A : *membaca berita A : “Aku harus bagikan berita ini.” B : *memegang pundak A A: *menoleh B : *menggelengkan kepala A : “[siapa dia?]” B : “Anda tidak perlu tahu siapa saya, yang perlu Anda tahu adalah fakta dari berita itu.” A : “Jangan-jangan berita ini adalah berita bohong.” B : “Tidak, bisa saja berita itu benar adanya.” A : “Lalu, apa masalahnya?” B : “Masalahnya adalah Anda yang terlalu gegabah untuk membagikan berita itu kepada orang lain tanpa tahu faktanya.” A : “Maaf, saya tidak berpikiran sampai sejauh itu. Lantas, apa yang harus saya lakukan?” B : “Anda bisa cek faktanya dari internet maupun tempat lain. Jika benar adanya berita itu, Anda boleh membagikannya, tetapi apabila berita ini adalah berita bohong, Anda harus melaporkannya.” A : “Mengapa saya harus melaporkannya?” B : “Karena, jika dibiarkan akan menimbulkan pro dan kontra. Pro-kontra inilah yang menjadi awal dari perpecahan. Setelah itu, akan ramai aksi demonstrasi, radikalisme, hingga terorisme.” A : “Mengerikan.” B : “Terima ini!” *memberikan merpati A : “[Merpati?]”