FIA ANITA NPM : 1826010018.P DEFINISI Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. Pada keadaan normal plasenta berada pada bagian atas uterus (Prawirohardjo, 2006). Plasenta previa adalah posisi plasenta yang berada di segmen bawah uterus, baik posterior (belakang) maupun anterior (depan), sehingga perkembangan plasenta yang sempurna menutupi os serviks (Varney, 2006). ETIOLOGI Menurut Manuaba (2003), penyebab terjadinya plasenta previa diantaranya adalah mencakup : a. Perdarahan (hemorrhaging). b. Usia lebih dari 35 tahun. c. Multiparitas. d. Pengobatan infertilitas. e. Multiple gestation. f. Erythroblastosis. g. Riwayat operasi/pembedahan uterus sebelumnya. h. Keguguran berulang. i. Status sosial ekonomi yang rendah. j. Jarak antar kehamilan yang pendek. k. Merokok. Kasifikasi plasenta previa menurut Prawirohardjo (2006) didasarkan atas terabanya jaringan plasenta melalui pembukaan jalan lahir pada waktu tertentu, yaitu : 1. Plasenta previa totalis, apabila seluruh pembukaan tertutup oleh jaringan plasenta. 2. Plasenta previa parsialis, apabila sebagian pembukaan tertutup oleh jaringan plasenta. 3. Plasenta previa marginalis, apabila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan. 4. Plasenta previa letak rendah, apabila plasenta yang letaknya abnormal pada segmen bawah uterus, akan tetapi belum sampai menutupi pembukaan jalan lahir, pinggir plasenta berada kira-kira 3 atau 4 cm di atas pinggir pembukaan, sehingga tidak akan teraba pada pembukaan jalan lahir . 1. Perdarahan tanpa nyeri 2. Perdarahan berulang 3. Warna perdarahan merah segar 4. Adanya anemia dan renjatan yang sesuai dengan keluarnya darah 5. Timbulnya perlahan-lahan 6. Waktu terjadinya saat hamil 7. His biasanya tidak ada 8. Rasa tidak tegang (biasa) saat palpasi 9. Denyut jantung janin ada 10. Teraba jaringan plasenta pada periksa dalam vagina 11. Penurunan kepala tidak masuk pintu atas panggul 12. Presentasi mungkin abnormal Menurut Manuaba (2008) Implantasi plasenta di segmen bawah rahim dapat disebabkan : 1. Endometrium di fundus uteri belum siap menerima implantasi. 2. Endometrium yang tipis sehingga diperlukan perluasan plasenta untuk mampu memberikan nutrisi janin 3. Villi korealis pada korion leave (korion yang gundul) yang persisten Menurut Mochtar yang dikutup pada buku Norma (2013), ada beberapa faktor resiko yang berhubungan dengan plasenta previa, diantaranya : 1. Usia >35 tahun atau <20 tahun 2. Paritas 3. Riwayat pembedahan Rahim 4. Jarak persalinan yang dekat < 2 tahun 5. Hipoplasia endometrium 6. Korpus luteum bereaksi lambat Masalah dan komplikasi lain adalah: 1. Prolaps tali pusat 2. Prolaps plasenta 3. Plasenta melekat, sehingga harus dikeluarkan manual dan kalau perlu dibersihkan dengan kerokan 4. Robekan-robekan jalan lahir karena tindakan 5. Perdarahan post partum 6. Infeksi karena perdarahan yang banyak 7. Bayi premature atau lahir mati. 8. Pada ibu dapat terjadi perdarahan hingga syok akibat perdarahan, anemia karena perdarahan, endimetritis pasca persalinan. 9. Pada janin biasanya terjadi persalinan premature dan komplikasinya seperti asviksia berat sampai kematian. A. 1. a. b. PENGKAJIAN Identitas Pasien Identitas klien meliputi, nama, umur, agama, jenis kelamin, alamat, pendidikan, tanggal masuk rumah sakit, tanggal pengkajian, No register, dan dignosa medis. Identitas penanggung jawab pasien : Nama Ayah dan Ibu/ Suami, agama, alamat, pekerjaan, penghasilan, umur, dan pendidikan terakhir. 