Uploaded by User36867

Sesi 2 TEKNIK PENYUSUNAN SOAL

advertisement
TEKNIK PENYUSUNAN SOAL
SRI HENDRAWATI, M.PD
TIM CURICULUM SUPPORT SYSTEM
SEKSI KURIKULUM DAN PENILAIAN - BIDANG PPSD
DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG
Kajian Hari Ini
MEMAHAMI ISTILAH DAN
MEKANISME PENYUSUNAN
KISI-KISI
A
TEKNIK PENULISAN SOAL PG
B
TEKNIK PENULISAN SOAL URAIAN
C
PEDOMAN PENSKORAN
D
PROSEDUR PENSKORAN
E
PERSIAPAN PENULISAN SOAL
Materi, Konstruksi dan Bahasa
Materi, Konstruksi dan Bahasa
Uraian Objektif dan Uraian Non Objektif
7 Langkah Prosedur Penskoran
Informasi seputar mekanisme penulisan soal
KISI - KISI
KISI - KISI
• Kisi-kisi adalah suatu format berbentuk matriks berisi informasi yang
dapat dijadikan pedoman untuk menulis atau merakit soal.
• Kisi-kisi disusun berdasarkan tujuan penggunaan tes.
• Penyusunan kisi-kisi merupakan langkah penting yang harus
dilakukan sebelum penulisan soal.
• Bila beberapa penulis soal menggunakan satu kisi-kisi, akan
dihasilkan soal-soal yang relatif sama (paralel) dari tingkat
kedalaman dan cakupan materi yang ditanyakan.
SYARAT KISI-KISI
Kisi-kisi tes prestasi akademik harus memenuhi
persyaratan berikut:
1) Mewakili isi kurikulum yang akan diujikan.
2) Komponen-komponennya rinci, jelas, dan mudah
dipahami.
3) Indikator soal harus jelas dan dapat dibuat soalnya
sesuai dengan bentuk soal yang telah ditetapkan
KOMPONEN KISI-KISI
• Komponen-komponen yang diperlukan dalam sebuah kisi-kisi
disesuaikan dengan tujuan tes.
• Komponen kisi-kisi terdiri atas komponen identitas dan komponen
matriks.
• Komponen identitas diletakkan di atas komponen matriks.
• Komponen identitas meliputi jenis/jenjang sekolah, mata pelajaran,
tahun ajaran, kurikulum yang diacu, alokasi waktu, jumlah soal,
dan bentuk soal.
• Komponen-komponen matriks berisi kompetensi dasar yang diambil
dari kurikulum, kelas dan semester, materi, indikator, level kognitif,
dan nomor soal.
MENYUSUN KISI-KISI
Langkah-langkah menyusun kisi-kisi
1) menentukan KD yang akan diukur;
2) memilih materi yang esensial;
3) merumuskan indikator yang mengacu
pada KD dengan memperhatikan materi
dan level kognitif.
I N D I KATO R
Indikator dijadikan acuan
dalam membuat soal. Di
dalam indikator tergambar
level kognitif yang harus
dicapai dalam KD.
1.
2.
3.
4.
Memuat ciri-ciri KD yang akan diukur.
Memuat kata kerja operasional yang dapat diukur (satu kata kerja operasional untuk soal pilihan ganda, satu atau lebih dari satu
kata kerja operasional untuk soal uraian).
Berkaitan dengan materi/konsep yang dipilih.
Dapat dibuat soalnya sesuai dengan bentuk soal yang telah ditetapkan.
LEVEL KOGNITIF
Level kognitif merupakan
tingkat kemampuan peserta
didik secara individual
maupun kelompok yang
dapat dijabarkan dalam tiga
level kognitif.
Level 1 (Knowing) menunjukkan tingkat kemampuan yang rendah (pengetahuan dan pemahaman)
Level 2 (Applying) menunjukkan tingkat kemampuan yang lebih tinggi (penerapan)
Level 3 (Reasoning) menunjukkan tingkat kemampuan tinggi (penalaran).
Dimensi Proses Kognitif
(dari Anderson & Krathwohl, 2001)
Kategori/ proses kognitif
Definisi
Mengingat
(Remembering)
Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan jangka panjang.
Mengerti
(Understanding)
Mengambil arti/makna dari instruksi yang diberikan, termasuk komunikasi
secara oral/lisan, tulisan dan grafik.
