LAMPIRAN – 4 CONTOH FORMAT RENCANA MUTU KONTRAK (RMK) KOP PERUSAHAAN (Penyedia Jasa) COVER RENCANA MUTU KONTRAK (RMK) 77 KOP PERUSAHAAN (Penyedia Jasa) LEMBAR PENGESAHAN PERSETUJUAN URAIAN DISUSUN OLEH DIPERIKSA OLEH DISAHKAN OLEH NAMA JABATAN TANDA TANGAN TANGGAL RENCANA MUTU KONTRAK KEGIATAN ………………….. UNIT PENERIMA 1. 4. 2. 5. 3. 6. STATUS DOKUMEN1 STATUS Tanggal : __________________________ 1 Diisi sesuai status dokumen (asli/terkendali/tidak terkendali). 78 KOP PERUSAHAAN (Penyedia Jasa) SEJARAH DOKUMEN2 TANGGAL CATATAN PERUBAHAN KETERANGAN __________________________ 2 Mengurailkan kronologis dokumen. Setiap terjadi revisi RMP, harus dicatat dalam sejarah dokumen. 79 KOP PERUSAHAAN (Penyedia Jasa) DAFTAR ISI3 1. Umum …………………………………………………………………………………... 2. Informasi Kegiatan ……………………………………………………………………... 3. Sasaran Mutu Kegiatan …………………………………………………………………. 4. Persyaratan teknis dan administrasi …………………………………………………….. 5. Struktur Organisasi ……………………………………………………………………... 6. Tugas, tanggung jawab dan wewenang ………………………………………………… 7. Bagan Alir Pelaksanaan Kegiatan ………………………………………………………. 8. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan …………………………………………………………... 9. Jadwal Peralatan ………………………………………………………………………... 10. Jadwal Material …………………………………………………………………………. 11. Jadwal Personil …………………………………………………………………………. 12. Jadwal Arus Kas ………………………………………………………………………... 13. Rencana & metoda verifikasi, validasi, monitoring, evaluasi, inspeksi dan pengujian & kriteria penerimaannya ……………………………………… 14. Jadwal Kriteria Penerimaan …………………………………………………………….. 15. Daftar Induk Dokumen ………………………………………………………………… 16. Daftar Induk Rekaman/Bukti Kerja …………………………………………………….. 17. Lampiran ………………………………………………………………………………... __________________________ 3 Dapat disesuaikan oleh masing-masing Penyedia Jasa. 80 KOP PERUSAHAAN (Penyedia Jasa) 1. LATAR BELAKANG4 ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………………………. 2. INFORMASI KEGIATAN Informasi Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah Nama Kegiatan : Lokasi Kegiatan : Jangka waktu pelaksanaan kegiatan : Pembiayaan : (Sumber, Besaran dan MAK) Nama Pengguna Jasa & alamat : Nama Penyedia jasa & alamat Sistem Kontrak : : Lingkup Kegiatan : (uraikan sesuai KAK) Dst ………. sesuai kebutuhan 3. SASARAN MUTU5 ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………………………. __________________________ 4 Mengurailkan latar belakang rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. 5 Menguraikan Sasaran yang akan dicapai dalam hal mutu kinerja yang akan dilaksanakan. 81 KOP PERUSAHAAN (Penyedia Jasa) 4. PERSYARATAN TEKNIS DAN ADMINISTRASI Persyartan teknis dan Administrasi untuk pelaksanaan kegiatan ………. adalah persyaratan yang tercantum dalam dokumen-dokumen sebagai berikut : Kerangka acuan kerja/Spesifikasi Teknis/SNI/NSPM (sebutkan sesuai dengan kegiatannya) Peraturan Perundang-Undangan (sebutkan sesuai dengan kegiatannya) DIPA 5. STRUKTUR ORGANISASI Struktur organisasi untuk melaksanakan kegiatan ……., terdiri dari struktur organisasi tim pelaksana kegiatan dan struktur organisasi dalam kaitannya dengan pihak Pengguna Jasa. 6. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG MEnguraikan tugas, tanggung jawab dan wewenang seluruh fungsi yang ada di dalam struktur organisasi Tim Pelaksana kegiatan sesuai pada butir 5. 7. BAGAN ALIR PELAKSANAAN KEGIATAN : Proses yang dilakukan untuk melaksanakan kegiatan dapat dijelaskan dengan narasi atau dengan menggunakan bagan alir serta penjelasan tiap tahapan di dalam bagan alir bila diperlukan. Bila menggunakan bagan alir, tahapan proses kegiatan harus mencerminkan ruang lingkup kegiatan yang dijelaskan pada butir 2 dan cara penulisan bagan alir harus memenuhi kaidah penulisannya. 82 KOP PERUSAHAAN (Penyedia Jasa) 8. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN6 No. Jenis Kegiatan 01 02 03 04 Tahun ….., Bulan 05 06 07 08 09 10 11 12 03 04 Tahun ….., Bulan 05 06 07 08 09 10 11 12 10 11 12 Keterangan 1 2 3 9. JADWAL PERALATAN No. Jenis Jumlah Peralatan 01 02 Keterangan 1 2 3 10. JADWAL MATERIAL7 No. Jenis Material 01 02 03 04 Tahun ….., Bulan 05 06 07 08 09 02 03 04 Tahun ….., Bulan 05 06 07 08 09 10 11 12 04 Tahun ….., Bulan 05 06 07 08 09 10 11 12 Keterangan 1 2 3 11. JADWAL PERSONIL No. Jabatan Nama 01 Keterangan 1 2 3 12. JADWAL ARUS KAS No. 1 2 Jenis 01 02 03 Keterangan Penerimaan (Cash In) Pengeluaran (Cash Out) Balance Cash Flow __________________________ 6 Jenis kegiatan sesuai bagan alir pada butir 7 dan bila diperlukan ditambahkan kolom satuan, volume dan bobot untuk setiap jenis kegiatan. 7 Jadwal material bila diperlukan ditambahkan kolom satuan dan volume. 83 KOP PERUSAHAAN (Penyedia Jasa) 13. RENCANA DAN METODA VERIFIKASI, VALIDASI, MONITORING, EVALUASI, INSPEKSI DAN PEBGUJIAN & KRITERIA PENERIMAANNYA Diuraikan rencana kegiatan pemeriksaan untuk menjamin bahwa setiap input yang digunakan adalah memadai/sesuai persyaratan, setiap proses yang dilakukan adalah sesuai dengan rencana/sesuai persyaratan dan produk kegiatan sesuai dengan rencana/persyaratan beserta metode pemeriksaan dan kriteria penerimaannya. No. Pemeriksaan Metode Kriteria Penerimaan Waktu 1 2 3 4 14. DAFTAR KRITERIA PENERIMAAN Uraikan pemeriksaan, kriteria penerimaan serta referensi yang digunakannya untuk pelaksanaan pemeriksaan pada kegiatan ………. No. Pemeriksaan Kegiatan Kriteria Penerimaan Referensi8 Keterangan 1 2 3 15. DAFTAR INDUK DOKUMEN Diuraikan Dokumen acuan yang digunakan oleh tim pelaksana kegiatan beserta acuan yang berupa standar atau peraturan perundangan yang terkait dengan substansi kegiatan. _________________________ 8 Referensi dapat berupa KAK/Spesifikasi Teknis, Standar atau Peraturan perundangan. 84 KOP PERUSAHAAN (Penyedia Jasa) 16. DAFTAR REKAMAN Dalam pelaksanaan kegiatan ……., rekaman yang menunjukkan bahwa kegiatan telah dilaksanakan serta sesuai dengan aturan dan persyaratan yang telah ditetapkan dapat dilihat pada table berikut : DAFTAR INDUK REKAMAN No. Nama Rekaman/ Bukti Kerja Lokasi Penyimpanan Rekaman Masa Simpan Rekaman 1 2 3 4 5 6 17. LAMPIRAN (bila diperlukan) 85 Revisi Ke No. Dokumen Kaji Ulang tgl Hal 01/RMK/SDA/2010 LEMBAR PENGESAHAN PERSETUJUAN DISUSUN OLEH DIPERIKSA OLEH URAIAN DISAHKAN OLEH NAMA JABATAN TANDA TANGAN TANGGAL RENCANA MUTU KONTRAK KEGIATAN PEMBORAN SUMUR EXPLORASI/PRODUKSI UNIT PENERIMA 1. 4. 2. 5. 3. 6. EDISI : 1 Nomor : Tanggal : 15 Juni 2010 STATUS DOKUMEN EDISI : Nomor : Tanggal : EDISI : Nomor : Tanggal : No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 01/RMK/SDA/2010 SEJARAH DOKUMEN TANGGAL CATATAN PERUBAHAN KETERANGAN Revisi Ke No. Dokumen Kaji Ulang tgl Hal 01/RMK/SDA/2010 KATA PENGANTAR Sebagai realisasi kontrak kerja antara PPK PAT dengan PT. SDA mengenai pekerjaan Pemboran Sumur Explorasi/Produksi sebagai Kontraktor Pelaksana PT. SDA berkewajiban menyusun Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK). Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK) meliputi penjelasan tentang semua kegiatan yang akan dilakukan oleh Kontraktor, termasuk metoda pelaksanaan, sarana yang dipergunakan dan jadwal pelaksanaan pekerjaan. Tujuan dari Laporan ini untuk evaluasi dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan oleh Kontraktor. Demikian Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK) disusun dengan harapan dapat digunakan untuk kemajuan pekerjaan secara keseluruhan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Bandung, ............................... PT. /CV...................................... ......................................... Direktur No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 DAFTAR ISI PENGESAHAN ................................................................................................................................... i KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... ii DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... 1 BAB I .................................................................................................................................................. 4 LATAR BELAKANG .......................................................................................................................... 4 BAB II ................................................................................................................................................. 5 INFORMASI KEGIATAN ................................................................................................................... 5 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 Uraian Pengadaan ......................................................................................................... 5 Data Pengguna Jasa Dan Penyedia Jasa .................................................................... 5 Data Kontrak .................................................................................................................. 5 Lokasi Proyek ................................................................................................................. 7 Lingkup Pekerjaan ......................................................................................................... 7 BAB III ................................................................................................................................................ 9 SASARAN MUTU .............................................................................................................................. 9 BAB IV ............................................................................................................................................. 10 STRUKTUR ORGANISASI DAN TUGAS & TANGGUNG JAWAB ............................................... 10 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 Struktur Organisasi Pengguna Jasa............................................................................ 10 Uraian Tugas Unsur Pengguna Jasa .......................................................................... 11 Struktur Organisasi Penyedia Jasa ............................................................................. 14 Uraian Tugas Unsur Penyedia Jasa............................................................................ 15 Struktur Organisasi Keterkaitan Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa ........................ 17 BAB V .............................................................................................................................................. 18 BAGAN ALIR PELAKSANAAN PEKERJAAN ............................................................................... 18 BAB VI ............................................................................................................................................. 22 PERSYARATAN TEKNIS DAN ADMINISTRASI ............................................................................ 22 BAB VII ............................................................................................................................................ 25 JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN ...................................................................................... 25 BAB VIII ........................................................................................................................................... 26 JADWAL PERALATAN ................................................................................................................... 26 BAB IX ............................................................................................................................................. 27 JADWAL MATERIAL ...................................................................................................................... 27 BAB X .............................................................................................................................................. 28 JADWAL PERSONIL ....................................................................................................................... 28 BAB XI ............................................................................................................................................. 29 JADWAL ARUS KAS ...................................................................................................................... 