EVALUASI KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT RST Dr. SOEDJONO MAGELANG SKRIPSI Oleh: SITI AULIA RAHMAWATI NIM. 050112a084 PROGRAM STUDI ILMU FARMASI UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN 2017 HALAMAN PENGESAHAN Artikelberjudul : EVALUASI KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT RST Dr. SOEDJONO MAGELANG Disusun Oleh : SITI AULIA RAHMAWATI NIM.050112a084 PROGRAM STUDI FARMASI UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN 2017 telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing Ungaran, 12Februari 2017 Pembimbing Utama Nova Hasani Furdiyanti, S.Farm.,M.Sc.,Apt NIDN. 0611118401 EVALUASI KEPUASAN PASIEN RAWAT JALANTERHADAP PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT RST Dr. SOEDJONO MAGELANG Nova Hasani Furdiyanti, Niken Dyahariesti, Siti Aulia Rahmawati ABSTRAK Latar Belakang : Kepuasan adalah suatu tingkat perasaan yang timbul sebagai akibat dari layanan kesehatan yang diperoleh setelah pasien membandingkan dengan yang dirasakan. Pasien akan merasa puas apabila kepuasan pelayanan kesehatan yang diperoleh sama atau melebihi harapan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien rawat jalan terhadap pelayanan yang diberikan di Instalasi Farmasi RST TK II dr.SOEDJONO Magelang. Metode : Jenis penelitian ini adalah deskriptifdikategorikan dalam penelitian noneksperimental dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Kepuasan dinilai dengan memberikan kuisioner kepada responden. Data di peroleh dengan penyebaran kuesioner yang pertanyaannya mencangkup 5 dimensi yaitu keandalan, daya tanggap, jaminan, empati, bukti fisik. Kemudian kuisioner dianalisis secara deskriptif. Analisis kepuasan dilakukan dengan menggunakan skala Likert, kemudian data ditampilkan dalam bentuk cartesius. Kesimpulan : Berdasarkan hasil penilaian kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan di Instalasi Farmasi RST dr. Soedjono Magelang rata-rata menyatakan puas. Kata kunci: Kepuasan, Rawat Jalan, Instalasi Farmasi, RST TK II dr. Soedjono Magelang The evaluation about the satisfaction of outpatient patients to the services in Pharmacy Installation at Dr. Soedjono Military Hospital Magelang (XV + 62 + 9 tables + 4 pictures + 13 appendixes) ABSTRACT Background: Satisfaction is a feeling arising as a result of health services obtained after the patient compares it to the feeling he/she gets. Patients will be satisfied if satisfaction got from health services is the same or more than the expectation. Purpose : aimsed to understand the level of satisfaction of outpatient patients to the provision of services in Pharmacy Installation at Dr. Soedjono Military Hospital Magelang Method: Type of this research was descriptive categorized in nonexperimental research using technique of sample with the method of purposive sampling. The satisfaction was assessed by giving questionnaires the to respondents. The data were got by spreading a questionnaires that consisted of 5 dimensions the reliability , responsiveness , insurance , empathy , physical evidence .Then the questionnaires were analyzed descriptivey. An analysis of satisfaction of was conducted by using likert scale , the data were shown in the form of cartesius. Conclusion: Based on the evaluation of satisfaction of the patients about the quality of services in Pharmacy Installation at Dr. Soedjono Military Hospital Magelang most of the respondents are satisfied. Keywords: