Pengelolaan Kurikulum dan Pembelajaran Rahma Yuliani Universitas Negeri Padang Indonesia E-mail : [email protected] Abstrak—Curriculum is a system that has components that are closely interrelated and support each other, which consists of goals, learning materials, methods and evaluation. Curriculum is one of the most important in the implementation of education. The curriculum is used as a reference for the implementation and indicators of the quality of education itself. Hence from that curriculum must be able to keep abreast of the development of science and technology which at any time always develops. Curriculum plays an important role for the success of education for students and educators. In its implementaion, curriculum management must be developed in accordance with the context of School Based Management (SBM) and Education Unit Level Curriculum (KTSP) and 2013 curriculum. curriculum management is related to the management of learning experiences that require certain strategies so as to produce learning productivity for students. Management of the curriculum must be directed so that the learning process runs well, with benchmarks for achieving goals by students so that educational goals can be achieved. Keywords—(Curriculum; School Based Management (SBM); Education Unit Level Curriculum (KTSP); curriculum management) I. PENDAHULUAN Kurikulum adalah suatu sistem yang mempunyai komponenkomponen yang saling berkaitan erat dan menunjang satu sama lain, dimana terdiri dari tujuan, materi pembelajaran, metode, dan evaluasi. Kurikulum memiliki berbagai fungsi yaitu fungsi penyesuaian yaitu berfungsi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan yang sering terjadi, fungsi integrasi yaitu mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang berkualitas dan memiliki budi pekerti yang baik yang dapat dibutuhkan bagi masyarakat dan berintegrasi di masyarakat, fungsi diferensiasi yaitu memberikan pelayanan dari berbagai perbedaan disetiap peserta didik yang harus dilayani dan dihargai, fungsi persiapan yaitu mampu mempersiapkankan peserta didik kejenjang selanjutnya dan mempersiapkan diri agar dapat hidup dalam masyarakat, fungsi pemilihan yaitu memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk menentukan pilihan program belajar yang sesuai dengan miat dan bakatnya, dan fungsi diagnostik yaitu mampu mengarahkan dan memahami potensi peserta didik serta kelemahan dalam dirinya. Pada dasarnya kurikulum adalah alat untuk mencapai Hade Afriansyah Universitas Negeri Padang Indonesia E-mail : [email protected] tujuan dari berbagai program pendidikan. Kurikulum memiliki 4 tujuan utama yaitu : 1. Tujuan nasional : diatur dalam UUD Indonesia No. 2 Tahun 1980 mengenai sistem pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, membentuk masyarakat yang beriman serta bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, membentuk masyarakat dengan budi pekerti luhur, terampil dan cerdas, membentuk masyarakat yang sehat secara jasmani dan rohani, membentuk masyarakat yang memiliki kepribadian yang kuat, mandiri serta memiliki rasa tanggung jawab untuk masyarakat dan negaranya 2. Tujuan institusional : tujuan yang harus dicapai oleh sebuah lembaga, dalam hal ini, lembaga pendidikan. 3. Tujuan kulikuler : tujuan dari sebuah mata pelajaran hingga dapat mencerminkan dasar ilmu yang ada dalam mata pelajaran tersebut. 4. Tujuan instruksional : tujuan yang akan langsung diterapkan untuk peserta didik, dan pserta didik sudah harus dapat mencapai tujuan tersebut ketika mereka selesai menempuh proses belajar-mengajar. Pengelolaan kurikulum adalah sebuah bentuk usaha atau cara bersama untuk mencapai tujuan pengajaran terkhususnya dalam usaha meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar. Sedangkan manajemen pembelajaran adalah suatu system atau cara dengan komponen-komponen yang saling berkaitan, meliputi : peserta didik, guru, bahan ajar, kurikulum, sarana prasarana, serta strategi pembelajaran. Ruang lingkup manajemen kurikulum yaitu meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian kegiatan kurikulum. Pada tingkat sekolah kurikulum lebih mengutamakan untuk merealisasikan dan merelevansikan antara kurikulum nasional dengan kebutuhan daerah dan kondidsi sekolah yang bersangkutan, sehingga kurikulum merupakan kurikulum yang integritas dengan peserta didik maupun dengan lingkungan. II. METODE PENELITIAN Metode penelitian artikel ini hendaknya mengumpulkan data unuk menyelesaikan suatu permasalahan yang akan dibahas. Namun pada artikel ini metode yang digunakan penulis tidak langsung terjun kelapangan melainkan penulis mendapatkan data dengan cara studi literatur atau kajian pustakayang berkaitan dengan administrasi dan supervisi pendidikan yang mencakup tentang pengelolaan kurikulum dan pembelajaran, dan berbagai sumber dari jurnal penelitian dan artikel