PPOK adalah nama yang diberikan untuk gangguan ketika dua penyakit paru terjadi pada waktu bersamaan Merokok yaitu bronkitis kronis dan emfisema. Asma kronis yang dikombinasikan dengan emfisema atau bronkitis juga dapat menyebabkan PPOK (Hurst, 2016). ( Muttaqin, 2009 dalam Rahayu 2016 ) Mengandung zatzat berbahaya Mengandung radikal bebas Induksi aktivasi makrofag dan leukosit Peningkatan stress oksidatif Faktor lingkungan Genetik: Defisiensi antitrypsin alfa-1 Polusi udara Penurunan netralisasi elastase Peningkatan Pelepasan faktor pelepasan elastase kemotaktik neutrofil Cedera sel Peningkatan apoptosis dan nekrosis dari sel yang terpapar Peningkatan pelepasan oksidan Cedera sel Peningkatan jumlah neutrofil di daerah yang terpapar Respon inflamasi Hipersekresi mukus Lisis dinding alveoli Fibrosa paru Kerusakan alveolar Obstruksi paru BRONKITIS Kolaps saluran napas kecil saat ekspirasi Penumpukan lendir dan sekresi berlebih Merangsang refleks batuk Obstruksi jalan napas Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (D.001) COPD Timbul nyeri Nyeri Akut Kompensasi tubuh dengan peningkatan RR EMFISEMA Obstruksi pada pertukaran O2 dan CO2 dari dan ke paru-paru Pola Napas Tidak Efektif (D.005) Sesak napas Timbul refleks batuk Penurunan asupan O2 Hipoksemia Gangguan Pertukaran Gas (D.003) Penurunan perfusi O2 ke jaringan Penurunan nafsu makan Penurunan berat badan Tidur tidak efektif Kesiapan peningkatan tidur (D.0058) Mengantuk, lesu Defisit Nutrisi (D. 0019) KELETIHAN (D. 0057) Diagnosa Keperawatan Bersihan Jalan Napas Tidak efektif D.0001 Pengertian : Ketidak mampuan membersihkan sekret atau obstruksi jalan napas untuk mempertahankan jalan napas tetap paten. Perencanaan Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Bersihan jalan napas (L.01001) Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x60 mnt diharapkan bersihan jalan napas dapat diatasi dengan ekspektasi Meningkat Kriteria Hasil: Menurun Sedang Meningkat Cukup Menurun Cukup Membaik 1 Batuk efektif 1 1 Meningkat 2 3 4 5 6 7 Produksi Sputum 1 Wheezing 1 Dispnea 1 Sianosis 1 Memburuk Frekwensi Napas 1 Pola Napas 1 2 2 Cukup Meningkat 3 3 Sedang 4 4 Cukup Menurun 5 5 Menurun 2 3 4 5 2 3 4 5 2 3 4 5 2 3 4 5 Cukup Memburuk Sedang Cukup Membaik Membaik 2 3 4 5 2 3 4 5 Intervesi Manajemen Jalan Napas I.01011 Tindakan Observasi: ▪ Monitor pola napas ▪ Monitor bunyi napas tambahan ▪ Monitor sputum Teraupetik ▪ Pertahankan kepatenan jalan napas dengan headthitt dan chin-lift ▪ Posisikan semi fowler atau fowler ▪ Berikan minuman hangat ▪ Lakukan fisioterapi dada ▪ Lakukan penghisapan lendir ▪ Berikan oksigen bila perlu Edukasi ▪ Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari ▪ Ajarkan teknik batuk efektif Kolaborasi ▪ Kolaborasi pemberian bronkodilator, mukolitik dan ekspektoran jika perlu. Diagnosa Keperawatan Gangguan pertukaran gas D.0003 Pengertian : Kelebihan atau kekurangan oksigenasi dan atau eliminasi karbondioksida pada membran alveolus kapiler Perencanaan Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Pertukaran gas (L.01003) Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x60 mnt diharapkan gangguan pertukaran gas dapat diatasi dengan ekspektasi Meningkat Kriteria Hasil: Menurun Sedang Meningkat Cukup Menurun Cukup Membaik 1 Tingkat kesadaran 1 1 Meningkat 