BAB III PROFIL SANITASI WILAYAH 3.1 Promosi Higiene dan

advertisement
BAB III
PROFIL SANITASI WILAYAH
3.1
Promosi Higiene dan Sanitasi
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan sekumpulan perilaku yang
dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang atau
keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakat.
Tujuan PHBS adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan
masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha
berperan serta aktif mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. PHBS berada di lima tatanan
yakni:
1. Tatanan rumah tangga
2. Tatanan sekolah
3. Tatanan tempat kerja
4. Tatanan tempat umum
5. Tatanan fasilitas kesehatan
3.1.1
Tatanan Rumah Tangga
Pemberdayaan masyarakat dapat dimulai dari rumah tangga, karena anggota rumah
tangga merupakan asset atau modal pembangunan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi
kesehatannya. Beberapa anggota rumah tangga mempunyai masa rawan terkena penyakit, oleh
karena itu anggota rumah tangga diberdayakan agar berperilaku hidup bersih dan sehat.
PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga ber PHBS yang melakukan 10
PHBS yaitu :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi ASI eksklusif
3. Menimbang balita setiap bulan
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu
8. Makan buah dan sayur setiap hari
3.1.2
Tatanan Sekolah
Perilaku Hidup Besih dan Sehat untuk tatanan sekolah di Kota Tomohon setelah dilakukan
penilaian terhadap 289 Sekolah (SD, SMP, SMA/SMK) di 5 Kecamatan untuk mengetahui perilaku
sanitasi yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah.
Indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah yaitu :
1. Sumber Air Bersih,
2. Ketersediaan Toilet/WC dan tempat kencing yang bersih & sehat
3. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun,
4. Pengelolaan sampah dan membuang sampah pada tempatnya
Penerapan PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak , untuk
a. Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru, dan masyarakat
di wilayah sekolah terlindungi dari berbagai penyakit
b. Meningkatnya semangat proses belajar-mengajar
c. Membangun Citra sekolah sebagai institusi pendidikan yang peduli kesehatan
d. Meningkatkan citra positif pemerintah daerah di bidang pendidikan
e. Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain
Syarat-syarat sekolah ber PHBS yaitu :
a. Tersedia sarana PHBS di sekolah
b. Siswa, guru dan masyarakat dilingkungan sekolah mempunyai kebiasaan Mencuci tangan
dengan sabun dan air bersih yang mengalir
c. Jajan di kantin sekolah yang sehat
d. Membuang sampah pada tempatnya
e. Memiliki kurikulum olahraga yang memadai bagi siswa & guru
f. Tidak merokok di sekolah
g. Memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin
h. BAB dan buang air kecil di jamban sekolah
Secara keseluruhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk tatanan sekolah dapat
dilihat pada tabel 3.1 dan 3.2 di bawah ini :
Tabel 3.1: Rekapitulasi Kondisi fasilitas sanitasi di sekolah/pesantren (tingkat sekolah: SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK) (toilet dan tempat cuci tangan)
Jumlah
Siswa
Nama
Sekolah
L
Sumber Air Bersih
Jumlah
Guru
P
L
P
PDAM
S
K T
SPT
S
K
T
SGL
S
K
Jml
Toilet/WC
T
Guru
L
Jml Tempat
Kencing
P
Guru
L
Fas. Cuci
Tangan
P
Y
T
Persediaan
Sabun
Y
T
Siapa yang
membersihkanToilet
Siswa
L
P
Guru
L
P
Pesuruh
L
SD (65)
SMP (23)
SMA (9)
SMK (6)
Keterangan ; L = Laki-laki, P = Perempuan, S = selalu, K = Kadang-kadang, T = Tidak ada persediaan air, Y = Ya, T = Tidak, SPT = Sumur pompa tangan, SGL = Sumur gali
Sumber :Dinas Pendidikan Kota Tomohon
Tabel 3.2: Kondisi sarana sanitasi sekolah (tingkat sekolah: SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK) (pengelolaan sampah dan pengetahuan higiene)
Nama
Sekolah
Apakah pengetahuan ttg Higiene dan
Sanitasi diberikan
Ya, saat
Ya, saat mata
pertemuan/
pelajaran
Tidak
penyuluhan
PenJas di
pernah
tertentu
kelas
SD
SMP
SMA
SMK
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Tomohon
Apakah ada
dana utk air
bersih/sanitasi
hygiene
Ya
Tidak
Cara Pengelolaan Sampah
Dikumpulkan
Dipisahkan
Dibuat
Kompos
Tempat buangan
air kotor
Dari
Toilet
Dari
Kamar
Mandi
Kapan Tangki Septik
Dikosongkan
Kondisi
Higiene
Sekolah
P
3.2 PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK
Secara umum sanitasi air limbah/limbah cair domestik di Kota Tomohon mencakup
saluran pembuangan dan sistem pengolahan air buangan rumah tangga baik yang berasal
dari WC, kamar mandi maupun dapur. Terdapat dua system pengolahan limbah domestik
yang digunakan yaitu sistem pengolahan secara individu di masing-masing rumah atau
sering disebut on-site system, dan secara kolektif atau komunal yang sering disebut off-site
system. Pengolahan secara on-site biasanya dilakukan dengan membuat septic tank dan
sumur resapan. Septic tank biasanya digunakan untuk mengolah limbah tinja yang
kemudian disalurkan menuju ke bak atau sumur resapan, sedangkan untuk limbah yang
berasal dari kamar mandi, kegiatan mencuci dan dapur langsung diresapkan ke dalam
sumur resapan. Pengolahan secara komunal atau off-site dimaksudkan adalah pengolahan
dengan menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Dalam pemanfaatan IPAL ini
dibutuhkan saluran khusus yang membawa air limbah dari rumah-rumah menuju IPAL.
