Menghadapi Pandemi Covid-19 Nama : Rezhita Devia Putri Npm : 17.14201.31.05 Kelas : PSIK Reg A2 Semester 7 Dosen : Ns. Raden Surahmat, S.Kep, M.Kes, M.Kep Menghadapi Pandemi Covid-19 Pada tanggal 31 Desember 2019, World Health Organization (WHO) mendapatkan informasi mengenai kasus pneumonia yang terjadi di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Tanggal 7 Januari 2020, Cina mengkonfirmasi telah teridentifikasi virus baru, bernama virus Corona, yang masih satu rumpun dengan virus SARS dan MERS. Kemudian pada 11 Februari 2020, WHO mengumumkan nama virus Corona jenis baru tersebut adalah Corona Virus Disease 2019 (disingkat menjadi COVID-19) A. Latar Belakang Masalah a. Dunia Virus Corona baru ini mulai menjadi perhatian masyarakat dunia dikarenakan virus ini terus mencari mangsa, sementara obatnya belum ditemukan. Angka kematian akibat virus corona, Kamis (20/2/2020), tercatat 2.120 orang. Sementara itu, jumlah manusia yang terinfeksi virus corona Covid-19 mencapai 75.291 orang. Adapun jumlah pasien yang dinyatakan sembuh juga mengalami peningkatan, yakni menjadi 14.452 orang. Korban meninggal dunia dilaporkan mayoritas terjadi di Provinsi Hubei yang merupakan pusat dari wabah. Hingga saat ini diketahui ada 33 laporan kasus di wilayah selain china yang di konfirmasi dari daerah Hongkong, Makao, dan Taiwan. Untuk negara lainnya, ada 23 negara yang juga sudah mengonfirmasi adanya virus corona termasuk Jepang, Thailand, Singapura, Australia, Korea Selatan, Eropa serta Indonesia. Langkah penanganan yang diambil oleh pemerintah Tiongkok salah satunya yaitu membangun sistem pencegahan dan pengendalian multiarah dan multilevel dari pusat hingga daerah dengan fokus pada kota Wuhan dan provinsi hubei. Serta pemerintah menerapkan pembatasan pergerakan oarng dan mencegah adanya perkumpulan massal, mengontrol kegiatan pertemuan publik,dan deteksi wabah. WHO kemudian meminta kepada semua negara di wilayah Asia Tenggara untuk menguatkan dan meningkatkan kesiapan terhadap segala kemungkinan yang akan terjadi, serta memastikan adanya langkah pencegahan "Prioritas utama negara harus siap untuk meluncurkan respons cepat terhadap kasus pertama, cluster pertama, dan bukti pertama transmisi komunitas. Langkahlangkah penahanan dini bisa membantu dalam menghentikan transmisi," kata Dr Poonam Khetrapal Singh, Direktur Regional WHO Wilayah Asia Tenggara. Negara lain nya yang juga terdampak virus ini salah satu nya adalah Amerika Serikat yang memiliki angka kematian tertinggi yaitu dengan 23.143.197 kasus dan 385.249 korban dan 13.680.461 dinyatakan sembuh, yang selanjutnya diikuti oleh india dengan 10.479.913 kasus dan 151.364 korban dan 10.110.710 dinyatakan sembuh, lalu brasil dengan 8.133.838 kasus dan 203.617 korban dan 7.207.483 dinyatakan sembuh. Italy Menghadapi Pandemi Covid-19 2.289.021 kasus, 79.203 korban, 1.633.839 dinyatakan sembuh. Jerman 1.941.119 kasus, 42.097 korban, 1.545.500 dinyatakan sembuh. “Persiapan dan langkah cepat sangat penting dalam tahap awal wabah. Di Eropa dan Amerika Serikat, kita menyaksikan kurangnya persiapan dan lambatnya tanggapan,” kata Nyenswah. Sejak wabah virus corona mulai dilaporkan terjadi di luar China, Who berkeras menyarankan untuk jaga jarak, mencuci tangan secara rutin dan gaya hidup sehat guna mencegah penyebaran virus. Seperti hal nya Hongkong yang mulai menerapkan deteksi temperatur dan menerapkan karantina 14 hari bagi orang yang habis berpergian. Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyatakan tidak akan ada vaksin corona hingga pertengahan 2021, tetapi pada September 2020 China memamerkan vaksin corona buatan mereka sendiri untuk pertama kali. Vaksin ini sendiri akan diproduksi Sinovac Biotech dan Sinopharm. Seperti dikutip dari AFP, Senin (7/9), perwakilan Sinovac mengatakan bahwa perusahaannya telah menyelesaikan pembangunan pabrik vaksin yang mampu memproduksi 300 juta dosis dalam setahun. Total ada 11 Negara yang sudah mendatangkan Vaksin Sinovac ke negaranya dan 7 diantaranya sudah memulai penyuntikan Vaksin untuk warga negara mereka salah satu nya yaitu Indonesia. b. Nasional Indonesia pertama kali mengkonfirmasi kasus Covid-19 pada Senin 2 Maret lalu. Saat itu, Presiden Joko Widodo mengumumkan ada dua orang Indonesia positif terjangkit virus corona yakni perempuan berusia 31 tahun dan ibu berusia 64 tahun. amun kasus tersebut diduga bukan kasus pertama. Tim pakar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menilai memprediksi virus Corona telah masuk ke Indonesia sejak minggu ke3 Januari 2020. Pernyataan FKM UI didasarkan pada laporan kasus orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) di salah satu daerah sejak minggu ke-3 Januari 2020. Laporan ODP ini dinilai sebagai bukti telah terjadi penularan Corona secara lokal. "Kapan virus ini masuk ke Indonesia? Bukan bulan Maret ketika presiden laporkan keluarga positif. Sebenarnya penularan lokal sudah terjadi, sudah ada ODP di daerah. Sebenarnya kita berasumsi virus itu sudah beredar sejak minggu ke-3 bulan Januari. Jadi ini kasus lokal, bukan penularan impor," kata staf pengajar FKM UI Pandu Riono dalam diskusi online, Minggu (19/4/2020). Indonesia merupakan salah satu negara yang akan menjalankan program vaksinasi Covid-19 menggunakan Vaksin Sinovac Biotech. Indonesia memesan 40 Juta dosis pada Desember 2020 lalu, Indonesia bahkan sudah mendatangkan sebanyak 1,2 juta dosis vaksin buatan china yang disimpan oleh Bio Farma dan dilakukan uji klinis di Bandung. Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Sinovac, Rabu (13/1/2021). Hal itu menandai dimulainya proses vaksinasi Covid-19 di Indonesia pada tahap pertama, yaitu pada Menghadapi Pandemi Covid-19 golongan orang-orang yang mendapatkan prioritas. Vaksinasi Covid-19 di Indonesia mulai dilaksanakan setelah vaksin Covid19 Sinovac mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Menurut BPOM, vaksin Covid-19 Sinovac dinilai aman dan dapat digunakan dengan efikasi 65,3 persen pada hasil analisis uji klinis fase 3. Batasan tersebut sesuai persyaratan WHO dengan minimal efikasi vaksin adalah 50 persen. B. Solusi yang telah dilakukan a. Pemerintah Pemerintah Pusat melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 membuat empat strategi yang akan secara konsisten dilakukan untuk menguatkan kebijakan physical distancing sebagai strategi dasar demi mengatasi pandemi Virus Corona COVID-19. Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Ahmad Yurianto, mengungkapkan strategi pertama sebagai penguatan strategi dasar itu adalah dengan gerakan masker untuk semua yang mengampanyekan kewajiban memakai masker saat berada di ruang publik atau di luar rumah. Selanjutnya melakukan penelusuran kontak (tracing) dari kasus positif yang dirawat dengan menggunakan rapid test atau tes cepat. Menghimbau orang yang menunjukan hasil tes Reaktif atau orang yang habis berkontak langsung dengan Positif Covid19 untuk melakukan Isolasi Mandiri. Menyiapkan RS Rujukan untuk menangani Covid-19 saat ini sudah tersedia 800 Rumah Sakit rujukan. Baik milik pemeerintah pusat, pemerintah daerah, milik BUMN, milik TNI-Polri, milik swasta, dari jumlah tersebut tersedia 4 ribu lebih tempat tidur. Sebelumnya jumlah Rumah Sakit rujukan hanya berjumlah 100 tetapi dilakukan lagi penambahan