Kanker prostat adalah keganasan yang terjadi di dalam kelenjar

advertisement
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A.Pengertian
Kanker prostat adalah keganasan yang terjadi di dalam kelenjar prostat.
B.Anatomi fisiologi
Prostat adalah salah satu kelenjar tubuh yang menjadi bagian dari sistem
reproduksi pria. Bentuknya seperti buah kenari, ukurannya sekitar 3 cm dengan
berat sekitar 20 gram. Salah satu fungsinya adalah menyemprotkan cairan ke
dalam saluran kemih agar bercampur dengan sperma saat ejakulasi. Cairan yang
dihasilkan prostat menjadi sumber energi bagi sperma dalam perjalanannya
menuju sel telur (ovum). Selain itu cairan prostat tersebut juga membantu
mengurangi keasaman vagina sehingga sperma dapat bertahan.
Letak prostat persis di bawah kandung kemih dan di depan rektum (ujung
bawah usus besar). Saluran kemih yang baru saja keluar dari kandung kemih akan
menembusi bagian tengah prostat. Bagian saluran kemih yang berada di dalam
prostat tersebut disebut urethra pars prostatica (saluran kemih yang melewati
prostat). Jika prostat membesar, maka saluran kemih yang melewati prostat akan
tergencet sehingga menyempit atau bahkan tersumbat. Spincter externa
mengelilingi urethra di bawah vesica urinaria pada wanita, tetapi pada laki-laki
terdapat kelenjar prostat yang berada dibelakang spincter penutup urethra. Prostat
mengekskresikan cairannya ke dalam urethra pada saat ejakulasi, cairan prostat ini
memberi makanan kepada sperma. Cairan ini memasuki urethra pars prostatika
dari vas deferens.
Pros
Prostat dilewati oleh:
a. Ductus ejakulatorius, terdiri dari 2 buah berasal dari vesica seminalis bermuara
ke urethra.
b. Urethra itu sendiri, yang panjangnya 17 – 23 cm.
Secara otomatis besarnya prostat adalah sebagai berikut :
a. Transversal : 1,5 inchi
b. Vertical : 1,25 inchi
c. Anterior Posterior : 0,75 inchi
Prostat terdiri dari 5 lobus yaitu :
a. Dua lobus lateralis
b. Satu lobus posterior
c. Satu lobus anterior
d. Satu lobus medial
gambar 1.
C.Etiologi
Penyebab terjadinya kanker prostat belum diketahui dengan pasti,tetapi
ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena kanker
prostat, diantaranya faktor usia dan riwayat keluarga. Faktor hormonal, diet tinggi
lemak, dan toksin juga disebut-sebut sebagai faktor risiko kanker prostat
walaupun kaitannya belum jelas.
D.Faktor resiko

Usia lebih dari 65 tahun : usia merupakan faktor resiko utama pada kanker
prostat.Di AS banyak pria penderita kanker prostat berusia lebih dari 65
tahun.Penyakit ini jarang terjadi pada pria berusia dibawah 45 tahun.

Riwayat keluarga : jika di dalam keluarga ada penderita kanker prostat

Ras : kanker prostat sering terjadi pada pria berkulit hitam daripada
berkulit putih atau pria hispanic /latin.Jarang terjadi pada pria Asia/Pasifik
dan Indian Amerika.Hal ini disebabkan karena kadar testosteron pada pria
klit hitam lebih tinggi 15% dari pria kulit putih.

Perubahan bentuk dan ukuran kelenjar prostat : Pria dengan prostatic
intraepithelial neoplasia (PIN) yang bermutu tinggi meningkatkan resiko
terjadinya kanker prostat.Sel-sel yang abnormal dapat dilihat dibawah
mikroskop.

Perubahan genome : mutasi BRCA 1 dan BRCA 2

Diet tinggi lemak : mungkin dapat mengakibatkan pertumbuhan sel-sel
kanker prostat.

