Pengetahuan dari Waktu ke Waktu A. Empat Macam Pengetahuan 1. Know That (tahu bahwa) Pengetahuan yang menyangkut informasi. Misalnya, tahu bahwa ada pelangi di langit tadi sore dan pengetahuan ini memang benar. Bahwa pengetahuan tentang adanya pelangi adalah benar dan objektif, tidak terbantahkan. Know that juga bisa menyangkut konsep, teori, rumus, dan informasi abstrak. Misalnya, sejak di sekolah menengah kita tahu bahwa atom terdiri dari inti dan electron, di mana electron bergerak mengelilingi inti atom. 2. Know How ( tahu bagaimana ) Pengetahuan yang sifatnya praktis dan sangat berguna untuk menjalankan alat-alat maupun memecahkan masalah-masalah praktis. Kebanyakan pengetahuan ini dikaitkan dengan keterampilan (skill) mengoperasikan alat dan kemahiran teknis. 3. Know About (tahu akan/mengenai) Menyangkut pengetahuan spesifik terhadap sesuatu melalui pengalaman dan pengenalan pribadi secara langsung dengan objek. Mengenal suatu alat berarti benar-benar tahu tentang alat tersebut, seperti terbuat dari apa dan bagaimana menjalankan atau bagaimana mengatasi permasalahan yang muncul. 4. Know Why (tahu mengapa) Tingkatan pengetahuan yang jauh lebih mendalam daripada tingkatan pengetahuan lainnya, karena berkaitan dengan penjelasan yang harus menerobos masuk ke dalam data atau infformasi abstrak untuk menyngkap pengetahuan. B. Pengetahuan dan Kesadaran Kesadaran merupakan kata kunci dari pengetahuan, mencangkup macammacam pengetahuan.dapat dikatakan bahwa pengetahuan alam didasari oleh kesadaran manusia akan alam. C. Skeptisisme, Subjektivisme, dan Relativisme 1. Aliran Skeptisisme Tokoh yang terkenal yaitu Gorgias (485-380 SM), yang sering digelari bapak kaum skeptis, yang mengambil sikap tidak mau percaya akan kebenaran menurut para pemikir yang ada. Ada 3 pernyataan Gorgias yang penting 1. Tidak ada yang benar-benar ada 2. Kalaupun ada yang benar-benar ada, kita tak dapat mengetahuinya 3. Kalaupun kita tahu apa yang benar-benar ada itu, kita tak dapat mengomunikasikannya. 2. Aliran Subjektivisme Akibat tidak langsung dari pemkiran Descartes. Subjektivisme mengandaikan bahwa satu-satunya hal yang kita ketahui dengan pasti adalah diri kita sendiri dalam aktivitas kesadaran kita. Descartes menyebabkan banyak pemikir meyakini bahwa satu-satunya hal yang dapat kita ketahui dengan pasti adalah diri kita sendiri dan kegiatan sadar kita. 3. Aliran Relativisme Relativisme muncul sebagai reaksi kedua aliran ekstrem tadi. Menurut relativisme, kebenaran dan kepastian yang ada tidak dapat diklaim oleh manusia dengan mutlak karena sifatnya selalu realatif. Sifatnya yang tidak mutlak sangat bergantung pada subjek yang melihat, situasi dan kondisi saat itu, serta pandangan masyarakat akan kebaikan dan keburukan yang berlaku di daerah tersebut pada saat itu. D. Sejarah Sains dan Ilmu Pengetahuan 1. Ciri dan Karakteristik Manusia Ciri manusia adalah berpikir sehingga manusia langsung menjadi subjek. Penemuan informasu mengenai kemajuan berpikir tidak terpusat di satu titik, melainkan menyebar di seluruh penjuru dunia dari daratan Asia(Cina, India), Yunani, Babiliona, Mesir, dan Irak. 2. Pentahapan Sejarah Perkembangan Sains a. Zaman Batu Purba (4 juta - 10.000 SM) Pada zaman ini manusia telah mencapai kemampuan dasar untuk perkembangan ilmu pengetahuan, seperti membedakan macam-macam hal, mengumpulkan berdasarkan kelompok, mendesain alat-alat kerja, meningkatkan efisiensi, dan sebagainya. Kemampuan inilah yang digunakan manusia untuk bertahan hidup dan berhadapan dengan alam yang keras. b. Zaman Pola Pikir Koheren (10.000-500 SM) Pada zaman ini peradaban sudah maju dalam rupa kerajaan, seperti di Cina, India, Mesir, Babilonia, dan Yunani. Kemampuan bahasa berkembang sangat baik, dilihat dari kemajuan ilmu pengetahuan, seperti