Handbook ini hanya untuk siswa Sekolah Inggris HANDBOOK ---Week 10 --- 1 Handbook ini hanya untuk siswa Sekolah Inggris Ingat dan laksanakan selalu … 6 Kewajiban Siswa Sekolah Inggris 1. Siswa “WAJIB” mendownload dan mengerjakan Handbook Mingguan. Tidak boleh minta handbook dengan siswa yang lain. 2. Siswa “WAJIB” merespon “Questions of the Day” yang diberikan di Facebook Group setiap 2 hari sekali. 3. Siswa “WAJIB” mengikuti Temu Online setiap hari Minggu pukul 20.00 – 22.00 WIB di Facebook Group masing-masing. Bila siswa berhalangan hadir, inbox mentor Budi Waluyo. 4. Siswa “WAJIB” menge-like atau komen postingan yang disebar saat Temu Online sebagai indikasi kehadirannya. 5. Siswa “WAJIB” menge-like atau komen setiap kali ada postingan informasi yang disebar di Grup FB agar keaktifan grup terjaga. 6. Siswa “WAJIB” menjaga handbook dan materi lainnya yang dibagikan di Sekolah Inggris. Tidak membagi atau menggunakannya untuk kepentingan yang lain. Jika punya pertanyaan seputar materi yang dipelajari, bisa hubungi Mentor Budi Waluyo sebelum Temu Online melalui social media dibawah ini: Budi Waluyo | BBM 58B28E56 | Line ID: @zux2328h | Twitter @01_budi | Instagram: sdsafadg 2 Handbook ini hanya untuk siswa Sekolah Inggris Ibu, Aku, dan Pendidikan yang Diraih.. Kata-kata Ibu, Semangatku “Kau dulu lahir dililit tali pusek. Kalo idak ditahan kek jari telunjuk bidan, mungkin idak bisa hidup kau. Kato orang itu artinyo kau bakal banyak disukoi orang. Terus, kau lahir di Sabtu Pahing. Kalo kecek orang Jawa, orang yang lahir waktu itu, kalo baik, baik nian tapi kalo jahat, jahat nian…” Kalimat diatas masih selalu kuingat sampai sekarang aku sudah di negeri orang. Ibuku menyampaikan kalimat ini ketika aku masih kecil. Terlepas dari benar atau tidaknya apa yang dimaksud ibu, sungguh kalimat ini memberiku kekuatan untuk senantiasa memelihara mimpi-mimpi yang kubangun dalam hidup ini. Keluarga besarku bukanlah keluarga yang berpendidikan. Rata-rata hanya lulusan Sekolah Dasar. Ibu tidak ingin kami menjadi seperti mereka. Oleh sebab itu, beliau yang SD saja tidak tamat mendidik kami dengan kerasnya. Sangking kerasnya, hampir tiap malam ikat pingggang hitam hinggap di badanku. Mulai habis Maghrib, lonceng jam belajar sudah dibunyikan. Biasanya ibu akan berkata,” Budi, ado PR dak? Mano, ambik buku kau bawa siko, belajar.” Padahal aku sama seperti anak kecil lainnya yang tidak selalu senang belajar. Apalagi disaat aku tidak bisa menguasai apa yang ibu ajari, seperti hitunghitungan, hinggaplah sudah ikat pinggang hitam itu ditubuhku. Adikku yang cewek yang waktu itu belum masuk sekolah, terdiam saja melihatku belajar dengan kondisi seperti itu. Mungkin dia sudah mengerti kalau suatu hari nanti dia akan merasakan apa yang dirasakan kakaknya ini. Saat masuk SMP, Ibu tidak begitu bisa mengajariku lagi karena sudah banyak pelajaran yang tidak dia ketahui. Tetapi, tetap saja malam-malam aku harus belajar. Mungkin lecutan ikat pinggang sudah jarang aku dapatkan disaat itu. Ada rasa senang di hati ini. Namun, aku mulai menyadari bila aku harus sudah bisa belajar sendiri karena sudah tidak ada lagi dirumah yang mampu mengajariku. Beranjak SMA, ketakutan akan jadi apa aku nanti selalu membayangi. Sayangnya, aku tidak punya orang yang bisa dijadikan contoh dirumah dan tidak ada yang bisa ditanyakan tentang perkuliahan, pekerjaan kantoran, dan lain sebagainya. Akhirnya, aku membiarkan imajinasiku terbang tinggi sampai bermimpi untuk kuliah keluar negeri. Membaca cerita-cerita orang-orang yang telah sukses adalah angin-angin yang menerpa sayap-sayap imajinasiku untuk terus terbang tinggi, tinggi, dan lebih tinggi lagi. Terbang menuju mimpi yang selalu akan dianggap mustahil oleh setiap orang yang pernah bertemu denganku. Disaat diriku lemah digeluti rasa tidak mampu bertahan menopang mimpi itu. Ketika