PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN “SIMPEG” (Studi Kasus: Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama) Oleh: DHANI MIRZA SAPUTRA 204093002604 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA JAKARTA 2011 M / 1432 H i ii iii PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR – BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMAGA MANAPUN. Jakarta, Oktober 2011 Dhani Mirza Saputra 204093002604 iv ABSTRAK DHANI MIRZA SAPUTRA, Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) (Studi Kasus: Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama). Di bawah bimbingan ZAINUDDIN BEY FANANIE dan NIA KUMALADEWI. Sistem yang berjalan di Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama bisa dibilang semi terkomputerisasi, semua laporan kegiatan kepegawaian dilaporkan dengan memberikan hard copy dengan sebelumnya terkadang sub-bagian kepegawaian harus terlebih dahulu mencari berkas. Dengan keadaan demikian sulit untuk kepala bagian ortala dan kepala bagian perencanaan dalam menganalisa dan menentukan strategi apa yang dapat dilakukan. Maka itu peneliti mencoba mengembangkan sistem yang ada di Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menjadi lebih terkomputerisasi dengan cara mengembangkan sistem yang dapat membantu bagian kepegawaian untuk membuat sebuah laporan kepegawaian yang nantinya dapat memudahkan kepala bagian ortala dan kepala bagian perencanaan dalam melihat laporan secara periodik agar dapat menentukan strategi apa yang akan dilakukan. Sistem Informasi Kepegawaian dikembangkan dengan menggunakan metode pengembangan sistem Model Spiral yang terdiri dari Perencanaan Syarat - syarat, Workshop Design, Implementasi. Tools perancangan yang digunakan adalah Unified Modelling Language (UML). Teknologi yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak sistem menggunakan php sebagai bahasa pemrograman, dan MySQL sebagai database. Dengan adanya sistem informasi kepegawaian, bagian kepegawaian akan lebih mudah untuk mendapatkan data pegawai yang diinginkan, dan juga memudahkan bagian perencanaan dalam menganalisa data pegawai untuk melakukan strategi yang akan datang. Kata Kunci : Sistem Informasi, Kepegawaian, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Model Spiral, Unified Modelling Language (UML). V Bab + XXIV Halaman + 127 Halaman + 36 Gambar + 18 Tabel + Daftar Pustaka + 6 Lampiran Daftar Pustaka : 20 Buku (1999 – 2009) v KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas rahmat, karunia dan bimbinganNya. Shalawat dan salam kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman nanti. Sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi ini yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian (Studi Kasus : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama)” Penulisan penelitian skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun tujuan dari skripsi ini adalah agar mahasiswa dapat memperdalam ilmu yang didapat di dalam kelas, memiliki wawasan yang luas tentang mempelajari suatu ilmu pengetahuan memiliki hasrat untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Pada kesempatan ini, izinkan penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu pelaksanaan skripsi ini dari awal sampai akhir hingga penyusunan laporan ini selesai. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : vi 1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis sebagai Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI sebagai Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Bapak Zainuddin Bey Fananie, M.Sc sebagai Dosen Pembimbing 1 dan Ibu Nia Kumaladewi, MMSi sebagai Dosen Pembimbing 2 yang telah memberikan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Mamaku Siti Sukartiah dan Bapakku M. Nur A Latif serta nenekku Hj. Umi Kulsum, om ku Ahmad Fachrudin dan tante ku Siti Fauziah dan Roesdiana yang telah memberikan dorongan moril sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan skripsi ini. 4. Bapak Syamsudin Selaku eks. Sekretaris Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Bapak M. Nur A. Latif Selaku Kepala Bagian Ortala dan Kepegawaian yang telah memberikan dan mengizinkan penulis untuk mengadakan penelitian di Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. 5. Bapak Fachrudin Selaku Pelaksana pada Sub-Bagian Kepegawaian dan seluruh pegawai Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, yang telah membantu penulis dalam memberikan informasi yang dibutuhkan dan inspirasi dalam pembuatan skripsi ini. 6. Spesial buat Alm. Kakekku KH. Ahmad Syukri HM dan Alm. Tanteku Siti Nurhuda, yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada penulis, maaf vii jika penulis tidak bisa membuat kalian bangga. Penulis Cuma bisa mendoakan semoga kalian tenang disana. 7. My Best Friend Marlina Ivana, Akmal Salim, Miyta, dan Guru SMA saya Miss Laily dan Ibu Nurfaridah, yang dalam menyelesaikan skripsi ini. U Are The Best. 8. teman – teman seperjuangan angkatan 2004 khususnya Fakultas Sains dan Teknologi dan juga sahabat-sahabatku yang selalu memberikan dorongan : Catur Sudrajat, Redika Wintana, Bob Mora Pinagaran Nasution, Dedi Suranto. 9. Dan semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu oleh penulis. Penulis sadar bahwa penyusunan laporan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dari segi materi maupun dari segi penyajian yang disebabkan karena keterbatasan yang ada pada penulis, baik dalam kemampuan, pengetahuan maupun teknik penulisan. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi yang membutuhkan dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin Wassalamu’alaikum Wr.Wb Jakarta, Oktober 2011 ( Dhani Mirza Saputra ) viii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ………………………………………………………….. i LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………….... ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN………………………………………….... iii LEMBAR PERNYATAAN...............………………………………………….. iv ABSTRAK v ………………………………………………………………….. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI ……………………………………………………… vi ……………………………………………………………….. ix DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. xiv ………………………………………………………. xv DAFTAR GAMBAR DAFTAR SIMBOL ………………………………………………………… xvii DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….. xx BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang......……………………………………………………….. 1 1.2 Perumusan Masalah...……………………………………………………. 7 1.3 Batasan Masalah.....……………………………………………………… 7 1.4 Tujuan Penelitian...........................………………………………………. 8 1.5 Manfaat Penelitian..................................………………………………… 8 1.6 Metode Penelitian......……………………………………………………. 9 1.6.1 Metode Pengumpulan Data.....…………………………………….. 9 1.6.1.1 Studi Pustaka.........……………………………………….. 9 1.6.1.2 Studi Lapangan..…………………………………………. 10 ix 1.6.1.3 Studi literatur Sejenis.....…………………………………. 11 Metode Pengembangan Sistem …………………………………. 11 Sistematika Penulisan ………………………………………………… 11 1.6.2 1.7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.2 2.3 2.4 Konsep Dasar Sistem .....………………………………………………… 13 2.1.1 Definisi Sistem....………………………………………………. 13 2.1.2 Karakteristik Sistem....…………………………………………. 14 2.1.3 Klasifikasi Sistem....……………………………………………. 17 2.1.4 Pengendalian Sistem..…….……………………………………. 19 Konsep Dasar Informasi................………………………………………. 21 2.2.1 Definisi Informasi.....……………...………………………………. 21 2.2.2 Siklus Informasi............…………………………………………… 23 2.2.3 Kualitas Informasi...........………………………………………….. 24 2.2.4 Nilai Informasi.........................……………………………………. 25 Konsep Dasar Sistem informasi........................…………………………. 26 2.3.1 Definisi Sistem Informasi.................................…………………… 26 2.3.2 Tujuan Sistem Informasi.................................………..…………… 27 2.3.3 Komponen Sistem Informasi.................................………………… 29 Sistem Informasi Kepegawaian …………………………………………. 31 2.4.1 Definisi Pegawai Negara atau Pegawai Negeri Sipil...……………. 31 2.4.2 Definisi Sistem Informasi Kepegawaian......................……………. 32 2.4.3 Definisi Kementerian Negara.......................................……………. 32 x 2.5 2.6 Sistem Informasi Sumber Daya Manusia………………..………………. 33 2.5.1 Definisi Sumber Daya Manusia..............................……………... 33 2.5.2 Definisi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia……….…….... 34 Metode Penelitian ………..………........………..………………………… 35 2.6.1 2.6.2 2.7 2.8 2.9 Metode Pengumpulan Data ……………………………….……… 35 2.6.1.1 Studi Lapangan ………....………………………………. 35 2.6.1.2 Studi Pustaka ……………………………………….…… 36 Metode Pengembangan Sistem ……….………………………..… 36 2.6.2.1 Rapid Aplication Development (RAD)....………………. 36 2.6.2.2 Fase – fase RAD ………………………….…………….. 37 Unified Modelling Language (UML)……………………..…………….… 38 2.7.1 Sejarah UML ………………...........……………..…….………… 38 2.7.2 Tujuan UML .…………..............………………..….…………… 39 2.7.3 Notasi dan Artifak dalam UML ……….............……....………… 40 PHP ………………………………………………....………..…………… 48 2.8.1 Definisi PHP ………………...........……………..…….………… 48 2.8.2 Kelebihan PHP …………………………………………………… 48 2.8.3 Sintaks PHP ………………………………………………….…… 49 My SQL ……………………………..……………………………………. 49 2.10 Macromedia Dreamweaver ……………....………………………..……. 50 2.11 Intranet ……………………………………………...……….…………… 51 2.11.1 Komponen Intranet ……………...……………..…….………… xi 51 2.12 Jaringan Komputer ……………………………………….………………. 52 2.12.1 Jenis – jenis Jaringan Komputer ………………...........…….…… 52 2.12.2 Topologi Jaringan ………………………………………………… 53 2.13 Pengujian Perangkat Lunak ......................……………………..………… 54 2.14 Literatur Sejenis.....................…….....…………………….……………… 55 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data ….………………………………….………… 65 3.1.1 Studi Lapangan .........………………………………….…………… 65 3.1.1.1 Observasi .......……………………………………………. 65 3.1.1.2 Wawancara ………………………………………………. 65 3.1.2 Studi Pustaka ......................……………….……………………… 66 3.1.3 Studi Literatur Sejenis......…………………………………………. 66 3.2 Metode pengembangan Sistem.....……………………………………….. 66 3.3 Kerangka Berpikir ……………………………………………………….. 69 BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Perencanaan Syarat – syarat ………………….................………………. 70 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan …………………………….………. 70 4.1.1.1 Sejarah Badan Litbang dan Diklat ..........………………… 70 4.1.1.2 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi …………………… 73 4.1.1.3 Visi dan Misi ...........……………………………………… 74 4.1.1.4 Kebijakan Teknis dan Badan Litbang dan Diklat ..………. 75 4.1.1.5 Struktur Organisasi Badan Litbang dan Diklat ……….….. 77 xii 4.2 4.1.1.6 Srtuktur Badan Litbang dan Diklat ……………………….. 78 4.1.1.7 Sub Bagian Kepegawaian ………………………………… 78 4.1.2 Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan ……….....…………………. 79 4.1.3 Definisi Masalah ……………………………..……………………. 81 4.1.4 Analisa Sistem Yang Diusulkan .........…………….…….………… 81 4.1.5 Tujuan Pengembangan Sistem ……………………………………. 82 Workshop Design …………….…………………………………..……… 82 4.2.1 Perencanaan Sistem ......................…………………………...…… 4.2.1.1 Use Case Diagram ………………………………………… 82 4.2.1.2 Activity Diagram …………………………………………. 84 4.2.1.3 Use Case Naratif Desain Sistem …………………………. 85 4.2.1.4 Sequence Diagram ………………………………………. 95 4.2.1.5 Analisa Masukan dan Keluaran ………………………… 102 4.2.2 Perancangan data Base ......................……………………..……. 4.2.2.1 Class Diagram ……..…………………………………… 4.3 82 103 103 4.2.3 Perancangan Layout …………………………………………….. 111 Pengujian Sistem .....................……………………………….……….. 113 BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan.…….………………………………………………………. 115 5.2 Saran......………………………………………………………………… 116 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... LAMPIRAN xiii 117 DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Struktur Badan Litbang dan Diklat ……...………………………….. 75 xv Tabel 4.2 Struktur Puslitbang Kehidupan Keagamaan..……………………….. 75 Tabel 4.3 Struktur Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan…………… 76 Tabel 4.4 Struktur Puslitbang Lektur Keagamaan ……………………………. 76 Tabel 4.5 Struktur Pusdiklat Tenaga Administrasi.........………………………. 77 Tabel 4.6 Struktur Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan …………………….. 77 Tabel 4.7 Struktur Sekretariat Badan Litbang dan Diklat ……………………. 79 Tabel 4.8 Sistem Yang Berjalan..................……………………………………. 83 Tabel 4.9 Sistem Dari Literatur Sejenis..............................……………………. 83 Tabel 4.10 Sistem Yang Diusulkan.............................…………………………. 84 Tabel 4.11 Usecase Naratif Login.......................……………………………… 95 Tabel 4.12 Usecase Naratif Data Pegawai.............…………………………….. 96 Tabel 4.13 Usecase Naratif Jabatan Pegawai......……………………………… 97 Tabel 4.14 Usecase Naratif Pangkat Pegawai…………………………………. 98 Tabel 4.15 Usecase Naratif Jenjang Pendidikan………………………………. 99 Tabel 4.16 Usecase Naratif Data Keluarga ………………………………...…. 100 Tabel 4.17 Usecase Naratif Pensiun Pegawai ………………………………… 101 Tabel 4.18 Usecase Naratif DP3 ……………………………………………… 102 xiv DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Sistem Pengendalian Umpan Balik ……………………………… 18 Gambar 2.2 Siklus Informasi......……………………………………………… 21 Gambar 2.3 Pemodelan RAD………..………………………………………… 35 Gambar 2.4 Menu Utama Visual Basic 6.0...............………………………….. 49 Gambar 2.5 Tampilan Utama Visual Basic 6.0..………………………………. 50 Gambar 2.6 Tampilan Microsoft Access...……………………………………. 53 Gambar 4.1 Use Case Diagram.....................................................................….. 89 Gambar 4.2 Activity Diagram Login......................................…………………. 90 Gambar 4.3 Activity Diagram Biodata Pegawai......…………………………… 90 Gambar 4.4 Activity Diagram Jabatan Pegawai.........…………………………. 91 Gambar 4.5 Activity Diagram DP3……………………………………………. 91 Gambar 4.6 Activity Diagram Pangkat Pegawai...…………………………….. 92 Gambar 4.7 Activity Diagram Jenjang Pendidikan....…………………………. 92 Gambar 4.8 Activity Diagram Diklat Pegawai…..................................………. 93 Gambar 4.9 Activity Diagram Pengolahan Data Pensiun.....………………….. 93 Gambar 4.10 Activity Diagram Data Keluarga...............……………………… 94 Gambar 4.11 Sequence Diagram Login..................…………………………… 102 Gambar 4.12 Sequence Diagram Biodata Pegawai…………………………… 103 Gambar 4.13 Sequence Diagram Jabatan Pegawai...................……………….. 104 Gambar 4.14 Sequence Diagram DP3...............................……………………. 105 xv Gambar 4.15 Sequence Diagram Pangkat Pegawai....…………………………. 106 Gambar 4.16 Sequence Diagram Pendidikan Pegawai………………………... 107 Gambar 4.17 Sequence Diagram Diklat Pegawai.......…………………………. 108 Gambar 4.18 Sequence Diagram Pensiun Pegawai…………………………… 109 Gambar 4.19 Class Diagram..................................................………………… 111 Gambar 4.20 Form Login...............................................................……………. 112 Gambar 4.21 Form Menu Utama...................................……….……………… 113 Gambar 4.22 Form Biodata Pegawai........................……………..…………… 114 Gambar 4.23 Form Jabatan Pegawai..................................…………………….. 115 Gambar 4.24 Form Pangkat Pegawai..............................………………………. 116 Gambar 4.25 Form Pendidikan Pegawai............................…………………….. 117 Gambar 4.26 Form Pensiun Pegawai...........................………………………… 118 Gambar 4.27 Form DP3......................................………………………………. 119 Gambar 4.28 Form Diklat Pegawai .............…………………………………… 120 Gambar 4.29 Form Data Keluarga.......................................…………………… 121 Gambar 4.30 Pengkodean............................................………………………… 122 xvi DAFTAR SIMBOL UML (Munawar, 2005) Usecase Diagram Activity Diagram 8 F o rk D ig u n a k an u n tu k m e n u n ju k ka n ke g ia ta n y a n g d ila k u k a n s e c a r a p a r a le l 9 S ta tu s A k h ir Status a kh ir ya ng dilak uk an sistem , s e b u a h d ia g ra m a k tiv ita s m e m ilik i se bua h status a kh ir xvii Sequence Diagram 10 11 12 13 14 15 nama objek : Nama kelas Garis Hidup / lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek Objek Menyatakan objek yang berinteraksi pesan Waktu Aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi pesan Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan data/masukan/informasi ke Pesan tipe send objek lainnya, arah panah mengarah pada objek yang dikirimi Interface pada sequence Menghubungkan aktor dengan interface sistem Pesan tipe return Menyatakan bahwa suatu objek yang telah menjalankan suatu operasi atau metode menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah mengarah pada objek yang menerima kembalian xviii Class Diagram xix DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian...………………………….. 127 Lampiran 2 Hasil Observasi..………………………………....……... 128 Lampiran 3 Hasil Wawancara....…………………………………….. 129 Lampiran 4 Pengujian Sistem...………………………...…………… 131 Lampiran 5 Tampilan Sistem...……………………………………… 139 Lampiran 6 Coding Program...………………………………………. 148 xx BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Nadya Rianita (2010), Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai pada Baituttamwil Tamzis Cabang Buncit Raya, dengan menggunakan metode Object Oriented Analysis Design (OOAD) dengan model pengembangan waterfall strategy sequential dan menggunakan notasi Unified Modelling Language (UML), dan penelitian ini menghasilkan sebuah analisis dan perancangan sistem informasi penilaian prestasi kerja pegawai pada Baituttamwil Tamzis yang dapat digunakan perusahaan dalam menilai prestasi kerja pegawai. Menurut Sailin (2009), Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Indramayu, dengan menggunakan metode RAD dengan pemodelan UML hingga tahap implementasi. Sistem yang dikembangkan ini meliputi proses pendataan pegawai, pengajuan cuti, kenaikan pangkat dan pensiun. Pengembangan sistem informasi ini menggunakan teknologi komputer untuk efektifitas dan efisiensi dalam cara kerja sistem yang sedang berjalan pada saat ini, dengan sistem komputerisasi (pengolahan data elektronik) akan meringankan beban kerja para pegawai dalam hal penyajian informasi yang akurat dan aktual secara lengkap, sesuai yang diinginkan oleh manajemen instansi. 