matematika dan astronomi, dan juga mitologi kuno yang tak dapat dilepaskan. Peninggalan lembah Mesopotamia menunjukkan adanya peninggalan berupa 12 rasi bintang sebagai hasil pengamatan. Lama matahari berevolusi selama 365 hari dan bulan 29 hari dapat dihitung, begitu pula ramalan tentang gerhana matahari maupun bulan. c. Zaman Pola Pikir Rassio Pada zaman ini, pola pikir Yunanii cukup dominan. Berbeda dengan peradaban Babilonia, orang Yunani menggunakan akal sehat dan cara berpikir koheren, sementara orang Babylon memasukkan unsur mitologi dalam mencari kebenaran. Nama dari masa kejayaan Yunani kuno yaitu 1. Thales (624-565 SM) Menyatakan bahwa bintang bersinar dan bulan hanya memantulkan sinar, dan berpendapat bahwa asal mula semua benda di alam semesta adalah air dan di dapat dari proses alam. 2. Anaximander ( 670-547 SM) Menemukan jam matahari dan mendukung pendapat Thales. 3. Herakleitos (540-480 SM) Menyatakan bahwa api merupakan keutamaan membentuk alam raya. 4. Phytagoras (580-500 SM) Ahli matematika yang bermain dengan segitiga dan bilangan berpendapat bahwa unsur-unsur tanah, air, udara, dan api merupakan unsur utama alam. 5. Sokrates (470-399) Merumuskan metode dialektika untuk merumuskan kebenaran dan akan berkembang di dunia pemikiran modern satu millennium kemudian. 6. Demokritos (460-370) Menyatakan materi yang paling kecil dan tidak dapat dibagi lagi adalah atomos, sebagai inti alam. 7. Plato (422-347) Mengatakan bahwa keanekaragaman di alam merupakan duplikat dari sesuatu yang kekal dan immaterial, serta ada dunia ide dan dunia materi untuk mendamaikan pertentangan besar waktu itu antara Parmenides dengan Herakleitos 8. Aristoteles (384-322 SM) Mempunyai pendapat lain, dengan penjelasan menggambarkan realitas yang dapat dimengerti. d. Zaman pertengahan (abad 2-14 M) Ditandai dengan karya para teolog (ahli agama) yang juga bekerja di bidang ilmu pengetahuan. Kebudayaan yunani ditemukan kembali oleh filsuf Arab, dijadikan perpaduan antara Sains, ditambah penyelidikan matematika (aljabar dan aritmatika), serta penemuan di bidang kedokteran. e. Zaman Sains Modern pada Zaman Renaissance ((14-17 M) Ditandai dengan bangkitnya akal budi yang elepaskan diri dari dogmadogma agama. Mulai dari revolusi Kopernikus (1473-1543) yang merupakan ahli perbintangan dan matematika saat itu. George Joachim yang menulis buku perputaran alam semsta, dan Tycho Brahe ((1546-1601) yang dengan teropongnya menemukan lahirnya bintang baru di gaaksi Casiopeal yang cemerlang selama 16 bulan. Johannes Keppler(1571-1630) merumusan orbit benda luar angkkasa, Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskopnya menemuka planet Jupiter dan membuktikan di bulan juga ada kawah serta planet tidak mempunyai cahaya sendiri. Langkah Galileo mulai dikenal dalam penyelidikan ilmiah. f. Zaman Pola Pikir Induksi Ditandai dengan gaya berpikir induksi yang telah mulai digunakan sebagai landasan dalam penyelidikan ilmiah. Isac Newton (1643-1727) ahli fisika penemu teori gravitasi, penemu bidang optika, dan penemu rumusan mekanika klasik, yang menjadi motor perkembangn ilmu pengetahuan alam selama 3 abad. g. Zaman kontemporer Ditandai dengan kemmajuan ilmu alam terutama fisika. Setelah percobaan Ernest Rutherford (1873-1937), penemuan J.J. Thomson (18561940), esperimen Heisenberg (1901-1976), Erwin Schrodinger (1887-1951). h. Sains pada Masa Depan Kemajuan sains pada masa depan akan mengubah warna sains empiris maupun sains deduktif yang selama ini kita pelajari. Warna baru sains akan mengubah peta perkembangan sainssecara umum, bahkan sampai realitas sosial sekalipun. E. Perulangan Pola Perulangan pola tanpa disadari sudah menjadi “keharusan” dalam proses, baik proses yang terjadi di alam maupun proses berpikir manusia.