Limbah dari beberapa jamban rumah tangga dialirkan kedalam satu unit bangunan IPAL
(Instalasi Pengolahan Air Limbah). Setelah mengalami proses maka limbah yang dihasilkan
dapat dialirkan ke sungai dalam keadaan aman. System ini belum tersedia di Kota
Tomohon..
Pengelolaan air limbah domestik di Kota Tomohon hanya sebatas pada
pembangunan tangki septic. Untuk penanganan secara spesifik belum ada disebabkan :
1. Belum tersedianya kolam lindi/lechead (kolam pengolahan air limbah)
2. Belum tersedianya sarana IPAL (instalasi pengolahan air limbah) dan IPLT
(instalasi pengolahan lumpur tinja.
3.2.1
Kelembagaan
Pengelolaan air limbah domestik di Kota Tomohon dilakukan oleh Badan Lingkungan
Hidup dengan Dinas Pekerjaan Umum. Badan Lingkungan Hidup hanya sebatas menjaga
dan memelihara fasilitas yang berada di lokasi sedangkan Dinas PU mempunyai fungsi
pelaksanaan, pengaturan, pembinaan, pembangunan dan pengawasan air minum/air limbah.
Belum ada peraturan dan kebijakan khusus dari Pemerintah Kota Tomohon dalam
penanganan limbah cair domestik.
Tabel 3.3 Daftar Pemangku Kepentingan yang Terlibat Dalam Pengelolaan Air Limbah
Domestik
FUNGSI
PEMANGKU KEPENTINGAN
Pemerintah Kabupaten / Kota
PERENCANAAN
Menyusun target pengelolaan air limbah domestic
skala Kab/Kota
Menyusun Rencana Program air limbah domestic
dalam rangka pencapaian target
Menyusun Rencana anggaran Program air limbah
domestic dalam rangka pencapaian target
PENGADAAN SARANA
Menyediakan sarana pembuangan awal air limbah
domestic
Membangun Sarana Pengumpulan dan Pengolahan
Awal (Tangki Septik)
Menyediakan Sarana Pengangkutan dari tangki
septic ke IPLT (truk tinja)
Membangun Jaringan atau Saluran pengaliran limbah
dari sumber ke IPAL (pipa kolektor)
Membangun sarana IPLT dan atau IPAL
PENGELOLAAN
Penyediaan layanan penyedotan lumpur tinja
Mengelola IPLT dan atau IPAL
Melakukan penarikan retribusi penyedotan lumpur
tinja
Memberikan izin usaha pengelolaan air limbah
domestic dan atau penyedotan air limbah domestic
Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis
bangunan (tangki septic, dan saluran drainase
lingkungan) dalam pengurusan IMB
PENGATURAN DAN PEMBINAAN
Mengatur prosedur penyediaan layanan air limbah
domestic (pengangkutan, personil,peralatan, dll)
Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan
dalam hal pengelolaan air limbah domestic
(pengangkutan, personil,peralatan, dll)
Melakukan sosialisasi peraturan dan pembinaan
dalam hal pengelolaan air limbah domestic
Memberikan sanksi terhadap pelanggaran
pengelolaan air limbah domestic
MONITORING DAN EVALUASI
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
capaian target pengelolaan air limbah domestic skala
kab/kota
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan air limbah
domestic
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
Swasta Masyarakat
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
V
-
V
-
-
V
-
-
V
-
V
V
V
V
V
V
V
-
V
-
-
V
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
V
-
-
V
-
-
efektifitas layanan air limbah domestic dan atau
menampung serta mengelola keluhan atas layanan
air limbah domestic
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap baku
mutu air limbah domestic
-
-
-
Sumber: Badan Lingkungan Hidup Kota Tomohon
Tabel 3.4 Daftar Peraturan terkait Air Limbah Domestik Kota Tomohon
Kewajiban dan Sanksi bagi Masyarakat
dan atau pengembang untuk
menyediaakan sarana pengelolaan air
limbah domestic di hunian rumah
Kewajiban dan sanksi bagi industri
rumah tangga untuk menyediakan
sarana pengelolaan air limbah domestik
di tempat usaha
Kewajiban dan sanksi bagi kantor untuk
menyediakan sarana pengelolaan air
limbah domestick di tempat usaha
Kewajiban penyedotan air limbah
domestic untuk masyarakat, industri
rumah tangga, dan kantor pemiliki tangki
septic
Retribusi penyedotan air limbah
domestic
Tatacara perizinan untuk kegiatan
pembuangan air limbah domestic bagi
kegiatan permukiman, usaha rumah
tangga dan perkantoran
Peluang keterlibatan swasta dalam
pengelolaan air limbah domestic
V
-
-
-
-
V
-
-
-
-
V
-
-
-
-
V
-
-
-
-
V
-
-
-
-
V
-
-
-
-
V
-
-
-
-
V
-
-
-
-
V
-
-
-
-
V
-
-
-
Tidak Efektif
dilaksanakan
-
Tidak Ada
Belum Efektif
dilaksanakan
AIR LIMBAH DOMESTIK
Target capaian pelayanan pengelolaan
air limbah domestic di Kab/Kota ini
Kewajiban dan Sanksi bagi Pemerintah
Kab / Kota dalam penyediaan layanan
pengelolaan air limbah domestik
Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah
Kab/Kota dalam memberdayakan
masyarakat dan badan usaha dalam
pengelolaan air limbah domestic
Ada
(sebutkan)
Peraturan
Pelaksanaan
Efektif
dilaksanakan
Ketersediaan
Keterangan
Kewajiban dan sanksi bagi swasta dalam
pengelolaan air limbah domestic
Layanan pemerintah Kab/Kota bagi
masyarakat yang tidak mampu dalam
pengelolaan air limbah domestic.
