HUBUNGAN PREEKLAMSIA, PLASENTA PREVIA, DAN ANEMIA TERHADAP KEJADIAN KELAHIRAN PREMATUR Herawati, Hazairin Effendi, Lezi Mayang Sari Abstrak Tujuan : Untuk mengetahui hubungan preeklamsia, plasenta previa dan anemia dengan kejadian kelahiran premature. Metode : Survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi : Populasi berjumlah 1620 bersalin dengan total sempel berjumlah 94 ibu bersalin. Hasil dan kesimpulan : Semakin dini mendeteksi preeklamsia, plasenta previa dan anemia, semakin kecil resiko terjadinya kelahiran prematur Kelahiran prematur Preeklamsia Plasenta previa Anemia Hasil Penelitian dan Kesimpulan Terminologi : Kelahiran yang berlangsung pada usia kehamilan 20-37 minggu (Meliya 2010). : Tekanan darah tinggi ≥ 140/90 mmHg dengan proteinuria ≥ +1 pada usia kehamilan ≥ 20 minggu (Manuaba dalam Sukarni 2014) : Plasenta yang menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir (Walyani, 2015). : Suatu keadaan dimana kadar haemoglobin ≤ 11gr% pada trimester III (Feryanto, 2011). Dari uji statistik chi square didapatkan hasil, terdapat hubungan yang bermakna antara preeklamsia, plasenta previa dan anemia terhadap kejadian kelahiran prematur. Penelitian ini menyimpulkan bahwa anemia berpeluang 4 kali, plasenta previa berpeluang 5 kali dan anemia berpeluang 5 kali lebih banyak terhadap kejadian kelahiran prematur. PROGRAM DIPLOMA IV KEBIDANAN FAKULTAS KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN UNIVERSITAS KADER BANGSA