TEKNIK PENYUSUNAN SOAL SRI HENDRAWATI, M.PD TIM CURICULUM SUPPORT SYSTEM SEKSI KURIKULUM DAN PENILAIAN - BIDANG PPSD DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG Kajian Hari Ini MEMAHAMI ISTILAH DAN MEKANISME PENYUSUNAN KISI-KISI A TEKNIK PENULISAN SOAL PG B TEKNIK PENULISAN SOAL URAIAN C PEDOMAN PENSKORAN D PROSEDUR PENSKORAN E PERSIAPAN PENULISAN SOAL Materi, Konstruksi dan Bahasa Materi, Konstruksi dan Bahasa Uraian Objektif dan Uraian Non Objektif 7 Langkah Prosedur Penskoran Informasi seputar mekanisme penulisan soal KISI - KISI KISI - KISI • Kisi-kisi adalah suatu format berbentuk matriks berisi informasi yang dapat dijadikan pedoman untuk menulis atau merakit soal. • Kisi-kisi disusun berdasarkan tujuan penggunaan tes. • Penyusunan kisi-kisi merupakan langkah penting yang harus dilakukan sebelum penulisan soal. • Bila beberapa penulis soal menggunakan satu kisi-kisi, akan dihasilkan soal-soal yang relatif sama (paralel) dari tingkat kedalaman dan cakupan materi yang ditanyakan. SYARAT KISI-KISI Kisi-kisi tes prestasi akademik harus memenuhi persyaratan berikut: 1) Mewakili isi kurikulum yang akan diujikan. 2) Komponen-komponennya rinci, jelas, dan mudah dipahami. 3) Indikator soal harus jelas dan dapat dibuat soalnya sesuai dengan bentuk soal yang telah ditetapkan KOMPONEN KISI-KISI • Komponen-komponen yang diperlukan dalam sebuah kisi-kisi disesuaikan dengan tujuan tes. • Komponen kisi-kisi terdiri atas komponen identitas dan komponen matriks. • Komponen identitas diletakkan di atas komponen matriks. • Komponen identitas meliputi jenis/jenjang sekolah, mata pelajaran, tahun ajaran, kurikulum yang diacu, alokasi waktu, jumlah soal, dan bentuk soal. • Komponen-komponen matriks berisi kompetensi dasar yang diambil dari kurikulum, kelas dan semester, materi, indikator, level kognitif, dan nomor soal. MENYUSUN KISI-KISI Langkah-langkah menyusun kisi-kisi 1) menentukan KD yang akan diukur; 2) memilih materi yang esensial; 3) merumuskan indikator yang mengacu pada KD dengan memperhatikan materi dan level kognitif. I N D I KATO R Indikator dijadikan acuan dalam membuat soal. Di dalam indikator tergambar level kognitif yang harus dicapai dalam KD. 1. 2. 3. 4. Memuat ciri-ciri KD yang akan diukur. Memuat kata kerja operasional yang dapat diukur (satu kata kerja operasional untuk soal pilihan ganda, satu atau lebih dari satu kata kerja operasional untuk soal uraian). Berkaitan dengan materi/konsep yang dipilih. Dapat dibuat soalnya sesuai dengan bentuk soal yang telah ditetapkan. LEVEL KOGNITIF Level kognitif merupakan tingkat kemampuan peserta didik secara individual maupun kelompok yang dapat dijabarkan dalam tiga level kognitif. Level 1 (Knowing) menunjukkan tingkat kemampuan yang rendah (pengetahuan dan pemahaman) Level 2 (Applying) menunjukkan tingkat kemampuan yang lebih tinggi (penerapan) Level 3 (Reasoning) menunjukkan tingkat kemampuan tinggi (penalaran). Dimensi Proses Kognitif (dari Anderson & Krathwohl, 2001) Kategori/ proses kognitif Definisi Mengingat (Remembering) Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan jangka panjang. Mengerti (Understanding) Mengambil arti/makna dari instruksi yang diberikan, termasuk komunikasi secara oral/lisan, tulisan dan grafik. Menerapkan (Applying) Mengikuti atau menggunakan prosedur di situasi yang berbeda/tidak lazim. Menganalisis (Analysing) Memisahkan bahan menjadi bagian-bagian dan menentukan bagaimana tiap bagian tersebut saling berhubungan satu sama lain dan terhadap suatu struktur atau fungsi secara keseluruhan. Mengevaluasi (Evaluating) Membuat penilaian berdasarkan kriteria dan standar. Mencipta (Creating) Menyatukan elemen-elemen agar membentuk sebuah kesatuan yang logis atau fungsional; menyusun kembali elemen-elemen