29 BAB XII ............................................................................................................................................ 30 RENCANA METODA VERIFIKASI, VALIDASI, MONITORING, EVALUASI DAN INSPEKSI ...... 30 Daftar Inspeksi dan Cek/Tes ......................................................................................................... 31 BAB XIII ........................................................................................................................................... 34 KRITERIA PENERIMAAN ............................................................................................................... 34 Prosedur Instruksi Kerja ........................................................................................................ 47 BAB XIV ........................................................................................................................................... 58 DAFTAR INDUK DOKUMEN SISTEM MUTU................................................................................. 58 BAB XV ............................................................................................................................................ 59 DAFTAR INDUK REKAMAN ........................................................................................................... 59 No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 DAFTAR ISI BAB U R A I A N HAL Cover Persetujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Daftar Distribusi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 Daftar isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2 Sejarah Dokumen . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3 Bab I Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4 Bab II Sasaran Mutu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5 Bab III Informasi dan Ruang Lingkup Kegiatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.1 Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10 3.2 Peta/lokasi kegiatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12 3.3 Ploting kegiatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13 3.4 Ruang Lingkup Kegiatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14 Bab IV Struktur Organisasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16 Bab V Tugas dan Tanggung Jawab . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19 Bab VI Bagan Alir Pelaksanaan Kegiatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 29 Bab VII Persyaratan Teknis dan Administrasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 30 Bab VIII Kebutuhan Sumber Daya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 33 Bab IX Jadual Pelaksanaan Kegiatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 35 Bab X Jadwal Keterlibatan Personil . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 37 Bab XI Jadwal Penggunaan Sarana dan Prasarana . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 38 Bab XII Rencana Metoda verifikasi, validasi, monitoring, evaluasi dan inspeksi 40 Serta pengujian dan kriteria penerimaannya. Bab XIII Daftar Induk Dokumen Sistem Mutu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 41 9.1 Daftar Induk Dokumen Eksternal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 42 9.2 Daftar Induk Dokumen Internal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 44 9.3 Daftar Induk Dokumen Sistem Mutu (PP) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 46 Bab XIV Daftar Induk Rekaman . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 50 Bab XV Kriteria Penerimaan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 51 No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 LAMPIRAN GAMBAR TEKNIS No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 BAB I LATAR BELAKANG Dalam rangka usaha menjaga dan meningkatkan kualitas pekerjaan, maka diperlukan suatu panduan pengendalian mutu proses serta persyaratan-persyaratan yang harus dilaksanakan dalam pelaksanaan pekerjaan, yaitu berupa Rencana Mutu Kontrak (RMK). Rencana Mutu Kontrak adalah suatu pedoman jaminan mutu dalam pelaksanaan pekerjaan agar produk akhir pekerjaan sesuai dengan syarat teknis yang tercantum dalam kontrak. Rencana Mutu Kontrak (RMK) ini digunakan untuk memonitor dan menilai pelaksanaan / penerapan spesifikasi teknik yang melekat pada kontrak kerja konstruksi antara PPK PAT Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pelaksana Pengelolaan Sumber Daya Air dengan Penyedia Jasa PT. SDA. Rencana Mutu Kontrak (RMK) dimaksudkan untuk menerapkan lingkup prosedur jaminan mutu pelaksanaan kontrak pekerjaan dan dijadikan sebagai acuan untuk menguraikan secara rinci, lengkap dan jelas tentang tata cara melaksanakan pekerjaan secara benar sesuai dengan tahapan kegiatan yang disyaratkan dalam dokumen pelaksanaan (dokumen kontrak). Sedangkan tujuannya adalah sebagai alat kontrol/pengendali terhadap mutu suatu pekerjaan, apakah semua item pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi atau kriteria yang berlaku, sehingga apabila terjadi suatu penyimpangan, maka dengan adanya Rencana Mutu Kontrak (RMK) dapat diketahui dari awal dan kesalahan yang lebih fatal dapat dihindari, serta kualitas pekerjaanpun dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan yang diharapkan. No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 BAB II INFORMASI KEGIATAN 2.1 2.2 Uraian Pengadaan Nama Pekerjaan : Pemboran Sumur Explorasi/Produksi Lokasi Pekerjaan : Kabupaten Bandung Nama Pengguna Jasa : PPK PAT Nama Penyedia Jasa : PT. SDA Data Pengguna Jasa Dan Penyedia Jasa a. Pengguna Jasa Nama Satuan : Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pelaksana Pengelolaan Sumber Daya Air Kegiatan : PPK PAT Alamat Kantor : Jl. Perintis Kemerdekaan Kelapa Lima Telepon / Fax. : 022-7234567 Nama Pejabat Pembuat Komitmen : H.M. Idro, Drs.ST,MM b. Penyedia Jasa 2.3 Nama Penyedia Jasa : PT. SDA Alamat Penyedia Jasa : Jl. Peta Bandung Telepon / Fax. : 022-7011123 Nama Direktur : Ir. Kasino Data Kontrak Nomor Kontrak : KU.08.08/SPKK-HS/SNVT/PPSDA.II/PAT-PAB II/15/VI/2010 Tanggal Kontrak : 1 Juni 2010 Nomor SPMK : KU.08.08/SPMK/SNVT/PPSDA-NT.II/PAT-PAB II/17/VI/2010 No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 Tanggal SPMK : 7 Juni 2010 Nilai Kontrak : 663.474.385,- (Enam ratus enam puluh tiga juta empat ratus tujuh puluh empat ribu tiga ratus delapan puluh lima rupiah) Sumber Dana : APBN Murni Tahun Anggaran : 2010 Jangka Waktu Pelaksanaan : 90 (sembilan puluh) hari kalender (Dari tanggal 7 Juni 2010 s/d 7 September 2010) Masa Pemeliharaan : 180 (seratus delapan puluh) hari kalender sejak Serah Terima Pertama Pekerjaan (PHO) No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 2.4 Lokasi Proyek 2.5 Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan Pemboran Sumur Explorasi/Produksi, secara garis besar meliputi : - Kegiatan pendahuluan termasuk persiapan lokasi - Mobilisasi Rig, peralatan, dan personil ke lokasi pemboran - Pemasangan Rig dan peralatan lain di lokasi pemboran - Pemboran lubang Ø 14¾” dari permukaan tanah sampai kedalaman 3 m serta pemasangan pipa konduktor (temporary casing) Ø 14” sampai kedalaman 3 m. - Pemboran pilot hole Ø 8⅝” mulai dari kedalaman 3 m (di bawah pipa konduktor) dan pengambilan contoh batuan (cuttings) dari setiap meter kedalaman, sampai kedalaman + 75 meter - Pelaksanaan Electrical Logging - Pemboran pembesaran lubang (reaming) dari Ø 8⅝” menjadi Ø 12¼” sampai pada kedalaman yang ditentukan. No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 - Konstruksi sumur (Instalasi pipa) berupa pemasangan pipa casing black steel Ø 8”, pipa saringan Ø 8”, bottom plug dan centralizer Ø 8” . - Pengisian kerikil/gravel pack pembalut pada bagian annulus (gravel packing) dari dasar sumur sampai batas atas yang ditentukan - Uji ketegaklurusan (Verticality Test) - Well development dengan metode water jetting dan air jetting (surging) - Pencabutan pipa konduktor - Grouting pada bagian annulus mulai dari bagian atas gravel packing sampai ke permukaan tanah - Pembongkaran rig dan persiapan moving antar titik/demobilisasi - Pembuatan concrete slab (1.5 x 1.5 x 0.30 m) - Uji pemompaan (Pumping Test) dan pengambilan sample air untuk dianalisa. - Finishing pemboran pekerjaan meliputi pemasangan tutup sumur, pembetonan lantai sumur, patok sumur dan pemulihan lokasi. No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 BAB III SASARAN MUTU Sasaran Mutu Pelaksanaan Kegiatan : Terselenggaranya kegiatan Pemboran Sumur Explorasi/Produksi tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan pada jadwal pelaksanaan kegiatan, dengan senantiasa memonitor setiap kegiatan dan mengevaluasi hambatanhambatan yang mungkin dan telah muncul agar tidak mempengaruhi kegiatan inti Melaksanakan kegiatan Pemboran Sumur Explorasi/Produksi dengan mengutamakan kepuasan pelanggan dengan prinsip tepat waktu dan mutu Revisi Ke No. Dokumen Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 BAB IV STRUKTUR ORGANISASI DAN TUGAS & TANGGUNG JAWAB Organisasi merupakan suatu kesatuan dari beberapa unsur dalam kerangka pengelolaan dan manajemen suatu kegiatan. Organisasi dibentuk agar pelaksanaan kegiatan dapat efisien dan efektif, dalam rangka mencapai tujuan akhir dari suatu kegiatan. Keberhasilan suatu kegiatan juga ditentukan oleh keberhasilan dalam berkoordinasi antar masing-masing organisasi yang terlibat baik intern maupun ekstern selama proses kegiatan berlangsung. 4.1 Struktur Organisasi Pengguna Jasa Berisikan bagan yang menggambarkan organisasi dari pengguna jasa yang akan menerima hasil pekerjaan, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini. Keterangan : : Garis Instruksi : Garis Koordinasi No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 Struktur Organisasi Pengguna Jasa 4.2 Uraian Tugas Unsur Pengguna Jasa 4.2.1 Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu PPSDA Memimpin dan mengkoordinasikan semua kegiatan dalam mencapai sasaran utama yang ditetapkan dalam CIP dan PO. Melaksankan semua peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta petunjuk-petunjuknya yang berkaitan dengan pelaksanaan anggaran, baik yang bersumber dari APBN maupun pinjaman luar negeri (PLN). Menyelenggarakan manajemen secara efisien terutama Pengembangan pegawai dan Pengembangan peralatan serta fasilitas lainnya. Menyelenggarakan proses pengadaan barang/jasa yang teliti dan cepat, penandatanganan kontrak sedini mungkin, proses pembayaran utama yang cepat. Meningkatkan pengawasan melekat untuk menghindari adanya penyimpangan, pemborosan dan efisiensi dalam pemanfaatan data. Meningkatkan efisiensi. 4.2.2 Pejabat Pembuat Komitmen Memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan pelaksanaan pekerjaan di bagian pelaksana kegiatan dalam mencapai sasaran utama yang telah ditetapkan dalan DIP dan PO. Mengambil tindakan-tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan untung masingmasing tolak ukur dalam batas-batas jenis pengeluaran, uraian pengeluaran dan jumlah biaya yang tercantum dalam DIP dan PO yang bersangkutan serta pedoman pelaksanaannya. Dilarang mengadakan ikatan yang akan membawa akibat dilampauinya batas anggaran yang tersedia dalam DIP atau dokumen lain yang disamakan. Membentuk panitia pelelangan pekerjaan bagian pelaksana kegiatan yang dipimpinnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Menetapkan harga perhitungan sendiri (HPS) untuk pelelangan pekerjaan di bagian pelaksana kegiatan sesuai dengan perturan perundangundangan yang berlaku. Menetapkan pemenang pelelangan pekerjaan dari bagian pelaksana kegiatan yang dipimpinnya sesuai dengan perturan perundang-undangan yang berlaku. Menandatangani SPK/kontrak pekerjaan dari bagian pelaksana kegiatan yang dipimpinnya dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Melaporkan hasil pekerjaan yang telah dilakukan pada butir-butir di atas kepada pengguna anggaran. No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 4.2.3 Kaur Teknik Menyusun dan memutahirkan program jangka panjang, jangka menengah dan program tahunan serta revisinya. Menyiapkan usulan proyek-proyek baru. Mengkoordinasikan program proyek dengan program lainnya serta membantu memberikan informasi terhadap rencana kegiatan yang akan dilakukan dan membantu menangani permasalahan yang terjadi. Mengkoordinasikan penanganan aspek pengelolaaan lingkungan yang mencakup studi analisa, pengamatan dan penelitian aspek lingkungan, kaitannya dengan pekerjaan fisik yang akan datang, sedang dan akan dillaksanakan. Mengkoordinasikan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksannan pekerjaan oleh penyedia jasa konsultasi yang diselenggarakan bagian pelaksana kegiatan. Melaporkan hasil koordinasi yang telah dilakukan pada butir-butir di atas kepada Pejabat Pembuat Komitmen. 