PETUNJUK APLIKASI PRODUK TEKNOLOGI “MIKROBA GOOGLE” SPESIFIKASI TEKNIS PUPUK BIO P 2000 Z 1. 2. 3. Merek Dagang Pupuk : Pupuk Hayati BIO P 2000 Z Nomer Izin Deptan RI : L 204/HAYATI/PPI/V/2008 Nama Produsen : PT. ALAM LESTARI MAJU IND. 4. Bentuk Formulasi *): Cairan suspensi sel mikroba dan media carier berkonsentrasi tinggi, dalam media air langsung membentuk dispersi berwarna coklat susu gelap dan bila difermentasikan berubah menjadi putih dan keruh menimbulkan gas segar serta di dinding media akan terdapat lapisan keputihan yang kelamaan akan berubah menjadi agak kekuningan lalu kehitaman (gelap), tidak berbahaya bagi hewan. 5. Keadaan dan sifat fisik kimia dan biologi formulasi : a. Warna : Coklat tanah (Kemerahan) b. Kekentalan / Jenis : Encer / “not Restricted” c. Ketahanan simpan : 9 (Sembilan) sampai 24 (dua Puluh Empat) bulan. d. pH : 4,5 - 6.5 (tidak korosif di dalam kemasan) e. Kadar Unsur Pupuk (Laboratorium) **): - Unsur Hara terkandung : N = 2.71– 9.5%; P = 1.95- 5 %; K = 2 – 6 (4,5 %); Mg = 0.04 -0.3 %; Co = 0,2 - 0,5 %; Fe= 0.02 – 0.2%; Zn = 6 – 20 ppm; Mn = 15 - 35 ppm ; S= 0.5 2.06 %; Ca = 0.2 - 1.02 % B= 0,01 - 0,05 %; Cl. = 0,2 – 1,2, dll. - Kand. Mutu Mikrobiologi (laboratorium) : Azotobacter sp., Azospirillum, Bacillus sp., Pseudomonas, Rhizobium sp., Aspergillus pinicilianum, Aspergillus niger dan yeast dengan kepadatan sel masing-masing jenis strain n x 10 2 – 8 f. Komposisi Pupuk pada Label Kemasan (sesuai paten no ID0000438S) : - Bio Agent : 15 % - 45 % - Bahan Baku Aktif : 8 % - 12 % - Bio Plus : 35 % - 65 % g. Bentuk dan ukuran kemasan : - Cair h. i. Bahan kemasan Harga Eceran : 1. 2. 250 ml/l. 1000 ml/l. : POLYETHYLENE atau Plastik yg Recycling : Berdasarkan surat edaran perusahaan. 1 PETUNJUK SINGKAT APLIKASI TEKNOLOGI BIO P 2000 Z : I. CARA PEMBUATAN LARUTAN FERMENTASI BIO P 2000 Z Utk. TANAH : Untuk 1 liter Bio P 2000 Z Air Gula tebu Urea/urine Tambahkan: 100 – 200 1 0,7 – 1,5/ 2,5 – 3.0 Liter Kg Kg/lt Untuk ukuran 1 hand Sprayer air (15 liter) : 3 – 5 sendok makan gula Bio P 2000 Z + 3 – 5 sendok makan urea + 75 –150 ml II. CARA PEMBUATAN LARUTAN FERMENTASI BIO P 2000 Z Utk. TANAMAN : Bio P 2000 Z Air Gula tebu Urea/urine 1 200 – 300 1 0,4 – 1/ 1,0-2.0 liter liter Kg Kg/lt Untuk ukuran 1 hand Sprayer air (15 liter) 3 – 5 sendok makan gula + 50 - 75 ml 2 – 5 sendok makan urea Bio P 2000 Z Urea hrs terurai/diserap larut sempurna oleh mikroba, jika keras di daun, kurangi dosis pelarutannya (2-3 sendok) Diinkubasi selama 48 jam di dalam drum plastik tertutup yang diletakkan di dalam ruangan gelap / teduh. Catatan : Urea adalah makanan bakteri bisa diganti air kencing atau jus ikan atau asam amino APLIKASI : Penyemprotan BIO P 2000 Z dilakukan pada kondisi tanah yang lembab (kebasahan) dan sinar matahari tidak terik. ( jam 06.00 – 09.30 pagi / jam 14.30 – 18.00 sore ) Jika tanah terlalu kering maka aplikasi Bio P dilakukan dengan cara penyiraman di sekitar perakaran tanaman utama (atau pada lubang tanam). Sangat baik setelah atau bersama aplikasi pupuk dasar terutama pupuk organik (pupuk kandang). BIO P 2000 Z disemprotkan pada seluruh bagian tanaman secara merata terutama pada jaringan yang aktif/muda. BIO P 2000 Z dapat di aplikasikan bersama dengan Pestisida sesuai petunjuk; tetapi tidak dapat diaplikasikan bersama pestisida alkali dan PH sangat masam, fungisida dan bakterisida. BIO P 2000 Z dapat diaplikasikan dengan pupuk organic cair seperti Seprint atau Super Flora, floran dll, yaitu dicampurkan saat akan menyemprot di tanaman. 2 SYARAT FERMENTASI: Alat seperti pengaduk dan wadah (drum, plastik gentong dll) harus bersih. Sebaiknya dihindari pemakaian bahan dari logam. Bahan baku seperti air sebaiknya air yang bersih (syarat minimal air pertanian) Tempat fermentasi ditempat yang teduh atau di dalam tanah atau terlindung dari cahaya/sinar matahari langsung di dalam wadah yang tertutup rapat. Pencampuran bahan seperti gula, urea dilarutkan dahulu dalam air yang akan diberi biang Bio P 2000 Z baru dilarutkan biang ke dalamnya dan diaduk rata dengan alat pengaduk yang bersih. CIRI FISIK FERMENTASI BERHASIL/NORMAL: Timbul gas dan wadah menggelembung dan menjadi berkeringat; Timbul bau harum (aromatis) kemasaman; warna larutan keruh; jika digoncang/diaduk/dituang timbul gelembung gas kecil-kecil dari larutan; rasa larutan agak sepet masam; terdapat lapisan keputihan baik di permukaan larutan maupun di dinding wadah fermentasi. CIRI FISIK FERMENTASI YANG GAGAL : Warna larutan tidak berubah (tetap jernih); Tidak berbau Jika bau menjadi busuk, berarti banyak mikroba yang mati karena: kelamaan fermentasi (> 6 hari); dicampur langsung dengan bahan pupuk beracun atau dengan fungisida atau bakterisida atau pestisida lain; atau air yang digunakan beracun tinggi; atau wadah fermentasi tercemar bahan-bahan anti fermentasi seperti oli tinggi, zat kimia anti bakteri atau jamur. II. CARA PEMBUATAN LARUTAN FERMENTASI PADAT BIO P 2000 Z Utk. TANAMAN 3 APLIKASI LANGSUNG BIO P 2000 Z DENGAN PUPUK ORGANIK BIO PHOSMIT (LEBIH SEDERHANA, LEBIH MUDAH, DAN DAHSYAT UNTUK TANAMAN) PUPUK ORGANIK “PHOSMIT” (Pupuk organic cair multiguna) Ijin Deptan: L 504/ORGANIK/DEPTANPPI/III/2010; Paten : IDM000176423 Bio PHOSMIT adalah pupuk organik cair yang mengandung Agen Hayati (Bio) dan diperkaya Trace element, Vitamin, Bioenzim berbentuk cairan berwarna hitam kecoklatan yang dibuat dari kombinasi beberapa jenis sumber bahan organik dan nutrisi trace element dari proses fermentasi dan bioaktivator untuk kesuburan tanah yang mudah diaplikasikan serta mudah diserap oleh semua bagian tanaman dengan cara disemprotkan atau disiramkan pada bagian daun, batang dan akar. Bio PHOSMIT mengandung unsur hara esensial dan unsur hara sekunder organic (pestisida nabati) serta mineral lengkap dan berimbang yang sangat diperlukan tanaman sebagai pengatur tumbuh tanaman dan melindungi terhadap serangan hama. Bio PHOSMIT berfungsi sebagai penguat pupuk mikroba Bio P 2000 Z, sehingga aplikasi menghasilkan fermentasi untuk menghasilkan bio aktif lebih banyak dan bersinergi dalam memacu pertumbuhan tanaman. Bio PHOSMIT setelah diaplikasi dengan pupuk mikroba Bio P 2000 Z, akan memperbanyak mikroba dan meningkatkan kegiatan mikroorganisme tanah (mikroba) sebagai bio fabrikasi hara yang memperkaya ketersediaan unsur hara, hormon dan enzim nutrisi lengkap dari dalam tanah sehingga meningkatkan kesuburan tanah. Kandungan/komposisi : C Organik 4,5 % PH ……………………………. 7,3 Nitogen (N)…………………………... 2% Mangan (Mn)………………… 10 ppm Fosfat (P2O5)………………………… 1,47% Boron (B)…………………… 13 ppm Kalium Oksida (K2O)………………... 1,40% Sodium Oksida (Na2O)…… 8% Magnesium Oksida (MgO)…………. 3% Liguit Humic Acid…………… 3% Kalsium Oksida (CaO)……………… 4% Air pelarut + Trace elements 100% Bio PHOSMIT memiliki Keunggulan Telah terbukti meningkatkan hasil produksi tanaman 30%-50%. Tanaman tumbuh subur, berdaun lebat, ranting dan batang lebih kokoh, buah lebih banyak dan besar, serta tanaman lebih tahan terhadap serangan penyakit. Mudah diaplikasi serta mudah diserap oleh tanaman secara slow release sehingga ketersediaan unsur hara terdistribusi secara merata untuk kurun waktu tanam. Ketersediaan unsur hara yang cukup dan berimbang yang menjamin kelangsungan pertumbuhan. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pupuk anorganik lebih hemat 30%-50%. Dapat mempertahankan pH tanah ideal, dan dapat meningkatkan kemampuan tanah dalam mengikat air dan serta mempertahankan kelembaban tanah. Mempercepat terurainya residu pestisida dan pupuk kimia sehingga menjadi hara plus bagi tanaman. 4 Bio PHOSMIT sangat cocok untuk tanaman pangan dan perkebunan. Dalam ukuran / dosis berikut : JENIS TANAMAN Konsentrasi Dosis Padi, Jagung, Tebu, Gandum, Kedelai 2,5-5 ml/L 4 liter/Ha Tomat, Lombok/ Cabai, Terung, Tembakau 2,5 ml/L 4 liter/Ha Bawang Putih, Bawang Merah ,Asparagus 2,5 ml/L 3 liter/Ha Melon, Mentinun,Semangka, Pisang 3,5 ml/L 4 liter/Ha Kubis, Lobak, Wortel, Kentang, Jahe, Empon-empon 2,5 ml/L 3 liter/Ha Kacang Hijau, Kacang Tanah, Kacang Panjang, Kacang-Kacangan 2,5 ml/L 3 liter/Ha 5 ml/L 7 liter/Ha Anggur, Lada, Rambutan, Jeruk, Apel, Papaya, Mangga, Durian, Petai, Kopi, Cocoa, Cengkih, Kelapasawit, Jambu, Belimbing, Salak, Nanas, Kelengkeng, CARA PENGGUNAAN " Bio PHOSMIT" Cara Aplikasi Langsung: Campurkan 75 - 100 ml Bio PHOSMIT dengan 15 liter air, masukkan ke dalam tangki semprot ukuran 15 Liter. Aduk sampai rata lalu semprotkan atau siramkan pada semua bagian tanaman,( daun, batang, akar dan buah) Cara Aplikasi dengan pupuk mikroba Bio P2000Z: 1. Cara I (fermentasi): Tuangkan 250 ml BIO P 2000 Z dan 250 ml Bio PHOSMIT ke dalam jerigen yang berisi 5 Liter air, tutup dan biarkan selama 48 jam sampai timbul gas yang beraroma kemudian hasil fermentasi tersebut digunakan untuk 5 tangki semprot kapasitas 15 Liter. Dengan perbandingan 1 Liter Fermentasi pada 15 Liter Air, lalu semprotkan ke semua bagian tanaman. 2. Cara II (Aplikasi langsung): Campurkan 50-100 ml BIO P 2000 Z dengan 50-100 ml Bio PHOSMIT dengan perbandingan (1 : 1) ke dalam tangki semprot ukuran 15 Liter. Aduk sampai rata lalu semprotkan atau siramkan pada semua bagian tanaman,( daun, batang, akar dan buah) Waktu penyemprotan: Waktu yang dianjurkan dalam penyemprotan yaitu pagi jam 06.00-10.00 dan sore jam 15.00-18.00 atau dalam saat cahaya Matahari redup. 