Menerapkan
(Applying)
Mengikuti atau menggunakan prosedur di situasi yang berbeda/tidak lazim.
Menganalisis
(Analysing)
Memisahkan bahan menjadi bagian-bagian dan menentukan bagaimana
tiap bagian tersebut saling berhubungan satu sama lain dan terhadap suatu
struktur atau fungsi secara keseluruhan.
Mengevaluasi
(Evaluating)
Membuat penilaian berdasarkan kriteria dan standar.
Mencipta
(Creating)
Menyatukan elemen-elemen agar membentuk sebuah kesatuan yang logis
atau fungsional; menyusun kembali elemen-elemen menjadi sebuah pola
atau struktur baru.
MATRIK KETERKAITAN
Dimensi Proses Kognitif
C-1
Mengingat
C-2
Memahami
C-3
Menerapkan
C-4
Menganalisis
C-5
Mengevaluasi
C-6
Mencipta
Dimensi Pengetahuan
A
Pengetahuan
faktual
C-1
Faktual
C-2
Faktual
C-3
Faktual
C-4
Faktual
C-5
Faktual
C-6
Faktual
B
Pengetahuan
Konseptual
C-1
Konseptual
C-2
Konseptual
C-3
Konseptual
C-4
Konseptual
C-5
Konseptual
C-6
Konseptual
C
Pengetahuan
Prosedural
C-1
Prosedural
C-2
Prosedural
C-3
Prosedural
C-4
Prosedural
C-5
Prosedural
C-6
Prosedural
D
Pengetahuan
Metakognitif
C-1
C-2
C-3
C-4
C-6
Metakognitif
Metakognitif
Metakognitif
Metakognitif
C-5
Metakognitif
KNOWING
C1-C2
APPLYING
C3
Metakognitif
REASONING
C4.C5.C6
LEVEL 1 : C1 – C2
Peserta pada level ini memiliki kemampuan standar minimum dalam menguasai
pelajaran (Knowing)
• Memperlihatkan ingatan dan pemahaman dasar terhadap materi pelajaran
dan dapat membuat generalisasi yang sederhana.
• Memperlihatkan tingkatan dasar dalam pemecahan masalah dalam
pembelajaran, paling tidak dengan satu cara.
• Memperlihatkan pemahaman dasar terhadap grafik-grafik, label-label, dan
materi visual lainnya.
• Mengkomunikasikan fakta-fakta dasar dengan menggunakan terminologi
yang sederhana.
LEVEL 1 : C1
Peserta pada level ini memiliki kemampuan standar minimum dalam menguasai pelajaran (Knowing)
Lower Order Thinking Skills
Knowledge (Remembering)
These types of questions test the students’ ability to memorize and to recall terms, facts and d
etails without necessarily understanding the concept.
Key Words: Memorize, Define, Identify, Repeat, Recall, State, Write, List & Name
Examples of questions:
•"What is...?"
•"How would you describe...?"
•"Why did...?
•"How would your show...?"
LEVEL 1 : C2
Peserta pada level ini memiliki kemampuan standar minimum dalam menguasai pelajaran (Knowing)
Lower Order Thinking Skills
Comprehension (Understanding)
These questions test the students’ ability to summarize and describe in their own
words without necessarily relating it to anything.
Key Words: Describe, Distinguish, Explain, Interpret, Predict, Recognize & Sum
marize
Examples of questions:
•"What facts or ideas show...?"
•"How would you compare...?"
•"How would your classify...?
•"Can you explain what is happening...?"
LEVEL 2 : C3
Peserta didik pada level ini memiliki kemampuan aplikatif (Applying)
• Memperlihatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap materi
pelajaran dan dapat mengaplikasikan gagasan-gagasan dan
konsep-konsep dalam konteks tertentu.
• Menginterpretasi dan menganalisis informasi dan data.
• Memecahkan masalah-masalah rutin dalam pelajaran.
• Menginterpretasi grafik-grafik, tabel-tabel, dan materi visual lainnya.
• Mengkomunikasikan dengan jelas dan terorganisir penggunaan
terminologi.
LEVEL 2 : C3
Peserta didik pada level ini memiliki kemampuan aplikatif (Applying)
Higher Order Thinking Skills
Application (Transferring)
Application questions encourage students to apply or transfer learning to their
own life or to a context different than one in which it was learned.