1 Menurut Kosmara (2008), Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Kepegawaian Pengolahan Data Pensiun pada Balitbang Dephan RI, melakukan tahap evaluasi dengan menggunakan Black Box Testing pada User dan Admin. Dalam penelitian penulis melakukan pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian baru yang berfungsi untuk menata, mengatur dan memberi pelayanan yang berkaitan dengan kepegawaian secara otomatis sehingga memudahkan dalam pengelolaan data pegawai. Menurut Wahyu Tri Utami (2010), Sistem Informasi Pengelolaan Administrasi Kepegawaian Kantor Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan Wuryantoro Kabupaten Wonogiri, dengan menggunakan metode waterfal, perangkat pemrograman Microsoft Visual C# 2008, basis data SQL Server 2005 dan pengujian perangkat lunak dilakukan dengan metode BlackBox. Sistem informasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengelola data-data kepegawaian yaitu data seluruh pegawai, data kenaikan pangkat, data kenaikan gaji berkala dan data pemberhentian pegawai. Menurut Dedy Agung Prabowo (2009), Sistem Informasi Manajemen Penerimaan CPNS Wilayah Jawa Tengah Berbasis WEB, dengan menggunakan web base dengan bahasa pemrograman PHP dan HTML serta pemrograman database SQL yang dapat mancakup data di seluruh wilayah provinsi Jawa Tengah karena menyediakan akses aplikasi melalui jaringan baik untuk administrator, eksekutif, dan user yang lain. Dampak lain adalah meningkatnya efisiensi penggunaan anggaran negara serta meningkatnya kualitas pelayanan publik. 2 Menurut Ina Susanti (2009), Sistem Informasi Kepegawaian dan Akademik di SMA Negeri 19 Surabaya Berbasis PHP, dengan menggunakan metode rekayasa perangkat lunak waterfall, dan diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, sedangkan untuk pengolahan databasenya menggunakan MySql. Sistem Informasi Kepegawaian di SMA Negeri 19 Surabaya Berbasis PHP ini merupakan suatu media yang mengurusi pengelolaan dan penyimpanan data yang ada pada Sub Bagian Kepegawaian SMA Negeri 19 Surabaya yakni pengelolaan data pegawai dan administrasi lainnya serta komponen-komponen lain yang mendukung aplikasi web ini. Menurut Fitriani (2010), Sistem Informasi Kepegawaian pada Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, dengan menggunakan apache, php dan mysql. Metodologi pengembangan sistem adalah berdasarkan diagram alir atau flowchart. Sistem ini meliputi modul-modul masukan data yang berkaitan dengan data pegawai. Objektif utama sistem informasi ini adalah untuk melihat data-data pegawai mengupdatenya sehingga kinerja pengolahan data dapat ditingkatkan secara cepat dan efisien. Menurut Hindiyansyah (2009), Sistem Informasi Kepegawaian Berbasis WEB pada RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor, dengan menggunakan metode ERD sebagai model data dan DFD sebagai model proses, aplikasi Sistem Informasi Kepegawaian ini dibuat menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus pada Rumah Sakit, dimana teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain observasi, wawancara, dan studi literatur dan dalam membuat program menggunakan pemrograman server side dengan C# dan action script. 3 Menurut Clara Sergian (2010), Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Laporan Kerja Berbasis WEB pada Rumah Sakit Islam Surabaya, dengan menggunakan PHP dan MySQL guna menampung semua data-data pegawai. Belum tersedianya basis data yang terkait dengan pengelolaan data pegawai juga menjadi salah satu hambatan dalam pengorganisasian data pegawai oleh sebab itu di buatkan aplikasi perangkat lunak untuk membantu dalam penyediaan basis data. Menurut Nurul Fahmi (2009), Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Berbasis WEB untuk menunjang pengembangan E-Government pada Badan Kepegawaian Daerah Tabanan Pemerintah Kabupaten Tabanan, dengan menggunakan metode RAD dengan pemodelan UML, penulis merancang Sistem Informasi Kepegawaian Daerah pada Pemerintah Kabupaten Tabanan yang dapat menangani Proses input data pegawai secara digital. Data pegawai tersebut tersimpan dalam database yang terstruktur sehingga memudahkan pegawai dalam menginputkan data diri. Jika terjadi perubahan dan penghapusan data bisa dapat cepat ditangani. Sistem ini juga dapat melakukan proses pencetakan laporan. Sebagaimana diketahui teknologi informasi memiliki peran penting dalam 4 menentukan keberhasilan suatu organisasi, baik di lingkungan swasta maupun lembaga pemerintah. Besarnya sumber daya yang dimiliki oleh suatu organisasi tanpa di dukung oleh penataan informasi yang baik dapat diduga tidak akan mengalami banyak hambatan. Penataan informasi yang dilakukan secara teratur, tepat, cepat dan terstandarkan akan sangat mendukung kelancaran pengelolaan dan target-target yang akan dicapai oleh organisasi tersebut. Dalam suatu organisasi, gejala menurunnya semangat kerja, motivasi kerja, prestasi kerja, dan kepuasan kerja dapat disebabkan karena pelayanan di bidang informasi yang tidak memadai. Penurunan produktivitas dapat diindikasikan dari rasa malas pada diri pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan, menunda pekerjaan yang seharusnya dapat diselesaikan, tidak menyelesaikan pekerjaan yang diberikan atasan dengan baik dan benar, serta adanya keinginan pegawai untuk mutasi ke tempat lain. Berbagai kegiatan kelitbangan dan kediklatan membutuhkan dukungan pelayanan administratif dan koordinatif secara memadai yang dilakukan oleh Sekretariat Badan Litbang dan diklat. Sesuai PMA No. 3 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama RI, Pasal 757 Sekretariat Badan Litbang dan Diklat mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi bagi seluruh satuan organisasi di lingkungan Badan Litbang dan Diklat berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Badan. Untuk meningkatkan pelayanan di bidang kepegawaian Badan Litbang dan 5 Diklat Kementerian Agama RI telah memanfaatkan teknologi informasi. Namun, pemanfaatan teknologi informasi salah satunya berupa komputer tersebut belum maksimal karena berbagai keterbatasan, antara lain masih terbatas kemampuan penataan informasi, dan sebagian bidang pelayanan belum tersedia sistem aplikasi seperti yang diperlukan. Berkaitan dengan hal itu dibutuhkan langkah-langkah pembenahan melalui pengembangan sistem pemanfaatan teknologi informasi yang berfungsi mempercepat proses promosi pegawai, menata pengolahan data pegawai, mengatur, dan memberikan layanan kepegawaian sehingga dapat mendukung kerja organisasi serta dalam menganalisa data – data setiap pegawai yang sudah atau yang akan dipensiunkan yang akan diinput kedalam database serta dalam pembuatan laporan. Berdasarkan latar belakang di atas penulis memutuskan untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian pada Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, serta memberikan solusi alternatif untuk menangani sejumlah permasalahan yang dihadapi yang disusun dalam bentuk usulan Rancangan dalam Skripsi yang berjudul : “Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian “SIMPEG” Pada Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI” 1.2 Perumusan Masalah Bedasarkan 6 ruang lingkup masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana merancang sistem informasi kepegawaian pada Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama dengan menggunakan PHP dan MySQL. 2. Bagaimana merancang aplikasi yang menarik dan user friendly yang sesuai dengan kebutuhan. 3. Bagaimana sistem dapat memberikan informasi kepegawaian yang akurat khususnya tentang Pangkat dan pensiun pegawai. 1.3 Batasan Masalah Dalam penyusunan skripsi ini, penulis membatasi masalah untuk menghindari penyimpangan pembahasan yaitu : 1. Hanya sebatas pengolahan data pegawai. 2. Data yang akan diolah hanya meliputi Pangkat pegawai dan pensiun pegawai. 3. Pengembangan sistem menggunakan metodologi RAD dengan pemodelan UML yang dilakukan sampai proses pengujian (testing). 4. Pengembangan sistem menggunakan PHP untuk bahasa pemrograman dan MySQL untuk perancangan database. 1.4 Tujuan Peneletian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Merancang sistem informasi kepegawaian pada Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama dengan menggunakan PHP dan MySQL. 2. 7 Merancang sistem informasi kepegawaian berbasis web. 3. Mengembangkan sistem informasi kepegawaian sehingga dapat mempermudah pengelolaan data pegawai yang berhubungan dengan pangkat dan pensiun pegawai. 1.5 Manfaat penelitian Peneliti mengharapkan penulisan ini dapat berguna bagi seluruh pihak yang terkait, diantaranya : 1.5.1 Bagi Peneliti a. Menambah pengetahuan tentang sistem informasi kepegawaian. b. Mengetahui penggunaan sistem informasi kepegawaian dalam pemanfaatannya secara langsung. c. Menambah wawasan di dalam mengembangkan suatu sistem informasi kepegawaian. 1.5.2 Bagi Universitas a. Memperkaya ilmu pengetahuan di bidang sistem informasi kepegawaian. b. Memberikan referensi bagi penelitian selanjutnya di bidang sistem informasi kepegawaian. 1.5.3 Bagi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama a. Sistem informasi kepegawaian menjadi terkomputerisasi. 8 b. Dengan adanya sistem informasi kepegawaian, maka secara tidak langsung akan memudahkan sub bagian kepegawaian dalam membuat laporan. c. Dengan adanya sistem informasi kepegawaian pada Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama 1.6 Metodologi Penelitian Metode yang digunakan peneliti di bagi menjadi dua, yaitu metode pengumpulan data dan metode pengembangan. 1.6.1 Metode pengumpulan data Merupakan metode yang digunakan peneliti dalam melakukan analisis data dan menjadikannya informasi yang akan digunakan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi. 1.6.1.1 Studi Kepustakaan Dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan kepegawaian serta buku-buku yang mendukung dengan topik yang akan dibahas dalam penyusunan skripsi ini, serta megunjungi (browser) situs-situs internet yang berhubungan dengan skripsi penulis. 1.6.1.2 Studi Lapangan 9 Merupakan usaha pengumpulan data secara intensif disertai dengan analisa dan pengkajian kembali hasil analisa yang dikumpulkan. Didalam penelitian lapangan ini penulis melaksanakan survei pada Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI Untuk memperjelas kegiatan dalam penelitian lapangan ini penulis menggunakan metode, yaitu : a) Observasi Dengan menggunakan metode ini penulis mengumpulkan data dengan pengamatan secara langsung pelaksanaan kegiatan pada Sub Bagian Kepegawaian Sekretariat Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, guna mengetahui bagaimana penerapan sistem informasi data base kepegawaian. b) Wawancara Melakukan tanya jawab dengan sejumlah pegawai di Sub Bagian Kepegawaian untuk memperoleh informasi yang diperlukan. 1.6.1.3 Studi Literatur Sejenis 10 juga Kegiatan ini dilakukan dengan melihat hasil karya atau projek atau penulisan yang sejenis dengan pembuatan skripsi ini. 1.6.2 Metodologi Pengembangan Sistem Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode Rapid Application Development (RAD) dengan tools Unified Modelling Language (UML), yang memiliki tahap-tahap sebagai berikut: (Kendall dan Kendall, 2008) 1. Perencanaan syarat-syarat. 2. Workshop Design. 3. Implementasi. 1.7 Sistematika Penulisan Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis membagi materi pembahasan ke dalam lima bab, dimana setiap babnya dibagi-bagi lagi menjadi sub bab. Pembagian bab dalam penulisan Tugas Akhir ini dibuat secara sistematika, sehingga dalam memudahkan penjabaran dan pemahaman akan materi pembahasan. Adapun pembagian bab-bab tersebut adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah,11 tujuan dan manfaat, metodologi penelitian berupa metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini memberikan penjelasan tentang landasan teori dan studi kepustakaan dari penelitian, dimana berisi teori-teori dari konsep, software, dan aplikasi dari penelitian yang akan dibuat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan diuraikan bagaimana metode-metode yang akan digunakan dalam penelitian yang akan dibuat. Mulai dari jenis metodologi dan tahaptahap pengembangan dari penelitian. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas hasil dan pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan, dan juga berisi saran-saran perbaikan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. BAB II LANDASAN TEORI 12 2.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Definisi Sistem Berikut adalah beberapa definisi tentang sistem, yang diperoleh dari berbagai sumber dan latar belakang pemikiran yang mungkin berbeda. Sistem menurut Jogiyanto (1999), sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau sub-sistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variable-variable yang terorganisir, saling berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu. Istilah sistem bukanlah hal yang asing bagi kebanyakan orang. Sering kali sistem mengacu pada komputer tetapi juga bisa kearah yang lebih luas seperti sistem tata surya atau bahkan ke hal-hal yang lebih spesifik seperti sistem respirasi mamalia. Pada dasarnya menurut Abdul Kadir (2003), sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Wing Wahyu Winarno (2006), sistem adalah sekumpulan komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Masingmasing komponen memiliki fungsi yang berbeda dengan yang lain, tetapi tetap dapat bekerja sama. Menurut Eko Nugroho (2008), sistem dapat didefinisikan sebagai 13 sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam suatu sistem adalah elemen-elemennya sendiri, yang kombinasinya berbeda antara sistem yang satu dengan sistem yang lain. Namun demikian, susunan dasarnya tetap sama. Susunan suatu sistem pada dasarnya terdiri atas unit input, unit pengolah dan unit output. Input atau masukan, masuk kedalam sistem melalui unit input. Selanjutnya, input diproses oleh unit pemroses dan hasilnya ditampilkan ataupun dicetak keluar melalui unit output. Selain itu, sistem dapat dibedakan sebagai sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem dikatakan terbuka jika terjadi arus sumber daya antara sistem dan lingkungannya. Jika tidak ada interaksi dengan lingkungannya, sistem disebut sistem tertutup. 2.1.2 Karakteristik Sistem Menurut Jogiyanto (1999), suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal). 1. Komponen Sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling 14 berinteraksi dan saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa suatu sub-sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sub-sistem mempunyai sifatsifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2. Batas Sistem (boundary) Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. 3. Lingkungan Luar Sistem (environments) Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem. 4. Penghubung (interface) Penghubung merupakan media antara satu sub-sistem dengan 15 sub-sistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari satu sub-sistem ke sub-sistem yang lainnya. Dengan penghubung, satu sub-sistem dapat berintegrasi dengan sub-sistem yang lainnya membentuk satu kesatuan. 5. Masukan (input) Input adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Input dapat berupa perawatan (maintenance) dan sinyal (signal). Maintenance adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh dalam sistem komputer, program adalah maintenance yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal untuk diolah menjadi informasi. 6. Keluaran (output) Output adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. output dapat merupakan masukkan untuk sub-sistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan. 7. Pengolah (process) 16 atau Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. process akan merubah input menjadi output. Suatu sistem produksi akan mengolah input berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi sebuah output berupa barang jadi. 8. Sasaran atau Tujuan Suatu sistem mempunyai sasaran (objective) dan tujuan (goal), kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan output yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem baru dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. 2.1.3 Klasifikasi Sistem Menurut Jogiyanto (1999), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut ini : 1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem phisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ideide yang tidak tampak secara phisik. Misalnya sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Dan sistem phisik merupakan sistem yang ada secara phisik. Misalnya sistem komputer, sistem produksi dan lain sebagainya. 2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) 17 dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Dan sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Misalnya sistem informasi akuntansi. 3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga output dari sistem dapat diramalkan. Misalnya sistem komputer. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. 4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system. Sistem 18 terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. 2.1.4 Pengendalian Sistem Menurut Jogiyanto (1999), karena suatu sistem tidak ada yang tertutup, supaya sistem dapat terus melangsungkan hidupnya, maka sistem harus mempunyai daya membela diri atau sistem harus mempunyai sistem pengendalian. Pengendalian dari suatu sistem dapat berupa pengendalian umpan balik (feedback control system), pengendalian umpan maju (feed forward control system), dan pengendalian pencegahan (preventive control system). 1. Sistem Pengendalian Umpan Balik (feedback control system) Pengendalian umpan balik merupakan proses mengukur output dari sistem yang dibandingkan dengan suatu standar tertentu. Sistem pengendalian umpan balik disebut juga dengan istilah negative feedback, karena hasil balik yang negatif akan dikendalikan supaya menjadi baik untuk proses input selanjutnya. MASUKAN PENGOLAH KELUARAN 19 SISTEM PENGENDALIAN UMPAN BALIK Gambar 2.1 Sistem Pengendalian Umpan Balik (Jogiyanto, 1999) 2. Sistem Pengendalian Umpan Maju (feed forward control system) Sistem pengendalian umpan maju (feed forward control system) disebut juga dengan istilah positive feedback. Sistem pengendalian umpan maju merupakan perkembangan dari sistem pengendalian umpan balik. Untuk mendorong proses dari sistem supaya menghasilkan hasil balik yang positif. 3. Sistem Pengendalian Pencegahan (preventive control system) Kalau sistem pengendalian umpan balik mengendalikan output-nya dan sistem pengendalian umpan maju mengendalikan prosesnya, maka sistem pengendalian pencegahan mencoba untuk mengendalikan sistem sebelum proses dimulai, dengan mencegah halhal yang merugikan yang masuk ke dalam sistem. 2.1.5 Pengembangan Sistem 20 Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. 