rasa percaya diriku mulai memudar. Aku selalu ingat kata-kata ibu,” Kau dulu lahir dililit tali pusek. Kalo idak ditahan kek jari telunjuk bidan, mungkin idak bisa hidup kau. Kato orang itu artinyo kau bakal banyak disukoi orang. Terus, kau lahir di Sabtu Pahing. Kalo kecek orang Jawa, orang yang lahir waktu itu, kalo baik, baik nian tapi kalo jahat, jahat nian…” Di bulan April 2009, aku lulus Sarjana. Tiga bulan kemudian, aku melihat sebuah pengumuman beasiswa di gedung Dekanat Universitas Bengkulu. Hatiku langsung berdetak kencang ketika membacanya. Aku merasa inilah kesempatanku untuk mewujudkan mimpi kuliah keluar negeri itu. Aku ceritakan niatku untuk melamar beasiswa tersebut kepada Ibu. Seperti biasa, Ibu selalu berkata,” Cubo ajo dulu. Kalo rezeki pasti dapek. Ibu selalu do’akan kau.” Mendengar kata-kata ini, rasanya beban pikiran yang ada terasa terhapus dibawa aliran air yang mengalir. Lembut tetapi menghilangkan dan menyegarkan. 3 Handbook ini hanya untuk siswa Sekolah Inggris Proses beasiswa ini cukup lama. Empat tahap proses seleksinya memakan waktu satu tahun. Aku harus terus menjaga kesabaran dan memupuk keyakinanku akan mendapatkan beasiswa ini terus menerus. Beberapa pekerjaan kontrak yang datang terpaksa aku tolak karena khawatir saat sedang dalam kontrak kerja aku mendapatkan beasiswa ini dan jadi tidak bisa berangkat karena itu. Sebagai anak tertua, pengganti sang ayah yang telah tiada. Hal ini membuat kondisi keluargaku semakin sulit. Ibu yang hanya bekerja sebagai pengasuh anak menjadi tumpuan. Walaupun uang yang kudapatkan dari mengajar sebagai freelancer cukup untuk memenuhi kebutuhanku, masih ada adik perempuan dan laki-lakiku yang masih butuh banyak uang untuk sekolah mereka. Oleh sebab itu, tak jarang air mata ini menetes turun disela-sela pipiku siang dan malam. Tetapi, aku sadar, itulah harga dari sebuah mimpi yang harus kubayar. Pilihannya cuma dua, “ Pertahankan mimpi ini sampai mati atau Tuhan kirimkan ridha-Nya untukku.” Pesan lain yang selalu ibu sampaikan adalah shalat. Aku sangat paham bahwa untuk mendapatkan beasiswa S2 ini tidaklah mudah. Bila tanpa kesungguhan, maka aku akan berakhir sama seperti orangorang lain, hanya mampu menyimpannya didalam angan. Ku lengkapi semua persyaratan yang ada, dan siang malam shalat. Aku pernah membaca sebuah hadits yang mengatakan bahwa bila kita shalat hajat 12 raka’at dengan tiap 2 rakaa’t salam, dimana di rakaa’t pertama membaca ayat kursi dan dirakaa’t kedua surat al-ikhlas sebagai surat pendeknya, dan itu dilakukan selama seminggu berturut-turut, Insya Allah hajat yang diinginkan akan terkabul. Aku pun mengerjakan shalat hajat tersebut. Karena keinginanku ini tinggi, tidak cukup seminggu, aku melakukannya sampai aku mendapatkannya. Aku juga merasa, tidak cukup kalau aku sendiri yang shalat. Maka ibuku ikut membantu shalat hajat juga. Ini menambah keyakinanku karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ridha Allah tergantung kepada keridhaan orang tua dan murka Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua.” Suatu hari, tetanggaku pernah bertanya kepada Ibuku, ”Budi kerjo apo kini?” “Masih ngajar-ngajar kursus kek les privat tulah.” Jawab ibuku. “Owh…” Mungkin merasa sedikit diremehkan, ibuku langsung berkata, “Tapi kini nyo lagi melamar s2 keluar negeri.” Tetanggaku itu pun menjawab, “Anak kau tu idak sadar kek diri. Terlalu tinggi kendaknyo tuh. Idak sadar kek kondisi keluarga sendiri.” Sesampai dirumah, Ibu menceritakan semuanya. Sungguh, tak bisa kutahan air mata ini untuk keluar menujukkan dirinya, tanpa suara namun menyakitkan. Akupun berjanji dalam hati akan berusaha semaksimal mungkin dari segi usaha dan ibadah. Satu persatu proses beasiswa International Fellowships Program, Ford Foundation, USA ini ku lewati. Dari mulai seleksi administrasi, esai, TOEFL, sampai wawancara aku jalani. 