Key Words: Apply, Compare, Contrast, Demonstrate, Examine, Relate, Solve
& Use
Examples of questions:
•"What would result if...?"
•"What facts would you select to show...?"
•"What approach would you use to...?"
•"How would you use...?"
LEVEL 3 : C4, C5, C6
Peserta didik pada level ini memiliki kemampuan penalaran dan logika (Reasoning)
• Memperlihatkan pengetahuan dan pemahaman yang luas terhadap materi
pelajaran dan dapat menerapkan gagasan-gagasan dan konsep-konsep dalam
situasi yang familiar, maupun dengan cara yang berbeda.
• Menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi gagasan-gagasan dan informasi
yang faktual.
• Menjelaskan hubungan konseptual dan informasi yang faktual.
• Menginterpretasi dan menjelaskan gagasan-gagasan yang kompleks dalam
pelajaran.
• Mengekspresikan gagasan-gagasan nyata dan akurat dengan menggunakan
terminologi yang benar.
• Memecahkan masalah dengan berbagai cara dan melibatkan banyak variabel.
• Mendemonstrasikan pemikiran-pemikiran yang original.
LEVEL 3 : C4
Peserta didik pada level ini memiliki kemampuan penalaran dan logika (Reasoning)
Higher Order Thinking Skills
Analysis (Relating)
These questions encourage students to break material into parts, describe
patterns and relationships among parts, to subdivide information and to show
how it is put together.
Key Words: Analyze, Differentiate, Distinguish, Explain, Infer, Relate, Research
& Separate
Examples of questions:
•"What inference can you make...?"
•"What is the relationship between...?"
•"What evidence can you find...?"
•"What things justify...?"
LEVEL 3 : C5
Peserta didik pada level ini memiliki kemampuan penalaran dan logika (Reasoning)
Higher Order Thinking Skills
Evaluation (Judging)
Evaluation questions encourage students to develop opinions and make value
decisions about issues based on specific criteria.
Key Words: Assess, Critique, Determine, Evaluate, Judge, Justify, Measure &
Recommend
Examples of questions:
•"How could you select...?"
•"How could you prove...?"
•"How would you prioritize...?"
•"What information would you use to support...?"
LEVEL 3 : C6
Peserta didik pada level ini memiliki kemampuan penalaran dan logika (Reasoning)
Higher Order Thinking Skills
Creating
These questions encourage students create something new by using a
combination of ideas from different sources to form a new whole.
Key Words: Arrange, Combine, Create, Design, Develop Formulate, Integrate
& Organize
Examples of questions:
•"What could be changed to improve...?"
•"How would you test...?"
•"What way would you design...?"
•"What outcome would you predict for...?"
TEKNIK PENULISAN
SOAL PILIHAN GANDA
SOAL PG
HAL-HAL YANG PERLU
DIINGAT
Soal PG merupakan bentuk soal yang
jawabannya dapat dipilih dari beberapa
kemungkinan jawaban (option) yang telah
disediakan.
Setiap soal PG terdiri atas pokok soal (stem)
dan pilihan jawaban (option).
Pilihan jawaban terdiri atas kunci jawaban dan
pengecoh (distractor).
Kunci jawaban merupakan jawaban benar atau
paling benar, sedangkan pengecoh merupakan
jawaban tidak benar, tetapi peserta didik yang
tidak menguasai materi mungkinkan memilih
pengecoh tersebut.
MATERI
SOAL PILIHAN GANDA
HARUS MEMENUHI ASPEK
BERIKUT:
1
Soal sesuai dengan indikator
2
Tidak bersifat SARAPPPK (Suku/Agama/ Ras/
Antar Golongan/Pornografi/Politik/ Propaganda/
Kekerasan
3
Pilihan jawaban homogen dan logis
4
Hanya ada satu jawaban benar
E
KONSTRUKSI
SOAL PILIHAN GANDA HARUS MEMENUHI ASPEK BERIKUT:
1
Pokok soal jelas dan tegas
5
2
Pokok soal tidak
mengandung pernyataan
yang bersifat negatif ganda
Pokok soal merupakan
pernyataan yang diperlukan
4
Pokok soal tidak memberi
petunjuk ke arah jawaban yang
benar
3
Pilihan jawaban merupakan
pernyataan yang diperlukan
KONSTRUKSI
SOAL PILIHAN GANDA HARUS MEMENUHI ASPEK BERIKUT:
6
Panjang rumusan pilihan jawaban relatif sama
10
Butir soal tidak bergantung pada
jawaban soal lain
9
Gambar, grafik, diagram, tabel dan
sejenisnya yang terdapat
pada soal jelas dan berfungsi *)
7
Panjang jawaban tidak
mengandung pernyataan,
"Semua pilihan jawaban di
atas salah", atau "Semua
pilihan jawaban di atas benar".