-
V
-
-
-
-
V
-
-
-
Sumber: Badan Lingkungan Hidup Kota Tomohon
3.2.2. Sistem dan Cakupan Pelayanan
Sistem Jaringan Air Limbah Kota Tomohon didasarkan pada data yang ada dimana
hampir di semua wilayah Kota Tomohon menggunakan sistem pembuangan air limbah
setempat (onsite sanitation). Limbah manusia (black water) ditampung dalam tangki septik
dimana penguraian terjadi secara alamiah. Sampai sekarang ini belum ada truck penyedot
tinja di Kota Tomohon namun sudah ada masyarakat walaupun hanya sebagian kecil yang
menggunakan layanan truck penyedot tinja yang disewa dari kota Manado ataupun
menggunakan jasa tukang sedot tinja dengan menggunakan pompa.
Untuk air cucian dari dapur, air untuk mandi dan air cucian pakaian (grey water)
penanganannya umumnya langsung dibuang ke sungai, saluran (sebagian besar),
jalan/halaman, lubang galian, pipa saluran pembuangan.
Sistem dan cakupan pelayanan air limbah domestik di kota Tomohon dapat dilihat
pada diagram sistim sanitasi pengelolaan air limbah domestik (On Site System).
Peta 3.1 Peta cakupan layanan pengelolaan air limbah domestik
DALAM PROSES PEMBUATAN
Peta 3.2 Peta lokasi infrastruktur utama pengelolaan air limbah domestik
DALAM PROSES PEMBUATAN
Tabel 3.5 Diagram Sistim Sanitasi pengelolaan air limbah domestik (On Site System)
Input
Black Water (Tinja,
Urine,Air
Pembersih, Air
Penggelontor,Kert
as Pembersih)
User Interface
WC Kloset Jongkok & Duduk
(Leher Angsa)
Plengsengan
Cemplung
Tangki Septik
Tangki Septik
Tangki Septik
Individual
Cubluk
Lubang Tanah
Pengaliran/
Pengangkutan
Truk Tinja
Truck Tinja
Pompa
Pengolahan
Akhir
Pembuangan /
Daur Ulang
dikubur
dalam tanah
dikubur
dalam tanah
Kode / Nama
Aliran
AL-1
AL-2
AL-3
AL-4
Pembuangan Langsung - 1
Sungai
AL-5
Pembuangan Langsung - 2
Selokan
AL-6
Sungai,
Tanah
Lubang Galian
Jalan/Halaman
Saluran
Pipa Pembuangan
Sungai,
Tanah
Lubang Galian
Jalan/Halaman
Saluran
Pipa Pembuangan
Sungai,
Tanah
Lubang Galian
Jalan/Halaman
Saluran
Pipa Pembuangan
AL-7
AL-8
AL-9
AL-10
AL-11
AL-12
AL-13
AL-14
AL-15
AL-16
AL-17
AL-18
AL-19
AL-20
AL-21
AL-22
AL-23
AL-24
Tempat Cuci Piring
Grey Water (Air
Cucian dari
dapur, air untuk
mandi, air cucian
pakaian)
Penampungan
Awal
Pembuangan Air Kamar Mandi
Pembuangan Air Cucian
Pakaian
Tabel 3.6. Sistem Pengelolaan Air Limbah yang ada di Kota Tomohon
Kelompok Fungsi
Teknologi yang digunakan
Jenis Data Sekunder
(Perkiraan) Nilai Data
Sumber Data
A
B
c
D
E
Data Jamban Keluarga
Dinkes thn 2011
User Interface
WC Kloset Jongkok & Duduk
(leher angsa)
Plengsengan
Data Jamban Keluarga
Dinkes thn 2011
User Interface
Cemplung
Data Jamban Keluarga
Dinkes thn 2011
User Interface
Pembuangan Langsung-1
Nama Sungai
Survey EHRA
User Interface
Pembuangan Langsung-2
Selokan Lokal
Survey EHRA
User Interface
Tempat Cuci Piring
Data Jamban Keluarga
Dinkes thn 2011
User Interface
Pembuangan Air Kamar mandi
Data Jamban Keluarga
Dinkes thn 2011
User Interface
Pembuangan Air Cucian Pakaian
Data Jamban Keluarga
Dinkes thn 2011
Penampungan Awal
Tangki Septik
Data Jamban Keluarga
Dinkes thn 2011
Penampungan Awal
Cubluk
Data Jamban Keluarga
Dinkes thn 2011
Penampungan Awal
Lubang Tanah
Data Jamban Keluarga
Dinkes thn 2011
User Interface
Pengaliran
Truk Tinja
Tidak ada unit truck tinja
Survey EHRA
(hanya disewa dari daerah lain)
Pengaliran
Pompa
sewa tukang pompa
