Fakta sebagai bahan baku karya jurnalistik, Jenis-jenis fakta, Bedanya fakta dengan opini, sumber fakta Chandra arie widiyoko, S.I.Kom, M.I.Kom Fakta sebagai bahan baku karya jurnalistik JAKOB OETAMA PEMIMPIN KORAN KOMPAS MENGATAKAN FAKTA ITU SUCI “ARTINYA FAKTA TIDAK BOLEH DIGANGGU GUGAT” Presiden joko widodo tidak becus menaikan nilai tukar rupiah….. FAKTA/OPINI Salah seorang kawanan perampok yang sangat sadis itu memperkosa korbanya, perempuan yang sangat cantik, seksi, montox, dan menggiurkan. Disebutkan bahwa wartawan indonesia selalu menguji informasi, memberikan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan azaz praduga takbersalah. Dalam kode etik jurnalistik pasal 4 Wartawan indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul. 1. 2. 3. 4. Kalimat fakta adalah kalimat yg mengedepankan fakta nyata dan hasil temuan, dan sering kali menggunakan kutipan dari berbagai sumber sebagai penguat argumen. Kalimat fakta itu kejadiannya sudah terjadi dan pasti dan biasanya disertai dengan waktu kejadian. Fakta berasal dari bahasa latin yaitu Factus yang bisa diartikan sebagai hal atau peristiwa yang benar-benar ada atau terjadi dan bisa dibuktikan kebenarannya. Informasi yang didengar dapat disebut fakta apabila informasi itu merupakan peristiwa yang berupa kenyataan yang benarbenar ada dan terjadi. fakta adalah hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar – benar ada atau terjadi. Kalimat yang berisi ada pelaku, tempat kejadian, waktu, jumlah, bagaimana kejadian/peristiwa tersebut terjadi, atau ada rincian yang jelas, serta tidak bisa dibantah kebenarannya, maka kalimat tersebut berupa kalimat fakta. opini (opinion) adalah pendapat, ide atau pikiran untuk menjelaskan kecenderungan atau preferensi tertentu terhadap perspektif dan ideologi akan tetapi bersifat tidak objektif karena belum mendapatkan pemastian atau pengujian. Fakta Umum adalah fakta yang kebenarannya berlaku sepanjang jaman. Contohnya: matahari terbit di timur dan terbenam di barat. Fakta Khusus adalah fakta yang kebenarannya berlaku pada satu atau beberapa waktu tertentu. Contohnya: supir mengendarai mobil. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Dapat dibuktikan kebenarannya. Memiliki data yang akurat misalnya tanggal, tempat ,waktu kejadian. Memiliki narasumber yang dapat dipercaya. Bersifat obyektif (apa adanya dan tidak dibuat-buat) yang dilengkapi dengan data berupa keterangan atau angka yang menggambarkan keadaan. Sudah dipastikan kebenaranya. Biasanya dapat menjawab pertanyaan: apa, siapa, di mana, kapan, berapa dengan jawaban yang pasti. Menunjukkan peristiwa telah terjadi. Kenyataan. Informasi dari kejadian yang sebenarnya. Kalimat fakta adalah kalimat yg mengedepankan fakta nyata dan hasil temuan, dan sering kali menggunakan kutipan dari Sumber Sejarah Sumber-sumber sejarah tidak dapat melukiskan sejarah secara keseluruhan, tidak dapat dan memang tidak mungkin dapat. Maka dapat ditentukan dengan pasti bahwa, sumber sejarah hanya mengandung, sebagian kecil daripada kenyataan sejarah Sumber Tertulis Sumber tertulis adalah segala sesuatu yang berupa tulisan yang dapat memberikan keterangan-keterangan kepada manusia. Sumber-sumber tertulis ini dapat berupa rekord dan repord. 1) Contemporary Record Jenis dokumen ini berupa catatan-catatan yang semasa, antara lain berupa cacatan agen-agen sosial, surat dari lembaga pemerintahan, surat-surat perusahaan, surat-surat hukum, surat-surat pajak, surat perintah, komando, dan catatan perorangan. Catatan-catatan tersebut dapat ditulis pada kepingan-kepingan logam, batu, kertas, dan daun-daun (lontar). 2) Confidential Report Dokumen ini berupa laporan-laporan yang dapat dipercaya. Biasanya ditulis sesudah peristiwa terjadi. Fungsinya hanya sekedar mambantu keterangan-keterangan. Di antara laporanlaporan ini, yang dapat dipercaya yakni jenis laporan yang ditulis dekat peristiwa terjadi seperti majalah dan catatan Sumber Tidak Tertulis Sumber tidak tertulis adalah peninggalan-peninggalan kuno yang tidak ditulis yang dapat memberikan keteranganketerangan kepada manusia. 