9333 peserta yang melamar dari seluruh Indonesia satu persatu berguguran. Cobaan demi cobaan yang kuhadapi selama mengikuti beasiwa ini juga tak terasa sudah dilalui. 4 Handbook ini hanya untuk siswa Sekolah Inggris Tepat di bulan Agustus 2010, HP ku berbunyi. Ada SMS dari dosenku yang juga ikut seleksi beasiswa ini. Dari Bengkulu, hanya kami berdua yang lulus sampai tahap wawancara di Lampung. Waktu itu aku sedang tidur. Kubuka sedikit mataku, kemudian membaca isi SMS tersebut. Setelah membaca pesan tersebut, seketika aku meloncat dari tempat tidur. Isi SMSnya memberitahukan bahwa aku lulus beasiswa ini sebagai satu-satunya wakil dari Bengkulu. Alhamdulillah, tak tertahan lagi, sujud syukur dan air mata kebahagiaan menjadi respon terbaikku. Ibu yang mendengar berita gembira inipun melakukan hal yang sama. Perjuanganku meraih sebuah mimpi, terbayarkan sudah. Dari lubuk hatiku yang paling dalam, aku menyadari kalau aku tidak mungkin meraihnya tanpa dukungan dari Ibu. Mungkin pendidikan Ibu rendah. SD saja tidak tamat. Dia tidak mengerti sama sekali apa itu kuliah dan bagaimana kuliah diluar negeri itu. Tetapi, setiap kata-kata yang yang keluar dari mulutnya melebihi kata-kata dari seorang professor di kampus bagiku. Kata-katanya tidak hanya menjadi pengetahuan bagiku, tetapi juga layaknya bahan bakar yang menggerakkan seluruh tubuhku untuk senantiasa hidup dan berlari mengejar setiap mimpi yang kubangun dalam hidup ini. Terima kasih Ibu. Tulisan diatas saya tulis di bulan September 2012 saat masih studi S2 di University of Manchester di Inggris dengan beasiswa dari IFP Ford Foundation, Amerika. Waktu itu saya baru saja lulus dan beberapa hari setelahnya pulang ke Indonesia. Beberapa bulan kemudian, tepatnya di bulan April 2013, saya melamar beasiswa Fulbright untuk PhD dan sekarang sedang studi di Amerika. Ada keinginan dalam diri untuk menyampaikan satu pesan buat teman-teman yang tengah berusaha mengejar sebuah jenjang pendidikan yang lebih baik, terutama yang bermimpi ingin studi ke luar negeri dengan beasiswa. Terkadang, mengeluh dengan semua keterbatasan yang ada dalam hidup, baik itu dari sisi keluarga yang tidak mampu, otak yang pas-pasan, bahan belajar yang kurang, dan lain sebagainya, tidak membuat Tuhan mengubah takdir yang sudah ditetapkan di masa depan. Ada alasan mengapa Tuhan menempatkan kita situasi yang kita anggap sulit ini. Mungkin Dia ingin kita melakukan dua hal yang bisa merubah takdir, yaitu berusaha dan berdo’a, bukan mengeluh dan berputus asa. Sekarang saya enak menceritakan semua keterbatasan yang dulu dimiliki, tapi akhirnya bisa dilewati dan bisa meraih pendidikan yang lebih baik di negeri orang. Tidak mengeluarkan uang sepeser pun. Disini, coba jadikan cerminan bahwa ada kalanya pendidikan bukan tentang seberapa uang yang kau miliki untuk bisa melanjutkan sekolah, melainkan seberapa besar semangat, kerja keras, dan ketekunan mu untuk mendapatkan kesempatan bersekolah lagi tanpa menggunakan uang sendiri. Seorang teman dari Hongkong pernah berkata,” Budi, kamu beruntung sekali, tidak perlu berpusing ria dengan uang kuliah karena sudah mendapatkan beasiswa”. Teman ini akan segera menyelesaikan S2nya, tetapi sudah diterima di program S3. Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah S3nya nanti. S2 yang tengah ditempuhnya menggunakan uang tabungan pribadi yang dikumpulkannya saat tengah bekerja di Hongkong. Saya jawab,” Iya, kamu benar saya beruntung. Cuma perlu fokus belajar tanpa harus khawatir dengan dana kuliah dan uang bulanan. Tetapi, sebenarnya, sebelum datang ke Amerika ini, kita berbeda. Kamu, ketika masih di Hongkong, bekerja keras, menabung uang, dengan tujuan melanjutkan studi ke Amerika. 