8
Waktu disusun menurut besar
kecilnya nilai angka atau
kronoligisnya *)
BAHASA
SOAL PILIHAN GANDA HARUS MEMENUHI ASPEK BERIKUT:
01
03
Setiap soal harus menggunakan
bahasa yang sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia.
Setiap pilihan jawaban jangan
mengulang kata atau frase
yang bukan merupakan
satu kesatuan pengertian
02
04
Jangan menggunakan bahasa
yang berlaku setempat jika
soal akan digunakan untuk
daerah lain atau nasional.
Setiap soal harus menggunakan
bahasa yang komunikatif
TEKNIK PENULISAN
SOAL URAIAN
MATERI
SOAL URAIAN HARUS
MEMENUHI ASPEK BERIKUT:
1
Soal sesuai dengan indikator
2
Batasan pertanyaan dan jawaban yang
diharapkan (ruang lingkup) harus jelas.
3
Isi materi sesuai dengan tujuan pengukuran
4
Isi materi sesuai dengan jenjang, jenis
sekolah, atau tingkat kelas.
E
KONSTRUKSI
SOAL URAIAN HARUS MEMENUHI ASPEK BERIKUT:
01
03
Rumusan kalimat soal atau pertanyaan
harus menggunakan kata-kata tanya
atau perintah yang menuntut jawaban
terurai, seperti: mengapa, uraikan,
jelaskan, bandingkan, hubungkan,
tafsirkan, buktikan, hitunglah.
Tabel, gambar, grafik, peta, atau
yang sejenisnya harus disajikan
dengan jelas, berfungsi, dan
terbaca, sehingga tidak menimbulkan p
enafsiran yang berbeda dan juga harus
bermakna.
02
04
Buatlah petunjuk yang jelas tentang
cara mengerjakan soal.
Buatlah pedoman penskoran segera
dengan cara menguraikan komponen
yang akan dinilai atau kriteria
penskorannya, besar skor bagi setiap
komponen, atau rentang skor yang
dapat diperoleh untuk setiap kriteria
dalam soal yang bersangkutan.
BAHASA
SOAL URAIAN HARUS MEMENUHI ASPEK BERIKUT
1
4
Menggunakan Bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
5
Mempertimbangkan segi
bahasa dan budaya.
Menggunakan bahasa (kalimat
dan kata-kata) yang sederhana
dan komunikatif
2
Tidak mengandung kata-kata
yang dapat menyinggung
perasaan peserta didik atau
kelompok tertentu.
3
6
Tidak menggunakan
bahasa yang berlaku
setempat. *)
Tidak menggunakan kata-kata
/kalimat yang menimbulkan
penafsiran ganda atau salah
pengertian.
PEDOMAN PENSKORAN
PEDOMAN
PENSKORAN
HAL-HAL YANG PERLU
DIINGAT
Pedoman penskoran merupakan panduan atau
petunjuk yang menjelaskantentang batasan atau
kata-kata kunci atau konsep untuk melakukan
penskoran terhadap soal-soal bentuk uraian
objektif dan kemungkinan-kemungkinan jawaban
yang diharapkan atau kriteria-kriteria jawaban
yang digunakan untuk melakukan penskoran
terhadap soal-soal uraian non objektif.
Pedoman penskoran untuk setiap butir soal
uraian harus disusun segera setelah penulisan
soal.
URAIAN OBJEKTIF
PEDOMAN PENSKORAN
3
1
Apabila suatu pertanyaan mempunyai
beberapa subpertanyaan, rincilah kata
kunci dari jawaban soal tersebut menjadi
beberapa kata kunci subjawaban.
Kata-kata kunci ini dibuatkan skornya
(masing-masing 1)..
Tuliskan semua kemungkinan jawaban
benar atau kata kunci jawaban dengan
jelas untuk setiap nomor soal.
SOAL URAIAN
OBJEKTIF
4
Jumlahkan skor dari semua kata
kunci yang telah ditetapkan pada
soal. Jumlah skor ini disebut skor
maksimum dari satu soal.