2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Definisi Informasi Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi sehingga informasi sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh. Keadaan dari sistem dalam hubungannya dengan keberakhirannya disebut dengan istilah entropy. Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy tersebut yang disebut dengan negative entropy atau negentropy. Apakah sebenarnya informasi itu, sehingga sangat penting artinya bagi suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1999), informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal atau data-idem. Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal atau data-idem. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu 21 yang terjadi pada saat yang tertentu. Didalam dunia bisnis, kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi. Kesatuan nyata (fact) adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Menurut Eko Nugroho (2008), informasi merupakan salah satu elemen dalam manajemen perusahaan. Agar informasi dapat mengalir lancar, para pemakai perlu menempatkan informasi dalam suatu kerangka sistem. Menurut Wing Wahyu Winarno (2006), informasi adalah data yang sudah dioalah sehingga berguna untuk membuat keputusan. Menurut Raymond McLeod dan George P. Schell (2007) informa si adalah data yang telah diolah sehingga lebih bermakna. Informasi bias any a menyampaikan sesuatu yang baru dan belum diketahui oleh pengguna. Informasi menyampaikan apa saja yang telah, sedang dan akan terjadi di perusahaan serta sistem utamanya. Informasi dihasilkan dari data yang ada dalam database menggunakan dua jenis perangkat lunak. 1. Perangkat Lunak Penulis Laporan (report-writing software) Menghasilkan laporan periodik dan laporan khusus. Laporan periodik diolah dalam bahasa pemrograman dan dipersiapkan menurut jadwal yang telah ditetapkan. Laporan khusus, disebut juga laporan ad-hoc, disiapkan untuk merespons permintaan informasi dalam keadaan yang tidak diantisipasi sebelumnya. 2. Model Matematika 22 al Menghasilkan informasi sebagai hasil simulasi operasion perusahaan. Model matematika operasional perusahaan dapat yang ditulis menggambarkan dalam berbagai hasil bahasa pemrograman. Namun, penggunaan bahasa pemodelan khusus membuat pekerjaan lebih mudah dan cepat. 2.2.2 Siklus Informasi Menurut Jogiyanto (1999), data merupakan bentuk yang masih mentah, belum banyak bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk menghasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf-huruf atau alphabet, angka-angka, bentuk-bentuk suara, sinyal-sinyal, gambar-gambar dan sebagainya. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan da n melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini disebut dengan siklus informasi (information cycle) atau ada yang menyebutnya dengan istilah siklus pengolahan data (data processing cycles). PROSES DATA INFORMASI 23 Gambar 2.2 Siklus Informasi (Jogiyanto, 1999) 2.2.3 Kualitas Informasi Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan (Jogiyanto, 1999). 1. Akurat Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinann banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. 2. Tepat pada waktunya Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. 3. Relevan 24 Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. 2.2.4 Nilai Informasi Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif di bandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagaian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai usang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitas nya. Pengukuran nilai investasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost-benefit. 2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1 Definisi Sistem Informasi 25 Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen didalam pengambilan keputusan. Pertanyaannya darimana informasi tersebut bisa didapatkan? Jawabannya adalah dari sistem informasi (information system) atau disebut juga dengan processing systems (information processing systems). Menurut Jogiyanto (1999), sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orangorang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memeberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik. Menurut Eko Nugroho (2008), mendefinisikan sistem informasi sebagai integrasi antara orang, data, alat dan prosedur yang bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan. Sistem informasi mendapatkan input berupa data-data atau kejadian dalam perusahaan. Sistem informasi merupakan sistem konseptual yang memakai sumber daya konseptual, data dan informasi, untuk mewakili sistem fisik berupa perusahaan atau organisasi. Menurut Wing Wahyu Winarno (2006), sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling bekerja sama, yang digunakan untuk mencatat data, mengolah data, dan menyajikan informasi untuk para pembuat keputusan agar dapat membuat keputusan dengan baik. Komponen26sistem informasi sangat tergantung kepada proses yang terjadi di masing-masing perusahaan. Komponen yang paling utama adalah teknologi komunikasi, teknologi komputasi, dan teknologi informasi. Teknologi komunikasi digunakan untuk mengirim data dari satu tempat atau alat ke tempat atau alat yang lain. Teknologi komputasi adalah berbagai perangkat yang digunakan untuk mengolah data. Teknologi informasi adalah berbagai metode untuk menyajikan berbagai bentuk informasi ke berbagai pihak yang memerlukan. 2.3.2 Tujuan Sistem Informasi Sistem informasi menyediakan informasi yang sangat penting bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Adapun tujuan dari sistem informasi adalah sebagai berikut : 1. Kegunaan (usefulnes) Sistem harus mampu menyajikan informasi guna mendukung pengambilan keputusan manajerial dan operasional. 2. Ekonomi (economy) Semua komponen sistem termasuk kontrol, mesin dan sebagainya diharapkan dapat meningkatkan keuntungan paling sedikit sebesar biaya yang telah dikeluarkan. 3. Reabilitas (reability) 27 dan Hasil dari sistem harus memiliki tingkat akurasi yang tinggi sistem harus dapat beroperasi secara efektif, bahkan ketika komponen manusianya tidak ada ataupun mesin jika ada tidak beroperasi untuk sementara waktu. 4. Pelayanan Pelanggan Sistem dapat menyediakan pelayanan yang baik dan tepat guna. 5. Kapasitas (capacity) Sistem harus mempunyai kapasitas yang cukup untuk mengatasi operasi-operasi pada titik maksimum sebaik kegiatan normal. 6. Sederhana (simplicity) Sistem harus sederhana, struktur maupun operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedur-prosedur mudah disempurnakan. 7. Fleksibel (flexibility) Sistem harus cukup fleksibel dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan dan permintaan perbaikan yang dikehendaki oleh organisasi. 2.3.3 Komponen Sistem Informasi Sistem informasi dapat terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input28 block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block), dan blok kendali (control block). Sebagai suatu sistem, keenam block tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya (Jogiyanto, 1999). 1. Blok Masukan (input block) Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. 2. Blok Model (model block) Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dasar data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Blok Keluaran (output block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. 4. Blok Teknologi (technology block) 29 Teknologi merupakan tool-box dari pekerjaan sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem keseluruhan. Teknologi terdiri dari dua bagian utama, yaitu perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). 5. Blok Basis Data (database block) Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan didalam dasar data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (database management systems). 6. Blok Kendali (control block) 30 Agar sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian didalamnya. Beberapa pengendali perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat segera diatasi. 2.4 Sistem Informasi Kepegawaian 2.4.1 Definisi Pegawai Negara atau Pegawai Negeri Sipil Pegawai negeri sipil (PNS) adalah pegawai yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pegawai_negeri) 2.4.2 Definisi Sistem Informasi Kepegawaian Sistem informasi kepegawaian (SIMPEG) adalah prosedur sistematik 31 untuk mengumpulkan, menyimpan, mempertahankan, menarik dan memvalidasi data yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi tentang sumber daya manusia, aktifitas-aktifitas personalia, karakteristik-karakteristik unit-unit organisasi. (Henry Simamora, 2001) Perusahaan besar atau departemen biasanya memiliki suatu bidang atau divisi yang menangani banyak hal yang berkaitan dengan personil perusahaan, maka pada perusahaan milik negara istilah sistem informasi sumber daya manusia dikenal dengan sebutan sistem informasi kepegawaian (SIMPEG). Sehingga dalam keputusan Menteri Dalam Negeri No. 17 tahun 2000 disebutkan bahwa : Sistem informasi kepegawaian (SIMPEG) merupakan suatu totalitas terpadu yang terdiri dari perangkat pengolah meliputi pengumpul prosedur, tenaga pengolah dan perangkat lunak, perangkat penyimpanan meliputi pusat data dan bank data serta perangkat komunikasi yang saling berkaitan, saling ketergantungan dan saling menentukan dalam rangka penyediaan informasi dibidang kepegawaian. Kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya manusia yaitu Human Resources Information system (HRIS) sebagai pendukung manajemen sumber daya manusia. HRIS merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk memperoleh (acquire), menyimpan (store), memanipulasi (manipulate), menganalisis (analyze), mendapatkan kembali (retrieve), dan mendistribusikan (distribute) informasi yang berhubungan dengan sumber daya manusia untuk kepentingan organisasi. 31 Human Resources Information system (HRIS) dalam bahasa indonesia adalah sistem informasi sumber daya manusia (SISDM) atau lebih dikenal dengan istilah sistem informasi kepegawaian (SIMPEG). Sistem informasi kepegawaian bertugas merancang format-format data kepegawaian dan mengatur sistem pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pelaporan informasi kepegawaian, yang terdiri dari : data pegawai, data jabatan, data pendidikan, data keluarga dan lain-lain sehingga dapat dikelola informasi tentang kinerja pegawai, perencanaan kebutuhan pegawai, pembinaan dan pengembangan karirnya, kesejahteraan, serta pemberhentian atau pensiun. 2.4.3 Definisi Kementerian Negara Kementerian Negara atau yang biasa disebut Kementerian adalah lembaga pemerintah pelaksana kekuasaan pemerintahan yang membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan. Dalam konteks definisi, terdapat dua istilah, yang tidak dapat saling menjelaskan, yaitu kementerian negara dan lembaga pemerintah. Ketidaktegasan definisi akan melahirkan multiinterpretasi atas definisi kementerian negara. Sedangkan dalam konteks gramatikal, definisi tersebut dapat memperuncing permasalahan dalam sistem ketatanegaraan. Istilah kementerian negara menjadi rancu manakala disandingkan dengan lembaga pemerintah. 32 Meskipun ditegaskan, bahwa lembaga pemerintah pelaksana kekuasaan pemerintahan yang membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan. Untuk definisi, dapat dikembalikan ke dalam konteks konstitusi kita, kementerian negara yang selanjutnya disebut sebagai kementerian adalah salah satu lembaga pelaksana kekuasaan pemerintah yang dipimpin oleh seorang menteri yang bertugas dan berwenang membantu presiden dan membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan. (http://www.scribd.com/doc/50763967/DIM-RUU-KN-Versi-MTI) 2.5 Sistem Informasi Sumber Daya Manusia 2.5.1 Definisi Sumber Daya Manusia (SDM) Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM adalah potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam kajian bidang psikologi, para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan organisasi. Sebagai ilmu, SDM dipelajari dalam manajemen sumber daya manusia atau yang biasa disingkat MSDM. Dalam bidang ilmu ini, terjadi sintesa antara ilmu manajemen dan psikologi. Mengingat struktur SDM dalam industri atau organisasi dipelajari oleh ilmu manajemen, sementara manusianya sebagai subyek pelaku adalah bidang kajian ilmu psikologi. Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang SDM bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi. Karena itu kemudian muncullah istilah baru di luar H.R. (human resources), yaitu H.C. (human capital). Disini SDM dilihat bukan sekedar sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan, dikembangkan dan juga bukan sebaliknya sebagai liability (beban, cost). Disini persepektif SDM sebagai investasi bagi institusi atau organisasi lebih mengemuka. (http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/04/definisi-sumber-daya-manusia.html) 2.5.2 Definisi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Sistem informasi sumber daya manusia (human resources information system HRIS) menyediakan informasi kepada para seluruh manajer perusahaan mengenai mengenai sumber daya manusia perusahaan. Sistem pengolahan transaksi menyediakan input data, seperti halnya subsistem riset sumber daya manusia yang menjalankan studi-studi khusus dan subsistem kecerdasan sumber daya manusia yang mengumpulkan data-data lingkungan yang berhubungan dengan isu-isu seputar sumber daya manusia. Setiap output subsistem dalam HRIS memberikan aspek tertentu dari manajemen sumber daya manusia, seperti perencanaan, perekrutan tenaga kerja baru, pengaturan target kerja, kompensasi untuk pekerja, peningkatan kesejahteraan pekerja, dan mempersiapkan laporan-laporan mengenai sumber daya manusia yang diminta oleh lingkungan, terutama lembaga pemerintah. (http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/04/definisi-sumber-dayamanusia.html) 2.6 Metode Penelitian 2.6.1 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan penelitian. (Gulo, 2002) 2.6.1.1 Studi Lapangan 1. Observasi Merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung objek datanya. (Jogiyanto, 2008) 2. Wawancara Wawancara (interview) telah diakui sebagai teknik pengumpulan data atau fakta (fact finding technique) yang penting dan banyak 35 dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Mengadakan tanya jawab sesuai dengan daftar pertanyaan yang telah disusun kepada fungsi yang bersangkutan. (Jogiyanto, 2005) 2.6.1.2 Studi Pustaka Studi pustaka adalah mengumpulkan data dan informasi dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku, referensi, serta situs-situs penyedia layanan yang berkaitan dengan judul. (Nazir, 2003) 2.6.2 Metode Pengembangan Sistem Proses pengembangan sistem adalah satu set aktivitas, metode, praktik terbaik, siap dikirimkan dan peralatan terotomatisasi yang akan digunakan oleh para pengembang sistem untuk mengembangkan dan memelihara sistem informasi dan perangkat lunak. (Whitten, et.al, 2004) 2.6.2.1 Rapid Application Development (RAD) Rapid Application Development (RAD) merupakan sebuah strategi yang menekan kecepatan pengembang melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam konstruksi, cepat, berulang, dan bertambah serangkaian prototype bekerja pada sebuah sistem yang pada akhirnya berkembang ke dalam sistem final. (Kendall dan Kendall, 2008). 36 2.6.2.2 Fase-Fase RAD 1. Perencanaan Syarat-Syarat Pada tahap ini, user dan analis melakukan semacam pertemuan untuk melakukan identifikasi tujuan aplikasi atau sistem dan melakukan identifikasi kebutuhan informasi untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini hal terpenting adalah adanya keterlibatan dari kedua belah pihak bukan hanya sekedar persetujuan proposal yang sudah dibuat. Untuk lebih jauh lagi, keterlibatan user bukan hanya dari satu tingkatan pada suatu organisasi, melainkan beberapa tingkatan organisasi, sehingga informasi yang dibutuhkan untuk masing-masing user dapat terpenuhi dengan baik. 2. Workshop Design Pada tahap ini adalah melakukan proses desain dan melakukan perbaikan-perbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain antara user dan analis. Untuk tahap ini maka keaktifan user yang terlibat sangat menentukan untuk mencapai tujuan, karena user bisa langsung memberikan komentar apabila terdapat ketidaksesuaian pada desain. 3. Implementasi Setelah desain dari sistem yang akan dibuat sudah disetujui baik itu oleh user dan analis, maka pada tahap ini programmer mengembangkan desain menjadi suatu program. Setelah program selesai baik itu sebagian maupun secara keseluruhan, maka dilakukan proses pengujian 37 terhadap program tersebut apakah terdapat kesalahan atau tidak sebelum diaplikasikan pada suatu organisasi. 2.7 Unified Modelling Language (UML) 2.7.1 Sejarah UML Sampai saat ini memang tidak atau belum ada standar yang diterima semua pihak dalam menentukan ‘tool’ apa yang digunakan sebagai basis analisa. UML yang diperkenalkan oleh Iva Jacobson (yang sebelumnya terkenal dengan konsep OOSE-Object Oriented Software Engineering), James Rumbaugh (yang sebelumnya terkenal dengan konsep OMT-Object Modeling Technique), serta Grady Booch (yang sebelumnya terkenal dengan Notasi Booch yang populer digunakan sebagai salah satu metodologi analisis dan perancangan berorientasi objek yang kerapkali digunakan). Menurut (Adi Nugroho, 2005), UML yang merupakan sintesis 3 metode analisis dan peranacangan berbasis objek serta ditambah keunggulan metode-metode berorientasi objek lainnya (Fusion, ShlaerMellon, Coad-Yourdon) yang juga disintesakan dalam UML menawarkan pendekatan yang cukup baik serta didigunakan cukup luas di industri perangkat lunak. UML Merupakan kesatuan dari tiga pemodelan dan ditambah kemampuan lebih karena mengandung metode tambahan untuk mengatasi masalah pemodelan yang tidak dapat ditangani ketiga metode tersebut. UML dikeluarkan oleh OMG (Object Management Group, Inc). Yaitu organisasi internasional yang dibentuk 38 pada 1989, terdiri dari perusahaan sisteminformasi softwaredeveloper, dan para user sistem komputer. Dengan adanya UML, diharapkan dapat mengurangi kekacauan dalam bahasa yang selama ini terjadi dalam lingkungan industri. UML diharapkan dapat menjawab masalah pengoperasian dan mekanisme tukar- menukar model yang terjadi selama ini. 2.7.2 Tujuan UML Menurut (Adi Nugroho, 2005), tujuan UML diantaranya adalah : 1. Tinjauan umum bagaimana arsitektur sistem secara keseluruhan. 2. Penelaahan bagaimana objek-objek dalam sistem saling mengirimkan pesan (message) dan saling bekerjasama satu sama lain. 3. Menguji apakah sistem atau perangkat lunak sudah berfungsi seperti yang seharusnya. 