NAMA :AMALIATUL FITRI F NIM : 14201.09.17004 ANALISA JURNAL Airway manajemen pada TBI adalah Intubasi trakea dan anastesi pra rumah sakit atau di tempat kejadian Di jurnal dijelaskan bahwa intubasi sebaiknya dilakukan pra rumah sakit pada pasien yang memiliki skor GCS lebih rendah, cedera yang lebih parah pada tubuh terutama cedera dada dan wajah. Intubasi dan anastesi di lakukan untuk memungkinkan intervensi terapeutik dan mencegah cedera sekunder, namun intubasi trakea dan anastesi dilakukan jika di tempat kejadian pasien sudah dilakuakn manajemen jalan nafas dasar tapi masih ada gangguan pada jalan nafasnya. Sebuah penelitian besar di Inggris melaporkan bahwa angka mortalitas lebih tinggi pada pasien yang dilakukan manajemen jalan nafas dasar tapi tanpa intubasi trakea dibandingkan pada pasien yang dilakukan intubasi dan anastesi di tempat kejadian. Prinsip-prinsip manajemen yang baik untuk pasien dengan TBI parah 1. Panduan terbaru dari prancis: manajemen medis tingkat lanjut dan intubasi trakea pra rumah sakit di tempat kejadian dengan transportasi langsung ke pusat bedah 2. Pedoman inggris: persyaratan yang diperlukan untuk melakukan anastesi pra rumah sakit yang aman termasuk pelatihan dan peralatan. Prinsip utama dari pedoman ini adalah langsung anasteri pra rumah sakit harus dilakukan dengan standart yang sama seperti di UGD, jika nastesi tidak dapat diberikan maka manajemen jalan nafas dasar hars lebih diperhatikan danpemindahan yang cepat ke rumah sakit. 3. Pedoman NICE (National Institute for Healt and Care Excellence): anastesi dan intubasi harus tersedia jika diperlukan dalam waktu 45 menit dari panggilan darurat