Hormon : Kadar hormon testosteron yang tinggi berhubungan dengan
peningkatan resiko kanker prostat. Testosteron akan diubah menjadi
androgen yang lebih poten yaitu dihydrotestosteron (DHT) oleh enzim 5
alpha-reductase, yang memegang peran penting dalam proses
pertumbuhan sel-sel prostate.
E.Patofisiologi
Kanker prostat terjadi ketika tingkat kematian sel dan pembelahan sel tidak
lagi sama,menyebabkan pertumbuhan tumor yang tidak terkendali.Setelah
transformasi awal,terjadi mutasi banyak gen,termasuk gen p53 dan retinoblastoma
dapat menyebabkan perkembangan tumor dan metastasis.Sebagian besar (95%)
kanker prostat adalah adenocarsinoma.
Sekitar 40% kanker prostat memiliki morfologi sel transisional dan
diperkirakan berasal dari lapisan urothelial dari uretra prostat. Hanya sedikit kasus
morfologi neuroendokrin. Saat ini, mereka diyakini berasal dari sel-sel induk
neuroendokrin biasanya terdapat di prostat atau dari program diferensiasi
menyimpang selama transformasi sel.
Dari kasus kanker prostat, 70% muncul di daerah tepi, 15-20% muncul
di zona pusat, dan 10-15% muncul di zona transisi. Sebagian besar kanker prostat
multifokal, dengan keterlibatan sinkron dari beberapa zona prostat, yang mungkin
disebabkan tumor klonal dan nonclonal.
Sistem pentahapan untuk kanker prostat :
Tahap I : T1N0M0G2,3-4
Tahap II : T2N0M0sembarangG
Tahap III : T3N0M0sembarangG
Tahap IV : T4 atau sembarang T N0-N3M0 atau M1 sembarangG
Tumor primer (T)
T0= tidak ada bukti tumor primer
T1= tumor secara klinis tidak tampak dan tidak dapat diraba atau dapat terlihat
melalui pencitraan
T2= tumor terletak di dalam prostat
T3= tumor meluas melalui kapsula prostat
T4= tumor mengikat atau menginvasi strukur yang berdekatan selain dari vesikula
seminalis
Nodus limfe regional(N)
N0= tidak ada metastasis nodus limfe regional
N1= metastasis pada satu nodus limfe ≤ 2 cm dalam dimensi yang paling besar
N2= metastasis pada satu nodus limfe > 2 cm tetapi tidak > 5 cm dalam dimensi
yang terbesar atau metastasis nodus limfe multipel,tidak > 5 cm
N3= metastasis pada nodus limfe > 5 cm dari dimensi yang terbesar
Metastasis jauh (M)
M0= tidak ada metastasis jauh
M1= metastasis jauh
Derajat histopatologis (G)
G1
= terdiferensiasi baik
G2
= terdiferensiasi secara moderat
G3-G4= terdiferensiasi dengan buruk atau tidak terdiferensiasi
(Dikutip dari American Joint Committee on Cancer.Manual for Staging of
Cancer,edd.4,Philadelphia,JB Lippincott,1992).
Gambar 2
Gambar 3.
Gambar 4.
F.Tanda dan gejala
Pada tahap awal jarang menimbulkan gejala.Gejala yang terjadi akibat
obstruksi terjadi pada saat penyakit berada pada tahap lanjut.Pada tahap
selanjutnya sering timbul gejala atau keluhan berupa :

Sering buang air kecil,terutama pada malam hari

Buang air kecil harus mengedan

Sulit menahan buang air kecil

Tidak dapat buang air kecil sama sekali

Buang air kecil terasa sakit atau panas

Ada darah dalam urine atau air mani

Terasa sakit saat ejakulasi

Nyeri atau kaku di daerah bokong, panggul dan pangkal paha
G.Deteksi dini
Untuk mengetahui secara dini adanya kanker prostat,pria yang berumur
lebih dari 40 tahun dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan secara
teratur setahun sekali,berupa :

Pemeriksaan fisik : colok dubur atau pemeriksaan rektal digital
(DRE)

Pemeriksaan Ultrasonografi kelenjar prostat

Pemeriksaan kadar Prostat Specific Antigen (PSA) dalam darah
PSA adalah enzim yang dikeluarkan oleh kelenjar prostat dan
berfungsi mengencerkan cairan ejakulasi untuk memudahkan
pergerakan sperma. Pada keadaan normal, hanya sedikit PSA yang
masuk ke dalam aliran darah. Namun, apabila terjadi peradangan
atau kerusakan jaringan prostat maka kadar PSA dalam darah
meningkat.
Untuk membedakan apakah peningkatan kadar PSA disebabkan
oleh BPH atau kanker prostat, maka dianjurkan pemeriksaan rasio
free-PSA—PSA total atau rasio c-PSA—PSA total terutama bagi
mereka yang memiliki kadar PSA totalnya antara 2,6—10 ng/ ml.
H.Evaluasi diagnostik

Transrectal biopsi dengan tuntunan USG

Bone scan : untuk mengetahui adanya penyebaran ke tulang

CT scan
: untuk mengetahui adanya penyebaran ke kelenjar
limfe dan bagian tubuh lainnya

MRI
: untuk mengetahui gambaran lebih jelas adanya
penyebaran.
I.Penatalaksanaan medik
Pemilihan pengobatan didasarkan pada tahap penyakit dan usia serta gejala
yang ada.

