Uploaded by User92085

Pertemuan ke 9 Pengembangan Alat dan Mesin Pertanian

advertisement
PENGEMBANGAN ALAT DAN
MESIN PERTANIAN
Kegiatan-kegiatan mendasar yang
perlu dilakukan sekaligus menjadi
orientasi baru dalam pembangunan
pertanian diantaranya adalah:
• Perencanaan
desentralisasi,
yang
terpusat/sentralisasi
menjadi
• Pendekatan komoditas menjadi pendekatan sumber daya,
• Orientasi pendapatan menjadi kesejahteraan,
• Orientasi pertanian skala subsistem menjadi skala
komersial,
• Peningkatan produktivitas sumber daya manusia melalui
peningkatan peranan alat dan mesin pertanian,
• Penanganan komoditas primer perlu ditingkatkan nilai
tambahnya,
• Peningkatan pendayagunaan potensi sumber daya di
Kawasan Timur Indonesia agar serasi dengan di Kawasan
Barat Indonesia,
KERAGAAN DAN KENDALA
PENGEMBANGAN ALSINTAN
• Aspek Kebutuhan Petani dalam Usahatani
• Aspek Bengkel/Industri Alsintan
• Aspek Wujud Alsintan
• Aspek Pengawasan dan Pengendalian Mutu Standar
KEBIJAKSANAAN
PENGEMBANGAN ALSINTAN
• Prastawa dkk. (1991) pengembangan alat dan mesin pertanian
(alsintan) hendaknya mempertimbangkan
• (1) jenis alat dan mesin yang akan dikembangkan,
• (2) partisipasi petani/pemakai,
• (3) dukungan suku cadang, dan
• (4) standard dan mutu alat/mesin
PELUANG PENGEMBANGAN
ALSINTAN
• Upaya Peningkatan Efisiensi dan Produktifitas
• Upaya Peningkatan Nilai Tambah Hasil Pertanian
• Upaya Pengendalian Limbah dan Pemanfaatannya
KEGIATAN PASCA PANEN
• Periode pasca panen dimulai dari saat panen, yaitu
pengambilan tanaman atau bagian tanaman yang dianggap
sebagai produk tersebut habis dikonsumsi atau dijual.
• Pengolaan faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan dan
penjualan produk itu akan menentukan kepuasan yang akan
dapat dicapai dari produk pertanian tersebut
PENGOLAHAN DAN PEYIMPANAN
• Produk pertanian yang cepat rusak setelah dipanen dan
kalaupun terlambat juga merugikan, maka sesudah panen
perlu segera dilanjutkan dengan pengolahan.
• Pengolahan juga dilakukan terhadap produk pertanian yang
berlebihan pada waktu panen untuk mencegah merosotnya
harga jual agar dapat lebih lama disimpan untuk diubah
menjadi untuk produk lain yang mempunyai nilai tambah
• Setelah mengalami pengolahan, produk olahan tersebut
mempunyai nilai tambah bila dipasarkan. Akan tetapi, produk
olahan tersebut tidak selalu langsung dipasarkan apabila harga
pasar dirasa masih belum cukup tinggi sehingga waktu
penyimpanan perlu diperpanjang.
• Produk olahan dari pabrik umumnya dapat disimpan jauh lebih
lama tanpa menurunkan kualitasnya. Produk olahan yang bukan
dari pabrik lebih memerlukan banyak perhatian terhadap faktorfaktor yang berpengaruh dalam penyimpanannya.
• Faktor-faktor yang berpengaruh dalam penyimpanan produk
pertanian yang sudah mengalami pengolahan, apalagi yang
hanya mengalami pembersihan dan pengeringan ialah suhu,
kelembaban, dan sirkulasi udara ruang simpan, serta kebersihan
dan keamanan ruang simpan dalam hubungannya dengan
kemungkinan terjadinya serangan hama dan penaykit pascapanen.
Produk yang disimpan perlu diperhatikan kebersihan dan
kandungan airnya. Produk tersebut harus bersih dari sumber
hama dan penyakit yang dapat menyerang selama penyimpanan
dan kadar airnya harus cukup rendah untuk menghindari
kemungkinan tumbuhnya jamur.
Download