5 PUPUK NPK ORGANIK FERRE SOIL: NPK ORGANIK PERTAMA DI DUNIA YANG MEGANDUNG MIKROBA GOOGLE dan NUTRISI BERMUTU TINGGI UNTUK MENGHIDUPKAN TANAH DAN MEMACU PRODUKSI MAKSIMAL TANAMAN 6 7 8 9 CARA BUDIDAYA BERBAGAI TANAMAN KOMERSIAL TANAMAN KEDELAI DAN FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z Umur HST TK/ HOK -14 / -7 Borong -3 1 0–1 5–6 11 4 KEGIATAN KETERANGAN Pengolahan tanah - Manual/Mekanisasi, bedengan Lebar 2,5– 3 m, tinggi bedengan=20 - 25 cm, panjang menyesuaikan. Aplikasi BIO P 2000 Z (Formula tanah) - Dosis Bio P 2000 Z = 1 – 1,5 liter / ha Penanaman (sesuai varietas dipilih) - Jarak tanam 40 x 30 cm, 40x20 cm; 30x30 cm; 30x25 cm; Seed Treatment dg Rhizo Plus &Furadan/Regent/Marshal. Penyulaman dan pemurnian CVL (cemaran var. lain) - Dengan Benih atau dengan cabutan tanaman seumur. 6 - 15 1 Pengendalian HPT (1) - HPT : lalat bibit, ulat daun, trips, lanas jamur - Pengendalian : Decis 25 EC, Curacron 500 EC, Dursban 20 EC, Buldog dll; Anvil atau Dithane M-45 dll. 12 - 13 10 Penyiangan / pendangiran I - penggemburan dan membumbun batang 14 10 Pemupukan I 15 1 Aplikasi BIO P2000Z (a) (formula tanaman) Pengendalian HPT (2) 23 1 27 – 29 10 8 30 1 Aplikasi BIO P2000Z (b) (formula tanaman) Pengendalian HPT (3) Pendangiran II Pemupukan II Aplikasi Bio P2000Z (c) Pengendalian HPT (4) Pemurnian (bunga lain) - 30 % dosis setempat (mis: N:P:K = 20kg :30kg: 12,5kg). - Dosis Bio P 2000 Z = 0,5 - 1 liter / ha - Ulat penggulung daun, aphis, lalat pucuk (racun kontak) - Dosis Bio P 2000 Z = 0,5 - 1 liter / ha, bersama dengan pengendalian hama - Ulat penggulung daun, aphis, lalat pucuk (racun kontak) - penggemburan dan membumbun batang - 50 % dosis setempat ( N:P:K = 30kg : 50kg : 30kg) Dosis - Bio P2000Z = 0,5-1 liter/ha (saat dan menjelang bunga) - Ulat grayak, ulat jengkal, penggerek bunga dan polong - Pengendalian : Atabron, Matador, Larvin, Curacron, Sex pheromon dll. 10 30 42 1 Aplikasi Bio P2000Z (c) Pengendalian HPT (4) Pemurnian (bunga lain) 4 Pemupukan III (Penyeimbang) 1 Aplikasi BIO P2000Z (d) Pengendalian HPT (5) 50 – 55 1 Aplikasi BIO P2000Z (e) Pengendalian HPT (6) 60 1 43 72 - 76 Aplikasi BIO P2000Z (f) Pengendalian HPT (7) (Panen) 74 1 Pengendalian HPT 90 25 Panen dan Pembijian Catatan : - Bio P2000Z = 0,5-1 liter/ha (saat dan menjelang bunga) - Ulat grayak, ulat jengkal, penggerek bunga dan polong - Pengendalian : Atabron, Matador, Larvin, Curacron, Sex pheromon (6 – 8 perangkap per ha) - 20 % dosis ( N:P:K=15kg :20kg :7,5kg); penyempurnaan pada tanaman yang ketinggalan tumbuh - Dosis Bio P 2000 Z = 0,5 – 1 liter / ha, bersamaan dgn pengendalian hama - Dosis Bio P 2000 Z = 0,5 – 1 liter / ha. - Hama: Ulat grayak, penggerek bunga dan polong, penghisap polong; (Insektisida : Atabron, Matador, Larvin, Curacron, Sex pheromon (6 – 8 perangkap per ha)) - Dosis 0,5 – 1 liter / ha, masa pengisian buah. - Untuk kedelai Var. Genjah, perlu penggeringan yang baik dg cara brangkasan, cara manual/mesin mekanis. - HPT : Hama pengisap dan penggerek polong, tikus - Insektisida: Dursban, Larvin, Bio pestisida, dll. - Varietas Slamet, Willis, dll; perlu selektif dan keseragaman Aplikasi Bio P 2000 Z sebaiknya dilakukan secara rutin tiap 5 – 10 hari sekali atau bersama pestisida non fungisida/bakterisida; Penggunaan pestisida dilakukan jika serangan melampaui ambang ekonomi. 11 BUDIDAYA PADI SAWAH FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z Umur HST TK/ HOK KEGIATAN Pemilihan lokasi -30 1 Paket Pengolahan tanah I - 25 2 HOK Pembibitan/ Penyemaian -4 13 HOK Pengolahan Tanah II -1 13 HOK Pencabutan bibit (bibit muda terbaik) 0 60 HOK PENANAMAN 5-7 5 HOK Penyulaman 4 - 14 - Pengairan KETERANGAN - Pilih lokasi : tanah subur, berstruktur lumpur, ketinggian = 0-1300 m dpl, pH= 5,5 – 7, temperatur 25 - 30°C, air tersedia (± 1,4 l/detik/ha), irigasi dan drainase baik - Tanah dibajak dan digaru, kedalaman 30 – 40 cm. Kondisi tanah harus macak-macak. - Membuat bedengan semai dengan luasan yang sesuai kebutuhan untuk sebar benih. - Sebar benih secara merata (benih yang disebar sudah diperam ± 48 jam dan sudah berkecambah) - Sebelum disebar bedengan, dipupuk dengan SP-36 sebanyak 10 gr/m2 atau ½ genggam /m2 - Benih ditebar ± 50 – 75 gram (± 2 genggam/ m2) - Semprot dengan Bio P 1 minggu sekali - Waspada dengan hama tikus, beri perangkap/racun, 15 hari setelah sebar. - Tutup petak persemaian dengan plastik. - Tanah dibajak ± 20 – 30 cm, digaru hingga terbentuk tanah olah yang berlumpur - Jika diperlukan lakukan pengapuran atau semprotkan Bio P2000Z untuk menetralkan kemasaman tanah. - Bibit dicabut dari persemaian (hati-hati akarnya jangan sampai putus), lalu diikat sesuai kondisi (ex: segenggam) tinggi bibit ± 22 – 25 cm, mempunyai 5 – 6 helai daun, vigor bawah kuat, pertumbuhan seragam. - Tanah/lahan dicaplak sesuai dengan jarak tanam (co: 25 x 25-30 cm) - Tanam bibit (2 – 3 tanaman/lubang), 0 – 3 hari kondisi sawah tidak diairi. - Jika tanah tergolong miskin hara, pupuk dasar sebaiknya diberikan. - Lakukan penyulaman pada tanaman yang mati atau yang tumbuhnya tidak normal - Selama 10 hari diberi pengairan setinggi 7 – 10 cm, agar temperatur tanah tidak naik. 12 1 HOK Aplikasi pupuk dasar 1 HOK Aplikasi Bio P 1 dan HPT 15 15 – 29 - 30 15 HOK Penyiangan I 31 2 HOK Pemupukan Susul I 32 1HOK Aplikasi Bio P 2 + HPT 35 - 50 - 45 1 HOK Aplikasi Bio P3 + HPT 50 10 HOK Penyiangan II 51 2 HOK 55 1 HOK 56 - 65 1 HOK 90 - Penggenangan Pengairan - Dosis pupuk Urea 45 – 135 kg (20% yang digunakan), P2O5 = 45 kg (100 %), pupuk disebar merata atau Urea Prill (40 kg), SP – 36 = 40 kg. KCl= 30 Kg/ha - Dosis 0,5 - 1 l/ha lima hari sekali sampai tiga kali untuk memacu anakan, pengendalian HPT dapat dilakukan jika ada serangan hama. - Selama 14 hari sawah digenangi terus setinggi 3 – 5 cm. Jika tinggi air > 5 cm dapat menghambat perkembangan anakan (masa kritis I) - Siangi gulma pada lahan secara bersih - Dosis = Urea+ ZA = 60 kg/ha, TSP/SP-36= 60 kg dan KCl = 40 Kg - Pada waktu pemupukan kondisi tanah macak–macak (pertahankan selama 5 hari). - Aplikasikan Bio P secara merata pada pagi hari atau sore hari, jika perlu lakukan pengendalian HPT secara terpadu untuk penggerek. - Selama ± 14 hari sawah digenangi ± 7 cm, terus meningkat sampai10 cm. - Dosis Dosis = ± 1 l/ha, waspada serangan tikus & Penyakit Blast - Penyiangan gulma sampai bersih - Dosis = Urea = 100 - 130 kg/ha, TSP= 20 kg dan KCl= 20-30 Kg furadan 10 kg/ha Pemupukan Susulan II (disebar) - Kondisi tanah macak – macak (pertahankan selama 5 hari). - Aplikasi Bio P dosis 1 l/ha, disertai Aplikasi Bio P 4 + HPT penanggulangan HPT secara terpadu. - Penggenangan air setinggi ± 10 cm sampai masa berbunga serempak dan gabah berisi penuh (masa kritis ke 2), jika kekurangan air pada masa ini dapat melemahkan Pengairan pembentukan malai dan pembuahan sehingga dapat menyebabkan kehampaan. - Semprotkan fungisida saat malai mulai berisi. - Dosis Bio P 2000 Z ± 1lt / Ha diulang 10 hari Aplikasi Bio P 5 &/ 6 + HPT berikutnya, Waspadai serangan tikus. Persiapan Panen - Sebelum panen sawah dikeringkan. 13 100 Panen - Lakukan panen pada tanaman yang sudah benar – benar siap panen (umur panen sesuai dengan varietas masing-masing). Ciri-ciri 33 – 36 hari sesudah berbunga rata (95% rumpun telah berbunga). Umunya padi telah siap panen dengan ciri- ciri : daun bendera sudah menua (kuning) dan sebagian telah kering kecoklatan. - Kadar air gabah berkisar 22 – 24 % - Warna gabah kuning cerah (berisi beras) - Kerontokan gabah berkisar 25 – 30 % (dengan cara diremas tangan) Keterangan : - Kebutuhan Bio P 2000 Z untuk Padi berkisar 2 – 4 liter per ha tergantung tanah dan tan. - Umur panen padi, tinggi maksimal tanaman, dan jumlah anakan tergantung varietas dan lingkungan budidaya. - Teknologi Bio P 2000 Z signifikan memberikan peningkatan produksi dan sangat nyata dalam memperbaiki kualitas beras dan tingginya rendement yang dihasilkan dari volume gabah yang sama pada teknik lain. - Fase-fase terpenting memacu tanaman dengan aplikasi Bio P 2000 Z adalah setelah tanam (7-12 hst untuk mempercepat adaptasi dan start pertumbuhan vegetatif awal, 7 – 8 mst saat akan/mulai pembentukan anakan produktif mst, dan saat mulai bunting/akan keluar malai (sesuai jenis varietas) dengan penambahan sedikit pupuk dasar kalium tinggi. ANALISA BIAYA USAHA TANI ( Berdasarkan harga th 2003) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ITEM Benih Bio P 2000 Z Pupuk (Urea, TSP, KCl) Pestisida Pengolahan Tanah (Bajak, Garu, Galang) Persemaian Cabut bibit, Penanaman & Penyulaman Pemupukan Penyemprotan Panen (8 ton/ha) JUMLAH SATUAN 25 kg 4 Liter 550 kg 1 paket Rp. 130/kg JUMLAH 125.000 400.000 747.500 200.000 300.000 30.000 690.000 60.000 60.000 1.040.000 3.652.500 NB: Produktivitas yang telah dicapai dengan teknologi Bio P 2000 Z Padi Hibrida Long Ping 53 = 12 – 14 ton/ha (GKP) Padi IR – 64 = 9,5 – 10,7 ton/ha (GKP) Padi CIHEURANG = 9,8 – 12 ton/ha (GKP) 14 BUDIDAYA JAGUNG HIBRIDA FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z Umur HST -7 KEGIATAN - Pengolahan lahan - Pemberian pupuk kandang -2 - Aplikasi Bio P untuk tanah 0 - Penanaman - Pemberian pupuk dasar 7-10 Norma keb. Pupuk Standar Urea = 300-400 kg/ha TSP = 100 kg/ha