Apa yang membuat karier seseorang cemerlang ? Dadang Kadarusman @Natural Intellegence Leadership Natural Intelligence Leadership 1 Catatan Kepala : ”Ditengah banyaknya orang yang pusing dengan bayaran yang rendah, ada sejumlah orang yang terus membangun kecemerlangan karirnya sehingga tidak lagi pusing soal angka yang tertera dalam slip gajinya.” Natural Intelligence Leadership 2 Ilustrasi : Kita tidak bisa mengetahui masa depan kita secara pasti. Tetapi urusan karir, dari dulu saya percaya bahwa kita bisa memperkirakan masa depan. Misalnya, kita bisa melihat orang-orang yang bekerja di sekitar kita. Dan kita, bisa memperkirakan siapa yang akan menjadi manager lalu terus menanjak menjadi senior manager, direktur bahkan presiden direktur. Kita juga bisa memperkirakan siapa yang akan mentok, atau yang hanya akan begitu-begitu saja sepanjang karirnya. Saya pernah melakukan uji coba sendiri, dengan mengamati orang-orang yang bekerja sebagai profesional. Meski tidak 100% akurat, tetapi boleh dibilang ‘hampir 100%” perkiraan saya benar. Tidak butuh menjadi paranormal untuk ‘meramalkan’ masa depan karir seseorang. Cukup melihat sikap, perilaku, dan tindakannya selama bekerja sehari-hari, maka kita bisa ‘meramalkan’ masa depan karirnya. Anda pun bisa menjadi peramal karir. Minimal meramalkan masa depan karir Anda sendiri. Mau? Bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar dari mereka yang berhasil membangun karir cemerlangnya, saya ajak memulainya dengan menerapkan 5 prinsip Natural Intelligence (NatIn™), berikut ini: Natural Intelligence Leadership 3 1. Memiliki visi terhadap masa depan karirnya sendiri Bukan hanya perusahaan yang membutuhkan visi. Kita pribadi pun demikian. Mengapa? Karena visilah yang bisa memberi kita kekuatan untuk terus melangkah maju ketika tiba masa-masa sulit atau jebakan berbagai godaan. Kehidupan kerja kita, tidak selamanya mudah. Namun, setiap kali berpegang teguh pada visi; semua cobaan itu menjadi semakin kecil. Selama bekerja, kita juga dihadapkan pada banyak godaan. Banyak sudah orang yang kepeleset. Namun, selama kita mengingat visi pribadi kita, maka kita akan sanggup berkelit agar terbebas dari jerat yang bisa menodai perjalanan karir kita. Bukankah banyak orang cemerlang yang berguguran hanya karena ketahuan melakukan satu kesalahan fatal dalam karirnya? Bangunlah visi pribadi yang kokoh untuk masa depan karir Anda. Maka Insya Allah, Anda bisa lebih sanggup untuk menghadapi beratnya cobaan, dan mengatasi semenggiurkan apapun godaan. Natural Intelligence Leadership 4 2. Terus belajar dan meningkatkan kapasitas diri Saya memperhatikan orang-orang yang saat ini menduduki posisiposisi penting dalam karirnya. Menelisik ke belakang sewaktu mereka baru memulai karir itu sebagai fresh graduate alias belum berpengalaman apapun. Ternyata, mereka tidak beda banyak dengan kebanyakan orang lainnya. Sama grogi dan culunnya seperti kita. Ilmunya juga tidak terlampau jauh dari kita. Tetapi, mereka melakukan sesuatu yang tidak dilakukan oleh kebanyakan orang pada umumnya, yaitu; terus belajar dan meningkatkan kapasitas diri. Begitu banyak orang yang merasa cukup dengan semua pengetahuan dan keterampilan kerja yang dimilikinya. Sehingga dengan semua kehebatannya itu, mereka merasa sudah memuncaki kualitas profesionalnya. Tak jarang mereka mempermasalahkan; kenapa gue yang hebat ini dibayar segini doang!?. Beda banget dengan orangorang yang patut menjadi contoh yang saya sebutkan tadi. Meskipun ilmunya semakin tinggi, mereka tidak pernah merasa sudah tinggi. Mereka teruuuus saja meningkatkan kualitas profesionalismenya. Makanya, orang yang merasa hebat dan canggih sering ketinggalan oleh mereka yang terus mengasah diri. Karena mereka yang terus belajar dan meningkatkan diri menapaki tingkatan yang semakin tinggi dan tidak tertandingi. Natural Intelligence Leadership 5 3. Membuat Kinerja tinggi dengan optimalisasi diri Setiap karyawan dipekerjakan untuk mengkontribusikan kinerja dalam kadar tertentu. Tertera dalam job descriptonnya, dan dipaparkan secara detail melalui strategic objective tahunannya. Banyak orang yang kinerjanya bagus, memang. Namun kebanyakan orang mendedikasikan kinerja