PENGANTAR EKONOMI MAKRO TEORI KONJUNGTUR (SIKLUS EKONOMI) Kelompok 8 Kadek Egiana Sandy (1907531108) Ida Bagus Kade Diva Jati Darma Kusuma (1907531110) Yesi Dewi Crysti Nainggolan (1907531196) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Tahun Ajaran 2019/2020 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan paper mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro. Adapun judul yang dibahas dalam peper ini yaitu mengenai Teori Konjungtur (Siklus Ekonimi). Kami sangat menyadari bahwa peper ini masih memiliki banyak kekurangan, baik dalam teknik penulisan maupun materi. Atas segala kekurangan kiranya para pembaca dapat memberi kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan pembuatan paper di masa yang akan datang. Semoga paper ini dapat dengan mudah dimengerti oleh siapapun yang membacanya. Tidak lupa kami ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu pembuatan paper. Sekiranya agar informasi yang terdapat di dalam paper ini dapat memberi pengetahuan bagi khalayak umum khususnya mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis. Denpasar, 13 April 2020 Penulis PENDAHULUAN Latar Belakang Konsep flow dan konjungtur selalu berkaitan sebab terjadi aliran/flow yang menjelaskan tentang konjungtur itu sendiri dalam ekonomi. Berbicara tentang konjungtur, tidak dapat lepas dari sistem ekonomi. Sistem ekonomi suatu negara, akan selalu mengalami gelombang pasang surut pertumbuhan ekonomi beserta indikator-indikatornya seperti kesempatan kerja, investasi, tabungan, tingkat suku bunga, besarnya anggaran negara. Makalah ini membahas tentang Teori Konjungtur dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan kami bahas adalah sebagai berikut. 1. Apa yang dimaksud dengan konjungtur? 2. Apa saja tahapan-tahapan dalam konjungtur? 3. Apa saja teori-teoroi terjadinya konjungtur? 4. Bagaimana cara mengelola konjungtur? Tujuan Penulisan Tujuan penulisan peper ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan konjungtur 2. Untuk mengetahui apa saja tahapan-tahapan dalam konjungtur 3. Untuk mengetahui apa saja teori-teoroi terjadinya konjungtur 4. Untuk mengetahui bagaimana cara mengelola konjungtur ISI KONJUNGTUR (SIKLUS EKONOMI) A. Pengertian Konjungtur Menurut Sadono, konjungtur adalah kenyataan yang berlaku dalam perekonomian yang menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi tidak berkembang secara teratur tetapi mengalami kenaikan atau kemunduran yang selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu. B. Tahap-Tahap Konjungtur Tahap - tahap konjungtur dibagi menjadi empat tahap yaitu : 1. Tahap Depresi atau Kemerosotan Kegiatan ekonomi semakin merosot yang terjadi karena banyak produksi berkurang, banyak perusahaan tutup karena rugi, banyak terjadi pengangguran. Karena pendapatan masyarakat berkurang, permintaan masyarakat sedikit, sehingga penjualan hanya sedikit. Harga barang merosot dan dalam hal ini pandangan para pengusaha menjadi sangat pesimis. Kegiatan ini juga disebut sebagai "konjungtur rendah". Adapun ciri__ciri perekonomian pada kondisi depresi : Tingginya pengangguran Kapasitas produksi yang menganggur cenderung tidak padamengalamni kerugian besar Rasa pesimis yang mendalam dikalangan para penngusaha beroperasi dari 2. Tahap Ekspansi (Prosperity) Yaitu tahap kegiatan ekonomi dalam perkembangan atau pertumbuhan yang cepat sampai tercapai puncak kegiatan (sering juga disebut"boom" atau"hausse"). Tetap setelah beberapa waktu mulai timbul kemacetan - kemacetan dan hambatan - hambatan yang akhimya menyebabkan situasi berubah atau berbalik menjadi kemunduran. Adapun ciri-ciri perekonomian pada kondisi ckspansi : Tingkat permintaan agregat kuat dan naik Peningkatan permintaan untuk barang-barang impor dan jasa Meningkatnya investasi dan keuntungan perusahaanMeningkatnya produtivitas 3. Tahap Resesi atau Kelesuan Semula kemacetan - kemacetan yang timbul menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi terhenti (stagnasi) dan / atau mundur sedikit. Kalau kelesuan itu berlangsung lama, dimana semua sektor ekonomi ikut terkena dampak, maka kelesuan tersebut dapat menjadi kemerosotan. Adapun ciri - ciri perekonomian pada kondisi resesi : Turunnya daya beli akibat inflasi yang tinggi, harga naik, daya beli turun,masyarakat mengurangi belanja, dan memilih untuk lebih banyak menabung. Turunya investasi akibat turunnya konsumsi, produksi berlebilhan,investasi tidak diperlukan. Turunnya kesempatan kerja akibat investasi turun, lowongan kesempatankerja tidak ada, pengangguran menjadi