Uploaded by nadiafitri

KEL.1 DASAR HUKUM DOKUMENTASI

advertisement
Dasar Hukum
Dokumentasi
Kebidanan
Oleh : Kelompok 1
Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Navisa Nur Onedha
Evi Kismiati
Zeni Eka Wahyuni
Adelia Berliana Febiola
Vina Dina Kamila
Khoirunisa Rahma Safitri
Amalia Sofia
Siti Nur Aini
Rudju Diafakhma P.
Aprilia Peni Yukisara
Shafinas Azzuroh S
(P17310181001)
(P17310181002)
(P17310181003)
(P17310181004)
(P17310181005)
(P17310181006)
(P17310181007)
(P17310181008)
(P17310181009)
(P17310181010)
(P17310181011)
DOKUMENTASI KEBIDANAN
Suatu bentuk sistem pencatatan dan
pelaporan informasi tentang kondisi dan
perkembangan kesehatan pasien serta semua
kegiatan yang dilakukan oleh petugas
kesehatan. (Dainty Maternity. SST.,M.Keb:2017 dalam buku
Asuhan Kebidanan Komunitas)
Peta Konsep
01
Undang-undang Nomor 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan
02
Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 28
Tahun 2017
A. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
1. Bab II Asas dan Tujuan
• Pasal 2 Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berasaskan
perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, pelindungan, penghormatan
terhadap hak dan kewajiban, keadilan, gender dan nondiskriminatif dan
norma-norma agama.
2. Bab III Hak Dan Kewajiban
• Pasal 7 Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi
tentang kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab.
• Pasal 8 Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data
kesehatan dirinya termasuk tindakan dan pengobatan yang telah maupun
yang akan diterimanya dari tenaga kesehatan.
3. Bab VI Upaya Kesehatan
• Pasal 57 (1) Setiap orang berhak atas rahasia kondisi
kesehatan pribadinya yang telah dikemukakan kepada
penyelenggara pelayanan kesehatan.
• (2) Ketentuan mengenai hak atas rahasia kondisi
kesehatan pribadi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tidak berlaku dalam hal:
a. perintah undang-undang;
b. perintah pengadilan;
c. izin yang bersangkutan;
d. kepentingan masyarakat; atau
e. kepentingan orang tersebut.
4. Bab V Pencatatan dan Pelaporan
• Pasal 45
1) Bidan wajib melakukan pencatatan dan
pelaporan sesuai dengan pelayanan yang
diberikan.
2) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditujukan ke puskesmas wilayah
tempat praktik.
3) Pencatatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan dan disimpan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
4) Ketentuan pelaporan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dikecualikan bagi
Bidan yang melaksanakan praktik di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan selain
Praktik Mandiri Bidan.
B. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2017
Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Bidan
1. Bab III Penyelenggaraan Keprofesian Bagian Keempat, Kewajiban dan Hak Pasal 28.
Dalam melaksanakan praktik kebidanannya, Bidan berkewajiban untuk:
a. menghormati hak pasien;
b. memberikan informasi tentang masalah kesehatan pasien dan pelayanan yang dibutuhkan;
c. merujuk kasus yang bukan kewenangannya atau tidak dapat ditangani dengan tepat waktu;
d. meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan;
e. menyimpan rahasia pasien sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan;
f. melakukan pencatatan asuhan kebidanan dan pelayanan lainnya yang diberikan secara sistematis;
g. mematuhi standar profesi, standar pelayanan, dan standar prosedur operasional;
h. melakukan pencatatan dan pelaporan penyelenggaraan Praktik Kebidanan termasuk pelaporan
kelahiran dan kematian;
2. Bab V Pencatatan dan Pelaporan Pasal 45
1) Bidan wajib melakukan pencatatan dan pelaporan
sesuai dengan pelayanan yang diberikan.
2) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditujukan ke puskesmas wilayah tempat praktik.
3) Pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan dan disimpan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
4) Ketentuan pelaporan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dikecualikan bagi Bidan yang melaksanakan
praktik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan selain
Praktik Mandiri Bidan.
Terima Kasih
Download