Pada stadium awal biasanya dilakukan pembedahan Prostatektomi
radikal yaitu pengangkatan prostat dan vesicula seminalis,mungkin
diikuti dengan orkhidektomi bilateral (pengangkatan testis) dan
terapi penyinaran.

Jika kanker telah menyebar,bisa dilakukan manipulasi hormonal
(mengurangi kadar testosteron melalui obat-obatan maupun
pengangkatan testis) atau kemoterapi.
1. Pembedahan untuk kanker prostat

Prostatektomi radikal (pengangkatan kelenjar prostat).
Seringkali dilakukan pada kanker stadium I dan II.
Prosedurnya lama dan biasanya dilakukan dibawah
pembiusan total maupun spinal.
Sebuah sayatan dibuat di perut maupun daerah perineum
dan penderita harus menjalani perawatan rumah sakit
selama 5-7 hari.
Komplikasi yang mungkin terjadi adalah impotensia dan
inkontinensia uri.
Pada penderita yang kehidupan seksualnya masih aktif,
bisa dilakukan potency-sparing radical prostatectomy.

Orkidektomi (pengangkatan testis, pengebirian).
Orkidektomi adalah pengobatan yang efektif, tidak
memerlukan pengobatan ulang, lebih murah dibandingkan
dengan obat-obatan dan sesudah menjalani orkidektomi
penderita tidak perlu menjalani perawatan rumah sakit.
Orkidektomi biasanya dilakukan pada kanker yang telah
menyebar.
2. Terapi penyinaran untuk pengobatan kanker prostat
Terapi penyinaran terutama digunakan untuk mengobati kanker
stadium I, II dan III.
Biasanya jika resiko pembedahan terlalu tinggi, maka dilakukan
terapi penyinaran.
Terapi penyinaran terhadap kelenjar prostat bisa dilakukan melalui
beberapa cara:
1. Terapi penyinaran eksterna, dilakukan di rumah sakit tanpa perlu
menjalani rawat inap.
Efek sampingnya berupa penurunan nafsu makan, kelelahan, reaksi
kulit (misalnya kemerahan dan iritasi), cedera atau luka bakar pada
rektum, diare, sistitis (infeksi kandung kemih) dan hematuria.
Terapi penyinaran eksterna biasanya dilakukan sebanyak 5
kali/minggu selama 6-8 minggu.
2. Pencangkokan butiran yodium, emas atau iridium radioaktif
langsung pada jaringan prostat melalui sayatan kecil.
Keuntungan dari bentuk terapi penyinaran ini adalah bahwa radiasi
langsung diarahkan kepada prostat dengan kerusakan jaringan di
sekitarnya yang lebih sedikit.
Pengobatan menggunakan obat
1. Manipulasi hormonal.
Tujuannya adalah mengurangi kadar testosteron.
Penurunan kadar testosteron seringkali sangat efektif dalam
mencegah pertumbuhan dan penyebaran kanker.
Manipulasi hormonal terutama digunakan untuk meringankan
gejala tanpa menyembuhkan kankernya, yaitu misalnya pada
penderita yang kankernya telah menyebar.
Obat sintetis yang fungsinya menyerupai LHRH (luteinizing hormone releasing
hormone), semakin banyak digunakan untuk mengobati kanker prostat stadium
lanjut. Contohnya adalah lupron atau zoladeks.
Obat ini menekan perangsangan testis terhadap pembentukan testosteron (hal
seperti ini disebut pengebirian kimiawi karena memiliki hasil yang sama dengan
pengangkatan testis).
Obat diberikan dalam bentuk suntikan, biasanya setiap 3 bulan sekali.
Efek sampingnya adalah mual dan muntah, wajah kemerahan, anemia,
osteoporosis dan impotensi.
Obat lainnya yang digunakan untuk terapi hormonal adalah zat penghambat
androgen (misalnya flutamid), yang berfungsi mencegah menempelnya
testosteron pada sel-sel prostat.
Efek sampingnya adalah impotensi, gangguan hati, diare dan ginekomastia
(pembesaran payudara).
2. Kemoterapi
Kemoterapi seringkali digunakan untuk mengatasi gejala kanker
prostat yang kebal terhadap pengobatan hormonal.
Biasanya diberikan obat tunggal atau kombinasi beberapa obat
untuk menghancurkan sel-sel kanker.
Obat-obatan yang bisa digunakan untuk mengobati kanker prostat adalah:
- Mitoxantron
- Prednisone
- Paclitaxel
- Dosetaxel
- Estramustin
- Adriamycin.
Efek sampingnya bervariasi dan tergantung kepada obat yang diberikan.
Pemantauan yang perlu dilakukan untuk kanker prostat
Apapun jenis pengobatan yang dijalaninya, penderita akan dipantau secara ketat
mengenai perkembangan penyakitnya.
Pemantauannya meliputi:

Pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar PSA (biasanya setiap 3 bulan
– 1 tahun).