KCl = 50 kg/ha Penyulaman 10 -14 Aplikasi Bio P (1) dan PHPT 14 Penyiangan & pembumbunan 17 Penjarangan tanaman 23 Aplikasi Bio P (2) dan PHPT 28 Pemupukan susulan pertama Dan Penyemprotan Bio P (3) 30 Aplikasi Bio P (4) dan PHPT 35 Pemupukan susulan kedua 40 Penyiangan & pembumbunan Aplikasi Bio P 2000 Z (jika perlu). KETERANGAN - Tanah dicangkul/dibajak sedalam 15-20 cm, kemudian digaru agar tanah menjadi rata. Kemudian dibuat barisan tanaman selebar 60 cm. - Dosis 5 - 10 ton (sebaiknya pupuk kandang ayam) - Dengan cara disemprot kombinasi ppk kandang jika ada, dosis 1,5 l/Ha - Jarak tanam 100 x 40-50 cm, (berumur dalam), 75 x 20 - 50 cm, (berumur sedang), 50 x 20-25 cm, (berumur genjah). Benih direndam dulu dengan Redomil 5 gr/kg benih - Jumlah pemupukan yang diberikan urea 1/3 dosis, SP-36 dan KCl semuanya - Total pemupukan untuk jagung Dosis Urea = 300 kg, SP-36 = 100 kg, KCl = 50 kg (hybrida); Urea = 250 kg, SP-36 = 75-100 kg, KCl = 50 kg (non hybrida). - Sulam tanaman yang mati atau tidak tumbuh - Pemberian pada pucuk tumbuh dosis rendah (0.5 l/ha). Waspadai serangan lalat pucuk, belalang, dan ulat - Pemberantasan gulma pada lahan pertanaman jagung - Caranya dengan memotong batang tanaman dengan gunting atau pisau tajam - Semprot BioP2000Z ke seluruh bagian tanaman (Waspadai thd penyakit bulai). - Pemupukan dengan urea, untuk hybrida 1/3 dosis sedangkan non hybrida 2/3 dosis - Semprot di semua bagian, Waspada serangan penyakit bulai - Pemupukan dengan urea, untuk hybrida 1/3 dosis sedangkan non hybrida tidak diberikan - Pemberantasan gulma pada lahan pertanaman jagung, Penyemprotan utamakan sekitar akar dan pucuk tanaman. 15 - Waspada serangan penyakit bulai, karat daun, hawar daun, ulat grayak, penggerek batang, penyemprotan pada rambut jagung Aplikasi PHT preventif campur Bio P - Waspada ulat tongkol (penyemprotan 55 dosis rendah utamakan sekitar tongkol). Aplikasi PHT campur Bio P dosis - Pada perakaran dan tongkol, Waspada ulat 70 rendah (jika perlu) tongkol. - Jangan sampai telat panen, karena akan PANEN dengan mempengaruhi kualitas dan harga. Ciri-ciri : PENINGKATAN PRODUKSI 80-105 biji jagung sudah tampak keras, bernas dan RATA-RATA 8 – 11,5 ton/ha mengkilap. Batang, daun dan kelobot buah Potensi : 13-18 ton/ha berubah warna menjadi kuning Catatan : Pada pemakaian Bio P 2000 Z secara tepat dan berulang dapat mengurangi pemakaian pupuk kimia 30 – 50 %. Kebutuhan Bio P 2000 Z untuk jagung berkisar 3 – 5 liter/ha sesuai kesuburan tanah dan rutinitas aplikasi. 45 PHPT (Preventif) 16 BUDIDAYA JAGUNG MANIS FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z Umur HST -21 -7 KEGIATAN KETERANGAN Pembuatan bedengan - Ketinggian lokasi 300-1500 m dpl. Tanah dicangkul + pengapuran jika perlu - L = 60-70 cm, jarak antar bedeng + 30 cm Pengolahan lahan Pemberian pupuk kandang - Dosis pupuk kandang + 20 ton / Ha -3 Aplikasi Bio P pada tanah - Dosis 1 liter / Ha 0-1 Penanaman 7 Penyulaman - Jarak tanam 100 x 25 cm atau 70x20 cm, diisi 2 biji/lubang. Benih diperlakukan fungisida untuk mencegah bulai, - Dosis Urea = 100 kg, SP 36 = 330 kg KCl = 160 kg, pemberian dgn cara tugal - Sulam tanaman yang mati atau tdk tumbuh 10 Aplikasi furadan - Pemberian pada pucuk 13 Aplikasi Bio P dan PHPT 15 Penyiangan & pembumbunan - Waspada serangan lalat pucuk, belalang, ulat. - 20 Pemupukan susulan pertama - Pemberian ZA dosis 120 kg/Ha 21 Aplikasi Bio P, PHPT , Pemberian MgSO4 - Waspada serangan penyakit bulai 30 Penyiangan dan pembumbunan - Sesuai dengan kondisi gulma 35 Pemupukan susulan kedua - Pemberian ZA dosis 100 kg/Ha 36 Aplikasi Bio P, MgSO4 Pemberian pupuk dasar 40 45 PHPT dan Pemberian - Waspada serangan penyakit bulai, karat daun, hawar daun, ulat grayak, penggerek batang, penyemprotan pada rambut jagung Perompesan baby corn - Perompesan baby corn pada buah kedua 55 Aplikasi Bio P, PHPT dan Pemberian MgSO4 Aplikasi Bio P dan PHPT - Waspada ulat tongkol - Penyiraman 3 hari sekali - 70 Panen - Jangan sampai telat panen, karena akan mempengaruhi kualitas dan harga 17 BUDIDAYA KACANG TANAH FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z Umur HST TK/ HOK -15 27 -8 8 KEGIATAN Pengolahan lahan Pembuatan bedengan Pemberian ppk kandang Pemupukan dasar -3 2 -2 1 0–1 10 7-8 3 15 6 16 1 Penyiangan dan pembumbunan Aplikasi Bio P dan pengendalian HPT 25 1 Aplikasi Bio P dan PHPT 35 4 45 9 55 1 80 40 Aplikasi Bio P utk tanah Penanaman Penyulaman KETERANGAN - Lahan diolah dgn kedalaman 20-30 cm - Ukuran bedengan l = 2 - 3 m, p = sesuaikan panjang lahan, - Ppk kandang = 5 ton/ha, lakukan pengapuran jk perlu - Dosis dari Urea = 25 kg, SP-36 = 60 kg, KCl = 30 kg /ha, ppk disebar secara merata. - (dilakukan pada tanah yang lembab atau setelah diairi/dileb) - Jarak tanam 40 x 10 cm atau 30 – 20 x 30 cm; ditugal 3 -5 cm, 2 -3 biji per lubang, kemudian ditutup tanah - Penyulaman dilakukan pada benih yang tidak tumbuh - Dilakukan pada saat fase berbunga - Waspada thd serangan wereng kcg tanah, ulat pemakan daun, bercak daun, layu bakteri, karat daun - Waspadai pemakan daun Aplikasi Bio P dan - Tabur pupuk NPK atau 30 kg urea, 40 kg pemupukan TSP, 20 kg KCl dan penyemprotan Bio P Penyiangan & pembumbunan - Diusahakan agar akar jangan sampai putus Aplikasi Bio P dan PHPT PANEN - Jika terserang jamur pada daun semprot fungisida - Ciri-ciri : kulit polong mengeras dengan alur terlihat jelas,isi polong sudah bernas dan bagian ujung polong jika ditekan mudah pecah,jika panen telat biji kcg bisa tumbuh di dalam 18 BUDIDAYA KACANG HIJAU FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z Umur HOK 10 -3 3 0-1 15 7-8 3 15 5 16 1 25 1 35 5 40 2 65-75 40/ 15 KEGIATAN KETERANGAN Pengolahan tanah dan - Idem diatas dan dengan minimum tillage pembedengan (konservasi) Pemupukan dasar dan Bio P - Dosis dari Urea = 20 kg, SP-36 = 60 kg, KCl = 30 kg /ha, ppk disebar scr merata, diaduk dan dapat + ppk kandang. Penanaman - Jarak tanam 40 x 10 cm atau 30 – 20 x 30 cm; ditugal 3 -5 cm, 2 -3 biji per lubang, kemudian ditutup tanah renggang Penyulaman - Penyulaman dilakukan pada benih yang tidak tumbuh Penyiangan dan - Dilakukan dengan cara pembumbunan mencabut/mendangir. Aplikasi Bio P dan - Waspada thd serangan wereng kcg tanah, pengendalian HPT ulat pemakan daun, bercak daun, layu bakteri, karat daun Aplikasi Bio P dan PHPT - Waspadai pemakan daun Aplikasi Bio P , pemupukan susulan dan penyiangan Aplikasi Bio P dan PHPT PANEN Panen dilakukan 2 – 4 kali - Tugal/tabur jika tanah lembab pupuk NPK atau 30 kg urea, 40 kg TSP dan 20 kg KCl dan diikuti penyemprotan Bio P 2000 Z pada daun dan pendangiran/penyiangan - Waspadai ulat polong dan kepik/penghisap - Ciri-ciri : kulit polong kering, isi polong sudah bernas dan bagian ujung polong jika ditekan mudah pecah 19 BUDIDAYA JAGUNG MANIS FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z Umur HST KEGIATAN Pembuatan bedengan - Ketinggian lokasi 300-1500 m dpl. Tanah dicangkul + pengapuran jika perlu - L = 60-70 cm, jarak antar bedeng + 30 cm Pemberian pupuk kandang - Dosis pupuk kandang + 20 ton / Ha -3 Aplikasi Bio P pada tanah - Dosis 1 liter / Ha 0-1 Penanaman -21 -7 Pengolahan lahan KETERANGAN 7 Penyulaman - Jarak tanam 75 x 20 cm atau 70x25 cm, diisi 2 biji/lubang. Benih diperlakukan fungisida untuk mencegah bulai, - Dosis Urea = 100 kg, SP 36 = 330 kg KCl = 160 kg, pemberian dgn cara tugal - Sulam tanaman yang mati atau tdk tumbuh 10 Aplikasi furadan - Pemberian pada pucuk Aplikasi Bio P dan PHPT Pemberian pupuk dasar 15 Penyiangan & pembumbunan - Waspada serangan lalat pucuk, belalang, dan ulat - 20 Pemupukan susulan - Pemberian ZA dosis 120 kg/Ha - Waspada serangan penyakit bulai 30 Aplikasi Bio P, PHPT dan Pemberian MgSO4 Penyiangan dan pembumbunan 35 Pemupukan susulan kedua - Pemberian ZA dosis 100 kg/Ha 13 21 36 40 45 55 70 - Sesuai dengan kondisi gulma Aplikasi Bio P, PHPT dan Pemberian - Waspada penyakit karat daun, hawar daun, MgSO4 ulat grayak, penggerek batang Perompesan baby corn - Perompesan baby corn pada buah kedua Aplikasi Bio P, PHPT Aplikasi Bio P dan PHPT Panen - Waspada ulat tongkol - Penyiraman 3 hari sekali - Waspadai hama - Tepat waktu, karena mempengaruhi kualitas dan harga 20 BUDIDAYA CABAI FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z Umur TK/ HOK KEGIATAN KETERANGAN - Membuat persemaian : tanah + ppk kandang diayak, untuk polybag perbandingan 2 : 1, ukuran polybag 8 x 10 cm 2 - Mengisi polybag dengan tanah : Ppk Kandang : Furadan : NPK halus Penebaran benih - 1 polybag = 1 biji, sebelum ditebar benih direndam 24 - 48 jam Pengolahan Tanah I : - a) Penggemburan tanah - b) Pembuatan bedengan kasar dan pengapuran Dosis kapur 1,5 - 2 ton/ha Aplikasi Bio P dan PHPT - Penyemprotan pestisida dan aplikasi Bio P untuk bibit Pengolahan Tanah II : - Meratakan tanah, dan penyemputnaan bedengan serta paritt. a) Pembuatan bedengan jadi - P = 10 - 12 m, l = 1,1 - 1,2 m, t = 30 - 50cm jarak antar bedengan 60 - 70 cm b) Pemupukan dasar - Pupuk kandang ayam dosis 15 - 20 ton/ha. Pupuk anorganik : Urea 200 kg/ha, ZA 600 kg/ha, SP-36 400 kg/ha, KCl 350 kg/ha, Borat 15 kg/ha, KNO3 Aplikasi Bio P dan PHPT - Penyemprotan pestisida dan aplikasi Bio P 2000 Z untuk bibit Aplikasi Bio P untuk tanah - Sebelum pemasangan mulsa plastik Persiapan -30 10 - 15 -27 6 -25 10 