BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pangan adalah segala produk yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah dan tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan dan minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan baku pangan, bahan tambahan pangan, serta bahan lain yang digunakan dalam proses persiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan minuman. Produk pangan yang bermutu dan aman dapat dihasilkan dari rumah tangga atau industri pangan. Oleh karena itu, industri pangan merupakan salah satu faktor penentu beredarnya pangan yang memenuhi standar mutu dan keamanan pangan yang ditetapkan pemerintah. Pengawasan mutu produk pangan merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan mutu dari bahan yang dihasilkan agar sesuai dengan spesifikasi produk yang ditetapkan berdasarkan kebijakan perusahaan. Sebuah perusahaan makanan atau minuman dituntut untuk menghasilkan produk yang berkualitas sehingga perlu adanya pengendalian mutu produk pangan. Untuk menunjang dan memperlancar proses pengawasan mutu produk pangan diperlukan karyawan yang ditempatkan pada bagian Quality Control (QC). Kegiatan pengendalian kualitas dapat membantu perusahaan mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya dengan melakukan pengendalian terhadap tingkat kerusakan produk (product defect) sampai pada tingkat kerusakan nol (zero defect). Meskipun proses produksi telah dilaksanakan dengan baik, pada kenyataannya seringkali masih ditemukan ketidaksesuaian antara produk yang dihasilkan dengan yang diharapkan, dimana kualitas produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar (mengalami kerusakan atau cacat). Hal tersebut disebabkan adanya penyimpangan-penyimpangan dari berbagai faktor, baik yang berasal dari bahan baku, tenaga kerja maupun kinerja dari fasilitas-fasilitas mesin yang digunakan dalam proses produksi tersebut. Pengendalian mutu pada dasarnya bertujuan untuk mengendalikan mutu produksi yang merupakan hal terpenting yang tidak dapat di abaikan dengan 1 2 usaha pengendalian mutu produk, maka mutu produk dapat dipertahankan bahkan dapat ditingkatkan lagi. Oleh karena itu pengendalian mutu mutlak diperlukan guna mendapatkan hasil produksi yang berkualitas yang baik. Dalam situasi seperti ini perusahaan harus selalu mempersiapkan segala sesuatunya untuk menghadapi persaingan, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mengurangi cacat produk yang dihasilkan dan meningkatkan kualitas produk. Oleh karena itu dalam setiap produksi diperlukan suatu pengontrolan yang efektif untuk mengetahui sejauh mana kualitas produksi yang dihasilkan. PT. Seasonal Supplies Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri waferstick terkemuka di Indonesia. Perusahaan ini merupakan PMA asal Australia, yang mana mulai mengembangkan usahanya di Indonesia pada tahun 2005 yaitu diawali dengan menyewa pabrik milik PT. Widico Stantina Biscuits di daerah Cikokol Tangerang. Pada tahun 2010 PT. Seasonal Supplies Indonesia membangun pabrik di daerah Cikupa Tangerang dengan kapasitas produksi dan pergudangan yang lebih besar. Produk waferstick yang dihasilkan oleh PT. Seasonal Supplies Indonesia dipasarkan ke mancanegara seperti Korea, Jepang, China, Amerika, Mexico dan lain lain. Waferstick adalah produk wafer yang berbentuk batang bulat yang terdiri dari kulit dan cream dengan kadar air maksimum 2,2%, dengan kadar air yang rendah ini maka produk waferstik mempunyai umur simpan sampai dengan 15 bulan walaupun tanpa tambahan bahan pengawet. Waferstick memiliki karakteristik tekstur yang renyah dan rasa manis yang dominan. PT. Seasonal Supplies Indonesia sangat memperhatikan aspek kualitas pada produk yang dihasilkan untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan. Departemen Quality Control (QC) yang berhubungan langsung dengan penanganan kualitas mempunyai visi yaitu memastikan dan bertanggung jawab terhadap kualitas produk yang dihasilkan haruslah