menjadi sebuah pola atau struktur baru. MATRIK KETERKAITAN Dimensi Proses Kognitif C-1 Mengingat C-2 Memahami C-3 Menerapkan C-4 Menganalisis C-5 Mengevaluasi C-6 Mencipta Dimensi Pengetahuan A Pengetahuan faktual C-1 Faktual C-2 Faktual C-3 Faktual C-4 Faktual C-5 Faktual C-6 Faktual B Pengetahuan Konseptual C-1 Konseptual C-2 Konseptual C-3 Konseptual C-4 Konseptual C-5 Konseptual C-6 Konseptual C Pengetahuan Prosedural C-1 Prosedural C-2 Prosedural C-3 Prosedural C-4 Prosedural C-5 Prosedural C-6 Prosedural D Pengetahuan Metakognitif C-1 C-2 C-3 C-4 C-6 Metakognitif Metakognitif Metakognitif Metakognitif C-5 Metakognitif KNOWING C1-C2 APPLYING C3 Metakognitif REASONING C4.C5.C6 LEVEL 1 : C1 – C2 Peserta pada level ini memiliki kemampuan standar minimum dalam menguasai pelajaran (Knowing) • Memperlihatkan ingatan dan pemahaman dasar terhadap materi pelajaran dan dapat membuat generalisasi yang sederhana. • Memperlihatkan tingkatan dasar dalam pemecahan masalah dalam pembelajaran, paling tidak dengan satu cara. • Memperlihatkan pemahaman dasar terhadap grafik-grafik, label-label, dan materi visual lainnya. • Mengkomunikasikan fakta-fakta dasar dengan menggunakan terminologi yang sederhana. LEVEL 1 : C1 Peserta pada level ini memiliki kemampuan standar minimum dalam menguasai pelajaran (Knowing) Lower Order Thinking Skills Knowledge (Remembering) These types of questions test the students’ ability to memorize and to recall terms, facts and d etails without necessarily understanding the concept. Key Words: Memorize, Define, Identify, Repeat, Recall, State, Write, List & Name Examples of questions: •"What is...?" •"How would you describe...?" •"Why did...? •"How would your show...?" LEVEL 1 : C2 Peserta pada level ini memiliki kemampuan standar minimum dalam menguasai pelajaran (Knowing) Lower Order Thinking Skills Comprehension (Understanding) These questions test the students’ ability to summarize and describe in their own words without necessarily relating it to anything. Key Words: Describe, Distinguish, Explain, Interpret, Predict, Recognize & Sum marize Examples of questions: •"What facts or ideas show...?" •"How would you compare...?" •"How would your classify...? •"Can you explain what is happening...?" LEVEL 2 : C3 Peserta didik pada level ini memiliki kemampuan aplikatif (Applying) • Memperlihatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap materi pelajaran dan dapat mengaplikasikan gagasan-gagasan dan konsep-konsep dalam konteks tertentu. • Menginterpretasi dan menganalisis informasi dan data. • Memecahkan masalah-masalah rutin dalam pelajaran. • Menginterpretasi grafik-grafik, tabel-tabel, dan materi visual lainnya. • Mengkomunikasikan dengan jelas dan terorganisir penggunaan terminologi. LEVEL 2 : C3 Peserta didik pada level ini memiliki kemampuan aplikatif (Applying) Higher Order Thinking Skills Application (Transferring) Application questions encourage students to apply or transfer learning to their own life or to a context different than one in which it was learned. Key Words: Apply, Compare, Contrast, Demonstrate, Examine, Relate, Solve & Use Examples of questions: •"What would result if...?" •"What facts would you select to show...?" •"What approach would you use to...?" •"How would you use...?" LEVEL 3 : C4, C5, C6 Peserta didik pada level ini memiliki kemampuan penalaran dan logika (Reasoning) • Memperlihatkan pengetahuan dan pemahaman yang luas terhadap materi pelajaran dan dapat menerapkan gagasan-gagasan dan konsep-konsep dalam situasi yang familiar, maupun dengan cara yang berbeda. • Menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi gagasan-gagasan dan informasi yang faktual. • Menjelaskan hubungan konseptual dan informasi yang faktual. • Menginterpretasi