10 -20 2 -15 5 10 -10 2 6 -7 5 Pemasangan mulsa Pembuatan lubang tanam dan pola tanam -5 10 1 10 6 - 10 5 10 10 6 Pemasangan ajir PHPT dan aplikasi Bio P 11 - 20 5 Perempelan Penanaman bibit tanaman Penyulaman - Caranya : menutupi bedeng, dijepit dengan belahan bambu. - Jarak antar alur 50 - 70 cm, jarak antar tanaman dlm alur 40 - 60 cm, pola tanam segitiga. Diameter lubang tanam 8 - 10 cm, kedalaman kira - kira 8 - 10 cm - Umur bibit, maks 23 - 30 hari, jum daun 4 -5 helai daun - Dilakukan sama seperti saat penanaman bibit - P =125 - 150 cm, l = 4 cm, tebal = 2 cm - Sebaiknya di lakukan pula aplikasi lewat penyiraman - Pembuangan tunas baru dan bunga pertama 21 - Sekaligus cek pertumbuhan dan pemeriksaan hama dan penyakit 21 6 PHPT dan aplikasi Bio P - penyemprotan Fungisida Pemasangan sex pheromone - Untuk lalat buah dapat menggunakan 22 5 ue/petrogenol PHPT dan aplikasi Bio P - penyemprotan Insektisida waspadai layu 30 6 bakteri dan jamur PHPT dan aplikasi Bio P - Menjaga dan memacu pembungaan yang 40 6 maksimal dan seragam Pemupukan susulan - Pupuk NPK cair (Perbandingan NPK 42 5 berbeda + ppk mikro) Perempelan daun tua - Agar fotosintesis efektif dan mengurangi 45 5 kelembaban 46 5 Pemasangan sex pheromon - Untuk mengatasi busuk buah oleh lalat buah PHPT dan aplikasi Bio P + - penyemprotan Insektisida dan waspadai 50 6 pula serangan layu Pemupukan buah (NPK cair) - Caranya dengan melarutkan dalam air (+ 5 pupuk NPK Hydro) 60 15 Panen I - Interval panen 3 - 5 hr sekali PHPT dan aplikasi Bio P - Dilakukan rutin tiap 5 – 7 hari sekali atau 65 5 rutin setelah petik Pengendalian HPT - Waspadai antrak, layu jamur, lalat buah dan 80 6 grayak. Catatan : Penggunaan Bio P 2000 Z antara 6 sampai 12 liter perhektar sampai panen selesai, Semakin sering disemprotkan hasil terus meningkat sampai tanaman berumur 6 – 8 bulan, tergantung air. 14 10 Penyiangan 22 BUDIDAYA PAPRIKA FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z Umur HST KEGIATAN KETERANGAN -30 Pengolahan lahan -25 Penyemaian -21 Pembuatan bdgan kasar, - Ketinggian tempat 1000-1500 m dpl. Temperatur 15-200C - Tanah : pupuk kandang (2 : 1) diayak + furadan + 100 - 250 gr, SP-36 0,2 - 0,5 kg - 1 polibag : 1 benih - Lebar bedengan 1,2 - 1,6 meter Pengapuran, - Dosis kapur 1,5 - 2 ton/ha Pemberian pupuk kandang - Pupuk kandang dosis 20 ton/ha -10 Aplikasi Bio P pada tanah -7 Pembuatan bedengan, - Dosis 1 liter / Ha - Buat bedengan jadi dan pemasangan mulsa Pemberian pupuk dasar 0-1 Penanaman - Pupuk anorganik : Urea 120 kg/ha SP-36 250 kg/ha, KCl 90 kg/ha, Borat 15 kg/ha, KNO3 - Diameter lubang tanam 7-10 cm, jarak tanam 45 x 60 cm 3 Pemasangan ajir - Sesegera mungkin 7 Penyulaman - Tanaman yang mati sesegera disulam 10 Pengikatan pada ajir 14 Aplikasi Bio P I dan PHPT - Ikat tanaman dengan membentuk angka 8 - Waspada serangan tungau dan thrips 15 Perempelan 16 Penyiangan 20 Aplikasi Bio P II dan PHPT 22 Perempelan buah I 27 Aplikasi Bio P III dan PHPT 35 Aplikasi Bio P IV dan PHPT 40 Pemupukan susulan - NPK cair dan mikro 45 Aplikasi Bio P V dan PHPT 55 Panen - Pengendalian HPT secara bijaksana - Buah sudah matang maksimal berwarna hijau atau merah - Perempelan pada tunas-tunas yang tumbuh pada cabang utama - Lakukan penyiangan pada lubang tanam atau pada bedengan bedengan - Waspada serangan layu fusarium dan thrips - Waspada serangan lalat buah - Waspada serangan virus, eradikasi tanaman yang terserang - Interval panen 3-5 hari sekali 23 BUDIDAYA TOMAT FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z Umur HST TK/ HOK -30 10 - 15 - -27 6 -25 10 KEGIATAN Persiapan : Membuat persemaian Mengisi polybag - Penebaran benih - Perawatan bibit Pengolahan Tanah I : 10 -20 Aplikasi Bio P dan PHT 2 -15 5 10 -10 2 6 -5 10 1 10 6 - 10 5 7 10 - 6 11 - 20 5 14 21 22 30 10 6 5 6 KETERANGAN - Tanah + ppk kandang diayak perbandingan 2 : 1, untuk ukuran polybag 8 x 10 cm 2 - Dengan tanah : Ppk Kandang : Furadan (75 gram) : NPK halus - 1 polybag = 1 bj, sebelum ditebar benih direndam 24-48 jam - Previcur N setiap minggu - a) Penggemburan tanah - b) Pembuatan bdgn kasar & pengapuran. Dosis kapur 1,5-2 ton/ha - Penyemprotan pestisida dan aplikasi Bio Putk bibit Pengolahan Tanah II : a) Pembuatan bedengan jadi - p = 10 - 12m, l = 1,1 - 1,2 m, t = 30 - 50cm, jarak antar bdgn 30-50cm b) Pemupukan dasar - Pupuk kandang dosis 15 - 20 ton/ha. Pupuk anorganik : Urea 125 kg/ha, ZA 250 kg/ha, SP-36 300 kg/ha, KCl 200 kg/ha, Borat 15 kg/ha, KNO3+ Furadan 30 kg Aplikasi Bio P dan PHT - Aplikasi Bio P dan PHPTutk bibit Aplikasi Bio P untuk tanah Pembuatan lubang tanam - Jarak antar alur 50 - 70 cm, jarak antar dan pola tanam tanaman dlm alur 40 - 60 cm, pola tanam segitiga. Diameter lubang tanam 8 - 10 cm, kedalaman kira - kira 8 - 10 cm Penanaman bibit tanaman - Umur bibit, maks 23 - 30 hari, jum daun 4 - 5 helai daun Penyulaman Pemasangan ajir - P=125 - 150 cm, l = 4 cm, tebal = 2 cm. Jarak 10 cm dari tanaman PHT dan aplikasi Bio P Perempelan - Pembuangan tunas-tunas baru, pembuangan bunga pertama Penyiangan I PHT dan aplikasi Bio P - Penyemprotan Fungisida Pemasangan sex pheromone - Untuk menghambat perkembangan hama PHT dan aplikasi Bio P - Penyemprotan Insektisida 24 35 40 6 42 5 45 46 5 5 6 5 15 5 6 50 60 65 80 Perempelan buah pertama PHT dan aplikasi Bio P Pemupukan susulan - Perbandingan NPK berbeda + ppk mikro (pupuk NPK cair) Perempelan daun tua Pemasangan sex pheromon PHT dan aplikasi Bio P - penyemprotan Insektisida Pemupukan buah (NPK cair) Panen I - Interval panen 3 - 5 hr sekali PHT dan aplikasi Bio P Pengendalian HPT 25 BUDIDAYA BAWANG MERAH FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z Umur HST -30 -15 KEGIATAN Pengolahan tanah - Pembuatan bedengan - pemberian pupuk kandang -7 0-1 Pemupukan dasar Aplikasi Bio P ke tanah Penanaman KETERANGAN - Bila perlu menggunakan herbisida untuk persiapan - Penggemburan lahan (pengolahan intensif - l = 1,2 m, t = + 30 cm, jarak antar bedeng = 40 cm untuk menghindasi tanah becek atau tergenang. - Dosis 10 - 20 ton/ha, pengapuran, jika perlu - SP-36 = 150 kg/ha (atau tambah sedikit ZA dan KCl) - Dosis Bio P2000Z 1 - 1,5 l/ha. Kondisi tanah harus lembab - Jarak tanam 15 x 15 cm, bibit bermutu dan harus seragam. - - Kebutuhan benih + 8001000 kg/ha,penyiraman pagi - sore 10 Aplikasi Bio P dan PHPT - Cegah Serangan penyakit cendawan 15 Penyiangan & pembumbunan 16 Pemupukan susulan I - ZA = 250 kg/ha, Urea = 100 kg/ha, dan KCl = 50 kg/ha 21 Aplikasi Bio P dan PHPT - Waspada terhadap serangan embun tepung 29 Penyiangan 30 Pemupukan susulan II - Lakukan pencabutan rumput dan gulma. - ZA = 250 kg/ha, Urea = 100 kg/ha, dan KCl = 50 kg/ha 31 Aplikasi Bio P dan PHPT 40 Aplikasi Bio P dan PHPT 50 Aplikasi Bio P dan PHPT 60 Aplikasi Bio P dan PHPT 75 - 80 - Serangan ulat spodoptera & thrips - Pengairan intensif (3 hari sekali) ; 31-40 hst , sedangkan 41-60 HST pengairan 10 hr sekali - Waspada terhadap serangan embun tepung, thrips, ulat, mati pucuk, bercak ungu Panen 26 Catatan : Lakukan penyiraman dengan air bersih (tidak berpenyakit) jika terjadi kehujanan karena umumnya hujan membawa berbagai jenis spora jamur yang dapat mematikan dan menganggu kesehatan tanaman. Kebutuhan pupuk - Bio P 2000 Z - Urea - ZA - TSP - KCl : : 3 – 5 liter /ha; : 150 – 200 Kg : 300 – 500 Kg : 100 – 200 Kg : 100 Kg Urea, TSP, KCl dapat diganti dengan menggunakan pupuk majemuk NPK Hydro atau pupuk NPK organic majemuk Ferre Soil. 27 BUDIDAYA KUBIS FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z Umur KEGIATAN -30-25 - Pembukaan dan olah lahan -23 -15 - Persiapan penyemaian - -3 0-1 - 5 - 14 - KETERANGAN - Menggunakan herbisida jika perlu. Lahan dibajak dan digaru - Membuat petakan (bedeng dgn ukuran 1 x 3 m, setinggi 30 cm - Mencampur ppk kandang + furadan (Dosis furadan 250 - 500 gram), biarkan selama 3 4 hari lagi - Mengalirkan air ke parit sampai petakan basah, semprot dengan Bio P2000Z - Taburkan benih scr merata dan tutup dgn tanah halus setebal 1 cm, keb. Benih = 100 200 gr/ha - Memberi naungan dengan plastik UV atau dgn pisang setinggi 1,25 m dibagian barat dan 2 m di bagian timur - Siram persemaian pagi sore - Siram dengan larutan previcure N, 1 minggu sekali dan disem-prot dgn insektisida (3 hari sebelum dipindah tanam) atau buat campuran tanah:ppk kandang (2:1) , SP-36 0,5 kg + Furadan 50-100 gr, 1 polybag = 1 benih Pembuatan bedengan kasar, - Buat bedengan dgn ukuran 1 m, taburkan kapur scr merata. Pengapuran & pemberian ppk kandang - Taburkan ppk kandang scr merata lalu tutup dgn tutup lapisan tanah,dosis ppk kandang15 - 20 ton/ha Aplikasi Bio P 2000 Z utk tanah Penanaman dan pemberian pupuk dasar - Umur bibit kubis 3 - 4 minggu (t bibit 10-15 cm), jarak tanam 60 x 60 atau 50 x 60 cm, utk ppk dasar 5 gr SP-36 + 5 gr KCl per tan dgn cara ditugalkan, penanaman pada pagi atau sore hari.Pengairan dilakukan setiap hari. Penyulaman - Waspadai nematoda dan ulat tanah. Penyulaman sesegera mungkin. Pupuk susulan I - Dosis dari Urea 100 kg/ha atau + 1,5 gr/tanaman 28 15 16 - Penyiangan & pembumbunan - Aplikasi Bio P 2000 Z dan PHPT 23 - Aplikasi Bio P 2000 Z dan PHPT 30 - Aplikasi Bio P 2000 Z dan PHPT 34 35 37 - Penyiangan dan pembumbunan - Pemupukan susulan - Aplikasi Bio P 2000 Z dan PHPT 45 52 60 - Aplikasi Bio P 2000 Z dan