2
Setiap kata kunci diberi skor
1 (satu).
URAIAN NON OBJEKTIF
PEDOMAN PENSKORAN
1
2
3
Tuliskan garis-garis besar jawaban
sebagai kriteria jawaban untuk
dijadikan pedoman atau dasar dalam
memberi skor. Kriteria jawaban
disusun sedemikian rupa sehingga
pendapat/ pandangan pribadi peserta
didik yang berbeda dapat diskor
menurut mutu uraian jawabannya.
Tetapkan rentang skor untuk tiap garis
besar jawaban. Besarnya rentang skor
terendah 0 (nol), sedangkan rentang
skor tertinggi ditentukan berdasarkan
keadaan jawaban yang dituntut oleh
soal itu sendiri. Semakin kompleks
jawaban, rentang skor semakin besar.
Jumlahkan skor tertinggi dari tiap-tiap
rentang skor yang telah ditetapkan.
Jumlah skor dari beberapa kriteria ini
disebut skor maksimum dari satu soal.
PROSEDUR PENSKORAN
PENSKORAN
PROSEDUR PENSKORAN
01
03
Pemberian skor pada jawaban uraian sebaik
nya dilakukan per nomor soal yang sama un
tuk semua jawaban peserta didik agar konsi
stensi penskor terjaga dan skor yang dihasil
kan adil untuk semua peserta didik.
Untuk uraian non objektif: periksalah jawaban
peserta didik dengan mencocokkan jawaban
dengan pedoman penskoran. Pemberian skor
disesuaikan antara kualitas jawaban peserta
didik dan kriteria jawaban. Di dalam pedoman
penskoran sudah ditetapkan skor yang
diberikan untuk setiap tingkatan kualitas
jawaban.
02
Untuk uraian objektif: periksalah jawaban
peserta didik dengan mencocokkan jawaban
dengan pedoman penskoran. Setiap jawaban
peserta didik yang sesuai dengan kunci
dinyatakan “Benar” dan diberi skor 1,
sedangkan jawaban peserta didik yang tidak
sesuai dengan kunci dianggap “Salah” dan
diberi skor 0.
Tidak dibenarkan memberi skor selain 0 dan 1.
Apabila ada jawaban peserta didik yang
kurang sempurna, kurang memuaskan, atau
kurang lengkap, pemeriksa harus dapat
menilai seberapa jauh hal itu terjadi.
Dengan demikian dapat diputuskan akan diberi
skor 0 atau 1 untuk jawaban tersebut.
PENSKORAN
PROSEDUR PENSKORAN
04
05
Baik soal uraian objektif maupun soal non
objektif, bila tiap butir soal sudah selesai
diskor, hitunglah jumlah skor perolehan
peserta didik pada setiap nomor butir soal.
Apabila dalam satu tes terdapat lebih dari
satu nomor soal uraian, setiap nomor soal
uraian diberi bobot. Pemberian bobot
dilakukan dengan membandingkan semua
soal yang ada dilihat dari kedalaman
materi, kerumitan/kompleksitas jawaban,
dan tingkat kognitif yang diukur. Skala
yang digunakan dalam satu tes adalah 10
atau 100 sehingga jumlah bobot dari sem
ua soal adalah 10 atau 100.
Pemberian bobot pada setiap soal uraian
dilakukan pada saat merakit tes.
06
Kemudian lakukan perhitungan nilai dengan
menggunakan rumus:
Nilai =
Atau
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑠𝑜𝑎𝑙
Ni =
𝑎𝑖
𝑐
x 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡
x 𝑏
Keterangan:
Ni = Nilai untuk satu nomor soal tertentu setelah dikalikan dengan bobot.
ai = Skor perolehan peserta didik pada satu nomor soal tertentu.
c = Skor maksimum untuk nomor soal itu.
b = Bobot soal dari soal itu.
07
Jumlahkan semua nilai (Ni) yang telah
diperoleh peserta didik dalam perangkat tes.
Jumlah ini disebut nilai akhir dari seperangkat
tes uraian yang disajikan.
Terima Kasih
Tim Curriculum Support System
CONTOH SOAL
Contoh soal Level PEMAHAMAN (1)
Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut!
Agar lampu L1 dan L2 menyala, saklar S harus disambung
dengan batang yang terbuat dari....
