Uploaded by User70872

BAB I Agam Islami Akbar 1703447 Revisi

advertisement
Kontribusi Consumer Interaction dalam media sosial sebagai medium untuk
menstimulasi peningkatan Brand Awareness produk Smartphone Xiaomi
( A study case of Instagram)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi komunikasi saat ini telah mengalami perkembangan yang sangat luar biasa,
salah satunya di tandai dengan semakin banyaknya fungsi perangkat dalam media komunikasi
seperti halnya pada sebuah handphone. Pada awal ditemukannya, alat komunikasi ini telah
banyak dipergunakan di berbagai belahan dunia sebagai perangkat untuk menghubungkan
seseorang dengan orang lain melalui pesan ataupun suara. Namun, seiring dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan, Di era digitalisasi ini dimana segala akses untuk
mendapatkan sebuah informasi semakin pesat dan terbuka lebar, perangkat tersebut perlahan
di modifikasi sedemikian rupa menjadi sebuah alat multitasking yang tidak hanya berfungsi
sebagai alat komunikasi, namun memungkinkannya sebagai sebuah alat yang mampu
mengolah berbagai macam data dari berbagai macam sumber untuk menghasilkan sebuah
informasi yang kini kita kenal alat tersebut dengan istilah Smartphone.
Menurut Newzoo (2019), penggunaan Smartphone dalam kurun waktu 3 tahun
terakhir dan terhitung dari tahun 2017 hingga 2019 menunjukan jumlah peningkatan yang
cukup
signifikan,
hal
ini
menunjukan
Smartphone
sudah
menjadi
sebuah
produk yang
lumrah
untuk
dikonsumsi
oleh banyak
kalangan
sehingga
Gambar 1. 1 Pengunaan Smarphone
menjadikannya seperti kebutuhan dasar/primer. Oleh sebab itu, banyak perusahaanperusahaan besar berlomba-lomba dalam menciptakan sebuah Brand produk Smartphone
untuk memanfaatkan momentum tersebut sebagai peluang untuk memasarkan dan mendulang
profit sekaligus meningkatkan Brand Awareness sebuah produk.
Brand Awareness merupakan kemampuan seseorang dalam merekognisi suatu merk
brand secara cepat tanpa kategori detailnya dalam membeli sesuatu (Rossiter dan Percy
(1996:113)). Brand awareness secara tidak langsung dapat membantu seorang konsumen
dalam mengambil sebuah keputusan pembelian dan bagi sebuah perusahaan, Brand
awareness dapat berperan sebagai penentuan harga optimum, perluasan merek, diferensiasi
produk hingga menentukan minat saluran distribusi (Durianto et al, (2004: p.7)). Dan untuk
mengetahui seberapa jauh konsumen sadar terhadap suatu merek, terdapat empat indikator
utama yang berperan dalam mengevaluasi kesadaran seseorang terhadap sebuah Brand
awareness suatu merk, diantaranya adalah Recall (Seberapa jauh konsumen dapat
mengingat), Recognition (Seberapa jauh konsumen dapat mengenali), Purchase
(Seberapa jauh konsumen menjadikan sebuah merek sebagai alternatif pembelian). Dan
Consumption (Seberapa jauh konsumen akan mengingat suatu merek ketika mereka sedang
menggunakan produk atau layanan pesaing).
Salah satu kasus mengenai Brand Awareness yang kini tengah menjadi perbincangan
hangat di era digitalisasi ini merujuk kepada salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar
di dunia, Xiaomi. Xiaomi merupakan distributor telepon cerdas terbesar ke-3 di Dunia yang
merancang, mengembangkan, dan menjual telepon cerdas, aplikasi seluler, dan elektronik
konsumen. Sejak merilis telepon cerdas pertamanya di bulan Agustus 2011, Xiaomi telah
memperoleh pangsa pasar yang besar di Tiongkok sebelum akhirnya dapat melakukan
penetrasi hingga seluruh dunia. Pendiri serta CEO Xiaomi adalah Lei Jun, yang merupakan
orang terkaya ke-23 di Tiongkok. Perusahaan ini kini bernilai lebih dari 10 miliar USD dan
memiliki lebih dari 5000 karyawan yang berasal dari berbagai penjuru negeri.
Menurut data yang dilansir pada laman lembaga survey Top Brand Award, Xiaomi
merupakan Brand Smartphone yang sudah mendominasi pada kategori 5 Top Brand Award
yang secara konstan menempati posisi ke-3 selama kurun waktu tiga tahun terakhir. Pada
Tahun 2019, Xiaomi mengalami peningkatan yang cukup pesat yakni sebesar 9,2% dari
selisih tahun 2018 dibandingkan dengan 2 produk teratas lainnya seperti halnya Samsung ( 2,8%) dan Oppo (5,4%). Namun dalam periode berikutnya yakni pada tahun 2020, Brand
Xiaomi mengalami penurunan yang cukup dalam sebesar 4,2% dari selisih tahun sebelumnya.