satisfaction , outpatient , pharmacy installation , Dr. Soedjono Military Hospital Magelang literatures: 37 ( 1992-2011 ) PENDAHULUAN Kesehatan merupakan kebutuhan yang mendasar bagi masyarakat. Kebutuhan itulah yang menjadikan masyarakat merasa perlu menjaga kesehatan dan memperoleh pelayanan kesehatan (Anonim, 2004).Instalasi farmasi rumah sakit didefinisikan sebagai suatu departemen rumah sakit di bawah pimpinan seorang apoteker dibantu oleh beberapa orang apoteker. Setiap personel perorangan dari instalasi farmasi rumah sakit harus mengetahui lingkup, tanggung jawab dan kewenangan fungsi mereka dan dampak mereka pada produk atau pelayanan (Siregar dkk, 2004). Kepuasan konsumen atau pasien merupakan kunci utama untuk lebih meningkatkan mutu dan kualitas dari pelayanan kesehatan, agar konsumen semakin tertarik akan pelayanan kesehatan di instalasi farmasi tersebut. Pelayanan yang berkualitas akan mewujudkan rasa puas dari konsumen sehingga hubungan antara kepuasan dan kualitas pelayanan sangat erat, yang merupakan wujud dari harapan konsumen. Mengetahui tingkat kepuasan pasien rawat jalan terhadap pelayanan di Instalasi Farmasi RST TK II dr. SOEDJONO Magelang 2016 dilihat dari 5 dimens: kehandalan (reliability, dimensi daya tanggap (responsiveness), dimensi jaminan (assurance), dimensi empati (emphaty), dimensi bukti fisik (tangible) METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan rancangan cross sectional, survei melalui wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional (Alimul dkk, 2009).Populasi pada penelitian ini adalah semua konsumen baik pasein rawat jalan ataupun pegantarnya yang telah menebus obat di instalasi farmasi RST dr. Soedjono Magelang. Kriteria inklusiPasien bersedia mengisi kuesioner.Pasien datang >1 kali ke Instalasi Farmasi RST dr. Soedjono Setelah data dari kuesioner selesai dikumpulkan dilakukan analisis untuk mengetahui tingkat kepuasan terhadap pelayanan di Instalasi Farmasi RST dr. Soedjono Magelang. Tingkat harapan atau kepentingan dan kepuasan konsumen diatur dengan skala likert yang terdiri lima dari alternatif jawaban (Supranto, 1997) Tabel 1. Skala Penilaian Tingkat Harapan dan kepuasan pasien rawat jalan diInstalasi Farmasi RST dr. Soedjono Magelang Skala penilaian tingkat Harapan Sangat penting Penting Cukup penting Kurang penting Tidak penting Kepuasan Sangat puas Puas Cukup puas Kurang puas Tidak puas Bobot jawaban 5 4 3 2 1 Mencari nilai kolerasi tingkat kepuasan pasien dengan membandingkan nilai rerata skor kinerja/kenyataan dengan nilai rerata skor kepentingan/harapan Tabel 2. Kategori tingkat kepuasan menurut Arikunto (1992) Nilai Korelasi Interpretasi Tingkat Kepuasan >1 Tinggi Sangat puas 0,77-0,99 Cukup Puas 0,50-0,76 Agak rendah Cukup puas 0,25-0,49 Rendah Kurang puas 0,00-0,24 Sangat rendah Sangat kurang puas Analisis tingkat kepentingan dan kinerja/kepuasan pelanggan untuk mengetahui item-item pertanyaan kuesioner yang merupakan faktor untuk meningkatkan kepuasan pasien digambarkan dalam diagram kartesius (Supranto, 1997). HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 3. Diskripsi Responden Penelitian Kategori Kelompok Jumlah Pasien Prosentase (%) Umur Remaja (13-17) Dewasa (18-49) Orangtua (50>) Total pasien berdasarkan umur Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Total pasien berdasarkan jenis kelamin Pendidikan Tdk tamat SD SD SMP SMA Perguruan tinggi Total pasien berdasarkan