4. Dokumentasi sistem atau perangkat lunak untuk keperluan-keperluan tertentu di masa yang akan datang. 2.7.3 Notasi dan Artifak Dalam UML 39 Notasi dan artifak dalam UML menurut Hermawan (2004 : 14-23), adalah sebagai berikut : 1. Actor Actor adalah segala sesuatu yang berinteraksi dengan sistem aplikasi komputer. Jadi Actor ini bisa berupa orang, perangkat keras, atau mungkin juga obyek lain dalam sistem yang sama. Biasanya yang dilakukan oleh Actor adalah memberikan informasi pada sistem dan atau memerintahkan sistem untuk melakukkan sesuatu. 2. Class Class merupakan pembentuk utama dari sistem berorientasi obyek, karena Class menunjukkan kumpulan obyek yang memiliki atribut dan operasi mengimplementasikan yang sama. interface. Class Class digunakan digunakan untuk untuk mengabstraksikan elemen dari sistem yang sedang di bangun. Class bisa untuk merepresentasikan baik perangkat lunak maupun prangkat keras, baik konsep maupun benda nyata. Notasi Class berbentuk persegi panjang berisi tiga bagian persegi paling atas untuk nama Class, persegi panjang paling bawah untuk operasi, dan persegi panjang di tengah untuk atribut. Atribut digunakan untuk menyimpan informasi. Nama atribut menggunakan kata benda yang dapat dengan jelas merepresentasikan infomasi yang di simpan di dalamnya. Operasi menunjukan sesuatu yang bisa di lakukan 40 oleh obyek. Dan menggunakan kata kerja. 3. Use Case Use Case menjelaskan urutan kegiatan yang di lakukan Actor dan sistem untuk mencapai suatu tujuan tertentu, walaupun menjelaskan kegiatan namun Use Case hanya menjelaskan apa yang dilakukan oleh Actor dan sistem, bukan bagaimana Actor dan sistem melakukan kegiatan tersebut. Di dalam Use Case terdapat teks untuk menjelaskan urutan kegiatan yang disebut Use Case specification. Use Case specification terdiri dari: a. Nama Use Case Mencantumkan nama dari Use Case yang bersangkutan. Sebaiknya di awali dengan kata kerja untuk menujukan suatu aktivitas. b. Deskripsi Singkat (brief description) Menjelaskan secara singkat dalam 1 atau 2 kalimat tentang tujuan dari Use Case ini. c. Aliran Normal (basic flow) Ini adalah jantung dari Use Case. Menjelaskan interaksi antara Actor dan sistem dalam kondisi normal, yaitu segala sesuatu berjalan dengan baik, tiada halangan atau hambatan dalam mencapai tujuan dari Use Case. d. Aliran Alternatif (alternate flow) 41 Merupakan perlengkapan dari basic flow karena tidak ada yang sempurna dalam setip kali Use Case berlangsung. Di dalam alternate flow ini dijelaskan apa yang akan terjadi bila suatu halangan terjadi sewaktu Use Case berlangsung. Ini terutama berhubungan dengan error yang mungkin terjadi, misalnya karena sistem kekurangan data untuk diolah (usia pegawai belum di input), terjadi masalah eksternal (printer belum di turn-on). e. Special requirement Berisi kebutuhan lain yang belum tercukup dalam aliran normal dan alternatif. Biasanya secara tegas di bedakan bahwa basic flow dan alternate flow menangani kebutuhan fungsional dari Use Case, sementara special requirement yang tidak berhubungan dengan fungsional, misalnya kecepatan transaksi maksimum berapa cepat dan berapa lama kapasitas akses jumlah user yang akan mengakses dalam waktu bersamaan. f. Pre-condition Menjelaskan persyaratan yang harus di penuhi sebelum Use Case bisa di mulai. g. Post-condition 42 di Menjelaskan kondisi yang berubah atau terjadi saat Use Case selesai eksekusi. 4. Interaction Interaction digunakan untuk menunjukan baik aliran pesan atau informasi antar obyek maupun hubungan antar obyek. Biasanya interaction ini dilengkapi juga dengan teks bernama operation singnature yang tersusun dari nama operasi, parameter yang di kirim dan tipe parameter yang di kembalikan Notasi interaction. 5. Interface Interface merupakan kumpulan operasi tanpa implementasi dari suatu Class. Implementasi operasi dalam interface di jabarkan dalam operasi dalam Class. Oleh karena itu keberadaan interface selalu di sertai oleh Class yang mengimplementasikan operasinya. Interface ini merupakan salah satu cara mewujudkan prinsip enkapsulasi dalam obyek. 6. Package Package adalah container atau wadah konseptul yang digunakan untuk mengelompokan elemen–elemen dari sistem yang sedang dibangun, sehingga bisa dibuat model yang lebih sederhana. Tujuannya adalah untuk mempermudah penglihatan (visibility) dari model yang sedang dibangun. 7. Note 43 Note dibangun untuk memberikan keterangan dan komentar tambahan dari suatu elemen sehingga bisa langsung terlampir dalam model. Note ini bisa ditempelkan ke semua elemen Notasi yang lain. 8. Dependency Dependency merupakan relasi yang menunjukkan bahwa perubahan pada suatu elemen memberi pengaruh pada elemen yang lain. Elemen yang ada dibagian tanda panah adalah elemen yang tergantung pada elemen yang ada dibagian tanpa ada tanda panah. Terdapat dua stereotype dari dependency, yaitu include dan extend. Include menunjukkan bahwa suatu bagian dari elemen (yang ada di garis tanpa panah) memicu eksekusi bagian dari elemen lain (yang ada di garis dengan panah), misalnya untuk Notasi A -- >B operasi yang ada di Class A memicu dieksekusinya operasi yang berada di Class B . Extend menunjukkan bahwa suatu bagian dari elemen digaris tanpa panah bisa disisipkan ke dalam elemen yang ada digaris dengan panah, misalnya untuk Notasi A-- >B suatu fungsi dari Use Case A bisa disisipkan ke dalam Use Case B atau dengan kata lain A optional untuk B. Ke dua stereotype ini direpresentasikan dengan menambahkan text include atau extend di Notasi dependency. 9. Association Association menggambarkan navigasi antar Class (navigation), berapa banyak obyek lain yang bisa berhubungan dengan satu44obyek (multiplicity antar Class ), dan apakah suatu Class menjadi bagian dari Class lainnya (aggregation). Navigation dilambangkan dengan penambahan tanda panah di akhir garis. Bidirectional navigation menunjukkan bahwa dengan mengetahui salah satu Class bisa didapatkan dari informasi lainnya. sementara dengan unidirectional navigation hanya dengan mengetahui Class di ujung garis association tanpa panah kita bisa mendapatkan informasi dari Class di ujung dengan panah, tetapi tidak sebaliknya. 10. Generalization Generalization menunjukan hubungan antar elemen yang lebih umum ke elemen yang lebih spesifik (sub Class), dengan generalization, Class yang lebih spesifik akan menurunkan atribut dan operasi dari Class yang lebih umum (super Class), atau “subClass is a super Class”. Dengan menggunakan Notasi generalization ini konsep inheritance dari prinsip hirarki dimodelkan. 11. Realization Realization menunjukan hubungan bahwa elemen yang45ada di bagian tanpa panah akan merealisasikan apa yang dinyatakan oleh elemen yang ada di bagian depan panah. Misalnya Class merealisasikan package, component merealisasikan Class atau interface. 12. Use Case Diagram Use Case Diagram (UCD) menjelaskan apa yang akan dilakukan oleh sistem yang akan dibangun dan siapa yang akan berinteraksi dengan sistem. Use Case Diagram menjadi dokumen kesepakatan antara Customer, User, dan Developer. User menggunakan dokumen UCD untuk memahami sistem dan mengevaluasi bahwa benar yang dilakukan sistem adalah untuk memecahkan masalah yang user ajukan atau sedang dihadapi. Developer menggunakan dokumen UCD ini sebagai rujukan yang benar dalam pengembangan sistem. UCD pada umumnya menggunakan elemen Actor, Use Case, dependency, generalization dan association. UCD ini memberikan gambaran statis dari sistem yang sedang dibangun dan merupakan artifak dari proses analisis. 13. Sequence Diagram 46 Sequence Diagram menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari Use Case: interaksi yang terjadi antar Class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar operasi, dan informasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi. Pembuatan sequence diagram merupakan aktivitas yang paling kritikal dari proses desain karena artifak inilah yang menjadi pedoman dalam proses pemrograman nantinya dan berisi aliran kontrol dari program. 14. Class Diagram Class Diagram merupakan diagram yang selalu ada di pemodelan sistem berorientasi objek. Class diagram menunjukkan hubungan antar class dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan. 2.8 PHP 2.8.1 Definisi PHP 47 PHP singkatan dari Hypertext Prepocessor yang digunakan sebagai scipt server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen HTML. Penggunaan PHP memungkinkan web dapat dibuat dinamis sehingga maintenance situs web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. (Sidik, 2006) 2.8.2 Kelebihan-Kelebihan PHP PHP secara mendasar dapat mengerjakan semua yang dapat dikerjakan oleh program CGI, seperti mendapatkan data dari form, menghasilkan isi halaman web yang dinamik, dan menerima cookies. Kemampuan (feature) PHP yang paling diandalkan dan signifikan adalah dukungan kepada banyak database. Membuat halaman web yang menggunakan data dari database dengan sangat mudah dapat dilakukan. PHP juga mendukung untuk berkomunikasi dengan layanan lain menggunakan protokol IMAP, SNMP, NNTP, POP3, HTTP, dan lainnya yang tidak terhitung. (Sidik, 2006) 2.8.3 Sintaks PHP Sintaks PHP ditulis dalam apitan tanda khusus PHP. Ada empat48 macam pasangan tag PHP yang digunakan : (Peranginangin, 2006) 1. <?php...?> 2. <script language=”PHP”>...</script> 3. <?....?> 4. <%....%> Cara 1 dan 2 merupakan cara yang paling umum digunakan sekalipun cara 3 tampak lebih praktis karena cara 3 tidak selalu diaktifkan pada konfigurasi file php.ini yang terdapat pada direktor c:/apache/php. Cara 4 juga dimungkinkan sebagai kemudahan bagi anda yang sudah terbiasa dengan ASP (Active Server Pages). Namun, bila itu dikenal, maka harus dilakukan pengaktifan file konfigurasi php.ini. 2.9 MySQL MySQL merupakan software sistem manajemen database (Database Management System – DBMS) yang open source (gratis) yang sangat populer di kalangan pemrogram web, sehingga dapat digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelola datanya. Hal ini dikarenakan MySQL dapat digunakan cepat secara kinerja query, dan mencukupi untuk kebutuhan database perusahaan skala menengah kecil. (Sidik, 2006) 2.10 Macromedia Dreamweaver Macromedia Dreamweaver adalah sebuah editor web professional yang digunakan untuk mendesain dan mengelola situs web atau halaman web. 49 Dreamweaver paling sering digunakan oleh web desainer atau web programmer dalam mengembangkan suatu situs web. Hal ini disebabkan area kerja, fasilitas, dan kemampuan Dreamweaver yang makin powerfull dan menunjang peningkatan produktifitas dan efektifitas untuk mendesain atau membangun situs web. Dreamweaver juga dilengkapi dengan fasilitas untuk manajemen situs yang cukup lengkap. Pembahasan mencakup: (Firdaus, 2007) a. Mendesain halaman web b. Menggunakan css c. Bekerja dengan gambar d. Bekerja dengan frame e. Bekerja dengan form f. Bekerja dengan media dan lain-lain Macromedia Dreamweaver adalah program yang sangat fleksibel, program ini mengijinkan anda untuk melihat kode dalam tampilan yang berbeda : code view, code dan desain view. Anda bisa berpindah antara tampilan ini dengan menggunakan tiga tombol icon yang terdapat diatas sebelah kiri monitor. 2.11 Intranet Intranet merupakan sebuah jaringan yang dibangun berdasarkan teknologi 50 internet yang didalamnya terdapat basis arsitektur berupa aplikasi web dan teknologi komunikasi data. (Syafrizal, 2005) 2.11.1 Komponen Pembentuk Intranet Komponen pembentuk intranet pada dasarnya sama dengan komponen pembentuk internet, seperti: (Syafrizal, 2005) 1. Aplikasi browser 2. Komputer server 3. Perangkat jaringan 4. Protokol TCP/IP 5. Bahasa pemrograman 6. Komputer client 7. Perangkat bantu pengembangan (development tools) untuk manajemen jaringan lokal Yang perlu ditambahkan pada intranet apabila sebagian informasi organisasi tersebut ingin diekspose agar dapat diakses jaringan luar (internet) adalah firewall dan router. 2.12 Jaringan Komputer 2.12.1 Jenis-Jenis Jaringan 51 Ada beberapa jenis jaringan, diantaranya: (Syafrizal, 2005) 1. Local Area Network (LAN) Local Area Network adalah sejumlah komputer yang saling dihubungkan bersama dalam satu area tertentu yang tidak begitu luas, seperti di dalam satu kantor atau gedung. 2. Medium Area Network (MAN) Medium Area Network merupakan arsitektur komputer yang kapasitas komputernya lebih banyak daripada model LAN. Arsitektur ini disebut medium karena komputer yang terhubung tidak hanya berada dalam satu tempat atau ruangan saja. Jaringan MAN dapat menghubungkan dua gedung yang sama-sama memiliki jaringan local (LAN). 3. Wide Area Network (WAN) Dalam dunia TI (Teknologi Informasi), istilah WAN juga sering disebut internet. Karena WAN ini memungkinkan hubungan jaringan local (LAN) dan MAN yang letaknya antar kota, antar propinsi, antar pulau bahkan antar benua. 2.12.2 Topologi Jaringan Topologi jaringan adalah gambaran perencanaan hubungan52 antar komputer dalam local area network yang umumnya menggunakan kabel (sebagai media transmisi), dengan konektor, ethernet card, dan perangkat pendukung lainnya. Ada beberapa topologi yang sering digunakan dalam membangun sebuah jaringan diantaranya adalah: (Syafrizal, 2005) 1. Topologi Bus Topologi ini merupakan bentangan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup, dimana disepanjang kabel terdapat mode-mode. Signal dalam kabel topologi ini dilewati satu arah sehingga memungkinkan sebuah collision terjadi. 2. Topologi Ring Topologi cincin ini mengkoneksikan host pertama ke host berikutnya dan host pertama. Model ini akan memuat lingkaran-lingkaran titiktitik komputer yang dikoneksikan melalui kabel. 3. Topologi Star Topologi bintang menggunakan satu terminal sebagai terminal sentral yang menghubungkan ke semua terminal client. Terminal sentral ini yang mengarahkan setiap data yang dikirim kekomputer yang dituju. Jenis jaringan ini apabila ada salah satu terminal client yang tidak berfungsi atau media transmisi terganggu, maka tidak akan mempengaruhi kinerja jaringan. 2.13 Pengujian Perangkat Lunak Pengujian Perangkat lunak adalah proses pemeriksaan atau evaluasi53sistem secara manual atau otomatis untuk menverifikasi apakah sistem memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang di spesifikasikan atau mengidentifikasikan perbedaanperbedaan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang terjadi. (Hariyanto, 2004) Terdapat dua pengujian perangkat lunak : (Nugroho, 2010) 1. Pengujian yang menspesifikasi bagaimana melakukan penggujian suatu use case yang bersifat spesifik. Beberapa kasus pengujian memverifikasi hasil dari interaksi yang terjadi antara actor dengan sistem. Yaitu memverifikasi apakah kondisi awal (pre-condition) dan kondisi akhir (post-condition) yang dispesifikasi oleh use case yang di spesifikasi oleh use case memang diikuti. Pengujian ini disebut dengan “Blackbox Testing . 2. Pengujian yang menspesifikasi bagaimana melakukan pengujian realisasi use case. Kasus penggujian disini mencakup di dalamnya verifikasi interaksi komponen-komponen yang mengimplementasikan suatu use case tertentu. Pengujian ini disebut Whitebox Testing . 2.14 Literatur Sejenis Sumber literatur yang digunakan di dalam skripsi ini adalah studi literatur 54 hasil dari penelitian atau hasil penulisan karya ilmiah. Penelitian studi literatur yang dilakukan pada hasil penulisan karya ilmiah, yaitu menekankan pada kelebihan dan kekurangan yang dilihat dari sisi sistem yang telah dirancang. Sebagai sumber referensi dan bahan acuan terhadap sistem yang akan dibuat. Dari berbagai referensi, terdapat studi literatur yakni sebagai berikut : 1. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai pada Baituttamwil Tamzis Cabang Buncit Raya oleh Nadya Rianita tahun 2010. Baituttamwil Tamzis adalah salah satu lembaga pendukung kegiatan ekonomi masyarakat kecil dengan berlandaskan syariah. Baituttamwil Tamzis juga merupakan suatu lembaga keuangan yang melaksanakan fungsi usaha penghimpunan dana dan penyaluran dana. Marketing pada Baituttamwil Tamzis adalah seseorang yang kegiatannya memberikan jasa dalam memasarkan produk-produk yang ada dalam Baituttamwil Tamzis. Penilaian terhadap prestasi kerja suatu pegawai dapat dilihat dari banyaknya anggota yang didapat oleh pegawai tersebut. Sistem penilaian prestasi kerja pegawai pada Baituttamwil Tamzis masih belum dapat mengintegrasikan data-data yang terkait, seperti data pegawai dengan data anggota Baituttamwil Tamzis, sehingga manajer marketing dalam menilai masih harus mencocokkan data tersebut. Dari permasalahan di atas, penulis mencoba menganalisis dan merancang sebuah sistem yang dapat membantu dalam melakukan penilaian terhadap prestasi kerja pegawai. Rancangan sistem dibuat dengan menggunakan metode Object Oriented Analysis Design (OOAD) dengan model pengembangan waterfall strategy sequential dan menggunakan notasi Unified Modelling Language (UML), dan penelitian ini menghasilkan sebuah analisis dan perancangan sistem informasi penilaian prestasi kerja pegawai pada Baituttamwil Tamzis yang dapat digunakan perusahaan dalam menilai prestasi kerja pegawai. 2. Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Indramayu oleh sailin tahun 2009. Sistem pengolahan informasi mengenai kepegawaian pada kantor dinas kebudayaan dan pariwisata kabupaten indramayu masih dilakukan secara semi komputerisasi, artinya data-data yang didapat dari form-form isian langsung di input ke komputer dengan menggunakan aplikasi pengolah data seperti microsoft word dan excel, sehingga data-data tentang pegawai masih sering hilang (belum terorganisir dengan rapi). Sistem yang dikembangkan ini meliputi proses pendataan pegawai, pengajuan cuti, kenaikan pangkat dan pensiun. Pengembangan sistem informasi ini menggunakan teknologi komputer untuk efektifitas dan efisiensi dalam cara kerja sistem yang sedang berjalan pada saat ini, dengan sistem komputerisasi (pengolahan data elektronik) akan meringankan beban kerja para pegawai dalam hal penyajian informasi yang akurat dan aktual secara lengkap, sesuai yang diinginkan oleh manajemen instansi. Metode pengembangan yang digunakan Rapid Application Development (RAD), karena dapat membuat sistem secara cepat dan akurat. 3. Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Kepegawaian Pengolahan Data Pensiun Pada Balitbang Dephan RI oleh Kosmara tahun 2008 Pengunaan teknologi informasi pada setiap organisasi baik itu milik pemerintah maupun swasta, perkembangan teknologi yang telah merambah ke segala bidang kehidupan yang berkembang dengan sangat pesat membuat banyak kemudahan dalam melakukan banyak kegiatan. Penataan informasi yang dilakukan secara teratur, jelas, tepat, dan cepat serta bisa disajikan dalam sebuah laporan tentunya akan sangat mendukung kelancaran operasional dan manajemen perusahaan atau lembaga pemerintah. Pada saat ini pengolahan informasi mengenai kepegawaian pada balitbang dephan masih dilakukan dengan semi terkomputerisasi, artinya datadata yang didapat melalui form-form isian lalu diinput kekomputer menggunakan program aplikasi pengolahan data seperti microsoft word dan microsoft excel yang hanya bertujuan untuk dokumentasi saja dan tanpa adanya sebuah proses lebih lanjut mengenai data yang ada. Berkaitan dengan hal tersebut dibutuhkan sebuah sistem informasi manajemen kepegawaian baru yang berfungsi untuk menata, mengatur dan memberi pelayanan yang berkaitan dengan kepegawaian secara otomatis sehingga memudahkan dalam pengelolaan data pegawai. 4. Sistem Informasi Pengelolaan Administrasi Kepegawaian Kantor Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan Wuryantoro Kabupaten Wonogiri Oleh Wahyu Tri Utami Tahun 2010 UPT Dinas Pendidikan merupakan pemekaran dari kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Wuryantoro yang menangani seluruh sekolah tingkat SD/TK di kecamatan Wuryantoro serta seluruh pegawai di UPT Dinas Pendidikan. Dengan adanya Sekolah yang terdiri dari beberapa guru, pegawai serta siswa yang mempunyai jumlah yang cukup banyak, menimbulkan dampak bagi pihak tata usaha di UPT Dinas Pendidikan menjadi kerepotan dalam mengelola administrasi. UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Wuryantoro dalam mengelola administrasi masih menggunakan cara manual, oleh karena itu dibutuhkan Sistem Informasi yang dapat membantu pengelolaan administrasi khususnya kepegawaian secara cepat dan mudah. Dalam membuat system informasi ini penulis menggunakan metode waterfall, perangkat pemrograman Microsoft Visual C# 2008, basis data SQL Server 2005 dan pengujian perangkat lunak dilakukan dengan metode BlackBox. Sistem informasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengelola data-data kepegawaian yaitu data seluruh pegawai, data kenaikan pangkat, data kenaikan gaji berkala dan data pemberhentian pegawai. 5. Sistem Informasi Manajemen Penerimaan CPNS Wilayah Jawa Tengah Berbasis WEB Oleh Dedy Agung Prabowo Tahun 2010 Pengadaan Pegawai Negeri Sipil adalah kegiatan untuk mengisi formasi yang lowong. Pada umumnya formasi yang lowong disebabkan adanya Pegawai Negeri Sipil yang berhenti, pensiun, meninggal dunia atau adanya perluasan organisasi, yang kemudian ditetapkan dalam keputusan Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara. Manajemen Proses Penerimaan Pegawai Negeri Sipil yang efektif dan transparan dapat diwujudkan dengan memperbaiki sistem administrasi pengelolaan pegawai yang ada selama ini. Sistem pengelolaan kepegawaian yang berbasis komputer dan terkoneksi dengan jaringan dapat meningkatkan kapasitas penyimpanan data baik dari segi kuantitas data dan luasnya cakupan wilayah yang selama ini tidak dapat diakomodasi dengan sistem manual. Hal ini sejalan dengan digulirkannya visi e-government oleh pemerintah pusat terutama dalam sektor Government to Citizens dengan pengelolaan data terintegrasi dalam jaringan yang menjadi prioritas utama. Pembangunan e-government sektor manajemen penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil yang dibuat menggunakan web base dengan bahasa pemrograman PHP dan HTML serta pemrograman database SQL dapat mancakup data di seluruh wilayah provinsi Jawa Tengah karena menyediakan akses aplikasi melalui jaringan baik untuk administrator, eksekutif, dan user yang lain. Dampak lain adalah meningkatnya efisiensi penggunaan anggaran negara serta meningkatnya kualitas pelayanan publik 6. Sistem Informasi Kepegawaian dan Akademik di SMA Negeri 19 Surabaya Berbasis PHP Oleh Ina Susanti Tahun 2009 SMA Negeri 19 Surabaya merupakan salah satu sekolah yang ditunjuk sebagai sekolah kawasan untuk wilayah Surabaya Utara memiliki berbagai fasilitas yang sangat lengkap. Akan tetapi masih memiliki kelemahan yang cukup kompleks dalam pengelolaan datanya. Terutama pada sub bagian kepegawaian yang mengelola semua data pegawai serta memproses semua aturan-aturan yang berhubungan dengan kepegawaian. Sampai saat ini, pengelolaan data kepegawaian tersebut masih menggunakan sistem manual yang belum terkomputerisasi dan penyimpanan datanya masih tersebar serta belum terdokumentasi dengan baik. Dimana dalam pengolahan datanya masih menggunakan Microsoft Excel dan Microsoft Word, belum memiliki suatu database sebagai media penyimpanan data, sharing data tidak melalui jaringan dan masih mengandalkan printout hardcopy. Oleh karena itu proyek akhir yang berjudul Sistem Informasi Kepegawaian di SMA Negeri 19 Surabaya Berbasis PHP ini merupakan suatu media yang mengurusi pengelolaan dan penyimpanan data yang ada pada Sub Bagian Kepegawaian SMA Negeri 19 Surabaya yakni pengelolaan data pegawai dan administrasi lainnya serta komponen-komponen lain yang mendukung aplikasi web ini. Proyek akhir ini dibuat dengan menggunakan metode rekayasa perangkat lunak dengan metode 60 waterfall, dan diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, sedangkan untuk pengolahan databasenya menggunakan MySql. 7. Sistem Informasi Kepegawaian Pada Badan Pusat Statistik Sumatera Utara Oleh Fitriani Tahun 2010 Kajian ini bertujuan untuk membangun suatu sistem yang berdasarkan suatu sistem informasi. Sistem ini dikembangkan menggunakan apache, php dan mysql. Metodologi pengembangan sistem adalah berdasarkan diagram alir atau flowchart. Sistem ini meliputi modul-modul masukan data yang berkaitan dengan data pegawai. Objektif utama sistem informasi ini adalah untuk melihat data-data pegawai mengupdatenya sehingga kinerja pengolahan data dapat ditingkatkan secara cepat dan efisien. 8. Sistem Informasi Kepegawaian Berbasis WEB Pada RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor Oleh Hindiyansyah Tahun 2009 Sistem Informasi Kepegawaian merupakan sistem terpadu, yang meliputi pendataan pegawai, pengolahan data, prosedur, tata kerja, sumber daya manusia, dan teknologi komputer untuk menghasilkan informasi yang cepat, lengkap dan akurat dalam rangka mendukung kegiatan administrasi kepegawaian. Penyimpanan pegawai merupakan hal yang pokok dalam masalah kepegawaian terutama dalam mencari atau merubah data pegawai untuk kemudian di rubah sesuai dengan kebututhan. Aplikasi Sistem Informasi Kepegawaian ini dibuat menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus pada 61 Rumah Sakit, dimana teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain observasi, wawancara, dan studi literatur. Untuk metode analisis dan perancangan yang digunakan dalam pembuatan sistem menggunakan metode menggunaka ERD sebagai model data dan DFD sebagai model proses. Menggunakan pemrograman server side dengan C# dan action script dalam membuat program. Berdasarkan hasil pengujian, disimpulkan bahwa memungkinkan terjadinya keterlambatan dalam proses manipulasi data dan keterlambatan pada setiap tampilan data yang muncul. Sedangkan berdasarkan pengamatan menyimpulkan bahwa sistem dinilai sudah cukup baik, dapat dipelajari, mudah digunakan. Sistem yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit dr Marzoeki Mahdi, dan sistem ini telah diuji dengan mengunakan teknik pengujian Black Box 9. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Laporan Kerja Berbasis Web Pada Rumah Sakit Islam Surabaya Oleh Clara Sergian Tahun 2010 Dalam melakukan tugasnya, bagian kepegawaian di rs islam surabaya melakukan proses pengolahan data dengan menggunakan Microsoft Word dan pencatatan secara manual ke dalam buku besar. Informasi mengenai kepegawaian merupakan hal yang utama, sehingga diperlukan suatu sistem yang dapat mengolah data-data pegawai secara efisien sehingga memudahkan dalam menyediakan informasi tentang data pegawai secara cepat dan tepat. 62 data Belum tersedianya basis data yang terkait dengan pengelolaan pegawai juga menjadi salah satu hambatan dalam pengorganisasian data pegawai. Sehingga dalam pembuatan aplikasi perangkat lunak ini akan di buatkan suatu basis data baru menggunakan PHP MySQL guna menampung semua data-data pegawai. 10. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Berbasis WEB Untuk Menunjang Pengembangan E-Government Pada Badan Kepegawaian Daerah Tabanan Pemerintah Kabupaten Tabanan Badan Kepegawaian Daerah adalah salah satu bagian dari pemerintah kabupaten yang digunakan untuk memanjemen data yang berhubungan dengan kepegawaian, proses manajemen data kepegawaian tersebut masih menggunakan media kertas sehingga menghabiskan banyak kertas dan penumpukan kertas mengingat data kepegawaian berjumlah kurang lebih 10.000 pegawai. Hal tersebut mengakibatkan susahnya pegawai ketika mencari data pegawai dan penyimpanan data menggunakan kertas beresiko hilang dan rusak. Satu orang pegawai mempunyai banyak data pribadi dan proses input data melalui FIP (formulir Isian Pegawai) memakan waktu yang relatif lama sekitar 15 menit. Keadaan tersebut menyebabkan tidak efisien dan efektifnya proses input data pegawai. Permasalahan-permasalahan diatas merupakan kendala yang dapat menghambat kepegawaian. Oleh karena itu dibuatlah Sistem Informasi Kepegawaian Daerah pada Pemerintah Kabupaten Tabanan yang dapat 63 menangani Proses input data pegawai secara digital. Data pegawai tersebut 2 tersimpan dalam database yang terstruktur sehingga memudahkan pegawai dalam menginputkan data diri. Jika terjadi perubahan dan penghapusan data bisa dapat cepat ditangani. Sistem ini juga dapat melakukan proses pencetakan laporan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Studi Lapangan Dalam melakukan studi lapangan terdapat beberapa hal sebagai berikut : 3.1.1.1 Observasi 64 Pada metode ini, peneliti melakukan peninjauan dan pengamatan secara langsung ke lapangan untuk memperoleh dan mengumpulkan data yang dibutuhkan. Pengamatan dilakukan pada : (Lampiran 1) Waktu : 7 Maret – 8 April 2011 Tempat : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI Alamat : Jl. M.H. Thamrin No.6 Jakarta Pusat Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan, peneliti mengumpulkan informasi mengenai. (Lampiran 2) 3.1.1.2 Wawancara Bertujuan untuk mengetahui masalah yang berhubungan dengan sistem informasi kepegawaian pada Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. Wawancara dilakukan pada Sub Bagian Kepegawaian dan Bagian Ortala dan Kepegawaian. Wawancara dilakukan pada : (Lampiran 3) Tempat : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Waktu : 7 Maret s.d65 9 Maret 2011 Secara garis besar, wawancara dilakukan untuk mengetahui mengenai proses dari kenaikan pangkat dan pensiun pegawai. 3.1.2 Studi Pustaka Penulis melakukan studi pustaka dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan perancangan sistem, serta buku yang mendukung topik yang akan dibahas dalam penyusunan skripsi ini. Ada 20 buku yang menjadi referensi dalam penelitian ini. Daftrar buku dapat dilihat pada daftar pustaka 3.1.3 Studi Literatur Sejenis Penulis hanya mencari literatur sejenis yang di gunakan untuk mencari atau mendapatkan perbandingan referensi dalam proses penelitian, literatur sejenisnya dapat dilihat pada akhir bab II hal 43. 3.2 Metode Pengembangan Sistem Pengembangan sistem yang peneliti gunakan dengan metodologi RAD dan tools UML, hal ini dikarenakan RAD mempunyai kecepatan adaptasi yang tinggi, dan dapat dibuat dengan cepat dan juga karena metode RAD ini memungkinkan untuk mengumpulkan syarat dan kebutuhan informasi yang tidak didefinisikan secara spesifik melalui tanggapan pengguna. Tahapan penelitian yang dilakukan antara lain : 1. Perencanaan Syarat-Syarat Dalam tahap ini pihak Badan Litbang dan Diklat Kementerian 66 Agama Bertemu untuk mengidentifikasi tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta mengidentifikasi kebutuhan informasi yang ditimbulkan dari tujuantujuan tersebut. Dalam pertemua tersebut diperoleh perencanaan yang akan dibuat ke dalam sistem, yaitu : a. Gambaran Umum Perusahaan b. Analisa Sistem yang Berjalan c. Definisi masalah d. Analisa sistem yang di usulkan e. Tujuan pengembangan sistem 2. Workshop Desain Tahapan ini adalah tahap untuk merancang dan memperbaiki yang dapat digambarkan sebagai workshop. Selama workshop design RAD, pihak Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama merespon working prototype yang ada dan peneliti memperbaiki modul-modul yang dirancang menggunakan perangkat lunak berdasarkan respon pihak Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. Adapun metode design yang digunakan terdiri dari beberapa tahapan, yaitu : 1. Use Case Diagram, menggambarkan bagaimana sistem yang digunakan. 2. Activity Diagram, peneliti menggambarkan aliran keseluruhan 67 kegiatan, dan masing-masing use case diagram dapat membuat satu kegiatan. 3. Sequence Diagram, Peneliti menjelaskan interaksi objek yang disusun dalam suatu urutan waktu. Peneliti memperlihatkan tahap apa yang seharusnya terjadi untuk menghasilkan sesuatu di dalam use case. 4. Perancangan Input dan Output 5. Class Diagram, peneliti menggambarkan kelas dan hubungannya 6. Perancangan layout Sistem Informasi Kepegawaian 3. Implementasi Setelah sistem dirancang menggunakan bahasa pemrograman PHP, dan database MySQL, maka peneliti melakukan pengujian atau testing terhadap sistem, dan melakukan pengenalan terhadap sistem. Dalam hal ini sistem informasi kepegawaian diuji dan dikenalkan kepada kepala bagian ortala dan kepegawaian dan sub bagian kepegawaian. Untuk pengujian sistem dilakukan dengan metode blackbox testing, dimana peneliti melakukan input data pada sistem dan melihat output-nya apakah sesuai dengan yang diharapkan. 3.3 Kerangka Berfikir 68 Gambar. 3.1. Kerangka Berpikir BAB IV 69 PEMBAHASAN 4.1 Perencanaan Syarat-Syarat 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1.1 Sejarah Badan Litbang dan Diklat Sejak diproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, para founding fathers sangat menyadari potensi besar yang terkandung dalam agama sebagai kekuatan pengubah dan pemberi makna dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena itu, agama perlu dikelola dengan baik sehingga potensi konstruktif yang dimilikinya dapat diberdayakan dan ekses negatif seperti simbolisasi atau politisasi agama untuk kepentingan kelompok tertentu dapat diantisipasi sedini mungkin. Untuk itu, pada tanggal 3 Januari 1946 atau kurang dari satu tahun setelah kemerdekaan Indonesia didirikanlah Departemen Agama. Ditengah dinamika pasang-surut kondisi dan situasi sosial politik yang menerpanya, Departemen Agama tetap konsisten melaksanakan tugas-tugas pembinaan dan pelayanan keagamaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Disadari bahwa, upaya menjalankan tugas tersebut tidak mudah dan sederhana, karena masyarakat terus berkembang secara dinamik, peta permasalahan bangsa cenderung semakin kompleks dan mendesak, dan tuntutan pelayanan yang semakin tinggi membutuhkan kecermatan, ketelitian, dan presisi yang tinggi dalam setiap pengambilan kebijakan pemerintah pembangunan bidang agama. Kondisi ini menuntut adanya upaya serius pemerintah dalam penyiapan data dan informasi 70 yang relavan dengan kebutuhan. Data dan keagamaan dan draft-draft kebijakan informasi yang dibutuhkan perlu digali melalui serangkaian kegiatan riset dan pengembangan yang menyentuh kebutuhan peningkatan kualitas pembangunan agama. Kerja riset dan pengembangan sendiri membutuhkan suatu lembaga khusus yang bergerak dibidang tersebut. Menyadari hal itu, dengan semangat peningkatan mutu kebijakan berbasis hasil riset, pada tahun 1975 secara resmi didirikan Badan Penelitian dan Pengembangan Agama, atau disingkat Badan Litbang Agama, sesuai Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1974 tentang Pokok–Pokok Organisasi Departemen dan Keputusan Presiden Nomor 45 Tahun 1974 tentang Susunan Organisasi Departemen. Kedua Keputusan tersebut, menjadi dasar juridis bagi lahirnya Keputusan Menteri Agama (KMA) RI Nomor 18 Tahun 1975 yang mengatur pembentukan Badan Penelitian dan Pengembangan Agama. Dua puluh enam tahun kemudian Badan Litbang Agama, melalui Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor I Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Departemen Agama, mengalami restrukturisasi dengan adanya penggabungan antara unit kelitbangan agama dengan unit kediklatan keagamaan. Berdasarkan Keputusan Menteri Agama (KMA) tersebut nomenklatur Badan Litbang Agama menjadi Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan. Dengan adanya penggabungan kedua unit yang semula memiliki tugas dan fungsi berbeda, maka tugas pokok dan fungsi Badan Litbang Agama dan Diklat 71 terus Keagamaan lebih meningkat lagi. Penyempurnaan namenklatur organisasi berlanjut. Melalui Peraturan Menteri Agama (PMA) RI. Nomor 3 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama, Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan berubah menjadi Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama dengan tidak mengubah tugas pokoknya. Jika menurut sejarah, sejak berdirinya tahun 1975 sampai tahun 2010, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama telah mengalami 10 kali pergantian kepemimpinan dengan dinamikanya yang berbeda-beda sesuai tuntutan dan permasalahan kala itu. Berbagai kegiatan kelitbangan dan kediklatan membutuhkan dukungan pelayanan administratif dan koordinatif secara memadai yang dilakukan oleh Sekretariat Badan Litbang dan diklat. Sesuai PMA No. 3 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama RI, Pasal 757 Sekretariat Badan Litbang dan Diklat mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi bagi seluruh satuan organisasi di lingkungan Badan Litbang dan Diklat berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Badan. Untuk meningkatkan pelayanan di bidang kepegawaian Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI telah memanfaatkan teknologi informasi. Namun, pemanfaatan teknologi informasi salah satunya berupa komputer tersebut belum maksimal karena berbagai keterbatasan, antara lain masih terbatas kemampuan penataan informasi, dan sebagian bidang pelayanan belum tersedia sistem 72 aplikasi seperti yang diperlukan. Berkaitan dengan hal itu dibutuhkan langkah-langkah pembenahan melalui pengembangan sistem pemanfaatan teknologi informasi yang berfungsi mempercepat proses promosi pegawai, menata pengolahan data pegawai, mengatur, dan memberikan layanan kepegawaian sehingga dapat mendukung kerja organisasi serta dalam menganalisa data – data setiap pegawai yang sudah atau yang akan dipensiunkan yang akan diinput kedalam database serta dalam pembuatan laporan. 