dan menjelaskan gagasan-gagasan yang kompleks dalam pelajaran. • Mengekspresikan gagasan-gagasan nyata dan akurat dengan menggunakan terminologi yang benar. • Memecahkan masalah dengan berbagai cara dan melibatkan banyak variabel. • Mendemonstrasikan pemikiran-pemikiran yang original. LEVEL 3 : C4 Peserta didik pada level ini memiliki kemampuan penalaran dan logika (Reasoning) Higher Order Thinking Skills Analysis (Relating) These questions encourage students to break material into parts, describe patterns and relationships among parts, to subdivide information and to show how it is put together. Key Words: Analyze, Differentiate, Distinguish, Explain, Infer, Relate, Research & Separate Examples of questions: •"What inference can you make...?" •"What is the relationship between...?" •"What evidence can you find...?" •"What things justify...?" LEVEL 3 : C5 Peserta didik pada level ini memiliki kemampuan penalaran dan logika (Reasoning) Higher Order Thinking Skills Evaluation (Judging) Evaluation questions encourage students to develop opinions and make value decisions about issues based on specific criteria. Key Words: Assess, Critique, Determine, Evaluate, Judge, Justify, Measure & Recommend Examples of questions: •"How could you select...?" •"How could you prove...?" •"How would you prioritize...?" •"What information would you use to support...?" LEVEL 3 : C6 Peserta didik pada level ini memiliki kemampuan penalaran dan logika (Reasoning) Higher Order Thinking Skills Creating These questions encourage students create something new by using a combination of ideas from different sources to form a new whole. Key Words: Arrange, Combine, Create, Design, Develop Formulate, Integrate & Organize Examples of questions: •"What could be changed to improve...?" •"How would you test...?" •"What way would you design...?" •"What outcome would you predict for...?" TEKNIK PENULISAN SOAL PILIHAN GANDA SOAL PG HAL-HAL YANG PERLU DIINGAT Soal PG merupakan bentuk soal yang jawabannya dapat dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban (option) yang telah disediakan. Setiap soal PG terdiri atas pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban terdiri atas kunci jawaban dan pengecoh (distractor). Kunci jawaban merupakan jawaban benar atau paling benar, sedangkan pengecoh merupakan jawaban tidak benar, tetapi peserta didik yang tidak menguasai materi mungkinkan memilih pengecoh tersebut. MATERI SOAL PILIHAN GANDA HARUS MEMENUHI ASPEK BERIKUT: 1 Soal sesuai dengan indikator 2 Tidak bersifat SARAPPPK (Suku/Agama/ Ras/ Antar Golongan/Pornografi/Politik/ Propaganda/ Kekerasan 3 Pilihan jawaban homogen dan logis 4 Hanya ada satu jawaban benar E KONSTRUKSI SOAL PILIHAN GANDA HARUS MEMENUHI ASPEK BERIKUT: 1 Pokok soal jelas dan tegas 5 2 Pokok soal tidak mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda Pokok soal merupakan pernyataan yang diperlukan 4 Pokok soal tidak memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar 3 Pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan KONSTRUKSI SOAL PILIHAN GANDA HARUS MEMENUHI ASPEK BERIKUT: 6 Panjang rumusan pilihan jawaban relatif sama 10 Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal lain 9 Gambar, grafik, diagram, tabel dan sejenisnya yang terdapat pada soal jelas dan berfungsi *) 7 Panjang jawaban tidak mengandung pernyataan, "Semua pilihan jawaban di atas salah", atau "Semua pilihan jawaban di atas benar". 8 Waktu disusun menurut besar kecilnya nilai angka atau kronoligisnya *) BAHASA SOAL PILIHAN GANDA HARUS MEMENUHI ASPEK BERIKUT: 01 03 Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Setiap pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian 02 04 Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif TEKNIK PENULISAN SOAL URAIAN MATERI SOAL URAIAN HARUS MEMENUHI ASPEK BERIKUT: 1 Soal sesuai dengan indikator 2 Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan (ruang lingkup) harus jelas. 