Pertemuan 1 METODOLOGI PENELITIAN & PENULISAN SKRIPSI HAKIKAT ILMU & PENELITIAN FAKULTAS AGROBISNIS & REKAYASA PERTANIAN UNIVERSITAS SUBANG “Barang siapa merasa dirinya pintar, itulah kebodohan. Sebaliknya, barang siapa merasa dirinya bodoh, itulah kepintaran” Manusia yang mengetahui apa yang diketahuinya Manusia yang mengetahui apa yang tidak diketahuinya Manusia yang tidak mengetahui apa yang diketahuinya Manusia yang tidak mengetahui yang tidak diketahuinya Pengetahuan Pengetahuan seseorang tentang masih banyaknya hal yang belum diketahui akan mendorong orang yang bersangkutan untuk mencari tahu Pengetahuan yang diperoleh melalui proses mencari tahu, akan mengembangkan kemampuan seseorang dalam memahami dunia sekelilingnya. Proses mencari tahu atau proses mengetahui pada hakikatnya merupakan suatu proses yang berlangsung sepanjang hayat. Persoalan pengetahuan dapat dijelaskan melalui jawaban terhadap tiga pertanyaan pokok, yaitu: Pengetahuan apa (yang ingin diketahui) Ontologis Bagaimana mengetahui Epistemologis Untuk apa mengetahui Aksiologis Ketiga kelompok persoalan ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain Pengetahuan meliputi semua yang diketahui tentang sesuatu obyek atau sesuatu keadaan tertentu. “pengetahuan pengalaman” mengetahui yang dimaksud dosa, mengetahui apa yang baik dan buruk, mengetahui cara memainkan gitar, mengetahui mengapa tanaman menjadi subur jika diberi pupuk, dll. Seorang nelayan yang tinggal di pinggir pantai mengetahui bahwa pasang naik setiap bulan purnama dan pasang surut setiap bulan mati dari pengalamannya. Tetapi, ia tidak mengetahui mengapa pasang naik terjadi pada bulan purnama dan pasang surut terjadi pada bulan mati. KNOWLEDGE ≠ SCIENCE Nelayan tersebut tidak mempunyai pengetahuan (knowledge) tentang ilmu pengetahuan (science), yaitu pengetahuan yang menerangkan pengetahuan pengalaman. Pengetahuan meliputi knowledge dan science, serta seni dan teknologi Kebenaran Pengetahuan Pada dasarnya terdapat dua cara yang digunakan oleh manusia untuk mendapatkan pengetahuan yang benar. Pertama, mendasarkan diri pada rasio kaum rasionalis Kedua, mendasarkan diri pada pengalaman kaum empiris Selain melalui rasio dan pengalaman, pengetahuan yang benar dapat pula didapatkan lewat intuisi atau wahyu. Namun, intuisi bersifat sangat pribadi dan tidak bisa direncanakan, serta tidak dapat digunakan sebagai metode dalam penyusunan pengetahuan yang benar secara teratur. Kriteria kebenaran sebuah pengetahuan tidak bersifat mutlak, dapat berubah atau berbeda mengikuti waktu, tempat dan orang yang mengetahui pengetahuan tersebut. TEORI, PROPOSISI & KONSEP TEORI Tanpa teori seseorang akan menjadi buta dan tidak bisa melihat fakta-fakta yang dijumpainya. Sebaliknya, teori yang diketahui seseorang akan menjadi lumpuh (tidak bermakna) jika tidak dihadapkan pada fakta-fakta empiris. Teori menurut Nan Lin: “A set of interrelated propositions, some of which can be empirically test” Pengujian secara empiris inilah yang menjadi tugas metodologi penelitian. Teori mempunyai beberapa fungsi, yaitu: Fungsi eksplanatif (menjelaskan) Fungsi prediktif Fungsi kontrol Eksplanasi atau penjelasan bersifat positif, sedangkan prediksi bersifat probabilistik Jika suatu teori menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara pemupukan dan produktivitas tanaman, maka dapat diprediksi produktivitas tanaman pada dosis pemupukan tertentu. Dosis pupuk bersifat positif dan dapat diukur, sedangkan produktivitas tanaman masih bersifat kemungkinan. Penerapan prediksi yang bersifat probabilistik dapat meliputi 3 macam keadaan, yaitu: Memprediksi keadaan pada waktu yang akan datang berdasarkan pengalaman atau keadaan masa lalu dan atau masa sekarang. Contoh: prediksi laju degradasi sumberdaya hutan berdasarkan data laju degradasi sumberdaya hutan selama beberapa tahun terakhir. Memprediksi kondisi sesuatu hal pada tempat tertentu berdasarkan pengalaman di tempat lain. Contoh: prediksi pertumbuhan tanaman pinus yang baru ditanama di Sulawesi Selatan berdasarkan data pertumbuhan tanaman pinus di Sumatera. Memprediksi kondisi sesuatu hal pada suatu wilayah yang luas berdasarkan pengalaman atau pengetahuan tentang hal tersebut pada wilayah yang terbatas. Contoh: prediksi keberhasilan Program KB di Jawa Barat berdasarkan data keberhasilan