Pembuangan/ Daur Ulang
Pembuangan/ Daur Ulang
Dikubur dalam tanah
(hanya disewa dari daerah
lain)
Pembuangan/ Daur Ulang
Selokan
Sungai
Survey EHRA
Survey EHRA
Survey EHRA
Survey EHRA
Pembuangan/ Daur Ulang
Tanah
Survey EHRA
Pembuangan/ Daur Ulang
Lubang Galian
Survey EHRA
Pembuangan/ Daur Ulang
Jalan/Halaman
Survey EHRA
Pembuangan/ Daur Ulang
Saluran
Survey EHRA
Pembuangan/ Daur Ulang
Pipa Pembuangan
Survey EHRA
3.2.3 Kesadaran Masyarakat dan PMJK
Peran serta masyarakat dan gender dalam penanganan limbah cair di Kota
Tomohon dalam pengolahan air limbah dapat dikategorikan sebagai berikut :
a. Bagi masyarakat yang sudah sadar dan mampu secara finansial untuk penanganan
limbah cair tidak mengalami kesulitan, artinya secara teknis dan kebutuhan sarana
prasarana dapat secara langsung disediakan oleh si pemrakarsa.
b. Bagi masyarakat yang belum sadar dan mayoritas tidak mampu (secara finansial)
sangat sulit untuk penanganan limbah cair di lingkungannya hal ini karena
keterbatasan akan kesadaran dan biaya yang harus dikeluarkan.
Kesadaran masyarakat dalam pengelolaan air limbah domestik masih kurang. Hal ini
dapat dilihat dari masih banyaknya masyarakat yang menggunakan sungai sebagai
pembuangan limbah domestiknya, meskipun sudah memiliki jamban pribadi dan septic tank.
Baik peran serta dalam bentuk tenaga, pendanaan dan pemikiran/perencanaan serta
pengelolaan. Pemberdayaan masyarakat ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan
keterlibatan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya penanganan air limbah di Kota
Tomohon. Selain itu, pengelolaan sarana sanitasi oleh masyarakat mampu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Tabel 3.10. Pengelolaan Sarana Jamban Keluarga dan MCK oleh Masyarakat
Jumlah
Kecamatan
RT
Tomohon Utara
Tomohon Tengah
Tomohon Timur
Tomohon Barat
Tomohon Selatan
RW
Pddk
miskin
Jumlah MCK
Jamban Dikelola Dikelola
Keluarga
RT
RW/JAGA
Dikelola
CBO
Jumlah Sanimas
Tahun
MCK
Dikelola
Lainnya
dibangun Dikelola
RT
Dikelola
RW
Dikelola
CBO
Tahun
Sanimas
Dikelola dibangun
Lainnya
Tabel 3.11. Kondisi Sarana MCK
Jumlah Pemakai
Kecamatan
Jml
Toilet/
WC
Lokasi
MCK
MCK
RT RW
Tomohon Utara
Tomohon Tengah
Tomohon Timur
Tomohon Barat
Tomohon Selatan
S= selalu tersedia air,
K=kadang-kadang
T=tidak ada persediaan air
L
P
SPT
PDAM
S
K
T
S
K
SGL
T
S
K
T
L
P
Jml
kmr
mandi
L
P
Fas.
Cuci
Tangan
Y
T
Perse
diaan
Sabun
Y
T
Ada
biaya
pemaka
ian
MCK
Tempat buangan
air kotor
Y
Tangki
Septik
T
Kapan tangki
septik
Dikosongkan
Cubluk
Tabel 3.12. Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat
No
Sub
Sektor
Belum ada
Nama Program
/ Proyek /
Layanan
Pelaksana/PJ
Tahun
Mulai
Kondisi Sarana Saat ini
Fungsi
Tidak
Fungsi
Rusak
Aspek PMJK
PM
JDR
MBR
3.2.4. “Pemetaan” Media
Untuk sosialisasi, publikasi dan pemberian informasi kepada masyarakat berkaitan dengan pengelolaan air limbah domestik digunakan
berbagai media komunikasi baik media cetak (koran dan majalah) maupun elektronik (internet). Peran media tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3.14. Kegiatan Komunikasi Yang Ada di Kota Tomohon
NO
1.
KEGIATAN
TAHUN
Sosialisasi
Sanitasi, Air
limbah domestik
2011
DINAS
PELAKSANA
Dishubkominfo
Dinas Kesehatan
TUJUAN KEGIATAN
 Membangun kesamaan dan
pemahaman visi, prinsip
dalam mewujudkan
konsolidasi program,
sinergitas dan koordinasi.