Rumah Sakit yang didasarkan pada keputusan menteri kesehatan nomor 169 tahun 2020 tentang penetapan RS rujukan penanggulangan penyakit infeksi emerging tertentu yang dikeluarkan pada Selasa (10/3/2020). Pemerintah juga sempat memberlakukan Pembatasan Sosial berskala besar lalu membuat peraturan tambahan pada saat akan berpergian dari luar daerah seperti melakukan Rapid Test maupun Swab Test. Lalu Pemerintah juga menyiapkan 3000 tempat tidur untuk pasien Covid-19 di Wisma Atlet Kebayoran sebagai Rumah Sakit Darurat b. Peran Perawan/Tenaga Kesehatan Ditengah pandemi covid-19 perawat memiliki peran penting dalam pelayanan Menghadapi Pandemi Covid-19 kesehatan. Perawat berperan dalam memberikan Asuhan Keperawatan yang berisi rangkaian interaksi perawat dengan penderita dan lingkungannya utnuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian penderita. Yang mana sesuai dengan undangundang No. 38 tahun 2014 tentang keperawatan, peran peran sebagai care giver yang merupakan peran utama, dimana perawat akan terlibat aktif selama 24 jam dalam memberikan asuhan keperawatan di tatanan pelayanan klinis seperti di rumah sakit. Selain itu, perawat juga mempunyai peran sebagai edukator, dimana perawat sebagai tim pendidik yang memberikan edukasi kepada pasien, kelularga dan masyarakat. Perawat juga berperan dalam memperkuat pemahaman masyarakat terkait dengan apa dan bagaimana Covid19, pencegahan dan penularan, serta bagaimana meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang tanda dan gejala dari Covid-19. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga masyarakat menjadi lebih waspada dan menerapkan perilaku pencegahan dan juga tidak panik. Selain itu, perawat juga berperan sebagai advokat untuk membantu mengurangi stigma masyarakat bagi pasien dan keluarga yang terindikasi Covid-19. Dalam memberikan asuhan pada pasien covid-19, perawat dituntut untuk selalu bersikap adil tanpa membedakan status dan golongan dari pasien tersebut. Selain itu, perawat juga harus selalu bersikap jujur kepada keluarga pasien terkait kondisi yang dialami pasien, akan tetapi tindakan jujur tersebut tidak sepenuhnya mendapat respon yang baik dari masyarakat. Sebagaimana yang beredar di masyarakat , banyak yang menganggap bahwa covid-19 dijadikan sebagai lahan bisnis oleh rumah sakit. Anggapan seperti itu yang terkadang menjadi dilema tersendiri bagi tenaga kesehatan khususnya perawat. Semua tenaga kesehatan terkhusus perawat yang saat ini berperan dan terlibat dalam merawat pasien covid-19 di seluruh rumah sakit mengorbankan kepentingan pribadi dan juga keluarga. Menurut data dari tim mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PBID) menyebutkan berdasarkan data terbaru pertanggal 15 Desember 2020, terdapat total 363 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab covid-19 ini. Rincian total angka kematian ini adalah 202 dokter, 15 dokter gigi dan 146 perawat (Kompas.com). c. Masyarakat Umum Kesiapsiagaan masyarakat umum dalam menghadapi pandemi covid-19 dimulai Rukun Warga (RW) yang merupakan lembaga kemasyarakatan pada tingkat Desa dan Kelurahan, dimana perannya meliputi: a. Melakukan pemberdayaan masyarakat; b. Ikut serta dalam perencanaan dan pelaksanaan Menghadapi Pandemi Covid-19 pembangunan; dan c. Meningkatkan pelayanan masyarakat. Masyarakat mengikuti sosialisasi yang diadakan oleh lembaga terkait seperti sosialisasi hidup bersih dan sehat a. Rajin cuci tangan dengan sabun dan hand sanitizer b. Mandi 2 kali sehari c. Makan teratur dan bergizi d. Makan buah dan sayur e. Minum air yang cukup f. Rajin olahraga g. Kurangi bersentuhan tangan dengan orang lain