3 Isi materi sesuai dengan tujuan pengukuran 4 Isi materi sesuai dengan jenjang, jenis sekolah, atau tingkat kelas. E KONSTRUKSI SOAL URAIAN HARUS MEMENUHI ASPEK BERIKUT: 01 03 Rumusan kalimat soal atau pertanyaan harus menggunakan kata-kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai, seperti: mengapa, uraikan, jelaskan, bandingkan, hubungkan, tafsirkan, buktikan, hitunglah. Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya harus disajikan dengan jelas, berfungsi, dan terbaca, sehingga tidak menimbulkan p enafsiran yang berbeda dan juga harus bermakna. 02 04 Buatlah petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal. Buatlah pedoman penskoran segera dengan cara menguraikan komponen yang akan dinilai atau kriteria penskorannya, besar skor bagi setiap komponen, atau rentang skor yang dapat diperoleh untuk setiap kriteria dalam soal yang bersangkutan. BAHASA SOAL URAIAN HARUS MEMENUHI ASPEK BERIKUT 1 4 Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. 5 Mempertimbangkan segi bahasa dan budaya. Menggunakan bahasa (kalimat dan kata-kata) yang sederhana dan komunikatif 2 Tidak mengandung kata-kata yang dapat menyinggung perasaan peserta didik atau kelompok tertentu. 3 6 Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat. *) Tidak menggunakan kata-kata /kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian. PEDOMAN PENSKORAN PEDOMAN PENSKORAN HAL-HAL YANG PERLU DIINGAT Pedoman penskoran merupakan panduan atau petunjuk yang menjelaskantentang batasan atau kata-kata kunci atau konsep untuk melakukan penskoran terhadap soal-soal bentuk uraian objektif dan kemungkinan-kemungkinan jawaban yang diharapkan atau kriteria-kriteria jawaban yang digunakan untuk melakukan penskoran terhadap soal-soal uraian non objektif. Pedoman penskoran untuk setiap butir soal uraian harus disusun segera setelah penulisan soal. URAIAN OBJEKTIF PEDOMAN PENSKORAN 3 1 Apabila suatu pertanyaan mempunyai beberapa subpertanyaan, rincilah kata kunci dari jawaban soal tersebut menjadi beberapa kata kunci subjawaban. Kata-kata kunci ini dibuatkan skornya (masing-masing 1).. Tuliskan semua kemungkinan jawaban benar atau kata kunci jawaban dengan jelas untuk setiap nomor soal. SOAL URAIAN OBJEKTIF 4 Jumlahkan skor dari semua kata kunci yang telah ditetapkan pada soal. Jumlah skor ini disebut skor maksimum dari satu soal. 2 Setiap kata kunci diberi skor 1 (satu). URAIAN NON OBJEKTIF PEDOMAN PENSKORAN 1 2 3 Tuliskan garis-garis besar jawaban sebagai kriteria jawaban untuk dijadikan pedoman atau dasar dalam memberi skor. Kriteria jawaban disusun sedemikian rupa sehingga pendapat/ pandangan pribadi peserta didik yang berbeda dapat diskor menurut mutu uraian jawabannya. Tetapkan rentang skor untuk tiap garis besar jawaban. Besarnya rentang skor terendah 0 (nol), sedangkan rentang skor tertinggi ditentukan berdasarkan keadaan jawaban yang dituntut oleh soal itu sendiri. Semakin kompleks jawaban, rentang skor semakin besar. Jumlahkan skor tertinggi dari tiap-tiap rentang skor yang telah ditetapkan. Jumlah skor dari beberapa kriteria ini disebut skor maksimum dari satu soal. PROSEDUR PENSKORAN PENSKORAN PROSEDUR PENSKORAN 01 03 Pemberian skor pada jawaban uraian sebaik nya dilakukan per nomor soal yang sama un tuk semua jawaban peserta didik agar konsi stensi penskor terjaga dan skor yang dihasil kan adil untuk semua peserta didik. Untuk uraian non objektif: periksalah jawaban peserta didik dengan mencocokkan jawaban dengan pedoman penskoran. Pemberian skor disesuaikan antara kualitas jawaban peserta didik dan kriteria jawaban. Di dalam pedoman penskoran sudah ditetapkan skor yang diberikan untuk setiap tingkatan kualitas jawaban. 