Kondisi Umum Kawasan Perairan Pesisir Pangandaran Kabupaten Pangandaran yang terletak di pantai selatan pulau Jawa memiliki garis pantai sepanjang 91 km dengan luas laut mencapai 67.340 Ha. Selain terkenal dengan sektor pariwisatanya, wilayan Pangandaran telah terlebih dahulu ramai dengan aktivitas penangkapan ikan. Potensi sumberdaya ikan di perairan kabupaten Pangandaran terdiri dari ikan pelagis besar, ikan pelagis kecil, ikan demersal dan krustasea. Dari kesemua empat kelompok tadi, terdapat lima komoditi utama yang didominasi oleh kelompok ikan demersal dan krustasea. Kelima komoditi yang sangat bernilai ekonomis tersebut adalah udang, lobster, ikan layur, ikan bawal putih dan ikan bawal hitam. Kelompok krustasea merupakan 30,7% hasil tangkapan terbesar setelah kelompok ikan demersal yang berada di angka 32,9%. (Dinas Kelautan, Pertanian, dan Kehutanan Kabupaten Pangandaran, 2015) Posisinya yang menghadap langsung perairan samudera Hindia, mengakibatkannya menjadi daerah yang masih langsung dipengaruhi oleh dinamikanya (Hartati dan Rahman, 2016) Taksonomi Lobster Pasir secara umum tergolong satu diantara kelompok Udang Karang atau Udang Borong, dengan nama ilmiah Panulirus yang termasuk dalam suku Palinuridae (Pratiwi, 2017). Sementara menurut Tewfik et al., 2009; Phillips, 2006; Chan dalam Nurfiarini dan Purnamaningtyas (2017) enam jenis diantaranya tadi termasuk dalam dari famili Palinuridae genus Panulirus yaitu Panulirus homarus (Lobster Pasir), P. ornatus (Lobster Mutiara), P. longipes (Lobster Batik), P. versicolor (Lobster Bambu), P. polyphagus (Lobster Pakistan/Lumpur) dan P. penicillatus (Lobster batu), et al., 2013; Wardiatno et al., 2016), Menurut Holthuis, L.B. 1991. dan Carpenter dalam Setyanto dan Halimah (2018), taksonomi lengkap spesies lobster pasir adalah sebagai berikut: Kingdom : Animalia Phylum : Arthropoda Class : Crustacea Order : Decapoda Family : Palinuridae Genus : Panulirus Spesies : Panulirushomarus Nama FAO : Scalloped Spiny Lobster [Grab your reader’s attention with a great quote from the document or use this space to emphasize a key point. To place this text box anywhere on the page, just drag it.] Morfologi Lobster Pasir Sebelumnya, jenis lobster pasir (Panulirus homarus) tergolong ke dalam famili Palinuridae yang mana secara morfologi umum kelompok ini dibagi menjadi dua bagian utama yakni bagian badan (abdomen) dan kepala yang menyatu dengan dada (chepalotorax). Lobster memiliki warna-warna yang indah dan dapat terlihat pada kerangka kulit yang keras dan menyelimuti tubuhnya. Kerangka kulit ini mengandung zat kapur dan terdapat duri-duri besar dan kecil yang kuat dan tajam mulai dari ujung sungut kedua hingga lembaran ekor (Subani, 1978 BAB 2 TIPUS IPB) Lobster ini memiliki warna dasar kecokelatan atau kehijauan yang berbintik terang dan tersebar di seluruh permukaan segmen abdomen. Alur melintang berbentuk lurus dengan tepi bergerigi menjadi salah satu ciri yang terdapat di permukaan bagian atas ruang abodemen. Pada alur melintang tadi memiliki semacam rambut dan tidak terdapat pada permbukaan bagian atas ruang abdomen yang lain (Pratiwi, 2013). Dari segi pertumbuhan fisiknya, lobster pasir menurut FAO (1991), panjang baku maksimumnya dapat mencapai angka 31 cm; dengan panjang karapas 12 cm dan rata-rata panjang total berkisar di 20-25 cm (Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, 2015). Menurut Yusnaini et al., 2009 secara eksternal lobster dapat dibedakan jenis kelaminnnya dengan melihat tanda-tanda sebagai berikut: (1) Pada kedua pangkal kaki jalan ke-3 terdapat tonjolan berwarna putih bening untuk lobster betina; (2) Bagian sisi dalam kaki renang terdapat lembaran berpasangan yang berjumlah 2 lembar pada lobster betina dan 1 lembar pada lobster jantan.; (3) Ruas kaki jalan ke-5 bercabang tiga untuk lobster betina; dan (4) Pada tangkai kaki jalan ke-5 terdapat tonjolan yang berhubungan dengan testis pada lobster jantan. Telur lobster menempel pada bagian abdomen lobster betina. Ciri khusus dari jenis Panulirus homarus dapat dilihat melalui warna antena (antenullar flagella) dan kaki jalan bercorak belang putih (Lampiran 1.) https://duniakumu.com/klasifikasi-ilmiah-lobsterhabitat-dandistribusi%EF%BB%BFadaptasi-dan-pertumbuhanstrategi-pengelolaansumberdaya-udang-karang-panulirus-sp/ https://duniakumu.com/tag/klasifikasi-ilmiah-lobster/ (Dinas Kelautan, Pertanian, dan Kehutanan Kabupaten Pangandaran, 2015) KESEHATANTERUMBUKARANGDANSTRUKTURKOMUNITAS IKAN DI PERAIRAN PANTAI PANGANDARAN, JAWABARAT 47 Oseana, Volume XLII, Nomor 1 Tahun 2017 : 47 - 57 ISSN 0216-1877 STUDI TENTANG JENIS KRUSTASEA YANG HIDUP DI KARANG BATU DAN PERANANNYA DALAM EKOSISTEM TERUMBU KARANG (Dinas Kelautan, Pertanian, dan Kehutanan Kabupaten Pangandaran, 2015) PENCATATAN KEDUA DAN BEBERAPA ASPEK BIOLOGI LOBSTER BATIK MERAH (Panulirus longipes femoristriga Von Martens, 1872) YANG DITANGKAP DI TELUK SEPI, LOMBOK BARAT HUBUNGAN PANJANG-BERAT DAN FAKTOR KONDISI LOBSTER PASIR (Panulirus homarus) DI PERAIRAN YOGYAKARTA DAN PACITAN 613-1254-1-SM.pdf http://www.fao.org/3/t0411e/t0411e00.htm ini lobster BIODIVERSITAS LOBSTER DI TELUK PRIGI, TRENGGALEK JAWA TIMUR 222-1578-1-PB.pdf HUBUNGAN PANJANG-BERAT DAN FAKTOR KONDISI LOBSTER PASIR (Panulirus homarus) DI PERAIRAN YOGYAKARTA DAN PACITAN 613-1254-1-SM.pdf Prescott, J. 2000. A Handbook for lobster fisherman of the tropical pacific islands. South Pacific Commission, Noumea, New Caledonia. 20p. Morfologi Lobster komersial os_xxxviii_2_2013 Udang jenis ini sangat sulit ditangkap dengan menggunakan alat tangkap, seringkali ditangkap dengan cara menyelam. Tersebar mulai dari pulau Sumatera, Jawa, bali, Nusa Tenggara, Timor Leste, Sulawesi, Halmahera dan Ambon (Pratiwi, 2013). 524-249....PB