ESTY ARYANI SAFITHRY, M.PSI, PSI Strategi merupakan : Rencana tindakan (rangkaian kegiatan) : penggunaan metode, pemanfaatan berbagai sumber daya/ kekuatan dalam pembelajaran Untuk mencapai tujuan tertentu Sehingga perlu dirumuskan TUJUAN yang dapat diukur keberhasilannya, sebelum menentukan strategi. Strategi : perencanaan untuk mencapai sesuatu Metode : cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi Pendekatan (approach) : titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran. Pandangan tentang terjadinya suatu proses yg sifatnya masih sangat umum Teknik mengajar : cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode Taktik mengajar : gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu Pengorganisasian Siswa Pengorganisasian siswa dalam belajar terdiri dari 3 metode yaitu: 1. Pembelajaran individual 2. Pembelajaran kelompok 3. Pembelajaran kelas Pembelajaran secara individual adalah kegiatan mengajar guru yang menitikberatkan pada bantuan dan bimbingan belajar kepada masing-masing individu. 2. Pembelajaran kelompok (kelompok kecil) Adalah kegiatan mengajar yang menitikberatkan pada keberhasilan kelompok dalam belajar. 3. Pembelajaran secara klasikal Adalah pengutamaan kemampuan guru dalam proses belajar mengajar. PENDEKATAN QUANTUM TEACHING Quantum teaching bersandar pada konsep ini: “Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka”. Maksudnya yaitu pentingnya memasuki dunia murid prinsip Quantum Teaching, yaitu: Segalanya berbicara, lingkungan kelas, bahasa tubuh, dan bahan pelajaran semuanya menyampaikan pesan tentang belajar. Segalahnya bertujuan, siswa diberi tahu apa tujuan mereka mempelajari materi yang diajarkan Akui setiap usaha, menghargai usaha siswa sekecil apapun. Jika layak dipelajari, layak pula dirayakan, kita harus memberikan pujian pada siswa yang terlibat aktif pada pelajaran kita. Pendekatan Multiple Intelligence Pendekatan Multiple Intelligence memandang bahwa seseorang/manusia memiliki beberapa potensi kecerdasan. Salah satu dari kecerdasan setiap peserta didik itulah yang harus dikembangkan, sehingga pada akhirnya menjadi suatu kompetensi yang sangat dominan dikuasainya. 1) Linguistic intelligence (kecerdasan linguistik) adalah kemampuan untuk berpikir dalam bentuk kata-kata dan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan dan menghargai makna yang kompleks. 2) Logical-mathematical intelligence (kecerdasan logikamatematika) merupakan kemampuan dalam menghitung, mengukur, dan mempertimbangkan proposisi dan hipotesis, serta menyelesaikan operasi-operasi matematis. 3) Spatial intelligence (kecerdasan spasial) membangkitkan kapasitas untuk berpikir dalam tiga cara dimensi seperti yang dapat dilakukan oleh pelaut, pilot, pemahat, pelukis, dan arsitek. Kecerdasan ini memungkinkan seseorang untuk merasakan bayangan eksternal dan internal, melukiskan kembali, merubah, atau memodifikasi bayangan, 4) Bodily-kinesthetic intelligence (kecerdasan kinestik-tubuh) memungkinkan seseorang untuk menggerakan objek dan keterampilan-keterampilan fisik yang halus. 5) Musical intelligence (kecerdasan musik) jelas terlihat pada seseorang yang memiliki sensitivitas pada pola titinada, melodi, ritme, dan nada. 6) Interpersonal intelligence (kecerdasan interpersonal) merupakan kemampuan untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain secara efektif. Hal ini terlihat pada guru, pekerja sosial, artis, atau politisi yang sukses. 7) Intrapersonal intelligence (kecerdasan intrapersonal) merupakan kemampuan untuk membuat persepsi yang akurat tentang diri sendiri dan menggunakan pengetahuan semacam itu dalam merencanakan dan mengarahkan kehidupan seseorang. Misalnya terlihat pada ahli ilmu agama, ahli psikologi, dan ahli filsafat. Pendekatan E-learning Pendekatan e-learning atau electronic learning merupakan salah satu pendekatan pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronik, khususnya perangkat komputer. 1.Pola pemanfaatan pada lab.komputer: Sekolah yang memiliki fasilitas lab.komputer yang tersambung ke internet, dapat memanfaatkan situs di lab. Situs ini dapat diakses secara bersama-sama dalam bentuk klasikal maupun individual di lab.dengan bimbingan guru 2.Pola pemanfaatan di kelas: Apabila sekolah belum memiliki lab.komputer tapi mempunyai sebuah proyektor LCD dan sebuah komputer yang tersambung ke internet, maka situs ini dapat dimanfaatkan dengan cara presentasi di depan kelas. 3.Pola penugasan: Untuk sekolah yang belum memiliki sambungan internet, dapat memanfaatkan situs dengan pola penugasan. Siswa dapat mengakses internet pada tempat-tempat jasa internet, misalnya warnet, di rumah, community learning center ataupun tempat lainnya 4.Pola pemanfaatan individual: Selain polapola di atas, siswa diberi kebebasan untuk memanfaatkan dan mengeksplor sendiri seluruh materi yang ada pada edukasi.net, yang bisa dilakukan di rumah ataupun di warnet. Pendekatan Belajar Aktif Pendekatan Belajar Aktif adalah pendekatan dalam pengelolaan sistem pembelajaran melalui cara-cara belajar yang aktif menuju belajar yang mandiri. Strategi yang dapat digunakan guru 1. Refleksi Guru dapat meminta siswa untuk secara berkala merefleksikan hal-hal yang telah dipelajarinya dalam pembelajaran. Contohnya: melalui jurnal opinion paper 2. Pertanyaan Siswa (Anak didik) Untuk setiap pokok bahasan atau pertemuan, guru memberi tugas siswa untuk menuliskan pertanyaanpertanyaan tentang hal-hal yang belum dipahami, atau hal-hal yang perlu dibahas bersama guru dan teman-teman siswa lainnya. 3. Rangkuman Guru dapat membiasakan siswa untuk membuat rangkuman terhadap hasil disuksi kelompok yang dilakukan dikelas atau sebagai tugas mandiri. Selain itu rangkuman tersebut juga dapat merupakan tugas untuk mengevaluasi/menilai sesuatu seperti buku, artikel, majalah dan lain-lain 4. Pemetaan Kognitif Pemetaan kognitif adalah alat untuk membuat siswa aktif belajar tentang konsepkonsep (reposisi) dan skemanya. PENDEKATAN KONSTEKTUAL Pendekatan kontekstual (CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran afektif, yaitu 1. Konstruktivisme, 2. Bertanya, 3. Menemukan, 4. Masyarakat belajar, 5. Pemodelan, 6. Refleksi, dan 7. Penilaian yang sebenarnya Pembelajaran Kooperatif pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. CIRI-CIRI PEMBELAJARAN KOOPERATIF a. Saling ketergantungan positif guru menciptakan suasana yang mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan ,dapat dicapai melalui : saling ketergantungan mencapai tujuan, menyelesaikan tugas b. Interaksi tatap muka siswa saling bertatap muka sehingga mereka akan berdialog. Dialog tidak hanya dilakukan dengan guru tetapi dengan teman c. Akuntabilitas individual penilaian kelompok yang didasarkan pada rata-rata penguasaan semua anggota secara individual. d. Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi Keterampilan sosial dalam menjalin hubungan antar siswa harus diajarkan.