pendidikan Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Wiraswasta PNS(TNI/POLRI) Pelajar/Mahasiswa Lain-lain Total pasien berdasarkan pekerjaan Datang ke RS 2 kali 3 kali >3kali Total pasien berdasarkan kunjungan Status pasien Umum BPJS Asuransi lain Total pasien berdasarkan ststus pasien Poliklinik Mata Bedah Jantung Anak Dalam Kulkel Gigi Saraf Paru THT Total pasien berdasarkan poliklinik Ket : THT = Telinga Hidung Tenggorokan Kulkel = Kulit Kelamin 13 48 14 75 29 46 75 1 9 16 37 12 75 8 21 14 23 9 75 22 21 32 75 6 62 7 75 9 17 2 6 11 1 3 8 7 11 75 17,3 64,0 18,7 100 38,7 61,3 100 1,3 12,0 21,3 49,3 16,0 100 10,7 28,0 18,7 30,7 12,0 100 29,3 28,0 42,7 100 8,0 82,7 9,3 100 12,0 22,7 2,7 8,0 14,7 1,3 4,0 10,7 9,3 14,7 100 Uji Validitas dan Reliabilitas Pengujian ini terhadap kuesionar yang akan dibagikan kepada responden. Hal ini dilakukan agar kuesioner yang digunakan sebagai instrumen pengambilan data dapat berfungsi sesuai dengan standar yang diharapkan. Uji validitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Suatu kuesioner dianggap valid bila pertanyaan-pertanyaan mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur dari kuesioner tersebut. Penelitian ini menggunakan validitas konstruk yaitu kesanggupan suatu alat ukur dalam mengukur dari konsep kepuasan yang termuat dalam kuesioner, dimana pengujian validitas dilakukan dengan cara mencari korelasi atau hubungan antara suatu konstruksi teoritis. Teknik korelasi yang dipakai adalah teknik product moment dengan rumus sebagai berikut (Azwar, 1992). Uji validitas di gunakan untuk mengukur salah satu valid atau tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner di katakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk menggungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuisioner tersebut. Jadi validitas ingin mengukur apakan pertanyaan dalam kuisioner yang sudah di buat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak di ukur. Masing-masing item di katakan valid apabila r hitung > r tabel (Ghozali, Imam 2005). Untuk itu, penelitian ini menggunakan teknik korelasi “product moment” dengan Rumus : n(∑ 𝑥𝑦) − (∑ 𝑥 ∑ 𝑦) 𝑟= √{n ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)2 } {𝑁 ∑ 𝑦 2 − (∑ 𝑦)2 } Keterangan : N : jumlah sampel Σ : jumlah total x : skor butir soal y : skor total r : koefisien korelasi antara x dan y Suatu kuesioner dikatakan reliabel apabila kuesioner memberikan visi relatif konsisten, stabil dari waktu- ke waktu untuk mengukur reliabilitas. pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik pengukuran koefisien alpha (α), dengan rumus sebagai berikut : Cara perhitungan reliabilitas suatu alat ukur dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Alpa-cronbach: Rumus koefisiensi reliabilitas Alpa-cronbach: 𝑟𝑖 = { ∑ 𝑠𝑖 2 𝑘 } {1 − } 𝑘. 1 𝑆𝑡 2 Keterangan : ri = reliabilitas instrument k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya butir soal si2 = jumlah varian butir st2 = varian total Uji reliabilitas ini dilakukan dengan membandingkan nilai alpha (α) yang diperoleh dari masing - masing perhitungan validitas diatas terhadap nilai koefisien korelasi tabel. Suatu item dapat dikatakan reliabel, apabila nilai yang diperoleh positif lebih besar dari pada koefisien korelasi tabel. Kepuasan Pasien Rawat Jalan Terhadap Kualitas Pelayanan di Apotek Instalasi Farmasi RST dr. Soedjono Magelang Tabel 4. Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan di Instalasi Farmasi RST TK II dr. Soedjono Magelang No Pelayanan Dimensi Keandalan 1 informasi tentang nama obat 2 informasi tentang dosis obat 3 informasi tentang cara pemakaian obat 4 informasi tentang cara penyimpanan obat 5 informasi tentang tindakan yang harus dilakukan terhadap obat yang tersisa 6 efek samping yang timbul setelah minum obat 7 Informasi obat menggunakan bahasa yang bisa dimengerti pasien 8 informasi aktivitas apa saja yang perlu dihindari berkaitan dengan penggunaan obat Dimensi Daya Tanggap 9 kecepatan dan tanggap saat melayani pasien 10 informasi obat secara tertulis bila pasien kurang begitu paham 11 peragaan obat tanpa pasien harus meminta 12 keluhan pasien di atasi dengan cepat No Pelayanan Dimensi Jaminan Rerata skor Harapan Rerata skor Kepuasan Kepuasan pasien Kepuasan pasien rata-rata tiap dimensi Interpretasi 4,3 4,2 0,97 0,95 Puas 4,3 4,1 0,96 Puas 4,3 4,1 0,96 Puas 4,2 3,9 0,93 Puas 4,2 3,9 0,93 Puas 4,1 3,9 0,95 Puas 4,2 4,1 0,97 Puas 4,1 3,9 0,95 Puas 4,2 4,1 0,97 4,1 4,1 0,98 Puas 4,1 3,9 0,95 Puas 4,2 4,0 0,96 Puas Rerata skor Harapan Rerata skor Kepuasan Kepuasan pasien 0,97 Kepuasan pasien rata-rata tiap dimensi Puas Interpretasi 13 Informasi obat yang diberikan akurat serta bisa dipertanggung jawabkan 14 pengetahuan serta kemampuan yang mencukupi dalam memberikan info obat 15 Adanya jaminan jika terjadi kesalahan dalam pelayanan informasi obat Dimensi Empati 16 Petugas di Apotek memakai pakaian yang rapi 17 mengenakan tanda pengenal yang jelas 18 Informasi obat diberikan tanpa pasien harus meminta 4,2 4,1 0,97 4,2 4,1 0,97 Puas 4,3 4,0 0,94 Puas 4,2 4,0 0,96 4,3 4,1 0,96 Puas 4,2 4,1 0,98 Puas 19 bersikap ramah serta sopan dalam memberikan informasi obat 20 Status sosial Dimensi Bukti Fisik 4,2 4,2 0,99 Puas 4,2 4,1 0,98 Puas 21 4,2 4,1 0,99 4,3 4,0 0,94 Puas 4,2 4,0 0,96 Puas 4,0 4,0 0,99 Puas 22 23 24 Ruangan khusus untuk pelayanan informasi obat Kenyamanan ruang informasi obat petugas menuliskan aturan pakai yang mudah di mengerti Kersediaan informasi obat dalam bentuk brosur kesehatan 0,96 0,98 0,97 Puas Puas Puas Tabel 5. rerata Kepuasan dan Harapan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pesien rawat jalan atas pelayanan di Instalasi Farmasi RST dr. Soedjono Magelang No Pertanyaan 1 Kepuasan 4,2 Harapan 4,3 2 4,1 4,3 3 4,1 4,3 4 3,9 4,2 5 3,9 4,2 6 3,9 4,1 7 4,1 4,2 8 3,9 4,1 9 4,1 4,2 10 4,1 4,1 3,9 4,1 12 4,0 4,2 13 4,1 4,2 14 4,1 4,2 15 4,0 4,3 16 4,0 4,2 17 4,1 4,3 18 4,1 4,2 19 4,2 4,2 20 4,1 4,2 21 4,1 4,2 22 4,0 4,3 23 4,0 4,2 24 4,0 4,0 RATA-RATA 4,20 4,04 11 Berdasarkan perhitungan nilai rata-rata kepuasan dan rata-rata harapan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien atas pelayanan jasa di apotek instalasi farmasi RST dr. Soedjono Magelang, dapat diketahui faktorfaktor mana saja yang masuk ke dalam kuadran A, kuadran B, kuadran C, dan kuadran D. Sehingga dapat diketahui faktor-faktor mana saja yang pelaksanaannya masih belum memenuhi harapan pasien atau sudah memenuhi harapan pasien. Hal ini dapat dilihat ke dalam diagram kartesius gambar 8. Diagram Kartesius Kuadran A prioritas utama Kuadran C prioritas rendah Kuadran B prestasi dipertahankan Kuadran D berlebihan KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui analisis data dan pembahasan yang dilakukan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa: 1. Tingkat kepuasan pasien rawat jalan terhadap pelayanan di Instalasi Farmasi RST dr. Soedjono magelang pada 5 dimensi pertanyaan adalah puas dengan nilai rata-rata tiap dimensi tertinggi ada pada dimensi Empati. 