Uploaded by User83768

94188835-Alkanal-Dan-Alkanon

advertisement
Di Susun oleh
Kelompok 2
A. Alkanal (Aldehid)
Aldehid adalah suatu senyawa yang mengandung gugus karbonil (C=O) yang
terikat pada sebuah atau dua buah unsur hidrogen. Aldehid berasal dari “alkohol
dehidrogenatum.
Rumus Umum
O
R – C – H atau R - CHO
1. Tata Nama Alkanal (Aldehid)
a. Menurut IUPAC
Berdasarkan aturan IUPAC, nama aldehid di turunkan dari nama alkana induknya. Akhiran a pada
alkana di ganti dengan akhiran al. Gugus fungsi –CHO selalu terletak pada ujung rantai C ( selalu nomor
satu ) dan penomoran atom C di mulai dari gugus –CHO.
Contoh
b. Secara Trivial
Tata nama trivial adehid sesuai dengan nama asam karboksilat di mana akhiran at dari nama asam
karboksilat di ganti dengan aldehid dan kata depan asam di hilangkan.
Contoh
O
H–C–H
Nama Asam karboksilat : asam formiat
O
CH3 – C – H Nama Asam karboksilat : asam asetat
2. Sifat – sifat naldehid
Sifat-sifat kimia aldehid dan keton umumnya serupa, hanya berbeda dalam derajatnya. Unsur C
kecil larut dalam air (berkurang + C).
Merupakan senyawa polar, TD aldehid > senyawa non polar
Sifat fisika formaldehid : suatu gas yang baunya sangat merangsang
Akrolein = propanal = CH2=CH-CHO : cairan, baunya tajam, sangat reaktif.
Dapat mereduksi larutan fehling membentuk endapan merah dan mereduksi pereaksi tollens
membentuk endapan perak
3. Pembuatan alkanal ( Aldehid )
a. Oksidasi dari alkohol primer
contoh
O
CH3 – CH2 – OH + ( O )
Etanol
CH3 – C – H + H2O
Etanal
Secara komersial, formalhedid ( H-C-H ) di buat dengan mereaksikan uap metanol dan oksigen
dari udara ( kualitas CU )
O
2CH3 – OH + O2
Metanal
2H – C – H + 2H2O
Metanal ( Formaldehid )
b. Pemanasan kering garam alkanoat dengan garam format
O
CH3 – C – ONa + H – C – ONa
O
CH3 – C – H + Na2CO3
4. Reaksi – reaksi pada Alkanal ( Aldehid )
Aldehida adalah golongan senyawa organik yang memiliki rumus umum R-CHO. Beberapa
reaksi yang terjadi pada aldehida antara lain:
Oksidasi
Aldehida adalah reduktor kuat sehingga dapat mereduksi oksidator-oksidator lemah. Perekasi Tollens
dan pereaksi Fehling adalah dua contoh oksidator lemah yang merupakan pereaksi khusus untuk
mengenali aldehida. Oksidasi aldehida menghasilkan asam karboksilat. Pereaksi Tollens adalah larutan
perak nitrat dalam amonia. Pereaksi ini dibuat dengan cara menetesi larutan perak nitrat dengan larutan
amonia sedikit demi sedikit hingga endapan yang mula-mula terbentuk larut kembali. Pereaksi Tollens
dapat dianggap sebagai larutan perak oksida (Ag2O). aldehida dapat mereduksi pereaksi Tollens
sehingga membebaaskan unsur perak (Ag).
Reaksi aldehida dengan pereaksi Tollens dapat ditulis sebagai berikut
Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian, yaitu Fehling A dan Fehling B. fehling A adalah larutan
CuSO4, sedangkan Fehling B merupakan campuran larutan NaOH dan kalium natrium tartrat. Pereksi
Fehling dibuat dengan mencampurkan kedua larutan tersebut, sehingga diperoleh suatu larutan yang
berwarna biru tua. Dalam pereaksi Fehling, ion Cu2+ terdapat sebagai ion kompleks. Pereaksi Fehling
dapat dianggap sebagai larutan CuO.
Reaksi Aldehida dengan pereaksi Fehling menghasilkan endapan merah bata dari Cu2O.
Pereaksi Fehling dipakai untuk identifikasi adanya gula reduksi (seperti glukosa) dalam air kemih pada
penderita penyakit diabetes (glukosa mengandung gugus aldehida).