02 Untuk uraian objektif: periksalah jawaban peserta didik dengan mencocokkan jawaban dengan pedoman penskoran. Setiap jawaban peserta didik yang sesuai dengan kunci dinyatakan “Benar” dan diberi skor 1, sedangkan jawaban peserta didik yang tidak sesuai dengan kunci dianggap “Salah” dan diberi skor 0. Tidak dibenarkan memberi skor selain 0 dan 1. Apabila ada jawaban peserta didik yang kurang sempurna, kurang memuaskan, atau kurang lengkap, pemeriksa harus dapat menilai seberapa jauh hal itu terjadi. Dengan demikian dapat diputuskan akan diberi skor 0 atau 1 untuk jawaban tersebut. PENSKORAN PROSEDUR PENSKORAN 04 05 Baik soal uraian objektif maupun soal non objektif, bila tiap butir soal sudah selesai diskor, hitunglah jumlah skor perolehan peserta didik pada setiap nomor butir soal. Apabila dalam satu tes terdapat lebih dari satu nomor soal uraian, setiap nomor soal uraian diberi bobot. Pemberian bobot dilakukan dengan membandingkan semua soal yang ada dilihat dari kedalaman materi, kerumitan/kompleksitas jawaban, dan tingkat kognitif yang diukur. Skala yang digunakan dalam satu tes adalah 10 atau 100 sehingga jumlah bobot dari sem ua soal adalah 10 atau 100. Pemberian bobot pada setiap soal uraian dilakukan pada saat merakit tes. 06 Kemudian lakukan perhitungan nilai dengan menggunakan rumus: Nilai = Atau 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑠𝑜𝑎𝑙 Ni = 𝑎𝑖 𝑐 x 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 x 𝑏 Keterangan: Ni = Nilai untuk satu nomor soal tertentu setelah dikalikan dengan bobot. ai = Skor perolehan peserta didik pada satu nomor soal tertentu. c = Skor maksimum untuk nomor soal itu. b = Bobot soal dari soal itu. 07 Jumlahkan semua nilai (Ni) yang telah diperoleh peserta didik dalam perangkat tes. Jumlah ini disebut nilai akhir dari seperangkat tes uraian yang disajikan. Terima Kasih Tim Curriculum Support System CONTOH SOAL Contoh soal Level PEMAHAMAN (1) Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut! Agar lampu L1 dan L2 menyala, saklar S harus disambung dengan batang yang terbuat dari.... L1 A. kayu B. kaca L2 C. plastik D. besi S Contoh soal level PENERAPAN (2) Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut! L1 L2 S Pada keadaan saklar S dibuka seperti gambar, keadaan lampu-lampu yan g benar adalah.... A. L1 dan L2 menyala B. L1 dan L2 padam C. L1 menyala, dan L2 padam D. L1 padam, dan L2 menyala 24 November 2019 Contoh soal level PENALARAN (3) Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut! Mula-mula saklar S dihubungkan menyebabkan arus listrik mengalir sehingga l ampu L1 dan L2 sama terangnya. L1 A L2 S B Kemudian pada kawat A - B dipasang lampu L3 yang sejenis dengan lampu L1 dan L2. Ketika saklar S dihubungkan, bagaimana keadaan lampu-lampu terse but? A. L1 akan padam, sedangkan L2 menyala sama terang dengan L3 . B. Ketiga lampu L1 , L2 , dan L3 menyala dengan sama terang. C. Ketiga lampu menyala, namun lampu L2 lebih terang daripada L1 dan L3. D. Ketiga lampu menyala, namun lampu L2 dan L3 lebih terang daripada L1. 24 November 2019 RATHER COOL “HOT” “HOTTER” Apa yang disebutkan/ disampaikan di sini? (Rangkum materi ini) Apa pandangan yang disampaikan dalam materi ini? Apa kesimpulan yang dapat diambil tentang nilai-nilai penulis materi ini? Sebutkan nama sungai di peta ini. Sebutkan nama sungai lain yang perannya sama seperti sungai yang ada di peta ini. Dengan cara apa sungai mengendalikan alirannya? Lihat lukisan ini. Bagaimana si pelukis menangkap cahaya dalam lukisan? Lihat lukisan ini. Apa pengaruh cahaya terhadap lukisan tersebut? Lihat lukisan ini. Mana pernyataan di bawah ini yang memberikan interpretasi paling positif tentang lukisan tersebut? MENULIS SOAL HOT 1. Pilih materi yang sesuai dengan indikator soal (disebut “stimulus”) 2. Periksa materi (stimulus) • Apakah bermanfaat? • Apakah merefleksikan kurikulum? • Apakah menarik? Relevan? Cocok? • Apakah pertanyaan penting yang dapat diidentifikasi dari stimulus? 