BAB I Pendahuluan BAB II Pembahasan 2.1 Strategi Generik Kompetitif Menurut Michael Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan ketiganya strategi umum (strategi generik). Keunggulan biaya menekankan pada pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat rendah untuk konsumen yang peka terhadap perubahan harga. Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan membuat produk yang menyediakan jasa yang dianggap unik di seluruh industri dan ditujukan kepada konsumen yang tidak terlalu peduli dengan perubahan harga. Fokus berarti membuat produk dan menyediakan jasa yang memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen. Strategi Porter mensyaratkan adanya penataan organisasi, prosedur pengendalian, sistem intensif yang berbeda. Perusahaan besar dengan akses sumber daya yang besar biasanya bersaing dengan landasan keunggulan biaya dan atau dengan diferensiasi, sedangkan perusahaan kecil sering bersaing dengan landasan fokus. Porter menekankan pentingnya perencana strategi melakukan analisis biaya manfaat untuk mengevaluasi berbagai peluang diantara unit-unit bisnis yang sudah ada dan unit bisnis yang potensial dalam perusahaan. Berbagai aktivitas dan sumber daya dapat meningkatkan keunggulan kompetitif karena dengan demikian biaya berkurang dan diferensiasi meningkat. Selain itu, Porter juga menekankan perlunya perusahaan mengalihkan ketrampilan dan keahlian diantara unit bisnis otonomi secara efektif agar memperoleh keunggulan kompetitif. 2.1.1 Latar Belakang Munculnya Strategi Generik Formulasi strategi bisnis melibatkan pengambilan keputusan pada tingkat divisi atau tingkat unit bisnis. Strategi ini harus konsisten dengan strategi bisnis keseluruhan yang dikhususkan untuk line of business tersebut. Salah satu pendekatan yang berguna untuk perumusan strategi bisnis adalah analisis kompetitif dari Michael porter. Analisis tersebut sesungguhnya didasarkan pada analisis terhadap lima kekuatan kompetitif yaitu ancaman pesaing baru, kekuatan tawar-menawar dari pemasok, kekuatan tawar-menawar dari pembeli, ancaman produk pengganti serta pesaing antar perusahaan yang sudah ada di dalam industri. Definisi strategi generik menurut M. Porter adalah suatu pendekatan strategi perusahaan dalam rangka mengungguli pesaing dalam industri sejenis. Menurut Michael Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan ketiganya strategi umum (strategi generik). Keunggulan biaya menekankan pada pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat rendah untuk konsumen yang peka terhadap perubahan harga. Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan membuat produk yang menyediakan jasa yang dianggap unik di seluruh industri dan ditujukan kepada konsumen yang tidak terlalu peduli dengan perubahan harga. Fokus berarti membuat produk dan menyediakan jasa yang memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen. 2.1.2 Keunggulan Biaya ( Overal Cost Leadership) Keunggulan biaya merupakan strategi yang paling jelas dari ketiga strategi generik. Dengan konsep ini, perusahaan bersiap menjadi produsen berbiaya rendah di dalam industrinya. Sumber keunggulan biaya bervariasi dan bergantung pada stuktur industri. Produsen berbiaya rendah harus menemukan dan mengeksploitasi semua sumber keunggulan biaya. Apabila perusahaan dapat mencapai dan mempertahankan keseluruhan keunggulan biaya, maka perusahaan akan menjadi perusahaan berkinerja tinggi di dalam industrinya asalkan perusahaan dapat menguasai harga pada rata-rata industri. Startegi keunggulan biaya yang sukse biasanya mewarnai seluruh hal dalam perusahaan, terbukti dari efisiensi yang tinggi, biaya overhead yang rendah, kebocoran yang kecil, tidak toleran terhadap pemborosan, penyaringan ketat terhadap permintaan anggaran, rentang kendali yang lebar, penghargaan dikaitkan dengan pengurangan biaya, dan partisipasi karyawan yang luas dalam usaha pengendalian biaya. Beberapa contoh perusahaan yang terkenal kare strategi keunggulan biaya adalah Wal-Mart, BIC, Mc Donald’s, Black and Decker, Lincoln Electric, dan Briggs and Sratton. 