Nama: Lestari Mahardika Urbaningrum NPM: 1910631210073 Kelas: B ETNOMEDISIN 1. Tuliskan komposisi yang digunakan dalam 8 jenis jamu gendong! Jawab: a. Beras Kencur. Bahan utama beras kencur, tentu saja, adalah beras (yang dihaluskan) dan rimpang kencur. Kombinasi beras dan kencur banyak mengandung vitamin B yang dapat merangsang lambung memberikan rasa lapar selain itu jamu beras kencur jika diminum secara rutin setiap hari bisa membantu menebalkan dinding perut untuk menyembuhkan penyakit maag (untuk penyembuhan maag ini tidak boleh dicampur dengan rimpang jahe dan untuk asam kawak boleh sedikit saja). Rasa manis berasal dari gula merah (gula kelapa atau gula aren) yang ditambahkan. Kencur menyumbang pada rasa sedikit pedas yang terasa jika beras kencur diminum, untuk menambah rasa pedas jamu beras kencur ini biasanya ditambah rimpang jahe secukupnya. Ramuan jamu beras kencur selengkanya yaitu terdiri dari: Bahan utama rimpang kencur dan tepung beras, rimpang jahe, asam kawak, biji kedaung, garam dan gula merah atau gula pasir. b. Pahitan. Pahitan atau jamu pahitan adalah ramuan jamu yang terbuat dari bahan – bahan jamu dengan rasa pahit. Bahan utama dari ekstrak herbal ini adalah Sambiloto, racikannya bisa hanya sambiloto saja, tetapi jamu ini juga dapat ditambahkan dengan bahan-bahan lain yang sama-sama berasa pahit, seperti Bratawali, bidara laut, dara putih, dan pulai. Bahan umum pula misal rempah-rempah seperti kencur, jahe, bangle, temu giring, kunyit, temu lawak. c. Cabe Puyang. Bahan dasar jamu cabe puyang adalah cabe jawa dan rimpang lempuyang. Tambahan bahan baku lain dalam jamu cabe puyang sangat bervariasi, baik jenis maupun jumlahnya. Bahan lain yang ditambahkan antara lain adas, pulosari, rimpang kunir, biji kedawung, keningar dan asam kawak. Sebagai pemanis digunakan gula merah dicampur gula putih dan kadangkala mereka juga mencampurkan gula buatan serta dibubuhkan sedikit garam. d. Kunci Suruh. Bahan baku jamu ini sesuai dengan namanya, yaitu rimpang kunci dan daun sirih. Biasanya selalu ditambahkan buah asam yang masak. Beberapa penjual jamu menambahkan bahan-bahan lain yang biasa digunakan dalam ramuan jamu keputihan atau jamu sari rapat seperti buah delima, buah pinang, kunci pepet, dan majakan. Dalam penelitian ini, ditemukan bahan lain yang ditambahkan, yaitu jambe, manis jangan, kayu legi, beluntas, dan kencur. Sebagai pemanis digunakan gula pasir, gula merah, dan dibubuhkan sedikit garam. e. Uyup-uyup. Bahan baku dan cara pengolahan Bahan baku jamu uyup-uyup sangat bervariasi antar pembuat jamu, namun pada umumnya selalu menggunakan bahan empon-empon yang terdiri dari kencur, jahe, bangle, laos, kunir, daun katu, temulawak, puyang, dan temugiring. f. Kudu Laos. Bahan utama kudu laos, adalah Buah mengkudu, rimpang laos, Merica, asam kawak, cabe jamu, bawang putih, kedawung, garam secukupnya, gula jawa bisa juga ditambah gula pasir. g. Kunir Asam/Kunyit Asam. Penggunaan bahan baku jamu kunir asam pada umumnya tidak jauh berbeda di antara pembuat. Perbedaan terlihat pada komposisi bahan penyusunnya. Jamu dibuat dengan bahan utama buah asam ditambah kunir/kunyit, namun beberapa pembuatnya ada yang mencampur dengan sinom (daun asam muda), temulawak, biji kedawung, dan air perasan buah jeruk nipis. Sebagai pemanis digunakan gula merah dicampur gula putih dan seringkali mereka juga mencampurkan gula buatan, serta dibubuhkan sedikit garam. No. Manfaat Bahan 01. Segar, dingin kunyit, asam lama, temulawak, gula 02. Mual, kedinginan kunyit, asam lama, gula merah 03. Perut kembung kunyit, asam lama, gula merah 04. Badan segar, sariawan 05. SPenyegar badan, sariawan kunyit, asam lama, gula merah 06. Pendingin badan, sariawan kunyit, asam lama, gula merah 07. panas dalam kunyit, asam lama, gula merah 08. Panas Dalam kunyit, sinom, asam lama, jeruk nipis, gula 09. penyegar kunyit, sinom, asam lama, jeruk nipis, gula 10. pendingin badan, sariawan kunyit, kedawung, asam lama, gula 11. melancarkan haid kunyit, asam lama, gula merah 12. Obat hamil kunyit, asam lama, gula merah kunyit, asam