B. Adisi Hidrogen (Reduksi)
Ikatan rangkap –C=O dari gugus fungsi aldehida dapat diadisi oleh gas hidrogen membentuk
suatu alkohol primer. Adisi hidrogen menyebabkan penurunan bilangan oksidasi atom karbon gugus
fungsi. Oleh karena itu, adisi hidrogen tergolong reduksi.
5. Kegunaan Alkanal ( Aldehid )
Senyawa aldehide yang paling banyak digunakan dalam kehidupan adalah
Formal dehide dan Asetaldehide, antara lain sebagai berikut :
1) Larutan formaldehide dalam air dengan kadar ± 40% dikenal dengan nama formalin.
Zat ini banyak digunakan untuk mengawetkan spesimen biologi dalam laboratorium
musium.
2) Formaldehide juga banyak digunakan sebagai :
a) Insektisida dan pembasmi kuman
b) Bahan baku pembuatan damar buatan
c) Bahan pembuatan plastik dan damar sintetik seperti Galalit dan Bakelit
3) Asetaldehide dalam kehidupan sehari-hari antara lain digunakan sebagai :
a) Bahan untuk membuat karet dan damar buatan
b) Bahan untuk membuat asam aselat (As. Cuka)
c) Bahan untuk membuat alkohol
B. Alkanon ( Keton )
Keton adalah suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus karbonil (C=O) terikat pada dua
gugus alkil, dua gugus aril atau sebuah alkil dan sebuah aril. Sifat-sifat sama dengan aldehid.
1. Tata Nama Alkanon ( Keton )
a. Nama IUPAC
Nama alkanon diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran -a menjadi -on
Rantai hendaknya dinomori sedemikian agar gugus karbonil memperoleh nomor serendah mungkin .
Contoh
O
O
CH3 – C – CH3
CH3 – CH – C – CH3
( Propanon )
CH3
( 3-Metil, 2-Butanon )
b. Nama Trivial
Tata nama alkanon ( keton ) di lakukan dengan menyebutkan alkil-alkil ( sesuai dengan urutan abjad ) yang
mengapit gugus keton – CO – dan di akhiri dengan kata keton. Jika kedua gugus alkil sama, di gunakan awalam di.
Contoh
Ch3 – CO –CH3
( Dimetil Keton )
CH3 – CO – C2H5
CH3 – CO – CH – CH3
( Etil Metil Keton )
CH3
( Isopropil metil keton )
2. Sifat –Sifat Alkanon
- Dari C 1 sampai dengan C 5 berupa zat cair tidak bewarna dan larut dalam air
- Dapat di reduksi ( direaksikan denngan H2 )
- Dapat mengadisi HCN
- Tidak dapat mereduksi larutan fehling dan tollens ( sehingga dapat untuk membedakan aldehid dan
alkanon
3. Pembuatan Alkanon ( keton )
a. Alkanon di buat dengan cara mengoksidasi alkohol skunder dengan oksidator KMnO4 atau
K2Cr2O7
b. Aseton ( propanon ) di dalam industri, dapat di buat dengan cara mengalirkan uap 2-Propanol ke
dalam tembaga (II) oksida dan di panaskan
CH3 – CH – CH3 + CuO
OH
( 2 propanol )
CH3 – C – CH3 + Cu + H2O
O
Propanon ( Aseton )
4. Reaksi – Reaksi Alkanon ( keton )
a. Adisi keton dengan H2 (gas hidrogen) menghasilkan allkohol skunder
O
CH3 – C – CH3 + H2
( 2-Propanon )
OH
CH3 – CH – CH3
( 2-Propanol )
b. Adisi keton dengan HCN ( asam sianida ) menghasilkan hidrokso karbonitril
O
CH3 – C – CH3 + HCN
( Asetaldehid )
OH
CH3 – C – CN
( sianohidrin asetaldehid )
c. Adisi keton dengan NaHSO3 ( natrium bisulfit ) menghasilkan zat yang sukar larut
O
CH3 – C – CH3 + NaHSO3
OH
CH3 – C – CH3
SO3Na
d. Keton tidak dapat mereduksi fehling ataupun tollens
5. Kegunaan Alkanon ( keton )
a. Sebagai pelarut senyawa organik, misalnya sebagai pembersih cat kuku
( kutek ), pelarut lilin dan plastik.
B. Dalam industri di gunakan untuk membuat kloroform ( Obat bius ),
iodoform, dan isoprene
Download