PHPT - Aplikasi Bio P 2000 Z dan PHPT - Panen - Siangi tanaman dari gulma - Monitoring thd hama dan penyakit terutama pada hama ulat daun, ulat grayak, ulat tanah, dll - Untuk PHPT dapat dilakukan secara manual, jika diperlukan dapat menggunakan pestisida - Konsentrasikan pada pucuk daan titik tumbuh apical - Dilakukan sesuai alur tanam - Dosis urea 100 kg/Ha - Waspada thd serangan penyakit busuk lunak, busuk hitam, hama ulat jantung kubis. Aplikasi Bio P lewat akar (disiram) - Panen kubis tergantung varietas (60-90 hari). Ciri-cirinya : kubis sdh besar, keras & massif 29 BUDIDAYA OKRA FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z Umur HST KEGIATAN - 30 Pengolahan tanah I - Penggemburan tanah - Pembuatan bedengan kasar - Pengapuran - 15 Pengolahan Tanah II - Pembuatan bedengan jadi - Pemberian pupuk kandang - Pemberian pupuk organik - 14 Persemaian : - Pengayakan media - Pengisian polybag - Penanaman benih - Perawatan bibit -7 0 - Aplikasi Bio P ke tanah - Penanaman 1-7 - Penyulaman - Aplikasi Bio P + PHPT KETERANGAN - Tanah dicangkul dan dibajak - Lebar = 100 – 200 cm, t = 20 cm, dalam parit = 20 cm - Pengapuran dilakukan jika perlu, untuk menaikkan pH - Bedengan halus dan rapi - Dosis pupuk kandang 15-20 ton / Ha - Dosis Urea = 30 kg, SP-36 = 200 kg, KCl = 30 kg. - Pengayakan tanah : pupuk kandang (2 : 1) + Furadan - 1 polybag = 1-2 biji - Benih direndam selama 24 jam, kemudian ditanam - Setiap hari bibit disiram, penyemprotan aplikasi Bio P seminggu sekali, dosis 0,5 liter / Ha - Dosis 1 liter / Ha - Jarak tanam 40 x 60 cm, 40 x 40 cm, 40 x 50 cm, 40 x 70 cm. Penanaman dilakukan sore hari dengan diberikan furadan dengan dosis 15-20 kg / Ha 14 - Penyiangan, pembumbunan & pemupukan susulan 15 - Aplikasi Bio P + PHPT 22 - Aplikasi Bio P + PHPT 30 - Penyiangan, pembumbunan - Terhadap tanaman yang mati - Dosis Bio P 1 liter / Ha, pestisida Decis, Sevin, Antracol - Pembersihan gulma dilanjutkan dengan pemupukan susulan dosis urea = 25 kg / Ha, KCl = 25 kg / Ha - Dosis Bio P 1 liter / Ha, pestisida Decis, Sevin, Antracol - Dosis Bio P 1 liter / Ha, pestisida Decis, Sevin, Antracol - Pembersihan gulma - Pemupukan susulan - Dosis urea = 25 kg / Ha, KCl = 25 kg / Ha - Aplikasi Bio P + PHPT - Dosis Bio P 1 liter / Ha, pestisida Decis, 7 30 Sevin, Antracol 45 50 - Penyiangan, pembumbunan - Pembersihan gulma - Pemupukan susulan - Dosis urea = 20 kg / Ha, KCl = 20 kg / Ha - Aplikasi Bio P + PHPT - Dosis Bio P 1 liter / Ha, pestisida Decis, Sevin, Antracol - Pemangkasan daun dilakukan sebanyak 3-5 helai daun - Dosis Bio P 1 liter / Ha, pestisida Decis, Sevin, Antracol - Panen tanaman okra tergantung permintaan, jika untuk konsumsi okra dapat dipanen dengan ukuran 7-10 cm. Jika untuk benih, ditunggu buah sampai tua. Interval panen 2 hari sekali - Pemangkasan - Aplikasi Bio P + PHPT 60-70 - Panen Keterangan : Okra dapat bertahan hingga umur 6 bulan asalkan pemupukan susulan dilakukan secara intens, serta aplikasi Bio P 2000 Z secara berkelanjutan/rutin. 31 BUDIDAYA SELADA & SAWI FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z Umur KEGIATAN -21 Pengolahan lahan -20 Penyemaian -10 - Pembuatan bedengan KETERANGAN - Pemberian pupuk kandang - Temperatur 15-200C. Tanah dibajak atau dicangkul - Membuat bedeng semai dgn L = 1-1,2 m. Campur tanah dgn pupuk kandang (1:1). Kebutuhan benih + 200 gr. Pemberian furadan 250-500 gr dan previcure N, penyiraman pagi / sore sesuai kondisi, - Buat bedengan L = 1-1,2 m, jarak antar bedengan 20 cm - Dosis pupuk kandang 10 ton/Ha -3 Aplikasi Bio P untuk tanah - 0-1 Penanaman - Penanaman pada pagi atau sore hari, jarak tanam 20 X 25 cm,penyiraman setiap hari - Sulam tanaman yg mati sesegera mungkin 7 Penyulaman 14 pupuk Susulan 15 Aplikasi Bio P dan PHPT 16 Penyiangan - Pemberian pupuk Urea = 220 kg/ha,SP-36 = 220 kg/ha, KCl = 160 kg/ha - Waspada thd serangan kutu daun dan penyakit busuk akar - Menyiangi sesegera mungkin 21 Aplikasi Bio P dan PHPT - Sesuaikan kondisi serangan 28 Aplikasi Bio P dan PHPT - 30 Penyiangan - Dilakukan pada kondisi tanah lembab Aplikasi Bio P dan PHPT - 40-45 55 - 60 Panen - Tergantung varietas tanaman BUDIDAYA TANAMAN SAWI -21 -18 Pengolahan lahan Penyemaian - Idem di atas - Persemaian 15 – 20 hari gr. 0-1 Penanaman 12-14 pupuk Susulan - Penanaman pada pagi atau sore hari, jarak tanam 20 X 15-25 cm,penyiraman tiap hari - Idem di atas 9 - 18 Aplikasi Bio P dan PHPT - Lakukan setiap 3 hari sekali 15 Penyiangan - Menyiangi sesegera mungkin 18 Panen - tergantung varietas tanaman 32 BUDIDAYA WORTEL FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z Umur KEGIATAN -25 Pengolahan lahan -7 Pembuatan bedengan, pengapuran dan pemberian pupuk kandang. -3 0 15 - Aplikasi Bio P tanah - Pemberian pupuk dasar Penanaman - Aplikasi Bio P (1) - Pengendalian HPT. 20 Penyiangan (1) 25 - Aplikasi Bio P (2) 30 31 35 40 - Pengendalian HPT. Penjarangan Pupuk susulan - Aplikasi Bio P (3) - Pengendalian HPT Penyiangan (2) KETERANGAN - Pilih lokasi yang tepat :ketinggian tempat 500-1200 dpl, pH = 5,5-6,5 - Lahan dibajak dan digaru dengan.kedalaman 40 cm.suhu = 20-30 0C - Jika pH rendah naikan dengan dolomit/kaptan, taburkan pupuk kandang 15 ton/ha, buat bedengan : L=1,5-2 M, t=30cm, P = sesuai keadaan lahan. - Aplikasikan Bio P secara tepat dan benar. - Pupuk dengan dosis : SP-36 = 100 kg/ha, KCL= 25 kg/ha taburkan ke dlm bedengan secara merata pada kondisi tanah lembab dan aduk. - Buat alur/garitan dengan jarak antar garitan 20 cm, tebar benih secara merata atau kalau bisa atur benih dengan jarak 5 - 10 cm. Kebutuhan benih sekitar 1-1,5 kg/ha. - Aplikasikan Bio P secara benar dan tepat (via. akar atau via daun) - Jika perlu aplikasikan pestisida bersamasama (kecuali fungisida) - Segera siangi bila pertumbuhan gulma sangat pesat. - Aplikasikan Bio P lewat akar atau lewat daun, Dosis = 1 l /ha. - Hati-hati dengan penyakit layu Fusarium & hama ulat. - Lakukan penjarangan tanaman (seleksi tanaman terbaik) hingga berjarak antara 5 10 cm agar pertumbuhan umbi bisa besar. - Pupuk tanaman dengan dosis : ZA = 150 kg/ha, KCL = 75 kg/ha. - Saat pertumbuhan vegetatif aktif aplikasikan Bio P lewat daun. - Pengendalian HPT disesuaikan dengan keadaan di lapangan. - Jika dipandang perlu lakukan penyiangan, hati-hati akarnya putus. 33 45 - Aplikasi Bio p (4) - Pengendalian HPT. 60 - Aplikasi Bio P (5) - Pengendalian HPT 80 Panen - Aplikasikan Bio P secara tepat dan benar. - Kendalikan HPT secara terpadu, jika perlu aplikasikan pestisida. - Aplikasikan Bio P secara tepat dan benar. - pengendalian HPT disesuaikan dengan keadaan lapangan. - Umur panen tergantung varietas masingmasing. - Lakukan pemanenan secara hati-hati agar kualitas umbi baik. Perhatian : Penggunaan insektisida untuk pengendalian HPT dilakukan secara bijaksana dan dapat diaplikasikan bersamaan dengan aplikasi Bio P (kecuali Fungisida). 34 BUDIDAYA KENTANG FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z Umur HST KEGIATAN KETERANGAN -21 Pengolahan Lahan -14 Pembuatan guludan - Ketinggian lokasi 500 - 3000 mdpl, temperatur 15 -250C, curah hujan 200 - 300 mm/bln - Tanah dibajak dan digaru (kedalaman 20 30 cm) - L = 60 - 70cm, p = sesuai ukuran lahan Pemberian ppk kandang - Pupuk andang dosis 20 ton/ha, dan pengapuran jika perlu -3 15 Aplikasi Bio P dan PHPT 20 Penyiangan & Pembumbunan - Idem - Dosis Urea = 225 kg, SP-36 = 300 kg, KCl = 100 kg, ZA = 150 kg - Kebutuhan bibit 1 - 1,2 ton/ha, ukuran umbi 30-45 gram / umbi, jarak tanam 30 x 70 cm - Waspada serangan layu fusarium,layu bakteri, tungau, thrips - Sesegera mungkin 21 Aplikasi Bio P dan PHPT - Idem 30 Aplikasi Bio P dan PHPT - Idem 33 Penyiangan & Pembumbunan - Idem - Dosis dari Urea 55 - 200 kg/ha, KCl = 50 kg/ha, 0-1 Aplikasi Bio P utk tanah - Pemupukan dasar - Penanaman 35 40 Pemupukan susulan Aplikasi Bio P dan PHPT 50 Aplikasi Bio P dan PHPT - Idem 60 Aplikasi Bio P dan PHPT - Idem 70 Aplikasi Bio P dan PHPT - Idem 80 Pengendalian HPT 90 Panen - Idem - Ciri - ciri : daun telah menguning dan kering, panen jangan melukai umbi - Idem; Waspadai serangan hama 35 BUDIDAYA ANGGREK FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z Umur HST KEGIATAN - Pencarian lokasi KETERANGAN - Anggrek membutuhkan cahaya 15 - 30 % cahaya matahari penuh, suhu min 150C dan maks. 26 300C - Panjang hari penyinaran kira - kira 8 - 10 jam -4 -2 0 - Anggrek - anggrek yang tidak tahan cahaya matahari langsung perlu peneduh, spt : paranet, para-para bambu, seng plastik, pohon peneduh - Persiapan Media Tumbuh - Untuk Anggrek Epifit : Yang dapat digunakan sebagai media adalah sebagai berikut : arang, pakis, sabut kelapa dan batu bata. - Untuk Anggrek tanah medianya adalah tanah/serbuk gergaji, gambut/kompos daun lamtoro,ppk kandang, pasir halus dengan perbandingan 1 : 1 : 1 : 1, diisi ke dalam pot atau pada tanah antara 2 genting atau bak-bak kayu - Perlakuan Media sebelum diisi - Untuk Pakis direndam dalam air, kemudian ke dalam sarana dipecah- pecahkan, baru direndam dalam larutan pupuk NPK sebanyak 1 g/l - Untuk seedling, media tumbuh sebaiknya yang lebih halus, pakis dipotong-potong kecil lalu disterilkan,caranya dengan mengukusnya - Untuk arang dapat direndam dulu dalam larutan pupuk NPK 1 gram/l - Untuk sabut kelapa, bagian kulit luarnya dipotongpotong dan dan diletakan berdiri, sehingga seratnya sejajar dengan tinggi pot, kemudian direndam dalam larutan fungisida dan pupuk Aplikasi Bio P untuk media tumbuh - Disemprotkan dengan dosis 0,5 - 1 l/ha Penanaman Anggrek Epifit - Untuk Anggrek ditempelkan yang - Batang anggrek cukup diikat pada cabang kayu atau blok pakis dengan tali rafia, tali ijuk, atau dengan potongan kawat tembaga. - Untuk Anggrek yang ditanam di - Anggrek monopodial dapat ditempelkan di tengahpot tengah pot, akar diatur sebaik-baiknya. Batang anggrek diikatkan pada penopang. 