lama, gula merah 2. Tuliskan perbedaan obat tradisional (obat luar) berikut: Bobok, parem, boreh, pilis, pupuk, sembur, dan tapel! a. Bobok. “Bobok” dalam bahasa Jawa adalah racikan obat yang bisa menyembuhkan luka atau penyakit. b. Param. Masih menjadi bagian dari obat tradisional, param merupakan obat yang diaplikasikan untuk pemakaian luar. Dahulu param populer dikenakan oleh ibu yang baru melahirkan dan bayinya dengan mengoleskan beras kencur ke dahi dan perut. Sayangnya saat ini ekstistensinya tergeser oleh obat gosok modern yang dianggap lebih praktis. Ada berbagai macam param, berbeda jenis berbeda pula kegunaannya. c. Boreh. Dulu perawatan ini dilakukan oleh perempuan Bali setelah mereka pulang dari sawah. Mereka memanfaatkan bahan yang ada di dapur untuk dibuat menjadi masker tubuh. Bahan-bahan dapur yang digunakan adalah cengkeh, jahe, kayu manis, biji ketumbar, beras, akar kunyit, dan pala. Semua bahan tersebut ditumbuk lalu diberikan sedikit air hingga berbentuk seperti pasta aromatik yang kental. Ramuan tersebut dibalurkan ke seluruh tubuh dan didiamkan semalaman. Masker tubuh alami ini berfungsi untuk menjaga tubuh tetap hangat sehingga mengurangi risiko masuk angin. Selain itu, proses Boreh ini juga terbukti dapat membantu meregangkan otot yang tegang dan menyembuhkan persendian yang sakit. Di era modern ini, perempuan yang ingin melakukan spa Boreh tidak harus mendiamkan masker tubuhnya selama semalaman. Kini, ramuan Boreh hanya dibalurkan ke seluruh tubuh dan didiamkan selama kurang lebih 30 menit agar menyerap ke dalam kulit. Setelah itu tubuh dibilas dengan berendam menggunakan air mawar. d. Pilis. Pilis merupakan ramuan tradisional yang kandungan utamanya berupa minyak. Minyak dari pilis bisa diklasifikasikan menjadi minyak essensial, asam lemak, dan senyawa nonpolar lainnya. Uniknya, pilis yang diproduksi oleh pabrik besar memiliki kandungan minyak essensial terendah, sementara pilis dari produsen rumahan adalah kandungan minyak essensial lebih tinggi. Dua puluh tiga jenis minyak esensial utama terdeteksi ada dalam ramuan tradisional ini. e. Sembur. Masyarakat suku Karo di Dataran Tinggi Karo, Sumatera Utara, masyarakat setempat percaya bahwa salah satu pengobatan tradisional sembur mujarab mengobati berbagai penyakit. Bahan-bahan yang digunakan untuk pengobatan ini yaitu beras, daundaunan hutan, jahe, lada, jerangau, pala, dan akar-akaran dari tanaman obat yang semuanya dioseng lalu ditumbuk kasar. Bahan-bahan itu disemburkan oleh sang penyembuh ke bagian tubuh yang sakit. Sembur dengan bahan-bahan tersebut biasanya digunakan untuk mengobati antara lain masuk angin, sakit kepala dan sakit perut. Metode yang sama juga digunakan untuk mengobati memar yaitu dimana sebelumnya sang penyembuh mengunyah daun pepaya yang disebut dengan bulung mbertik. Di masyarakat Betawi, juga dikenal pengobatan dengan cara sembur yang dilakukan oleh seorang dukun urut bayi dan dukun sembur dengan menggunakan air atau ramuan yang berbahan baku akar dan daun yang sebelumnya diberi mantra lalu disemprotkan ke anak yang sakit atau dibuat untuk kompres. Pengobatan sembur sering mujarab untuk anak-anak hilang nafsu makan, anak-anak yang kesambet atau ketempelan makhluk halus dan penyakit lain yang diderita anak-anak. f. Tapel. Tapel biasanya digunakan untuk wanita setelah melahirkan untuk membantu kulit perut kembali kencang, segar, dan sehat. Biasanya terbuat dari temu kunci, daun sirih, dan lemon. Sumber: 1. https://www.yukepo.com/hiburan/indonesiaku/mengupas-khasiat-param-warisan-nusantararahasia-kebugaran-putri-keraton/ 2. https://kumparan.com/kumparanwoman/mengenal-5-perawatan-tubuh-tradisional-khasindonesia-1rSaCBrv9Wt 3. https://linisehat.com/mengenal-pilis-si-jamu-oles/ 4. https://www.kompasiana.com/gatot_tri/560f4649ef7e611805700744/pengobatan-semburyang-masih-manjur?page=all 5. https://lifestyle.kompas.com/read/2011/03/03/13090315/rahasia.cantik.para.puteri.mangir.tap el.dan.bedak.dingin 6. https://www.fimela.com/beauty-health/read/3830637/bobok-untuk-kulit-terbakar 7. https://id.wikipedia.org/wiki/Jamu