2. a. Riwayat Kesehatan Keluham Utama Pasien mengatakan perdarahan yang disertai nyeri Rahim keras seperti papan dan nyeri tekan karena isi rahim bertambah dengan dorongan yang berkumpul dibelakang plasenta, sehingga rahim tegang Perdarahan yang berulang b. Riwayat Kesehatan Sekarang Darah yang terlihat merah kehitaman karena membentuk gumpalan darah, darah yang keluar sedikit banyak, terusmenerus. Akibat dari perdarahan pasien lemas dan pucat. Sebelumnya biasanya pasien mengalami hipertensi esensial atau preeklamsi, tali pusat pendek trauma, uterus yang sangat mengecil (hydroamnion gameli). c. Riwayat Kesehatan Masa Lalu Kemungkinan pasien pernah menderita penyakit hipertensi, tali pusat pendek, trauma, uterus/rahim feulidli. d. Riwayat Psikologis Pasien cemas karena mengalami perdarahan disertai nyeri, serta tidak mengetahui asal dan penyebabnya. 3. a. Pemeriksaan Fisik (head to toe) Keadaan Umum Kesadaran : composmetis sampai dengan koma Postur tubuh : biasanya gemuk Cara berjalan : biasanya lambat dengan tergesa-gesa Raut wajah : biasanya pucat b. Tanda-tanda Vital Tekanan Darah Nadi (>100 x/menit) Suhu (>37,50C) RR x/menit) : normal sampai turun (syok) : normal sampai meningkat : normal / meningkat : normal / meningkat (>22 Anamnesa Plasenta Previa Terjadi perdarahan pada kehamilan sekitar 28 minggu Sift perdarahan : 1) Tanpa rasa sakit terjadi secara tiba-tiba 2) Tanpa sebab yang jelas 3) Dapat berulang Perdarahan menimbulkan penyulit pada ibu atau janin dalam rahim Pada inspeksi dijumpai: • Perdarahan pervagina encer sampai menggumpal • Pada perdarahan yang banyak ibu tanpa anemis d. c. syok Pemeriksaan Fisik Ibu Dijumpai keadaan bervariasi dari keadaan normal sampai Kesadaran penderita bervariasi dari kesadaran baik sampai koma Pada pemeriksaan dapat di jumpai: • Tekanan darah, nadi dan pernafasan dalam batas normal • Tekanan darah turun, nadi dan pernafasan meningkat • Tanpa anemis e. Pemeriksaan khusus 1) Pemeriksaan palpasi abdomen Janin belum cukup bulan, tinggi fundus uteri sesuai dengan umur hamil Karena plasenta di segmen bawah rahim, maka dapat dijumpai kelainan letak janin dalam rahim dan bagian terendah masih tinggi 2) Pemeriksaan denyut jantung janin Bervariasi dari normal sampai ke ujung asfiksia dak kematian dalam rahim Pemeriksaan dalam dilakukan diatas meja operasi dan siap untuk segera mengambil tindakan. Tujuan pemeriksaan dalam untuk : • Menegakkan diagnosa pasti • Mempersiapkan tindakan untuk melakukan operasi persalinan atau hanya memecahkan ketuban • Hasil pemeriksaan dalam teraba plasenta sekitar osteum, uteri, internum 1. Syok hipovolemik berhubungan dengan kehilangancairan dan darah akibat perdarahan 2. Penurunan cardiac output berhubungan dengan perdarahan dalam jumlah yang besar 3. Perubahan perfusi jaringan utero plasenta berhubungan dengan kadar O2 kejaringan janin/ fetus menurun 4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan 5. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan mengenai efek perdarahan dan manajemen 6. Resiko tinggi cedera (janin) berhubungan dengan hipoksia jaringan/ organ profil darah abdominal, kerusakan sistem imun TERIMA KASIH