Reyhan Fanny Pratama/26 XII MIPA 2 Tugas Sejarah Indonesia 1. Peristiwa G 30 S/PKI merupakan peristiwa kelam bagi sejarah Indonesia. Peristiwa ini dilatarbelakangi oleh beberapa hal seperti munculnya gagasan Angkatan Kelima, munculnya isu Dewan Jenderal dalam tubuh TNI, munculnya isu mengenai sakitnya Presiden Soekarno. Peristiwa ini menyebabkan tewasnya tujuh perwira tinggi militer di Lubang Buaya. Peristiwa ini memberi dampak yang drastis terhadap sejarah Indonesia. Apakah dampak dari peristiwa tersebut? a. Timbulnya demonstrasi besar yang dilakukan oleh rakyat, mahasiswa, KAMI dan KAPPI. Dimana demonstrasi ini mencetuskan Tri Tuntutan Rakyat atau Tritura. Tritura berisi tiga hal. Pertama permintaan agar PKI dibubarkan, kedua pembersihan kabinet Dwikora dan unsur-unsur PKI dan ketiga adalah turunkan harga.Reshuffle kabinet untuk memenuhi Tritura. b. Kabinet Dwikora perlu diperbaharui karena perlu dibersihkan dari para menteri atau pejabat yang memberikan dukungan pada PKI. c. Presiden Soekarno mengeluarkan Surat Perintah Sebelas Maret atau yang sering disebut Supersemar. Supersemar ini memberikan kewenangan pada Soeharto untuk menertibkan keamanan dan kelancaran pemerintahan. d. Pelarangan organisasi dan partai berhaluan marxisme, leninisme dan komunisme hingga saat ini. 2. Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan beberapa pejuang terhadap kebijakan pemerintah Republik Indonesia Serikat (RIS). Hal ini menyebabkan perpecahan dalam tubuh Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) yaitu antara tentara bentukan negara (TNI) dengan tentara pendukung federalis (KNIL). Pemberontakan ini dipimpin oleh Raymond Pierre Westerling dengan tujuan agar bisa memperoleh pengakuan atas pemerintah RIS sebagai tentara Pasundan. Apa saja dampak dari peristiwa ini? a. APRA telah berhasil mengambil alih markas Kodam Divisi Siliwangi sekitar pada tanggal 23 Januari 1950 dan juga telah berhasil melakukan pembunuhan para tentara Indonesia yang bermaksud untuk melawan. Adapun salah satu dari tentara yang telah terbunuh yakni seorang Letnan Kolonel Lembong yang gugur dalam peristiwa ini. b. Peristiwa ini mengakibatkan munculnya konspirasi antara Raymond Westerling dan Sultan Hamid II yang mengakibatkan Sultan Hamid II dianggap sebagai pemberontak. 3. Pemberontakan Andi Aziz dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan kebijakan Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (RERA). Untuk menjaga keamanan, pemerintah RIS mengirim pasukan APRIS (TNI) ke Sulawesi Selatan. Hal ini menyebabkan kekhawatiran terhadap pasukan bekas KNIL sehingga Andi Aziz mengomandoi pasukan KNIL untuk menolak masuknya APRIS ke Sulawesi Selatan. Apa saja dampak dari peristiwa tersebut bagi Indonesia? a. Dampak pemberontakan Andi Azis yang pertama adalah penyerangan ke Markas Tentara Nasional Indonesia atau TNI yang ada di Makassar oleh Andi Azis yang akhirnya berhasil dikuasai. Selain itu, Letkol Mokoginta juga ditawan oleh pasukan Andi Azis yang akhirnya membuat Ir.P.D Diapri seorang perdana Menteri NIT mengundurkan diri karena tidak setuju dengan tujuan pemberontakan Andi Azis yang kemudian digantikan oleh Ir. Putuhena yang pro RI. b. Andi Aziz termakan dengan hasutan dari Mr. Dr. Soumokil yang ingin Negara Indonesia Timur (NIT) tetap dipertahankan. Andi Azis kemudian mengerahkan anak buahnya untuk menyerang Markas Panglima Territorium dimana ia bersama dengan anak buahnya melucuti senjata TNI yang sedang menjaga daerah tersebut. Tidak hanya itu, Andi Azis juga berusaha untuk menghalangi pendaratan pasukan TNI ke Makassar sebab beranggapan jika tanggung jawab Makassar harus ada di tangan bekas tentara KNIL. c. Dampak selanjutnya dari pemberontakan Andi Azis adalah penggabungan NIT dengan NKRI. Di tanggal 21 April 1950, Sukawati yang menjabat sebagai Wali Negara NIT memberikan pengumuman jika NIT mau bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI. 4. Pemberontakan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dilatarbelakangi oleh penerapan kebijakan untuk mengurangi personil Angkatan Bersenjata. Serta pemerintah dianggap tidak mementingkan pembangunan daerah. Hal ini menyebabkan Letkol Ahmad Husein mendeklarasikan pembentukan PRRI di Sumatera Barat. Apa saja dampak dari peristiwa pemberontakan ini? a. Ketika gerakan ini terjadi, maka secara otomatis terjadi ketidakseimbangan pada roda perekonomian masyarakat. Kegiatan ekonominya lebih terarah pada sektor konsumsi daripada produksi sehingga hal ini mengakibatkan banyak terjadinya masalah. Sebab keuangan saat itu sedang tidak stabil lalu ditambah dengan berhentinya perekonomian masyarakat. b. Pembangunan terhenti Pembangunan yang sejatinya harus berjalan dengan baik menjadi berhenti di tengah jalan. Dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain, daerah di Sumatera mengalami krisis pembangunan sehingga berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. c. Kesadaran berotonomi, pergerakan PRRI menimbulkan dampak positif diantaranya adalah menimbulkan kesadaran pimpinan negara bahwa Indonesia terdiri dari berbagai pulau dalam satu unsur-unsur negara kesatuan republik Indonesia. Untuk itu penting bagi mereka untuk mendapatkan hak otonomi yang luas bagi setiap daerah yang ada di Indonesia. Dimana hak otonomi tersebut disesuaikan dengan potensi dan kemampuan masyarakat di daerah itu sendiri. 5. DI/TII adalah suatu organisasi yang melakukan pemberontakan yang cukup lama, yaitu antara 1949-1962 atau sekitar 13 tahun lamanya. DI/TII sendiri bertujuan untuk membentuk Negara Islam di Indonesia. Gerakan ini didirikan oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo yang berpaham Pan-Islamisme di Jawa Barat yang kemudian menyebar ke daerah lain seperti Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Aceh dan Sulawesi Selatan. Kejadian ini tentu menimbulkan dampak yang luar biasa bagi bangsa Indonesia. Sebutkan dampak pemberontakan DI/TII bagi bangsa Indonesia? a. Terjadi ketakutan massal di dalam masyarakat setiap kali melihat DI/TII b. Adanya trauma terhadap sesuatu yang berbau paham Islam pada beberapa sektor masyarakat c. Gerakan pemberontakan ditumpas pemerintah