 Membangun kesadaran
masyarakat dalam
penanganan air limbah rumah
tangga
KHALAYAK SASARAN
PESAN KUNCI
Masyarakat, Tokoh Agama,
LSM, Ormas,
Kader/Relawan, Dunia
Usaha
 Mendorong dan menggugah kesadaran
bahwa masyarakat harus mandiri dan
memiliki tanggung jawab memperbaiki
hidup.
 Pesan kesadaran tentang kesulitan yang
dihadapi khalayak penerima manfaat
program, menyadarkan mereka harus
bekerjasama sama mengatasi masalah,
menggali potensi bersama, adanya
peluang memperbaiki kualitas hidup .
 Pesan disampaikan dengan bahasa
muda dipahami.
 Pendekatan rasional yang menekankan
pada data, logika, dan fakta-fakta
sasaran lainnya tentang perlunya
perencanaan dalam perbaiki kualitas h
PEMBELAJARAN
3.2.5. Partisipasi dunia Usaha
Sampai saai ini di Kota Tomohon belum ada penyedia layanan air limbah
domestik yang melibatkan dunia usaha.
Tabel 3.15. Penyediaan Layanan Air Limbah Domestik Yang Ada di Kota
Tomohon
Jenis kegiatan
Tahun mulai
No
1
Nama Provider
Belum ada
operasi
Belum ada
Belum ada
3.2.6. Pendanaan dan Pembiayaan
Pendanaan dan pembiayaan sanitasi sub sektor pengelolaan air limbah domestik
Kota Tomohon hanya pada pembangunan sarana fisik seperti pembuatan septinktank
komunal dan MCK umum.
Tabel 3.16. Ringkasan pendapatan dan belanja dari sub sektor
pengelolaan air limbah domestik
No
Subsektor/
n-4
n-3
n-2
n-1
n
2008
2009
2010
2011
2012
APBD
DAK
DAK
Pertumbu
Rata- rata
han
SKPD
Air limbah
1
domestik/
DAK
250.000.000
694.320.000 1.235.740.000
Dinas PU
959.960.000
785.005.000
77,8
(%)
3.2.7. Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak
Isu Strategis
1) Pengosongan tangki septik periode 5 tahun sekali baru 2,6% (studi EHRA)
2) Tangki septik tidak pernah dikosongkan 90,2% (Studi EHRA)
3) Penggunaan jamban pribadi 87,90% (studi EHRA)
4) Penggunaan MCK/WC umum 3,90% (studi EHRA)
5) Perilaku masyarakat yang masih membuang limbah tinja ke sungai,
saluran, kebun, dll masih 10% (studi EHRA)
6) Masyarakat yang memiliki kloset jongkok (leher angsa) 78,4% (studi
EHRA)
7)
8)
Masyarakat yang memiliki kloset duduk (leher angsa) 8,1% (studi EHRA)
Masyarakat yang tidak punya kloset 9,1% (studi EHRA)
Permasalahan Mendesak
1) Sosialisasi kemanfaatan IPLT masih kurang
2) Belum ada peraturan secara khusus tentang penanganan lumpur tinja
3) Belum teralokasi anggaran khusus untuk pengelolaan air limbah pada
instansi terkait
4) Belum ada mobil penyedot tinja sehingga pelaksanaan pengosongan
tangki septik menyewa mobil penyedot tinja dari kota Manado
5) Belum tersedianya kolam lindi/lechead (kolam pengolahan air limbah)
6) Belum tersedianya sarana IPAL (instalasi pengolahan air limbah) dan IPLT
(instalasi pengolahan lumpur tinja)
Berdasarkan hasil dari pembekalan Buku Putih Sanitasi teridentifikasi isu strategis
subsektor Air Limbah sebagai berikut :
Aspek Kelembagaan
Internal Kekuatan
- Sudah ada Perda tentang retribusi jasa
umum tentang penyediaan dan atau
penyedotan kakus
- Adanya SKPD yang menangani pengelolaan
air limbah
Aspek Keuangan
- Adanya anggaran bidang air limbah
Aspek Teknis Operasional
- Adanya program pengelolaan air limbah
- Penyediaan sapras di bidang air limbah
- Sudah memiliki IPLT
- Sudah memiliki truk tinja
- Ada ijin usaha pengelolaan air limbah/sedot
tinja
Aspek Komunikasi
- Terdapat media milik pemkot
SDM
- Adanya sanitarian di setiap puskesmas
- Adanya SDM untuk pengelolaan air limbah
domestik (perencanaan)
- Adanya SDM untuk melakukan monitoring
baku mutu air
Internal Kelemahan
Aspek Kelembagaan
- Perda pengelolaan air limbah belum ada
- Peran pemerintah belum optimal
- SOTK tidak sesuai dengan keahliannya
- Belum dilaksanakan penarikan retribusi
Aspek Keuangan
penyedotan tinja
- Anggaran operasional terbatas
- IPLT belum berfungsi
Aspek Teknis Operasional
- Truk tinja belum berfungsi
- Master plan air limbah belum ada
- Peran media belum optimal
Aspek Komunikasi
- Penyuluhan masalah air limbah belum
maksimal
SDM
- SDM pengelola IPLT belum siap
Eksternal Peluang
Aspek Kelembagaan
- Terdapat lembaga donor
Aspek Keuangan
- Terdapat bantuan dana dari CSR
- Terdapat hibah dari negara donor
- Terdapat dana program-program dari
pemerintah pusat dan provinsi
Aspek Komunikasi
- Adanya media swasta
Aspek Teknis Operasional
- Terdapat layanan sedot tinja
Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta
dan
- Masyarakat dan swasta membangun sapras
pengolahan air limbah
- Swasta membangun IPAL
Kesetaraan Gender
- Terdapat kader penyehatan kelurahan
Aspek Sosial Budaya
- Banyak rumah tangga yang telah memiliki
jamban sehat
Eksternal Ancaman
Aspek Kelembagaan
- Peran KSM kurang optimal
Aspek Keuangan
-
Aspek Komunikasi
- Peran media belum optimal
Aspek Teknis Operasional
- Kurang optimalnya IPAL
- Adanya industri rumah tangga yg belum
memiliki IPAL
Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta
dan Kesetaraan Gender
- Pihak swasta kurang berkoordinasi
Aspek Sosial Budaya
- Masih banyak masyarakat yang BABS
- Masyarakat masih membuang grey water di
drainase
Demografi dan LH
3.3
- Banyak sungai tercemar air limbah
Pengelolaan Persampahan
Menjelaskan detail kondisi riil pengelolaan persampahan Kota Tomohon saat ini
terkait kuantitas dan kualitas infrastruktur maupun aspek non infrastruktur lainnya, serta
permasalahan prioritas yang dihadapi terkait pengelolaan persampahan.
