BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Strategi Komunikasi Strategi adalah perencanaan (planning) dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. Komunikasi adalah suatu proses interaksi yang terjadi antara dua orang atau lebih yang melakukan proses penyampaian pesan atau informasi. Dalam sebuah usaha, sebuah strategi sangat dibutuhkan. Dengan menggunakan strategi atau perencanaan yang baik maka tujuan kita untuk memperkenalkan barang atau jasa akan cepat sampai kepada masyarakat. Tentu hal itu juga diimbangi dengan komunikasi yang baik. Adapun tujuan dari strategi itu dibuat menurut Liliweri (2011:248) adalah; 1. Memberitahu (Announcing) Strategi bertujuan untuk memberitahukan informasi inti dari pesan yang ingin disampaikan guna menarik sasaran, yang nantinya akan memunculkan informasi-informasi pendukung lainnya ke permukaan. 2. Memotivasi (Motivating) Sesorang melakukan tindakan dimulai dari motivasi yang ia ciptakan, maka dari itu strategi bertujuan untuk memotivasi seseorang agar melakuan hal berkaitan dengan tujuan atau isi pesan yang hendak disampaikan. 8 9 3. Mendidik (Educating) Lebih dari sekedar memberitahu, strategi bertujuan untuk mendidik melalui pesan yang disampaikan sehingga masyarakat dapat menilai baik buruk atau perlu tidaknya menerima pesan yang kita sampaikan. 4. Menyebarkan informasi (Informing) Untuk mengefektifkan komunikasi, strategi bertujuan untuk menyebarkan informasi secara spesifik sesuai dengan sasaran atau target komunikan yang telah ditentukan. 5. Mendukung pembuatan keputusan (Supporting decision making) Strategi disini bertujuan untuk membuat seseorang berani mengambil keputusan dari rangkaian penyampaian informasi yang didapatnya. 2.2. Komunikasi Antar Pribadi Komunikasi ada dalam segala aktivitas hidup kita. Bentuknya bisa berupa tulisan, lisan, gambar, isyarat, kata-kata yang dicetak, simbol visual, audio visual, rabaan, suara, kimiawi, komunikasi dengan diri sendiri, kelompok, organisasi, antarpersona, dialogis, dan lain-lain. Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. (Muhammad,2005.hal.158-159). Menurut Devito (1989) Komunikasi interpersonal adalah proses penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera. Menurut Effendi (2003), pada hakekatnya komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya 10 yang dialogis berupa percakapan. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal. Komunikasi interpersonal arus balik bersifat langsung, komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga. Pada saat komunikasi dilancarkan, komunikator mengetahui secara pasti apakah komunikasinya positif atau negatif, berhasil atau tidaknya. Jika ia dapat memberikan kesempatan pada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya (Sunarto, 2003). 2.2.1. Jenis-jenis Komunikasi Antarpribadi Widjaja A.W. (1986:8) memberikan definisi mengenai komunikasi antar pribadi yaitu proses pertukaran informasi serta pemindahan pengertian antar dua orang atau lebih di dalam suatu kelompok kecil manusia. Dalam pengertian ini tidak diberikan batasan mengenai kelompok kecil dalam jumlah yang ditentukan. Jenis-jenis Komunikasi Antar Pribadi yaitu : 1. Komunikasi Diadik (Diadic Communication) Adalah komunikasi antar pribadi yang berlangsung antara dua orang yakni yang seorang adalah komunikator yang menyampaikan pesan dan seoranglagi komunikan yang menerima pesan, dialognya terjadi secara dan seorang lagi komunikan yang menerima pesan, dialognya terjadi secara intens, komunikator konsentrasi pada komunikan saja. 11 2. Komunikasi Triadik (Komunikasi Triadic) Yaitu terdiri dari tiga orang, yaitu satu komunikator dan dua komunikator. Percakapan ini biasanya bersifat dialogis. Komunikasi triadik ini lebih efektif dalam kegiatan merubah sikap, opini dan perilaku komunikasi. Elemen yang ada di dalam proses komunikasi antar pribadi menurut De Vito (dalam Liliweri, 1991:12) adalah sebagai berikut : 1. Adanya pesan 2. Adanya orang atau sekelompok orang 3. Adanya penerimana pesan 4. Adanya efek 5. Adanya umpan balik 2.3. Teori Persuasi Persuasi berasal dari bahasa Latin yaitu persuadeo yakni per memiliki arti bersifat efektif atau efectively dan suadeo berarti menasehati, mempengaruhi, mendesak, dan menyakinkan. Tetapi dalam bahasa Inggris persuasi adalah persuasion (kata kerja) yang berarti “the art of the power to persuade” atau seni, kekuatan untuk mempengaruhi dan meyakinkan secara efektif. Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai meyakinkan, membujuk, atau merayu. Komunikasi persuasi menurut Larson yaitu adanya kesempatan yang sama untuk saling mempengaruhi, memberi tahu audiens tentang tujuan persuasi, dan mempertimbangkan kehadiran audiens. Istilah Persuasi bersumber dari bahasa latin ,persuasion, yang berarti membujuk, mengajak atau merayu. Persuasi bisa di 12 lakukan secara rasional dan secara emosional, biasanya menyentuh aspek afeksi yaitu hal yang berkaitan dengan kehidupan emosional,biasanya menyentuh aspek afeksi yaitu hal yang berkaitan dengan kehidupan emosional seseorang. Melalui cara emosional ,aspek simpati dan empati seseorang dapat di gugah. Menurut Carl I.Hovlan komunikasi mendefinisikan komunikasi persuasif sebagai suatu proses dimana individu (komunikator) memberikan rangsangan (secara verbal) untuk mengubah individu lainnya (audien),transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya dengan menggunakan simbolsimbol (kata-kata, gambar, figur, dan sebagainya). Dari beberapa definisi komunikasi yang di kemukakan oleh para ahli,tampak bahwa persuasi merupakan proses komunikasi yang bertujuan untuk mempengaruhi sikap, pendapat dan perilaku seseorang baik secara verbal maupun non verbal. 2.3.1 Tujuan Persuasi Tujuan komunikasi pesuasif adalah perubahan sikap. Sikap pada dasarnya adalah tendensi kita terhadap sesuatu. Sikap adalah rasa suka atau tidak suka kita atas sesuatu. Menurut Murphy dan newcomb sikap pada dasarnya adalah suatu cara pandang terhadap sesuatu. Sedangkan menurut Allport ( Agus Sujana, 1999:93) sikap adalah kesiapan mental dan system saraf yang di organisasikan melalui pengalaman, menimbulkan pengaruh langsung atau dinamis pada responrespon seseorang terhadap semua objek dan situasi terkait. 13 Sikap sering di anggap memiliki tiga komponen yang pertama adalah komponen afektif yaitu perasaan terhadap objek, yang kedua adalah komponen kognitif yaitu keyakinan terhadap sebuah objek dan yang ketiga adalah komponen konatif yaitu tindakan terhadap obyek . Intinya sikap adalah rangkuman terhadap objek sikap kita. Evaluasi rangkuman rasa suka atau tidak suka terhadap objek sikap intinya adalah inti dari sikap. Ketiga komponen sikap tersebut adalah manifestasi yang berbeda atas evaluasi inti itu. Tiga Model Komponen Sikap, sikap memiliki tiga komponen –komponen afektif, komponen kognitif, dan komponen konatif. Komponen afektif terhadap objek sikap. Komponen kognitif berisi keyakinan terhadap objek sikap. Komponen konatif berisi perilaku-perilaku atau perilaku di sengaja terhadap objek sikap. Misalnya, bayangkan seorang mahasiswa yang memiliki sikap suka terhadap tokoh Rambo . Ketiga komponen itu dapat muncul seperti berikut ini yang pertama aspek afektif yaitu menyukai Rambo , yang kedua kognitif yaitu yakin Rambo tentara yang hebat dan selamat disetiap filmnya, yakin bahwa dia adalah tentara yang kuat disetiap film tentara lain. Yang ketiga perilaku yaitu membeli CD film Rambo, menonton film Rambo saat pertama kali tayang di bioskop, menonton sekuel film –film rambo. 14 2.4.Kerangka Berpikir Tujuan dari kerangka berfikir adalah untuk menggambarkan secara jelas bagaimana kerangka berfikir yang digunakan peneliti untuk mengkaji serat memahami permasalahan yang akan diteliti (Gunawan, 2017 : 36). Kerangka berfikir diaplikasikan dalam kerangka pemilihan konseptual sesuai dengan penelitian yang akan dikaji, yaitu Strategi Komunikasi Antar Pribadi Dalam Proses Pemasaran Produk My Republic Di BPD III RW 04. Gambar 1. Kerangka Berpikir Penelitian Produk MyRepublic Strategi Komunikasi Antar Pribadi Teori Komunikasi Persuasif pemasaran Proses pemasaran produk di BPD III RW 04