SATUAN ACARA PENGAJARAN Penanggulangan Stress pada Mahasiswa Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan dan Promosi Kesehatan FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2018 SATUAN ACARA PENGAJARAN Topik Subtopik Sasaran Hari/Tanggal Waktu Tempat Narasumber : Penanggulangan Stres pada Mahasiswa : Penanggulangan Stres pada Mahasiswa dengan Teknik Relaksasi : Mahasiswa PSDKU Unpad Pangandaran : Senin, 03 Desember 2018 : 1 x 60 menit 09.00 – 10.00 WIB : Kampus Cikembulan PSDKU Unpad Pangandaran : Grup Tutor Kelompok 1 Fakultas Keperawatan PSDKU 1. Karakteristik Audience Mahasiswa PSDKU Unpad Pangandaran terdiri dari 3 angkatan. Berasal dari 5 prodi serta asal kota yang berbeda. Rata-rata ada yang dari sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan. Mahasiswa PSDKU Unpad Pangandaran memiliki beragam kegiatan yang berbeda setiap individunya. Ada yang sibuk dengan organisasi dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), ada yang sibuk dengan dunia belajar di perkuliahan saja, dan ada pun yang tidak memiliki kegiatan apapun alias kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang). 2. Tujuan pembelajaran Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang penanggulangan stres pada mahasiswa, diharapkan mahasiswa bisa menanggulangi stres pada diri sendiri. 3. Capaian Pembelajaran Setelah mengikuti Pendidikan Kesehatan dengan topik penanggulangan stres pada mahasiswa diharapkan dapat: 1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi stres menggunakan bahasa sendiri dalam 5 menit sesi evaluasi. 2. Mahasiswa mampu menyebutkan minimal 3 penyebab stres dalam 5 menit sesi evaluasi. 3. Mahasiswa mampu menjelaskan tingkatan stres menggunakan bahasa sendiri dalam 5 menit sesi evaluasi. 4. Mahasiswa mampu mensimulasikan teknik penanggulangan stres dengan baik dalam 5 menit sesi evaluasi. 4. Pokok bahasan Penanggulangan stes pada mahasiswa. 5. Sub Pokok Bahasan 1. 2. 3. 4. Definisi stress Penyebab stress Tingkatan stress Penangguangan stres 6. Materi Pengajaran (Terlampir) 7. Strategi Pembelajaran Metode yang digunakan: - Ceramah, Diskusi Media yang digunakan: - poster 8. Kegiatan Belajar-Mengajar Tahap Persiapan (Pra Kegiatan) Kegiatan Pembuka Kegiatan Pendidik a. Menyiapkan area pertemuan b. Menyiapkan media a. Memberi salam dan memperkenalan diri b. Menjelaskan maksud dan tujuan c. Melakukan kontrak waktu Kegiatan Peserta Didik Memasuki ruangan a. Menjawab salam dan mendengarkan b. Mendengarkan c. Mendengarkan dan menyetujui - - Alokasi Waktu 5 menit a. Ceramah b. Ceramah c. Ceramah d. Ceramah - 5 menit Metode Media d. Menyebutkan materi apa saja yang akan disampaikan kontrak waktu d. Mendengarkan dan memperhatikan a. Menjelaskan definisi stres a. Mendengarkan dan memerhatikan b. Mendengarkan b. Menjelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi stres dan memerhatikan c. Mendengarkan dan memerhatikan c. Menjelaskan tingkatan d. Mendengarkan dan stres memerhatikan d. Menjelaskan cara penanggulangan stress dengan menggunakan tehnik relaksasi. e. Mensimulasikan tehnik e. Mendengarkan dan relaksasi memerhatikan e. memberikan kesepatan kepada mahasiswa untuk f. Memberi bertanya tentang stres pertanyaan f. mengevaluasi mahasiswa degan memberikan pertanyaan terkait materi yang sudah diberikan g. Menjawab pertanyaan Uraian Materi a. Ceramah b. Ceramah c. Ceramah a. poster b. poster c. poster d. poster d. Ceramah e. Ceramah f. Tanya-jawab g. Tanya -jawab e.f.g.