36 - Anggrek Tanah 7 - Pemupukan - Aplikasi Bio P utk tanaman - Pengendalian HPT - Penyiraman 7 -12 Pemeliharaan dengan diatas tanaman - Anggrek sympodial, bagian yang masih tumbuh diletakkan ke arah tengah pot supaya pertumbuhan baru tidak keluar dari pot - Pot lebih baik digantungkan agar aliran udara dan air lebih lancer - Anggrek tanah yang monopodial ditempatkan di tengah- tengah bak, lalu diberi bambu sebagai penopang, anggrek kemidian diikatkan dengan tali raffia - Lebih efektif menggunakan pupuk daun, awal pertumbuhan vegetatif memerlukan pupuk yang kadar N-nya tinggi, seperti Vitabloom 30-10-10 atau pupuk majemuk NPK dilarutkan 1 g/l - Disemprotkan, dengan dosis 0,5 - 1 l/Ha - Waspada pada serangan hama kutu, keong, semut, belalang,Thrips, Red spider, Kumbang, ulat - Waspada pada penyakit cendawan, bakteri / virus. Pestisida yang digunakan diazinon, kelthane, dithane, baycor, benlate dll. - Tergantung dari jenis tanaman, ukuran tanaman, jenis media, jenis pot, suhu udara, kelembaban udara dan kecepatan angin. Air yang berlebihan akan merugikan anggrek karena cocok untuk pertumbuhan cendawan dan bakteri, gunakan nozzle untuk penyiraman tanaman. - Untuk anggrek-anggrek monopodial yang tidak mempunyai simpanan air dan makanan, disemprot 2-3 kali sehari dlm keadaan kering - Untuk media yang bisa menahan air lebih lama cukup1 - 2 hari sekali. sama - Apabila tanaman telah muncul 3 - 4 buah anakan maka menggunakan pupuk yang kadar P-nya lebih tinggi, contoh Vitabloom 5 - 50 – 17 - Apabila setelah tanaman berbunga maka untuk kesinambungan bunga dan kesehatan tanaman, pupuk yg harus diberikan adalah pupuk yang seimbang N, P, K seperti Hyponex 20-20-20 37 BUDIDAYA KRISAN FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z Umur HST KEGIATAN Pemilihan lokasi -30 Pengolahan tanah I -16 Pembibitan KETERANGAN - Pilih lokasi : Ketinggian = 700 - 1200 m dpl, suhu = 20 - 260C, topografi datar (untuk rumah plastik), pH = 5,5 - 6,7, sinar matahari > 12 jam/hari - Tanah dibajak dan digaru - Membuat bak pembibitan, L = 80 cm, T = 25 cm. Bak dilubangi untuk drainase. - Isi pasir steril dan disiram dengan Bio P - Tanam pucuk stek yang berdiameter 3-3,5 mm. Jumlah daun = 3 helai, panjang = 5 cm - Batang stek dicelupkan dalam larutan Bio P -15 Pengolahan tanah II - Ditanam dengan jarak 3 x 3 cm, kedalaman 1-2 cm - Penyiraman dengan sprayer 2-3 kali sehari, lalu di tutup dengan plastic - Pembuatan bedengan L = 1-1,2 m, T = 2030 cm. Jarak antar bedengan 30-40 cm - Pemberian dolomit 1-2 ton / Ha Pemberian pupuk dasar - Sebar pupuk kandang, sekam, tanah lapisan atas (2 : 1 : 2) - Dosis ZA 75 gr/m2, SP-36 75 gr/m2, KCl 25 gr/m2 (3 : 3 : 1) -1 Aplikasi Bio P untuk tanah - Lakukan dengan penyiraman 0 Penanaman - Bibit seragam telah berumur 10-14 hari - Menanam bibit dengan jarak 10 x 10 cm atau 20 x 20 cm -3 - Berikan furadan 10 butir / lubang - Tanam satu lubang satu bibit stek - Siram pagi dan sore sesuai dengan kondisi 7 Penyulaman 5hr- 3bln Penyinaran lampu TL 10 Aplikasi Bio P I + PHPT - Sulam tanaman yang mati - Terangi dengan lampu TL selama 4 jam tiap malam dari pukul 21.00 sampai 01.00 - Aplikasi melalui daun atau melalui akar atau kombinasi 38 12 15 20 Perompesan Penyiangan I Aplikasi Bio P II + PHPT 30 Pupuk susulan I 35 40 45 46 Aplikasi Bio P III + PHPT Penyiangan II Pupuk susulan II Aplikasi Bio P IV + PHPT 60 80 Pupuk susulan III Aplikasi Bio P V + PHPT 90 Pupuk susulan IV 100 Panen - Rompes mata tunas daun (saat tanaman setinggi + 10-15 cm - Penyiangan gulma dilakukan dengan segera - Waspada terhadap hama ; ulat tanah, thrips, kutu putih, dan tungau - Dosis dari Urea 200 gr/m2, ZA 200 gr/m2, KNO3 100 gr/m2 - Aplikasikan Bio P secara tepat dan benar - Penyiangan gulma dilakukan sesuai kondisi - Dosis dari Urea 200 gr/m2, ZA 200 gr/m2, KNO3 100 gr/m2 - Penanggulangan HPT disesuaikan dengan jasad pengganggu : virus, bakteri, & penyakit bercak daun - Dosis dari Urea 200 gr/m2, ZA 200 gr/m2, KNO3 100 gr/m2 - Penanggulangan HPT disesuaikan dengan jasad pengganggu : virus, bakteri, & penyakit bercak daun - Dosis dari Urea 10 gr/m2, ZA 15 gr/m2, KNO3 25 gr/m2, SP-36 10 gr/m2 - Umur panen tergantung varietas - Panen dilakukan saat bunga setengah mekar, dipetik satu potong 60-80 cm - Dilakukan pagi hari, setelah dipetik, dimasukkan ke dalam ember berisi air supaya tetap segar. 39 BUDIDAYA JAHE FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z Umur -30 -15- KEGIATAN Pengolahan tanah (Penggemburan lahan) Pembuatan bedengan dan sanitasi lahan. - Pemberian pupuk dasar (-7)-(-3 - Aplikasi Bio P untuk tanah - Pemberian ppk dasar 0-1 Penanaman 3-7 Pemberian mulsa 15 KETERANGAN - Pembukaan lahan, penyemprotan herbisida jika diperlukan, pada lahan yang sangat luas - Lebar bedengan = 60 - 120 cm, t = 25 - 30 cm jarak antar bedengan = 30 cm, panjang bedengan disesuaikan lahan - Pemberian pupuk kandang + pengapuran - Dosis Bio P = 1 - 1,5 l/ha - SP-36 200 kg/ha, KCl = 60 - 100 kg/ha. Pemberian kapur / dolomit = 2 ton/ha, tergantung pH tanah. Ppk kandang, dosis 10 - 20 ton/ha - Bibit ditanam pada lubang alur larikan yang dibuat pada bedengan - Sebelum ditanam bibit direndam dengan larutan abvyaricin 0,1 % selama 25 menit atau direndam pada air panas 40 0C selama 30 menit (Seed treatment) - Pada waktu tanam kondisi harus lembab (celup bibit yang sehat dalam Bio P 2000 Z hasil fermentasi 5 hari) - Mulsa berasal dari jerami, alang - alang, rumput, pelepah pisang dll, kebutuhan mulsa jerami 10-15 ton/ha Penyiangan - Pembersihan dari gulma Aplikasi Bio P + PHPT - Penyiangan & pembumbunan - Waspada serangan cendawan 21 - 30 45 - Pemupukan I - Siangi gulma pengganggu tanaman & bumbun alur tnm - Dosis dari Urea 75 - 100 kg/ha, KCl 60 - 100 kg/ha 60 Aplikasi Bio P + PHPT - Waspadai Serangan cendawan 75 Aplikasi Bio P + PHPT - Serangan cendawan + monitoring HPT 90 Pemupukan II Aplikasi Bio P + PHPT - Dosis Urea 75 - 100 kg, KCl 50 kg/ha - Melakukan pengendalian HPT sesuai dengan tingkat serangan, monitoring tanaman 92 40 105 Aplikasi Bio P + PHPT - Melakukan pengendalian HPT sesuai dengan tingkat serangan, monitoring tanaman - Cara : rimpang disemprot dengan air slang secara hati - hati - Melakukan pengendalian HPT sesuai dengan tingkat serangan, monitoring tanaman - Melakukan pengendalian HPT sesuai dengan tingkat serangan, monitoring tanaman 120 Panen Jahe muda 125 Aplikasi Bio P + PHPT 145 Aplikasi Bio P + PHPT 180 PANEN MUDA atau Aplikasi Bio P + PHPT - Panen muda untuk konsumsi segar/asinan jahe - Melakukan pengendalian HPT sesuai dengan tingkat serangan, monitoring tanaman 210 PHPT 240 Panen Jahe Tua - Melakukan pengendalian HPT sesuai dengan tingkat serangan, monitoring tanaman - Ciri - ciri : tanaman layu, batang semu mati, daun menguning, tidak ada pertumbuhan (dapat untuk benih) 41 BUDIDAYA SEMANGKA FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z Umur HST - 30 KEGIATAN Pembukaan lahan Penggemburan lahan - 20 Pembuatan bedengan Pengapuran - 15 Pemberian pupuk kandang Pemberian pupuk dasar - 14 KETERANGAN - Pembukaan lahan, penyemprotan herbisida jika diperlukan pada lahan yang sangat luas. - Pembajakan, pencangkulan dan penggaruan - p = 12-15 m; l = 85-100 cm; t = 30-50 cm (lebar petakan untuk menjalar 2,15-2,5 m, jika tanam sistem hamparan); l parit = 50 cm; dalam = 20-25 cm; jarak antar bedengan = 3-3,5 m - Pengapuran dengan dosis 175-350 kg/Ha. Kemudian tanah diaduk rata dan disiram air - Dosis 4,65 ton/Ha untuk semangka non biji, sedangkan untuk semangka berbiji (penyerbuk) 0,5 ton/Ha - Dosis ZA = 260 kg, urea = 150 kg, SP-36 = 95 kg, KCl = 265 kg, Borat = 6,5 kg dan Furadan = 24 kg Pembibitan Penyiapan media semai - Menggunakan polybag berukuran 8 x 10 cm 2, dengan media semai tanah : pupuk kandang (2 : 1), SP-36, Furadan Perlakuan benih (untuk semangka non biji) - Benih diamplas 2-3 kali, diretakkan dengan gunting kuku, pencucian guna menghilangkan lendir ,benih dicelupkan selama 5 menit dalam larutan fungisida (Previcure N 2ml/l), serta pemerahan benih selama 1-2 hari. Perlakuan benih (untuk semangka berbiji) - Biji direndam selama 4-6 jam, - Diperam selama 1 hari - 10 Penanaman benih - Cara : posisi tidur dan ujung calon akar menghadap ke bawah -10 – 0 Perawatan Pembibitan Pengendalian HPT - Penyemprotan Decis, Dithane dan Antracol Aplikasi Bio P - Dosis 0,5 liter/Ha Penyiraman - Dilakukan setiap hari -7 Aplikasi Bio P untuk tanah - Dosis 1-1,5 liter/Ha -4 Pemasangan mulsa - Cara : ujung-ujung mulsa dijepit dengan 42 bamboo -2 Pembuatan lubang tanam 0 Penanaman - Jarak tanam 65-70 cm, untuk 1 baris tanam. Lebar bedengan 85-90 cm. Jika 2 baris, maka lebar bedengan 110-120 cm, Jarak tanam 75-80 cm. Pembuatan lubang dengan model zigzag. - Umur bibit 10-14 hari 0–7 Penyulaman - Dilakukan segera pada tanaman yang mati 3–7 Pemasangan turus dan para-para - Untuk penanaman sistem turus, 2 turus disilangkan di ¾ tinggi turus, kemudian dikaitkan gelagar memanjang. Aplikasi Bio P dan PHPT - Waspada pada hama kutu, tungau, ulat, kumbang daun, penyakit layu fusarium, rebah batang dan layu bakteri - 8 7 – 20 Pemangkasan cabang Minggu ke 3, bulan ke 2 Pupuk daun - Cabang utama di titik tumbuh dengan gunting yang telah direndam fungisida - Cabang - cabang yang baru tumbuh 20 cm dipangkas, disisakan 2 cabang yang sehat. - Cabang sekunder di bawah daun ke 14 dipangkas dan disisakan 2 cabang yang sehat. - Waspada pd hama kutu, tungau, ulat, kumbang daun, penyakit layu fusarium,antraknosa, kresek, layu bakteri - Pupuk multimicro mengandung Kalsium 21 Pemupukan susulan - 3 kg NPK / 200 l / 200 cc / tanaman 24 Aplikasi Bio P + PPHT - Waspada pd hama kutu, tungau, ulat, kumbang daun serangan virus,antraknosa, kresek, layu bakteri - Pupuk multimicro mengandung Kalsium Minggu ke 4, bulan ke 2 Pemangkasan cabang se-kunder Mgg ke 1, bln ke 3 17 Aplikasi Bio P + PPHT Pupuk daun 25 – 39 Penyerbukan buatan 26 Penyiangan gulma - Dilakukan pada pagi hari (06.00-10.00). Bunga jantan dikumpulkan dalam 1 wadah, bunga betina pada ruas ke 13 dan 20 dipelihara. - Pembersihan dari gulma di sekitar tanam 27 Pemupukan susulan - 3 kg NPK / 200 l / 200 cc / tanaman 28 Pemasangan sex pheramon - Mencegah lalat buah 29 – 43 Penjarangan buah - Maksimal 2 bunga yang dipelihara pada 1 cabang induk 43 30 Aplikasi Bio P + PPHT Pupuk daun - Waspada pd hama kutu, tungau, ulat, kumbang daun serangan virus,antraknosa, kresek, layu bakteri - Pupuk multimicro mengandung Kalsium 33 Pemupukan susulan - 3 kg NPK + 2 kg KNO3 / 200 cc / tanaman 36 Pemberian seresah dan alas buah 37 Aplikasi Bio P + PPHT Pupuk daun - Buah sebesar kepalan tangan orang dewasa mulai diletakkan di para-para. Jika posisi buah di atas para-para, diletakkan anyaman bambu/besek, kemudian diikatkan pada gelagar sehingga posisinya menggantung - Waspada pd hama kutu, tungau, ulat, kumbang daun serangan virus,antraknosa, kresek, dll. - Pupuk multimicro mengandung Kalsium 41 Penyiangan - Pembersihan dari gulma di sekitar tanam 43 Pemupukan Susulan - 3 Kg NPK + 2 kg KNO3/200 l/200 cc/tanaman - 2x seminggu dari berumur 56 - 77 hari 43 – 54 Pembalikan buah 44 Aplikasi Bio P + PPHT Pupuk daun 52 – 63 Panen - Waspada pd hama kutu, tungau, ulat, kumbang daun serangan virus, antraknosa, kresek, dll. - Pupuk multimicro mengandung Kalsium - Umur panen semangka non biji 65 - 85 tergantung faktor ketinggian setempat 44 BUDIDAYA MELON FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z Umur HST KEGIATAN Pemilihan lokasi - Ketinggian tempat akan berpengaruh pada rasa melon - 30 - Ketersediaan air - Dekat dengan jalan raya Pengolahan lahan Membuat bedengan atau guludan - 15 Pemberian pupuk kandang - 12 Penyemaian benih Pengisian polybag Perlakuan benih - 10 Penanaman benih di polybag Perawatan bibit Aplikasi Bio P & PHPT Pemupukan -7 Aplikasi Bio P utk tanah -5 Pemasangan mulsa KETERANGAN - < 300 m dpl, ukuran buah besar tetapi kopong, tidak tahan lama & kurang manis, karena umur tanaman lebih singkat shg pembentukan gula blm maks. > 500 mdpl, buah lebih manis ttp ukuran kecil. Yg ideal pd ketinggian 400 m dpl - Ketersediaan air merupakan faktor penting - t = 30 - 50 cm, l = 90 - 120 cm, utk parit 40 50 cm, sedangkan panjang bedeng disesuaikan, biasanya 12-15 m - Dosis 20 - 24 ton/ha utk ppk kandang, dosis kapur 1,5 ton/ha + pengapuran atau kalmag - Dapat dilakukan di rumah semai, bak semai atau polybag - Tanah ditambah furadan + ppk kandang + NPK - Benih direndam dlm air hangat selama 12 jam kmd benih ditebar diatas kapas yg telah dibasahi air. Disimpan di oven dgn suhu 300 - 310 C selama 24 jam - Melatih benih beradaptasi terkena cahaya matahari. Setiap pagi hingga pkl 10.00 plastik sungkup dibuka. Pkl 14.00 lakukan penyiraman - Penyiraman setiap hari - Dosis 0,5-1 liter/Ha. Pestisida yang digunakan Decis, Antracol dan Dithane dengan konsentrasi 0,5 ml/l air - NPK (15 : 15 : 15) 1 kg / 200 L air, tiap tanaman 100 cc - Dosis 1,5 l/ha - Mulsa dijepit dengan bambu pada ujungujungnya 45 -3 Pembuatan lubang tanam 0 Penanaman 1-7 Penyulaman 4 Aplikasi Bio P & PHPT 5 Pemupukan 7 Pemasangan turus 12 Pemupukan 13 Aplikasi Bio P Pengendalian HPT Pupuk multimicro 15 19 Penyiangan Pemupukan 20 Aplikasi Bio P Pengendalian HPT 21 Pupuk multimicro Perempelan 26 Pemupukan 27 Pemangkasan 28 Aplikasi Bio P Pengendalian HPT Pupuk multimicro - Jarak tanam 60 x 60 cm, 60 x 70 cm, dibuat zigzag. - Bibit siap ditanam pada umur 8-10 hst, tanam sore hari - Penyulaman segera pada tanaman yang mati - Dosis 0,5-1 liter/Ha. Pestisida yang digunakan Decis, Antracol dan Dithane dengan konsentrasi 0,5 ml/l air - NPK (15 : 15 : 15) 2 kg / 200 L air, tiap tanaman 200 cc - Dipasang 15-20 cm dari tepi bedengan, p = 200-225 cm, l = 3,5 - 4 cm, t = 1-2 cm - NPK (15 : 15 : 15) 3 kg / 200 L air, tiap tanaman 200 cc - Dosis 0,5-1 liter / Ha. - Decis, Antracol & Dithane dgn konsentrasi 1 ml/l air - Pupuk yang mengandung Mg dan Kalsium - Pembersihan lahan agar bebas gulma - NPK (15 : 15 : 15) 3 kg / 200 L air, tiap tanaman 200 cc. Kandungan P dan K lebih besar dibanding N - Dosis 0,5-1 liter / Ha. - Decis, Antracol & Dithane dgn konsentrasi 1 ml/l air - Pupuk yang mengandung Mg dan Kalsium - Tunas yang terbentuk di ketiak daun pada ruas 1-9 dihilangkan, tunas pada ruas ke 10-14 dipertahankan (dari tunas itu akan keluar tunas bunga) - NPK (15 : 15 : 15) 3 kg / 200 L air, tiap tanaman 200 cc. Kandungan P dan K lebih besar dibanding N - Ujung cabang tempat buah dipelihara, dipangkas menyisakan 1 lembar daun. Ujung tanaman dipangkas, secara keseluruh- an 25-30 lembar daun dipelihara. - Dosis 0,5-1 liter / Ha. - Decis, Antrocol & Dithane dgn konsentrasi 1 ml/l air - Pupuk yang mengandung Mg dan Kalsium 46 30 33 Penyiangan Pemupukan 37 Aplikasi Bio P Pengendalian HPT 40 45-60 Pupuk multimicro Pemupukan Panen - Pembersihan lahan agar bebas gulma - NPK (15 : 15 : 15) 3 kg / 200 L air, tiap tanaman 200 cc. Kandungan P dan K lebih besar dibanding N + 1 kg KNO3 - Dosis 0,5-1 liter / Ha. - Decis, Antrocol & Dithane dgn konsentrasi 1 ml/l air - Pupuk yang mengandung Mg dan Kalsium - NPK (15 : 15 : 15) 2 kg / 200 L air, tiap tanaman 200 cc. Kandungan P dan K lebih besar dibanding N + 2 kg KNO3 - Panen tergantung pada ketinggian lokasi tanam - Dataran rendah, umur 55 hari dapat dipanen, sedang untuk dataran tinggi panen dapat dilakukan pada umur 60-75 hari - Ciri-ciri : buah berjaring, lingkaran rekah seputar tangkai buah, jika varietas kulit kuning dipanen setelah warna merata. Tambahan (untuk kegiatan penyiraman) : Pada fase vegetatif, penyiraman dilakukan setiap 3 hari dengan volume 200 cc per tanaman. Jika sumber air mudah tersedia, dilakukan penggenangan dan dilanjutkan dengan penyiraman batang tanaman. Pada minggu ke 3 setelah tanam, pemberian air 5-7 hari sekali untuk merangsang pembungaan. Selama pemeliharaan buah, interval penyiraman 3-4 hari sekali. Penyiraman dikurangi menjadi 5-7 hari sekali apabila net mulai terbentuk, bila hujan turun air tidak boleh tergenang di saluran (kondisi lembab rawan jamur dan cendawan). Setelah net atau jaring terbentuk sempurna, tanaman disiram setiap 3-4 hari sekali. 47 BUDIDAYA NANAS MONOCULTUR FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z Umur HST KEGIATAN Pemilihan Lokasi KETERANGAN 15-21 Penyulaman - Ketinggian 400 – 1400 m dpl, suhu 25 – 28 °C, rH = 70 % ,memiliki musim kering yang tegas - Tanah diolah dengan kedalaman ± 40 cm (galur bedeng) - Lubang tanam diberi pupuk kandang 10 – 20 ton/ha, agar gembur - Jika perlu diberi rock phosphat,dolomit - Dosis per lobang : Urea = 20 gr, SP – 36 = 20 gr, Kies = 10 gr - Aplikasikan dengan semprot/disiram/bersama ppk kandang - Jarak tanam (50 + 75) x 40 cm atau (40 +60) x 40 cm / 40 x 50 cm - Tanam bibit yang telah berdaun 4 – 5 atau 20 – 30 cm pada tanah kondisi lembab - Sulam tanaman yang mati/busuk/kering 15-21 Penyiangan - Penyiangan terhadap gulma segera 35-40 Pemupukan I + Bio P 2000 Z 60-75 Penjarangan/Pemeliharaan - Pupuk dengan dosis : N = 50 kg/ha, P = 10 kg/ha, K = 30 kg/ha - Usahakan 1 pohon perlubang -30 Olah lahan I -15 Pemberian Pupuk Kandang -7 Pemupukan dasar -3 Aplikasi Bio P utk tanah 0 Penanaman (Populasi = 40.000 – 50.000 tan/ha) 90 Aplikasi Bio P 2 + PHPT 120 Penyiangan & Pembumbunan + Penyemprotan Bio P 2000 Z 180 Pupuk Susulan 1 + Bio P 2000 Z (± 6 bl) Pupuk Susulan 2 + Bio P 2000 Z (± 9 bl) Persiapan Buah & Pemeliharaan 270 275 Panen - Aplikasi sesuai dosis dan untuk HPT secara bijaksana - Setelah penyiangan dengan perempelan cabang yang tidak produktif, dilanjutkan dengan pembumbunan - Pupuk dengan dosis : N = 50- 60 kg/ha, P = 20 kg/ha, K = 40 kg/ha - Pupuk dengan dosis : N = 50- 80 kg/ha, K = 50 kg/ha dan Aplikasi bio P 2000 Z - Aplikasi sesuai dosis dan untuk HPT secara bijaksana - Umur panen tergantung varietas - Ciri –ciri siap panen : Green Mature, daun kelopak tambahan siap mengering, buah menggema jika diketuk, dipegang/pijit mudah rekah, beraroma. 