Program KB di Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Purwakarta PROPOSISI Proposisi merupakan bahan pembentuk teori. Proposisi adalah pernyataan tentang hubungan antara dua konsep atau lebih. Pupuk dan produktivitas tanaman adalah dua konsep yang dapat terhubung dengan kata-kata jika dan maka, menjadi sebuah proposisi, yaitu: Jika tanaman diberi pupuk maka produktivitasnya akan meningkat. Hubungan antara dua konsep dalam sebuah proposisi dapat berupa: (1) hubungan kausal (sebab akibat), (2) hubungan korelasional (positif negatif) dan (3) hubungan fungsional. KONSEP Konsep merupakan bahan dasar dari suatu ilmu pengetahuan. Konsep membentuk proposisi dan selanjutnya proposisi menyusun teori. Konsep dapat diartikan sebagai sebuah simbol atau istilah yang menunjuk pada sebuah pengertian tertentu. Konsep merupakan sesuatu yang abstrak tetapi menunjuk pada sesuatu yang konkrit. Abstraksi suatu konsep bervariasi mulai dari rendah sampai tinggi. Konsep-konsep yang dimiliki oleh ilmu pengetahuan mempunyai sifat abstraksi yang sangat tinggi konsep nominal atau construct (Kerlinger). Construct atau konsep nominal adalah konsep yang bersifat umum dan tidak terikat pada waktu dan tempat, serta biasanya dapat ditemukan dalam buku-buku teks, kamus, atau ensiklopedia. Contoh: Hutan adalah konsep yang bersifat umum (construct/konsep nominal). Hutan Indonesia, menunjuk pada tempat tertentu (konsep operasional) Hubungan Konsep, Proposisi dan Teori Metode Mendapatkan Pengetahuan Perasaan tidak/kurang tahu, tidak/kurang puas dan atau adanya keraguan tentang kebenaran sebuah pengetahuan yang dimiliki pertanyaan atau kemauan untuk bertanya Upaya untuk menjawab pertanyaan tersebut, lazim disebut sebagai proses penelitian. Pada hakikatnya, penelitian merupakan suatu proses berulang karena jawaban tentang kebenaran pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian tertentu bersifat relatif dan dapat berubah menurut waktu dan tempat. Proses mencari jawaban atau metode memperoleh pengetahuan inilah yang menjadi pokok bahasan dalam metodologi penelitian. Pengetahuan yang kita miliki dapat diperoleh melalui 2 sumber, yaitu: Melalui orang lain. Contoh: orang tua, guru, teman, dan setiap orang yang kita jumpai, juga buku-buku. Pengetahuan yang diterima sebagai sesuatu pengetahuan yang benar dan bersumber dari orang lain ini disebut agreement reality Melalui pengalaman diri sendiri. Pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman sendiri disebut experiental reality Metode yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan sebagai suatu kebenaran, anatar lain: Metode keteguhan (tenacity) berdasarkan keyakinan Metode otoritas Metode a priori/intuisi Metode tradisi berdasarkan kebiasaan Metode trial and error berdasarkan serangkaian percobaan yang tidak sistematis (coba-coba) Metode metafisik dunia supranatural Metode akal sehat (common sense) berdasarkan penalaran subyektif Metode ilmiah melalui proses deduksi atau induksi secara sistematis Metode Ilmiah Merupakan cara untuk mendapatkan Pengetahuan yang ilmiah Metode Ilmiah adalah mekanisme atau cara mendapatkan pengetahuan dengan prosedur yang didasarkan pada suatu struktur logis yang terdiri atas tahapan kerja : Adanya kebutuhan objektif Perumusan masalah Pengumpulan teori Perumusan hipotesis Pengumpulan data/informasi/fakta Analisis data Penarikan kesimpulan disebut daur logico-hypothetico-verifikatif When, why and how do ……... we do the research ... ? Masalah ? Hasrat ingin tau Atau Ilmu Pengetahua n Penelitian When, why and how do ……... we do the research ... ? Masalah ? Atau Ilmu Pengetahua n Hasrat ingin tau Penelitian Pendekatan Ilmiah : • Cari data di lapangan Amir makan apa ? • Periksa ke dokter • Tes laboratorium • Pengobatan • Kesimpulan : Amir Keracunan Pendekatan Non Ilmiah : • Pergi ke dukun • Penyembuhan • Kesimpulan : Amir kena guna-guna dari temen/musuhnya Perbedaan Pendekatan Ilmiah dan Non Ilmiah : Pendekatan Ilmiah : 1. Perumusan masalah jelas dan spesifik 2. Masalah merupakan hal yang dapat diamati dan diukur secara empiris 3. Jawaban permasalahan didasarkan pada data 4. Proses pengumpulan dan analisis data, serta pengambilan keputusan berdasarkan logika yang benar 5. Kesimpulan yang didapat siap/terbuka untuk diuji oleh orang lain Contoh : Penggunaan Metode Ilmiah Pendekatan Non Ilmiah : 1. Perumusan masalah yang kabur atau abstrak 2. Masalah tidak selalu diukur secara empiris dan dapat bersifat supranatural/dogmatis 3. Jawaban tidak diperoleh dari hasil pengamatan data di lapangan 4. Keputusan tidak didasarkan pada hasil pengumpulan data dan analisis data secara logis 5. Kesimpulan tidak dibuat untuk diuji ulang oleh orang lain Contoh : Penggunaan akal sehat, prasangka, intuisi, penemuan secara kebetulan dan coba-coba, Bersifat kritis, analistis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk pemecahan masalah. Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula. Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta di lapangan. Aspek Non-Ilmiah Ilmiah Pendekatan thd masalah Intuitif Empiris Konsep/teori Ambigu Jelas, operasional, sepsifik Hipotesis Tidak dapat dibuktikan Dapat dibuktikan Observasi gejala Tidak terkontrol, seadanya Sistematis, terkontrol Alat ukur Tidak akurat, tidak tepat, tidak sesuai Akurat, tepat, sesuai Pengukuran Tidak valid, tidak reliabel Valid, reliabel Kontrol Tidak ada Selalu dilakukan Pelaporan hasil penelitian Bias, subjektif Tidak bias, objektif Sikap peneliti Tidak kritis, menerima apa adanya Kritis, skeptis, mencari bukti Penyimpulan terhadap hubungan antar variabel Menghubungkan dua kejadian tanpa pengujian Mencari hubungan antar variabel secara sistematis Sifat peneltian Tidak dapat diulang Dapat diulang PERUMUSAN MASALAH PENYUSUNAN KERANGKA BERFIKIR PERUMUSAN HIPOTESIS PENGUJIAN HIPOTESIS PENARIKAN KESIMPULAN METHODOS Metoda = cara / jalan Cara kerja untuk memahami sesuatu (obyek yang menjadi sasaran) Tata cara dalam kegiatan berpikir METODOLOGI Ilmu yang mempelajari tentang tata cara ( ilmiah ) dalam melaksanakan sesuatu Metodologi penelitian adalah suatu cabang ilmu yang membahas tentang cara atau metode yang digunakan dalam kegiatan penelitian PENELITIAN ILMIAH Penelitian ilmiah pada hakikatnya adalah proses bertanya-menjawab berkenaan dengan faktafakta empiris dalam suatu kerangka berpikir konseptual dan atau teoritis. Tujuan penelitian: (1) untuk menemukan pola atau hukum atau keteraturan yang bekerja di dalam gejala-gejala yang diamati, (2) untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalahmasalah yang terjadi di dalam relasi antar gejala. Manfaat penelitian: (1) signifikansi teoritis karena dapat menjelaskan dan mengembangkan teori, (2) signifikansi praktis karena dapat membantu memecahkan masalah. 4 Kriteria Penelitian Ilmiah: Sistematis, artinya proses pelaksanaannya harus mengikuti tahapan yang bersifat hirarkis Terkendali, artinya seluruh kegiatan penelitian harus terarah dengan mengacu pada rumusan konsep hipotesis Bersifat empirik, artinya semua konsep yang tercakup dalam penelitian harus terhubungkan secara operasional (oleh variabel-variabel yang terukur) dalam dunia nyata Bersifat kritis, artinya memiliki kriteria yang mendasari penentuan proses, konsep ataupun variabel penelitian. KARAKTERISTIK PENELITIAN ILMIAH Purposiveness: fokus tujuan yang jelas. Rigor: teliti, memiliki dasar teori dan disain metodologi yang baik; Testibility: prosedur pengujian hipotesis jelas. Replicability: Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis. Objectivity: Berdasarkan fakta dari data aktual : tidak subjektif dan emosional. Generalizability:Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin berguna. Precision: Mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat. Parsimony: Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya. Tipe Penelitian Peneltian Eksploratif terkait dengan pertanyaan dasar pertama, yaitu apa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau peristiwa melalui penjajakan yang dilakukan secara tidak sistematis, tidak berdasar pada hipotesis dan tidak melakukan penarikan sampel. Penelitian Deskriptif terkait dengan pertanyaan dasar kedua, yaitu bagaimana. Penelitian ini tidak hanya sekedar menjelaskan peristiwanya ( masalahnya) tetapi lebih jauh mendeskripsikan bagaimana peristiwa itu bisa terjadi. Penelitian Eksplanatif terkait dengan pertanyaan dasar ketiga, yaitu mengapa. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengapa sampai peristiwa itu terjadi. Penelitian Eksperimen penelitian yang dilakukan karena belum ada datanya, sehingga data harus diciptakan melalui suatu percobaan. Expost fact research