meningkat, 4. Tahap Recovery atau Pemulihan Kegiatan ekonomi mulai normal kembali sehingga ada dorongan untuk menghidupkan kembali kegiatan produksi. Dengan demikian pengangguran berkurang jumlahnya. Penjualan mulai bertambah dan hanga harga dapat naik sedikit. Pandangan dunia bisnis mejadi lebih optimis lagi, dan mulai ada lagi pengusaha yang mulai dengan usaha-usaha baru. Kehidupan ekonomi mulai nommal kembali.Adapun ciri-ciri perekonomian pada kondisi recovery : Membaiknya indikator ekonomi Suku bunga turun, inflasi berhasil dikendalikan, gejolak buruh turun, nilaimata uang mulai stabil Meningkatnya investasi Adanya stimulus, rangsangan ekonomi (melalui pengeluaran pemerintah), bagusnya indikator makro, pelaku usaha mulai optimis akan hari kedepannya dan perusahaan mulai mengkaji investasi baru. C. Teori Terjadinya Konjungtur Teori konjungtur Menurut Sadono, konjungtur adalah kenyataan yang berlaku dalam perekonomian yang menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi tidak berkembang secara teratur tetapi mengalami kenaikan atau kemunduran yang selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu. Gambaran atau grafik mengenai konjungtur adalah suatu grafik yang menunjukkan perubahan pendapatan nasional dan kegiatan ekonomi dari satu waktu ke waktu lain. Ekonomi tidak bisa tumbuh terus tanpa batas. Kehidupannya selalu ditandai oleh fluktuasi dengan periode meningkatnya kegiatan ekonomi, disusul dengan titik puncak yang sekaligus merupakan titik balik (the upper turning point). Terjadi krisis, yang disusul dengan periode menurunnya kegiatan ekonomi, atau baisse, sampai tingkat pertumbuhan dan besaran-besaran makro ekonomi lainnya mencapai titik paling rendah. Terjadilah titik balik terendah (the lower turning point), disusul dengan periode kenaikan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi, atau economic boom, atau hausselagi. Gejala pasang surutnya kegiatan ekonomi secara periodik di dalam teori ekonomi disebut business cycle atau conjunctur. Gelombang konjungtur (economic cycle) adalah naik turunnya kegiatan ekonomi dari waktu ke waktu (Business Cycle). Naik turunnya kegiatan ekonomi membentuk satu gelombang. Fluktuasi atau perubahan yang terjadi kegiatan perekonomian disebut sebagai konjungtur atau business cycle. Yang menjadi pokok permasalahan timbulnya konjungtur menurut teori moneter adalah jumlah uang yang beredar di masyarakat. Apabila masyarakat banyak memegang uang, maka akan timbul kecenderungan mempergunakan uangnya untuk keperluan konsumsi dan investasi, sedangkan sebaliknya, apabila uang sulit diperoleh, maka pengeluaran dunia bisnis dan masyarakat juga akan berkurang. Pengurangan jumlah uang sampai pada tingkat minimum ini akan menghalangi upaya dari perusahaan untuk melakukan ekspansi. Kecenderungan masyarakat untuk mengurangi tingkat konsumsinya dan lebih banyak melakukan kegiatan menabung akan menyebabkan pengeluaran total tidak akan mencukupi untuk mempekerjakan semua angkatan kerja. Besarnya tingkat tabungan masyarakat ini, walaupun bisa dijadikan sebagai sumber investasi tapi kurang menguntungkan karena adanya tabungan masyarakat tersebut diikuti dengan rendahnya tingkat konsumsi masyarakat. Investasi sebagai kekuatan pendorong yang menentukan konjungtur akan berpengaruh terhadap gerakan konjungtur. Adanya peperangan, penemuan tambang emas, kejadian-kejadian politik, dan perubahan cuaca juga menyebabkan terjadinya goncangan ekstern yang mendorong timbulnya konjungtur. Goncangan-goncangan ini akan memberikan dorongan ke atas maupun ke bawah pada sistem perekonomian dan akan lebih diperkuat lagi oleh faktor-faktor intern. Pengaruh dari adanya konjungtur terhadap perekonomian Indonesia sangat terasa pada neraca perdagangan Indonesia. Hal ini disebabkan karena Indonesia selama ini mengadakan hubungan dagang dengan negara-negara di dunia, karena itu terjadinya perubahan volume ekspor dan impor akan tampak sekali. Selain berpengaruh terhadap neraca perdagangan aktivitas perekonomian di dalam negeri, juga akan berpengaruh terhadap aktivitas usaha, penyerapan tenaga kerja, tingkat investasi, tingkat harga di dalam negeri, dan sebagainya. Usaha pemerintah Indonesia untuk menanggulangi akibat adanya konjungtur adalah melalui beberapa kebijaksanaan fiskal dan moneter seperti deregulasi, diberlakukannya undang-undang perpajakan yang baru, dan menjaga kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang asing. Teori terjadinya konjungtur menurut beberapa para ahli : 1) Jevons dan Moore (1923): Fluktuasi kegiatan ekonomi terjadi karena adanya perubahan alam 2) Pigou (1927): Fluktuasi kegiatan ekonomi terjadi karena adanya faktor psikologis para pelaku bisnis (harapan pesimistis atau optimistis) 3) Mitchell (1951): Fluktuasi kegiatan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sistem ekonomi kapitalis-liberalis. 