Hal tersebut dapat kita amati dalam penyajian tabel Top Brand Index (TBI) sebagaimana
berikut :
TOP BRAND INDEX
No
Merek
2018
1
Samsung
48,6%
2
Oppo
11,2%
3
Xiaomi
5,5%
4
Lenovo
4,5%
5
Nokia
4,3%
Tabel 1. 1 Top Brand Index (Brand Smartphone) 2018
TOP BRAND INDEX
No
Merek
2019
2020
1
Samsung
45,8%
46,5%
2
Oppo
16,6%
17,7%
3
Xiaomi
14,3%
10,1%
4
Vivo
4,5%
7,9%
5
Lenovo
3,7%
2,0%
Tabel 1. 2 Top Brand Index (Brand Smartphone) 2019 - 2020
Dalam hal ini, Top Brand Index (TBI) merupakan index penilaian yang memiliki tiga kriteria
pokok penilaian yaitu top of mind awareness, last used, dan future itention. Untuk top of mind
awareness penilaian didasarkan pada merek yang pertama kali disebut oleh responden ketika kategori
produknya disebutkan. Sementara last used, yaitu kriteria penilaian yang didasarkan atas merek yang
terakhir kali digunakan atau dikonsumsi oleh responden. Dan yang terakhir future intention, yaitu
sebuah penilaian yang didasarkan atas merek yang ingin digunakan atau dikonsumsi dimasa
mendatang (topbrand-award.com).
Semakin dengan perkembangan waktu di dalam Era industry 4.0 dimana seluruh
dunia dikoneksikan dengan kecanggihan dan kemasyruan teknologi berbasis Internet of
Things (IOT), Penggunaan internet bagaikan primadona bagi semua kalangan dalam
mengakses berbagai media dalam kesehariannya. Baik itu hanya sekedar mencari informasi
terkait dengan apa yang mereka butuhkan atau pun hanya sekedar menghabiskan waktu untuk
berselancar bebas di dunia maya.
Gambar 1. 2 Statistik pengguna internet 2005 – 2019 ( ITU )
Sebagaimana data yang di lansir oleh salah satu lembaga statistik dunia, ITU (itu.int),
Hasil Evaluasi yang didasari oleh data jumlah individual dalam mengakses internet di seluruh
dunia terlihat menunjukan sebuah peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Salah
satu puncak pertumbuhannya yakni pada tahun 2019, sebanyak 53,6% dari total populasi 4,1
miliar jiwa menggunakan Internet. Hal ini menandakan bahwa Internet merupakan sebuah
media perantara bagi seseorang dalam melakukan sebuah aktivitas dalam kehidupan.
Fakta menariknya, kebanyakan dari pengguna menggunakan Internet sebagai medium
untuk menikmati jejaring sosial / Social Media. Hal ini didasari dari data dibawah ini (Dream
Incubator Inc.) yang menunjukan dari total 1400 responden dari segala tingkatan usia
menggunakan Internet sebagai alat untuk mengakses pintu masuk sebuah Sosial media.
Gambar 1. 3 Statistik penggunaan internet untuk mengakses sebuah Platform
Media sosial merupakan sebuah Platform yang memungkinkan seseorang untuk
berinteraksi satu sama lain baik itu berhubungan langsung dengan seseorang maupun
perusahaan melalui sebuah text, gambar, ataupun tayangan video yang di kemas secara digital
(Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2016)). Dengan data-data yang mendukung tersebut,
media sosial saat ini merupakan ladang sekaligus sebuah terobosan baru yang dinilai cukup
efektif dan efisien bagi seorang pemasar maupun sebuah perusahaan dalam melakukan
kegiatan penawaran dan pemasaran produk ( barang / jasa ).
Instagram merupakan sebuah platform media sosial yang sangat familiar dan
digandrungi oleh masyrakat luas dari berbagai belahan dunia. Di indonesia pun, Popularitas
Instagram mengalahkan beberapa sosial media lainnya seperti halnya Twitter, Line, Linkdin
dsb. Data yang dilansir oleh “We are social” memperkuat bahwa penggunaan Instagram di
Indonesia cukup berkembang pesat yakni sebesar 79% dari total keseluruhan populasi
masyarakat Indonesia.
