BAB III PROFIL SANITASI WILAYAH 3.1 Promosi Higiene dan Sanitasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Tujuan PHBS adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha berperan serta aktif mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. PHBS berada di lima tatanan yakni: 1. Tatanan rumah tangga 2. Tatanan sekolah 3. Tatanan tempat kerja 4. Tatanan tempat umum 5. Tatanan fasilitas kesehatan 3.1.1 Tatanan Rumah Tangga Pemberdayaan masyarakat dapat dimulai dari rumah tangga, karena anggota rumah tangga merupakan asset atau modal pembangunan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Beberapa anggota rumah tangga mempunyai masa rawan terkena penyakit, oleh karena itu anggota rumah tangga diberdayakan agar berperilaku hidup bersih dan sehat. PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga ber PHBS yang melakukan 10 PHBS yaitu : 1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 2. Memberi ASI eksklusif 3. Menimbang balita setiap bulan 4. Menggunakan air bersih 5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 6. Menggunakan jamban sehat 7. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu 8. Makan buah dan sayur setiap hari 3.1.2 Tatanan Sekolah Perilaku Hidup Besih dan Sehat untuk tatanan sekolah di Kota Tomohon setelah dilakukan penilaian terhadap 289 Sekolah (SD, SMP, SMA/SMK) di 5 Kecamatan untuk mengetahui perilaku sanitasi yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah. Indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah yaitu : 1. Sumber Air Bersih, 2. Ketersediaan Toilet/WC dan tempat kencing yang bersih & sehat 3. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun, 4. Pengelolaan sampah dan membuang sampah pada tempatnya Penerapan PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak , untuk a. Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru, dan masyarakat di wilayah sekolah terlindungi dari berbagai penyakit b. Meningkatnya semangat proses belajar-mengajar c. Membangun Citra sekolah sebagai institusi pendidikan yang peduli kesehatan d. Meningkatkan citra positif pemerintah daerah di bidang pendidikan e. Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain Syarat-syarat sekolah ber PHBS yaitu : a. Tersedia sarana PHBS di sekolah b. Siswa, guru dan masyarakat dilingkungan sekolah mempunyai kebiasaan Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir c. Jajan di kantin sekolah yang sehat d. Membuang sampah pada tempatnya e. Memiliki kurikulum olahraga yang memadai bagi siswa & guru f. Tidak merokok di sekolah g. Memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin h. BAB dan buang air kecil di jamban sekolah Secara keseluruhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk tatanan sekolah dapat dilihat pada tabel 3.1 dan 3.2 di bawah ini : Tabel 3.1: Rekapitulasi Kondisi fasilitas sanitasi di sekolah/pesantren (tingkat sekolah: SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK) (toilet dan tempat cuci tangan) Jumlah Siswa Nama Sekolah L Sumber Air Bersih Jumlah Guru P L P PDAM S K T SPT S K T SGL S K Jml Toilet/WC T Guru L Jml Tempat Kencing P Guru L Fas. Cuci Tangan P Y T Persediaan Sabun Y T Siapa yang membersihkanToilet Siswa L P Guru L P Pesuruh L SD (65) SMP (23) SMA (9) SMK (6) Keterangan ; L = Laki-laki, P = Perempuan, S = selalu, K = Kadang-kadang, T = Tidak ada persediaan air, Y = Ya, T = Tidak, SPT = Sumur pompa tangan, SGL = Sumur gali Sumber :Dinas Pendidikan Kota Tomohon Tabel 3.2: Kondisi sarana sanitasi sekolah (tingkat sekolah: SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK) (pengelolaan sampah dan pengetahuan higiene) Nama Sekolah Apakah pengetahuan ttg Higiene dan Sanitasi diberikan Ya, saat Ya, saat mata pertemuan/ pelajaran Tidak penyuluhan PenJas di pernah tertentu kelas SD SMP SMA SMK Sumber : Dinas Pendidikan Kota Tomohon Apakah ada dana utk air bersih/sanitasi hygiene Ya Tidak Cara Pengelolaan Sampah Dikumpulkan Dipisahkan Dibuat Kompos Tempat buangan air kotor Dari Toilet Dari Kamar Mandi Kapan