5 Handbook ini hanya untuk siswa Sekolah Inggris Sementara itu, saya, waktu di Indonesia, bekerja juga tapi di pikiran hanya fokus pada satu hal: bagaimana bisa meraih beasiswa studi ke luar negeri? Ternyata, kita akhirnya mendapatkan hal yang kita inginkan sekarang, bukan?”. Konsepnya sederhana, banyak jalan menuju Roma, dimana ada kemauan, disitu ada jalan. Let’s break the limits.. !! - - - - Budi Waluyo 6 Handbook ini hanya untuk siswa Sekolah Inggris Grammar Skill 7: Past Perfect dan Past Future B. Past Future Kapan digunakannya? Past Future digunakan saat ingin menjelaskan sesuatu yang “akan” terjadi di masa depan di masa lampau. Tidak masalah apakah yang dijelaskan benar terjadi atau tidak. Kuncinya disini adalah sesuatu itu akan terjadi di masa depan di masa lampau. Misal, saya ingin mengatakan,” Saya tahu dia akan membantu Lisa”. Hal yang saya bicarakan ini terjadinya dimasa lampau, sudah berlalu. Tetapi, ada kata “akan” dalam kalimat saya, yang artinya menunjukkan masa depan. Dalam kondisi seperti diatas, saya bisa menggunakan Past Future menjadi,” I knew that he would help her”. Kata I knew saya gunakan dalam bentuk simple past karena saya tahu saat dimasa lampau lalu. Kemudian, he would help her adalah bentuk past future yang menunjukkan kalau dia akan membantu lisa. “Akan” dalam kalimat ini ditunjukkan dnegan kata would. Disini juga bisa kita lihat perbedaan penggunaan will dan would. Jadi, will untuk simple future yang digunakan untuk menjelaskan hal yang akan terjadi dimasa depan, sedangkan would digunakan untuk menjelaskan hal yang akan terjadi dimasa depan dimasa lampau. Ingat saja, saat menjelaskan sesuatu yang akan terjadi tetapi akan terjadi dimasa lampau, tidak masalah terjadi atau tidak karena bisa jadi perkiraan saja, maka gunakanlah past future. Contoh lain: I would marry her if I were you. He did not know that the building would be yours. My father heard that his boss would promote him. 7 Handbook ini hanya untuk siswa Sekolah Inggris Contoh pertama adalah conditional sentence tipe 2. Pasangannya: Past Future dan Simple Past. Semua to be pada simple past di conditional sentence menggunakan were karena ini kalimat pengandaian. Makanya, I dalam kalimat ini bertemu were bukan was. Ini hanya khusus untuk conditional sentence saja. Contoh kedua dan ketiga adalah pasangan antara simple past dan past future. Memang umumnya past future berpasangan dengan simple past. Ingat, kalimat akan berbeda maknanya bila anda menggunakan will bukan would. Misal: He does not know that the building will be yours. Di contoh ini, pasangan klausanya adalah simple present dan simple future. Artinya, maknanya adalah dia (he) tidak tahu dimasa sekarang kalau gedung itu akan menjadi milikmu nanti. Jadi, berbeda menggunakan will atau would akan mengubah arti kalimat. Bagaimana pola kalimatnya? 1. Menggunakan To Be Subject I You They We She He It Auxiliary Verb Would Would Would Would Would Would Would To be Be Be Be Be Be Be Be Dalam past future, semua subject bertemu dengan auxialiry verb (kata kerja bantu) would dan to be be. Lalu, bisa diikuti oleh adjective, noun, atau pun adverb. Ingat, kalimat yang menggunakan to be dalam past future adalah kalimat yang tidak memiliki verb. 8 Handbook ini hanya untuk siswa Sekolah Inggris Contoh 1: (+) She would be pleased if they bought the tickets. (-) She would not be pleased if they bought the tickets. (bentuk negatifnya bisa ditulis would not atau wouldn’t) (?) Would she be pleased if they bought the tickets? Jawabnya Yes, she would atau No, she would not. Past future biasanya digunakan dalam conditional sentence tipe 2 seperti contoh diatas. Contoh 2: (+) The children would be upset with the news. (-) The children would not be upset the news. (?) Would the children be upset the news? Jawabnya Yes, they would atau No, they would not. Menggunakan they karena merujuk pada children yang berbentuk jamak. Pada dasarnya, past future jarang digunakan sendirian dalam kalimat seperti dicontoh 2. Biasanya, dibutuhkan klausa lain dalam bentuk simple past sebagai penunjang agar makna kalimat bisa dipahami, misal I knew that the children would be upset with the news. Dikatakan sebagai penunjang adalah karena klausa dalam bentuk simple past memberikan sinyal atau informasi kalau kejadian yang dimaksud terjadi dimasa lampau. 