Scaning dan/atau CT scan tulang untuk mengetahui penyebaran kanker.

Pemeriksaan darah lengkap untuk memantau tanda-tanda dan gejala
anemia.

Pemantauan tanda dan gejala lainnya yang menunjukkan perkembangan
penyakit (misalnya kelelahan, penurunan berat badan, nyeri yang semakin
hebat, penurunan fungsi usus dan kandung kemih serta kelemahan).
Skema penanganan kanker prostat
J. Pencegahan
Tidak ada pencegahan untuk terjadinya kanker prostat,hanya bisa
menurunkan resiko terjadinya kanker prostat.Diet rendah lemak terutama terdapat
dalam sayur,buah dan beras dapat menurunkan resiko terjadinya kanker
prostat.American Cancer Sociaty merekomendasikan untuk membatasi diet tinggi
lemak yang berasal dari hewan.Lima atau lebih buah dan sayur sebaiknya
dikonsumsi.Termasuk juga beras,pasta,cereal, roti dan kacang. Buah dan sayur
mengandung antioksidan yang dapat mencegah kerusakan DNA sel-sel
tubuh.Lycopenes merupakan antioksidan yang dapat menurunkan resiko
terjadinya kanker prostat.Ini terdapat dalam
tomat,semangka,jeruk,bluberry,anggur merah,dan kacang.
BAB III
HASIL PENELITIAN
Dari artikel yang ada ,diketahui bahwa pria obesitas lebih memiliki tumor
yang agresif dan mengalami kekambuhan setelah operasi dibandingkan mereka
yang tidak obesitas.Pria obesitas Afika-Amerika penderita kanker prostat
memiliki tumor yang lebih agresif dan hasil yang lebih buruk dibandingkan
dengan pria berkulit putih yang menderita kanker prostat.Obesitas adalah mereka
yang memiliki indeks massa tubuh 30kg/m2 atau lebih.
Peran utama obesitas terhadap kanker prostat masih belum jelas.Walaupun
demikian Peneliti menduga hormon dan diet tinggi lemak sangat berperan dalam
kejadian kanker prostat dan kekambuhan setelah pembedahan.Peneliti pertama
menggunakan metode penelitian kohort ,dimana penelitiian ini diikuti oleh pria
paruh baya yang terdeteksi kanker prostat sebanyak 752 orang.Obesitas
berdasarkan BMI 30kg/m2 atau lebih.Mereka digolongkan berdasarkan BB pada
tahun sebelum diagnosis.
Peneliti ke dua dan ke tiga menggunakan metode kohort,dimana penelitian
diikuti oleh penderita prostat yang telah mengalami pembedahan prostatektomi
radikal.Obesitas berdasarkan BMI 30kg/m2 atau lebih.
BAB IV
KESIMPULAN
Pada teori yang telah dibahas,didapatkan beberapa faktor resiko untuk
terjadinya kanker prostat yaitu meliputi usia,riwayat keluarga,ras,diet tingggi
lemak,dan hormon.Sedangkan pada artikel penelitian,didapatkan bahwa pria
obesitas merupakan faktor resiko untuk terjadinya kanker prostat yang progresif
dan berulang setelah pembedahan.
Dari pembahasan teori dan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa benar
diet tinggi lemak merupakan satu dari faktor resiko terjadinya kanker
prostat.Walaupun terjadinya kanker prostat tidak dapat dicegah,tetapi resiko dapat
diturunkan dengan asupan makan yang tepat yaitu diet rendah lemak dan aktifitas
yang seimbang.
DAFTAR PUSTAKA
Gale,Danielle.Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi;Alih
bahasa,I Made Kariasa,EGC,Jakarta,1999.
Price,Sylvia Anderson.Pathophysiology.Clinical Concepts of
Disease Processes ,fourth Edition.Mosby Year Book,Inc,1992
Smeltzer,Suzanne C.Brunner and Suddarth’s texbook of MedicalSurgical Nursing.Lippincot-Raven Publishers,Philadelphia,1996.
National Cancer Institute.What You Need To Know About ™
Prostate Cancer,melalui http://www.cancer.gov/
Prostate Cancer Health Center.What is Prostate Cancer,melalui
http://www.webmd.com
Hodges David.Obesity Prostate Cancer Linked,Medical
Post,Toronto: March 27, 2007 vol.43,Iss 11;pg.1,2 pgs.melalui
www.proquest.com
Schieszer John.Prostate Tumours more Aggresive in Obese
Men,Medical Post,Toronto : Jan 13,2004 vol.40,Iss 2 ;pg.74.melalui
www.proquest.com
Download