- 45 menit Kegiatan Penitup a. Mengucapkan terima kasih atas kebersediaan peserta b. Mengucapkan salam a. Mendengarkan b. Membalas salam 5 menit Total 60 menit 9. Daftar Pustaka Devi, D. R., & Mohan, S. (2015). A STUDY ON STRESS AND ITS EFFECTS ON COLLEGE STUDENTS. International Journal Of Scientific Engineerig and Applied Science (IJSEAS), 449-456. Legiran, Azis, M. Z., & Bellinawati, N. (2015). Faktor Risiko Stres dan Perbedaannya pada Mahasiswa Berbagai Angkatan. JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, 197-202. Beither , R., Nash, R., McCrady , M., Rhoadees, D., Linscomb, M., Clarahan, M., et al. (2015). The Prevalence and correlates of depression, anxiety, and stress in a sample of collage students. Journal Of Affective Disorders , 90-96 J. A. Akande, D. A.-K. (2014). A Study of Level and Sources of Stress among Secondary School. Journal of Research & Method in Education . Schilling, R. C. (2015). Effects of Daily Stress on Negative Mood . Journal of Personality and Social Psychology . 10. Evaluasi 1. Evaluasi Proses Evaluasi selama proses pembelajaran berlangsung Berapa jumlah peserta yang hadir? Apakah peserta antusias terhadap materi penyuluhan? Apakah kegiatan berjalan tertib? Apakah peserta aktif mengajukan pertanyaan? 2. Evaluasi Hasil Merupakan evaluasi yang dilakukan diakhir sesi pendidikan kesehatan. Apakah mahasiswa dapat mendefinisikan stress ? Apakah mahasiswa mengetahui tingkatan stress? Apakah mahasiswa mengetahui faktor yang mempengaruhi stress? Lampiran 1. Pengertian stress Stress adalah kondisi terlalu tegang, tidak dapt rileks, merasa sensitif, mudah marah, mudah terkejut, gugup, gelisah, dan tidak toleran terhadap gangguan atau keterlambatan. Stres adalah suatu respon tubuh seseorang yang timbul sebagai reaksi terhadap adanya tuntutan eksternal yang dianggap berbahaya atau mengancam dirinya. (Legiran, 2015) Stress merupakan sebuah kondisi yang disebabkan oleh sebuah interaksi pada individu dengan lingkungannya, biasanya berhubungan dengan sistem biologis, psikologis dan sosial. Stress pun biasa diartikan sebagai sebuah tekanan maupun tegangan serta gangguan yang menimbulkan rasa tidak nyaman dan tidak menyenangkan bagi individu. Secara umum,tingkatan stress yang menyebar di masyarakat berada pada presentase yang cukup tinggi yaitu mencapai kisaran 75%. Angka presentase yang cukup tinggi tersebut sebagian besar dipengaruhi oleh faktor usia maupun pekerjaan, salah satunya yang sering terjadi adalah pada mahasiswa. Tanda-tanda yang muncul sebagai indikasi munculnya stress antara lain mudah marah, sulit tidur tepat waktu dan bersantai, sulit fokus dan berkonsentrasi, sulit meningkatkan inisiatif dalam melakukan sesuatu dan cenderung kurang bersemangat. 2. Faktor yang mempengaruhi stress pada mahasiswa Faktor yang mempengaruhi timbulnya sebuah efek stress disebut juga dengan stressor. Stressor dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, faktor internal dan eksternal. faktor internal berupa faktor biologis dan psikologis. Faktor biologis meliputi usia dan jenis kelamin, sedangkan faktor psikologis meliputi harga diri, optimisme, tekanan psikologis (kecemasan, insomnia dan depresi berat). faktor eksternal berupa faktor sosial dan lingkungan. Dimana faktor sosial meliputi gaya pergaulan dan faktor lingkungan meliputi kebiasaaan dan ruang lingkup di sekitar individu. Penyebab yang lainnya adalah dapat