Uploaded by dityaayu218

BAB I

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi Kesehatan Dunia yaitu World Health Organisation (WHO)
mendefinisikan kesehatan sebagai, “keadaan sehat fisik, psikis, sehat sosial dan sehat
spiritual, bukan semata-mata keadaan tanpa penyakit atau kesakitan”. Definisi ini
menekankan kesehatan sebagai suatu keadaan sejahtera yang positif, bukan keadaan
sejahtera tanpa penyakit. Orang yang memiliki kesejahteraan emosional, fisik dan sosial
dapat memenuhi tanggung jawab kehidupan sehari-hari dan puas dengan hubungan
interpersonal dan diri mereka sendiri (Videbeck , 2008).
Perubahan kesehatan sangat mungkin terjadi pada seseorang, diantara beberapa
perubahan kesehatan ada yang membutuhkan perawatan di Rumah Sakit, salah satu
tindakan yang dilakukan di Rumah Sakit yaitu tindakan operasi. Operasi merupakan
tindakan pengobatan yang banyak menimbulkan kecemasan. Kecemasan sendiri terjadi
ketika seseorang merasa terancam baik fisik maupun psikologinya, misalnya harga diri,
gambaran diri, dan identitas diri (Stuart & Sundeen, 1998).
Kecemasan (ansietas) merupakan respon individu terhadap suatu keadaan yang
tidak menyenangkan dan dialami oleh semua makhluk hidup dalam kehidupan seharihari. Kecemasan dikomunikasikan secara interpersonal dan merupakan bagian dari
kehidupan sehari-hari, menghasilkan peringatan yang berharga dan penting untuk upaya
memelihara keseimbangan diri dan melindungi diri (Suliswati, 2015).
Kecemasan pre operasi merupakan gejala klinis yang terlihat pada pasien dengan
penatalaksanaan medis. Bila kecemasan pada pasien pre operasi tidak segera diatasi akan
dapat mempengaruhi proses penyembuhan, untuk itu pasien yang akan menjalani operasi
harus diberi pendidikan kesehatan untuk menurunkan atau mengurangi gejala kecemasan
(Carbnel, 2012)
Keperawatan pre operasi merupakan tahapan awal dari keperawatan perioperatif,
kesuksesan tindakan pembedahan secara keseluruhan sangat tergantung pada fase ini. Hal
ini disebabkan karena fase ini merupakan awal yang menjadi landasan untuk kesuksesan
tahapan-tahapan berikutnya. Pengkajian secara integral dari fungsi fisik biologis dan
psikologis sangat diperlukan untuk keberhasilan dan kesuksesan suatu operasi. Persiapan
mental merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dalam proses persiapan operasi
karena mental pasien yang tidak siap, lebih dapat berpengaruh terhadap kondisi fisiknya.
Tindakan pembedahan merupakan pengalaman yang sulit bagi hampir semua pasien.
Berbagai kemungkinan buruk bisa saja terjadi yang akan bisa membahayakan bagi
pasien. Maka tidak heran jika sering kali pasien dan keluarganya menunjukkan sikap
yang agak berlebihan dengan kecemasan yang mereka alami. Berbagai macam alasan
yang dapat menyebabkan ketakutan dan kecemasan pasien dalam menghadapi
pembedahan antara lain, takut nyeri seteleh pembedahan, takut terjadi perubahan fisik,
menjadi buruk rupa dan tidak berfungsi normal (body image), takut adanya keganasan
bila diagnosa yang ditegakkan belum pasti, takut mempunyai kondisi yang sama dengan
orang lain yang mempunyai kondisi yang sama, takut atau ngeri menghadapi ruang
operasi, peralatan pembedahan, petugas, takut mati saat dibius atau takut tidak akan sadar
lagi, dan takut operasi akan gagal (Potter & Perry, 2005)
Dalam keadaan cemas, tubuh akan memproduksi hormon kortisol secara
berlebihan yang akan berakibat meningkatkan tekanan darah, dada sesak serta emosi
tidak stabil. Beberapa orang kadang tidak mampu mengontrol kecemasan yang dihadapi,
sehingga terjadi disharmoni dalam tubuh. Pembedahan yang akan dilaksanakan dapat
menimbulkan respons stres fisiologis (Baradero, Dayrit & Siswadi 2009).
