Uploaded by User62745

MARWATI 191050203010

advertisement
NAMA
: MARWATI
NIM
: 191050203010
PRODI/KEKHUSUSAN
: PEND. IPS/ PEND. SOSIOLOGI
Sikap dan Tanggung jawab Moral dalam Menghadapi Pandemi COVID-19
Coronavirus atau virus corona merupakan keluarga besar virus yang
menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, corona virus
ini adalah virus zoonotic, artinya berasal dari hewan tapi bisa ditularkan ke
manusia, di manusia bisa menyebabkan gangguan pernafasan, flu hingga
pneumonia. Anggota keluarga lain dari virus ini adalah SARS dan MERS. Meski
secara general terdapat virus yang punya kemampuan menyebar lewat udara,
Covid-19 tidak termasuk dalam kelompok ini. Ia merupakan jenis virus yang
bertransmisi lewat partikel droplet atau tetesan yang lebih mungkin ditransfer
lewat jabat tangan atau benda-benda yang dipakai/disentuh orang banyak.
Kemudian virus ditangan masuk melewati kontak tangan ke area wajah seperti
mata, hidung, dan mulut. Karenanya WHO menganjurkan cuci tangan sebagai
terbaik pencegahan virus ini.
Ada amanat yang tersirat dalam peristiwa pandemi ini, dimana kita wajib
untuk mengamati dan membangun suatu prosedur kesehatan dengan baik seperti
rutin untuk menjaga kebersihan diri, selalu memberishkan lingkungan sekitar dan
tetap menjaga pola makan dengan baik. Tidak perlu panik berlebihan karena
Covid-19 bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Menurut
WHO kebanyakan kasus infeksi virus tersebut hanya menyebabkan penyakit
ringan. Sebuah studi terhadap 72 ribu pasien Covid-19 di China turut
menyimpulkan dari keseluruhan kasus Covid-19, sebanyak 81 persen tergolong
ringan. Lalu 13,8 persen lainnya masuk kategori parah dengan gejala gangguan
pernafasan, dan 4,7 persen sisanya kritis. Angka kematian Covid-19 (2,3 persen)
juga jauh lebih rendah dibanding SARS (10 persen) atau MERS (30-40 persen).
Dalam hal menyikapi pandemi Covid-19 ini kita tidak perlu panik, fakta
perjalanan menuju vaksin sudah semakin dekat. Dikabarkan bahwa vaksin
pertama Covid-19 sudah dikirim oleh Moderna Therapeutics, sebuah perusahaan
bioteknologi di Massachussets, AS, untuk diujicobakan kepada manusia pada
awal April. Sukarelawan pertama adalah penumpang dari kapal Princess
Diamond. Nantinya pasien-pasien positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit
juga akan ambil bagian dalam penelitian ini. Kabar dari The Jerusalem Post
mengatakan vaksin Covid-19 akan siap diedarkan dalam waktu 90 hari ke depan.
Sementara ini dibanding berharap pada pemerintah, untuk meredam kekhawatiran,
kita bisa memperbanyak informasi dari situs-situs utama seperti WHO agar selalu
waspada, tepat, dan tenang dalam bersikap untuk melawan Covid-19.
Mengacu kepada sila pertama ketuhanan yang maha esa, maka dalam
menghadapi corona seharusnya pemerintah yang memiliki wewenang yang kuat
menggencarkan masyarakat untuk kembali teguh kepada ajaran agama yang
dianutnya dan memerintahkan rakyatnya untuk lebih meningkatkan pengamalan
agamanya. Khusus bagi orang Islam untuk selalu melakukan qunut nazilah (qunut
karena adanya bencana) disetiap selesai melaksanakan shalat berjamaah.
Disamping qunut nazilah, ada baiknya bagi masyarakat muslim diperintahkan
juga untuk sering mengadakan istigosah (mohon pertolongan dan perlindungan
untuk Indonesia). Bila dikaji lebih mendalam tentang virus corona, maka akan kita
temukan pangkal semuanya bermuara kepada Tuhan yang maha pencipta. Dialah
yang menciptakan segala sesuatu yang ada, maka sebagai pencipta pasti lebih tahu
segala kelemahan terhadap apa yang diciptakan. Maka melibatkan agama dalam
penanganan corona adalah solusi yang sangat tepat.
Perlu akan adanya kesadaran dari masyarakat sendiri bahwa wabah
Corona merupakan bencana yang tentu sangat tidak diinginkan oleh setiap orang.
Menunjukan rasa simpati atas bencana yang sedang terjadi merupakan bentuk dari
kepedulian masyarakat atas bencana epidemik yang menimpa mereka. Tidak perlu
menunjukan kepanikan yang berlebihan akan adanya virus ini, karena saat ini
telah banyak juga para korban yang terinfeksi yang sudah sembuh dari
penyakitnya. Dengan demikian, melihat banyak sukarelawan dan tenaga medis
yang mencoba untuk menyelesaikan kasus ini merupakan sebuah pengorbanan
yang seharusnya dihargai oleh masyarakat. Mungkin para sukarelawan sangat
memerlukan dukungan moral yang sangat dibutuhkan untuk membuat tidak
kehilangan semangat dalam bertugas, termasuk para korban-korban wabah yang
juga memerlukan bantuan moral untuk menambah semangat hidup mereka.
Kemudian, sebagai orang yang belum terinfeksi, mengikuti setiap anjuran dari
pemerintah, untuk tetap menjaga kebersihan diri dan kesehatan merupakan bentuk
untuk perwujudan nilai kemanusiaan untuk membantu menghentikan penyebaran
virus ini.
Presiden Joko Widodo menegaskan, partisipasi masyarakat menjadi
kunci utama untuk pencegahan penyebaran wabah virus corona atau Covid-19.
Salah satu himbauan pemerintah yang adalah pembatasan sosial yang diserukan
langsung presiden. Himbauan pembatasan sosial menuntut kesadaran warga untuk
menghindari kerumunan, seperti menjaga jarak dari orang lain minimal satu
meter, tidak bepergian ke area publik (mall, bioskop, stadion, sekolah, tempat
ibadah, gedung pemerintahan, dan lain-lain), mengenakan masker, tidak
bersentuhan dan sebagainya. Himbauan pembatasan sosial memaksa publik untuk
belajar dari rumah, ibadah wajib di rumah, dan bekerja dari rumah. Peran
masyarakat untuk bersama-sama menghadapi epidemi covid-19 sangat penting
dalam memutus rantai penyebaran virus. Pandemi Covid-19 yang muncul saat ini
menguji modal sosial bangsa, yakni kecintaan pada bangsa dan negara, taat pada
aturan (himbauan), serta mengutamakan kepentingan umum dan eksistensi negara.
Partisipasi masyarakat membangun ketahanan sosial secara mandiri terbangun
untuk melawan Covid-19. Kekompakan dan keinginan untuk berbuat sesuatu
untuk memecahkan masalah yang dialami bersama muncul. Semua berasal dari
keprihatinan adanya kasus positif Covid-19. Semangat dan antusiasme untuk
melakukan sesuatu yang sangat bermakna lahir dalam bentuk yang berbeda-beda.
Melalui perlengkapan yang dimiliki masing-masing warga, hand sanitizer dan
cairan disinfektan akhirnya berhasil dibuat secara mandiri. Hand sanitizer bukan
hanya untuk pencegahan terjangkitnya Covid-19, tetapi sebagai penggunaan
harian dalam menangkal virus dan bakteri.
Download