3.3.1 Kelembagaan
Kegiatan pengelolaan dan pengendalian sampah di Kota Tomohon baik sampah
rumah tangga (sampah organik dan anorganik) maupun sampah sejenis rumah tangga
(sampah organik dan anorganik dari kawasan komersial, fasilitas umum) sesuai dengan
tupoksinya dilakukan oleh Dinas Tata Ruang, Pertamanan dan Persampahan Kota
Tomohon.
Peraturan dan kebijakan pengelolaan persampahan di Kota Tomohon dituangkan
dalam Peraturan Daerah Kota Tomohon nomor 8 tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas
Pokok dan Fungsi Susunan Organisasi Dinas Tataruang, Pertamanan dan Persampahan
Kota Tomohon. Pengelolaan persampahan ditangani oleh Dinas Tataruang, Pertamanan
dan Persampahan Kota Tomohon, dalam hal ini secara teknis dilaksanakan pada Bidang
Persampahan dan Kebersihan dan UPTD Persampahan. Bidang Persampahan dan
Kebersihan melaksanakan pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.
Tabel 3.19 Daftar Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Persampahan
FUNGSI
PERENCANAAN
Menyusun target pengelolaan
sampah skala kab/kota
Menyusun rencana program
persampahan dalam rangka
pencapaian terger
Menyusun rencana anggaran
program persampahan dalam rangka
pencapaian target
PENGADAAN SARANA
PEMANGKU KEPENTINGAN
Pemerintah Kabupaten /
Swasta
Masyarakat
Kota
V
-
-
V
V
Menyediakan sarana pewadahan
sampah di sumber sampah
Menyediaakan sarana pengumpulan
(pengumpulan dari sumber sampah
ke TPS)
Membangun sarana Tempat
Penampungan Sementara (TPS)
Membangun sarana pengangkutan
sampah dari TPS ke Tempat
Pembuangan Sampah Akhir (TPA)
Membangun sarana pengangkutan
sampah dari TPS ke Tempat
Pembuangan Akhir (TPA)
Membangun Sarana TPA
Menyediakan Sarana Pengolahan
Sampah (composting, Pembangkitan
listrik, dll)
PENGELOLAAN
Mengumpulkan sampah dari sumber
ke TPS
Mengelola sampah di TPS
Mengangkut sampah dari TPS ke
TPA
Mengelola TPA
Melakukan pemilahan sampah
Melakukan penarikan retribusi
sampah
Memberikan izin usaha pengelolaan
sampah
PENGATURAN DAN PEMBINAAN
Mengatur prosedur penyediaan
layanan sampah (jam pengangkutan,
personil, peralatan, dll)
V
Melakukan sosialisasi peraturan, dan
pembinaan dalam hal pengelolaan
sampah
Memberikan sanksi terhadap
pelanggaran pengelolaan sampah
V
-
-
V
-
-
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
MONITORING DAN EVALUASI
Melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap capaian target pengelolaan
sampah skala kab/kota
Melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap kapasitas infrastruktur
sarana pengelolaan persampahan
Melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap efektivitas layanan
persampahan , dan atau menampung
serta mengelola keluhan atas
layanan persampahan.