memenuhi standard yang sudah ditetapkan. Personel Quality Control (QC) melakukan pengawasan dengan ketat terhadap produk mulai dari penerimaan bahan baku, selama proses produksi sampai dengan proses pengecekan terhadap produk akhir. Kendati demikian perusahaan ini masih menghadapi masalah kualitas pada produk, dimana masih ditemukan sejumlah cacat pada produk. Jenis-jenis cacat pada produk antara lain 3 seperti waferstick bengkok, bintik tidak standard, lilitan bergelombang dan kadar air tinggi. Cacat produk yang terjadi di PT. Seasonal Supplies Indonesia masih cukup tinggi, Hal ini mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang menyebabkan hasil produk tidak sesuai dengan standar spesifikasi perusahaan. Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam pengendalian kualitas, salah satunya adalah Metode Taguchi. Metode Taguchi merupakan suatu metodologi baru dalam bidang teknik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas produk dan proses dalam waktu yang bersamaan menekan biaya dan sumber daya seminimal mungkin, (Soejanto, Irwan 2009). Atas dasar masalah yang dikemukakan diatas, penulis melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengendalian Kualitas Waferstick Dengan Metode Taguchi Untuk Menurunkan Cacat Produk Di PT.Seasonal Supplies Indonesia. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian diatas maka perumusan masalah pada penenlitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kerusakan atau cacat pada produk Waferstick yang diproduksi PT. Sesaonal Supplies Indonesia? 2. Bagaimana mengaplikasikan Metode Taguchi untuk menurunkan cacat produk di PT. Seasonal Supplies indonesia? 1.3 Pembatasan Masalah Agar pembatasan masalah dalam penelitian ini tidak menyimpang maka perlu dilakukan beberapa pembatasan masalah yang ditetapkan adalah sebagai berikut. 1. Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober 2017 sampai dengan Maret 2018. 2. Penelitian ini hanya pada produk Waferstick di PT. Seasonal Supplies Indonesia. 4 3. Penelitian dilakukan di departemen Produksi dan Quality Control (QC) di PT. Seasonal Supplies Indonesia. 4. Penelitian tidak membahas semua biaya. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kerusakan atau cacat pada produk Waferstick yang diproduksi PT. Sesaonal Supplies Indonesia. 2. Untuk mengaplikasikan Metode Taguchi di PT. Seasonal Supplies Indonesia. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi beberapa pihak, antara lain sebagai berikut: 1. Bagi Penulis Dapat menambah pengalaman, pengetahuan dan keterampilan penulis dalam mengembangkan ilmu pengetahuan tentang pengendalian kualitas. 2. Bagi Perusahaan Penelitian laporan ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi perusahaan, terutama agar perusahaan tersebut bisa meningkatkan kualitas di produk Waferstick khususnya. 3. Bagi Mahasiswa dan Pihak Lain Memberikan tambahan informasi dan sebagai referensi bacaan untuk memperdalam teori tentang Metode Taguchi khususnya pada produk Waferstick. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika pada penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN 5 Dalam bab ini berisi penjelasan secara ringkas permasalahan yang meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU Dalam bab ini berisi penelitian terdahulu, landasan teori, kerangka berfikir yang berhubungan dengan penelitian tentang Taguchi BAB III METODOLOGI PENELITIAN Memuat tahapan pemecahan masalah serta langkah pemecahan peramasalahnnya sesuai metode yang digunakan penulis. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Memuat tentang hasil penelitian, pembahasan dari hasil pengolahan data yang telah dilaksanakan sejauh mana hasil pengolahan data tersebut dapat dijadikan sebagai dasar kesimpulan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari penelitian di PT. Seasonal Supplies Indonesia, dan saran-saran yang dapat memberikan perubahan untuk meningkatkan kualitas produk yang ada di PT. Seasonal Supplies Indonesia.