1) Sumber Benda Sumber benda yaitu sumber sejarah yang berwujud benda, baik benda bergerak atau benda yang tidak bergerak. Contoh benda yang tidak bergerak antara lain bagunan candi, keraton, benteng, penjara, dan gua. Sedangkan benda yang dapat bergerak antara lain, seperti senjata, perkakas dapur, alat-alat upacara, dan pakaian. 2) Sumber Lisan Sumber lisan merupakan sumber yang dengan mendengarkan penuturan langsung dari pelaku atau saksi sejarah. Penuturan dari pelaku dan saksi sejarah harus dicermati validitas kebenarannya, karena kadang-kadang penuturannya sudah tercampur dengan unsur subjektivitas sumber Metode atau cara yang dilakukan untuk memperoleh sumber dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung. Cara memperoleh sumber secara langsung berarti, informasi diperoleh dari mereka yang menghayati langsung, baik, sebagai pelaku maupun saksi hidup. Jenis sumber semacam ini dibagi menjadi, sebagai berikut. a. Sumber Primer Sumber pertama atau sumber yang sezaman dengan peristiwa itu terjadi. Sumber ini bisa berbentuk tertulis maupun lisan. b. Sumber Sekunder Sumber ini merupakan pendukung dari sumber primer. Sumber ini bisa dari buku-buku pedoman dalam penelitian sejarah. Isi sumber atau materi dapat dibedakan sesuai dengan berbagai jenis aspek persoalan yang terkandung di dalamnya. Jenis sumber ini antara lain. a. Sumber politik. b. Sumber ekonomi. c. Sumber sosial. d. Sumber kebudayaan. Opini Perorangan dimana opini yang dikemukakan oleh seseorang secara terbuka di muka orang lain yang sedang berada dalam kelompok baik formal/informal. Opini Pribadi yakni opini yang dikemukakan oleh seseorang kepada orang lain yang mempunyai hubungan yang dekat dengannya atau dipercayainya. Pendapat/opini pribadi mengandung unsur intimidasi/keakraban. Opini Publik yaitu kesatuan pendapat yang timbul dari sekelompok orang yang berkumpul secara spontan dan membicarakan isu yang kontroversial. Opini/Pendapat Umum adalah opini yang dihasilkan oleh suatu lembaga pengumpulan pendapat umum tentang suatu isu. Opini Khalayak pendapat yang sudah menetap/mengendap dalam masyarakat, telah dipengaruhi oleh berbagai norma budaya dan bersifat statis. Tidak dapat dibuktikan kebenaranya. Bersifat subyektif dan dilengkapi uraian tentang pendapat, saran, atau ramalan tentang sebab dan akibat terjadinya peristiwa. Tidak terdapat narasumber/atas pemikiran sendiri. Tidak memiliki data yang akurat. Berisi tanggapan terhadap peristiwa yang terjadi, berisi jawaban atas pertanyaan: mengapa, bagaimana, atau lalau apa. Menunjukkan peristiwa yang belum atau akan tejadi pada masa yang akan datang (baru berupa rencana). Kalimat opini itu belum pasti kejadiannya.dan biasanya diawali dengan kata kata seperti “menurut saya”, “sepertinya”, “saya rasa”. Pendapat atau argumen seseorang. Informasi yang belum dibuktikan kebenarannya. Fakta: Kebenarannya bersifat objektif Merupakan kenyataan yang sebenarnya terjadi Terdapat data yang akurat sebagai pendukung Opini: Kebenarannya bersifat subyektif Menunjukkan peristiwa yang belum terjadi Tidak adanya data pendukung Kalimat fakta dan opini sering kali kita temukan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bentuk tulisan maupun lisan. Berikut ini adalah cara membedakan atau mengidentifikasi suatu kalimat apakah berupa fakta atau suatu opini. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kalimat fakta biasanya diikuti oleh data-data yang mendukung kalimat tersebut. Kalimat yang bersifat objektif merupakan fakta sedangkan yang bersifat subjektif berupa opini. Kebenarannya yang sudah tentu benar merupakan fakta sedangkan kebenarannya yang masih meninggalkan perdebatan di dalam masyarakat berupa kalimat opini. Kalimat opini dinyatakan berdasarkan perkiraan, kemungkinan dan perasaan sedangkan kalimat fakta berdasarkan data-data. Kalimat opini sering menggunakan kata-kata seperti sangat, semakin, dapat, mungkin, sebaiknya, barangkali, menurut, dan lain-lain. Di dalam kalimat opini banyak ditemukan juga katakata sifat seperti enak, cantik, tinggi, bagus, dan lainlain. Silahkan saudara tilis fakta-fakta yang saudara lihat, dengar, dan alami sejak saudara bangun tidur hingga sampai di kuliah hari ini.