V
-
-
V
-
-
V
-
-
Sumber : Distarumansa Kota Tomohon
Tabel 3.17 Daftar Peraturan Persampahan Kota Tomohon
Peraturan
PERSAMPAHAN
Target capaian pelayanan
pengelolaan persampahan di
Kab/Kota ini
Kewajiban dan sanksi bagi
pemerintah Kab/Kota dalam
menyediaakan layanan
pengelolaan sampah
Kewajiban dan sanksi bagi
pemerintah Kab/Kota dalam
memberdayakan masyarakat dan
badan usaha dalam pengelolaan
sampah
Kewajiban dan sanksi bagi
masyarakat untuk mengurangi
sampah, menyediakan tempat
sampah di hunian rumah dan
membuang ke TPS
Kewajiban dan sanksi bagi kantor
/ unit usaha di kawasan
komersial/ fasilitas social /
fasilitas umum untuk mengurangi
sampah, menyediaakan tempat
sampah, dan membuang TPS
Pembagian kerja pengumpulan
sampah dari sumber ke TPS dari
TPS ke TPA, pengelolaan di TPA
dan pengaturan waktu
pengangkutan sampah dari TPS
ke TPA
Ketersediaan
Ada
Tidak
(sebutkan)
Ada
Pelaksanaan
Efektif
Belum
Tidak Efektif
dilaksanakan
Efektif
dilaksanakan
dilaksanakan
Renja
Persamp
ahan
Perda
V
-
V
V
-
V
Tong
Sampah
V
Protap
Dinas
Taruman
sa
V
Keterangan
Kerjasama pemerintah kab/kota
dengan swasta atau pihak lain
dalam pengelolaan sampah
Retribusi sampah atau
kebersihan
-
V
Proses
V
Sumber : Distarumansa Kota Tomohon
Sistim dan cakupan pelayanan persampahan di kabupaten Minahasa Utara dari hasil
survey dan data yang ada adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan pada sumber sampah : perkantoran, sekolah, perumahan,
industri/pabrik dan pemukiman penduduk, ke TPS dan diangkut ke TPA
2. Dari tempat sampah diangkut langsung ke TPA
3. Sampah dikumpulkan dan dibakar
4. Dari tempat sampah diangkut oleh kolektor Informal
5. Dari kantong sampah dibuang ke dalam lubang dan ditutup dengan tanah
6. Dari kantong sampah dibuang ke dalam lubang dan tidak ditutup dengan tanah
7. Dari kantong sampah dibuang ke sungai
8. Dari kantong sampah dibuang ke lahan kosong/kebun/hutan
9. Sampah dibiarkan membusuk
Penanganan sampah baik dalam pengangkutan atau dalam pengelolaan sampah di
TPA belum melibatkan pihak swasta.
Permasalahan utama penanganan sampah adalah jumlah tenaga dan armada
sampah yang masih terbatas ditambah dengan beberapa wilayah kecamatan yang jaraknya
jauh dengan TPA.
Inisiatif yang sudah/sedang dilakukan SKPD dalam meningkatkan kualitas pelayanan
penanganan sampah adalah :
-
Pembuatan/penetapan rute pengangkutan sampah
-
Pembagian wilayah kerja pertugas dan armada persampahan
-
Sosialisasi ke pemerintah desa/kelurahan terkait
Peta 3.3 Peta Cakupan Layanan Persampahan
DALAM PROSES PEMBUATAN
Peta 3.4 Peta Lokasi Infrastruktur utama pengelolaan persampahan
DALAM PROSES PEMBUATAN
Tabel 3.22. Sistem Pengelolaan Persampahan yang ada di Kota Tomohon
Kelompok Fungsi
Teknologi yang digunakan
User Interface
User Interface
Pengumpulan Setempat
Penampungan Sementara
Pengangkutan
Pengangkutan
Pengolahan Akhir
Pengolahan Akhir
Pengolahan Akhir
Tempat sampah
Kantong sampah
Gerobak sampah
Bak TPS
Truck sampah
Kolektor Informal
TPA
Dibakar
Dibuang dalam lubang & ditutup
dengan tanah
Pengolahan Akhir
Dibuang dalam lubang & tidak
ditutup dengan tanah
Dibuang ke sungai/laut
Dibuang ke lahan
kosong/kebun/hutan
Dibiarkan sampai membusuk
Pengolahan Akhir
Pengolahan Akhir
Pengolahan Akhir
Pembuangan/Daur Ulang
Jenis data Sekunder
(perkiraan) nilai data
Sumber data
Tidak ada data
Tidak ada data
Data Persampahan
Data Persampahan
Data Persampahan
140 unit
18,6 %
11 unit
0,6 %
Luas 52.290 m2
68,1 %
1,5 %
Dinas Pertamanan & Tata Ruang
Survey EHRA
Dinas Pertamanan & Tata Ruang
Survey EHRA
Dinas Pertamanan & Tata Ruang
Survey EHRA
2,2 %
Survey EHRA
6,1 %
8,4 %
Survey EHRA
Survey EHRA
0,1 %
Survey EHRA
Tidak ada data
Tabel 3.23 : Pengelolaan persampahan di tingkat kelurahan/kecamatan
Dikelola oleh Sektor
Formal di tingkat
Kelurahan/Kecamatan
Dikelola oleh Masyarakat
Jenis kegiatan
RT
RW/Jaga
Dikelola Pihak
Swasta
L
P
L
P
L
P
L
P
Pemilahan sampah di TPS
-
V
-
-
-
V
V
V
-
Pengangkutan Sampah ke TPS
V
-
-
-
-
-
V
-
-
-
-
V
V
-
-
-
-
-
-
-
-
Keterangan
Pengumpulan sampah dari rumah
Pengangkutan sampah ke TPA
Pemilahan sampah di TPA
Para Penyapu Jalan
V
V
V
Sumber Data: DISTARUMANSA KOTA TOMOHON
Tabel 3.24: Pengelolaan Persampahan di tingkat Kota Tomohon
Jenis Kegiatan
Dikelola oleh
Kabupaten/Kota
L
Dikelola oleh
Masyarakat
Dikelola oleh Sektor
Formal di Tingkat
Dikelola Pihak Swasta
P
L
P
L
P
L
P
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Pengangkutan Sampah ke TPS
-
-
-
-
-
-
-
Pengangkutan sampah ke TPA
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Pengumpulan sampah dari rumah
Pemilahan sampah di TPS
Pemilahan sampah di TPA
-
-
Para Penyapu Jalan
Pemilah dan pengompos di TPA
Sumber Data: DISTARUMANSA KOTA TOMOHON
-
-
3.3.3 Kesadaran Masyarakat dan PMHSJK
Dalam pengelolaan manajemen persampahan, peran serta masyarakat sangat
diperlukan dimana peran serta masyarakat ini meliputi peran aktif dari segi kebersihan dan
peran pasif melalui partisipasi dalam menaati peraturan yang telah ditetapkan. Tanpa
adanya partisipasi masyarakat segala upaya yang dilakukan dalam pengaturan pengelolaan
persampahan tidak akan berarti,
sehingga perlu adanya dorongan kepada masyarakat
untuk ikut berpartisipasi aktif dalam mengelola persampahan dan menjaga kebersihan
lingkungan.