Tangki Septik Dikosongkan Kondisi Higiene Sekolah P 3.2 PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK Secara umum sanitasi air limbah/limbah cair domestik di Kota Tomohon mencakup saluran pembuangan dan sistem pengolahan air buangan rumah tangga baik yang berasal dari WC, kamar mandi maupun dapur. Terdapat dua system pengolahan limbah domestik yang digunakan yaitu sistem pengolahan secara individu di masing-masing rumah atau sering disebut on-site system, dan secara kolektif atau komunal yang sering disebut off-site system. Pengolahan secara on-site biasanya dilakukan dengan membuat septic tank dan sumur resapan. Septic tank biasanya digunakan untuk mengolah limbah tinja yang kemudian disalurkan menuju ke bak atau sumur resapan, sedangkan untuk limbah yang berasal dari kamar mandi, kegiatan mencuci dan dapur langsung diresapkan ke dalam sumur resapan. Pengolahan secara komunal atau off-site dimaksudkan adalah pengolahan dengan menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Dalam pemanfaatan IPAL ini dibutuhkan saluran khusus yang membawa air limbah dari rumah-rumah menuju IPAL. Limbah dari beberapa jamban rumah tangga dialirkan kedalam satu unit bangunan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Setelah mengalami proses maka limbah yang dihasilkan dapat dialirkan ke sungai dalam keadaan aman. System ini belum tersedia di Kota Tomohon.. Pengelolaan air limbah domestik di Kota Tomohon hanya sebatas pada pembangunan tangki septic. Untuk penanganan secara spesifik belum ada disebabkan : 1. Belum tersedianya kolam lindi/lechead (kolam pengolahan air limbah) 2. Belum tersedianya sarana IPAL (instalasi pengolahan air limbah) dan IPLT (instalasi pengolahan lumpur tinja. 3.2.1 Kelembagaan Pengelolaan air limbah domestik di Kota Tomohon dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup dengan Dinas Pekerjaan Umum. Badan Lingkungan Hidup hanya sebatas menjaga dan memelihara fasilitas yang berada di lokasi sedangkan Dinas PU mempunyai fungsi pelaksanaan, pengaturan, pembinaan, pembangunan dan pengawasan air minum/air limbah. Belum ada peraturan dan kebijakan khusus dari Pemerintah Kota Tomohon dalam penanganan limbah cair domestik. Tabel 3.3 Daftar Pemangku Kepentingan yang Terlibat Dalam Pengelolaan Air Limbah Domestik FUNGSI PEMANGKU KEPENTINGAN Pemerintah Kabupaten / Kota PERENCANAAN Menyusun target pengelolaan air limbah domestic skala Kab/Kota Menyusun Rencana Program air limbah domestic dalam rangka pencapaian target Menyusun Rencana anggaran Program air limbah domestic dalam rangka pencapaian target PENGADAAN SARANA Menyediakan sarana pembuangan awal air limbah domestic Membangun Sarana Pengumpulan dan Pengolahan Awal (Tangki Septik) Menyediakan Sarana Pengangkutan dari tangki septic ke IPLT (truk tinja) Membangun Jaringan atau Saluran pengaliran limbah dari sumber ke IPAL (pipa kolektor) Membangun sarana IPLT dan atau IPAL PENGELOLAAN Penyediaan layanan penyedotan lumpur tinja Mengelola IPLT dan atau IPAL Melakukan penarikan retribusi penyedotan lumpur tinja Memberikan izin usaha pengelolaan air limbah domestic dan atau penyedotan air limbah domestic Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (tangki septic, dan saluran drainase lingkungan) dalam pengurusan IMB PENGATURAN DAN PEMBINAAN Mengatur prosedur penyediaan layanan air limbah domestic (pengangkutan, personil,peralatan, dll) Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan air limbah domestic (pengangkutan, personil,peralatan, dll) Melakukan sosialisasi peraturan dan pembinaan dalam hal pengelolaan air limbah domestic Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan air limbah domestic MONITORING DAN EVALUASI Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan air limbah domestic skala kab/kota Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan air limbah domestic Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap Swasta Masyarakat - - - - - - - - - - - - - - V - V - - V - - V - V V V V V V V - V - - V - - - - - - - - - - - - - - - - - V - - V - - efektifitas layanan air limbah domestic dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan air limbah domestic Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap baku mutu air limbah domestic - - - Sumber: Badan Lingkungan Hidup Kota Tomohon Tabel 3.4 Daftar Peraturan terkait Air Limbah Domestik Kota Tomohon Kewajiban dan Sanksi bagi Masyarakat dan atau pengembang untuk menyediaakan sarana pengelolaan air limbah domestic di hunian rumah Kewajiban dan sanksi bagi industri rumah tangga untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat usaha Kewajiban dan sanksi bagi kantor untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestick di tempat usaha Kewajiban penyedotan air limbah domestic untuk masyarakat, industri rumah tangga, dan kantor pemiliki tangki septic Retribusi penyedotan air limbah domestic Tatacara perizinan untuk kegiatan pembuangan air limbah domestic bagi kegiatan permukiman, usaha rumah tangga dan perkantoran Peluang keterlibatan swasta dalam pengelolaan air limbah domestic V - - - - V - - - - V - - - - V - - - - V - - - - V - - - - V - - - - V - - - - V - - - - V - - - Tidak Efektif dilaksanakan - Tidak Ada Belum Efektif dilaksanakan AIR LIMBAH DOMESTIK Target capaian pelayanan pengelolaan air limbah domestic di Kab/Kota ini Kewajiban dan Sanksi bagi Pemerintah Kab / Kota dalam penyediaan layanan pengelolaan air limbah domestik Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan air limbah domestic Ada (sebutkan) Peraturan Pelaksanaan Efektif dilaksanakan Ketersediaan Keterangan Kewajiban dan sanksi bagi swasta dalam pengelolaan air limbah domestic Layanan pemerintah Kab/Kota bagi masyarakat yang tidak mampu dalam pengelolaan air limbah domestic. - V - - - - V - - - Sumber: Badan Lingkungan Hidup Kota Tomohon 3.2.2. Sistem dan Cakupan Pelayanan Sistem Jaringan Air Limbah Kota Tomohon didasarkan pada data yang ada dimana hampir di semua wilayah Kota Tomohon menggunakan sistem pembuangan air limbah setempat (onsite sanitation). Limbah manusia (black water) ditampung dalam tangki septik dimana penguraian terjadi secara alamiah. Sampai sekarang ini belum ada truck penyedot tinja di Kota Tomohon namun sudah ada masyarakat walaupun hanya sebagian kecil yang menggunakan layanan truck penyedot tinja yang disewa dari kota Manado ataupun menggunakan jasa tukang sedot tinja dengan menggunakan pompa. Untuk air cucian dari dapur, air untuk mandi dan air cucian pakaian (grey water) penanganannya umumnya langsung dibuang ke sungai, saluran (sebagian besar), jalan/halaman, lubang galian, pipa saluran pembuangan. Sistem dan cakupan pelayanan air limbah domestik di kota Tomohon dapat dilihat pada diagram sistim sanitasi pengelolaan air limbah domestik (On Site System). Peta 3.1 Peta cakupan layanan pengelolaan air limbah domestik DALAM PROSES PEMBUATAN Peta 3.2 Peta lokasi infrastruktur utama pengelolaan air limbah domestik DALAM PROSES PEMBUATAN Tabel 3.5 Diagram Sistim Sanitasi pengelolaan air limbah domestik (On Site System) Input Black Water (Tinja, Urine,Air Pembersih, Air Penggelontor,Kert as Pembersih) User Interface WC Kloset Jongkok & Duduk (Leher Angsa) Plengsengan Cemplung Tangki Septik Tangki Septik Tangki Septik Individual Cubluk Lubang Tanah Pengaliran/ Pengangkutan Truk Tinja Truck Tinja Pompa Pengolahan Akhir Pembuangan / Daur Ulang dikubur dalam tanah dikubur dalam tanah Kode / Nama Aliran AL-1 AL-2 AL-3 AL-4 Pembuangan Langsung - 1 Sungai AL-5 Pembuangan Langsung - 2 Selokan AL-6 Sungai, Tanah Lubang Galian Jalan/Halaman Saluran Pipa Pembuangan Sungai, Tanah Lubang Galian Jalan/Halaman Saluran Pipa Pembuangan Sungai, Tanah Lubang Galian Jalan/Halaman Saluran Pipa Pembuangan AL-7 AL-8 AL-9 AL-10 AL-11 AL-12 AL-13 AL-14 AL-15 AL-16 AL-17 AL-18 AL-19 AL-20 AL-21 AL-22 AL-23 AL-24 Tempat Cuci Piring Grey Water (Air Cucian dari dapur, air untuk mandi, air cucian pakaian) Penampungan Awal Pembuangan Air Kamar Mandi Pembuangan Air Cucian Pakaian Tabel 3.6. Sistem Pengelolaan Air Limbah yang