9 Handbook ini hanya untuk siswa Sekolah Inggris 2. Menggunakan Verb Subject I You They We She He It Auxiliary Verb Would Would Would Would Would Would Would Verb Verb 1 Verb 1 Verb 1 Verb 1 Verb 1 Verb 1 Verb 1 Kalimat dalam past future dimulai dengan subject, lalu diikuti oleh kata kerja bantu (Auxiliary verb) would dan Verb 1. Contoh 1: (+) He would send a postcard from the U.S. if you asked him. (-) He would not send a postcard from the U.S. if you asked him. (?) Would he send a postcard from the U.S. if you asked him? | Jawabnya Yes, he would atau No, he would not. Pada contoh satu ini, klausa past future dipasangkan dnegan simple dalam bentuk conditional sentence tipe 2. Contoh 2: I told him that I would study Chemical Engineering. She decided that she would buy the car. I knew that Susi would make the dinner. Pada contoh 2, semua kalimat mempunyai klausa dalam bentuk simple past dan past future. Memang umumnya past future dipasangkan dengan simple past agar konteks pembicaraan lebih jelas waktunya. 10 Handbook ini hanya untuk siswa Sekolah Inggris To be + going to Sama seperti antara will dan to be going to, past future hampir sama dengan to be + going to dalam bentuk simple past. To be yang digunakan adalah to be simple past, yaitu was dan were. Lalu, ditambah dnegan going to. Jadi, would digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang spontan atau tanpa direncanakan yang akan terjadi dimasa depan dimasa lampau. Sedangkan to be + going to digunakan untuk menjelaskan hal yang sudah direncanakan. Sama seperti antara simple future dan to be + going to. Anda harus benar-benar memahami makna kalimatnya agar bisa membedakan antara past future dan to be + going to. Contoh: I told you he was going to come to the party. (direncanakan) I knew that my mother would make dinner. (spontan) She said that Tom was going to bring his mother. (direncanakan) Latihan I. Ubah kalimat dibawah ini kedalam bentuk (+), (-), dan (?). 1. (+) They would serve the breakfast and dinner if you paid more. (-) (?) 2. (+) (-) My parents would not be happy if they knew about the price of the book. (?) 3. (+) (-) (?) Would the teachers finish the report by 5 p.m.? 11 Handbook ini hanya untuk siswa Sekolah Inggris 4. (+) Angel and Lisa would agree with the idea. (-) (?) II. Tentukan apakah kalimat dibawah ini menggunakan would atau to be + going to. 1. Anna and Lidia turned up at my apartment just as I (would go/ was going) to bed. 2. You’re home early. I thought you (would play/ were going to play) squash with Alex tonight. 3. She said she (wouldn’t speak/ was not going to speak) to Marek unless he apologized for being rude. 4. Sorry, I am late. I didn’t realize the meeting (would go/ was going) on all day. 5. He told his children that they (would not go/ were not going) out until they had finished their homework. 6. They (would be worried/ were going to be worried) if they knew about the accident. 7. The book (would be priceless/ was going to be priceless) if J.K. Rowling signed it. 8. He applied for a passport because he (would study/ was going to study) overseas. III. Latihan sendiri: Buat kalimat (+), (-), dan (?) seperti dilatihan I. 1. (+) (-) (?) 2. (+) (-) (?) 3. (+) (-) (?) 12 Handbook ini hanya untuk siswa Sekolah Inggris 4. (+) (-) (?) Vocabulary Latihan review vocabulary week 5 sampai 9 Kerjakan latihan-latihan dibawah ini tanpa melihat kamus. Latihan-latihan dibawah ini untuk mengetes ingatan anda terhadap vocabulary yang sudah dipelajari sebelumnya. A. Pada setiap nomor, ada 2 kata yang berhubungan maknanya. Lingkari 2 kata yang berhubungan tersebut. 