2 3 4 5 6 7 8 9 10 2 2 Cukup Meningkat Dispnea 1 Bunyi napas tambahan 1 Gelisah 1 Napas cuping hidung 1 Memburuk PCO2 1 PO2 1 Takikardia 1 Pola napas 1 Warna kulit 1 3 3 Sedang 4 4 Cukup Menurun 5 5 Menurun 2 3 4 5 2 3 4 5 2 3 4 5 2 3 4 5 Cukup Memburuk Sedang Cukup Membaik Membaik 2 3 4 5 2 3 4 5 2 3 4 5 2 3 4 5 2 3 4 5 Intervesi Pemantauan Respirasi I.03123 Tindakan Observasi: ▪ Monitor frekwensi, irama,kedalaman dan upaya napas ▪ Monitor pola napas ▪ Monitor batuk efektif ▪ Monitor adanya sputum ▪ Palpasi kesimetrisan ekspansi paru ▪ Auskultasi bunyi napas ▪ Monitor saturasi O2 Teraupetik ▪ Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi ▪ Dokumentasikan hasil pemantauan Edukasi ▪ Jelaskan tujuan pemantauan Terapi oksigen I.01026 Tindakan Observasi: ▪ Monitor kecepatan aliran O2 ▪ Monitor posisi terapi alat ▪ Monitor tanda-tanda hipoventilasi ▪ Monitor integritas mukosa hidung Teraupetik ▪ Bersihkan sekret pada hidung mulut dan trakhea ▪ Pertahankan kepatenan jalan napas ▪ Gunakan perangkat O2 yg sesuai Edukasi ▪ Ajarkan pasien dan keluarga cara menggunakan O2 di rumah Kolaborasi ▪ Penentuan dosis O2 ▪ Penggunaan O2 saat aktifitas. Perencanaan Keperawatan Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Pola Napas Tidak Efektif D.0005 Pengertian : Inspirasi dan ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi yang adekuat Pola Napas (L.01004) Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x60 mnt diharapkan pola napas dapat diatasi dengan ekspektasi Membaik Kriteria Hasil: Menurun Sedang Cukup Menurun Cukup Membaik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Ventilasi Semenit 1 Kapasitas Vital 1 Tekanan ekspirasi 1 Tekanan Inspirasi 1 Meningkat Dispnea 1 Meningkat 2 3 4 5 2 3 4 5 2 3 4 5 2 Cukup Meningkat 2 Penggunaan otot bantu 1 2 Perpanjangan fase ekspirasi 1 2 Pernapasan cuping hidung 1 2 Memburuk Cukup Memburuk Frekwensi napas 1 2 Kedalaman napas 1 2 Eskursi dada 1 2 3 Sedang 4 Cukup Menurun 5 Menurun 3 4 5 3 4 5 3 4 5 3 Sedang 4 Cukup Membaik 5 Membaik 3 4 5 3 4 5 3 4 5 Intervesi Manajemen Jalan Napas I.01011 Tindakan Observasi: ▪ Monitor pola napas ▪ Monitor bunyi napas tambahan ▪ Monitor sputum Teraupetik ▪ Pertahankan kepatenan jalan napas dengan headthitt dan chin-lift ▪ Posisikan semi fowler atau fowler ▪ Berikan minuman hangat ▪ Lakukan fisioterapi dada ▪ Lakukan penghisapan lendir ▪ Berikan oksigen bila perlu Edukasi ▪ Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari ▪ Ajarkan teknik batuk efektif Kolaborasi ▪ Kolaborasi pemberian bronkodilator, mukolitik dan ekspektoran jika perlu. Diagnosa Keperawatan Nyeri Akut D.0077 Pengertian : Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan. Perencanaan Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen Nyeri (I.08238) Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x8 jam Observasi: diharapkan tingkat nyeri menurun ▪ Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, Kriteria Hasil: kualitas, intensitas nyeri Memburuk Sedang Membaik Cukup Cukup ▪ Identifikasi skala nyeri Memburuk Membaik ▪ Identifikasi respons nyeri non verbal 1 Frekuensi nadi ▪ Identifikasi faktor yang memperberat 1 2 3 4 5 dan memperingan nyeri 2 Pola nafas ▪ Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri 1 2 3 4 5 ▪ Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup Meningkat Sedang Menurun Cukup Cukup ▪ Monitor efek samping penggunaan Meningkat Menurun analgetik Terapeutik: 3 Keluhan nyeri ▪ Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi 1 2 3 4 5 rasa nyeri 4 Meringis ▪ Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri 1 2 3 4 5 ▪ Fasilitasi istirahat dan tidur 5 Gelisah ▪ Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri 1 2 3 4 5 dalam pemilihan strategi meredakan nyeri 6 Kesulitan tidur Edukasi 1 2 3 4 5 ▪ Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri ▪ Jelaskan strategi meredakan nyeri ▪ Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri Kolaborasi ▪ Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu Diagnosa Keperawatan Defisit Nutrisi D.0019 Pengertian : Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme Perencanaan Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Status Nutrisi (L.03030) Manajemen Nutrisi (I.03119) Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x8 jam Observasi: diharapkan status nutrisi membaik - Identifikasi status nutrisi Kriteria Hasil: - Identifikasi alergi dan intoleransi makanan Menurun Sedang Meningkat Cukup Cukup - Identifikasi makanan yang disukai Menurun Meningkat - Monitor asupan makanan 1 Porsi makanan yang dihabiskan - Monitor berat badan 1 2 3 4 5 - Monitor hasil pemeriksaan laboratorium 2 Serum albumin Terapeutik: 1 2 3 4 5 - Berikan makanan tinggi serat Meningkat Sedang Menurun Cukup Cukup untuk mencegah konstipasi Meningkat Menurun 3 Perasaan cepat kenyang - Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi 1 2 3 4 5 protein 4 Nyeri abdomen Edukasi: 1 2 3 4 5 - Berikan edukasi mengenai diet Memburuk Sedang Membaik Cukup Cukup yang diprogramkan Memburuk Membaik Kolaborasi: 5 Nafsu makan - Kolaborasi pemberian medikasi sebelum 1 2 3 4 5 makan (misal. Pereda nyeri, antiemetic), jika perlu - Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient yang dibutuhkan Perencanaan Keperawatan Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Kesiapan Peningkatan Tidur D.0058 Pengertian : Pola penurunan kesadaran alamiah dan periodik yang memungkinkan istirahat adekuat, mempertahankan gaya hidup yang diinginkan dan dapat ditingkatkan Pola Tidur (L.05045) Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan kesiapan peningkatan tidur dapat terjadi dengan ekspektasi Membaik Kriteria Hasil: Menurun Sedang Meningkat Cukup Menurun Cukup Membaik 1 2 3 Sulit Tidur 1 Sering terjaga 1 Meningkat 2 2 Cukup Meningkat Kemampuan Beraktifitas 1 2 3 3 Sedang 4 4 Cukup Menurun 3 Sumber Referensi Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2019). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2019). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI 4 5 5 Menurun 5 Intervesi Dukungan Tidur I.05174 Tindakan Observasi: ▪ Identifikasi pola aktivitas dan istirahat ▪ Identifikasi faktor pengganggu ▪ Identifikasi faktor makanan dan minuman ▪ Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi Teraupetik ▪ Modifikasi lingkungan ▪ Batasi waktui tidur siang ▪ Fasilitasi menghilangkan stress ▪ Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan Edukasi ▪ Jelaskan pentingnya tidur yang cukup ▪ Anjurkan menghindari makanan yang Kolaborasi ▪ Kolaborasi pemberian bronkodilator, mukolitik dan ekspektoran jika perlu.