4.2.4 Kaur Administrasi Umum Mengkoordinasikan penyusunan kebijakan, sistem/prosedur dan peraturan pelaksanaan di bidang organisasi proyek, administrasi sumber daya manusia (SDM), keuangan, pengadaan dan administrasi umum. Mengkoordinasikan penyusunan dan evaluasi struktur organisasi proyek. Mengkoordinasikan pembinaan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan anggaran/administrasi keuangan, pengadaan dan administrasi umum di bagian pelaksana kegiatan. Menyusun program pembinaan, kebutuhan, penempatan sumber daya manusia. Mengkoordinasikan pelaksanaan administrasi kepegawaian. Menyiapkan surat-surat keputusan dan penugasan dalam bidang organisasi dan kepegawaian. Menyusun rencana kebutuhan proyek akan barang-barang dan peralatan kantor. Mengkoordinasikan penyusunan laporan program pelaksanaan dan laporan keuangan secara periodik dan neraca tahunan. Mengkoodinasikan data yang diperlukan oleh pemeriksa intern/ekstern. Mengkoodinasikan penyelesaian laporan hasil pemeriksaan (LHP). Melaporkan hasil koordinasi yang telah dilakukan pada butir-butir di atas kepada pengguna anggaran. No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 4.2.5 PUMK Meneliti kebenaran dan kelengkapan dokumen atau bukti pengeluaran sebelum melaksanakan pembayaran kepada pihak ketiga. Melaksanakan pembayaran atas perintah pengguna anggaran dengan membubuhi tanda tangan pada kata-kata “lunas dibayar” pada setiap kwitansi. Menyelenggarakan tata kearsipan yang berkaitan dengan bukti-bukti pembukuan. Melaksanakan pembukuan atas dasar bukti-bukti pengeluaran / penerimaan yang sah. Memonitor setiap pengeluaran panjar dan menyiapkan teguran tertulis kepada pengambil panjar tersebut telah melampaui batas waktu yang ditetapkan. Melaporkan hasil pekerjaan yang telah dilakukan pada butir-butir di atas kepada pengguna anggaran. 4.2.6 Koordinator Pelaksanaan / Direksi Pekerjaan Mengawasi, meneliti dan memberikan pengarahan-pengaraha teknis dalam rangka pelaksanaan pekerjaan. Meneliti permintaan pembayaran angsuran/termin. Mengadakan hubungan kerjasama serta koordinasi dengan instansi terkait di wilayah pekerjaan. Mengadakan pengecekan dan diskusi serta rekomendasi hasil pekerjaan secara berkala dengan penyedia jasa. Berwenang menghentikan pelaksaaan pekerjaan jika terjadi penyimpangan dalam pelaksanaannya. Melaporkan kepada pengendali kegiatan mengenai segala hal yang perlu dan berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam pelaksanaan tugasnya Koordinator Pelaksanaan/Direksi Pekerjaan dibantu oleh dan Pengawas Lapangan yang ditunjuk dengan Surat Keputusan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pemali-Juana. Dalam melaksanakan tugasnya direksi pekerjaan bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat Komitmen Pendayagunaan Air Tanah. 4.2.7 Pengawas Lapangan Memberikan pengarahan-pengarahan teknis dalam pelaksanaan pekerjaan. Melaksankan evaluasi terhadap kebenaran laporan prosgres fisik pekerjaan yang dibuat oleh penyedia jasa. Mengadakan hubungan kerja dan kerjasama serta koordinasi dengan instansi terkait di wilayah pekerjaan. Mengadakan pengecekan dan diskusi serta rekomendasi hasil pekerjaan secara berkala dengan penyedia jasa. Berwenang menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika terjadi penyimpangan dalam pelaksanaannya. No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 Melakukan berbagai testing termasuk mengadakan pumping test, diskripsi cutting pemboran, serta pendugaan geoelektrikal logging dengan peralatan yang ada dengan penyedia jasa. Melaporkan kepada Korlak/Direksi Pekerjaan dan Pejabat Pembuat Komitmen Pendayagunaan Air Tanah. Melaksakan tugasnya sesuai dengan aturan yang berlaku. 4.3 Struktur Organisasi Penyedia Jasa Berisi bagan organisasi penyedia jasa PT. SDA yang akan melaksanakan dan penyelesaikan pekerjaan Pemboran Sumur Explorasi/Produksi, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini. Keterangan : : Garis Instruksi : Garis Koordinasi Revisi Ke No. Dokumen Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 Struktur Organisasi Penyedia Jasa 4.4 Uraian Tugas Unsur Penyedia Jasa 4.4.1 Direktur Menandatangani kontrak dan addendumnya dengana pengguna jasa. Mempelajari dan memahami konrak kerja yang akan dilaksanakan. Memimpin dan mengarahkan semua kegiatan pelaksanaan sesuai rencana pelaksanaan pekerjaan. Memantau dan mengarahkan proses pelaksanaan pekerjaan guna mendapatkan hasil yang sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Melakukan monitoring dan pemeliharaan serta melakukan perbaikan bila terjadi. Bertanggung jawabkan atas semua pelaksanaan baik kualitas maupun kuantitas. 4.4.2 Kepala Pelaksana Mengkoordinasikan semua pekerjaan dengan pengawas pekerjaan (direksi pekerjaan) guna kesuksesan pelaksanaan pekerjaan. Membuat rencana pelaksanaan pekerjaan, jadwal waktu pekerjaan, sehingga pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Merencanakan pengadaan jumlah peralatan, material, bahan dan tenaga kerja serta pengaturannya di lapangan. Melakukan evaluasi pekerjaan dan membuat perhitungan MC 0% dan MC 100% bersama koordinator pelaksanaan (direksi pekerjaan) dan pengawas lapangan dan memonitoring pekerjaan selama masa pemeliharaan. Mengarahkan dan memantau proses kegiatan guna menghasilkan pekerjaan yang diharapkan. Bertanggung jawab pada seluruh hasil pekerjaan agar terselenggaranya pengendalian mutu, waktu, biaya dan kuantitas pekerjaan sesuai dengan kontrak. Bertanggungjawab seluruh masalah administrasi kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan sampai proses penagihan (keuangan). Melakukan diskusi dengan koordinator pelaksanaan (direksi pekerjaan) untuk evaluasi kemajuan pekerjaan. Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan. Melakukan koordinasi dengan seluruh team/personil pelaksana pekerjaan. 4.4.3 Pelaksana Mengawasi pelaksanaan pekerjaan dan memberi instruksi kepada juru bor dan mandor mengenai kualitas dan kuantitas pekerjaan. No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 Menjaga dan mengamankan serta merencanakan tempat penyimpanan peralatan, bahan dan material sesuai kebutuhan dalam menunjang terlaksananya pekerjaan. Menghitung kemajuan pekerjaan, hasil opname setiap hari bersama pengawas lapangan. Membuat laporan harian dan mingguan bersama pengawas lapangan. Memantau proses pelaksanaan pekerjaan guna mendapatkan hasil pekerjaan sesuai kontrak dan syarat teknis dengan prosedur pelaksanaan yang ditentukan. Membuat atau menghitung volume pekerjaan yang terpasang, MC 0%, MC 100% dan gambar pelaksanaan bersama pengawas lapangan. Melakukan pengambilan gambar pelaksanaan (dokumentasi) untuk setiap kegiatan yang dilaksanakan. 4.4.4 Driller Melaksanakan pekerjaan pemboran sesuai dengan persyaratan teknis dan mengikuti prosedur pemboran yang ditentukan dan atau menurut petunjuk pengawas pekerjan atau pengawas lapangan. Selama melaksanakan pekerjaan bertanggung jawab kepada site manager dan pengawas lapangan. Mengusulkan peralatan dengan kapasitas yang memadai, jumlah dan jenis bahan yang diperlukan sesuai kebutuhan sehingga keberhasilan pemboran sesuai persyaratan dengan prosedur pekerjaan yang telah ditentukan. Menjaga dan merawat peralatan yang dipergunakan serta menyimpan dan manjaga material atau bahan yang akan dipergunakan maupun hasil pekerjaan yang diperlukan untuk dokumentasi. 4.4.5 Keuangan Dan Administrasi Mempersipkan rencana anggaran lapangan kepada project manager. Mempersiapkan pembayaran tagihan-tagihan dari pekerjaan, peralatan, bahan dan lainnya yang ada hubungannya dengan pekerjaan. Membuat laporan keuangan kepada direktur. Mempersiapkan pembayaran mingguan kepada pekerja sesuai laporan opname di lapangan. Membuat surat menyurat, administrasi kontrak, perijinan dan lain sebagainya. Mempersiapkan administrasi penarikan termijn kepada pengguna jasa. Revisi Ke No. Dokumen Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 4.5 Struktur Organisasi Keterkaitan Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa Selama pelaksanaan pekerjaan Pemboran Sumur Explorasi/Produksi selalu dikoordinasikan dengan direksi pekerjaan untuk memaparkan rencana rinci bagian pekerjaan tersebut. Keterangan : : Garis Instruksi : Garis Koordinasi Struktur Organisasi Keterkaitan Pengguna Jasa Dengan Penyedia Jasa No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 BAB V BAGAN ALIR PELAKSANAAN PEKERJAAN Bagan alir pelaksanaan pekerjaan berisikan flowchart dari urutan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam penyelesaian pekerjaan. Untuk lebih jelasnya bagan alir pelaksanaan pekerjaan dapat dilihat pada gambar di bawah ini. No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 Revisi Ke No. Dokumen Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 BAB VI PERSYARATAN TEKNIS DAN ADMINISTRASI Proses kerja dalam setiap tahapan pada bagan alir tersebut diatas dilaksanakan dengan mengacu kepada dokumen sebagai berikut: Dokumen Acuan Pelaksanaan Kegiatan. KODE KEGIATAN ACUAN PELAKSANAAN KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN (TEKNIS dan ADMINISTRASI) 1 Terima SK Pengangkatan SK Menteri Pekerjaan Umum No. .................................. 2 Terima DIPA DIPA ................................... 3 Petunjuk Operasional Kegiatan (POK POK .................................... 4 Pengangkatan Panitia Peneliti Kontrak IK Pengangkatan P3K Dokumen No SMM/IK/... Rev. 00 5 Penetapan Pemenang PP Pengadaan Barang Jasa Dok No SMM/PP/... Rev. 00 6 Pembentukan Struktur ORTALA Permen 02/PRT/M/2008 7 Membuat Rencana Mutu Pelaksanaan IK Penyusunan RMP Dokumen No. SMM/IK/.... Rev. ....... 8 Permintaan Konsultan Supervisi PP Permintaan Konsultan Supervisi Dok. No SMM/PP/... Rev. 00 9 Rapat Pra Kontrak PP Rapat Pra Kontrak Dokumen No. SMM/PP/... Rev. 00 10 Tanda tangan kontrak PP Penandatanganan Kontrak Dokumen No. SMM/PP/... Rev. 00 11 Serah Terima Lapangan PP Serah Terima Lapangan Dokumen No. SMM/PP/... Rev. 00 12 Pengendalian Pembayaran Uang Muka PP Pembayaran Uang Muka Dokumen No. SMM/PP/... Rev. 00 13 Surat Perintah Mulai Kerja IK SPMK Dokumen No. SMM/PP/... Rev. 00 14 Rapat Pra Pelaksanaan (PCM) PP Rapat Pra Pelaksanaan (PCM) Dok. No. SMM/PP/... Rev. 00 15 Pengandalian Mobilisasi Daftar Simak Pengecekan Mobilisasi F:01/SMM/DS/...... No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 .... Dokumen Acuan Pelaksanaan Kegiatan KODE KEGIATAN URAIAN KEGIATAN ACUAN PELAKSANAAN KEGIATAN 16 Rekayasa Lapangan PP Review Deisgn Dokumen No. SMM/PP/... Rev. 00. 17 Kegiatan Swakelola PP Swakelola Dokumen No. SMM/PP/... Rev. 00. 18 Review Desain PP Review Deisgn Dokumen No. SMM/PP/... Rev. 00. 19 Contract Change Order (CCO) PP Perubahan Kontrak Dokumen No. SMM/PP/... Rev. 00. 20 Revisi Desain PP Perubahan Kontrak Dokumen No. SMM/PP/... Rev. 00. 21 Addendum PP Perubahan Kontrak Dokumen No. SMM/PP/... Rev. 00. 22 Pengendalian Pelaksanaan Pekerjaan PP Monitoring Pelaksanaan Pekerjaan Dokumen No. SMM/PP/... Rev.00 23 Rapat Berkala/Koordinasi PP Rapat Koordinasi Dokumen No. SMM/PP/... Rev. 00 24 Pelaporan ................................................................... 25 Pengendalian T.Kerja/Metoda PP Request Dokumen No. SMM/PP/... Rev. 00 26 Persetujuan Gambar Kerja PP Gambar Kerja (Shop Dwg) Dok. No. SMM/PP/... Rev. 00 27 Pengendalian Material PP Request Dokumen No. SMM/PP/... Rev. 00 28 Pengendalian Camp.Renc/Kerja (DMF/JMF) IK Pemeriksaan DMF dan JMF Dok. No. SMM/PP/... Rev. 00 29 Persetujuan Mulai Pekerjaan PP Request Dokumen No. SMM/PP/... Rev. 00 30 Persetujuan Kualitas ................................................................... 31 Persetujuan Kuantitas ................................................................... 