Uploaded by User56946

Analisis Faktor

advertisement
Analisis Faktor
Analisis faktor merupakan suatu teknik untuk meringkas sejumlah variabel yang
saling
berkorelasi
menjadi
beberapa
kelompok
faktor
yang
masing-masing
menggambarkan suatu dimensi atau konsep tertentu (Firdaus, Harmini dan Farid 2011).
Analisis factor merupakan salah satu teknik statistic multivariate. Tujuannya adalah
untuk mengelompokkan data menjadi beberapa kelompok sesuai dengan saling korelasi
antar variabel. Pada aplikasi penelitian, analisis factor dapat digunakan untuk mengetahui
pengelompokan individu sesuai dengan karakteristiknya, maupun untuk menguji validitas
konstruk.
Dalam analisis faktor, tidak ada variabel dependen dan independen. Proses
analisis factor sendiri mencoba menemukan hubungan (interrelationship) antar sejumlah
variabel-variabel yang saling dependen dengan yang lain, sehingga bisa dibuat satu atau
beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah awal.
Dalam penelitian ini, metode analisis data dengan menggunakan analisis faktor akan
memakai program SPSS versi 20.
Variabel yang memiliki korelasi tinggi akan membentuk satu kerumunan faktor.
Analisis faktor termasuk dalam analisis interdependence technique, yaitu tidak ada
pembagian variabel menjadi variabel bebas dan variabel tergantung.
Sebelum melakukan analisis faktor perlu membandingkan nilai Cut-Value dengan
Nilai Goodness Of Fit Indeks denga tabel kelayakan model sebagai berikut:
Tabel 3.1 Nilai Goodness Of Fit Indek
Goodness Of Fit Indeks
Cut-Of Value
Loding Factor
≥ 0,50
Corelation Matriks
Mendekati Nol
KMO and Barlett Test
≥ 0,5
≤ 0,05
Eingenvalue
≥ 1 atau ± 75
Sumber : Hair Jr, et (2000:43) di modifikasi
Berdasarkan tabel analisis faktor di atas maka dapat di uraikan sebagai berikut:
1. Corelation Matriks
Korelasi matriks antar indikator : Metode yang pertama adalah memeriksa korelasi
matriks. Tingginya korelasi antara indikator mengindikasikan bahwa indikator-indikator
tersebut dapat dikelompokkan ke dalam sebuah indikator yang bersifat homogen
sehingga setiap indikator mampu membentuk faktor umum atau faktor konstruk.
Sebaliknya korelasi yang rendah antara indikator megindikasikan bahwa indikatorindikator tersebut tidak homogen sehingga tidak mampu membentuk faktor konstruk.
2. Kaiser-Meyer Olkin (KMO)
Metode ini paling banyak digunakan untuk melihat syarat kecukupan data untuk analisis
faktor. Metode KMO ini mengukur kecukupan sampling secara menyeluruh dan
mengukur kecukupan sampling untuk setiap indikator.
3. Barlett Test
Ini merupakan test statistic untuk menguji apakah betul variable-variabel yang dilibatkan
berkolerasi.
4. Eingenvalue
Faktor dengan eigenvalue lebih besar dari satu yang dipertahankan jika lebih kecil dari
satu faktornya tidak diikutsertakan dalam model.
5. Loding Factor
Adalah besar korelasi antara indikator dengan kontruk latennya. Setelah kita mengetahui
bahwa faktor maksimal yang bisa terbentuk, selanjutnya kita melakukan penentuan
masing-masing indikator.
Prosedur dalam analisis faktor meliputi beberapa tahapan, yaitu :
1.
Penyeleksian variabel
Tahap penyeleksian variabel ini adalah menilai variabel mana saja yang dianggap layak
untuk dimasukkan dalam tahapan analisis faktor selanjutnya. Untuk keperluan ini, pengujian
dilakukan dengan metode Keiser Meyer Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMOMSA) and Bartlett’s test of sphericity. Aturan pengambilan keputusan untuk pengujian ini
adalah :
Pertama, jika angka KMO and Bartlett’s test > 0,5 dan nilai Signifikansi (dalam output
SPSS tertulis “Sig.”) bernilai lebih kecil dari taraf nyata (α), maka berarti bahwa variabelvariabel dalam pengujian ini sudah memadai atau dapat diikutkan dalam tahapan analisis
faktor selanjutnya.
Kedua, angka MSA (Measure of Sampling Adequacy) berkisar 0 sampai 1, dengan kriteria :
 MSA = 1, variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel yang lain.
 MSA > 0.5, variabel masih bisa diprediksi dan bisa dianalisis lebih lanjut.
 MSA < 0.5, variabel tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dianalisis lebih lanjut, atau
dikeluarkan dari variabel lainnya.
2.
Melakukan proses factoring
Proses factoring adalah proses inti dalam analisis faktor. Metode yang digunakan
dalam proses factoring ada beberapa macam, namun yang umum dipakai dan paling
sederhana adalah metode komponen utama. Pada tahap ini dilakukan pereduksian sejumlah
variabel yang banyak menjadi beberapa faktor yang jumlahnya lebih sedikit dari pada
variabel awal tersebut. Ada dua hal penting yang menjadi perhatian dalam analisis faktor,
yaitu :
1) Menentukan berapa banyak faktor yang dapat dibentuk.
Prosedur pengambilan keputusan mengenai jumlah faktor yang dapat dibentuk
salah satunya adalah berdasarkan nilai akar ciri (eigenvalue), dengan ketentuan bahwa
faktor tersebut memiliki akar ciri lebih besar atau sama dengan 1. Selain itu juga perlu
dilihat berapa persentase keragaman yang dapat dijelaskan oleh faktor-faktor yang telah
terbentuk. Semakin besar persentase keragaman yang dapat dijelaskan, maka faktor yang
terbentuk akan mampu menjelaskan variabel awal dengan baik.
2) Menentukan variabel-variabel apa saja yang masuk ke dalam faktor-faktor yang telah
terbentuk.
Untuk keperluan ini, dilakukan dengan melihat besarnya angka loading faktor.
Angka loading faktor ini menunjukkan besarnya korelasi antara suatu variabel dengan
faktor yang terbentuk. Nilai loading faktor dari suatu variabel yang lebih besar pada
faktor pertama dari pada faktor lain, maka variabel tersebut akan masuk ke dalam faktor
pertama, dan seterusnya.
3.
Melakukan proses rotasi faktor
Rotasi faktor atau rotasi terhadap faktor yang telah terbentuk bertujuan untuk
memperjelas variabel yang masuk ke dalam faktor tertentu. Proses rotasi ini untuk
mengatasi keraguan dalam memasukkan variabel-variabel ke dalam faktor tententu. Atau
apabila faktor yang terbentuk hanya satu faktor sehingga sebuah variabel diragukan
apakah layak dimasukkan ke dalam faktor yang terbentuk atau tidak.
1. Pemberian nama faktor.
Setelah faktor yang telah terbentuk yang dianggap mewakili variabel-variabel anggota
faktor tersebut, maka dilakukanlah penamaan untuk factor tersebut.
Download