2. Poin tentang pemberian informasi tentang nama obat, informasi tentang dosis obat, informasi tentang cara pemakaian obat, dan adanya tanda pengenal yang jelas masuk ke dalam kuadran B (prestasi dipertahankan). Pada kuadran ini dianggap sangat penting bagi pasien dan pihak rumah sakit harus mempertahankan kualitas pelayanannya karena pasien sudah merasa seimbang antara kepuasan dan harapannya. 3. Poin tentang adanya jaminan jika terjadi keslahan dalam pelayanan informasi obat dan adanya ruangan pelayanan informasi obat yang nyaman masuk ke dalam kuadran A (prioritas utama). Pada kuadran ini dianggap sangat penting bagi pasien tetapi pihak rumah sakit belum melaksanakan sesuai kepuasan dan harapan pasien sehingga perlu di tingkatkan kualitas pelayanannya. 4. Pada pertanyaan nomor 24 ketersediaan informasi obat dalam bentuk brosur, perlu pengawasan dan koreksi bagi rumah sakit karena pada poin ini masuk dalam kuadran C pada diagram kartesius yang berarti di anggap tidak penting bagi pasien. Nilai kepuasan dan harapan pasien sama-sama rendah sehingga masuk ke dalam kuadran C prioritas rendah. Saran Berkaitan dengan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti mengajukan saran berdasarkan hasil yang diperoleh, sebagai berikut: Berdasarkan hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa perlu diadakannya mekanisme seperti memperbaharui fasilitas-fasilitas yang ada dan yang belum tersedia sehingga dalam pelaksanaan layanan kesehatan dapat dijalankan secara efektif dan efisien. Pada saat penelitian di lakukan wawancara secara langsung dengan pasien jawaban dari pasien langsung mengatakan bahwa kurang puas dengan ruang tunggu saat pengambilan obat, serta perlu perluasan untuk ruang tunggu pengambilan obat di Instalasi Farmasi RST dr. Soedjono terutama pada instalasi farmasi bagian depan sehingga pasien merasa nyaman saat menunggu pengambilan obat. Selanjutnya rumah sakit perlu mengadakan penilaian kepuasan pasien secara rutin terutama kepuasan pasien terhadap pelayanan di Instalasi Farmasi RST dr. Soedjono sehingga pihak Rumah Sakit dapat mengetahui seberapa besar kepuasan pasien pengguna layanan. Penelitian selanjutnya disarankan untuk lebih memperhatikan aspek lain seperti sikap pemberi layanan kesehatan, prosedur administrasi, dan fasilitasfasilitas yang disediakan Rumah Sakit sehingga dapat mengungkap lebih dalam lagi kepuasan dari pasien. Selanjutnya selain itu diharapkan untuk lebih memeperhatikan subjek pada saat pengisian kuesioner, sehingga tidak ada data yang terlewatkan pada saat pengambilan data berlangsung. DAFTAR PUSTAKA Alimul Hidayat, Aziz. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. Anonima. 2004. Keputusan Menteri Kesehatan RI, No. 1204/MENKES/SK/X/2004, tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.Apotek Kopkar Rumah Sakit Budhi Asih Jakarta, Majalah Ilmu Kefarmasian, hal 12-21. Arikunto, Suharsini, 1992. Prosedur Penelitian, Rineka Cipta: Jakarta. Azwar, S., 1992, Reliabilitas dan Validitas, hal 34-52, 140-160, Sigma Alpha: Yogyakarta. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariant dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Siregar, Ch. J.P., dan Amalia, L., 2004, Farmasi Rumah Sakit, Teori dan Penerapan, 25 – 49, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Suparanto , 1997. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta : Rineka Cipta.