“Cultural and Architectural Heritage of Islamic Civilization in China” RAKHMAT ADE MAULANA (18512021) 1. Pendahuluan China merupakan Negara dengan penduduk terbanyak didunia, dari lebih 1,3 miliar penduduk China sekitar 1,8% atau 23juta, adalah muslim. Keunggulan Islam di China sangat memukau dan mengejutkan banyak orang, dengan terbentuknya komunitas Muslim yang panjang, sejarah Islam yang berkembang, warisan budaya Islam yang luar biasa, dan banyak memiliki peninggalan masjid. Banyak masjid-Masjid bersejarah di China yang terkenal, seperti Ox Street Mosque Beijing, Masjid Agung Xian, Masjid “Transcendent Crene” Yangzhou dan masih banyak lainnya. Kebanyakan masjid-masjid tersebut mengadopsi, beradaptasi dan dibangun diatas desain bangunan tradisonal Tiongkok untuk memenuhi kebutuhan Islam. Pada Abad 500M pelaut Arab telah menjalin hubungan dagang dengan "Kerajaan Tengah" (China). Kapal-kapal Arab berangkat dari Basra di ujung Teluk Arab dan juga dari kota Qays (Siraf) di Teluk Persia. Mereka berlayar di Samudra Hindia melewati Sarandip (Sri Lanka) dan menavigasi jalan mereka melalui Selat Malaka yang berada di antara semenanjung Sumatera dan Malaysia dalam perjalanan ke Laut Cina Selatan. Mereka mendirikan pos perdagangan di pelabuhan pesisir tenggara Quanzhou dan Guangzhou. Beberapa orang Arab telah menetap di China. Guangzhou disebut Khanfu oleh orang-orang Arab yang kemudian mendirikan kawasan Muslim yang menjadi pusat perdagangan. Posisi geografis Guangzhou yang unggul menjadikannya peran penting sebagai kota perdagangan dan pelabuhan internasional tertua di China. Ada beberapa versi sejarah yang berkaitan dengan munculnya Islam di Cina. Beberapa catatan mengklaim Muslim pertama kali tiba di China dalam dua kelompok dalam beberapa bulan setelah al-Habasha Abyssinia (Ethiopia). 2. Pembahasan