4.1.1.2 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi a. Kedudukan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama merupakan Unit Eselon I dilingkungan Kementerian Agama yang menjalankan kegiatan penelitian dan pengembangan, pendidikan serta pelatihan, yang berkedudukan di Jakarta. b. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Putusan Menteri Agama (PMA) No. 10 tahun 2010, Bab XII, Bagian Kesatu, Pasal 684, tugas dan fungsi Badan Litbang dan Diklat adalah menyelenggarakan penelitian dan pengembangan dibidang keagamaan serta pendidikan dan pelatihan bagi pegawai di lingkungan Kementerian Agama. Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 684, Badan Litbang dan Diklat sebagaimana disebut dalam Putusan Menteri Agama (PMA) No. 10 tahun 2010, Pasal 685 menyelenggarakan fungsi: 1. Penyusunan kebijakan, rencana dan program penelitian dan pengembangan dibidang keagamaan serta pendidikan dan pelatihan bagi pegawai di lingkungan Kementerian Agama; 2. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan dibidang keagamaan serta pendidikan dan pelatihan bagi pegawai di lingkungan Kementerian Agama; 3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan serta pendidikan dan pelatihan; dan 4. Pelaksanaan administrasi Badan Litbang dan Diklat. 4.1.1.3 Visi dan Misi Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut telah disusun Renstra Badan Litbang dan Diklat 2005-2009, yang didalamnya antara lain memuat visi dan misi Badan Litbang dan Diklat, yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan Kementerian Agama RI Nomor : BD/674.A/2005 tentang Hasil Keputusan Rapat Koordinasi Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan Tahun 2005. Visi Badan Litbang dan Diklat adalah “Terwujudnya kebijakan pembangunan agama berbasis hasil riset dan tersedianya sumber daya 74 manusia Kementerian Agama yang berkualitas”. Sedangkan misi dari Kementerian Agama adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas hasil penelitian dan pengembangan kehidupan beragama. 2. Meningkatkan kualitas hasil penelitian dan pengembangan pendidikan agama dan keagamaan. 3. Meningkatkan kualitas hasil penelitian dan pengembangan lektur/khazanah keagamaan. 4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 5. Meningkatkan kualitas tata kelola kepemerintahan. 4.1.1.4 Kebijakan Teknis Badan Litbang dan Diklat 1. Peningkatan relevansi topik penelitian program pembangunan nasional dan kebutuhan unit-unit pelayanan. 2. Peningkatan mutu penelitian melalui peningkatan kualitas sdm peneliti dan pengembangan jaringan kemitraan. 3. Peningkatan diversifikasi metodologi penelitian. 4. Peningkatan komunikasi dan sosialisasi hasil-hasil penelitian dengan para pimpinan dilingkungan kementerian agama pusat dan daerah maupun masyarakat luas. 5. Perluasan jaringan kerjasama dengan lembaga penelitian dan lembagalembaga lainnya. 6. Pengembangan budaya akademis bagi tenaga fungsional peneliti. 7. Pengembangan kapasitas SDM penyelenggara diklat 75 baik melalui pendidikan formal maupun informal. 8. Peningkatan jumlah widyaiswara yang berkualitas melalui rekruitmen para pegawai yang berminat dan memenuhi syarat, disamping terus berupaya memperoleh calon widyaiswara melalui penerimaan calon pegawai. 9. Pengembangan program diklat yang memenuhi kebutuhan pegawai dan seluruh unit dilingkungan kementerian agama, dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat. 10. Peningkatan kualitas instrumen dalam bidang kediklatan, baik secara substansial maupun teknis. 11. Penyiapan konsep kebijakan teknis kediklatan yang meliputi berbagai jenis dan arah program pedoman kediklatan, termasuk kegiatan kurikulum kediklatan yang diperlukan oleh unit-unit pelaksana teknis di daerah, sehingga terdapat standar minimal pada kualitas kediklatan secara nasional. 12. Pembagian dan pemeratan kegiatan kediklatan Pusat dan Daerah secara proporsional, dimana pusat melakukan kegiatan kediklatan pada tingkat nasional dan unit kediklatan di daerah melakukan kegiatan kediklatan pada tingkat daerah. 13. Pengembangan jaringan kemitraan dalam penyelenggaraan diklat, baik dengan unit-unit teknis di lingkungan Departemen Agama atau 76 dengan institusi lain di luar Departemen Agama. 14. Peningkatan jumlah sasaran kediklatan untuk mencapai siklus empat tahunan bagi PNS Kementerian Agama. 4.1.1.5 Struktur Organisasi Badan Litbang dan Diklat Sesuai PMA Nomor 10 Tahun 2010, Bab XII, Bagian Kedua Pasal 686 disebutkan Badan Litbang dan Diklat terdiri dari : 1. Sekretariat Badan Litbang dan Diklat 2. Pusat Penelitan dan Pengembangan Kehidupan Keagamaan 3. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Agama dan Keagamaan 4. Pusat Penelitian dan Pengembangan Lektur dan Khazanah Keagamaan 5. Pusdiklat Tenaga Administrasi 6. Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan 4.1.1.6 Struktur Badan Litbang dan Diklat Kepala Badan Litbang dan Diklat 77 Sekretaris Bagian Perencanaan dan Data Bagian Keuangan dan Administrasi Bagian Perpustakaan dan Informasi Bagian Ortala dan Kepegawaian Gambar 4.1 Struktur Sekretariat Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama 4.1.1.7 Sub Bagian Kepegawaian Sub Bagian Kepegawaian berada dibawah Kepala Bagian Ortala dan Kepegawaian yang merubakan sub struktur pada Sekretariat Badan Litbang dan Diklat. Tugas pokok Sekretariat sesuai Putusan Menteri Agama (PMA) No.3 Tahun 2006 adalah menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrsai bagi seluruh satuan organisasi dilingkungan Badan Litbang dan Diklat berdasarkan kebjakan teknis yang ditetapkan Kepala Badan. Tugas Kepala Bagian Ortala dan Kepegawaian seperti dalam Pasal 768 adalah melaksanakan pembinaan dan pelayanan dibidang ortala, pengelolaan kepegawaian dan penyiapan perundang-undangan serta penyusunan laporan dan evaluasi akuntabilitas kinerja berdasarkan 78 sasaran, program dan kegiatan yang ditetapkan Sekretaris. Selanjutnya Sub Bagian Kepagawaian sesuai Pasal 771 adalah melakukan penyiapan bahan pengadaan, pengangkatan, kepangkatan, mutasi, dan pemensiunan pegawai serta pembinaan administrasi dan kesejahteraan pegawai. Secara rinci Struktur Sekretariat Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama adalah sebagai berikut: Bagian Ortala dan Kepegawaian Gambar 4.2 Struktur Bagian Ortala dan Kepegawaian 4.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Sistem yang sedang berjalan pada Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama ini masih memiliki kendala dalam hal penyimpanan data-data pegawai, data pensiun pegawai, dan laporan lainnya. Sampai saat ini, dalam penyimpanan suatu data (database) pada Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama masih tergolong semi terkomputerisasi. Oleh karenanya, diperlukan suatu konsep penyimpanan data secara terkomputerisasi sehingga berbagai kesulitan yang berhubungan dengan pengolahan data pegawai, sehingga proses penyimpanan 79 data pegawai dapat berjalan secara efisien. Kesulitan dalam pengolahan data pegawai dirasakan oleh Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, karena Sistem Informasi Kepegawaian dalam pengolahan data pegawai yang dipakai oleh instansi ini masih semi terkomputerisasi. Gambar 4.3 Gambaran sistem yang sedang berjalan (Sumber : Data Primer) Keterangan Gambar : Pada sistem yang berjalan sub bagian kepegawaian harus mencari terlebih dahulu data yang diinginkan, setelah data yang dicari sudah ada kemudian dilakukan pengecekan untuk mengurangi terjadinya kesalahan dan pen-double an data, kemudian subag kepegawaian melakukan penginputan data yang kemudian laporan tersebut diserahkan kepada atasan 4.1.3 Definisi Masalah Beberapa hal yang menjadi kendala dalam sistem kepegawaian yang 80 sedang berjalan antara lain masih kesulitan dalam mencari data pegawai yang diinginkan, karena sistem yang ada masih semi komputerisasi, sehingga diperlukan waktu ekstra bagi sub bagian kepegawaian dalam mencari data pegawai yang diminta. Oleh karena itu diperlukan pengembangan sistem yang dapat menangani permasalahan-permasalahan tersebut. 4.1.4 Analisa Sistem yang Diusulkan Sistem informasi kepegawaian yang akan dirancang pada Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama yang dapat membantu sub bagian kepegawaian dalam mengelola data kepegawaian. Sistem yang dibangun menyajikan informasi secara rinci dan ringkas dalam bentuk laporan atau report meliputi tentang kenaikan pangkat dan pensiun pegawai Gambar 4.4 Gambaran Sistem yang Diusulkan Keterangan Gambar : Pada sistem yang diusulkan, sub bagian kepegawaian menginput data pegawai ke dalam sistem. Data yang telah di input kemudian masuk ke dalam server 81 sistem. Setelah di proses di dalam sistem maka proses yang akan ditampilkan berupa report sehingga mudah dimengerti. 4.1.5 Tujuan Pengembangan Sistem Pengembangan sistem bertujuan untuk membantu sub bagian kepegawaian pada badan litbang dan diklat kementerian agama dalam mengakses laporan kepegawaian sehingga dapat memberikan kemudahan untuk mengetahui tentang data pangkat dan pensiun pegawai. 4.2 Workshop Design 4.2.1 Perancangan Sistem Alur proses sistem informasi kepegawaian digambarkan dengan menggunakan diagram UML yang terdiri atas use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram. 4.2.1.1 Use Case Diagram Pada use case diagram ini menjelaskan apa yang dilakukan oleh sistem yang akan dikembangkan dan siapa saja yang akan berinteraksi dengan sistem. Pada perancangan use case diagram di bawah terdapat dua aktor, yaitu kepala bagian ortala dan kepegawaian dan sub bagian kepegawaian Tabel 4.1 Identifikasi aktor dan use case No. 1 Aktor Sub Bagian Kepegawaian Deskripsi Orang yang menginput, menghapus dan 82 mengubah data pegawai, master pegawai, pangkat dan pensiun pegawai. Kepala Bagian Ortala dan Kepegawaian Orang yang melihat seluruh laporan pegawai, pangkat dan pensiun pegawai Input Data Pegawai Subbag Pegawai logout cl in << e> ud > Login <<includ e>> 2 Update password Gambar 4.5 Use Case Diagram Sistem Informasi Kepegawaian Keterangan Gambar : Dalam usecase diagram, yang menjadi aktor adalah kepala bagian ortala dan kepegawaian dan sub bagian kepegawaian, adapun sub bagian kepegawaian 83 mempunyai usecase login, update password, logout, input data pegawai, input pangkat pegawai, DP3, input pendidikan dan input pensiun pegawai. Adapun bagian ortala dan kepegawaian mempunyai usecase login, update password, logout, laporan data pegawai, laporan pangkat pegawai dan laporan pensiun pegawai 4.2.1.2 Activity Diagram Activity Diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Berikut merupakan activity diagram yang menggambarkan aktifitas-aktifitas yang terjadi dalam sistem informasi kepegawaian. 1. Activity Diagram Login Start Pilih Hak Akses User Menampilkan Login Username dan Password Input username dan Password Menerima Username dan Password Proses (Invalid) (valid) Menampilkan Menu En Gambar 4.6 Activity Diagram Login 2. Activity Diagram Biodata Pegawai 84 Sta Menerima Input Data Pegawai Input Data Pegawai Proses Menampilkan Konfirmasi Kekurangan Input Data (Tidak (Lengkap Menyimpan Data Pegawai Database riwayat pegawai Menampilkan Data Pegawai En Gambar 4.7 Activity Diagram Biodata Pegawai 3. Activity Diagram Jabatan Pegawai Start Input Data Jabatan Pegawai Menerima input Data Jabatan Pegawai Proses Menampilkan Konfirmasi Kekurangan Input Data (Tidak Lengkap) (Lengkap) Menyimpan Data Jabatan Pegawai Database Riwayat Jabatan Menampilkan Data Jabatan Pegawai End Gambar 4.8 Activity Diagram Jabatan Pegawai 4. Activity Diagram Daftar Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) 85 Sta Input Data DP3 Menerima Input Data DP3 Proses Menampilkan Konfirmasi Kekurangan Input Data (Tidak Lengkap) (Lengkap) Menyimpan Data Daftar Nilai Pelaksanaan Pekerjaan Menampilkan Data Daftar Nilai Pelaksanaan Pekerjaan En Database Daftar Nilai Pelaksanaan Pekerjaan Gambar 4.9 Activity Diagram Input Daftar Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) 5. Activity Diagram Data Pangkat Pegawai Start Input Data Pangkat Pegawai Menerima Input Data Pangkat Pegawai Proses Menampilkan Konfirmasi Kekurangan Input Data (Tidak Lengkap) (Lengkap) Database Riwayat Pangkat Menyimpan Data Pangkat Pegawai Menampilkan Data Pangkat Pegawai En Gambar 4.10 Activity Diagram Data Pangkat Pegawai 6. Activity Diagram Jenjang Pendidikan 86 Start Input Data Jenjang Pendidikan Menerima Input Data Jenjang Pendidikan Menampilkan Konfirmasi Kekurangan Input Data (Tidak Lengkap) Proses (Lengkap) Menyimpan Data Jenjang Pendidikan Database Jenjang Pendidikan End Gambar 4.11 Activity Diagram Jenjang Pendidikan 7. Activity Diagram Pengolahan Data Pensiun Start Menampilkan Form Pengolahan Data Pensiun Pegawai Database Tabel Pensiun Select Data Pensiun Pegawai yang akan dicetak (Invalid) Prose Menerima Data Pensiun Pegawai (valid) Preview Data Pensiun Pegawai Mencetak Laporran Data Pensiun Pegawai End Gambar 4.12 Activity Diagram Pengolahan Data Pensiun 4.2.1.3 Use Case Naratif Desain Sistem Pada tahap ini yaitu mengimplementasikan Use Case Diagram yang pada87sub-bab sebelumnya telah dibahas kedalam bentuk narasi atau kata-kata untuk mendokumentasikan interaksi antara user sistem dan sistem itu sendiri. Sangat detail dalam menggambarkan apa yang diperlukan. Berbeda dengan Use Case Diagram, Use Case desain sistem menggunakan sebuah narasi dari pandangan pengguna sistem, Use Case desain sistem lebih bersifat percakapan (dialog). Pada spesifikasi Use Case ini penulis menjelaskan urutan kegiatan yang dilakukan sistem dan actor, yaitu antara lain : 1. Login Tabel 4.2 Use Case Naratif Login Use Case Name Primary Actor Secondary Actor Brief Description Login Sub Bagian Kepegawaian Bagian Ortala dan Kepegawaian Form ini merupakan awal dari penggunaan aplikasi sistem. Form ini Exception berisikan data-data yang akan menentukan hak akses pengguna dalam menggunakan aplikasi, apakah Sub Bagian Kepegawaian atau Bagian Perencanaan dan Data. Sub Bagian Kepegawaian atau Bagian Perencanaan dan Data ingin login terhadap aplikasi sistem dengan menginputkan data nama pengguna dan kata kunci, maka sistem akan menvalidasi nama pengguna dan kata kunci tersebut. Jika salah dalam menginputkan nama pengguna dan kata kunci maka sistem tidak akan menampilkan menu utama. Basic Flow Alternatif Flow Pre Condition Post Condition 1. Tampilkan Form Login. 2. Sub Bagian Kepegawaian atau Bagian Perencanaan dan Data menginputkan user name dan kata kunci. 3. Sub Bagian Kepegawaian atau Bagian meng-klik tombol ok. 4. Sistem akan memvalidasi nama pengguna dan kata kunci tersebut. 5. Jika benar, maka sistem akan menampilkan form menu utama. Jika dalam menginput nama pengguna dan kata kunci tidak sesuai, maka sistem akan menampilkan pesan salah dan diminta menginputkan nama pengguna dan kata kunci kembali. Sub Bagian Kepegawaian atau Bagian Perencanaan dan Data harus mengetahui nama pengguna dan kata kunci. Tampil Form Menu Utama. 2. Data Pegawai Tabel 4.3 Use Case Naratif Data Pegawai Use Case Name Actor Brief Description Exception Basic Flow Input Data Pegawai 88 Sub Bagian Kepegawaian Use case ini merupakan tempat untuk menambah, mengubah, dan menghapus data pegawai. Data pegawai yang akan dimasukkan ke dalam aplikasi sistem adalah data-data pegawai yang terdapat di Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama seperti NIP, Nama Pegawai, dll 1. Untuk menambahkan, mengubah, dan menghapus data pegawai maka dapat dilakukan pada form ini dengan memilih menu input data kemudian pilih Biodata. 2. Sistem secara otomatis akan menampilkan form tersebut yang berisi kotak input data, dan data pegawai yang sebelumnya telah tersimpan. 3. Sub Bagian Kepegawaian meng-klik tombol tambah untuk menambah data pegawai. 4. Sub Bagian Kepegawaian menginputkan data-data pada kotak yang telah ditentukan dengan benar. 5. Sistem akan mengontrol setiap entri yang telah diinputkan 6. 7. 8. Alternatif Flow 1. 2. 3. Pre Condition 1. 2. Post Condition 1. 2. apakah sudah sesuai dengan ketentuan. Bila semua data telah diinputkan maka Sub Bagian Kepegawaian dapat menyimpan data tersebut dengan mengklik tombol simpan. Bila data sesuai, maka sistem secara otomatis akan menyimpan data-data yang telah diinputkan tersebut. Sub Bagian Kepegawaian meng-klik tombol keluar untuk keluar dari Form Input Data Pegawai dan kembali ke menu utama. Sub Bagian Kepegawaian meng-klik edit data pada tabel data untuk mengubah data pegawai yang sudah ada. Sub Bagian Kepegawaian meng-klik tombol hapus untuk menghapus data yang sudah ada. Bila semua data yang diubah telah benar maka Sub Bagian Kepegawaian dapat menyimpan data tersebut dengan mengklik tombol Simpan. Sub Bagian Kepegawaian harus login terlebih dahulu Data Pegawai yang akan dimasukkan sudah tersedia dan sesuai. Data yang telah diinput kedalam aplikasi sistem akan otomatis tersimpan didalam Database Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama. Menampilkan menu utama. 3. Data Jabatan Pegawai Tabel 4.4 Use Case Naratif Data Jabatan Pegawai Use Case Name Actor Brief Description Exception Basic Flow Input Data Jabatan Pegawai 89 Subag Peg Use case ini merupakan tempat untuk menambah, mengubah, dan menghapus Data Jabatan Pegawai. Data Jabatan Pegawai yang akan dimasukkan ke dalam aplikasi sistem adalah semua Data Jabatan yang terdapat di Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama seperti ID, Jabatan, TMT Jabatan, Lokasi, Keterangan Lokasi, dll. 1. Untuk menambahkan, mengubah, dan menghapus Data Jabatan Pegawai maka dapat dilakukan pada form ini dengan memilih menu Input Data kemudian Jabatan Pegawai. 2. Sistem secara otomatis akan menampilkan form tersebut yang berisi kotak input data, data jabatan pegawai yang sebelumnya telah tersimpan, dan tombol-tombol yang sesuai kebutuhan. 3. Subag Peg meng-klik tombol tambah untuk menambah Data Jabatan Pegawai. Alternatif Flow Pre Condition Post Condition 4. Subag Peg menginputkan data-data pada kotak yang telah ditentukan dengan benar. 5. Sistem akan mengontrol setiap entri yang telah diinputkan apakah sudah sesuai dengan ketentuan. 6. Bila semua data telah diinputkan maka Subag Peg dapat menyimpan data tersebut dengan meng-klik tombol simpan. 7. Bila data sesuai, maka sistem secara otomatis akan menyimpan data-data yang telah diinputkan tersebut. 8. Subag Peg meng-klik tombol keluar untuk keluar dari form input data jabatan pegawai dan kembali ke menu utama. Subag Peg meng-klik hapus data pada tabel data untuk menghapus Data Jabatan Pegawai yang sudah ada. 1. Subag Peg harus login terlebih dahulu. 2. Data Jabatan Pegawai yang akan dimasukkan sudah tersedia dan sesuai. 