BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia kesehatan tindakan bedah atau operasi menjadi salah satu alternatif pengobatan yang sering dilakukan dalam kasus-kasus tertentu. Tindakan ini berbeda dengan terapi-terapi lainnya. Tindakan operasi atau pembedahan merupakan pengalaman yang sulit bagi hampir semua pasien. Berbagai kemungkinan buruk bisa saja terjadi yang akan membahayakan bagi pasien. Maka tidak heran keluarganya menunjukkan sikap yang agak berlebihan dengan kecemasan yang dialami. Kecemasan yang mereka alami biasanya terkait dengan segala macam prosedur asing yang harus dijalani pasien dan juga ancaman terhadap keselamatan jiwa pasien akibat segala macam prosedur pembedahan (Asrob, 2009). Secara psikologis banyak hal yang dapat terjadi pada setiap proses pembedahan baik sebelum dan sesudahnya, termasuk kecemasan yang terjadi pada keluarga dengan pasien. Keluarga sering dihadapkan oleh keadaan yang memicu stres dan kecemasan karena tindakan pembedahan yang akan dilakukan pada pasien. Kecemasan keluarga dapat kita lihat dari sikap, perilaku dan cara berkomunikasi keluarga sejak operasi direncanakan hingga persiapan operasi lengkap (Smeltzer & Bare, 2002). Terbentuknya keluarga akan menimbulkan dampak psikologis yang besar, perasaan nyaman karena saling memperhatikan, saling memberikan penguatan Universitas Sumatera Utara atau dukungan suami akan merasa tentram dan terarah setelah beristri begitupun sebaliknya (Setiawati, 2008). Adanya suatu penyakit yang serius dan kronis pada diri seorang anggota keluarga biasanya memiliki pengaruh yang mendalam pada sistem keluarga, khususnya pada struktur perannya dan pelaksanaan fungsi-fungsi keluarga, keluarga memiliki suatu peran yang bersifat mendukung selama masa penyembuhan dan pemulihan pasien (Friedman, 1998). Tingkat kecemasan keluarga pasien dipengaruhi oleh koping dan tingkat pengetahuan, informasi dan keyakinan (Setiawati, 2008). Pasien dan keluarga membutuhkan waktu dan bantuan untuk menghadapi kemungkinan perubahanperubahan dan hasil yang ditimbulkan oleh pembedahan (Smeltzer & Bare, 2002). Ada semacam hubungan yang kuat antara keluarga dan status kesehatan anggota keluarganya, sehingga peran keluarga sangat penting bagi setiap aspek perawatan. Kesehatan anggota keluarga secara individu dimulai dari strategi-strategi pengobatan hingga fase rehabilitasi, mengkaji atau menilai dan memberikan perawatan kesehatan yang merupakan hal penting dalam membantu setiap anggota keluarga untuk mencapai suatu keadaan sehat (wellness) hingga tingkat optimal (Friedman, 1998). Hampir sama dengan stres, cemas adalah alami atau respon, reaksi emosional terhadap persepsi adanya bahaya, baik yang nyata maupun tidak nyata (Smeltzer & Bare, 2002). Menurut Friedman (1998), yang dikutip dari Gilliss et al. (1989). Status sehat atau sakit para anggota keluarga dan keluarga saling mempengaruhi satu sama lain. Suatu penyakit dalam keluarga mempengaruhi seluruh keluarga dan sebaliknya mempengaruhi jalannya suatu penyakit dan Universitas Sumatera Utara pengaruh status sehat atau sakit keluarga saling mempengaruhi atau sangat tergantung satu sama lain (Friedman, 1998). Berdasarkan pengalaman peneliti di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa, kecemasan pada keluarga dengan pasien operasi sering diakibatkan oleh ketakutan akan kematian, ketidak berhasilan medikasi dan komplikasi-komplikasi yang terjadi. Perawat dan tenaga medis lebih terfokus pada pasien dalam melakukan tindakan sehingga mengabaikan kecemasan pada keluarga pasien operasi. Rata-rata jumlah pasien yang menjalani operasi setiap bulan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa berjumlah 282 orang. Jumlah ini relatif banyak, sehingga memerlukan intervensi keperawatan yang komprehensif termasuk untuk mengatasi kecemasan keluarga pasien. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti merasa tertarik untuk meneliti bagaimanakah tingkat kecemasan keluarga pada pasien operasi di Rumah Sakit Umum Daerah kota Langsa Tahun 2011. 1.2. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah : bagaimana tingkat kecemasan keluarga pada pasien operasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa Tahun 2011. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengindentifikasi tingkat kecemasan keluarga pada pasien operasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa Tahun 2011. Universitas Sumatera Utara 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini diharapakan dapat menjadi : 1. Sebagai bahan masukan bagi perawat untuk menjadi dasar dalam memberikan asuhan keperawatan khususnya pada keluarga klien, sehingga kecemasan keluarga dapat diminimalkan. 2. Penelitian ini diharapkan menjadi informasi bagi peningkatan kualitas pendidik khususnya keperawatan dalam hal menerapkan asuhan keperawatan kecemasan keluarga. 3. Sebagai bahan atau sumber data untuk penelitian berikutnya, khususnya yang berkaitan dengan kecemasan. Universitas Sumatera Utara