32 Pemeriksaan Sertifikat Pembayaran PP Sertifikat Pembayaran Dokumen No. SMM/PP/... Rev. 00 33 Persetujuan Sertifikat Pembayaran PP Sertifikat Pembayaran Dokumen No. SMM/PP/... Rev. 00 KETERANGAN No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 .... Dokumen Acuan Pelaksanaan Kegiatan KODE KEGIATAN URAIAN KEGIATAN ACUAN PELAKSANAAN KEGIATAN 34 Pemeriksaan Gambar Terlaksana IK Pemeriksaan Gambar Terlaksana Dok. No SMM/IK/.... Rev.00 35 Monitoring Ketidaksesuaian Progres PP Pengendalian HPTS Dokumen No. SMM/PP/.... Rev. 00 36 Rapat Pembuktian (Show Cause Meeting) PP Rapat Pembuktian (SCM) Dokumen No. SMM/PP/.... Rev. 00 PP Pengendalian HPTS Dokumen No. SMM/PP/.... Rev. 00 37 Monitoring Ketidaksesuaian Produk PP Pengendalian HPTS Dokumen No. SMM/PP/.... Rev. 00 38 Pencatatan Hasil Pekerjaan Tidak Sesuai PP Pengendalian HPTS Dokumen No. SMM/PP/.... Rev. 00 39 Pembahasan PP Tindakan Korektif Dokumen No. SMM/PP/.... Rev. 00 PP Tindakan Pencegahan Dokumen No. SMM/PP/.... Rev. 00 40 Perbaikan/Pencegahan PP Tindakan Korektif Dokumen No. SMM/PP/.... Rev. 00 PP Tindakan Pencegahan Dokumen No. SMM/PP/.... Rev. 00 41 Serah Terima Pertama Pekerjaan (PHO) PP Serah Terima Pekerjaan Dokumen No. SMM/PP/.... Rev. 00 42 Serah Terima Akhir Pekerjaan (PHO) PP Serah Terima Pekerjaan Dokumen No. SMM/PP/.... Rev. 00 43 Laporan Proyek Selesai PP Penyerahan Proyek Selesai Dok. No. SMM/PP/.... Rev. 00 KETERANGAN No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 BAB VII JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 BAB VIII JADWAL PERALATAN No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 BAB IX JADWAL MATERIAL No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 BAB X JADWAL PERSONIL No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 BAB XI JADWAL ARUS KAS No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 BAB XII RENCANA METODA VERIFIKASI, VALIDASI, MONITORING, EVALUASI DAN INSPEKSI Program mutu pelaksanaan pekerjaan Pengeboran Sumur Explorasi/Produksi terdiri dari jadwal inspeksi dan check, daftar Inspeksi dan Cek, Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan, Kriteria Penerimaan dan Daftar Simak. Revisi Ke No. Dokumen Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 Daftar Inspeksi dan Cek/Tes NO A B STANDAR PROSEDUR INSPEKSI DAN TES STANDAR DESAIN (SD) FREKWENSI ALAT METODA BUKTI PENANGGUNG JAWAB PERSIAPAN Direksi dan Kepala Sosialisasi BA. Sosialisasi 1 kali/lokasi Undangan Tanya jawab BA Uitzet ` 1 kali/lokasi meteran manual Data ukur Pelaksana Kepala Pelaksana Dokumentasi Foto dokumentasi 2 kali/lokasi Camera Satu arah Foto Kepala Pelaksana Brak kerja Bangunan 1 kali/lokasi Bangunan Visual Pembebasan Tanaman Lahan kerja 1 kali/lokasi Foto 0% Foto dok 0% 1 kali/lokasi Gambar pelaksanaan Gambar konstruksi lama 1 kali/lokasi MC 0% MC 0% 1 kali Amandement Amandement 1 kali Kepala Pelaksana Visual Kwitansi Kepala Pelaksana Satu arah Foto Kepala Pelaksana visual Gambar Kepala Pelaksana Alat hitung Visual Time MC Kepala Pelaksana Pengeliatan Visual Berita acara Kepala Pelaksana Pengeliatan Visual alat dilapangan Kepala Pelaksana Camera MOBILISASI Personil Kepala Pelaksana, S1 Teknik Sipil/Pengairan, pengalaman 3 thn 1 kali/lokasi (D3 pengalaman 6 thn) Pelaksana Adm. Teknis, D3 T. Sipil/Pengairan, pengalaman 3 thn (STM , pengalaman 6 thn) Pelaksana Pek. Sipil, D3 T. Sipil/Pengairan, pengalaman 3 thn (STM , pengalaman 6 thn) Pelaksana Pek. Pemboran, Geologi, pengalaman 3 thn S1 Driller, Operator, Mekanik, Op. Pumping dan Logistik, STM, pengalaman 5 thn Administrasi dan Keuangan, SMA, pengalaman 5 tahn Peralatan Driling rig Mampu mengebor sampai 150 m 1 kali/lokasi Meteran/brosur Visual check list Driller dan direksi Mud pump Kapasitas min 700 (lt/mt) 1 kali/lokasi Drum dan jam Manual & check list Driller dan direksi Kompresor Kapasitas min 350 CFM 1 kali/lokasi Manometer Manual & check list Driller dan direksi Menara Tinggi minimal 8m dan kekuatan 12 1 kali/lokasi ton Meteran Manual & check list Driller dan direksi Black Steel Pipe dia. 8" Tebal > 5.00 mm 1 kali/lokasi Skidmat manual Data Kepala Pelaksana Pipa saringan Countineous slot, wire wound type, 1 kali/lokasi slot opening = 1.5 mm Skidmat manual Data Kepala Pelaksana Rigging up Tinggi menara Min 9 m 1 kali/lokasi Meteran manual menara bor Driller Bak lumpur L=2m x p=2m x t=2m x 2 Unit 1 kali/lokasi Meteran manual Bangunan Driller Setting mesin bor Sesuai dengan titik bor 1 kali/lokasi Pengeliatan Visual Lapangan Driller Setting mesin pompa lumpur Sesuai dengan letak bak lumpur 1 kali/lokasi Pengeliatan Visual Lapangan Driller Lubang konduktor Diameter minimal 14¼" 1 kali/lokasi Skidmat Manual Lapangan Driller Konduktor casing Drum/pipa, diameter 14" 1 kali/lokasi Skidmat Manual Lapangan Driller Material C PELAKSANAAN 1 PERSIAPAN PEMBORAN Revisi Ke No. Dokumen Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 NO STANDAR PROSEDUR 2 PEMBORAN LUBANG PANDU 3 STANDAR DESAIN (SD) INSPEKSI DAN TES FREKWENSI ALAT METODA BUKTI PENANGGUNG JAWAB Lumpur Pemboran Bentonite & polyphosphate 1 kali/ hari mixer manual Lapangan Operator Drilling string Stang bor, matabor 1 kali/lokasi meteran manual check list Operator Densitas lumpur 1,07 kf/lt mud balance 1 kali/hari Mud balance manual Data Operator Viscositas lumpur 30 - 40 detik mustfunel manual Data Operator Mata bor Diameter minimal 8⅝" 1 kali/lokasi meteran manual Lapangan Driller Drill pipe Dp 2 7/8, kelly 2 7/8 1 kali/lokasi meteran manual Lapangan Driller Kecepatan pemboran rata rata 9 meter/ hari 1meter/jam Jam Visual data Driller Drilling Cutting Bersih dan tersimpan dalam kontrak 1kali / meter kantong plastik manual Data Driller Geoelectrical logging Self recording 1kali / meter Geologer Outo/Man Data Gambar Konstruksi Persetujuan Direksi 1 kali/lokasi komputer manual Tanda tangan Geologist Direksi dan Kepala Lumpur Pemboran Bentonite & polyphosphate 1 kali/ hari mixer manual Lapangan Operator Drilling string Stang bor, matabor 1 kali/lokasi meteran manual check list Operator Densitas lumpur 1,07 kf/lt mud balance 1 kali/hari Mud balance manual Data Operator Viscositas lumpur 30 - 40 detik 1 kali/jam mustfunel manual Data Operator Mata bor Diameter minimal 12⅝" 1 kali/lokasi meteran manual Lapangan Driller Drill pipe Dp 2 7/8, kelly 2 7/8 1 kali/lokasi meteran manual Lapangan Driller Kecepatan pemboran rata rata 9 meter/ hari 1meter/jam Jam Visual data Driller manual Lapangan Driller Skidmat Manual Data Kepala Pelaksana Kepala Pelaksana Drilling Cutting 4 Pelaksana PELEBARAN LUBANG KONSTRUKSI SUMUR Pemeriksaan ketebalan dan ukuran pipa tiap sambungan 5 6 Black Steel Pipe dia. 8" Tebal > 5.00 mm Pipa saringan Countineous slot, wire wound type, 1 kali/lokasi slot opening = 1.5 mm 1 kali/lokasi Skidmat Manual Data Verticality Test 25 mm/30 meter 1 kali/lokasi Verticality Test Manual Data Kepala Pelaksana Gravel pack gradasi 2 - 10 mm 1 kali/lokasi manual Visual Tanda Direksi dan Geologist Water Jetting GIP dia 1" dan dia. 1.5" 1 kali/lokasi Kompresor manual Data Driller Penambahan grevel gradasi 2 - 10 mm 1 kali/lokasi manual Visual Tanda Driller Air jetting GIP dia 1" dan dia. 1.5" 1 kali/lokasi Kompresor Manual Data Driller Visual Check list Operator Pumping WELL DEVELOPMENT PEMOMPAAN UJI Peralatan pumping test Debit pompa 15lt/dt, alat ukur debit, pengukur muka air, genset 1 kali Brosur/visual Pemompaan pendahuluan lama pemompaan 2 jam 1 Kali Pompa/genset Data Operator Pumping Pemompaan bertahap lama pemompaan 2 jam/tahap = 4 tahap 1 Kali Pompa/genset Data Operator Pumping Pemompaan menerus lama pemompaan 72 jam 1 Kali Pompa/genset Data Operator Pumping Pengamatan recovery lama pengamatan 12 jam 1 Kali Pompa/genset Data Operator Pumping Analisa air Kwalitas air untuk air bersih 1 kali Laboratorium Manual Data Administrasi Flange dia. 8", patok beton 1 kali cetakan beton Visual Lapangan Driller Pembongkaran pagar, penimbunan bak lumpur 1 kali Tangem Visual Lapangan Driller MC-100% Gambar perhitungan 1 kali Kalkulator Visual Berita acara Kepala Pelaksana Amandement Amandement 1 kali Komputer Visual Berita acara Kepala Pelaksana Asbuilt drawing Asbuilt drawing 1 kali Meja gambar Visual Gambar Tim MC Foto 100% Foto Dokument 100% 2 kali Kamera Satuarah Foto 3 R Driller PHO/Penyerahan pertama BA PHO 1 kali Dokument Visual Berita acara Tim PHO Masa Pemeliharaan BA Pemeliharaan 1 kali Dokument Visual Berita acara Kepala Pelaksana FHO/Penyerahan Ke dua BA FHO 1 kali Dokument Visual Berita acara Tim FHO Pemasangan patok beton tutup sumur, Pemulihan lokasi IV FINISHING No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 Revisi Ke No. Dokumen Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 BAB XIII KRITERIA PENERIMAAN 1.1 Pekerjaan Persiapan Sosialisasi No 1 2 Standar Prosedur Standar Disain No A.SP-1 A.SD-1 Sosialisasi kepada petani dilakukan 1 Kesepakatan oleh pengguna jasa, penyedia jasa, Berita Acara Sosialisasi aparat desa dan darma tirta. Bila Foto semua pihak sepakat, maka dibuatkan berita acara kesepakatan. Penentuan titik pemboran dan pengambilan foto dokumentasi 0%. Bila ada pihak yang keberatan maka harus dipindahkan ke lokasi yang lain dan dilakukan prosedur sosialisasi di lokasi yang baru. Uitzet Standar Prosedur No A.SP-2 1 Setelah penerbitan SPMK maka 1 direksi bersama-sama panitia peneliti pelaksanaan kontrak dan penyedia jasa melakukan pengukuran dan pemeriksaan detail lapangan untuk setiap mata pembayaran. No Standar Disain A.SD-2 Gambar pelaksanaan Titik pemboran 2 Pengukuran perlu diulang bila ada tambahan pekerjaan atai lokasi pekerjaan pindah ke lokasi yang baru. Dokumentasi Standar Prosedur Standar Disain No A.SP-3 A.SD-3 1 Pengambilan foto dokumentasi yaitu 1 Pengambilan foto pekerjaan mulai mulai dari sosialisasi, foto 0% dan dari 0% sampai dengan 100%. pengambilan gambar harus diambil satu arah. No No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 Barak Kerja Standar Prosedur Standar Disain No A.SP-4 A.SD-4 1 Pembangunan barak kerja/direksi 1 Aman dan layak untuk menyimpan keet sebaiknya dilakukan sebelum dokumen lapangan dan berteduh. alat dimobilisasikan. No Ganti Rugi Tanaman Standar Prosedur Standar Disain No A.SP-5 A.SD-5 1 Pembebasan tanaman untuk lokasi 1 Lokasi pemboran yang kerja pemboran sebaiknya dilakukan berukuran (10 x 10 ) m. sebelum alat dimobilisasi dan dengan harga yang wajar. No 2 Pembuatan mud pit untuk sirkulasi lumpur pemboran harus secepatnya dilakukan setelah pembebasan tanaman 2 ideal Ukuran mud pit = (2 x 2 x 2) m sebanyak 2 buah dengan bak control berukuran (1.5 x 1.5 x 1) m dan saluran sirkulasi (0,7 x 0,3) m dengan dinding miring. Untuk mencegah keruntuhan dan kebersihan lumpur pemboran maka dinding mud pit/ bak Lumpur, bak control dan saluran sirkulasi diplester Foto 0% Standar Prosedur Standar Disain No A.SP-5 A.SD-5 1 Gambar pelaksanaan harus 1 Tidak berskala tetapi dapat mewakili mengakomodir semua hasil kondisi lapangan. pengukuran dan perhitungan. No 2 Gambar pelaksanaan harus dapat dipertanggung jawabkan secara teknis dan anggaran. 3 Gambar pelaksanaan dipasang di lapangan/direksi keet dan mudah dilihat. Gambar Pelaksanaan Standar Prosedur Standar Disain No A.SP-7 A.SD-7 1 Gambar pelaksanaan harus dapat 1 Gambar Sumur lama. dipertanggung jawabkan secara teknis dan anggaran. No 2 Gambar pelaksanaan dipasang di lapangan/direksi keet dan mudah dilihat. 