4) Malthus (1936): penyebab munculnya krisis ekonomi karena adanya kekurangan konsumsi (under consumption). Alasan: sektor industri manufaktur makin berkembang dan masyarakat lebih banyak melakukan kegiatan ekonomi pada sektor tersebut. 5) Hawtrey (1928) dan Friedman (1957): Fluktuasi ekonomi disebabkan oleh sistem moneter dan sistem kredit. 6) Shcumpeter (1934) menyebut penyebab utama tidak stabilnya inovasi teknologi. 7) Lucas danBarro (1976), Fisher (1979), dan Phelps (1997): Ekspektasi masyarakat yang rasional sebagai penyebab fluktuasi ekonomi. 8) Keynes : Sistem moneter dan kredit bukan penyebab, tetapi merupakan akibat. Penyebab utama adalah tidak stabilnya investasi. 9) Siklus konjungtur kegiatan ekonomi menurut Ellis (1991) berbeda-beda : Kondratif: setiap 50 tahun sekali Juglar: 11 tahun sekali Kitchin: 4 tahun sekali Batra (1990): 60 tahun sekali Mubyarto: 7 tahun sekali untuk perekonomian Indonesia D. Pengelolaan konjungtur Konjungtur dalam perekonomian tidak dapat terhindari, yang dapat dilakukan adalah mengelolanya agar dampak negatifnya dapat ditekan seminimal mungkin, sementara pola siklus diusahakan stabil meningkat. Dalam arti, simpangan gerak naik turun output diusahakan tidak terlalu lebar, sementara kecenderungan output jangka panjang terus meningkat. Perekonomian yang ideal adalah perekonomian yang terus menerus bertumbuh, tanpa satu tahun bahkan satu triwulan pun mengalami penurunan. Pertumbuhan tersebut disertai stabilitas harga dan kesempatan kerja yang terbuka luas. Perekonomian seperti ini dipercaya akan mampu memberikan kemakmuran dan keadilan bagi rakyatnya umumnya perekonomian indonesia mengalami gelombang pasang surut, setidak-tidaknya dilihat dari perkembangan tingkat output dan harga. Gelombang naik turun tersebut relatif teratur dan terjadi berulang-ulang dengan rentang waktu (durasi) yang bervariasi. Ada yang berdurasi pendek, menengah, dan panjang a. Kebijakan jangka pendek Target utama jangka pendek adalah mengatasi perbedaan output riil dengan output natural. b. Kebijakan jangka panjang Target yang ingin dicapai dalam janka panjang, selain memperkecil simpangan tingkat pertumbuhan ekonomi, juga pencapaian pertumbuhan yang tinggi. Sebab, simpangan yang kecil tidak banyak artinya jika perekonomian bertumbuh lamban. E. Kasus Konjungtur Pada tahun 2008, pengangguran mencapai 8,5 persen. Pengangguran tertinggi dari tahun 199 8 sampai tahun 2008 yakni pada tahun 2005 yang mencapai 11,2 persen, namun berangsur menurun pada tahun 2006 10,3 persen, dan pada tahun 2007 mencapai 9,1 persen. Meskipun pada tahun 2008 tercatat 8,5 persen, pengangguran di Indonesia masih tergolong masih tinggi Pada tahun 1999, 2001 2006 ini merupakan titik kulminasi (peak) atau gerakan menaik sehingga menyebabkan jumlah pengangguran meningkat dan output riil mengalami penurunan. Sedangkan pada tahun 1998, 2007, 2008 ini merupakan titik nadir (trough) atau gerakan menurun sehingga menyebabkan jumlah pengangguran berkurang dan output riil pun mengalami kenaikan. Pada tahun 2005, titik kulminasinya jauh meningkat dari biasanya, sehingga dinamakan Boom,yakni dimana jumlah pengangguran meningkat secara drastis. Pada tahun 1998, titik nadirnya jauh menurun dari biasanya, sehingga dinamakan Depression, yakni dimana jumlah pengangguran berkurang drastis pada tahun ini. PENUTUP Simpulan 1. Teori konjungtur Menurut Sadono, konjungtur adalah kenyataan yang berlaku dalam perekonomian yang menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi tidak berkembang secara teratur tetapi mengalami kenaikan atau kemunduran yang selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu. 2. Tahapan Terjadinya Konjungtur terdiri atas : Menaik (recovery) = Pemulihan, Sampai pada puncak paling atas (prosperity) / Ekspansi, Menurun (recession) = kelesuan, Sampai puncak paling bawah (depression) = kemerosotan Saran Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan peper kami, kami meminta maaf apabila ada kesalahan penulisan dari peper ini, kami meminta kritik dan saran dari rekan-rekan, karena kami sadari peper yang kami buat jauh dari kata sempurna, semoga peper ini bermanfaat dalam proses pembelajaran pada mata kuliah Ekonomi Makro.