3. HOT • Analisis • Sintesis • Evaluasi KOMPETENSI: BILANGAN PECAHAN LEVEL KOGNITIF TERTINGGI: REASONING (RELATIONAL STRUCTURE) Ibu membeli sebuah martabak dan membagi separuh martabak kepada tiga orang anaknya. Tidak berapa lama, ayah datang. Ibu membagi sisa separuh martabak tersebut, sehingga ayah dan ketiga anak pada akhirnya akan mendapatkan bagian martabak yang sama . Jika bagian diarsir pada diagram berikut adalah ilustrasi separuh martabak yang telah dibagi tiga, gambarkan pembagian yang ibu lakukan terhadap separuh martabak sisanya! KISAH KAKEK DAN PENCURI PEPAYA Diambil dari: http://www.kisahinspirasi.com/2012/09/kisah-kakek-dan-pencuri-pepaya.html Cerita ini tentang seorang kakek yang sederhana, hidup sebagai orang kampung yang bersahaja. Suatu sore, ia mendapati pohon pepaya di depan rumahnya telah berbuah. Walaupun hanya dua buah namun telah menguning dan siap dipanen. Ia berencana memetik buah itu di keesokan hari. Namun, tatkala pagi tiba, ia mendapati satu buah pepayanya hilang dicuri orang. Kakek itu begitu bersedih, hingga istrinya merasa heran. “Suamiku, jangan hanya karena sebuah pepaya saja engkau demikian murung” ujar sang istri. “Bukan itu yang aku sedihkan,” jawab sang kakek. “Aku berpikir, betapa sulitnya orang itu mengambil pepaya kita. Ia harus sembunyi-sembunyi di tengah malam agar tidak ketahuan orang. Belum lagi mesti memanjatnya dengan susah payah untuk bisa memetik pepaya.” “Oleh karena itu istriku...,” lanjut sang kakek. “Saya akan meminjam tangga dan saya taruh di bawah pohon pepaya kita. Mudah-mudahan ia datang kembali malam ini dan tidak akan kesulitan lagi mengambil pepaya yang satunya.” Namun saat pagi kembali hadir, ia mendapati pepaya yang tinggal sebuah itu tetap ada beserta tangganya tanpa bergeser sedikit pun. Sang Kakek tetap menunggu. Namun di pagi berikutnya, tetap saja buah pepaya itu masih di tempatnya. Di sore harinya, sang kakek kedatangan seorang tamu yang menenteng dua buah pepaya besar di tangannya. Sang kakek belum pernah mengenal si tamu tersebut. Singkat cerita, setelah berbincang lama, sang tamu dengan amat menyesal mengaku bahwa ialah yang telah mencuri pepayanya. “Sebenarnya, pada malam berikutnya saya ingin mencuri buah pepaya yang tersisa. Namun saat saya menemukan ada tangga di sana, saya tersadarkan dan sejak itu saya bertekad untuk tidak mencuri lagi. Untuk itu, saya kembalikan pepaya Anda dan untuk menebus kesalahan saya, saya hadiahkan pepaya yang baru saya beli di pasar untuk Anda.” Contoh Soal Level Kognitif: menemukan informasi • Apakah yang membuat perasaan Kakek sedih setelah menyadari satu buah pepaya miliknya hilang? • Apakah yang dilakukan sang pencuri untuk menebus kesalahannya? Contoh soal level kognitif: integrasi dan interpretasi • Seorang pembaca berpendapat bahwa sifat Kakek tersebut dermawan. Setujukah kamu dengan pendapat pembaca tersebut? Jelaskan alasanmu! • Menurutmu, apakah yang membuat si pencuri tersadar untuk tidak mencuri lagi? Contoh soal level kognitif: refleksi dan evaluasi • Setelah selesai membaca cerita tersebut, Ani menilai bahwa sifat pencurilah yang menjadikan cerita tersebut menarik. Setujukah kamu dengan pendapat Ani? Jelaskan alasanmu! • Apakah pendapatmu jika pada cerita tersebut si pencuri tetap mengambil pepaya milik Kakek yang kedua? LEVEL 2 LEVEL 1 LEVEL 2 LEVEL 3 REPRODUKSI --- LEVEL 1 KUNCI; E KONEKSI – MENGHUBUNGKAN (LEVEL 2) (MENGHUBUNGKAN) LEVEL 2 REFLEKSI -- LEVEL 3