2.1.3 Differensiasi (Differentiation Strategies) Dalam strategi diferensiasi, perusahaan berusaha menjadi unik dalam industrinya pada berbagai dimensi yang secara umum dihargai oleh pembeli. Cara melakukan diferensiasi berbeda untuk setiap Industri. Diferensiasi dapat didasarkan pada produk itu sendiri. Sistem penyerahan produk yang dipergunakan untuk menjualnya, pendekatan pemasaran, dan faktor lain. Perusahaan yang dapat mencapai dan mempertahankan diferensiasi akan menjadi perusahaan berkinerja tinggi dalam industrinya. Logika dari strstegi diferensiasi mengharuskan perusaan memilih atribut untuk mendiferensiasikan diri secara berbeda dengan atribut pesaingnya. Strategi kompetitif digunakan untuk memposisikan perusahaan dalam menanggulangi kelima kekuatan. Posisi strategis untuk bertahan dari gempuran lima kekuatan hanya dapat dicapai dengan menjadi berbeda, atau melakukan suatu hal dengan cara berbeda dibanding kompetitor. Perbedaan di sini dicakup secara general dalam dimensi harga ataupun diferensiasi nilai. Startegi diferensiasi yang berhasil memungkinkan perusahaan menetapkan harga lebih tinggi untuk produknya yang memperoleh loyalitas pelanggan karena konsumen bisa begitu terikata dengan fitur-fitur diferensiasi. Fitur-fitur yang membedakan produksuatu perusahaan bisa mencakup pelayanan yang sangat unggul, ketersediaan suku cadang, dsai teknis, kinerja produk, umur manfaat pruduk, hemat bahan bakar, atau kemudahan penggunaan. 2.1.4 Fokus (Focus Strategies) Fokus berbeda dengan strategi lain karena menekan pilihan akan cakupan bersaing yang sempit dalam suau industri. Dengan mengoptimalkan strategi untuk segmen pasar, penganut strategi fokus berusaha untuk mencapai keunggulan bersaing di dalam segmen sasaran walaupun tidak memiliki keunggulan bersaing secara keseluruhan. Strategi fokus memiliki dua varian, dalam fokus biaya, perusahaan mengusahakan keunggulan biaya dalam segmen sasarannya, sedangkan dalam fokus diferensiasi, perusahaan mengusahakan diferensiasi dalam segmen sasarannya. Apabila perusahaan dapat mencapai keunggulan biaya yang dapat dipertahankan (fokus biaya) atau diferensiasi (fokus diferensiasi) dalam segmennya dan segmen tersebut menarik scara struktural, maka penganut strategi fokus akan menjadi perusahaan yang berkinerja tinggi di dalam industrinya. Strategi fokus akan sangat efektif ketika konsumen mempunyai pilihan atau persyaratan tertentu yang dapat dipenuhi oleh perusahaan dan ketika perusahaan pesaing tidak berusaha untuk melakukan spesialisasi dalam segmen konsumen yang sama. Contoh perusahaan yang melakukan strategi fokus adalah BMW jerman yang secara eksklusif memfokuskan pada pembuatan mobil-mobil mewah kelas atas. Strategi BMW tersebut bertentangan dengan paradigma umum industri mobil, yaitu memproduksi mobil untuk pasar masal. 2.1.5 Syarat dan Resiko Strategi Generik Dalam menerapkan strategi generik, perlu mempertimbangkan beberapa hal yang menjadi persyaratan. Persayaratan tersebut harus dipertimbangkan dengan baik agar hasilnya benar-benar optimal. Persyaratan Strategi Generik Strategi Generik Ketrampilan dan Sumber Daya Persyaratan Organisasi Umum yang diperlukan umum Investasi modal yang terus biaya Ketrampilan perekayaan proses menyeluruh Supervisi tenaga kerja yang ketat Produk didesai untuk kemudahan pengendalian yang terinci dalam produksi dan sering 1. Keunggulan Sistem distribusi yang berbiaya Pengendalian biaya yang ketat Laporan yang sering dan Intensif berdasarkan target kualitatif yang rendah ketat 2. Diferensiasi Kemampuan pemasaran yang kuat Kooordinasi yang kuat Bakat yang kreatif antar fungsi-fungsi dalam Perekayasaan produk riset pengembangan Kemampuan yang kuat dalam produk, pasar dan riset pasar pemasaran Reputasi korporat untuk Pengukuran yang intesif memimpin mutu dan teknologi dan subyektif dari tolok Tradisi yang lama dalam industri ukur kuantitatif atau gabungan yang unik dari Suka untuk menarik ketrampilan yang diambil dari tenaga ketrja yang usaha-usaha yang lain berketrampilan tinggi, ilmuwan atau orang kreatif. 