Perjalanan sang bulan Nama saya bulan, sayaadalah sesuatu yang indah dan cantik, saya ingin menceritakan pengalaman saya yang tak dapatsaya lupakan, hal ini bermula sejak saya memiliki sapaan aku oleh seseorang yang begitu istimewa, sebut saja surya, nama ini saya berikan karena dia selalu memberikan saya kebahgiaan meski tak dapat di lihat oleh mata, dan tak bias di sentuh oleh tangan yang begitu ingin menggenggam jemari yang begitu di rindukan, sang surya selalu menyinari rembulan, sehingga rembulan mampu melewati bulan bulan yang begitu berat tertahan rindu, sang surya selalu berjanji untuk mendatangi bulan, sang surya selalu berjanji untuk memeluk bulan meski terdengar tak mungkin, hal itu bahkan tak di restui oleh semesta, namun hal ini tak membuat sang surya gentar untuk menemui bula yang selalu bis menunggu hari demi hari yang begitu berat, hingga tiba suatu hari sang surya memiliki sesuatu kain untuk di sinarinya, hingga dia melupakan janji yang ia ucapkan pada bulan untuk dating menghampiri bulan, sang surya menjauh dan perlahan caya nya mulai redup, hingga tak ada lagi cahaya yang di miliki bulan untuk bersinar, sang bulan pun jatuh dan terus jatuh, sejak saat itu bulan tak percaya kepada apapun yang dating untuk memiliki dan menyinarinya, berjuta bintang menghampiri sang bulan untuk memberikan cahaya kembali kepada sang bulan agar bulan dapat kembali bersinar lebih terang, namun sang bulan terlalu takut untuk menerima cahaya dari bintang, bintang silih berganti dating untuk menyinari rembulan yang cantik itu, dari yangpaling terang, hingga bintang yang paling redup dating untuk menawari cahaya kepada bulan dengan berjanji untuk memluk bulan dan memberikan chayanya kepada sang bulan selamanya, agar sang bulan tetap cantik, namun sang bulan terlalu takut untuk menerima cahaya dan janji janji dari semua bintang yang dating, hingga suatu hari dalam perjalanan menari cahaya yang hilang rembulaan berjalan tertatih agar bertemu cahaya yang hilang dulu, hingga suatu hari ada suatu benda yang dating menghampiri bulan dalam keadaan yang tidak sama seperti sebelum, di mana ia tidak memiliki cahaya yang terang, ia tak berjanji untuk memluk bulan, namun dengan segala sesuatu yang ada ia mendekati bulan yang tengah kehilangan sinarnya, sang bulan pun mengabaikan nya sama seperti sebelumnya, namun ia terus menerus meyakini sang bulan, sang bulan pun kemabli mengabaikannya, namun dia tak pernah menyerah untuk memberika tempat ternyaman bagi sang bulan, dengan keadaan tanpa cahaya awalnya bulan tak yakin, karena sang bulan tengah mencari cahaya yang hilang di tinggalkan oleh sang surya, dan bulan pun mulai membaik kepadanya karena bulan meresa dia adalah sesuatu yang berbeda dari bintag bintang terang yang dating sebelumnya, akhirnya sang bulan pun menghabiskan waktu lebih banyak dengan nya dan sang bulan mulai merasa ada rasa nyaman yang di berikan oleh nya, namun sang bulan tak begit saja membiarkan dia mendekati sang bulan, sang bulan membiarkannya selama beberapa waktu, namun waktu itu mereka tempuh dengan penuh rasa rindu, hingga tanpa bulan sadari ia telah menaruh harapan kepada nya, setlah waktu waktu berat yang mereka lalui akhirnya sang bulan pun memutuskan untuk berdampingan bersama benda yang barusaja mendatanginya dengan sejuta keanehan yang tak memiliki cahaya tersebut, mereka saling jatuh cinta, dan menjalani waktu dengan penuh kebahagiaan, setelah beberapa waktu berlalu sang bulan memperkenalkan nya sebagai sesuatu yang ia miliki kepada benda langit lainnya, termasuk kepada bintang bintang yang pernah mendatanginya, sang bulan berkata : “ perkenalkan dia adalah bumi, dia tak memiliki chaya seperti apa yang aku cari, tapi dia memiliki tempat tempat indah di dalam nya yang kami akan kunjungi bersama suatu hari nanti, benar ia tak sebaik bintang yang pernah dating namun dia berbeda, dengan kehangatannya dia mampu memberikan sesuatu lebih dari cahaya yang terang yang kalian lihat dari bintang bintang, dia tak lebih besar, tapi dia sempurna, dia memberikan sesuatu yang berbeda namun lebih hangat, dia tak bersinar, tapi kehangatannya lebih dari cukup untuk membuat ku bahagia bersama nya, menghabiskan waktu bersama nya adalah kebhagiaan, dan tinggal bersama nya di tempat terindah yang ia miliki adalah keinginan yang saat ini ingin ku miliki, mungkin sang surya pergi membawa cahaya nya yang terang namun dia dating memberikan keindahan da kebahagiaan” begitu ucap rembulan. Namun teman teman rembulan tak percaya ia memilih bumi yang tak memiliki cahaya dan menolak bintang bintang yang lebih terang dating dan siap menjadikannya kembali indah, hal ini terdengar oleh sang bulan, dan ia berkata : “ benar bumi tak memiliki cahaya, tapi bumi memiliki tempat yang lebih indah dari cahaya cahaya yang dating, aku tak butuh sinar yang terang lagi untuk menjadikan ku indah, saat ini aku memiliki dia yang membuat ku merasa bahagia dalam kesederhanaan dan cahaya yang terang itu bisa saja membakar ku dan nantinya akan menyakiti ku, cahaya terang tak selamanya indah, hal ini bias saja menyilau kan mata kita pada tempat indah yang beradadi tempat lain, kata bulan menangkis ucapan teman temannya, seiring waktu berjalan bulan dan bumi menjalani kehidupan dengan penuh bahgiia, bulan sangat bahgia memiliki bumi meski tak terang namun begitu hangat, dan indah, sang bulan selalu berupa agar bumi terlihat jauh lebih indah dan bahgia, namun seiring waktu berjalan perjalanan mereka tak lagi mulus saat bumi mulai menemui sesuatu yang indah di tempatnya berada yang menghampirinya, bumi mulai menjahi bulan yang dlu pernah kehilangan sinarnya, bulan tak percaya bumi menjahuinya saat dia mulai mencintai kekurangan yang dimiliki bumi, Next?s