ada di Kota Tomohon Kelompok Fungsi Teknologi yang digunakan Jenis Data Sekunder (Perkiraan) Nilai Data Sumber Data A B c D E Data Jamban Keluarga Dinkes thn 2011 User Interface WC Kloset Jongkok & Duduk (leher angsa) Plengsengan Data Jamban Keluarga Dinkes thn 2011 User Interface Cemplung Data Jamban Keluarga Dinkes thn 2011 User Interface Pembuangan Langsung-1 Nama Sungai Survey EHRA User Interface Pembuangan Langsung-2 Selokan Lokal Survey EHRA User Interface Tempat Cuci Piring Data Jamban Keluarga Dinkes thn 2011 User Interface Pembuangan Air Kamar mandi Data Jamban Keluarga Dinkes thn 2011 User Interface Pembuangan Air Cucian Pakaian Data Jamban Keluarga Dinkes thn 2011 Penampungan Awal Tangki Septik Data Jamban Keluarga Dinkes thn 2011 Penampungan Awal Cubluk Data Jamban Keluarga Dinkes thn 2011 Penampungan Awal Lubang Tanah Data Jamban Keluarga Dinkes thn 2011 User Interface Pengaliran Truk Tinja Tidak ada unit truck tinja Survey EHRA (hanya disewa dari daerah lain) Pengaliran Pompa sewa tukang pompa Pembuangan/ Daur Ulang Pembuangan/ Daur Ulang Dikubur dalam tanah (hanya disewa dari daerah lain) Pembuangan/ Daur Ulang Selokan Sungai Survey EHRA Survey EHRA Survey EHRA Survey EHRA Pembuangan/ Daur Ulang Tanah Survey EHRA Pembuangan/ Daur Ulang Lubang Galian Survey EHRA Pembuangan/ Daur Ulang Jalan/Halaman Survey EHRA Pembuangan/ Daur Ulang Saluran Survey EHRA Pembuangan/ Daur Ulang Pipa Pembuangan Survey EHRA 3.2.3 Kesadaran Masyarakat dan PMJK Peran serta masyarakat dan gender dalam penanganan limbah cair di Kota Tomohon dalam pengolahan air limbah dapat dikategorikan sebagai berikut : a. Bagi masyarakat yang sudah sadar dan mampu secara finansial untuk penanganan limbah cair tidak mengalami kesulitan, artinya secara teknis dan kebutuhan sarana prasarana dapat secara langsung disediakan oleh si pemrakarsa. b. Bagi masyarakat yang belum sadar dan mayoritas tidak mampu (secara finansial) sangat sulit untuk penanganan limbah cair di lingkungannya hal ini karena keterbatasan akan kesadaran dan biaya yang harus dikeluarkan. Kesadaran masyarakat dalam pengelolaan air limbah domestik masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya masyarakat yang menggunakan sungai sebagai pembuangan limbah domestiknya, meskipun sudah memiliki jamban pribadi dan septic tank. Baik peran serta dalam bentuk tenaga, pendanaan dan pemikiran/perencanaan serta pengelolaan. Pemberdayaan masyarakat ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan keterlibatan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya penanganan air limbah di Kota Tomohon. Selain itu, pengelolaan sarana sanitasi oleh masyarakat mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tabel 3.10. Pengelolaan Sarana Jamban Keluarga dan MCK oleh Masyarakat Jumlah Kecamatan RT Tomohon Utara Tomohon Tengah Tomohon Timur Tomohon Barat Tomohon Selatan RW Pddk miskin Jumlah MCK Jamban Dikelola Dikelola Keluarga RT RW/JAGA Dikelola CBO Jumlah Sanimas Tahun MCK Dikelola Lainnya dibangun Dikelola RT Dikelola RW Dikelola CBO Tahun Sanimas Dikelola dibangun Lainnya Tabel 3.11. Kondisi Sarana MCK Jumlah Pemakai Kecamatan Jml Toilet/ WC Lokasi MCK MCK RT RW Tomohon Utara Tomohon Tengah Tomohon Timur Tomohon Barat Tomohon Selatan S= selalu tersedia air, K=kadang-kadang T=tidak ada persediaan air L P SPT PDAM S K T S K SGL T S K T L P Jml kmr mandi L P Fas. Cuci Tangan Y T Perse diaan Sabun Y T Ada biaya pemaka ian MCK Tempat buangan air kotor Y Tangki Septik T Kapan tangki septik Dikosongkan Cubluk Tabel 3.12. Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat No Sub Sektor Belum ada Nama Program / Proyek / Layanan Pelaksana/PJ Tahun Mulai Kondisi Sarana Saat ini Fungsi Tidak Fungsi Rusak Aspek PMJK PM JDR MBR 3.2.4. “Pemetaan” Media Untuk sosialisasi, publikasi dan pemberian informasi kepada masyarakat berkaitan dengan pengelolaan air limbah domestik digunakan berbagai media komunikasi baik media cetak (koran dan majalah) maupun elektronik (internet). Peran media tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.14. Kegiatan Komunikasi Yang Ada di Kota Tomohon NO 1. KEGIATAN TAHUN Sosialisasi Sanitasi, Air limbah domestik 2011 DINAS PELAKSANA Dishubkominfo Dinas Kesehatan TUJUAN KEGIATAN Membangun kesamaan dan pemahaman visi, prinsip dalam mewujudkan konsolidasi program, sinergitas dan koordinasi. Membangun kesadaran masyarakat dalam penanganan air limbah rumah tangga KHALAYAK SASARAN PESAN KUNCI Masyarakat, Tokoh Agama, LSM, Ormas, Kader/Relawan, Dunia Usaha Mendorong dan menggugah kesadaran bahwa masyarakat harus mandiri dan memiliki tanggung jawab memperbaiki hidup. Pesan kesadaran tentang kesulitan yang dihadapi khalayak penerima manfaat program, menyadarkan mereka harus bekerjasama sama mengatasi masalah, menggali potensi bersama, adanya peluang memperbaiki kualitas hidup . Pesan disampaikan dengan bahasa muda dipahami. Pendekatan rasional yang menekankan pada data, logika, dan fakta-fakta sasaran lainnya tentang perlunya perencanaan dalam perbaiki kualitas h PEMBELAJARAN 3.2.5. Partisipasi dunia Usaha Sampai saai ini di Kota Tomohon belum ada penyedia layanan air limbah domestik yang melibatkan dunia usaha. Tabel 3.15. Penyediaan Layanan Air Limbah Domestik Yang Ada di Kota Tomohon Jenis kegiatan Tahun mulai No 1 Nama Provider Belum ada operasi Belum ada Belum ada 3.2.6. Pendanaan dan Pembiayaan Pendanaan dan pembiayaan sanitasi sub sektor pengelolaan air limbah domestik Kota Tomohon hanya pada pembangunan sarana fisik seperti pembuatan septinktank komunal dan MCK umum. Tabel 3.16. Ringkasan pendapatan dan belanja dari sub sektor pengelolaan air limbah domestik No Subsektor/ n-4 n-3 n-2 n-1 n 2008 2009 2010 2011 2012 APBD DAK DAK Pertumbu Rata- rata han SKPD Air limbah 1 domestik/ DAK 250.000.000 694.320.000 1.235.740.000 Dinas PU 959.960.000 785.005.000 77,8 (%) 3.2.7. Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak Isu Strategis 1) Pengosongan tangki septik periode 5 tahun sekali baru 2,6% (studi EHRA) 2) Tangki septik tidak pernah dikosongkan 90,2% (Studi EHRA) 3) Penggunaan jamban pribadi 87,90% (studi EHRA) 4) Penggunaan MCK/WC umum 3,90% (studi EHRA) 5) Perilaku masyarakat yang masih membuang limbah tinja ke sungai, saluran, kebun, dll masih 10% (studi EHRA) 6) Masyarakat yang memiliki kloset jongkok (leher angsa) 78,4% (studi EHRA) 7) 8) Masyarakat yang memiliki kloset duduk (leher angsa) 8,1% (studi EHRA) Masyarakat yang tidak punya kloset 9,1% (studi EHRA) Permasalahan Mendesak 1) Sosialisasi kemanfaatan IPLT masih kurang 2) Belum ada peraturan secara khusus tentang penanganan lumpur tinja 3) Belum teralokasi anggaran khusus untuk pengelolaan air limbah pada instansi terkait 4) Belum ada mobil penyedot tinja sehingga pelaksanaan pengosongan tangki septik menyewa mobil penyedot tinja dari kota Manado 5) Belum tersedianya kolam lindi/lechead (kolam pengolahan air limbah) 6) Belum tersedianya sarana IPAL (instalasi pengolahan air limbah) dan IPLT (instalasi pengolahan lumpur tinja) Berdasarkan hasil dari pembekalan Buku Putih Sanitasi teridentifikasi isu strategis subsektor Air Limbah sebagai berikut : Aspek Kelembagaan Internal Kekuatan - Sudah ada Perda tentang retribusi jasa umum tentang penyediaan dan atau penyedotan kakus - Adanya SKPD yang menangani pengelolaan air limbah Aspek Keuangan - Adanya anggaran bidang air limbah Aspek Teknis Operasional - Adanya program pengelolaan air limbah - Penyediaan sapras di bidang air limbah - Sudah memiliki IPLT - Sudah memiliki truk tinja - Ada ijin usaha pengelolaan air limbah/sedot tinja Aspek Komunikasi - Terdapat media milik pemkot SDM - Adanya sanitarian di setiap puskesmas - Adanya SDM untuk pengelolaan air limbah domestik (perencanaan) - Adanya SDM untuk melakukan monitoring baku mutu air Internal Kelemahan Aspek Kelembagaan - Perda pengelolaan air limbah belum ada - Peran pemerintah belum optimal - SOTK tidak sesuai dengan keahliannya - Belum dilaksanakan penarikan retribusi Aspek Keuangan penyedotan tinja - Anggaran operasional terbatas - IPLT belum