Bentuk peran serta masyarakat terhadap pengolahan sampah adalah kerja bakti
rutin dan pengelolaan sampah lokal oleh masyarakat itu sendiri, serta kesadaran memilah
sampah sebelum diangkut ke TPS. Pengangkutan dari TPS ke TPA menjadi tanggung
jawab Dinas Tataruang, Pertamanan dan Persampahan Kota Tomohon.
3.3.4
“Pemetaan” Media
3.3.5 Partisipasi Dunia Usaha
Saat ini di Kota Tomohon ada penyedia layanan persampahan yang melibatkan
dunia usaha, seperti tertera pada tabel berikut
Tabel 3.28. Penyediaan Layanan Pengelolaan Persampahan Yang Ada di Kota
Tomohon
No
A
1
Nama Provider
Tahun mulai operasi
B
Bank BPR
C
2013
Jenis kegiatan
Potensi Kerjasama
D
Penyediaan Motor Pengangkut
Sampah
E
Sinergi Aktifitas
Pengangkutan Sampah
3.3.6. Pendanaan dan Pembiayaan
Pendanaan dan pembiayaan sanitasi sub sektor persampahan di Kota Tomohon
hanya pada pembangunan sarana fisik dan pengadaan seperti Penyediaan Prasarana dan
Sarana Sampah 3R, pengadaan alat-alat angkut darat bermotor sepeda motor, pengadaan
tong sampah terpilah
Tabel 3.29 Ringkasan pendapatan dan belanja dari sub sektor
pengelolaan persampahan
No Subsektor/SK
PD
Persampahan
1
n-4
2009
DAK
n-3
2010
n-2
n-1
2011 2012
n
2013
Ratarata
Pertum
buhan
(%)
DAK
Dinas
Tarumansa
2
3.3.7. Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak
Isu Strategis :
1)
2)
Sampah adalah sumber daya
Pengelolaan sampah berbasis masyarakat sebagai potensi meningkatkan
perekonomian.
Permasalahan Mendesak
1) Jumlah TPS masih kurang
2) Armada truk pengangkut sampah terbatas
3) Hanya 1 unit alat berat wheel loader yang beroperasi di TPA
4) TPA di Kota Tomohon masih sistem Open Dumping
5) Terbatasnya kemampuan penganggaran APBD
3.3.3
Kesadaran Masyarakat dan PMJK
Dalam pengelolaan manajemen persampahan, peran serta masyarakat sangat
diperlukan dimana peran serta masyarakat ini meliputi peran aktif dari segi kebersihan dan
peran pasif dari segi pungutan retribusi pelayanan kebersihan serta partisipasi dalam
menaati peraturan yang telah ditetapkan. Tanpa adanya partisipasi masyarakat segala
upaya yang dilakukan dalam pengaturan pengelolaan persampahan tidak akan berarti,
sehingga
perlu
adanya dorongan
kepada masyarakat untuk ikut berpartisipasi aktif
dalam mengelola persampahan dan menjaga kebersihan lingkungan.
Bentuk peran serta masyarakat terhadap pengolahan sampah adalah kerja bakti
rutin dan pengelolaan sampah lokal oleh masyarakat setempat yang dibentuk dari
desa/dusun. Tugasnya adalah pengambilan/ pengumpulan sampah dari warga/rumah
tangga dibuang ke TPS terdekat, dibiayai /sumber dana tarikan/ iuran dari warga yang
dilayani. Pengelolaan sampah lokal oleh masyarakat setempat ini dikelola oleh pengurus
setempat. Pengangkutan dari TPS ke TPA menjadi tanggung jawab
Pertamanan dan Persampahan Kota Tomohon.
Dinas Tataruang,
Download