1 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN : PENYUSUNAN PROFIL PEMBANGUNAN AIR MINUM DI JAWA TIMUR I. URAIAN PENDAHULUAN 1. Latar Belakang a. Dasar Hukum Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara antara lain mengamanatkan penyusunan anggaran dengan menggunakan pendekatan perspektif kerangka pengeluaran jangka menengah, penerapan anggaran secara terpadu dan penerapan anggaran berbasis kinerja Dalam rangka pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang diikuti dengan perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah timbul hak dan kewajiban daerah sehingga perlu dikelola dalam suatu sistem pengelolaan keuangan daerah. Pengelolaan keuangan daerah sebagaimana dimaksud merupakan subsistem dari system pengelolaan keuangan negara dan merupakan elemen pokok dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Untuk menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah oleh Pemerintah Provinsi maka setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) wajib menyusun Rencana Kerja Anggaran SKPD (RKA-SKPD), yang merupakan kompilasi dari Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (RKASKPKD) yang disusun oleh SKPKD. RKA-SKPKD secara teknis berupa program kegiatan yang memuat uraian sasaran yang hendak dicapai dan dilengkapi dengan data dukung berupa Kerangka Acuan Kerja (Terms of Reference - TOR), perhitungan pembiayaan, justifikasi, dan dokumentasi yang memadai. Maksud dari penyusunan Kerangka Acuan Kerja ini adalah sebagai penjelasan/keterangan atas program kerja untuk memperoleh alokasi anggaran dalam DIPA. Sistem penyediaan air minum (SPAM) sebagai salah satu pemanfaatan sumber daya air perlu dilaksanakan oleh Pemerintah dan/ atau Pemerintah Daerah seperti yang diamanatkan dalam pasal 40 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Selanjutnya, Untuk menjamin ketersediaan air di Jawa Timur perlu ditetapkan kebijakan pengelolaan sumber daya air yang komprehensif dan terintegrasi. Hal ini sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur No. 5 tahun 2011 mengenai Pengelolaan Sumber Daya Air. b. Gambaran Umum Air minum merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi kualitas dan keberlanjutan kehidupan manusia. Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum SPAM yang merupakan tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah diselenggarakan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan menjamin kebutuhan pokok air minum masyarakat yang memenuhi syarat kualitas, syarat kuantitas, dan syarat kontinuitas. Pada hakekatnya, alam telah menyediakan air minum yang dibutuhkan, namun demikian desakan pertumbuhan penduduk yang tidak merata serta aktivitasnya telah menimbulkan berbagai dampak perubahan tatanan dan keseimbangan lingkungan. 2 Air yang ada terganggu jumlah dan kualitasnya sehingga tidak lagi layak dikonsumsi secara langsung. Diperlukan prasarana dan sarana air minum untuk merekayasa agar air yang disediakan alam dapat aman dan sehat dikonsumsi. Penyelenggaraan SPAM dilakukan secara terpadu, Keterpaduan tersebut dimulai dari penyusunan kebijakan dan strategi serta tahapan-tahapan penyelenggaraan yang meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian/ pengelolaan, pemeliharaan dan rehabilitasi serta pemantauan dan evaluasi. Penyelenggaraan pengembangan SPAM melibatkan berbagai unsur yaitu BUMN, BUMD, koperasi, badan usaha, dan masyarakat. Agar diperoleh suatu penanganan sistem yang memberikan pelayanan optimal, diperlukan penyelenggaraan secara terpadu dan bersinergi antarsektor, antardaerah, serta masyarakat, termasuk dunia usaha. Dalam konteks Jawa Timur, berdasarkan RPJP Tahun 2005-20025, yang kemudian di jabarkan dalam RPJM dan RKP tahunan, Pemerintah provinsi jawa timur telah melakukan berbagai macam program pembangunan bidang penyediaan air minum, output pelaksanaan program pembangunan tersebut telah dapat dinikmati oleh masyarakat Jawa Timur. namun demikian, Dalam rangka monitoring, evaluasi dan keberlanjutan program pembangunan air minum di jawa timur, perlu adanya Penyusunan Profil Pembangunan Air Minum Di Jawa Timur. 2. Maksud dan Tujuan Kegiatan a. Maksud Maksud dari Kegiatan Penyusunan Profil Pembangunan Air Minum Di Jawa Timur ini adalah sebagai acuan dalam pengembangan dan pengelolaan air minum di Jawa Timur. b. Tujuan Tujuan dari Kegiatan Penyusunan Profil Pembangunan Air Minum Di Jawa Timur adalah sebagai berikut : 1. Mendapatkan gambaran umum sistem penyediaan dan pengelolaan air minum di Jawa Timur. 2. Mendapatkan kondisi sistem sarana dan prasarana penyediaan dan pengelolaan air minum di Jawa Timur 3. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dalam pembanguanan air minum di Jawa timur 3. Sasaran Kegiatan Sasaran kegiatan yang ingin dicapai adalah tersusunnya Dokumen Profil Pembangunan Air Minum Di Jawa Timur sebagai instrumen dan sarana pendukung dalam upaya keberlanjutan pembangunan air minum. 4. Tempat Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan Penyusunan Profil Pembangunan Air Minum Di Jawa Timur ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. 