h. Istirahat yang cukup i. Hindari menyentuh hidung, mata dan mulut j. Tidak keluar rumah kecuali mendesak Lembaga terkait melakukan Sterilisasi fasilitas umum dan fasilitas sosial a. Penyemprotan disinfektan di beberapa fasilitas yang terdapat di wilayah kampung, antara lain kantor desa, posyandu, sekolah, jembatan, taman, lapangan dan area publik lainnya b. Membersihkan fasilitas umum dan fasilitas sosial secara berkala c. Menutup sementara area publik untuk menghindari berkumpulnya warga d. Menghimbau warga untuk tidak melakukan aktiftas yang melibatkan banyak orang, seperti arisan, festival, perlombaan dan lain-lain e. Penyediaan hand sanitizer di sekolah dan tempat ibadah Masyarakat ikut berpartisipasi menjadi relawan lingkungan/partisipasi a. sosial Ajak partisipasi warga, terutama kalangan muda untuk menjadi relawan di lingkungan sendiri b. Mulai dari memberikan sosialisasi dan edukasi kepada warga terkait COVID-19, membuat hand sanitizer sendiri hingga menjaga keamanan kampung jika terjadi situasi darurat c. Saling membantu warga yang mendapat yang mendapat kesulitas, terutama terkait COVID-19 C. Solusi Mahasiswa Pandemi covid-19 tentunya juga berdampak bagi dunia pendidikan terutama untuk Mahasiswa, yang menghambat aktivitas belajar. Oleh karna itu kegiatan belajar mengajar dilakukan secara Online, kegiatan ini juga merujuk pada surat edaran yang dikeluarkan Kemendikbud Nomor 3 tahun 2020 tentang pencegahan Covid-19 pada satuan pendidikan, dan nomor 36962/MPK.A/HK/2020 Mahasiswa berperan penting juga dalam pencegahan covid-19 salah satunya mengkampanyekan program pemerintah tentang lima pencegahan Covid-19, yaitu sering cuci tangan pakai sabun, tetap tinggal di rumah, jaga jarak dan hindari kerumunan, tidak berjabat tangan, dan pakai masker bila sakit atau berada di tempat umum. Peran mahasiswa dalam memberikan pemberitaan di media juga sangat berperan penting. Selain itu, juga harus memperhatikan stigma dan data-data agar tidak terjadi kesalahan pada saat orang lain menerimanya. “Fungsi mahasiswa ada dua, yakni mahasiswa sebagai agen perubahan yang mampu untuk memberitahukan hal-hal penting bagi masyarakat dan mahasiswa sebagai agen kontrol sosial yang berbicara tentang Menghadapi Pandemi Covid-19 bagaimana mahasiswa harus mampu menempatkan dirinya sebagai kaum tengah yang bisa berada di antara masyarakat dan pemerintah (sebagai penyambung lidah rakyat)," papar Khaidir. Khaidir juga menuturkan bahwa mahasiswa harus bisa peduli dengan kasus Covid-19 ini, sehingga nantinya mahasiswa dapat membantu mengampanyekan dampakdampak dari Covid-19 dengan menggunakan media digital seperti media sosial. D. Refrensi Pedoman umum menghadapi pandemi Covid-19 bagi Pemerintah Daerah. Pencegahan, Pengendalian, Diagnosis, dan Manajemen http://news.unimal.ac.id/index/single/1 372/peran-mahasiswa-dalam-menanggapicovid-19-di-media https://www.cnnindonesia.com/interna sional/20200907183557-43-543741/chinapamerkan-vaksin-corona-untuk-pertamakali https://www.wartaekonomi.co.id/read2 80061/5-negara-dengan-kasus-coronatertinggi-di-dunia https://health.detik.com/beritadetikhealth/d-5311032/daftar-negara-yangmulai-vaksinasi-covid-19-tahun-ini https://www.google.com/amp/s/www.bbc. com/indonesia/majalah-51974072.amp https://www.kompas.com/tren/read/2021/0 1/13/134500065/jokowi-disuntik-vaksinpertama-ini-cara-kerja-vaksin-sinovaccegah-covid-19?page=all https://nasional.kompas.com/read/2020/03/ 23/22345561/pemerintah-siapkan-3000tempat-tidur-di-wisma-atlet-untuk-pasiencovid-19?page=all https://gustinerz.com/peran-perawatdalam-penanganan-covid-19-antaratanggung-jawab-profesional-dankeselamatan-diri/