Vulnus dan Penyembuhannya drh. Lydia Cahyatrianti Vulnus • Vulnus atau Luka : keadaan hilang/terputusnya kontinuitas jaringan atau sebuah injuri pada jaringan yang mengganggu proses selular normal, biasanya disertai dengan kehilangan substansi jaringan. Vulnus 4 tipe luka yaitu : 1) Clean wound/luka bersih karena tindakan operasi dengan teknik steril , pada daerah body wall dan non contaminated deep tissue ( tiroid, kelenjar, pembuluh darah, otak, tulang) Vulnus 2) Clean contaminated wound Merupakan luka yang terjadi karena benda tajam, bersih dan rapi, namun lingkungan tidak steril atau operasi yang mengenai daerah small bowel dan bronchial. Vulnus 3) Contaminated wound tidak rapi, terkontaminasi oleh lingkungan kotor, operasi pada saluran terinfeksi (large bowel/rektum, infeksi broncial, infeksi perkemihan) Vulnus 4) Infected wound Jenis luka ini diikuti oleh adanya infeksi, kerusakan jaringan, serta kurangnya vaskularisasi pada jaringan luka. Vulnus • Tipe penyebab Vulnus : 1. Vulnus Laceratum (Laserasi/Robek) luka yang mengakibatkan robek pada kulit dengan identifikasinya memiliki dimensi panjang, lebar dan dalam. 2. Vulnus Excoriasi (Luka Lecet) luka yang disebabkan oleh gesekan dengan benda keras. Vulnus Laceratum Vulnus 3. Vulnus Punctum (Luka Tusuk) luka akibat tusukan benda tajam, yang mengakibatkan luka sempit dan dalam. Biasanya tidak menyebabkan perdarahan yang parah namun memungkinkan terjadi infeksi. Vulnus Punctum Vulnus 4. Vulnus Contussum (Luka Kontusio) pecahnya pembuluh darah di bawah kulit, tidak terjadi robekan dan pendarahan yang keluar. Vulnus Contussum terjadi akibat benturan keras sehingga menimbulkan warna merah kehitaman atau kebiruan pada kulit. Vulnus Contussum Vulnus 5. Vulnus Scissum/Insivum (Luka Sayat) Penyebab dari luka jenis ini adalah sayatan benda tajam atau jarum merupakan luka terbuka akibat dari terapi untuk dilakukan tindakan invasif, tepi luka tajam dan licin. Vulnus Scissum Vulnus 6. Vulnus Schlopetorum (Luka Tembak) Penyebabnya adalah tembakan, granat. Pada pinggiran luka tampak kehitamhitaman, bisa tidak teratur kadang ditemukan corpus alienum. Vulnus Schlopetorum Vulnus 7. Vulnus Morsum (Luka Gigitan) Penyebab adalah gigitan binatang atau manusia, kemungkinan infeksi besar bentuk luka tergantung dari bentuk gigi. Vulnus Morsum Vulnus 8. Vulnus Perforatum (Luka Tembus) Luka jenis ini merupakan luka tembus atau luka jebol. Penyebab oleh karena panah, tombak atau proses infeksi yang meluas hingga melewati selaput serosa/epithel organ jaringan. Vulnus Perforatum Vulnus 9. Vulnus Amputatum (Luka Terpotong) Luka potong, pancung dengan penyebab benda tajam ukuran besar/berat, gergaji. Luka membentuk lingkaran sesuai dengan organ yang dipotong. Perdarahan hebat, resiko infeksi tinggi, terdapat gejala pathom limb. Vulnus Amputatum Vulnus 10.Vulnus Combustion (Luka Bakar) Penyebab oleh karena thermis, radiasi, elektrik ataupun kimia Jaringan kulit rusak dengan berbagai derajat mulai dari lepuh (bula – carbonisasi/hangus). Sensasi nyeri dan atau anesthesia. Vulnus Combustion Tipe Penyembuhan Luka 1. Penyembuhan Primer Penyembuhan luka dengan alat bantu (jaritan/klip) kehilangan jaringan minimal Pinggiran luka ditutup dengan alat bantu. Menghasilkan skar yang minimal. Misalnya luka operasi, laserasi dan lainnya Tipe Penyembuhan Luka 1. Penyembuhan Primer Tipe Penyembuhan Luka 2. Penyembuhan Sekunder Terjadi pada tepi kulit yang tidak dapat menyatu dengan cara pengisian jaringan granulasi dan