1. a. laboratory b. experiement c. shout d. smell 2. a. shout b. carefully c. create d. laugh 3. a. nervous b. terrible c. approach d. worse 4. a. chemical b. secret c. loud d. noise 5. a. nervous b. adventure c. project d. worse B. Tuliskan satu kata disetiap nomor yang memiliki makna yang sama dnegan kata yang digarisbawahi. 1. William wanted to make a new thing. Answer: 2. I’m not having fun, so let’s go on an exciting trip Answer: 13 Handbook ini hanya untuk siswa Sekolah Inggris 3. Mrs. O’Malley asked me to get close to the desk and write my name, Answer: 4. Don’t worry. I won’t tell anyone your thing that other people don’t know Answer: 5. I have to finish my special job before I can go home. Answer: C. Pilih yang bisa melengkapi kalimat setiap nomor dengan benar. 1. When the jar hit the floor, __________ . a. it made a very loud sound b. it shouted on the ground 2. When the sun went down, __________ . a. it was scared b. the woods looked evil 3. To test his idea, the scientist __________ . a. went on an adventure b. did an experiment 4. Your phone will not work __________ . a. someone kills the window b. if you don’t carefully pay attention to your power supply 5. The dog seemed unhappy when __________ . a. I approached it b. it created me 6. Alex likes his class because he gets to __________ . a. do fun projects b. be a laboratory 7. What is wrong with your hair? __________ ! a. It is a chemical b. It looks terrible 8. She’s quite funny. We always __________ . a. laugh at her jokes b. don’t tell me your secret 9. Did you hear that? __________ . a. I just made it worse b. There was a noise 10. I have a very important test tomorrow. __________ . 14 Handbook ini hanya untuk siswa Sekolah Inggris a. I am nervous b. I will smell it Listening Dibagian listening, kita akan belajar secara praktis. Anda akan diberikan berbagai situasi-situasi percakapan dalam listening. Tujuannya adalah membiasakan “telinga anda” dengan dialog-dialog berbahasa Inggris. Tema 10: Free time 1. What class are you taking? Petunjuk: Dengarkan file MP3 1. Lalu, berikan nomor 1, 2, 3, atau 4 disetiap kelas dibawah ini mengikuti urutan dalam rekaman. …… guitar …… photography …… programming. ……stamp collecting 2. What are they going to do? Petunjuk: Dengarkan file MP3 2. Lalu, berikan nomor 1, 2, 3, atau 4 disetiap kelas dibawah ini mengikuti urutan dalam rekaman. 1. 15 Handbook ini hanya untuk siswa Sekolah Inggris 2. 3. 4. 16 Handbook ini hanya untuk siswa Sekolah Inggris 3. Likes and dislikes Petunjuk: Dengarkan file MP3 3. Lalu, check (√) apa saja yang disukai oleh Bob dan Laura berdasarkan rekaman. Bob 1. Laura Going to the movies Gardening 2. Computer games Fishing 3. Playing guitar 4. Collecting Stamps 4. Jane’s list Petunjuk: Dengarkan file MP3 4. Lalu, check (√) 4 hadiah yang akan Jane beli. Kemudian, dengarkan lagi dan tulis hadiah untuk setiap orang di sisi kanan. 1. …… golf clubs Laura ….. 2. …… paint brushes 3. …… movie thickets Mom …… 4. …… photography books 5. …… guitar Mr. Wilson …… 6. …… fishing rod 7. …… TV set 8. …… computer games Tom ……. 17 Handbook ini hanya untuk siswa Sekolah Inggris 5. Train your ear Petunjuk: Dengarkan file MP3 5. Lalu, tentukan yang mana satu suku kata (syllable) dan 2 suku kata (syllables). Isi kedalam tabel. Contoh: One syllable: Rod dan Stamps Two syllables: sweat|er dan fish|ing One Syllable Two Syllables 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. ----- End of Week 10 ----- Mohon, handbook ini tidak diberikan atau dishare kepada siapapun. 测试点:词形。 答案:D References: Betty S. Azar and Stacy A. H. | Helen Naylor and Raymond Murphy | Raymond Murphy | Paul Nation | Macmillan Book | Berbagai sumber lain. 18