yang terkait dengan pengelolaan kurikulum dan 1 Pengelolaan Kurikulum dan Pembelajaran , Padang 2019 pembelajaran. Penelitian yang dapat digunakan yaitu dapat berupa penelitian kuantitatif dimana menggambarkan penafsiran pada kovarisasi diantara variabel yang muncul secara alami dan penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. III. KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN A. Pengertian Pengelolaan Kurikulum dan Pembelajaran. Secara etimologis istilah kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu “curir” yang berarti “pelari”, dan “curere” yang berarti “tempat berpacu”. Kurikulum adalah suatu sistem yang mempunyai komponen-komponen yang saling berkaitan erat dan menunjang satu sama lain, dimana terdiri dari tujuan, materi pembelajaran, metode, dan evaluasi. Menurut UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu Kurikulum adalah program pendidikan (sekolah) bagi siswa berdasarkan program pendidikan tersebut siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga mendorong perkembangan dan pertumbuhannya sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Ada beberapa pendapat tentang definisi kurikulum, diantaranya: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kurikulum menurut Kerr, J.F adalah pembelajaran yang dibentuk dan diterapkan secara individu maupun kelompok, baik di dalam sekolah maupun diluar sekolah. Menurut Inlow, kurikulum berarti sebuah usaha yang menyeluruh yang dibuat khusus oleh pihak sekolah sebagai acuan bagi peserta didiknya agar dapat mencapai tujuan pendidikan. Harold B. Albertsycs ia mengatakan bahwa bahwa kurikulum tidak sebatas pada mata pelajran saja kaan tetapi juga meliputi keseluruhan kegiatan yang ada pada mata pelajaran tersebut. Dr. H. Nana Sudjana Tahun (2005). Kurikulum merupakan niat & harapan yang dituangkan kedalam bentuk rencana maupun program pendidikan yang dilaksanakan oleh para pendidik di sekolah. Harsono (2005). Mengungkapkan bahwa kurikulum ialah suatu gagasan pendidikan yang diekpresikan melalui praktik. Hamid Hasan (1988) kurikulum yaitu sebagai suatu ide yang dihasilkan melalui teori-teori dan penelitian, sebagai suatu rencana tertulis dimana didalamnya berisi tentang tujuan, bahan ajar, aktifitas belajar, alat-alat atau media, dan waktu pembelajaran, sebagai suatu kegiatan yaitu dalam bentuk praktek pembelajaran, dansebagai suatu hasil, yaitu konsekwensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan, melalui ketercapaiannya tujuan kurikulum terhadap peserta didik. Menurut Sudjana pembelajaran adalah sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara peserta didik dan pendidik dalam kegiatan belajar mengajar. Pengelolaan kurikulum adalah sebuah bentuk usaha atau cara bersama untuk mencapai tujuan pengajaran terkhususnya dalam usaha meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar. Sedangkan manajemen pembelajaran adalah suatu system atau cara dengan komponen-komponen yang saling berkaitan, meliputi : peserta didik, guru, bahan ajar, kurikulum, sarana prasarana, serta strategi pembelajaran. Manajemen kurikulum merupakan sebagai suatu sistem yang kooperatif, komprehensif, sistematik, dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum. B. Tujuan Dan Pembelajaran. Fungsi Pengelolaan Kurikulum dan Kurikulum memiliki 4 tujuan utama yaitu : Tujuan nasional : diatur dalam UUD Indonesia No. 2 Tahun 1980 mengenai sistem pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, membentuk masyarakat yang beriman serta bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, membentuk masyarakat dengan budi pekerti luhur, terampil dan cerdas, membentuk masyarakat yang sehat secara jasmani dan rohani, membentuk masyarakat yang memiliki kepribadian yang kuat, mandiri serta memiliki rasa tanggung jawab untuk masyarakat dan negaranya, tujuan institusional : tujuan yang harus dicapai oleh sebuah lembaga, dalam hal ini, lembaga pendidikan, tujuan kulikuler : tujuan dari sebuah mata pelajaran hingga dapat mencerminkan dasar ilmu yang ada dalam mata pelajaran tersebut, tujuan instruksional : tujuan yang akan langsung diterapkan untuk peserta didik, dan pserta didik sudah harus dapat mencapai tujuan tersebut ketika mereka selesai menempuh proses belajar-mengajar. Kurikulum memiliki berbagai fungsi yaitu yaitu fungsi penyesuaian yaitu berfungsi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan yang sering terjadi, fungsi integrasi yaitu mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang berkualitas dan memiliki budi pekerti yang baik yang dapat dibutuhkan bagi masyarakat dan berintegrasi di masyarakat, fungsi diferensiasi yaitu memberikan pelayanan dari berbagai perbedaan disetiap peserta didik yang harus dilayani dan dihargai, fungsi persiapan yaitu mampu mempersiapkankan peserta didik kejenjang selanjutnya dan mempersiapkan diri agar dapat hidup dalam masyarakat, fungsi pemilihan yaitu memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk menentukan pilihan program belajar yang sesuai dengan miat dan bakatnya, dan fungsi diagnostik yaitu mampu mengarahkan dan memahami potensi peserta didik serta kelemahan dalam dirinya. 