berfungsi Aspek Teknis Operasional - Truk tinja belum berfungsi - Master plan air limbah belum ada - Peran media belum optimal Aspek Komunikasi - Penyuluhan masalah air limbah belum maksimal SDM - SDM pengelola IPLT belum siap Eksternal Peluang Aspek Kelembagaan - Terdapat lembaga donor Aspek Keuangan - Terdapat bantuan dana dari CSR - Terdapat hibah dari negara donor - Terdapat dana program-program dari pemerintah pusat dan provinsi Aspek Komunikasi - Adanya media swasta Aspek Teknis Operasional - Terdapat layanan sedot tinja Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan - Masyarakat dan swasta membangun sapras pengolahan air limbah - Swasta membangun IPAL Kesetaraan Gender - Terdapat kader penyehatan kelurahan Aspek Sosial Budaya - Banyak rumah tangga yang telah memiliki jamban sehat Eksternal Ancaman Aspek Kelembagaan - Peran KSM kurang optimal Aspek Keuangan - Aspek Komunikasi - Peran media belum optimal Aspek Teknis Operasional - Kurang optimalnya IPAL - Adanya industri rumah tangga yg belum memiliki IPAL Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan Kesetaraan Gender - Pihak swasta kurang berkoordinasi Aspek Sosial Budaya - Masih banyak masyarakat yang BABS - Masyarakat masih membuang grey water di drainase Demografi dan LH 3.3 - Banyak sungai tercemar air limbah Pengelolaan Persampahan Menjelaskan detail kondisi riil pengelolaan persampahan Kota Tomohon saat ini terkait kuantitas dan kualitas infrastruktur maupun aspek non infrastruktur lainnya, serta permasalahan prioritas yang dihadapi terkait pengelolaan persampahan. 3.3.1 Kelembagaan Kegiatan pengelolaan dan pengendalian sampah di Kota Tomohon baik sampah rumah tangga (sampah organik dan anorganik) maupun sampah sejenis rumah tangga (sampah organik dan anorganik dari kawasan komersial, fasilitas umum) sesuai dengan tupoksinya dilakukan oleh Dinas Tata Ruang, Pertamanan dan Persampahan Kota Tomohon. Peraturan dan kebijakan pengelolaan persampahan di Kota Tomohon dituangkan dalam Peraturan Daerah Kota Tomohon nomor 8 tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Susunan Organisasi Dinas Tataruang, Pertamanan dan Persampahan Kota Tomohon. Pengelolaan persampahan ditangani oleh Dinas Tataruang, Pertamanan dan Persampahan Kota Tomohon, dalam hal ini secara teknis dilaksanakan pada Bidang Persampahan dan Kebersihan dan UPTD Persampahan. Bidang Persampahan dan Kebersihan melaksanakan pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Tabel 3.19 Daftar Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Persampahan FUNGSI PERENCANAAN Menyusun target pengelolaan sampah skala kab/kota Menyusun rencana program persampahan dalam rangka pencapaian terger Menyusun rencana anggaran program persampahan dalam rangka pencapaian target PENGADAAN SARANA PEMANGKU KEPENTINGAN Pemerintah Kabupaten / Swasta Masyarakat Kota V - - V V Menyediakan sarana pewadahan sampah di sumber sampah Menyediaakan sarana pengumpulan (pengumpulan dari sumber sampah ke TPS) Membangun sarana Tempat Penampungan Sementara (TPS) Membangun sarana pengangkutan sampah dari TPS ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Membangun sarana pengangkutan sampah dari TPS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Membangun Sarana TPA Menyediakan Sarana Pengolahan Sampah (composting, Pembangkitan listrik, dll) PENGELOLAAN Mengumpulkan sampah dari sumber ke TPS Mengelola sampah di TPS Mengangkut sampah dari TPS ke TPA Mengelola TPA Melakukan pemilahan sampah Melakukan penarikan retribusi sampah Memberikan izin usaha pengelolaan sampah PENGATURAN DAN PEMBINAAN Mengatur prosedur penyediaan layanan sampah (jam pengangkutan, personil, peralatan, dll) V Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan sampah Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan sampah V - - V - - V V V V V V V V V V V MONITORING DAN EVALUASI Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan sampah skala kab/kota Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan persampahan Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan persampahan , dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan persampahan. V - - V - - V - - Sumber : Distarumansa Kota Tomohon Tabel 3.17 Daftar Peraturan Persampahan Kota Tomohon Peraturan PERSAMPAHAN Target capaian pelayanan pengelolaan persampahan di Kab/Kota ini Kewajiban dan sanksi bagi pemerintah Kab/Kota dalam menyediaakan layanan pengelolaan sampah Kewajiban dan sanksi bagi pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan sampah Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah di hunian rumah dan membuang ke TPS Kewajiban dan sanksi bagi kantor / unit usaha di kawasan komersial/ fasilitas social / fasilitas umum untuk mengurangi sampah, menyediaakan tempat sampah, dan membuang TPS Pembagian kerja pengumpulan sampah dari sumber ke TPS dari TPS ke TPA, pengelolaan di TPA dan pengaturan waktu pengangkutan sampah dari TPS ke TPA Ketersediaan Ada Tidak (sebutkan) Ada Pelaksanaan Efektif Belum Tidak Efektif dilaksanakan Efektif dilaksanakan dilaksanakan Renja Persamp ahan Perda V - V V - V Tong Sampah V Protap Dinas Taruman sa V Keterangan Kerjasama pemerintah kab/kota dengan swasta atau pihak lain dalam pengelolaan sampah Retribusi sampah atau kebersihan - V Proses V Sumber : Distarumansa Kota Tomohon Sistim dan cakupan pelayanan persampahan di kabupaten Minahasa Utara dari hasil survey dan data yang ada adalah sebagai berikut : 1. Pengumpulan pada sumber sampah : perkantoran, sekolah, perumahan, industri/pabrik dan pemukiman penduduk, ke TPS dan diangkut ke TPA 2. Dari tempat sampah diangkut langsung ke TPA 3. Sampah dikumpulkan dan dibakar 4. Dari tempat sampah diangkut oleh kolektor Informal 5. Dari kantong sampah dibuang ke dalam lubang dan ditutup dengan tanah 6. Dari kantong sampah dibuang ke dalam lubang dan tidak ditutup dengan tanah 7. Dari kantong sampah dibuang ke sungai 8. Dari kantong sampah dibuang ke lahan kosong/kebun/hutan 9. Sampah dibiarkan membusuk Penanganan sampah baik dalam pengangkutan atau dalam pengelolaan sampah di TPA belum melibatkan pihak swasta. Permasalahan utama penanganan sampah adalah jumlah tenaga dan armada sampah yang masih terbatas ditambah dengan beberapa wilayah kecamatan yang jaraknya jauh dengan TPA. Inisiatif yang sudah/sedang dilakukan SKPD dalam meningkatkan kualitas pelayanan penanganan sampah adalah : - Pembuatan/penetapan rute pengangkutan sampah - Pembagian wilayah kerja pertugas dan armada persampahan - Sosialisasi ke pemerintah desa/kelurahan terkait Peta 3.3 Peta Cakupan Layanan Persampahan DALAM PROSES PEMBUATAN Peta 3.4 Peta Lokasi Infrastruktur utama pengelolaan persampahan DALAM PROSES PEMBUATAN Tabel 3.22. Sistem Pengelolaan Persampahan yang ada di Kota Tomohon Kelompok Fungsi Teknologi yang digunakan User Interface User Interface Pengumpulan Setempat Penampungan Sementara Pengangkutan Pengangkutan Pengolahan Akhir Pengolahan Akhir Pengolahan Akhir Tempat sampah Kantong sampah Gerobak sampah Bak TPS Truck sampah Kolektor Informal TPA Dibakar Dibuang dalam lubang & ditutup dengan tanah Pengolahan Akhir Dibuang dalam lubang & tidak ditutup dengan tanah Dibuang ke sungai/laut Dibuang ke lahan kosong/kebun/hutan Dibiarkan sampai membusuk Pengolahan Akhir Pengolahan Akhir Pengolahan Akhir Pembuangan/Daur Ulang Jenis data Sekunder (perkiraan) nilai data Sumber data Tidak ada data Tidak ada data Data Persampahan Data Persampahan Data Persampahan 140 unit 18,6 % 11 unit 0,6 % Luas 52.290 m2 68,1 % 1,5 % Dinas Pertamanan & Tata Ruang Survey EHRA Dinas Pertamanan & Tata Ruang Survey EHRA Dinas Pertamanan & Tata Ruang Survey EHRA 2,2 % Survey EHRA 6,1 % 8,4 % Survey EHRA Survey EHRA 0,1 % Survey EHRA Tidak ada data Tabel 3.23 : Pengelolaan persampahan di tingkat kelurahan/kecamatan Dikelola oleh Sektor Formal di tingkat Kelurahan/Kecamatan Dikelola oleh Masyarakat Jenis kegiatan RT RW/Jaga Dikelola Pihak Swasta L P L P L P L P Pemilahan sampah di TPS - V - - - V V V - Pengangkutan Sampah ke TPS V - - - - - V - - - - V V - - - - - - - - Keterangan