2 Gambar Perencanaan. No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 Mutual Check Awal (MC–0%) Standar Prosedur Standar Disain No A.SP-8 A.SD-8 1 Hasil pengukuran dan perhitungan 1 Pekerjaan tambah tidak boleh detail kondisi lapangan untuk setiap melebihi 10% dari harga kontrak. mata pembayaran digunakan untuk menetapkan kuantitas awal. No 2 Pelaksanaan MC–0% dilakukan oleh tim mutual check yang dibentuk oleh pengendali kegiatan, bersama penyedia jasa. 2 Pelaksanaan MC–0% dilakukan oleh tim mutual check yang dibentuk oleh pengendali kegiatan, bersama penyedia jasa. Amandement Standar Prosedur Standar Disain No A.SP-9 A.SD-9 1 Di buat berdasarkan gambar kerja 1 Amandement dituangkan pada BA dan hasil MC-0%. perubahan yang terjadi baik volume maupun harganya. No Mobilisasi Mobilisasi Personil Standar Prosedur Standar Disain No B.SP-1 B.SD-1 1 Nama tenaga inti yang ditugaskan di 1 Kepala Pelaksana, S1 Teknik lapangan sesuai dengan yang ada Sipil/Pengairan, pengalaman 3 thn dalam dokumen kontrak. (D3 pengalaman 6 thn) Pelaksana Adm. Teknis, D3 T. Sipil/Pengairan, pengalaman 3 thn (STM , pengalaman 6 thn) Pelaksana Pek. Sipil, D3 T. Sipil/Pengairan, pengalaman 3 thn (STM , pengalaman 6 thn) Pelaksana Pek. Pemboran, S1 Geologi, pengalaman 3 thn Driller, Operator, Mekanik, Op. Pumping dan Logistik, STM, pengalaman 5 thn dan Administrasi dan Keuangan, SMA, pengalaman 5 tahn 2 Nama tenaga tambahan yang akan ditugaskan dilapangan terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari pengendali kegiatan / direksi. No No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 Mobilisasi Peralatan Standar Prosedur Standar Disain No B.SP-2 B.SD-2 1 Peralatan yang digunakan di 1 Peralatan minimal yang harus lapangan sesuai dengan yang ada disediakan adalah : dalam dokumen kontrak dan siap Drilling rig = 1 unit operasi (kondisi baik). Mud pump = 1 unit Kompresor = 1 unit Pompa uji = 1 unit. 2 Peralatan tambahan yang akan 2 Mesin Bor digunakan dilapangan terlebih Sanggup mengebor sampai dahulu harus mendapat persetujuan kedalaman 150 m dari pengendali kegiatan / direksi. Drill pipe yang akan digunakan dengan Ø 2 7/8 Mud Pump Kapasitas min 600 (l/m) Tekanan kerja 120 Psi Kompresor Kapasitas min 300 CFM Tekanan kerja 120 Psi Pompa Uji Kapasitas min 15 lt/det Head 33 m No Mobilisasi Material Standar Prosedur B.SP-3 1 Meterial yang digunakan dengan spesifikasi teknis. No No sesuai 1 Standar Disain B.SD-3 utama yang digunakan Material adalah : Black Steel Pipe Ø 8”, SNI Pipa saringanLow Carbon Ø 8”, open slot 1,5 mm Pelaksanaan Penempatan Menara/rigging up Standar Prosedur Standar Disain No C.SP-1 C.SD-1 1 Penempatan menara / rigging up 1 Tinggi menara 8-12 m dengan harus diatur sedemikian rupa kapasitas 12 ton. sehingga memudahkan untuk bekerja. 2 Pondasi menara : Dasar galian dipadatkan dan pengisian pasir 15 cm Pasangan batu kali dengan spesifikasi 1 Pc : 4 Ps No No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 Pembuatan Bak Lumpur Standar Prosedur Standar Disain No C.SP-2 C.SD-2 1 Penempatan / pembuatan bak 1 Ukuran bak lumpur kedalaman 2 m, lumpur harus diatur sedemikian rupa 2 m lebar dan panjang 2 m jumlah 2 sehingga operator pompa dapat buah. berkomunikasi dengan driller. 2 Saluran harus diselingi dengan cekungan dengan ukuran 1.5 x1.5 x1 m. No Penempatan/Setting Mesin Pompa Lumpur Standar Prosedur Standar Disain No C.SP-2 C.SD-2 1 Penempatan Mesin pompa lumpur 1 Pondasi Pompa : diatur sedemikian rupa agar Dasar tanah di ratakan operator pompa dapat komunokasi dipadatkan. dengan driller. No dan Pemboran Lubang Konduktor Cassing Standar Prosedur Standar Disain No C.SP-3 C.SD-3 1 Pemboran lubang konduktor casing 1 Dengan wing bit Ø 14¼” sampai dilakukan sampai kedalaman 3 m, kedalaman 3 m. atau sesuai kebutuhan, atau sesuai instruksi direksi. Pengeboran 2 Dilakukan pengambilan sample dilakukan dengan system direct mud setiap meter kedalaman. circulation. No Pemasangan Pipa Konduktor Cassing Standar Prosedur Standar Disain No C.SP-4 C.SD-4 1 Pemasangan pipa konduktor 1 Dari drum atau pipa casing PVC/baja dilakukan sampai kedalaman 3 m, Ø 14” sampai kedalaman 3 m. atau sesuai kebutuhan, atau sesuai instruksi direksi. No Penyemenan Annulus Standar Prosedur Standar Disain No C.SP-5 C.SD-5 1 Penyemenan annulus antara pipa 1 Spesifikasi yang digunakan adalah konduktor dengan lubang bertujuan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr. untuk menghindari runtuhnya formasi. No 2 Menghindari lumpur pemboran masuk ke sumur penduduk atau sumber air baku lainnya No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 Pembuatan Lubang Pandu (Pilot Hole) Lumpur Pemboran Standar Prosedur Standar Disain No D.SP-1 D.SD-1 1 Untuk mendapatkan lumpur 1 Bentonite yang digunakan adalah pemboran yang baik maka API No. 13 A. pencampuran bentonit dilakukan dengan menggunakan hopper mud mixing. No Drilling String Standar Prosedur Standar Disain No D.SP-2 D.SD-2 1 Rangkaian pipa bor / drill string yang 1 Drill string terdiri dari drill pipe Ø 2 digunakan dicatat dengan teliti, 7/8” , mata bor Ø8⅝” dan stabilizer karena akan mempermudah bila diperlukan. penanggulangan bila terjadi trouble pemboran. No Densitas Lumpur Pemboran Standar Prosedur Standar Disain No D.SP-3 D.SD-3 1 Densitas lumpur pemboran diukur 1 Densitas dipertahankan sekitar 1,07 sesering mungkin, terutama saat kg/l atau berubah sesuai kebutuhan. perpindahan litologi. No Viscositas Lumpur Pemboran Standar Prosedur Standar Disain No D.SP-4 D.SD-4 1 Viscositas lumpur pemboran diukur 1 Viscositas dipertahankan sekitar 30 – sesering mungkin, terutama saat 40 detik marsh funnel atau berubah perpindahan litologi. sesuai kebutuhan. No Mata Bor / Bit Standar Prosedur Standar Disain No D.SP-5 D.SD-5 1 Jenis dan tipe mata bor harus 1 Mata bor yang direkomendasikan dicatat dengan detil, sehingga adalah three cone rock bit dan wing kecepatan pemboran dapat bit dengan Ø 8⅝”. dipantau. No No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 Drill Pipe Standar Prosedur Standar Disain No D.SP-6 D.SD-6 1 Panjang masing-masing drill pipe, & 1 Drill string, terdiri dari : stabilizer harus dicatat dengan detil, Drill Pipe / DP Ø2 7/8” sehingga kedalaman pemboran Kelly 2 7/8”. dapat dipantau dengan mudah. No Kecepatan Pemboran Standar Prosedur Standar Disain No D.SP-7 D.SD-7 1 Kecepatan pemboran sangat 1 Rata-rata kecepatan pemboran dipengaruhi oleh sifat fisik lumpur adalah sekitar 9 m dalam sehari pemboran, rangkaian pipa bor dan kerja. jenis batuan. No Drilling Cutting Standar Prosedur Standar Disain No D.SP-8 D.SD-8 1 Drilling cutting diambil setiap meter 1 Drilling cutting diambil seberat 0,5 kedalaman, setiap sample kg x 2 bh dideskripsikan dan digunakan Satu dicuci dan dikeringkan dan sebagai bahan pertimbangan dalam dimasukkan dalam kantong plastic gambar konstruksi. Satu tidak dicuci dan dimasukkan dalam kantong plastik. No Geoelectrical Logging Standar Prosedur Standar Disain No D.SP-9 D.SD-9 1 Setelah pemboran menembus 1 Peralatan yang digunakan adalah kedalaman yang sudah self recording direncanakan maka prosedur Sanggup mengukur sampai berikutnya adalah pelaksanaan kedalaman 100 meter geoelectrical logging. Minimal sanggup mengukur dengan : Self Potential (SP); Resestivity (short dan long normal). No Gambar Konstruksi Sumur Standar Prosedur Standar Disain No D.SP-10 D.SD-10 1 Dengan data diskripsi drilling cutting, 1 Gambar konstruksi harus mendapat kecepatan pemboran, hasil persetujuan dari direksi, asisten geoelectrical logging dan korelasi program dan Asisten Pelaksanaan. dengan sumur lama maka diusulkan gambar konstruksi sumur. No No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 Pelebaran Lubang Bor (Reaming Hole) Lumpur Pemboran Standar Prosedur Standar Disain No E.SP-1 E.SD-1 1 Untuk mendapatkan lumpur 1 Bentonite yang digunakan adalah pemboran yang baik maka API No. 13 A. pencampuran bentonit dilakukan dengan menggunakan hopper mud mixing. No Drilling String Standar Prosedur Standar Disain No E.SP-2 E.SD-2 1 Rangkaian pipa bor / drill string yang 1 Drill string terdiri dari drill pipe Ø2 digunakan dicatat dengan teliti, 7/8”, mata bor Ø 12⅝” dan stabilizer karena akan mempermudah bila diperlukan. penanggulangan bila terjadi trouble pemboran. No Densitas Lumpur Pemboran Standar Prosedur Standar Disain No E.SP-3 E.SD-3 1 Densitas lumpur pemboran diukur 1 Densitas dipertahankan sekitar 1,07 sesering mungkin, terutama saat kg/l atau berubah sesuai kebutuhan. perpindahan litologi. No Viscositas Lumpur Pemboran Standar Prosedur Standar Disain No E.SP-4 E.SD-4 1 Viscositas lumpur pemboran diukur 1 Viscositas dipertahankan sekitar 30 – sesering mungkin, terutama saat 40 detik marsh funnel atau berubah perpindahan litologi. sesuai kebutuhan. No Mata Bor/Bit Standar Prosedur Standar Disain No E.SP-5 E.SD-5 1 Jenis dan tipe mata bor harus 1 Mata bor yang direkomendasikan dicatat dengan detil, sehingga adalah wing bit atau three cone rock kecepatan pemboran dapat bit dengan Ø 12⅝”. dipantau. No No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 Drill Pipe Standar Prosedur Standar Disain No E.SP-6 E.SD-6 1 Panjang masing-masing drill pipe, 1 Drill string, terdiri dari : drill collar, stabilizer harus dicatat Drill Pipe / DP Ø 2 7/8” dengan detil, sehingga kedalam Kelly Ø 2 7/8”. pemboran dapat dipantau dengan mudah. No Kecepatan Pemboran Standar Prosedur Standar Disain No E.SP-7 E.SD-7 1 Kecepatan pemboran sangat 1 Rata-rata kecepatan pemboran dipengaruhi oleh sifat fisik Lumpur adalah sekitar 9 m dalam sehari pemboran, rangkaian pipa bor dan kerja. jenis batuan. No Drilling Cutting Standar Prosedur No E.SP-8 1 Drilling cutting diambil setiap meter 1 kedalaman, setiap sample dideskripsikan dan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam gambar konstruksi. No Standar Disain Konstruksi Sumur Konstruksi Sumur Standar Prosedur Standar Disain No F.SP-1 F.SD-1 1 Setelah pemboran pembesaran 1 Material utama yang digunakan lubang menembus kedalaman yang adalah : sudah direncanakan maka prosedur Pipa Black Steel Ø 8”, SNI berikutnya adalah pelaksanaan Pipa saringan Low Carbon Ø 8”, pemasangan pipa atau konstruksi open slot 1,5 mm sumur. No Uji Ketegak Lurusan Standar Prosedur Standar Disain No F.SP-2 F.SD-2 1 Setelah pipa masuk ke dalam 1 Deviasi yang dirokemdasikan adalah lubang bor maka perlu dilakukan uji 25 mm / 30 m. ketegak lurusan. No No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 Gravel Packing Standar Prosedur Standar Disain No F.SP-3 F.SD-3 1 Gravel packing diisikan diannulus 1 Gravel adalah batuan silica dengan antara lubang bor dengan pipa gradasi butiran antara 2 – 10 mm, konstruksi yang bertujuan sebagai dengan prosentase di atas 60 % filter / penyaring. terdiri dari batuan dengan gradasi 4 – 6 mm. No Well Development Water Jetting Standar Prosedur Standar Disain No G.SP-3 G.SD-3 1 Water jetting di laksanakan dengan 1 Water jetting harus memakai tekanan pompa, berfungsi untuk nozel dengan lubang 5 mm dan menghancurkan dinding lumpur diameter minimal 1” pada akuifer. Tekanan pompa 30 Psi No Penambahan Gravel Standar Prosedur Standar Disain No G.SP-2 G.SD-2 1 Setelah pelaksanaan water jetting di 1 Gravel adalah batuan silica dengan mungkinkan permukaan gravel pack gradasi butiran antara 2 – 10 mm, turun, maka harus di isi gravel pack dengan prosentase di atas 60 % lagi. terdiri dari batuan dengan gradasi 4 – 6 mm. No Air Jetting Standar Prosedur Standar Disain No G.SP-3 G.SD-3 1 Air jetting di laksanakan dengan 1 Alat jetting harus memakai nozel tekanan kompresor sedang, dengan lubang 5 mm dan berfungsi untuk menghancurkan diameter pipa tiup 1,5” dinding lumpur pada akuifer. Tekanan kompresor 80 Psi No Pumping Test Pumping Test Standar Prosedur Standar Disain No H.SP-1 H.SD-1 1 Untuk mengetahui debit maksimal 1 Metoda uji pemompaan terdiri dari : sumur maka dilaksanakan Trial test serangkaian uji pemompaan. Step drawdown test Long period test No Revisi Ke No. Dokumen Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 No Standar Prosedur H.SP-1 No Standar Disain H.SD-1 Recovery test. 2 Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah : Kapasitas pompa 10 - 15 lt/dt Head pemompaan 45 m. Trial Test Standar Prosedur Standar Disain No H.SP-2 H.SD-2 1 Trial test dilakukan untuk 1 Trial test dilakukan selama 2 jam. mengetahui debit maksimal sumur. No 2 Untuk menentukan langkah pemompaan berikutnya uji Step Drawdown Test Standar Prosedur Standar Disain No H.SP-3 H.SD-3 1 Step drawdown test dilakukan untuk 1 Step test dilakukan dalam 4 tahap, mengetahui well loss coeffesien dan dimana setiap tahap selama 2 jam aquifer loss coeffesien No Long Period Test Standar Prosedur Standar Disain No H.SP-4 H.SD-4 1 Long period test dilakukan untuk 1 Long period test dilakukan selama mengetahui transmisivity pemom72 jam. paan. Dilakukan pengambilan contoh air untuk dianalisa. No Recovery Test Standar Prosedur Standar Disain No H.SP-5 H.SD-5 1 Recovery test dilakukan untuk 1 Recovery test dilakukan selama 12 mengetahui transmisivity pemulihan. jam. No Finishing Pemulihan Lokasi Standar Prosedur Standar Disain No I.SP-1 I.SD-1 1 Pemulihan lokasi terdiri dari 1 Pagar sekeliling rumah pompa. pemasangan pagar rumah pompa Bak lumpur ukuran 2 m x 2 m x 2 yang rusak akibat setting mesin bor m, 2 buah dan penimbunan kembali bak No Revisi Ke No. Dokumen Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 lumpur. Patok Beton Dan Nomor Sumur Standar Prosedur Standar Disain No I.SP-2 I.SD-2 1 Untuk memudahkan inventarisasi 1 Beton K 135. sumur bor perlu kita pasang patok Ukuran patok Lebar 20 cm x 20 beton dan nomor sumur. cm x 100 cm. No Mutual Check Akhir (MC–100%) Standar Prosedur Standar Disain No I.SP-3 I.SD-3 1 Mutual check akhir (MC–100%) 1 Dari hasil mutual check 100% dilakukan oleh tim mutual check dengan gambar terpasang / as built yang dibentuk oleh pengguna jasa / drawing sekaligus dasar pembayaran pengendali kegiatan untuk volume pekerjaan yang selesai mendapatkan pekerjaan yang dikerjakan. sebenarnya. No Amandement Standar Prosedur Standar Disain No I.SP-4 I.SD-4 1 Prosedur amandemen kontrak 1 Amandemen kontrak harus dibuat dilakukan apabila pengguna jasa bila terjadi perubahan harga kontrak memberikan perintah secara tertulis akibat adanya perubahan pekerjaan kepada penyedia jasa untuk dan perubahan pelaksanaan melaksanakan perubahan kontrak pekerjaaan. atau penyedia jasa mengusulkan perubahan kontrak, dimana adanya gambar dan kondisi lapangan tidak cocok dengan kenyataannya. No As Built Drawing Standar Prosedur Standar Disain No I.SP-5 I.SD-5 1 As built drawing dibuat secara detil 1 As built drawing termasuk final report sehingga material konstruksi dapat dibuat sebanyak 4 ganda. divisualisasikan secara jelas. No Foto 100% Standar Prosedur Standar Disain No I.SP-6 I.SD-6 1 Foto pelaksanaan harus disajikan 1 Foto pelaksanaan yang harus dalam album dan disusun berurutan didokumentasikan adalah : mulai pekerjaan yang pertama kondisi 0% sampai pekerjaan akhir. pemboran dan pemasangan No No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 konduktor casing pemboran pilot hole geoelectrikal logging hole reaming konstruksi sumur verticality test gravel packing well development pumping test pemasangan patok sumur kondisi 100%. PHO / Penyerahan Pertama Standar Prosedur Standar Disain No I.SP-7 I.SD-7 1 Telah diperiksa oleh tim pemeriksa 1 Hasil pekerjaan harus sesuai dengan yang di tuangkan dalam wujud BA dokumen kantrak. Pemeriksaan Pekerjaan selesai untuk yang pertama Di buat BA Serah Terima I antara Penyedia dan pengguna jasa. No Masa Pemeliharaan Standar Prosedur Standar Disain No I.SP-8 I.SD-8 1 Selama masa pemeliharaan 1 Masa pemeliharaan selama 180 hari penyedia jasa harus tetap berkalender. tanggung jawab terhadap hasil pekerjaan. No FHO / Penyerahan Kedua Standar Prosedur Standar Disain No I.SP-9 I.SD-9 1 Telah diperiksa oleh tim pemeriksa 1 Telah dilakukan pemeriksaan untuk yang di tuangkan dalam wujud BA masa pemeliharaan dan di buat Pemeriksaan Pekerjaan dan apabila berita acara rangkap 10 ganda di terjadi kerusakan pada bangunan tanda tangani oleh tim pemeriksa, pihak penyedia jasa telah direksi, penyedia dan penguna jasa. memperbaiki kerusakan pada bangunan tersebut maka dapat di serahkan untuk kedua kalinya.. No No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 Prosedur Instruksi Kerja Ringkasan Spesifikasi Teknik 1. Umum 1.1. Lingkup Pekerjaan Melakukan pekerjaan konstruksi sumur produksi (production well) dan melakukan pengumpulan data dan pengujian sumur yang meliputi pengambilan contoh 'cutting", deskripsi litologi, electrical logging, uji pemompaan, development, pengambilan contoh air dan analisa kimia lengkap contoh air dari sumur tersebut. Jumlah sumur yang akan dikerjakan adalah sebanyak 3 (tiga) buah sumur. 1.2. Mobilisasi pada Awal Kontrak dan Demobilisasi pada Akhir Kontrak Memobilisasi personil dan peralatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan. 1.3. Jalan Masuk Lokasi Memperbaiki jalan masuk yang rusak, berlubang-lubang atau memperkuat jalan masuk sehingga mampu untuk dilewati kendaraan roda empat meskipun dalam musim hujan. 1.4. Penguatan Jembatan dan/atau Gorong-Gorong Memperkuat jembatan dan/atau gorong-gorong untuk masuknya peralatan pemboran. Metode penguatan jembatan dan/atau gorong-gorong harus mengikuti petunjuk Direksi. Penguatan jembatan dan/atau gorong-gorong ini harus dipelihara selama pekerjaan berlangsung hingga seluruh pekerjaan-pekerjaan selesai. 1.5. Persiapan Lokasi Pemboran Untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan pemboran, sebelum memobilisasikan peralatanerlebih dahulu mengajukan usulan pada Direksi tentang peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk konstruksi sumur dan penempatannya pada tiap lokasi pemboran. Setelah usulan tersebut disetujui oleh Direksi maka pekerjaan persiapan lokasi dapat dimulai. 1.6. Kolam Lumpur Untuk pemboran dengan cara "Direct Circulation Mud Flush" dibuatkan 2 (dua) kolam lumpur pada tiap lokasi, berukuran 2 m x 2 m x 1,5 m dengan dinding dibuat miring. Selain itu dibuatkan juga kolam pengendap berukuran 1,5 m x 1,5 m x 1 m. Kolam-kolam tersebut dihubungkan satu dengan lainnya ke lubang bor dengan kanal berukuran lebar 0.40 m pada bagian dasarnya dan kedalaman 0.50 m. Selama operasi pemboran, kolam dan saluran ini harus dibersihkan dari endapan. Penempatan kolam lumpur harus sedemikian rupa sehingga lumpur yang keluar dari lubang bor langsung dialirkan melalui alat shale shaker vibrating screen, atau ayakan yang bergetar, menuju ke dalam kolam pengendap. Selanjutnya cutting akan mengendap dan lumpur terus mengalir ke dalam kolam lumpur pertama yang dibuat sedemikian rupa sehinga aliran cukup tenang sehingga mampu mengendap materialmaterial yang berbutir halus. Lumpur kemudian mengalir ke kolam lumpur kedua untuk kemudian dipompa kembali ke dalam sumur. Pipa hisap dari pompa lumpur yang dimasukkan dalam kolam lumpur kedua harus ditempatkan dalam jarak yang agak jauh dari saluran tempat datangnya lumpur kolam pertama sehingga lumpur tersebut tidak langsung terhisap oleh pompa karena kemungkinan masih terdapatnya material halus/kotoran. Kedalaman pembenaman ujung pipa hisap tidak boleh terlalu dekat dengan dasar kolam untuk menghindari terhisapnya material-material yang terendap. 1.7. Penyediaan Air Untuk keperluan pekerjaan pemboran kontraktor diwajibkan menyediakan air dan menjamin kelancaran penyediaanya. Mutu dan jumlah air yang disediakan harus sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh Direksi. 1.8. Penyediaan Bentonite dan Polyphospate Bentonite dan Polyphosphate harus disediakan oleh Kontraktor sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan oleh Pihak Kesatu. Bentonite digunakan sebagai pengental lumpur sirkulasi agar berat jeninya naik sehingga selam proses pemboran dapat No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 1.9. mengangkat potongan batuan (cuttings) yang ditembus oelh mata bor dari dalam lubang bor. Polyphosphate digunakan pada saat pekerjaan pencucian lubang bor yang berfungsi untuk membersihkan mud cake (lapisan yang terbentuk pada dinding sumur). Pengamanan Lokasi Kontraktor berkewajiban menjaga keamanan peralatan, pipa-pipa dan semua yang terdapat di lokasi pemboran. Kontraktor juga harus menjaga semua bangunan, pipa saluran, pohon, jalan dan lain-lainnya di sekitar lokasi pemboran supaya tidak terganggu selam pekerjaan berlangsung. Apabila seluruh pekerjaan telah selesai Kontraktor harus melakukan pemulihan lokasi ke keadaan semula dan membayar ganti rugi dengan biaya sendiri apabila terdapat kerusakan. 2. Peralatan Pemboran 2.1. Peralatan Utama Peralatan utama untuk pekerjaan pemboran terdiri dari mesin bor (drilling rig), pompa lumpur (mud pump), dan kompresor (air compressor). a. Mesin bor (drilling rig) Mesin bor yang digunakan dalam pekerjaan pemboran adalah sesuai dengan yang disebutkan di bawah ini: 1)Drilling rig tipe skid mounted, truck mounted, atau tractor mounted (Berkemampuan min. 150 m). 2)Metode pemboran dengan cara memutar baik dengan cara rotary head, atau rotary table, atau rotary with spindle torque, dengan kemampuan dapat memutar stang bor (drill pipe) minimal diameter 2-7/8 inch. 3)Metode sirkulasi pemboran adalah direct circulation (sirkulasi langsung). 4)Tinggi menara minimal 8 meter. 5)Kemampuan pemboran minimal sampai kedalaman 150 meter. b. Pompa Lumpur (mud pump) Pompa untuk sirkulasi Lumpur pemboran berupa tipe double action plunger pump dengan kemampuan debit 730 liter/menit dengan tekanan kerja (working pressure) 2 34 kg/cm . c. Kompresor (air compressor) Kompresor yang digunakan memiliki kemampuan minimal 350 CFM dengan tekanan kerja 120 Psi. d. Electrical Logging Peralatan untuk penampangan geofisika adalah alat yang dapat menghasilkan nilai atau kurva SP log, Resistivity log, dan Gamma Ray log. Alat tersebut dapat digunakan minimal sampai dengan kedalaman 100 meter. Kemampuan seluruh peralatan tersebut di atas harus dapat dibuktikan dengan brosur asli dari pabrik pembuat. 2.2. Peralatan Lainnya Peralatan-peralatan pendukung lainnya antara lain: a. Stang Bor (drill pipe) Panjang minimal stang bor per batang adalah 4 meter dengan minimum diameter 27/8 inch. Stang bor harus dalam kondisi baik dan lurus. b. Mata Bor (drill bit) Mata bor harus disediakan sekurang-kurangnya 1 (satu) untuk setiap tipe.Wing bit dan three cone bit dia. 6-5/8”, 7-5/8”, 10-5/8”, 12-1/4”, dan 14-3/4” c. Mesin Las (electric welding) Mesin las yang digunakan memiliki kemampuan 200 ampere. d. Peralatan Uji Pemompaan (pumping test equipment) pompa turbin memiliki kemampuan debit 10 - 15 liter/detik dengan total dynamic head 45 m lengkap dengan angle gear dan engine diesel pengukur muka air (electric water level sounding) No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 alat pengukur debit (discharge neasuring device) berupa orifice weir atau Vnotch thermometer, pH meter, EC meter 3. Pekerjaan Pemboran 3.1. Tipe Sumur Sumur yang akan dikerjakan adalah jenis sumur produksi dengan kedalaman 60 - 80 m tipe single string (rangkaian tunggal-lurus) dengan menggunakan pipa galvanis/black steel diameter 8"/6” serta screen low carbon steel diameter 8"/6”. Total kedalaman konstruksi disesuaikan dengan kondisi lapangan. Bagian bawah konstruksi pipa disambungkan dengan "cone bottom plug" yaitu suatu pipa berbentuk kerucut dimana ujung kerucut tertutup. Pipa saringan (screen) akan dipasang pada lapisan yang diperkirakan sebagai aquifer dan pipa naik berupa pipa buta dipasang pada lapisan yang diperkirakan bukan aquifer. Untuk mempertahankan posisi rangkaian konstruksi berada tepat di tengah diameter sumur maka untuk setiap jarak 18 m rangkaian pipa dipasang suatu centralizer. Pada ruang antara dinding sumur dan rangkaian pipa (annulus) dilakukan pengisisan gravel pack (kerikil pembalut) mulai dari dasar lubang bor hingga pada kedalaman yang ditentukan oleh Direksi. Sisa kedalaman yang tidak diisi kerikil, dilakukan pengisian mortar. Pelaksanaan konstruksi sumur dilakukan setelah kontaktor memperoleh gambar konstruksi yang didesain berdasarkan data-data yang diperoleh selama pemboran dan hasil pelaksanaan penampangan geofisika (Electrical logging). Gambar konstruksi sumur berisikan diameter, panjang dan posisi baik pipa jambang, pipa naik, maupun screen. 3.2. Prosedur Pekerjaan Pemboran dan Konstruksi Sumur Untuk memulai pekerjaan pemboran di tiap lokasi, Kontraktor harus memberitahukan kepada Direksi paling lambat 24 jam sebelumnya. Kalau tidak ditentukan lain oleh Direksi, maka pemboran akan dilakukan dengan metode "Direct Circulation Mud flush". Secara umum urutan pekerjaan pemboran dan konstruksi sumur adalah sebagai berikut: a. Kegiatan pendahuluan termasuk persiapan lokasi b. Mobilisasi Rig, peralatan, dan personil ke lokasi pemboran c. Pemasangan Rig dan peralatan lain di lokasi pemboran d. Pemboran lubang dia.14-3/4 inch dari permukaan tanah sampai kedalaman 3 m e. Pemasangan pipa konduktor (temporary casing) dia. 14 inch sampai kedalaman 3 m f. Pemboran pilot hole dia. 6-5/8 inch mulai dari kedalaman 3 m (di bawah pipa konduktor) dan pengambilan contoh batuan (cuttings) dari setiap meter kedalaman g. Pelaksanaan Electrical Logging h. Air-lift Test selama 12 jam (bila diperlukan), termasuk pengukuran EC (Electrical Conductivity) dan pengambilan contoh air untuk analisa kimia lengkap di laboratorium i. Pemboran pembesaran lubang (reaming) dia. 12-1/4 inch sampai pada kedalaman yang ditentukan j. Instalasi pipa dia. 8 inch dan saringan dia. 6 inch sesuai kedalaman yang ditentukan k. Uji ketegaklurusan (Verticality Test) l. Pengisian kerikil/Gravel Pack pembalut pada bagian annulus (gravel packing) dari dasar sumur sampai batas atas yang ditentukan m. Well development dengan metode surging dan high velocity jetting n. Grouting pada bagian annulus mulai dari bagian atas gravel packing sampai ke permukaan tanah o. Pencabutan pipa konduktor p. Pembongkaran Rig No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 q. Pembuatan concrete slab (1.5 x 1.5 x 0.30 m), pemasangan tutup sumur (well cap), dan patok sumur r. Uji pemompaan (Pumping Test) 3.2.1. 