Uploaded by shandieeec

ITEKBEN 3B TUGAS KELOMPOK 4

advertisement
KELOMPOK
4
Arie Ichsan Fahrizal 2011911055
Nurjihan 2011911060
Perdiyansyah 2011911062
Rhafly 2011911041
Rofiatuz Zahra 2011911042
Sandi 2011911043
Sekar Kinanti Ramadhini Naswanto 2011911044
Theresia Valen Nababan 2011911047
Yora Yovahira 2011911050
Yusi Luky 2011911052
Zamzam Ar Rizqi 2011911053
Rumus-rumus uji dan Faktor-fakor
vigor benih
TUGAS
KULIAH 7
01
UJI INDEKS VIGOR
IV (%) = ∑kecambah normal pada hitungan pertama X 100%
∑ benih yang ditanam
RUMUS
02
KERIKIL BATA
Daya tumbuh =jumlah kecambah yang tumbuh X 100%
jumlah benih yang ditanam
03
Klasifikasi Vigor
Berkecambah
RUMUS
04
Laju Kecepatan
Pertumbuhan
Kecambah
𝐷𝐡 = Ζ© 𝐾𝑁 π»π‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› 𝐼 + Ζ© 𝐾𝑁 𝐻𝑖𝑑𝑒𝑛𝑔 𝐼𝐼 X 100%
Ζ© π‘π‘’π‘›π‘–β„Ž π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘Žπ‘›π‘Žπ‘š
Keterangan: KN = Kecambah Normal
KCT= n1 + n2 + n3....+ n7
D1 D2
D3
D7
Keterangan:
n = persentase kecambah normal setiap
pengamatan (%)
D = waktu pengamatan setelah tanam/ 24
jam (etmal)
05
Indeks vigor =
Uji Penuaan
Dipercepat
jumlah benih
jumlah hari
RUMUS
06
Uji Daya Hantar
Listrik
DHL =
Nilai DHL benih – DHL blanko
Berat (g) setiap ulangan
UJI TETRAZOLIUM
Uji Tetrazolium adalah uji biokimia dengan mengamati aktivitas enzim dalam proses
respirasi benih yaitu enzim dehidrogenase. Dengan kata lain, garam tetrazolium dapat
digunakan untuk melihat benih itu viable atau non-viable dengan pewarnaan yang terjadi.
- Merah = viable
- Tidak berwarna = non-viable
Benih viable adalah benih yang memperlihatkan potensi untuk menjadi kecambah normal.
Benih non-viable adalah benih yang berkembang secara abnormal, baik pada embrio, maupun pada struktur penting lainnya dan
menunjukkan jaringan yang mati.
Uji tetrazolium adalah uji yang dalam pelaksanaannya menggunakan zat indikator berupa 2.3.5 Trifenil tetrazolium. Uji tetrazolium
disebut juga uji biokhemis benih. Karena dengan uji ini akan diketahui terjadinya proses biokimiawi yang berlangsung dalam sel,
khususnya dalam sel-sel embrio benih. Uji tetrazolium juga disebut uji cepat, karena indikator pada uji ini adalah pola-pola
pewarnaan pada embrio, bukan proses perkecambahan yang umumnya memerlukan waktu yang lebih lama dalam menentukan final
count.
UJI LINGKUNGAN STRES
Metode Langsung = Uji pada Stress lingkungan tumbuh atau kondisi
tertentu di laboratorium (dihitung persentase pertumbuhan
/perkecambahan)
Vigor merupakan gabungan antara umur benih, ketahanan, kekuatan, dan kesehatan benih yang
diukur melalui kondisi fisiologinya, yaitu pengujian stress atau memalui analisis biokimia (ISTA,
2007)
Bahwa keadaan lingkungan di lapangan itu sangat penting dalam menentukan kekuatan tumbuh
benih adalah sangat nyata dan perbedaan kekuatan tumbuh benih dapat terlihat nyata dalam
keadaan lingkungan yang kurang menguntungkan.
FAKTOR- FAKTOR
VIGOR
1. Faktor Genetis
Vigor benih dapat dipengaruhi oleh faktor genetiknya
dimana terdapat kultivar-kultivar atau varietas tertentu yang lebih
peka
terhadap
keadaan
lingkungannya
yang
kurang
menguntungkan namun benih tersebut dapat tumbuh normal bisa
juga sebaliknya. Terdapat juga kultivar-kultivar atau varietas
tertentu yang lingkungannya menguntungkan namun tidak dapat
tumbuh normal. Tergantung dari kondisi genetik benih tersebut.
2. Kondisi Lingkungan Tumbuh dan
Ruang Simpan
Lingkungan dan ruang simpan benih sangat tergantung dari
penggunaan wadah dan cara simpan benih dan sangat dipengaruhi oleh
jenis, jumlah benih, teknik pengepakan, lama penyimpanan, suhu ruang
simpan dan kelembaban ruang simpan. Untuk penyimpanan benih,
efektivitas
suatu
kemasan
ditentukan
oleh
kemampuannya
mempertahankan kadar air benih dan viabilitas benih selama
penyimpanan. Widajati et.al. (2013) mengemukakan bahwa pada suhu
rendah, respirasi berjalan lambat dibanding suhu tinggi sehingga
viabilitas benih dapat dipertahankan.
3. Kematangan Benih
Periode dimana vigoritas benih tertinggi (vigor
maksimum) terjadi saat benih mencapai kemasakan secara
fisiologis pada tanaman induknya. Setelah periode tersebut maka
vigor benih akan mulai mengalami penurunan sampai pada
periode tertentu kehilangan vigoritasnya. Benih terlebih dahulu
akan kehilangan vigoritasnya sebelum kehilangan kemampuan
untuk berkecambah secara normal.
4. Proses Pengolahan
benih
Seed enchancement merupakan perlakuan benih yang baik pada
saat pasca panen yang bertujuan untuk memperbaiki perkecambahan dan
pertumbuhan kecambah, memfasilitasi benih, dan materi yang lain saat
tanam. Seed enchancement mencakup tiga metode umum, yaitu presowing
hydration treatments (priming), coating technologies, dan seed conditioning
(Taylor et al. dalam Ilyas, 2012).
5. Jenis Kemasan
Jenis kemasan mempengaruhi vigor benih dan kadar air benih,
sebab setiap kemasan memiliki karakteristik tertentu.
Benih yang
disimpan dalam plastik memiliki KA terendah (7,46%) dibandingkan
benih dalam kemasan kertas dan aluminium foil (8,76% dan 8,21%)
pada 2 BSS . Hal ini sesuai dengan pernyataan Justice dan Bass
(2002), bahwa kemasan kertas dapat melindungi mutu fisik benih, tetapi
tidak dapat melindungi benih dari pengaruh suhu dan kelembaban
nisbi di sekelilingnya sehingga memiliki KA tertinggi.
Download