Pengumpulan sampah dari rumah Pengangkutan sampah ke TPA Pemilahan sampah di TPA Para Penyapu Jalan V V V Sumber Data: DISTARUMANSA KOTA TOMOHON Tabel 3.24: Pengelolaan Persampahan di tingkat Kota Tomohon Jenis Kegiatan Dikelola oleh Kabupaten/Kota L Dikelola oleh Masyarakat Dikelola oleh Sektor Formal di Tingkat Dikelola Pihak Swasta P L P L P L P - - - - - - - - - - - - - - Pengangkutan Sampah ke TPS - - - - - - - Pengangkutan sampah ke TPA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Pengumpulan sampah dari rumah Pemilahan sampah di TPS Pemilahan sampah di TPA - - Para Penyapu Jalan Pemilah dan pengompos di TPA Sumber Data: DISTARUMANSA KOTA TOMOHON - - 3.3.3 Kesadaran Masyarakat dan PMHSJK Dalam pengelolaan manajemen persampahan, peran serta masyarakat sangat diperlukan dimana peran serta masyarakat ini meliputi peran aktif dari segi kebersihan dan peran pasif melalui partisipasi dalam menaati peraturan yang telah ditetapkan. Tanpa adanya partisipasi masyarakat segala upaya yang dilakukan dalam pengaturan pengelolaan persampahan tidak akan berarti, sehingga perlu adanya dorongan kepada masyarakat untuk ikut berpartisipasi aktif dalam mengelola persampahan dan menjaga kebersihan lingkungan. Bentuk peran serta masyarakat terhadap pengolahan sampah adalah kerja bakti rutin dan pengelolaan sampah lokal oleh masyarakat itu sendiri, serta kesadaran memilah sampah sebelum diangkut ke TPS. Pengangkutan dari TPS ke TPA menjadi tanggung jawab Dinas Tataruang, Pertamanan dan Persampahan Kota Tomohon. 3.3.4 “Pemetaan” Media 3.3.5 Partisipasi Dunia Usaha Saat ini di Kota Tomohon ada penyedia layanan persampahan yang melibatkan dunia usaha, seperti tertera pada tabel berikut Tabel 3.28. Penyediaan Layanan Pengelolaan Persampahan Yang Ada di Kota Tomohon No A 1 Nama Provider Tahun mulai operasi B Bank BPR C 2013 Jenis kegiatan Potensi Kerjasama D Penyediaan Motor Pengangkut Sampah E Sinergi Aktifitas Pengangkutan Sampah 3.3.6. Pendanaan dan Pembiayaan Pendanaan dan pembiayaan sanitasi sub sektor persampahan di Kota Tomohon hanya pada pembangunan sarana fisik dan pengadaan seperti Penyediaan Prasarana dan Sarana Sampah 3R, pengadaan alat-alat angkut darat bermotor sepeda motor, pengadaan tong sampah terpilah Tabel 3.29 Ringkasan pendapatan dan belanja dari sub sektor pengelolaan persampahan No Subsektor/SK PD Persampahan 1 n-4 2009 DAK n-3 2010 n-2 n-1 2011 2012 n 2013 Ratarata Pertum buhan (%) DAK Dinas Tarumansa 2 3.3.7. Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak Isu Strategis : 1) 2) Sampah adalah sumber daya Pengelolaan sampah berbasis masyarakat sebagai potensi meningkatkan perekonomian. Permasalahan Mendesak 1) Jumlah TPS masih kurang 2) Armada truk pengangkut sampah terbatas 3) Hanya 1 unit alat berat wheel loader yang beroperasi di TPA 4) TPA di Kota Tomohon masih sistem Open Dumping 5) Terbatasnya kemampuan penganggaran APBD 3.3.3 Kesadaran Masyarakat dan PMJK Dalam pengelolaan manajemen persampahan, peran serta masyarakat sangat diperlukan dimana peran serta masyarakat ini meliputi peran aktif dari segi kebersihan dan peran pasif dari segi pungutan retribusi pelayanan kebersihan serta partisipasi dalam menaati peraturan yang telah ditetapkan. Tanpa adanya partisipasi masyarakat segala upaya yang dilakukan dalam pengaturan pengelolaan persampahan tidak akan berarti, sehingga perlu adanya dorongan kepada masyarakat untuk ikut berpartisipasi aktif dalam mengelola persampahan dan menjaga kebersihan lingkungan. Bentuk peran serta masyarakat terhadap pengolahan sampah adalah kerja bakti rutin dan pengelolaan sampah lokal oleh masyarakat setempat yang dibentuk dari desa/dusun. Tugasnya adalah pengambilan/ pengumpulan sampah dari warga/rumah tangga dibuang ke TPS terdekat, dibiayai /sumber dana tarikan/ iuran dari warga yang dilayani. Pengelolaan sampah lokal oleh masyarakat setempat ini dikelola oleh pengurus setempat. Pengangkutan dari TPS ke TPA menjadi tanggung jawab Pertamanan dan Persampahan Kota Tomohon. Dinas Tataruang,