48 BUDIDAYA NANAS TUMPANG SARI FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z Umur HST KEGIATAN Pemilihan Lokasi KETERANGAN 15-21 Penyulaman - Ketinggian 400 – 1400 m dpl, suhu 25 – 28 °C, rH = 70 %, memiliki musim kering tegas - Tanah diolah dengan kedalaman ± 40 cm (galur bedeng) - Lubang tanam diberi pupuk kandang 10 – 20 ton/ha, agar gembur - Jika perlu diberi rock phosphat,dolomit - Dosis : Urea = 20 gr, SP – 36 = 20 gr, Kies = 10 gr/pohon - Aplikasikan dengan semprot/disiram/bersama ppk kandang - Jarak tanam (60 + 100) x 40 cm atau (50 + 150) x 40 cm - Tanam bibit yang telah berdaun 4 – 5 atau 20 – 30 cm pada tanah kondisi lembab - Sulam tanaman yang mati/busuk/kering 15-21 Penyiangan - Penyiangan terhadap gulma segera 35-40 Pemupukan I + Bio P 2000 Z 60-75 Penjarangan/Pemeliharaan - Pupuk dengan dosis : N = 50 kg/ha, P = 10 kg/ha, K = 30 kg/ha - Usahakan 1 pohon perlubang -30 Olah lahan I -15 Pemberian Pupuk Kandang -7 Pemupukan dasar -3 Aplikasi Bio P utk tanah Penanaman 0 90 25.000 – 31.000 tan/ha Aplikasi Bio P 2 + PHPT - Aplikasi sesuai dosis dan untuk HPT secara bijaksana 120 Penyiangan & Pembumbunan - Setelah penyiangan dengan perempelan + Penyemprotan Bio P 2000 Z cabang yang tidak produktif, dilanjutkan dengan pembumbunan 180 Pupuk Susulan 1 + Bio P 2000 Z - Pupuk dengan dosis : N = 45- 50 kg/ha, P = 10 kg/ha, K = 30 kg/ha 270 Pupuk Susulan 2 + Bio P 2000 Z - Pupuk dengan dosis : N = 30- 50 kg/ha, K = 30 kg/ha dan Aplikasi bio P 2000 Z 275 Persiapan Buah & Pemeliharaan - Aplikasi sesuai dosis dan untuk HPT secara bijaksana Panen - Umur panen tergantung varietas - Ciri –ciri siap panen : Green Mature, daun kelopak tambahan siap mengering, buah jika dipegang/pijit mudah rekah, beraroma. Catatan:Tumpang sari dg jenis kacang-kacangan, bila tumpang sari dg jagung pemupukan nanas menyesuaikan dengan panen jagung (setelah panen jagung). 49 BUDIDAYA TEBU FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z Umur KEGIATAN KETERANGAN -30 Pengolahan tanah - Penggemburan tanah -20 - Pembuatan got/parit -7 - Pembuatan lubang tanam -2 Aplikasi Bio P untuk tanah 0 Penanaman Pada lahan perkebunan/bekas sawah - Tanah dibalik dgn cangkul agar udara dapat masuk ke dalam tanah secara baik kemudian diratakan - Jika diperlukan penggunaan pupuk kandang + kompos bekas gilingan 10-50 ton/ha (semprot dengan Bio P 2000 Z) - Got keliling, yaitu got yang mengelilingi lahan. Lebar = 60 cm, kedalaman 90 cm - Got mujur, got yang posisinya sejajar dengan bakal juringan (lubang tanam). L = 60 cm, kedalaman 80 cm, jarak antar got mujur = 50 m. - Got malang,got yang tegak lurus dengan bakal juringan. L = 50 cm, kedalaman = 70 cm, jarak antar got = 10 m - Dibuat dengan kedalaman 30 cm, l = 40 cm, jarak pusat antar juringan 1 m / 60 cm dari tepi lubang ke tepi lubang sebelahnya, Selanjutnya masukan bagas sisa giling yang telah difermentasi dengan Bio P2000Z cara cepat sebanyak 10 - 40 ton/ha. Diberi pupuk SP - 36 150 - 200 kg/ha, Urea 50 kg/ha dan KCl 50 Kg/ha (campur). Berikan Bio P 2000 Z Granule tinggi mikorhyza. - Dosis 1 l/ha (konsentrasikan di daerah lubang tanam di atas bantalan bagas dengan tambahan pupuk organik cair pelengkapnya) - Juringan diberi tanah yang gembur sebagai media tanam. - Bibit adalah bibit stek yang terdiri dari 2 jenis yaitu: bibit rayungan ( bibit yang mata tunasnya telah tumbuh) dan bibit bagal (bibit yang mata tunasnya belum tumbuh) - Cara : tanah digaris dengan kedalaman + 5 - 10 cm, mata bibit menghadap ke samping kemudian bibit-bibit ditimbun dengan tanah (jarak tanam agar disesuaikan dengan varietas dan kesuburan tanah) 50 5-7 7 14 15 21 1 bln 37 - Juringan sepanjang 10 m dapat ditanam 2530 bibit bagal bila posisi lurus, 40-50 bibit bagal bila posisi selang - seling Penyulaman I - Ciri - ciri bibit mati yaitu apabila sepanjang (Untuk bibit Rayungan) 50 cm juringan, tidak ada bibit yang tumbuh. Pemupukan I *) - Pemakaian ZA/Urea dosis 200 kg/ha dan (Untuk bibit Rayungan) KCL 100 - 200 kg/ha dan TSP 100 Kg/ha. Cara : Menugal juringan sedalam 10 cm dan berjarak 10 cm dari bibit Pemupukan II *) - Pemakaian ZA dosis 200 kg/ha dan KCL (Untuk bibit bagal) 100 - 200 kg/ha. Cara : Menugal juringan sedalam 10 cm dan berjarak 10 cm dari bibit Aplikasi Bio P 2000 Z utk tanaman + PPHT - (Pada Ratoon tinggal memperbaiki **) bedengan/penggemburan dan pemupukan serta penyemprotan calon-calon tunas ratoon) Waspada pada serangan hama penggerek pucuk, penggerek batang,penyakit fusarium Pokkahbung Penyiangan I - Pembersihan dari gulma Penyulaman I (Untuk bibit bagal) Penimbunan I Penyulaman II (Untuk bibit Rayungan) - Ciri - ciri bibit mati yaitu apabila sepanjang 50 cm juringan, tidak ada bibit yang tumbuh. - Penurunan tanah, apabila telah tumbuh 40 50 mata tunas - Apabila dalam 1 juringan belum tumbuh 90 tunas - 38 Pemupukan II (Untuk bibit Rayungan) - Pemakaian ZA dosis 250 kg/ha dan KCL 200 kg/ha. Cara : Menugal juringan sedalam 10 cm dan berjarak 10 cm dari bibit 40 Aplikasi Bio P dan PPHT 42 Penyiangan II - Penyemprotan Bio P 2000 Z di daerah perakaran dan pucuk tumbuh tanaman. Waspada pada serangan hama penggerek pucuk, penggerek batang,penyakit fusarium Pokkahbung - Pembersihan dari gulma 45 Pemupukan II (Untuk bibit bagal) 2 bln Penyulaman II - Pemakaian ZA dosis 250 kg/ha dan KCL 200 kg/ha. Cara : Menugal juringan sedalam 10 cm dan berjarak 10 cm dari bibit - Apabila dalam 1 juringan belum tumbuh 90 tunas 51 2 bln Aplikasi Bio P dan PPHT 2-2,5 bln Pembumbunan II 63 hari Penyiangan III 3 bln Aplikasi Bio P dan PPHT 3-3,5 bln Pembumbunan III 93 hari Penyiangan IV 4 bln Aplikasi Bio P dan PPHT Penyiangan V 4-5 bln Pembumbunan IV 7 bln Penyiangan VI 11 bln Penyiangan VII 12-13 bln Panen - Waspada pada serangan hama penggerek pucuk, penggerek batang,penyakit fusarium Pokkahbung - Penurunan tanah, apabila telah tumbuh 115 - 135 mata tunas - Pembersihan dari gulma - Waspada pada serangan hama penggerek pucuk, penggerek batang,penyakit fusarium Pokkahbung - Penurunan tanah, apabila telah tumbuh 140 tunas per juring - Pembersihan dari gulma - Penyemprotan Bio P 2000 Z untuk daerah batang perakaran; Waspada pada serangan hama penggerek pucuk, penggerek batang,penyakit fusarium Pokkahbung - Pembersihan dari gulma + pengelupasan daun kring - Penurunan tanah, apabila telah ada 4-5 ruas batang di atas tanah - Pembersihan dari gulma + pengelupasan daun kring - Pembersihan dari gulma + pengelupasan daun kring - Catatan : *) Sesuai kondisi ketersediaan air setempat dan kesuburan tanah setempat. Untuk menghindari serangan ledakan hama dan penyakit atau mendapatkan produktivitas yang lebih tinggi dapat ditunjang dengan memanfaatkan varietas yang sesuai. **) Penyemprotan Bio P 2000 Z dapat dipacukan pada umur tanaman 1,5 bulan samapai 3 bulan dengan mempersering interval penyemprotan dengan lebih meng encerkan dosis fermentasi. 52 BUDIDAYA NILAM FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z Umur HST KEGIATAN Pemilihan lokasi -30 -25 Pengolahan tanah I Pembibitan - 15 Pengolahan tanah II -5 Pembuatan lubang tanam -3 0 Aplikasi Bio P untuk tanah Penanaman 10 15 Penyulaman Aplikasi Bio P 1 + PHPT 30 Penyiangan dan pembumbunan Pupuk Susulan I 32 Aplikasi Bio P 2 + PHPT 45 Aplikasi Bio P 3 + PHPT 60 Aplikasi Bio P 4 + PHPT KETERANGAN Pilih lokasi : Ketinggian = 100 - 400 m dpl, suhu 18 - 270C, pH= 6 - 7, RH = 60 - 70 % Tanah dibajak dan digaru - Menanam bibit stek pada persemaian. Stek berasal dari induk berumur 6 – 12 bln. Media semai, tanah : pasir (2 : 1) + ppk kandang. Siram pagi - sore + larutan Bio P, 1 minggu sekali - Pemberian pupuk kandang 10 - 20 ton/ha - Pembuatan bedengan L = 1,5 m, t = 30 cm, jarak antar bedeng = 40 - 50 cm. Jika diperlukan dapat diberikan dolomit - Volume lubang = 15 x 15 x 15 cm, jarak tanam 40 x 40, 40 x 50, 50 x 50 cm - Dosis 1 - 1,5 l/ha, dengan disiramkan - Menanam bibit yang sehat dan seragam - Lakukan penyiraman pagi – sore - Menyulam segera tanaman yang mati - Waspada terhadap ulat tanah, gangsir, belalang, thrips - Setelah gulma dari lingkungan pertanaman dibersihkan segera lakukan pembumbunan - Pupuk dengan Urea, dosis 75 kg, ZA 75 kg, SP-36 75 kg, KCl 50 kg/ha - Intensif dan merata, aplikasi secara tepat dan benar - Waspada pada hama thrips, belalang, wereng, ulat grayak, ulat jengkal, walang sangit, penyakit karena cendawan, virus dan bakteri. - Intensif dan merata, aplikasi secara tepat dan benar - Waspada pada hama thrips, belalang, wereng, ulat grayak, ulat jengkal, walang sangit, penyakit karena cendawan, virus dan bakteri. - Intensif dan merata, aplikasi sesuai yang dianjuran 53 75 Aplikasi Bio P 5 + PHPT 3 bln Pupuk susulan II 5 bln Pupuk susulan III 7-9 bln Panen - Waspada pada hama thrips, belalang, wereng, ulat grayak, ulat jengkal, walang sangit, penyakit karena cendawan, virus dan bakteri. - Intensif dan merata, aplikasi secara tepat dan benar - Waspada pada hama thrips, belalang, wereng, ulat grayak, ulat jengkal, walang sangit, penyakit karena cendawan, virus dan bakteri. - Dosis dari Urea 50 kg, ZA 50 kg, KCl 25 kg/ha - Dosis dari Urea 25 kg, ZA 25 kg, KCl 13 kg/ha - Waktu panen pagi/sore hari. Pada waktu panen batang dipotong 15 cm dari tanah dengan menggunakan sabit. Batang & daunnya disuling. Umur produktif s/d 3 tahun, selanjutnya peremajaan. Panen berikutnya 3-4 bulan sekali. Pd umur 2-4 minggu setelah panen lakukan pemupukan dg dosis : 75 kg Urea, 75 kg SP- 36, 54