Terapi pembacaan Al-Qur’an yang diperdengarkan di rumah sakit ternyata dapat
mengurangi kecemasan dan mempercepat penyembuhan. Itulah sebabnya terapi
psikoreligiusitas telah banyak dimanfaatkan untuk mendukung percepatan pengobatan di
rumah sakit di negara-negara maju. Pengaruh terapi mendengarkan ayat suci Al-Qur’an
(murottal) yaitu adanya perubahan- perubahan arus listrik di otot, perubahan sirkulasi
darah, perubahan detak jantung, dan kadar darah pada kulit. Perubahan tersebut
manunjukkan adanya relaksasi atau penurunan ketegangan urat syaraf reflektif yang
mengakibatkan terjadinya pelonggaran pembuluh nadi dan penambahan kadar darah
dalam kulit, diiringi dengan penurunan frekuensi detak jantung (Firman, 2009)
Berdasarkan uraian diatas bahwa Kecemasan pada pasien preoperasi dapat
menimbulkan efek ketidaksiapan untuk melakukan operasi maka dari itu peneliti
melakukan berbagai riset maupun metode penelitian dalam usaha mengurangi tingkat
kecemasan pada pasien preoperasi untuk memberikan rasa nyaman maupun ketenangan
secara psikologis terhadap pasien yang akan melakukan , sehingga hasil yang ingin di
capai oleh para peneliti yaitu pasien menunjukan respon positif dan tanda- tanda vital
yang baik sehingga tingkat kecemasan pasien dapat berkurang secara signifikan untuk itu
metode mendengarkan terapi murotal Al- Quran dapat dijadikan suatu objek penelitian
untuk membantu mengurangi tingkat kecemasan pada pasien.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi murotal Al-Quran
terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien Pre-Operasi berdasarkan telaah
jurnal penelitian
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mengidentifikasi jurnal yang terkait dengan pengaruh mendengarkan
terapi murotal Al-Quran terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien
pre-operasi
b. Mampu menelaah jurnal yang terkait dengan pengaruh mendengarkan terapi
murotal Al-Quran terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien preoperasi
c. Mampu mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan yang terdapat dalam
jurnal terkait pengaruh mendengarkan terapi murotal Al-Quran terhadap
penurunan tingkat kecemasan pada pasien pre-operasi
d. Mampu menyimpulkan hasil jurnal terkait pengaruh mendengarkan terapi
murotal Al-Quran terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre-operasi
e. Mampu mengaplikasikan hasil analisa jurnal sebagai Evidance Based Practice
dalam pelaksanaan intervensi pada pasien preoperasi.
C. Manfaat
Hasil literature rivew ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi ruang lingkup
keperawatan diantaranya :
1. Bagi Mahasiswa
Literature rivew
ini diharapkan dapat memberikan acuan dalam intervensi
keperawatan berbasis edvidence based dan menambah ilmu pengetahuan dalam
keperawatan mengenai pengaruh mendengarkan terapi murotal Al-Quran terhadap
penurunan tingkat kecemasan pada pasien pre-operasi
2. Bagi Instansi Pendidikan Mahasiswa
Literature review ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi tambahanbagi
ilmu keperawatan dengan memberikan metode terapi mendengarkan Murotal AlQuran terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien pre-operasi.
D. Metode
Metode yang digunakan untuk menyusun literature rivewdilakukan menggunakan
electronic data base. Metode yang digunakan dalam penulisan literatur review ini adalah
dengan penelusuran yang bersumber dari electronic data base mencakup Google Scholar,
DOAJ, Portal Garuda, dan EBSCO. Melalui pencarian dengan kata kunci stimulasi,
murrotal Al-Qur’an, penurunan tingkat stres, dan penurunan kecemasan . tahun jurnal
yang digunakan dibatasi 1 tahun terakhir yaitu tahun 2011-2020.
Download