2 Pengelolaan Kurikulum dan Pembelajaran , Padang 2019 Kurikulum memiliki fungsi secara umum yaitu sebagai penyedia dan pengembang pendidikan bagi peserta didik dan secara khusus yaitu sebagai pedoman dalam memperbaiki pelaksanaan mengajar jika terjadi penyimpangan dan sebagai pedoman untuk mengarahkan ke arah yang benar dalam melaksanakan dan mengembangkan proses pembelajaran. C. Ruang lingkup pengelolaan kurikulum dan pembelajaran Manajemen Perencanaan Kurikulum : sebagai pedoman yang berisi petunjuk tentang jenis dan sumber peserta didik yang diperlukan, media penyampaian, tindakan yang diperlukan, sumber biaya, tenaga, sarana yang diperlukan, sistem control, dan evaluasi untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen Pengorganisasian dan Pelaksanaan Kurikulum : berkenaan dengan semua tindakan yang berhubungan dengan perincian dan pembagian semua tugas yang memungkinkan terlaksana Supervisi Pelaksanaan Kurikulum : pengumpulan informasi berdasarkan data yang tepat, akurat, dan lengkap tentang pelaksanaan kurikulum dalam jangka waktu tertentu oleh pemantau ahli untuk mengatasi permasalahan dalam kurikulum. Penilaian/evaluasi kurikulum bertujuan untuk mengumpulkan, menganalisis dan menyajikan data untuk menentukan keputusan apakah kurrikulum akan direvisi atau diganti. Perbaikan Kurikulum : untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang dapat disoroti dari dua aspek, yaitu proses dan produk. Sentralisasi dan Desantralisasi Kurikulum : memusatkan semua wewenang kepada sejumlah kecil manager atau yang berada di suatu puncak pada sebuah struktur organisasi. D. Prinsip Pengelolaan Kurikulum dan Pembelajaran Prinsip-prinsip manajemen kurikulum mempertimbangkan kebijaksanaan pemerintah maupun Departemen Pendidikan Nasional yaitu UUSPN No. 20 tahun 2003, pedoman penyelenggaraan program, kebijaksanaan penerapan Manajemen Berbasis Sekolah, kebijaksanaan penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), keputusan peraturan pemerintah yang berhubungan dengan lembaga pendidikan yang bersangkutan. Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan manajemen kurikulum adalah sebagai berikut : Produktivitas : bagaimana peserta didik dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan kurikulum harus menjadi sasaran dalam manajemen kurikulum. Demokratisas : menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek didik dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab untuk mencapai tujuan kurikulum. Kooperatif, untuk memperoleh hasil yang diharapkan perlu adanya kerjasama yang positif dari berbagai pihak yang terlibat. Efektivitas dan efisiensi : memberikan hasil yang berguna dengan biaya, tenaga dan waktu yang relative singkat. Mengarahkan visi-misi dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum Adapun beberapa fungsi dari manajemen kurikulum adalah sebagai berikut : a. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum. b. Meningkatkan keadilan (equality) dan kesempatan pada peserta didik untuk mencapai hasil yang maksimal, c. Meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan lingkungannya. d. Meningkatkan efektivitas kinerja pendidik dan aktivitas peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran, pengelolaan kurikulum yang professional, efektif, dan terpadu. e. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan kurikulum IV. KESIMPULAN Kurikulum adalah suatu sistem yang mempunyai komponen-komponen yang saling berkaitan erat dan menunjang satu sama lain, dimana terdiri dari tujuan, materi pembelajaran, metode, dan evaluasi. Pengelolaan kurikulum adalah sebuah bentuk usaha atau cara bersama untuk mencapai tujuan pengajaran terkhususnya dalam usaha meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar. Sedangkan manajemen pembelajaran adalah suatu system atau cara dengan komponen-komponen yang saling berkaitan, meliputi : peserta didik, guru, bahan ajar, kurikulum, sarana prasarana, serta strategi pembelajaran. Manajemen kurikulum merupakan sebagai suatu sistem yang kooperatif, komprehensif, sistematik, dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum. Daftar Pustaka Arifin, Zainal. 2011. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Dakir. 2004. Perencanaan Dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta : Rineka Cipta.. Malik, Oemar H. 2010. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya . Oviyanti, Fitri, dkk. 2015. Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran. Palembang : Noer Fikri.s 3 Pengelolaan Kurikulum dan Pembelajaran , Padang 2019 4 Pengelolaan Kurikulum dan Pembelajaran , Padang 2019