1. Data yang telah diinputkan kedalam aplikasi sistem akan otomatis tersimpan ke dalam database Personil Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. 2. Menampilkan menu utama. 4. Input Data Pangkat Pegawai Tabel 4.5 Use Case Naratif Data Jabatan Pegawai Use Case Name Actor Brief Description Exception Basic Flow Input Data Pangkat Pegawai 90 Subag Peg Use case ini merupakan tempat untuk menambah, mengubah, dan menghapus Data Pangkat Pegawai. Data Pangkat Pegawai yang akan dimasukkan ke dalam aplikasi sistem adalah semua Data Pangkat yang terdapat di Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Seperti ID, Pangkat, TMT Pangkat, Tingkat, Gol, dll. 1. Untuk menambahkan, menyimpan dan menghapus data pangkat pegawai maka dapat dilakukan pada form ini dengan memilih menu input data kemudian pilih pangkat pegawai. 2. Sistem secara otomatis akan menampilkan form tersebut yang berisi kotak input data, data pangkat pegawai yang sebelumnya telah tersimpan, dan tombol-tombol yang sesuai kebutuhan. 3. Subag Peg meng-klik tombol tambah untuk menambah Data Pangkat Pegawai. Alternatif Flow Pre Condition Post Condition 4. Subag Peg menginputkan data-data pada kotak yang telah ditentukan dengan benar. 5. Sistem akan mengontrol setiap entri yang telah diinputkan apakah sudah sesuai dengan ketentuan. 6. Bila semua data telah diinputkan maka Subag Peg dapat menyimpan data tersebut dengan meng-klik tombol simpan. 7. Bila data sesuai, maka sistem secara otomatis akan menyimpan data-data yang telah diinputkan tersebut. 8. Subag Peg meng-klik tombol keluar untuk keluar dari form input data pangkat pegawai dan kembali ke menu utama. 1. Subag Peg meng-klik hapus data pada tabel data untuk menghapus Data Jabatan Pegawai yang sudah ada. 2. Bila tidak sesuai dan data tidak ter-input secara sempurna, maka sistem akan mengeluarkan pesan bahwa data belum terisi secara lengkap. 1. Subag Peg harus login terlebih dahulu. 2. Data Jabatan Pegawai yang akan dimasukkan sudah tersedia dan sesuai. 1. Data yang telah diinputkan kedalam aplikasi sistem akan otomatis tersimpan ke dalam database Personil Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama. 2. Menampilkan menu utama. 5. Input Data Jenjang Pendidikan Tabel 4.6 Use Case Naratif Login Data Jenjang Pendidikan Use Case Name Actor Brief Description Exception Basic Flow Input Data Jenjang Pendidikan 91 Subag Peg Use case ini merupakan tempat untuk menambah, mengubah, dan menghapus Data Jenjang Pendidikan. Data Jenjang Pendidikan yang akan dimasukkan ke dalam aplikasi sistem adalah semua Data Pendidikan yang terdapat di Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Seperti ID, Nama Pendidikan, Tahun Lulus, dan Jenis Pendidikan. 1. Untuk menambahkan, menyimpan dan menghapus data jenjang pendidikan maka dapat dilakukan pada form ini dengan memilih menu input data kemudian pilih jenjang pendidikan. 2. Sistem secara otomatis akan menampilkan form tersebut yang berisi kotak input data, data jenjang pendidikan yang sebelumnya telah tersimpan, dan tombol-tombol yang sesuai kebutuhan. 3. Subag Peg meng-klik tombol tambah untuk menambah Data Jenjang Pendidikan. Alternatif Flow Pre Condition Post Condition 4. Subag Peg menginputkan data-data pada kotak yang telah ditentukan dengan benar. 5. Sistem akan mengontrol setiap entri yang telah diinputkan apakah sudah sesuai dengan ketentuan. 6. Bila semua data telah diinputkan maka Subag Peg dapat menyimpan data tersebut dengan meng-klik tombol simpan. 7. Bila data sesuai, maka sistem secara otomatis akan menyimpan data-data yang telah diinputkan tersebut. 8. Subag Peg meng-klik tombol keluar untuk keluar dari form input data jenjang pendidikan dan kembali ke menu utama. Subag Peg meng-klik hapus data pada tabel data untuk menghapus Data Jenjang Pendidikan yang sudah ada. 1. Subag Peg harus login terlebih dahulu. 2. Data Jenjang Pendidikan yang akan dimasukkan sudah tersedia dan sesuai. 1. Data yang telah diinputkan kedalam aplikasi sistem akan otomatis tersimpan ke dalam database Personil Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. 2. Menampilkan menu utama. 6. Form Pengolahan Data Pensiun Tabel 4.7Use Case Naratif Form Pengolahan Data Pensiun Use Case Name Actor Brief Description Exception Basic Flow Form Pengolahan Data Pensiun 92 Subag Peg Use case ini merupakan tempat untuk mencetak surat pemisah personil Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama dengan hak pensiun. Form ini berisikan data-data pegawai, yang sudah terisi secara otomatis pada Subag Peg meng-inputkan data dari form input data pegawai. Dan menyatu dalam database tabel pensiun yang tersusun berdasarkan umur dari pegawai. 1. Untuk melihat data pegawai balitbang yang telah mencukupi umur untuk mendapatkan hak pensiun dapat dilakukan pada form ini dengan memilih menu Input kemudian pilih Data Pensiun. 2. Sistem secara otomatis akan menampilkan form pengolahan data pensiun tersebut yang berisi kotak input data, tabel pensiun, yang sudah terisi sebelumnya dan tombol-tombol sesuai kebutuhan. 3. Subag Peg mengoreksi setiap data yang masuk pada tabel 4. 5. 6. Alternatif Flow 1. 2. Pre Condition 1. 2. Post Condition 1. 2. pensiun apakah pegawai tersebut sudah berhak untuk mendapat hak pensiun atau belum. Subag Peg meng-klik 2 kali pada tabel pensiun supaya terisi pada kotak input data. Subag Peg meng-klik tombol preview untuk melihat pada laporan atau surat pensiun. Subag Peg meng-klik tombol keluar untuk keluar dari form pengolahan data pensiun dan kembali ke menu utama. Subag Peg meng-klik tombol reset, untuk mengosongkan kembali kotak input data. Subag Peg meng-klik tombol hapus, untuk menghapus data pensiun pegawai yang sudah pensiun. Dan juga secara otomatis semua data-data pegawai yang sudah tersimpan pun akan terhapus. Subag Peg harus login terlebih dahulu. Data pegawai, data jabatan, dan data pangkat sudah terisi sebelumnya secara lengkap pada setiap form. Data-data pensiun pegawai akan secara otomatis terkumpul (terisi) pada tabel pensiun diurutkan berdasarkan umur pegawai tertua pada saat ini. Menampilkan menu utama. 7. Form Pengolahan Data Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) Tabel 4.8 Use Case Naratif Form DP3 Use Case Name Actor Brief Description Exception Basic Flow Form Pengolahan Data DP3 93 Subag Peg Use case ini merupakan tempat untuk mencetak Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan personil Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama untuk kepentingan administrasi. Form ini berisikan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan, yang harus terisi melalui Subag Kepegawaian dengan meng-inputkan data dari form input data DP3. Dan menyatu dalam database biodata yang tersusun berdasarkan NIP dari pegawai. 1. Untuk melihat data Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan pegawai balitbang yang telah memasuki periode satu tahun masa kerja dapat dilakukan pada form ini dengan memilih menu Input kemudian pilih DP3 2. Sistem secara otomatis akan menampilkan form pengolahan data DP3 tersebut yang berisi kotak input data, tabel DP3, yang sudah terisi sebelumnya dan tomboltombol sesuai kebutuhan. 3. Subag Peg mengoreksi setiap data yang masuk pada tabel 4. 5. 6. Alternatif Flow 1. 2. Pre Condition 1. 2. Post Condition 1. 2. DP3 apakah pegawai tersebut sudah berhak untuk mendapat penilaian atau belum. Subag Peg meng-klik tombol tambah pada form DP3 dan kemudian mengisi data pada kotak input DP3. Subag Peg meng-klik tombol preview untuk melihat laporan DP3. Subag Peg meng-klik tombol keluar untuk keluar dari form pengolahan data DP3 dan kemPPbali ke menu utama. Subag Peg meng-klik tombol tambah, untuk mengosongkan kembali kotak input data. Subag Peg meng-klik tombol hapus, untuk menghapus data DP3 pegawai yang tidak diperlukan. Secara otomatis data DP3 pegawai yang sudah tersimpan pun akan terhapus. Subag Peg harus login terlebih dahulu. Data pegawai, data jabatan, dan data pangkat sudah terisi sebelumnya secara lengkap pada setiap form. Data-data DP3 pegawai akan secara otomatis terkumpul (terisi) pada tabel DP3PP diurutkan berdasarkan pangkat tertinggi pegawai pada saat ini. Menampilkan menu utama. 4.2.1.4 Sequence Diagram Sequence Diagram ini menjelaskan secara detail urutan proses yang 94 dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case. Dalam Pengembangan sistem ini, ada beberapa Sequence Diagram antara lain : 1. Sequence Diagram Login Form Login Admin Proses Login Password Form Login Input User dan Password Validasi Username dan Password Validasi Username dan Password Check Status Login Sukses Close Form Login Form Menu Utama Gambar 4.13 Sequence Diagram Login (Sumber : Data Diolah Peneliti) 2. Sequence Diagram Biodata Pegawai 95 Admin Menu Utama Tampilan Menu Utama Form Input Biodata Pegawai Proses Update Biodata Pegawai Form Input Biodata Pegawai Koneksi Reload Record Add_Edit_Del_Biodata Pegawai Koneksi Update Simpan Sukses Simpan Hapus Sukses Hapus Reload Record Close Form Input Biodata Tampil Menu Gambar 4.14 Sequence Diagram Biodata Pegawai (Sumber : Data Diolah Peneliti) 3. Sequence Diagram Riwayat Jabatan Pegawai 96 Admin Form Input Riwayat Jabatan Menu Utama Tampilan Menu Utama Proses Update Data Jabatan Data Jabatan Form Input Data Jabatan Koneksi Reload Record Add_Edit_Del_Jaba tan Koneksi Update Simpan Sukses Simpan Hapus Sukses Hapus Reload Record Close Form Input Riwayat Tampil Menu Gambar 4.15 Sequence Diagram Riwayat Jabatan Pegawai (Sumber : Data Diolah Peneliti) 4. Admin Sequence Diagram Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) Tampilan Menu Utama 97 Form Input DP3 Menu Utama Proses Update Data DP3 Form Input DP3 Koneksi Database Reload Record Add_Edit_Del_DP3 Koneksi Update Simpan Sukses Simpan Hapus Sukses Hapus Reload Record Close Form Input DP3 Tampil Menu Data DP3 Gambar 4.16 Sequence Diagram Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) (Sumber : Data Diolah Peneliti) 5. Sequence Diagram Riwayat Pangkat 98 Admin Form Input Riwayat Pangkat Menu Utama Tampilan Menu Utama Proses Update Data Riwayat Pangkat Data Riwayat Pangkat Form Input Riwayat Pangkat Koneksi Database Reload Record Add_Edit_Del_Riwayat Pangkat Koneksi Database Update Simpan Sukses Simpan Hapus Sukses Hapus Reload Record Close Form Input Riwayat Tampil Menu Utama Gambar 4.17 Sequence Diagram Riwayat Pangkat (Sumber : Data Diolah Peneliti) 6. Sequence Diagram Riwayat Pendidikan 99 Admin Form Input Riwayat Pendidikan Menu Utama Tampilan Menu Utama Proses Update Data Riwayat Pendidikan Form Input Riwayat Pendidikan Koneksi Database Reload Record Add_Edit_Del_Riwayat Pendidikan Koneksi Database Update Simpan Sukses Simpan Hapus Sukses Hapus Reload Record Close Form Input Riwayat Tampil Menu Data Riwayat Pendidikan Gambar 4.16 Sequence Diagram Riwayat Pendidikan (Sumber : Data Diolah Peneliti) 7. Sequence Diagram Pensiun Pegawai 100 Admin Form Input Data Pensiun Menu Utama Tampilan Menu Utama Proses Update Data Pensiun Data Pensiun Form Input Data Pensiun Koneksi Database Reload Record Add_Edit_Del_Data Pensiun Koneksi Database Update Simpan Sukses Simpan Hapus Sukses Hapus Reload Record Close Form Input Data Pensiun Tampil Menu Gambar 4.18 Sequence Diagram Pensiun Pegawai (Sumber : Data Diolah Peneliti) 4.2.1.5 Analisa Masukan dan Keluaran Beberapa data yang akan menjadi masukan atau input dalam sistem ini adalah 101 : 1. Data Pegawai 2. Data Jabatan Pegawai 3. Data Pangkat Pegawai 4. Data Jenjang Pendidikan 5. Data DP3 6. Data Pensiun Pegawai Sedangkan data keluaran dari sistem ini adalah : 1. Data Pegawai 2. Jabatan Pegawai 3. Pangkat Pegawai 4. Jenjang Pendidikan 5. DP3 6. Pensiun Pegawai 4.2.3 Perancangan Database Sistem 4.2.3.1 Class Diagram 102 Gambar 4.19 Class Diagram Berikut perancangan database yang dikumpulkan dalam bentuk penyajian sebagai berikut : a. Tabel Agama 103 b. Tabel Jabatan c. Tabel Jenjang Pendidikan d. Tabel Menu e. Tabel Nilai Sebutan 104 f. Tabel Pangkat g. Tabel Pegawai 105 h. Tabel Detail Pegawai i. Tabel Jabatan Pegawai 106 j. Tabel Pendidikan Pegawai k. Tabel Penilaian Pegawai 107 l. Tabel Pensiun Pegawai m. Tabel Pangkat Pegawai 108 n. Tabel Satuan Kerja o. Tabel Status Pegawai p. Tabel Tipe Jabatan q. Tabel User 109 r. Tabel User Menu 4.2.4 Perancangan Layout Sistem 110 Layout sistem ini bertujuan untuk menggambarkan rancangan tampilan sistem yang akan dibuat. Gambaran rancangan layout adalah sebagai berikut : 1. Form Login Gambar 4.20 Form Login (Sumber: data diolah peneliti) 2. Form Menu Utama 111 Gambar 4.21 Form Menu Utama (Sumber : Data Diolah Peneliti) 3. Menu Update Password Gambar 4.22 Menu Update Password (Sumber: data diolah peneliti) 4.3 Pengujian Sistem 112 4.3.1 Pengujian Sistem Informasi Kepegawaian Setelah program selesai dibuat baru dilakukan tahap pengujian program. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh program tersebut berjalan dan seberapa banyak kesalahan yang ada pada program tersebut. Bila terjadi kesalahan maka program tersebut akan segera diperbaiki dan diuji kembali. Pada tahap ini peneliti menggunakan metode pengujian unit dengan pendekatan black-box testing. Cara pengujian yang dilakukan dengan menjalankan sistem informasi kepegawaian yaitu melakukan input data dan melihat output-nya apakah sesuai dengan proses yang diharapkan. NO 1 Rancangan Proses Hasil Yang Diharapkan Isi Username dan Password Masuk ke menu utama Sistem Hasil OK Informasi Pemasaran 2 3 Klik tombol menu tambah Tampilkan form input OK Pegawai. Pegawai Klik tombol edit atau delete Biodata pegawai akan di OK edit atau dihapus 4 Klik Tombol Usulan Tampilkan Kenaikan Pangkat 5 Klik Tombol form Usulan OK Kenaikan Pangkat Persetujuan Tampilkan form OK 113 Kenaikan Pangkat Persetujuan Kenaikan Pangkat 6 Klik tombol delete Form Usulan Kenaikan OK Pangkat akan di hapus 7 Klik Tombol update Tampilkan password form update OK password BAB V 114 2 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan penulisan pada bab sebelumnya mengenai analisis dan pengembangan sistem informasi kepegawaian pada Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama maka penulis mengemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut : a. Mempermudah dalam mencari data-data pegawai, tidak sulit dicari dan dapat mencegah terjadinya kehilangan data. b. Sistem kepegawaian ini diharapkan dapat memudahkan sub-bagian kepegawaian dalam mengimputkan data yang menyangkut proses pengolahan data pegawai. c. Proses pengolahan data kenaikan pangkat dan pensiun pegawai bisa lebih cepat dan terstruktur maksudnya data sudah disimpan dalam database yang memungkinkan pengolahan data kenaikan pangkat dan cuti pegawai bisa dilakukan lebih cepat. d. Sistem kepegawaian yang diusulkan ini juga dapat memudahkan proses pengolahan data pensiun dan pencarian data pegawai secara cepat dan tepat, selain itu penyimpanan data menjadi lebih efisien. 5.2 Saran 115 Berdasarkan kesimpulan yang sudah penulis kemukakan, maka penulis mengemukakan beberapa saran yang dapat dijadikan bahan masukan dan pertimbangan oleh Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama dalam pelaksanaan pelayanan sistem informasi kepegawaian. Saran-saran tersebut antara lain adalah : a. Diperlukan adanya pengembangan pada Sistem Informasi Kepegawaian ini yaitu tidak hanya untuk pengolahan data pada biodata pegawai, jabatan, pangkat, DP3 dan pensiun pegawai saja akan tetapi bisa dipakai untuk pengolahan data lainnya seperti absensi, gaji, dan cuti pegawai. b. Sistem kepegawaian yang dibuat hanya dapat digunakan pada satu user dan satu komputer, sehingga diharapkan kedepannya dapat dibuat aplikasi yang dapat digunakan oleh beberapa user atau client server. c. Sistem Informasi Kepegawaian yang telah ada sebaiknya perlu ditata, di update, sesuai dengan perkembangan teknologi komputer, sehingga dapat meningkatkan sistem kerja pada Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. Dengan adanya sistem informasi kepegawaian ini, maka perlu diadakannya pengembangan lebih lanjut untuk merancang sistem yang lebih baik lagi dan kompleks yang sesuai dengan kebutuhan. DAFTAR PUSTAKA 116 Firdaus.2007. PHP dan MySQL dengan Dreamweaver. Palembang : Maxikom. Nugroho, Eko, M.Si 2008, Sistem Informasi manajemen Konsep, Aplikasi dan Perkembangannya. Penerbit ANDI, Yogyakarta Jogiyanto, H.M. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Edisi 3. Yogyakarta : ANDI. Jogiyanto, H.M. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta : ANDI Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi : Edisi 1. Yogyakarta : ANDI Kendall, Kenneth E., Kendall, Julie E. 2008. System Analysis and Design. 7th Edition. New Jersey : Pearson International Edition. Mc.Leod, Jr, Raymond., Schell, George, P. 2008. Sistem Informasi Manajemen : Edisi 10. Jakarta : Salemba Empat. Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Munawar.2005. Pemodelan Visual dengan UML. Jakarta : Graha Ilmu. Nazir. Moh, Phd. 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan Metode USDP. Yogyakarta : ANDI O’Brien, J. 2005. Pengantar Sistem Informasi Prespektif Bisnis dan Manajerial : Edisi 12. Jakarta : Salemba Empat. Paranginangin, Kasiman. 2006. Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta : ANDI. Sidik, Betha. 2006. Pemrograman Web dengan PHP. Bandung : Informatika. 117 Purwono. 2009. Studi kepustakaan. 11hlm. http ://adab.uin-suka.ac.id/file_kuliah/ STUDI%20KEPUSTAKAAN.doc 20Juni 2009, pk: 17.00 wib Lukito Edi. 2009. Studi Leteratur, 5hlm.http://mti.ugm.ac.id/~lukito/knowledge- sharing/menempuh-studi-s3/studi-literatur/20 Juni 2009, pk:17.00 wib Whitten, JL., Bentley LD., Dittman KC. 2004. Metode Analisis & Desain Sistem : Edisi ke-6. Yogyakarta : Andi Lampiran 1 : Surat Keterangan Penelitian dari SIMPEG Badan Litbang dan Kepegawaian. 