3.2.2. 3.2.3. 3.2.4. 3.2.5. 3.2.6. 3.2.7. 3.2.8. Pemindahan, Pemasangan dan Pembongkaran Mesin Bor Sebelum operasi pemboran dimulai, mesin bor harus dipasang dengan hati-hati di atas pondasi yang kuat agar dapat memberikan hasil yang baik dan mencegah kerusakan mesin bor itu sendiri serta menghindari kemungkinan terjadinya kecelakaan terhadap personil atau tenaga kerja. Setelah pekerjaan pemboran, instalasi sumur, dan pekerjaan lain yang memerlukan mesin bor di satu lokasi dinyatakan selesai, maka mesin bor harus dibongkar dan dipindahkan ke lokasi berikutnya beserta semua peralatan dan material yang akan dipakai. Pemindahan Material Sumur ke Gudang Lapangan (Base Camp) Sejumlah material sumur yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kontrak pekerjaan dipindahkan ke lokasi proyek dan ditempatkan pada suatu gudang penyimpanan (Base Camp). Pemindahan Material Sumur ke Tiap Site Pemboran Sejumlah material sumur yang dibutuhkan untuk setiap lokasi dipindahkan dari lokasi penyimpanan (gudang/base camp) ke tiap site pemboran. Pemasangan dan Pencabutan Pipa Konduktor Pipa konduktor dipasang di setiap lokasi sumur untuk mencegah runtuhnya lapisan tanah atas selama pemboran berlangsung. Diameter pipa konduktor ditentukan oleh Direksi berdasarkan lubang yang akan dibor. Kedalaman pipa konduktor ditentukan berdasarkan keadaan lapangan di setiap lokasi dan harus dengan persetujuan Direksi. Setelah pekerjaan yang membutuhkan pipa konduktor selesai maka kontraktor harus mencabut pipa tersebut dan apabila tidak dapat dicabut maka menjadi resiko Kontraktor. Diameter dan Kedalaman Pemboran Apabila tidak ditentukan lain maka pemboran harus dilaksanakan sesuai dengan desain yaitu dengan diameter 12-1/4". Kedalaman pemboran rata-rata adalah 70 m. Sesuai dengan sifat formasi dan jenis peralatan yang dipakai, maka berdasarkan kondisi dan situasi yang dihadapi di lapangan, diameter pemboran dapat berubah atas instruksi Direksi, demi tujuan untuk kelancaran pekerjaan pemboran, pemasangan pipa, gravel pack, dan lain-lain. Apabila potensi aquifer dinilai belum mencukupi atau disebabkan kualitas air yang tidak memenuhi syarat yang diinginkan, maka kedalaman pemboran dan pemasangan pipa dapat diubah atas pertimbangan dan instruksi Direksi. Pengawasan Lumpur Pemboran Alat Marsh Funnel dan Mud Balance harus selalu disediakan di lokasi pemboran agar selalu dapat dilakukan pengecekan sifat lumpur setiap saat. Selama operasi pemboran kekentalan dan densitas lumpur harus diukur setiap jam dengan Marsh Funnel dan Mud Balance. Kekentalan lumpur pemboran harus dipertahankan antara 35 sampai 45 detik. Densitas lumpur harus dipertahankan kira-kira 1.07. Kandungan pasir dari lumpur pemboran tidak lebih dari 5 %. Apabila sirkulasi lumpur berhenti pada waktu pekerjaan pemboran maka rangkaian mata bor dan pipa bor harus segera diangkat dari lubang sumur. Pencucian Lubang Bor Untuk memperoleh lubang bor dan contoh batuan (cuttings) yang baik maka kontraktor harus melaksanakan pencucian lubang bor dengan lumpur pemboran atau sirkulasi lumpur tanpa penetrasi yang dilakukan pada akhir setiap meter kemajuan pemboran. Pelebaran Lubang Bor No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 3.2.9. Apabila pemboran dilaksanakan dengan prosedur lubang penuntun (Pilot Hole) dan menunjukkan adanya aquifer produktif maka kontraktor harus melaksanakan pelebaran lubang bor (reaming) dengan diameter dan kedalaman yang ditentukan oleh Direksi. Pembayaran pelaksanaan pelebaran lubang bor diperhitungkan berdasarkan diameter lubang yang ada, diameter yang dilebarkan dan sesuai dengan kedalamannya dalam satuan meter. Penghentian Pemboran Apabila lubang bor telah mencapai kedalaman yang ditentukan atau seperti yang diinstruksikan oleh Direksi, maka pemboran akan dihentikan atas izin Direksi. Kemudian lubang bor harus dicuci sampai bersih dari endapan dengan melakukan sirkulasi terus- menerus selama lebih kurang 10 (sepuluh) jam. Setelah lubang sumur bersih dari endapan, maka untuk keperluan logging, selama sirkulasi berlangsung dilakukan pengurangan kekentalan lumpur pemboran sampai dengan 33 detik Marsh Funnel. 3.3. Pengambilan Contoh Batuan (Sampling) Pengambilan contoh batuan (cuttings) dari setiap meter pemboran disimpan dalam botol plastik tembus pandang/transparan. Kontrator harus melakukan pengambilan contoh batuan (cuttings) sebanyak 2 set untuk setiap meter pemboran dari permukaan tanah sampai kedalaman yang ditentukan. Contoh batuan pertama (minimum berat 0.5 kg) harus dicuci dan dikeringkan dan dimasukkan ke dalam botol plastik transparan (tembus pandang). Setiap botol ditandai nomor sumur, kedalaman sampel, dan tanggal pengambilan. Contoh batuan kedua (minimum berat 0.5 kg) harus dicuci dan ditaruh ke dalam kotak (kayu atau pelat besi) untuk memudahkan pemeriksaan oleh Direksi di lokasi. 3.4. Pelaksanaan Electrical Logging Electric Logging dilaksanakan segera setelah "pilot hole', dicuci dengan sirkulasi lumpur, dan telah dilakukan pengurangan kekentalan lumpur sampai ukuran 33 detik Marsh Funnel agar proof dari Electric logging dapat mencapai dasar lubang bor dengan bebas. Hasil Electric Logging berupa grafik dari Resistivity Log, SP Log, dan Gamma Ray Log. Kontraktor harus menyediakan peralatan Logger dan kelengkapannya serta transportasi untuk peralatan maupun operator logger. 3.5. Ketegaklurusan Lubang Bor Lubang pemboran harus tegak dan lurus sehingga memudahkan untuk instalasi pipa selubung dan saringan, dan memudahkan pengisian kerikil pembalut (gravel packing) di annulus. Pipa selubung dan saringan harus tegak dan lurus untuk memudahkan pemasangan dan pengoperasian vertical shaft turbine pump. 3.6. Pengisian Semen Setelah development sumur selesai dan pipa konduktor dicabut maka ruang annulus yang tidak diisi oleh kerikil (gravel pack) harus diisi dengan mortar mulai dari top gravel pack sampai dengan permukaan tanah. Pengisian mortar dapat juga dilakukan pada suatu zona kedalaman tertentu guna menahan intrusi dan atau kontaminasi air tanah yang berkualitas kurang baik sesuai dengan petunjuk dari Direksi. 4. Pengadaan dan Pemasangan Pipa Selubung (casing) dan Saringan (screen) 4.1. Pengadaan Pipa Selubung dan Saringan Kontraktor wajib melakukan pengadaan material pipa selubung dan saringan untuk sumur sesuai dengan spesifikasi dan yang ditentukan oleh Engineer. No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 a. Pipa Buta (Blank Casing) Pipa buta memiliki standar sebagai berikut: 1)Black Steel Pipe (BSP) pump chamber casing dia. 8" memiliki diameter dalam (inside diameter) 8 inch dan tebal minimum 5.00 mm. Kualitas baja menurut standar ASTM 53, atau BS 879, atau API 5L atau standar internasional lain yang diakui. b. Saringan (Screen) Saringan berupa continuous slot, wire wound type, baja galvanis, dengan bukaan celah (slot opening) 1.5 mm. Diameter luar saringan 8-5/8" untuk saringan 8” dan 65/8 untuk saringan 6” atau sesuai dengan diameter dalam pipa buta 8"/6”. c. Bottom Plug Bottom plug terpasang pada bagian ujung pipa pengendap (pipa sedimentasi) yang berbentuk kerucut terbuat dari pipa galvanis diameter 8 inch dengan panjang 30 cm. d. Centralizer Centralizer merupakan alat untuk membuat posisi rangkaian konstruksi sumur tepat berada di tengah lubang bor. Ukuran centralizer disesuaikan dengan diameter pipa konstruksi dan diameter lubang bor. Centralizer dipasang dengan interval jarak 18 meter. 4.2. Pemasangan Casing dan Saringan a. Instalasi Sesudah kedalaman pemboran yang telah ditentukan tercapai dan pengujian geofisika (geophysical log) selesai dilaksanakan, Kontraktor melakukan pemasangan casing dan saringan ke dalam lubang bor. Posisi rangkaian casing dan saringan berada tepat di tengah (center) lubang bor dengan memakai centralizer yang masing-masing berjarak 18 m. Pemasangan casing dan saringan dapat dilaksanakan bila material gravel pack telah berada di lokasi. b. Tally Sheets Susunan rangkaian konstruksi sumur (Tally Sheet) wajib dibuat oleh Kontraktor yang menunjukkan kedudukan peralatan-peralatan operasi, pipa-pipa buta (casing, saringan (screen), centralizer termasuk spesifikasi teknis dari material-material tersebut. Tally Sheet segera dibuat pada setiap kegiatan operasi selesai dilaksanakan dan ditandatangani oleh Kontraktor dan Engineer. Tally Sheet dilampirkan pada Laporan Akhir. 5. Selubung Kerikil (Gravel Packing) 5.1. Material Kerikil Material kerikil harus kuat/keras/tidak mudah pecah dan memiliki bentuk membulat baik (well rounded) dan komposisi batu silika. Gradasi butiran antara diameter 2 mm sampai dengan 10 mm dan memiliki koefisien keseragaman (uniformity coefficient) antara 2.0 sampai dengan 3.0. Kerikil untuk setiap sumur harus diuji oleh Kontraktor dan kurva gradasi diperlihatkan kepada Enginner untuk dapat disetujui. Volume material kerikil harus cukup untuk pengisian awal (sebelum well development) dan tambahan kerikil bila diperlukan pada saat pekerjaan well development. 5.2. Pengisian Kerikil Sesudah pekerjaan pemasangan casing dan saringan selesai dilaksanakan, pengisian kerikil pembalut dapat dilakukan sesuai dengan instruksi dan metode yang telah disetujui oleh Enginer. Pengisian dilakukan mulai dari dasar sumur hingga kedalaman yang ditentukan oleh Engineer. Kontraktor mencatat secara tepat volume kerikil yang terpakai pada setiap sumur. Dalam proses pengisian kerikil, sirkulasi lumpur bor harus tetap dijalankan, kekentalan lumpur dipertahankan pada ukuran 33 detik Marsh Funnel. Pengisisan dilakukan dengan hati-hati sehingga pipa sumur terbungkus dengan baik. No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 5.3. Ketegaklurusan dan Kelurusan Pipa Jambang Pompa Rangkaian pipa casing dan saringan harus tegak lurus dan segaris. Tidak terdapat bagian dari rangkaian yang casing dan saringan yang mengalami deviasi lebih dari 30 menit dari garis vertikal sehingga pemasangan pipa kolom dan pompa di dalam sumur dapat berlangsung baik. Ketidaksesuaian kelurusan rangkaian casing dan saringan dapat menyebabkan dibatalkannya sumur. Pengujian ketegak lurusan sumur dilakukan dengan menggunakan sistim bobin dan string yang dimasukan pada pump casing dan diturunkan sepanjang pump casing. Pengujian dilaksanakan dua kali yaitu pada waktu menurunkan dan menaikan bobbin. Pada saat pengujian naik, dimana string telah berada pada posisi yang benar (pusat), gravel dapat dimasukan hingga kedalaman tersebut (dimana bobin berada). Pengujian ini dilakukan pada setiap 3 meter, sedangkan gravel yang dimasukan tidak boleh melebihi kedalaman pengujian tersebut. 6. Well Development 6.1. Umum Metode yang digunakan adalah metode high velocity jetting dengan air dan udara (water jetting dan air jetting). Pengembangan sumur (well development) terus berlanjut sampai air yang dipompa dari sumur pada uji debit maksimum adalah jernih dan bebas dari pasir serta efisiensi sumur sekurang-kurangnya 80%. Maksimum kandungan pasir dari air yang dipompa adalah 20 ppm. Selama kegiatan development, selalu mengukur posisi kedalaman gravel dalam lubang annulus. Apabila terjadi penurunan maka segera menambahkan gravel sampai pada kedalaman semula. Sesudah kegiatan uji debit bertahap dilakukan, bila dipandang perlu oleh Direksi, dapat dilakukan pekerjaan well development tambahan untuk meningkatkan kapasitas jenis (specific capacity) sumur. 6.2. Penggantian Fluida Dalam Sumur Setelah konstruksi rangkaian pipa casing dan saringan serta selubung kerikil selesai dilaksanakan maka Kontraktor melakukan kegiatan sirkulasi air bersih untuk mengganti fluida (lumpur) di dalam sumur. Dengan menggunakan pompa lumpur (mud pump), dengan metode sebagai berikut: a. Air bersih yang tertampung di kolam lumpur (mud pit) dipompakan ke dalam sumur dan mengalir kembali ke dalam mud pit b. Sirkulasi campuran lumpur dan air bersih dilakukan terus sampai waktu yang ditentukan c. Campuran air dan lumpur di kolam lumpur (mud pit) kemudian diganti dengan air bersih d. Sirkulasikan kembali air bersih ke dalam sumur sampai waktu yang ditentukan 6.3. Penggunaan Bahan Kimia Sesudah kegiatan penggantian fluida sumur selesai dilaksanakan maka Kontraktor selanjutnya melakukan penyemprotan campuran STPP (Sodium Tripoliphospate) dan air dengan menggunakan peralatan jetting tool dan pompa. Ukuran campuran adalah 2.5 kg STPP untuk 378.5 liter air dan dibiarkan selama minimal 24 jam untuk terjadinya reaksi kimia. 