5. Biaya Pelaksanaan Kegiatan Perkiraan Rencana Anggaran Biaya (RAB) pelaksanaan kegiatan adalah sebesar Rp. 231.597.300 (dua ratus tiga puluh satu juta lima ratus sembilan puluh tujuh ribu tiga ratus rupiah), yang pembayarannya dibebankan pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Prasarana Wilayah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2012, Kode Rekening (1.06 0100 32 231 5 2 2 16 002). 3 6. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Nama : Ir. BUDI JUNIARTO, MMT. Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Bidang Prasarana Wilayah Bappeda Provinsi Jawa Timur. Alamat : Jl. Pahlawan 102 – 108 Surabaya II. DATA PENUNJANG 1. Data Dasar Data dasar dalam Penyusunan Profil Pembangunan Air Minum Di Jawa Timur yaitu: 1. Jawa Timur Dalam Angka Tahun 2011 2. Data statistik air minum di Jawa Timur 2. Studi-Studi Terdahulu Kajian terdahulu yang dianggap relevan 3. Referensi Hukum Referensi hukum dalam Penyusunan Profil Pembangunan Air Minum Di Jawa Timur yaitu: 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Jawa Timur. 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria. 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air. 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah. 7. Permen PU Nomor: 20/PRT/M/2006 Tentang Kebijakan Dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum 8. Perda Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Air. III. RUANG LINGKUP 1. Lingkup Kegiatan Lingkup Kegiatan Penyusunan Profil Pembangunan Air Minum Di Jawa Timur yaitu : a. Mengumpulkan data gambaran umum sistem penyediaan dan pengelolaan air minum di Jawa Timur. b. Mengumpulkan data sarana kondisi sistem sarana dan prasarana penyediaan dan pengelolaan air minum di Jawa Timur c. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dalam pembanguanan air minum di Jawa timur 4 2. Keluaran Keluaran dalam Penyusunan Profil Pembangunan Air Minum Di Jawa Timur yaitu dokumen Profil Pembangunan Air Minum Di Jawa Timur. 3. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan Jangka waktu pelaksanaan yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan “Penyusunan Profil Pembangunan Air Minum di Jawa Timur” adalah selama 120 (seratus dua puluh) hari kalender terhitung sejak ditandatanganinya Surat Perjanjian (Kontrak) kegiatan Swakelola oleh Intasnsi Pemerintah lain Pelaksana Swakelola. 4. Kebutuhan Tenaga Ahli Tenaga Ahli: 1) Ahli Teknik Sipil, Sarjana Teknik Sipil-(S2), berpengalaman minimal 5 tahun dibidangnya. 2) Ahli Penyehatan Lingkungan, Sarjana Teknik berpengalaman minimal 5 tahun dibidangnya. Penyehatan Lingkungan-(S2), 3) Ahli Pengairan, Sarjana Teknik Keairan-(S2), berpengalaman minimal 5 tahun dibidangnya. 4) Ahli Ekonomi, Sarjana Ekonomi-(S2), berpengalaman minimal 5 tahun dibidangnya. IV. LAPORAN Laporan yang harus diserahkan oleh pelaksana kegiatan, adalah meliputi: a. LAPORAN BULANAN, berisikan: 1) Kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan penggunaan keuangan; 2) Kemajuan realisasi fisik dan keuangan; 3) Penggunaan bahan, Jasa Lainnya, peralatan/suku cadang dan/atau tenaga ahli perseorangan (bila ada). Penyerahan Laporan Bulanan: 1) Laporan Bulan ke-1 (Pertama), diserahkan 30 (tiga puluh) hari kalender setelah ditanda tanganinya Perjanjian Kerjasama (Kontrak) atau paling lambat akhir minggu pertama bulan berikutnya, sebanyak 5 (lima) buku laporan; 2) Laporan Bulan ke-2 (Kedua), diserahkan 60 (enam puluh) hari kalender setelah ditanda tanganinya Perjanjian Kerjasama (Kontrak) atau paling lambat akhir minggu pertama bulan berikutnya, sebanyak 5 (lima) buku laporan; 3) Laporan Bulan ke-3 (Ketiga), diserahkan 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah ditanda tanganinya Perjanjian Kerjasama (Kontrak) atau paling lambat akhir minggu pertama bulan berikutnya, sebanyak 5 (lima) buku laporan; 4) Laporan Bulan ke-4 (Keempat), diserahkan paling lambat 120 (seratus dua puluh) hari kalender setelah ditanda tanganinya Perjanjian Kerjasama (Kontrak) atau paling lambat akhir minggu pertama bulan berikutnya, sebanyak 5 (lima ) buku laporan. b. LAPORAN PENDAHULUAN, berisikan: Metoda atau cara pelaksanaan kegiatan serta jadwal rinci untuk melaksanakan setiap kegiatan, serta personil yang akan terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini, diserahkan 5 paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender setelah ditanda tanganinya Perjanjian (Kontrak), sebanyak 5 (lima) buku laporan. c. LAPORAN DRAFT AKHIR, berisikan: Hasil kunjungan lapangan, kriteria analisa yang digunakan, konsep awal perumusan dan penyempurnaan dari hasil pembahasan Laporan Pendahuluan, diserahkan paling lambat 100 (seratus) hari kalender setelah ditanda tanganinya Perjanjian (Kontrak), sebanyak 5 (lima) buku laporan. d. LAPORAN AKHIR, berisikan: Perumusan dan penyempurnaan dari hasil pembahasan Laporan Draft Final, Laporan Akhir harus diserahkan paling lambat 120 (seratus dua puluh) hari kalender setelah ditanda tanganinya Perjanjian (Kontrak), meliputi: 1) 10 (sepuluh) buku Laporan Akhir; 2) 10 (sepuluh) buku Ringkasan Eksekutif; 3) 10 (sepuluh) buah soft copy dalam bentuk Compact Disk (CD) berisi seluruh hasil laporan termasuk Ringkasan Eksekutif. Surabaya, 2012 PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) Bidang Prasarana Wilayah Ir. BUDI JUNIARTO, MMT. NIP. 19660627 199503 1 001