118 Lampiran 2 : Hasil Observasi HASIL OBSERVASI Observasi dilakukan pada : 119 Tempat : Badan Litbang Dan Diklat Kementerian Agama Waktu : 7 Maret s.d 8 April 2011 Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan, peneliti mengumpulkan informasi mengenai : a. Sejarah Singkat Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Memuat tentang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, Visi dan Misi. b. Struktur Organisasi Menjelaskan tentang hubungan kerja, wewenang dan tanggung jawab antara pimpinan dan bahawan secara formal. c. Pelayanan Pegawai pada Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Menjelaskan tentang pelayanan pada pegawai dalam bidang pensiun, pangkat, jabatan, DP3 pada Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. Lampiran 3 : Hasil Wawancara HASIL WAWANCARA 120 Nama : Fachrudin, S. Kom Jabatan : Pelaksana Pada Sub Kepegawaian Tanggal : Senin, 8 April 2011 Jam : 12.00 – 13.00 WIB Pertanyaan : Bisa bpk/ibu terangkan bagaimana proses pengelolaan data pegawai yang sudah berjalan dibadan LITBANG DAN DIKLAT KEMENTRIAN AGAMA saat ini? Jawaban : Dalam pengelolaan data pegawaiyang sedang berjalan saat ini masih menggunakan microsoft excell sebagai pengolah database pegawai dan penyajian atau laporannya ditampilkan menggunakan microsoft word dengan cara mailling list. Pertanyaan : Apakah ada rencana untuk membuat sistem informasi manajemen kepegawaian berdasarkan basis data via web agar mempermudah dalam proses pengolahan data pegawai.? Jawaban : Ya, kami berencana untuk bermigrasi dari sistem pengelolaan kepegawaian sekarang ke sistem informasi manajemen kepegawaian yang berdasarkan basis data web. Pertanyaan : Menurut bpk dalam pengolahan data pegawai yang sudah berjalan saat ini 121 apakah ada masalah – masalah yang sering dijumpai dalam melakukan pengolahan data pegawai ? Jawaban : Kendala yang sering dialami dalam pengolahan data pegawai saat ini adalah : a. Data pegawai tidak terupdate secara maksimal b. Sering terjadi duplikat data pegawai c. Interface pada microsoft excel sering terlihat monoton (membosankan) d. Penyajian data pegawai kurang cepat dan efisien Pertanyaan : Kira – kira permasalahan apa saja yang sering dijumpai dalam pengolahan data pegawai pada Badan Litbang dan Diklat DEPAG? Jawaban : Permasalahan yang sering dijumpai adalah : a. Pengolahan Biodata Pegawai b. Data pangkat pegawai c. Data jabatan d. Data urut kepangkatan e. Daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan f. Data pensiun pegawai Pertanyaan : Siapa saja yang mengelola data pegawai? 122 Jawaban : Pengelola data pegawai adalah pegawai dari bagian Sub bagian kepegawaian yang nantinya hasil laporan dari seluruh pegawai akan digunakan untuk pengambilan keputusan atau kebijakan yang terkait Jakarta, 8 April 2011 Pelaksana Sub Bagian Kepegawaian Fachrudin, S. kom Lampiran 4: Testing Program Sistem Informasi Kepegawaian 123 Berikut ini adalah pengujian fungsionalitas yang dilakukan terhadap Sistem Informasi Kepegawaian yang telah dibuat. Pengujian dilakukan pada basis unit yang menerima inputan dari user. Ø tampilanBiodata yaitu form yang menerima inputan untuk memasukkan data, menghapus data-data pada form, mencari data dan mengedit data pegawai. No. 1. Deskrispi Input yang diterima Menginputkan Pada tab Input Data Pegawai, data pegawai User menginputkan nip, nama pegawai, status pegawai, Output yang Status diharapkan pengujian Data pegawai berhasil tersimpan Berhasil Berhasil satuan kerja, agama, tempat lahir, tanggal lahir, alamat, jenis kelamin, status pernikahan, golongan darah, tinggi badan, berat badan. Setelah itu user mengklik tombol Simpan. 2. Menghapus form Pada tab Input Data, User Mengembalikan biodata pegawai mencari biodata pegawai yang data ke semula akan di hapus. Kemudian user mengklik tombol Hapus. 3. 4. Mencari biodata User mengklik tombol Cari, Menampilkan pegawai kemudian Input Nip yang ingin biodata pegawai di cari klik ok. yang dicari. Mengedit biodata User mengklik tombol Edit, Mengubah pegawai kemudian Input data yang biodata pegawai ingin di ubah lalu klik simpan. yang di input. Berhasil Berhasil 124 Ø tampilanJabatan yaitu form yang menerima inputan untuk memasukkan data, menghapus data-data pada form, mencari data dan mengedit data jabatan pegawai. No. 1. Deskrispi Input yang diterima Menginputkan Pada tab Input Data, User data Jabatan menginputkan nip, nama, Pegawai jabatan, tmt jabatan. Setelah Output yang Status diharapkan pengujian Data jabatan pegawai berhasil tersimpan Berhasil Berhasil itu user mengklik tombol Simpan. 2. Menghapus form Pada tab Input Data, User Mengembalikan data jabatan mencari jabatan pegawai yang data ke semula pegawai akan di hapus. Kemudian user mengklik tombol Hapus. 3. 4. Mencari data User mengklik tombol Cari, Menampilkan jabatan pegawai kemudian Input Nip yang ingin data jabatan di cari klik ok. pegawai Mengedit data User mengklik tombol Edit, Mengubah data jabatan pegawai kemudian Input data yang jabatan pegawai Berhasil Berhasil ingin di ubah lalu klik simpan. Ø tampilanPangkat yaitu form yang menerima inputan untuk memasukkan data, menghapus data-data pada form, mencari data dan mengedit data pangkat pegawai. No. 1. Deskrispi Input yang diterima Menginputkan Pada tab Input Data, User data pangkat menginputkan nip, nama, pegawai pangkat, golongan, tmt Output yang Status diharapkan pengujian Data pangkat pegawai berhasil tersimpan 125 Berhasil pangkat,. Setelah itu user mengklik tombol Simpan. 2. Menghapus form Pada tab Input Data, User Mengembalikan data pangkat mencari pangkat pegawai yang data ke semula pegawai akan di hapus. Kemudian user Berhasil mengklik tombol Hapus. 3. 4. Mencari data User mengklik tombol Cari, Menampilkan pangkat pegawai kemudian Input Nip yang ingin data pangkat di cari klik ok. pegawai. Mengedit data User mengklik tombol Edit, Mengubah data pangkat pegawai kemudian Input data yang pangkat pegawai Berhasil Berhasil ingin di ubah lalu klik simpan. Ø tampilanPensiun yaitu form yang menerima inputan untuk memasukkan data, menghapus 126 data-data pada form, mencari data dan mengedit data Pensiun pegawai. No. 1. Deskrispi Input yang diterima Menginputkan Pada tab Input Data, User data pensiun menginputkan nip, nama, Output yang Status diharapkan pengujian Data pensiun pegawai berhasil disimpan Berhasil pegawai tempat lahir, tanggal lahir, umur, tanggal pensiun. Setelah itu user mengklik tombol Simpan. 2. Menghapus form Pada tab Input Data, User Mengembalikan data pensiun mencari data pensiun yang data ke semula. pegawai akan di hapus. Kemudian user Berhasil mengklik tombol Hapus. 3. 4. Mencari data User mengklik tombol Cari, Menampilkan pensiun pegawai kemudian Input Nip yang ingin data pensiun di cari klik ok. pegawai. Mengedit data User mengklik tombol Edit, Mengubah data pensiun pegawai kemudian Input data yang pensiun pegawai Berhasil Berhasil ingin di ubah lalu klik simpan. Ø tampilanDP3 yaitu form yang menerima inputan untuk memasukkan data, menghapus data-data pada form, mencari data dan mengedit data DP3. No. 1. Deskrispi Input yang diterima Menginputkan Pada tab Input Data, User data DP3 menginputkan nip, nama, nama pejabat penilai, nama atasan pejabat penilai, nip pejabat 127 Output yang Status diharapkan pengujian Data DP3 berhasil disimpan Berhasil penilai, nip atasan pejabat penilai, penilaian. Setelah itu user mengklik tombol Simpan. 2. Menghapus form Pada tab Input Data, User Mengembalikan data DP3 mencari data DP3 yang akan di data ke semula. Berhasil hapus. Kemudian user mengklik tombol Hapus. 3. Mencari data DP3 User mengklik tombol Cari, Menampilkan kemudian Input Nip yang ingin data DP3. Berhasil di cari klik ok. 4. Mengedit data User mengklik tombol Edit, Mengubah data DP3 kemudian Input data yang DP3 Berhasil ingin di ubah lalu klik simpan. Lampiran 5: Tampilan Aplikasi Sistem Informasi Kepegawaian 128 Berikut ini adalah Tampilan dari Aplikasi Sistem Informasi Kepegawaian yang telah dibuat. Ø Form Login mengharuskan administrator untuk mengisi username dan password sebagai hak akses untuk dapat memodifikasi hal-hal yang berkaitan dengan data informasi di dalam sistem informasi kepegawaian. Ø Form Biodata Pegawai digunakan untuk melakukan penginputan Data pegawai, dimana data pegawai akan diperlukan jika. Form ini diisi oleh admin sesuai dengan data pegawai yang asli. 129 Ø Form Pangkat Pegawai digunakan untuk melakukan penginputan jpangkat pegawai, dimana pangkat pegawai akan diperlukan jika form ini diisi oleh admin sesuai dengan data pangkat pegawai yang asli. Ø Form Pensiun Pegawai digunakan untuk melakukan penginputan pensiun pegawai, dimana pensiun pegawai akan diperlukan jika form ini diisi oleh admin sesuai dengan data pensiun pegawai yang asli. 130 Ø Form DP3 digunakan untuk melakukan penginputan DP3, dimana DP3 akan diperlukan jika form ini diisi oleh admin sesuai dengan data DP3 yang asli. Lampiran 6 : Coding Program Sistem Informasi Kepegawaian Ø Coding Menu Utama <?php if ( ! defined('BASEPATH')) exit('No direct script access allowed'); class Home_mod extends CI_Model { 131 public function __construct() { parent::__construct(); } public function get_pangkat_peg() { $this->db->select ( 'pangkat.*' ); $this->db->select ( '(SELECT COUNT(peg_detail.id_pkt) FROM peg_detail WHERE peg_detail.id_pkt = pangkat.id) AS count' ); $this->db->from ( 'pangkat' ); $this->db->order_by ( 'id', 'asc' ); $query = $this->db->get(); return $query->result_array(); } public function get_pangkat_usia($where=array()) { if( !$where ) return array(); $this->db->select ( 'COUNT(id) AS count' ); $this->db->from ( 'pegawai' ); if( !empty($where['start_year']) && !empty($where['end_year']) ) $this->db->where('YEAR(tgl_lahir) BETWEEN "'.$where['end_year'].'" AND "'.$where['start_year'].'" '); $query = $this->db->get (); if ($query && ($row = $query->row_array ())) { return $row ['count']; } return 0; } } Ø Coding Pensiun Pegawai <?php if ( ! defined('BASEPATH')) exit('No direct script access allowed'); class Pensiun_mod extends CI_Model { public function __construct() { parent::__construct(); } public function lists($limit = 100, $page = 0, $where=array(), $is_active='') { $this->db->select ( 'peg.nip, peg.nama, peg.tgl_lahir, 132 peg.jenkel' ); $this->db->select ( 'peg_pensiun.*' ); $this->db->from ( 'pegawai AS peg' ); $this->db->join ( 'peg_pensiun' , 'peg.id = peg_pensiun.id_peg', 'left'); //$this->db->where ('peg_pensiun.tgl_pensiun >', date('Y-md')); if($where) foreach($where as $field=>$param) $this->db->where ($field, $param); $this->db->order_by( 'tgl_pensiun', 'asc' ); $this->db->limit ( $limit, $page ); $query = $this->db->get(); return $query->result_array(); } public function count($where=array(), $is_active='') { $this->db->select ( 'count(peg_pensiun.id_peg) as count' ); $this->db->from ( 'pegawai AS peg' ); $this->db->join ( 'peg_pensiun' , 'peg.id = peg_pensiun.id_peg', 'left'); //$this->db->where ('peg_pensiun.tgl_pensiun >', date('Y-md')); if($where) foreach($where as $field=>$param) $this->db->where ($field, $param); $query = $this->db->get (); if ($query && ($row = $query->row_array ())) { return $row ['count']; } return 0; } public function get($id) { if( !$id ) return array(); $this->db->select ( '*' ); $this->db->from ( 'peg_pensiun' ); $this->db->where ( 'id_peg', $id ); $this->db->limit ( 1 ); $query = $this->db->get(); return $query->row_array(); } public function set($data) { if( !$data ) return false; return $this->db->replace ( 'peg_pensiun', $data) && ($this>db->affected_rows () > 0) ? true : false; 133 } public function edit($id, $data) { if( !$id || !$data ) return false; $this->db->where ( 'id_peg', $id ); $this->db->limit ( 1 ); return $this->db->update('peg_pensiun', $data) && ($this->db>affected_rows () > 0) ? true : false; } } Ø Coding Pangkat Pegawai <?php if ( ! defined('BASEPATH')) exit('No direct script access allowed'); class Peg_pangkat_mod extends CI_Model { public function __construct() { parent::__construct(); } public function lists($limit = 100, $page = 0, $where=array()) { $this->db->select ( 'peg_pkt.id, peg_pkt.tmt, peg_pkt.no_sk, peg_pkt.sk, peg_pkt.tgl_setuju' ); $this->db->select ( 'pkt.golongan AS pkt_gol, pkt.name AS pkt_name' ); $this->db->select ( 'peg.id AS id_peg,peg.nip, peg.nama, peg.tgl_lahir, peg.jenkel' ); $this->db->select ( 'penilaian.rata-rata AS nilai' ); $this->db->from $this->db->join pkt.id', 'left' ); $this->db->join peg.id', 'left'); $this->db->join penilaian.id_peg', 'left'); ( 'peg_pkt' ); ( 'pangkat AS pkt' , 'peg_pkt.id_pkt = ( 'pegawai AS peg' , 'peg_pkt.id_peg = ( 'peg_penilaian AS penilaian' , 'peg.id = if($where) foreach($where as $field=>$param) $this->db->where ($field, $param); $this->db->order_by( 'id', 'desc' ); $this->db->limit ( $limit, $page ); $query = $this->db->get(); return $query->result_array(); } public function count($where=array()) { $this->db->select ( 'count(peg_pkt.id) as count' ); $this->db->from ( 'peg_pkt' ); $this->db->join ( 'pegawai AS peg' , 'peg_pkt.id_peg = 134 peg.id', 'left'); if($where) foreach($where as $field=>$param) $this->db->where ($field, $param); $query = $this->db->get (); if ($query && ($row = $query->row_array ())) { return $row ['count']; } return 0; } public function get($id) { if( !$id ) return array(); $this->db->select ( '*' ); $this->db->from ( 'peg_pkt' ); $this->db->where ( 'id', $id ); $this->db->limit ( 1 ); $query = $this->db->get(); return $query->row_array(); } public function get_peg($where) { if( !$where ) return ''; $this->db->select ( '*' ); $this->db->from ( 'peg_pkt' ); if($where) foreach($where as $field=>$param) $this->db->where($field, $param); $query = $this->db->get(); return $query->result_array(); } public function add($data) { if( !$data ) return false; return $this->db->insert('peg_pkt', $data) && ($this->db>affected_rows () > 0) ? true : false; } public function edit($id, $data) { if( !$id || !$data ) return false; $this->db->where ( 'id', $id ); $this->db->limit ( 1 ); return $this->db->update('peg_pkt', $data) && ($this->db>affected_rows () > 0) ? true : false; } public function delete($id) { if( !$id ) return false; 135 $this->db->where ( 'id', $id ); $this->db->limit ( 1 ); return $this->db->delete('peg_pkt', $data) && ($this->db>affected_rows () > 0) ? true : false; } } Ø Coding Jabatan Pegawai <?php $this->load->view('header');?> <!-- Content --> <div id="content"> <div class="clear"></div> <!-- Box Body --> <div class="column full ui-sortable"> <div class="box"> <h2 class="box-header">Riwayat Jabatan Pegawai</h2> <!-- Box Content --> <div class="box-content"> <!-- Message --> <?php if( get_msg() ):?> <span class='message <?php echo get_msgclass();?>'> <strong><?php echo get_msg();?></strong> </span> <?php endif;?> <!-- Link Back --> <a href="<?php echo site_url('pegawai/pegawai/riwayat/id/'.$uri['idpeg']);?>" class="button white fl"><span class="icon_text preview"></span>Riwayat Pegawai</a> <a href="<?php echo site_url('pegawai/peg_jbt/add/idpeg/'.$uri['idpeg']);?>" class="button white fl"><span class="icon_text addnew"></span>Tambah Riwayat Jabatan</a> <!-- Box Table --> <div class="column full fl ui-sortable"> <div class="box"> <!-- Div Table --> <div class="box-content box-table"> <table class="tablebox"> <tr class="even"> <td width="10%">NIP</td> <td width="2%"> : </td> <td><?php echo get_data($data_peg,'nip')?></td> </tr> <tr class="odd"> <td>Nama</td> <td> : </td> 136 <td><?php echo get_data($data_peg,'nama')?></td> </tr> <tr class="even"> <td>Pangkat</td> <td> : </td> <td><?php echo get_data($data_peg,'pangkat_gol').' '.get_data($data_peg,'pangkat_name')?></td> </tr> </table><br /> <!-- Table --> <table class="tablebox"> <thead class="table-header"> <tr> <th width="5%">No</th> <th width="20%">Jabatan</th> <th>Tipe</th> <th>Pensiun</th> <th>TMT</th> <th>No. SK</th> <th>SK</th> <th>Terakhir</th> <th class="tc" width="50%">actions</th> </tr> </thead> <tbody> <?php $no=($uri['page']+1);?> <?php $i=true;?> <?php if($data_list) foreach($data_list as $row):?> <?php $i = $i ? false : true;?> <tr class="<?php echo $i ? 'even' : 'odd' ; ?>"> <td width='5'><?php echo $no;?></td> <td><?php echo get_data($row,'jbt_name');?></td> <td><?php echo get_data($row,'tipe_jab');?></td> <td><?php echo get_data($row,'usia_pensiun');?> Th</td> <td><?php echo ui_date(get_data($row,'tmt'));?></td> <td><?php echo get_data($row,'no_sk');?></td> <td><?php echo get_data($row,'sk');?></td> <td><?php echo get_data($row,'id_jab') == get_data($data_peg,'id_jab') ? '<span 137 class="icon_text accept"></span>' : '<span class="icon_text cancel"></span>';?></td> <td align='left'> <a href="<?php echo site_url('pegawai/peg_jbt/edit/idpeg/'.get_data($row,'id_peg').'/id/'.get _data($row,'id'));?>" class="button white" href="#"><span class="icon_text edit"></span> Ubah </a> <?php if( get_data($row,'id_jab') != get_data($data_peg,'id_jab') ):?> <a href="<?php echo site_url('pegawai/peg_jbt/delete/idpeg/'.get_data($row,'id_peg').'/id/'.g et_data($row,'id'));?>" class="button white" onClick="javascript:return confirm('Apakah anda yakin akan menghapus data ini?')"><span class="icon_text cancel"></span> Delete </a> <a href="<?php echo site_url('pegawai/peg_jbt/set_last/idpeg/'.get_data($row,'id_peg').'/idja b/'.get_data($row,'id_jab'));?>" class="button white" onClick="javascript:return confirm('Apakah anda yakin akan menjadikan data ini sebagai jabatan terakhir?')"><span class="icon_text accept"></span>Set Terakhir</a> <?php endif;?> </td> </tr> <?php $no++;?> <?php endforeach;?> </tbody> </table> <!-- End Table --> <!-- Paging --> <?php echo $paging;?> <!-- End Paging --> </div> <!-- End Div Table --> </div> </div> <!-- End Box Table --> <div class="clear"></div> </div> <!-- Box Content --> </div> </div> <!-- End Box Body --> <div class="clear"></div> </div> <!-- End Content --> 138 <?php $this->load->view('footer');?> Ø Coding Penilaian Pegawai <?php if ( ! defined('BASEPATH')) exit('No direct script access allowed'); class Nilai_sebutan_mod extends CI_Model { public function __construct() { parent::__construct(); } public function lists($limit = 100, $page = 0) { $this->db->select ( '*' ); $this->db->from ( 'nilai_sebutan' ); $this->db->order_by ( 'id', 'desc' ); $this->db->limit ( $limit, $page ); $query = $this->db->get(); return $query->result_array(); } public function count() { $this->db->select ( 'count(id) as count' ); $this->db->from ( 'nilai_sebutan' ); $query = $this->db->get (); if ($query && ($row = $query->row_array ())) { return $row ['count']; } return 0; } public function get($id) { if( !$id ) return array(); $this->db->select ( '*' ); $this->db->from ( 'nilai_sebutan' ); $this->db->where ( 'id', $id ); $this->db->limit ( 1 ); $query = $this->db->get(); return $query->row_array(); } 139 public function add($data) { if( !$data ) return false; return $this->db->insert('nilai_sebutan', $data) && ($this>db->affected_rows () > 0) ? true : false; } public function edit($id, $data) { if( !$id || !$data ) return false; $this->db->where ( 'id', $id ); $this->db->limit ( 1 ); return $this->db->update('nilai_sebutan', $data) && ($this>db->affected_rows () > 0) ? true : false; } public function delete($id) { if( !$id ) return false; $this->db->where ( 'id', $id ); $this->db->limit ( 1 ); return $this->db->delete('nilai_sebutan', $data) && ($this>db->affected_rows () > 0) ? true : false; } } 140