berupa tekanan akademik, tekanan ini memiliki banyak hal yang dapat menimbulkan stress. Contohnya adalah ketika seorang mahasiswa gagal menuntaskan sebuah tugas pada mata kuliah tertentu. Hubungan interpersonal yang kurang baik seperti terhadap teman, kerabat dan keluarga. Pada kasus yang sering terjadi, stress yang disebabkan oleh hubungan interpersonal yang kurang baik adalah pada lingkunga keluarga (homesick). Lalu selanjutnya adalah kebiasaan yang buruk terhadap manajemen waktu. Sering kali mahasiswa menerapkan manajemen waktu yang buruk. 3. Tingkatan stress Tingkat stres dan alat ukur tingkat stress Stres dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan yaitu : a. Stres ringan Stres ringan adalah stres yang tidak merusak aspek fisiologis dari seseorang. Stres ringan umumnya dirasakan dan dihadapi oleh setiap orang secara teratur seperti lupa, kebanyakan tidur, kemacetan, dikritik. Situasi seperti ini biasanya berakhir dalam beberapa menit atau beberapa jam dan biasanya tidak akan menimbulkan penyakit kecuali jika dihadapi terus menerus. b. Stres sedang Stres sedang adalah stres yang terjadi lebih lama dari beberapa jam sampai beberapa hari seperti pada waktu perselisihan, kesepakatan yang belum selesai, sebab kerja yang berlebih, mengharapkan pekerjaan baru, permasalahan keluarga. Situasi seperti ini dapat berpengaruh pada kondisi kesehatan seseorang. c. Stres berat Stres berat merupakan stres kronis yang terjadi beberapa minggu sampai beberapa tahun yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti hubungan suami istri yang tidak harmonis kesulitan finansial dan penyakit fisik yang lama (Rasmun, 2004). Setiap individu akan mendapat efek stres yang berbeda-beda. Hal ini bergantung pada beberapa faktor, yaitu: a. Kemampuan individu mempersepsikan stressor Jika stresor dipersepsikan akan berakibat buruk bagi individu tersebut, maka tingkat stres yang dirasakan akan semakin berat. Sebaliknya, jika stresor dipersepsikan tidak mengancam dan individu tersebut mampu mengatasinya, maka tingkat stres yang dirasakan akan lebih ringan. b. Intensitas terhadap stimulus Jika intensitas serangan stres terhadap individu tinggi, maka kemungkinan kekuatan fisik dan mental individu tersebut mungkin tidak akan mampu mengadaptasinya. c. Jumlah stresor yang harus dihadapi dalam waktu yang sama Jika pada waktu yang bersamaan bertumpuk sejumlah stresor yang harus dihadapi, stresor yang kecil dapat menjadi pemicu yang mengakibatkan reaksi yang berlebihan. d. Lamanya pemaparan stresor Memanjangnya lama pemaparan stresor dapat menyebabkan menurunnya kemampuan individu dalam mengatasi stres. e. Pengalaman masa lalu Pengalaman masa lalu dapat mempengaruhi kemampuan individu dalam menghadapi stresor yang sama. f. Tingkat perkembangan Pada tingkat perkembangan tertentu terdapat jumlah dan intensitas stresor yang berbeda sehingga risiko terjadinya stres pada tingkat perkembangan akan berbeda (Rasmun, 2004). 4. Cara menanggulaingi stress Langkah paling penting dan utama yang harus diperhatikan adalah menurut Lazarus dan Folkman (1984), dengan mengetahui lebih lanjut tentang situasi yang dialami, melalui upaya membuka diri atau self disclosesure yang memiliki kemungkinan dapat meringankan stress. Terdapat pula penelitian mengenai self disclosure ini, dengan saling bertukar permasalahan yang dialami, hal itu dapat mengurangi beban tekanan karena merasa memiliki teman senasib seperjuangan.