tinggi itu hanya untuk uang semata. Maka ketika imbalan yang diterima mereka nilai tidak sepadan dengan kontribusi yang mereka berikan kepada perusahaan, mereka kemudian ‘mengerem’ kinerjanya hingga menjadi biasa-biasa saja. Maka kinerja tingginya pun segera berakhir. Para contoh profesional itu berbeda. Mereka tidak memusingkan soal imbalan sekarang. Karena mereka percaya bahwa ada hal yang lebih penting dari sekedar imbalan, yaitu; aktualiasi dari kemampuan dirinya. Mereka terus saja fokus kepada usaha-usaha mengoptimalkan kapasitas diri. Makanya, tidak heran jika kinerja tingginya tidak terpengaruh oleh faktor luar. Dalam jangka pendek, mungkin tidak ada bedanya imbalan yang mereka terima dengan apa yang didapatkan oleh orang lain yang bekerja biasa-biasa saja. Namun dalam jangka panjang, cepat atau lambat mereka akan memperoleh perbedaan secara signifikan. Natural Intelligence Leadership 6 4. Membangun Reputasi 360⁰ Karir seseorang tidak bisa dibangun hanya dengan reputasi baik dihadapan orang-orang tertentu. Mungkin memang ada orang yang karirnya menanjak hanya karena reputasi baik didepan atasannya belaka. Namun tetap saja, karir yang dibangun dengan reputasi 360 derajat jauh lebih berbobot dan lebih lestari. Apa artinya reputasi 360 derajat itu? Yaitu reputasi tinggi yang kita bangun dihadapan semua orang yang berkaitan dengan karir kita. Bukan hanya bagus dihadapan atasan, melainkan juga bagus dimata kolega, bawahan, departemen lain, pelanggan, bahkan pesaing-pesaing kita. Pendek kata, reputasi yang dibangun dihadapan orang-orang sekeliling kita. Orang yang berhasil membangun reputasi 360 derajat ini pada saatnya kelak akan berhasil memanen buahnya berupa kepercayaan dan kesempatan yang tidak dipertanyakan keabsahannya. Karena semua orang tahu, bahwa dia memang layak mendapatkannya. Jika belum terasa manfaatnya, konsisten dan bersabar saja. Natural Intelligence Leadership 7 5. Tetap rendah hati meski memiliki posisi tinggi Diantara orang-orang yang berhasil membangun karir cemerlangnya, memang ada banyak yang sombong, angkuh dan lupa diri. Namun, sejauh yang saya ketahui sebagian besar diantaranya justru adalah mereka yang tetap rendah hati. Mereka tidak merendahkan orang lain hanya karena posisinya lebih tinggi. Justru mereka memuliakan orang lain dengan jabatan tinggi yang disandangnya. Lagi pula, jika posisi kita sudah tinggi; mengapa kita harus bersikap tinggi hati, kan? Karena tanpa diminta pun orang lain akan menghormati kita. Hanya saja, apakah penghormatan orang lain itu tulus atau tidak; sangat ditentukan oleh cara kita membawakan diri. Kita mungkin menaruh hormat kepada orang berposisi tinggi namun tinggi hati. Namun, kita kan tidak tulus menghormati mereka. Beda sekali dengan rasa hormat yang kita berikan kepada orang yang berposisi tinggi namun tetap rendah hati. Mereka benar-benar layak mendapatkan penghormatan setulus hati. Itulah sebabnya, mengapa hati kecil kita sering berharap orang tinggi hati segera diganti oleh orang-orang yang berkualitas tinggi namun tetap rendah hati. Natural Intelligence Leadership 8 Penutup Orang bilang, sulit sekali membangun karir di zaman yang penuh persaingan ini. Anggapan itu hanya cocok bagi orang-orang yang tidak mengetahui caranya. Sedangkan bagi orang-orang berilmu, kenaikan jenjang karir itu seperti naik tangga sebuah gedung yang indah. Perlahan tapi pasti. Setapak, demi setapak. Hingga akhirnya bisa sampai ke puncak. Bahkan, diantara mereka ada yang tahu jalur cepatnya. Maka seperti naik lift saja, mereka bisa menuju kesana dengan cara-cara yang mengagumkan. Jika kita masih merasa sulit membangun karir ini. Atau tergoda untuk menyalahkan boss dan lingkungan kerja yang tidak mendukung, mungkin sudah saatnya untuk belajar kepada mereka yang mengetahui bagaimana cara mengatasinya. Carilah orang-orang seperti itu. Salam hormat, Mari Berbagi Semangat! DEKA - Dadang Kadarusman Author & Trainer of Natural Intelligence Leadership Natural Intelligence Leadership 9 “Bukan tidak mungkin untuk menapaki jejang karir yang lebih tinggi. Barangkali kita tidak tahu caranya saja. Atau tidak bersungguhsungguh menapaki jalannya”. Natural Intelligence Leadership 10