6.4. Water Jetting Dengan menggunakan alat jet head, dilakukan penyemprotan pada seluruh saringan dengan metode berikut: a. Putaran Jet Head sebesar 2 sampai 5 RPM b. Naik turunkan rangkaian jetting tool secara perlahan sepanjang screen No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 c. d. e. f. g. Pompa air hingga kecepatan air yang keluar dari masing-masing nozzle sekurangkurangnya 50 m/detik Setelah 1 (satu) revolusi naik turun dilakukan, maka jet head dinaikkan kurang lebih 1.5 kali diameter screen di atas top screen dan dipertahankan beberapa saat Kemudian kembali dilakukan penyemprotan saringan dengan cara operasi yang sama Setelah batasan waktu yang telah ditentukan unutk satu screen selesai, maka dilanjutkan pada screen berikutnya dengan cara operasi yang sama seperti di atas Apabila seluruh screen telah dilakukan penyemprotan maka Kontraktor harus melakukan pembersihan dasar sumur dari endapan yang terakumulasi 6.5. Surging Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan ini terdiri dari compressor dengan kapasitas 100-150 psi, pipa eductor, dan pipa airline. Metode development dengan cara surging merupakan suatu siklus surging (surging cicle) yaitu kombinasi pemompaan air lift dan surging (back blow). Siklus surging dilakukan pada beberapa tempat di sepanjang rangkaian screen. Metode kerja yang harus dilakukan oleh Kontraktor pada pekerjaan ini adalah sebagai berikut: a. pPda setiap posisi screen, pipa eductor ditempatkan kurang lebih 60 cm dibawah screen b. Pipa air line dimasukkan ke dalam pipa eductor dan ujungnya ditempatkan kurang lebih 60 cm di atas ujung pipa eductor c. Udara bertekanan dari compressor kemudian dialirkan ke pipa air line sehingga air terpompakan keluar (posisi pumping dengan air lift). sampai air yang keluar bersih dari pasir d. Pada saat air yang keluar sudah bersih dari pasir, aliran udara dari compressor kemudian ditutup e. Pipa air line diturunkan sampai jarak kurang lebih 30 cm di bawah ujung pipa eductor (posisi surging-back blow) f. Bersamaan dengan naiknya tekanan udara compressor mencapai 100 - 150 psi, aliran udara kemudian dibuka dengan cepat sehingga air tersembur keluar melalui permukaan casing dan pipa eductor g. Setelah waktu yang ditentukan, tekanan compressor dikurangi dan pipa air line ditarik kembali ke posisi semula sehingga air kembali terpompa keluar melalui pipa eductor (a s/d g merupakan 1 siklus surging) h. Siklus surging kemudian diulangi sampai air yang keluar bersih dari pasir dan material-material halus i. Selanjutnya pipa eductor dan air line dinaikkan kurang lebih 1 m pada screen yang sama dan kembali dilakukan operasi yang sama seperti yang disebutkan di atas (point a s/d h) j. Apabila 1 (satu) rangkaian screen selesai maka dilanjutkan pada rangkaian screen berikutnya dengan metode operasi yang sama k. Bila seluruh screen telah selesai dilakukan surging maka posisi air lift dilakukan pada bagian dasar sumur untuk membersihkan endapan pasir yang telah terkumpul di dasar sumur 7. Pemompaan Uji Setelah kegiatan development sumur selesai, Kontraktor mempersiapkan untuk kegiatan pemompaan uji. Pengujian yang akan dilaksanakan antara lain sebagai berikut: a. uji pemompaan pendahuluan (preliminary pumping test) b. uji pemompaan bertahap (step drawdown test) c. uji pemompaan dengan debit tetap (constant rate test) d. uji kambuh (recovery test) No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 7.1. Peralatan Pemompaan Uji Peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan pemompaan uji adalah sebagai berikut: a. Alat pemompaan Pemompaan uji dilakukan dengan jenis pompa sentrifugal dengan debit maksimum 15 l/detik dan total head 33 m atau dengan jenis pompa submersible/turbin dengan debit maksimum 15 l/detik dengan total head 45 m atau sesuai pentunjuk Direksi. Semua jenis pompa dilengkapi dengan mesin penggeraknya. b. Alat pengukur debit Pengukuran debit pemompaan dapat dilakukan dengan metode "V-Notch" lengkap dengan bak penenang aliran atau dengan menggunakan metode 'orifice weir". c. Alat pengukur muka air Pengukuran muka air di dalam sumur dilakukan dengan alat pengukur muka air (water level sounding) yang memiliki ketelitian paling tidak 1 (satu) cm. d. Alat pelengkap lain Perlengkapan lain yang dibutuhkan untuk pemompaan uji antara lain alat pengukur waktu (jam), jerigen untuk sampel air, lampu penerangan, alat transportasi untuk pengukuran pada sumur-sumur di sekitar sumur yang diuji. 7.2. Uji Pemompaan Pendahuluan Setelah instalasi peralatan uji pemompaan selesai dilakukan, maka Kontraktor melaksanakan pemompaan uji pendahuluan dengan debit maksimum selama 2 (dua) jam atau seperti yang ditentukan oleh Direksi. Kontraktor harus melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap debit, kedalaman muka air, dan kandungan pasir dari air yang dipompa selama uni pendahuluan berlangsung. Apabila hasil uji pendahuluan menunjukkan bahwa development sumur belum sempurna maka Direksi dapat memberikan instruksi untuk melanjutkan development sumur dan Kontraktor harus melaksanakannnya. Dari hasil uji pendahuluan akan diperoleh gambaran mengenai hubungan debit dan penurunan muka air sehingga dapat ditentukan debit untuk setiap tahap pada uji susut bertahap. Segera setelah pompa dimatikan pada uji pendahuluan, Kontraktor melakukan pengukuran muka air kambuh dengan interval waktu yang telah ditentukan sampai permukaan air kembali seperti semula. 7.3. Uji Pemompaan Bertahap Setelah muka air kembali seperti semula maka Kontraktor selanjutnya melakukan uji susut bertahap. Bila tidak ditentukan lain maka uji bertahap dilakukan dengan 4 (empat) tahapan dimana setiap tahapan berlangsung selama 2 (dua) jam. Penentuan debit untuk setiap tahap dilakukan oleh Direksi berdasarkan hasil uji pendahuluan. Debit pemompaan untuk setiap tahap harus dipertahankan tetap stabil dengan melaksanakan pengamatan secara efektif. Kontraktor melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap debit dan muka air pemompaan untuk setiap interval waktu yang telah ditentukan. Pengukuran muka air kambuh juga harus dilakukan oleh Kontraktor pada saat pompa dimatikan (step ke-empat berakhir) dengan interval waktu yang telah ditentukan. 7.4. Uji Pemompaan Dengan Debit Tetap (Long Period Test) Setelah muka air kembali seperti semula maka Kontraktor selanjutnya melakukan uji pemompaan debit tetap terus-menerus selama 72 (tujuh puluh dua) jam. Debit pemompaan pada uji debit tetap ditentukan oleh Direksi berdasarkan hasil dari uji susut bertahap. Kontraktor harus melakukan pengamatan dan menjaga agar debit yang telah ditentukan tetap stabil selama periode pengujian. Kontraktor melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap debit dan muka air pemompaan untuk setiap interval waktu yang telah ditentukan. No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 Selama pemompaan uji debit tetap, Kontraktor harus melakukan pengukuran pH, temperatur, dan daya hantar listrik (EC) dari air yang dipompa dengan interval waktu tiap 6 (enam) jam. 7.5. Uji Pemulihan Segera setelah pompa dimatikan pada uji debit tetap, maka Kontraktior melakukan pengukuran muka air kambuh dengan interval waktu yang telah ditentukan sampai muka air kembali ke keadaan semula. 8. Analisa Kualitas Air Pada saat dilakukannya pemompaan uji di tiap sumur, Kontraktor melakukan pengambilan contoh air sumur untuk dianalisa. Pengukuran Temperatur, Electrical Conductivity, dan pH harus dilakukan di lapangan. Pengambilan contoh air dilakukan menjelang berakhirnya uji debit tetap sebanyak 1 (satu) contoh untuk setiap sumur dengan volume sekurangkurangnya 2 (dua) liter. Contoh air tersebut disimpan dalam botol polyethilene yang sebelum dipakai terlebih dahulu dicuci dan dibilas dengan air sumur tersebut. Botol tersebut diisi penuh dan ditutup dengan rapat serta dicantumkan keterangan tentang nomor sumur, lokasi, dan tanggal pengambilan contoh air tersebut. Contoh air tersebut kemudian dikirim ke laboratorium yang telah disetujui oleh Direksi. 9. Analisa Besar Butir Kalau dibutuhkan dan diinstruksikan oleh Direksi, Kontraktor harus melaksanakan analisa besar butir (analisa ayakan) terhadap beberapa contoh cutting dari tiap sumur yang akan dipilih oleh Direksi dan menyerahkan hasil analisa kepada Direksi. Sebelum dianalisa, sisa lumpur pemboran yang masih terdapat pada contoh tersebut harus dihilangkan dengan mencucinya, kemudian contoh tersebut dikeringkan dengan alat pengering atau sinar matahari. 10. Pengadaan dan Pemasangan Tutup Sumur Apabila pemompaan uji telah selesai dilaksanakan, Kontraktor harus memasang tutup sumur lengkap dengan kuncinya untuk mencegah material-material asing yang masuk ke dalam sumur. 11. Pengadaan dan Pemasangan Patok Nomor Sumur Setelah sumur tertutup, Kontraktor harus memasang patok tanda pengenal sumur dimana tercantum nomor sumur, tahun pembuatan dan tanda pengenal/nama Kontraktor yang melaksanakannya. Pembuatan patok dan tempat pemasangan harus sesuai dengan petunjuk Direksi. 12. Laporan dan Catatan Catatan terperinci mengenai semua data dan informasi yang diperoleh dari semua pekerjaan yang dilaksanakan pada masing-masing sumur harus disimpan untuk sewaktuwaktu akan diperiksa atau disahkan oleh Direksi. Kontraktor harus membuat laporan setiap hari kepada Direksi mengenai material yang digunakan, pekerjaan yang telah dan akan dilaksanakan, termasuk kedalaman pemboran dan data lain yang dibutuhkan Direksi. Setelah pekerjaan selesai pada akhir kontrak, maka Kontraktor harus membuat laporan akhir pekerjaan yang akan diserahkan pada Direksi. Bentuk laporan akan dibuat mengikuti blangko yang mengandung penjelasan-penjelasan detil mengenai data yang diperoleh selama pembuatan sumur dan ringkasan pekerjaan yang telah diselesaikan. Laporan juga harus meliputi hal-hal dibawah ini: 1. Log pemboran harian, meliputi keterangan mengenai jalannya operasi pemboran antara lain pekerjaan pemboran, instalasi sumur, development sumur, personil, No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 peralatan dan material yang dipakai, pengukuran pipa, kedalaman sumur, dan data lain yang dibutuhkan Direksi. 2. Log litologi geologi dan log electrical logging yang memberikan informasi mengenai jenis dan sifat batuan, kedalamannya, nomor contoh cutting, Log Resistivity, SP dan log Gamma Ray. 3. Catatan mengenai rencana posisi pipa saringan (design sumur) dan hasil pemasangannya berupa gambar konstruksi sumur dan susunan komponen sumur yang terpasang, termasuk catatan mengenai penyambungan pipa. 4. Catatan jumlah gravel pack yang terpakai dan jumlah adukan semen yang diisikan ke ruang annulus tiap sumur. 5. Catatan mengenai pengujian ketegaklurusan sumur (kalau ada) 6. Catatan mengenai pekerjaan development sumur meliputi debit, muka air tanah, lama pengoperasian, pengamatan kekeruhan air, alat dan material yang dipakai, jumlah personil, jam kerja, dan sebagainya. 7. Catatan mengenai kegiatan pemompaan uji dan semua data yang dikumpulkan selama pengujian. 8. Catatan mengenai pH, temperatur, EC dan jumlah kandungan pasir dari air yang dipompa. 9. Kurva gradasi hasil analisa besar butir contoh cutting dan gravel pack. Bentuk dan format/blangko laporan akan diarahkan oleh Direksi. Kegiatan pekerjaan pembuatan sumur harus didokumentasikan dengan foto-foto yang diambil untuk masing-masing sumur. Pengambilan foto tiap sumur harus meliputi: 1. Saat sumur dalam kondisi 0 % 2. Saat mata bor akan dioperasikan 3. Saat 50 % pemboran 4. Saat pengambilan contoh cutting 5. Saat stang bor masuk seluruhnya 6. Saat contoh cutting telah diperoleh seluruhnya 7. Saat proses logging 8. Saat persiapan pemasangan pipa 9. Saat menyiapkan gravel pack 10. Saat pemasangan pipa setiap tahapan 11. Saat pengisian gravel pack 12. Saat development 13. Saat pemompaan uji 14. Saat pemasangan tutup sumur atau kondisi 100% Jenis dan jumlah rangkap laporan yang akan dibuat oleh kontraktor mengacu pada ketentuan yang terdapat dalam Kerangka Acuan Kerja. No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 BAB XIV DAFTAR INDUK DOKUMEN SISTEM MUTU No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl Hal 1 - 20 BAB XV DAFTAR INDUK REKAMAN