepat?
Bagaimana urutan penyampaian video tutorial pada media
pembelajaran berbasis E-learning dengan menggunakan
Moodle ini?
Apakah video tutorial pada media pembelajaran berbasis Elearning dengan menggunakan Moodle ini dapat membantu
dalam belajar?
SARAN:
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
........................................................................................
....... .....................................
.............................................
NIP.
37
ANGKET PENILAIAN AHLI MATERI
Nama
: ____________________________
Jabatan
: ____________________________
Instansi
: ____________________________
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
ASPEK YANG DINILAI
SKALA
PENILAIAN
4 3 2 1
Penyusunan Kompetensi Dasar
Apakah rumusan kompetensi dasar pada media pembelajaran
berbasis E-learning ini telah sesuai?
Apakah rumusan kompetensi dasar pada media pembelajaran
berbasis E-learning ini dapat di ukur?
Penyusunan Indikator
Apakah indikator telah sesuai dengan kompetensi dasar?
Apakah rumusan indikator ini dapat mengukur kompetensi
dasar?
Apakah rumusan indikator telah sesuai?
Perumusan Tujuan Pembelajaran
Apakah tujuan pembelajaran sesuai dengan kompetensi
dasar?
Apakah tujuan pembelajaran sesuai dengan indikator?
Apakah rumusan tujuan pembelajaran ini sudah jelas?
Modul
Apakah isi modul/materi pada media pembelajaran berbasis
E-learning ini sesuai dengan materi yang diajarkan?
Apakah penyajian gambar pada modul/materi dalam media
pembelajaran berbasis E-learning ini telah tepat?
Apakah modul/materi ini menggunakan jenis dan ukuran
huruf yang tepat?
Bagaimana tingkat kemenarikan penyajian modul/materi
dalam media pembelajaran berbasis E-learning ini?
Uraian Materi
Apakah kedalaman materi pada media pembelajarna berbasis
E-learning ini sesuai dengan kompetensi dasar?
Apakah materi yang disajikan pada media pembelajaran
berbasis E-learning ini sesuai dengan indikator?
Apakah materi yang disajikan pada media pembelajaran
berbasis E-learning ini sesuai dengan tujuan pembelajaran?
Bagaimana urutan penyampaian materi pada media
pembelajaran berbasis E-learning ini?
Apakah materi pada media pembelajaran berbasis E-learning
ini menggunakan contoh dan ilustrasi yang tepat?
Bagaimana tingkat kejelasan materi?
38
Ilustrasi Gambar
Bagaimana tingkat kemenarikan ilustrasi/gambar dalam
19 materi pada media pembelajaran berbasi E-learning ini?
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Apakah menggunakan gambar/ilustrasi yang dapat
mengekspresikan konten media pembelajaran pada media
pembelajaran berbasis E-learning ini?
Video Tutorial
Apakah video tutorial pada media pembelajaran berbasis Elearning ini sesuai dengan tujuan pembelajaran?
Apakah penyajian video tutorial pada media pembelajaran
berbasis E-learning ini menggunakan tampilan tulisan dan
gambar yang jelas?
Apakah penyajian video tutorial pada media pembelajaran
berbasis E-learning ini menggunakan suara yang jelas?
Apakah video tutorial pada media pembelajaran berbasis Elearning ini sesuai dengan materi yang diajarkan?
Bagaimana urutan penyajian video tutorial pada media
pembelajaran berbasis E-learning ini?
Bagaimana tingkat kemenarikan penyajian video tutorial
pada media pembelajaran berbasis E-learning ini?
Apakah video tutorial pada media pembelajaran berbasis Elearning ini dapat membantu dalam belajar?
Evaluasi
Apakah tugas/soal latihan sesuai dengan rumusan indikator?
Apakah tugas/soal latihan sesuai dengan materi yang
disajikan?
Apakah tugas/soal latihan dapat mengukur kompetensi?
Apakah tugas/soal latihan menyangkut ranah kognitif,
psikomotorik dan afektif?
SARAN:
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
....................................................................................................
Guru Mata Pelajaran
....... .............................
Kepala Sekolah
.............................................
NIP.
.............................................
NIP.
39
ANGKET PENILAIAN SISWA
Nama
: ____________________________
No. Induk
: ____________________________
Kelas
: ____________________________
Instansi
: ____________________________
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
ASPEK YANG DINILAI
SKALA
PENILAIAN
4 3 2 1
Apakah penyampaian materi dengan menggunakan media
pembelajaran berbasis E-learning dapat membantu anda
dalam belajar?
Apakah anda merasa senang belajar dengan menggunakan
media pembelajaran berbasis E-learning ini?
Apakah belajar dengan menggunakan media pembelajaran
berbasis E-learning ini dapat membuat anda termotivasi?
Apakah materi yang disajikan dengan menggunakan media
pembelajaran berbasis E-learning dapat menarik perhatian
anda?
Apakah materi yang disampaikan pada media pembelajaran
berbasis E-learning bermanfaat bagi anda?
Apakah anda mudah dalam menerima materi yang
menggunakan media pembelajaran berbasis E-learning?
Apakah dengan adanya video tutorial dapat membantu anda
dalam menerima materi?
Apakah anda mudah belajar dengan menggunakan video
tutorial?
Apakah forum dan chat dapat membantu belajar anda dengan
menggunakan media pembelajaran berbasis E-learning?
Apakah latihan dan kuis dalam media pembelajaran ini dapat
meningkatkan belajar anda?
SARAN:
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
....................................................................................................
........ ...................................
_____________________
40
Download