kontraksi. Terdapat kehilangan jaringan yang cukup luas Menghasilkan scar lebih luas, Memiliki resiko terjadi infeksi. Misalnya pada leg ulcers, multiple trauma, ulkus diabetik, dan lainnya Tipe Penyembuhan Luka 2. Penyembuhan Sekunder Tipe Penyembuhan Luka 3. Penyembuhan Tersier (Primer yang terlambat) Terjadi ketika luka terinfeksi atau terdapat benda asing Memerlukan perawatan luka/ pembersihan luka secara intensif. Tipe Penyembuhan Luka 3. Penyembuhan Tersier (Primer yang terlambat) Penyembuhan luka tersier diprioritaskan menutup dalam 3-5 hari berikutnya. Misalnya luka terinfeksi, luka infeksi pada abdomen dibiarkan terbuka untuk mengeluarkan drainase sebelum ditutup kembali, dan lainnya Tipe Penyembuhan Luka 3. Penyembuhan Tersier (Primer yang terlambat) Fase Penyembuhan Luka Fase Penyembuhan Luka 1. Fase Inflamasi Fase yang terjadi ketika awal terjadinya luka atau cedera (0-3 hari). Pembuluh kapiler yang cedera mengalami kontraksi dan trombosis memfasilitasi hemostasis. Fase Penyembuhan Luka 1. Fase Inflamasi Iskemik pada luka melepaskan histamin dan agen kimia vasoaktif lainnya yang menyebabkan vasodilatasi disekitar jaringan. Aliran darah akan lebih banyak ke daerah sekitar jaringan dan menghasilkan eritema, pembengkakan, panas dan rasa tidak nyaman seperti rasa sensasi berdenyut. Fase Penyembuhan Luka 1. Fase Inflamasi Respon pertahanan melawan patogen dilakukan oleh PMN (Polimononuklear) atau leukosit dan makrofag ke daerah luka. PMN akan melindungi luka dari invasi bakteri ketika makrofag membersihkan debris pada luka. Fase Penyembuhan Luka 2. Fase Rekonstruksi Fase ini dimulai dari hari ke-2 sampai 24 hari (6 minggu). Fase ini dibagi menjadi : a) fase destruktif b) fase proliferasi atau fibroblastik fase. Fase Penyembuhan Luka 2. Fase Rekonstruksi Fase dengan aktivitas yang tinggi karena terjadi metode pembersihan dan penggantian jaringan sementara. Fase Penyembuhan Luka 2. Fase Rekonstruksi PMN akan membunuh bakteri patogen dan makrofag memfagosit bakteri yang mati dan debris dalam usaha membersihkan luka. Selain itu, makrofag juga sangat penting dalam proses penyembuhan luka karena dapat menstimulasi fibriblastik sel untuk membuat kolagen Fase Penyembuhan Luka 2. Fase Rekonstruksi Angiogenesis akan terjadi untuk membangun jaringan pembuluh darah baru. Kapiler baru yang terbentuk akan terlihat pada kemerahan (ruddy), jaringan granulasi tidak rata atau bergelombang (bumpy) Fase Penyembuhan Luka 2. Fase Rekonstruksi Migrasi sel epitel terjadi diatas dasar luka yang bergranulasi dari tepi sekitar luka atau dari folikel rambut, kelenjar keringat atau kelenjar sebasea dalam luka. nampak tipis, mengkilap (translucent film). Migrasi berhenti ketika luka menutup dan mitosis epetilium menebal ke lapisan ke 4-5 yang diperlukan untuk membentuk epidermis Fase Penyembuhan Luka 2. Fase Rekonstruksi Fase kontraksi terjadi selama proses rekontruksi tepi luka secara bersamaan untuk mengurangi daerah permukaan luka, sehingga terjadi pengurangan jumlah jaringan pengganti yang diperlukan. Kontraksi luka terlihat baik setelah pelepasan drainase luka. Pada umumnya, 24-48 jam. Fase Penyembuhan Luka 3. Fase Maturasi Fase remodeling, berfungsi untuk meningkatkan kekuatan regangan pada luka. Kolagen yang diproduksi selama fase rekonstruksi perlahan-lahan digantikan dengan bentuk yang lebih terorganisasi, sehinga kekuatan regangan meningkat. Fase ini biasanya membutuhkan waktu antara 24 hari sampai 1 tahun Fase Penyembuhan Luka Fase Penyembuhan Luka