3. Fokus Gabungan dari kebijakan- Gabungan dari kebijakan kebijakan di atas yang diarahkan diatas diarahkan pada pada target strategi khusus terget strategi leguler Resiko Strategi Generik Resiko Keunggulan Differensiasi Fokus Biaya Keuangan biaya Diferensiasi tidak bertahan lama tidak bertahan lama Strategi fokus ditiru segmen sasaran menjadi tidak menarik secara structural Pesaing meniru Pesaing meniru Struktur Rusak Tekhnologi Berubah Basis untuk differensiasi menjadi Permintaan menghilang kurang penting bagi pembeli Bisnis lain untuk Kedekatan Biaya Hilang Pesaing bersasaran luas keunggulan biaya menguasai segmen, runtuh Kedekatan Perbedaan segmen dengan (Proksimitas) dalam segmen lain menyempit, diferensiasi hilang Keunggulan lini luas meningkat Penganut strategi Penganut strategi fokus diferensiasi Penganut baru strategi fokus fokus mencapai mencapai diferensiasi yang bahkan menggarap subsegmen dalam biaya yang lebih lebih besar dalam segmen industri rendah dalam segmen Dalam realitas, perusahaan menerapkan lebih dari satu bahkan semua strategi generik. Perusahaan yang menerapkan semua strategi generik, tetapi gagal mencapai sesuatupun dikatakan ‘terperangkap di tengah’. Perusahaan yang seperti itu berad pada posisi yang tidak menguntungkan karena pemimpin biaya, diferensiator, atau penganut strategi fokus akan memiliki posisi yang lebih baik untuk bersaing dalam segmen manapun. Terperangkap ditengah sering merupakan manifestasi dari ketidak bersediaan perusahaan untuk membuat pilihan secara tegas mengenai cara bersaing. Perisahaan mengusahakan keunggulan bersaing melalui segala cara dan tidak mencapai satupun karena pencapaian jenis keunggulan bersaing yang berbeda biasanya memerlukan tindakan yang berbeda pula. 2.2 Strategi Interaktif Pilihan strategi bisnis bergantung pada apa yang dilakukan pesaing (bersifat interaktif). Richard D’Aveni memberikan contoh bagaimana pesaing dapat berinteraksi dalam hal pergerakan kompetitif dalam harga dan persepsi kualitas. Interactive price and quality strategies (Harga Interaktif dan Strategi Kualitas) Gambar tersebut menunjukkan bagaimana berbagai organisasi bersaing dengan menekankan pada harga rendah dan kualitas tinggi, untuk merencanakan gerakan pesaing dan gerakan balasan. Strategi Kooperatif Strategi kooperatif menawarkan kemungkinan untuk mengatasi kesulitan dalam membuat akuisisi berhasil. Strategi kerjasama dikategorikan menjadi dua subset utama dari strategi kolusif dan aliansi strategis. Mereka dapat didefinisikan sebagai berikut: Strategi kolusi: di mana beberapa organisasi dalam suatu industri bekerja sama untuk menurunkan hasil industri di bawah tingkat persaingan dan menaikkan harga di atas tingkat persaingan. Strategi semacam itu biasanya terjadi antara organisasi dalam industri yang sama dan dapat dianggap sebagai strategi pertahanan untuk menangkal ancaman persaingan. Kolusi mungkin disengaja, dalam hal ini sebagian besar merupakan penetapan harga illegal negara. Namun, itu mungkin diam-diam. Dalam hal ini, organisasi mengenali kepentingan bersama dalam menaikkan harga tanpa kesepakatan eksplisit tercapai. Ini saat ini tidak dianggap ilegal. Aliansi strategis: di mana beberapa organisasi bekerja sama untuk meningkatkan posisi kompetitif industri secara keseluruhan. Aliansi biasanya dibentuk pada tahap penelitian dan pengembangan berbagai tingkat rantai pasokan, dan di antara pesaing langsung untuk menetapkan teknologi baru atau standar operasi. Bentuk aliansi lainnya adalah melalui kelompok lobi yang diprakarsai oleh pesaing untuk mengatasi masalah regulasi. Aliansi strategis dapat terjadi antara organisasi di industri yang berbeda dan dapat dianggap bertujuan untuk menciptakan dan meningkatkan posisi kompetitif organisasi yang terlibat dalam lingkungan yang sangat kompetitif. Istilah aliansi strategis itu sendiri mencakup banyak pengaturan yang berbeda, dan tidak ada tipologi yang disepakati dalam literatur. Namun, sangat penting untuk memahami berbagai bentuk yang ada, karena mereka memiliki implikasi yang sangat besar terhadap cara pengelolaan aliansi. Di Khususnya, terdapat perbedaan penting atas dasar apakah mitra tersebut kompetitor - perhatikan bahwa, meskipun partner adalah kompetitor, ini tidak berarti kolusi. Daftar Pustaka David, Fred R. 2004. Strategic Management : Concepts, Ninth Edition, PT. Indeks Kelompok Gramedia. Purnomo, Setiawan Hari dan Zulkiflimansyah. 2007. Manajemen Strategi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sumber Internet http://yuriaiuary.blogspot.com/2018/03/strategi-kompetitif-generik.html