Jumlah Pengguna Media Sosial di Indonesia
JAN 2020
Jumlah pengguna ( dalam % )
100%
90%
0,88
0,84
0,82
80%
0,79
70%
0,56
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Youtube
Whatsapp
Facebook
Instagram
Twitter
Gambar 1. 4 Statistik pemakaian media sosial per Januari 2020
Instagram melahirkan sejuta harapan baru bagi para pemasar dan perusahaan untuk
menawarkan dan mengembangkan produknya. Berbagai fitur yang ada di dalam media sosial
tersebut mendukung segala aktivitas yang berkaitan dengan pemasaran, salah satunya adalah
Consumer Interaction. Consumer Interaction merupakan komunikasi antara pelanggan dan
perusahaan, setiap interaksi dengan pelanggan adalah kesempatan untuk terhubung dengan
mereka, menyenangkan mereka, dan meningkatkan retensi dan advokasi mereka. Consumer
interaction merupakan bagian dari strategi komunikasi pemasaran dimana merupakan paduan
spesifik elemen dan sarana pemasaran yang digunakan untuk mengkomunikasikan nilai
pelanggan serta membangun hubungan pelanggan (Kotler&Amstrong(2008)). Salah satu
contoh penerapan Consumer Interaction adalah penerapan pada akun Instagram XIAOMI
yang telah terverifikasi.
Gambar 1. 5 Akun Instagram Xiaomi Indonesia ( Official )
Gambar 1. 6 Komentar pada salah satu post akun Instagram Xiaomi Indonesia
Instagram Account termasuk dalam sebuah Brand Page Commitment yakni bagaikan
media tampung layaknya sebuah fans page yang menghimpun banyaknya pecinta/penggemar
dari Brand Xiaomi itu sendiri. Media tersebut di buat untuk menginformasikan mengenai apa
yang sedang dibuat, dikembangkan bahkan ditawarkan oleh perusahaan pemilik Brand
terhadap para pengikutnya (Followers) melalui sebuah postingan ataupun hanya sekedar
Story. Sedangkan komentar adalah bagian dari Interaksi langsung satu arah antara peminat
ataupun pengguna dengan perusahaan terkait (XIAOMI) baik itu hanya sekedar melontarkan
pertanyaan, berargumen dengan kritik, hingga memberi satu, dua, bahkan lebih saran.
Perpaduan akan hal tersebutlah yang kemudian dapat diinterprestasikan sebagai sebuah
Consumer Interaction.
Berdasarkan penelitian yang telah ada sebelumnya dengan artikel jurnal berjudul
“The impact of user interactions in social media on brand awareness and purchase intention:
the case of MINI on facebook” yang diperkuat juga dengan artikel jurnal “the impact of
consumer interaction on social media on brand awareness and purchase intention! case study
of samsung” menyatakan bahwa variabel Consumer Interaction dapat mempengaruhi
variabel brand awareness, Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh
Consumer Interaction pada platfrom instagram XIAOMI yang disinyalir dapat berpengaruh
terhadap kepekaan para pengguna khususnya Followers terhadap Brand Awareness produk
XIAOMI.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dengan ini penulis sangat
tertarik untuk melakukan sebuah penelitian terkait variabel-variabel tersebut dengan
pemberian judul “ Kontribusi Consumer Interaction dalam Media Sosial Sebagai
Medium untuk Menstimulasi Peningkatan Brand Awareness produk Smarphone
Xiaomi ”
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana implementasi Consumen Interaction pada akun Instagram produk Smartphone
Xiaomi ?
2. Bagaimana sebuah Brand awareness terbentuk melalui media sosial Instagram produk
XIAOMI ?
3. Apakah terdapat pengaruh Consumen Interaction dalam media sosial Instagram terhadap
Brand Awareness produk Smartphone XIAOMI?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Consumen Interaction pada akun Instagram produk Smarphone
XIAOMI
2. Untuk mengetahui bagaimana sebuah Brand awareness terbentuk melalui media sosial
Instagram produk XIAOMI
3. Untuk mengetahui pengaruh Consumen Interaction dalam media sosial Instagram terhadap
Brand Awareness produk Smartphone XIAOMI
1.4 Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat positif bagi pembaca sekaligus
sebagai sumber informasi juga sebagai sumber untuk menambah wawasan mengenai
pengaruh Consumer Interaction terhadap Brand awareness produk Smartphone XIAOMI.
2. Praktisi
Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai pengaruh antara
Consumen Interaction terhadap Brand awareness pada produk Smartphone XIAOMI dan
dapat menjadi masukan untuk pemilik brand XIAOMI untuk bisa lebih memaksimalkan
penggunaan media sosial Instagram sebagai media untuk memberikan edukasi atau wawasan,
merekatkan ikatan dengan para konsumen, serta sebagai media untuk memasarkan produk.
Download