L1
A. kayu
B. kaca
L2
C. plastik
D. besi
S
Contoh soal level PENERAPAN (2)
Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut!
L1
L2
S
Pada keadaan saklar S dibuka seperti gambar, keadaan lampu-lampu yan
g benar adalah....
A.
L1 dan L2 menyala
B.
L1 dan L2 padam
C.
L1 menyala, dan L2 padam
D.
L1 padam, dan L2 menyala
24 November 2019
Contoh soal level PENALARAN (3)
Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut!
Mula-mula saklar S dihubungkan menyebabkan arus listrik mengalir sehingga l
ampu L1 dan L2 sama terangnya.
L1
A
L2
S
B
Kemudian pada kawat A - B dipasang lampu L3 yang sejenis dengan lampu L1
dan L2. Ketika saklar S dihubungkan, bagaimana keadaan lampu-lampu terse
but?
A. L1 akan padam, sedangkan L2 menyala sama terang dengan L3 .
B. Ketiga lampu L1 , L2 , dan L3 menyala dengan sama terang.
C. Ketiga lampu menyala, namun lampu L2 lebih terang daripada L1
dan L3.
D. Ketiga lampu menyala, namun lampu L2 dan L3 lebih terang daripada
L1.
24 November 2019
RATHER COOL
“HOT”
“HOTTER”
Apa yang disebutkan/
disampaikan di sini?
(Rangkum materi ini)
Apa pandangan yang
disampaikan dalam materi
ini?
Apa kesimpulan yang dapat
diambil tentang nilai-nilai
penulis materi ini?
Sebutkan nama sungai
di peta ini.
Sebutkan nama sungai lain
yang perannya sama seperti
sungai yang ada di peta ini.
Dengan cara apa sungai
mengendalikan alirannya?
Lihat lukisan ini.
Bagaimana si pelukis
menangkap cahaya dalam
lukisan?
Lihat lukisan ini.
Apa pengaruh cahaya
terhadap lukisan tersebut?
Lihat lukisan ini.
Mana pernyataan di bawah
ini yang memberikan
interpretasi paling positif
tentang lukisan tersebut?
MENULIS SOAL HOT
1. Pilih materi yang sesuai dengan indikator soal (disebut “stimulus”)
2. Periksa materi (stimulus)
• Apakah bermanfaat?
• Apakah merefleksikan kurikulum?
• Apakah menarik? Relevan? Cocok?
• Apakah pertanyaan penting yang dapat diidentifikasi dari
stimulus?
3. HOT
• Analisis
• Sintesis
• Evaluasi
KOMPETENSI: BILANGAN PECAHAN
LEVEL KOGNITIF TERTINGGI: REASONING (RELATIONAL STRUCTURE)
Ibu membeli sebuah martabak dan membagi separuh martabak kepada tiga
orang anaknya. Tidak berapa lama, ayah datang. Ibu membagi sisa separuh
martabak tersebut, sehingga ayah dan ketiga anak pada akhirnya akan
mendapatkan bagian martabak yang sama .
Jika bagian diarsir pada diagram berikut adalah ilustrasi separuh martabak yang
telah dibagi tiga, gambarkan pembagian yang ibu lakukan terhadap separuh
martabak sisanya!
KISAH KAKEK DAN PENCURI PEPAYA
Diambil dari: http://www.kisahinspirasi.com/2012/09/kisah-kakek-dan-pencuri-pepaya.html
Cerita ini tentang seorang kakek yang sederhana, hidup sebagai orang kampung yang
bersahaja. Suatu sore, ia mendapati pohon pepaya di depan rumahnya telah berbuah.
Walaupun hanya dua buah namun telah menguning dan siap dipanen. Ia berencana memetik
buah itu di keesokan hari. Namun, tatkala pagi tiba, ia mendapati satu buah pepayanya hilang
dicuri orang.
Kakek itu begitu bersedih, hingga istrinya merasa heran. “Suamiku, jangan hanya karena
sebuah pepaya saja engkau demikian murung” ujar sang istri. “Bukan itu yang aku sedihkan,”
jawab sang kakek. “Aku berpikir, betapa sulitnya orang itu mengambil pepaya kita. Ia harus
sembunyi-sembunyi di tengah malam agar tidak ketahuan orang. Belum lagi mesti
memanjatnya dengan susah payah untuk bisa memetik pepaya.”
“Oleh karena itu istriku...,” lanjut sang kakek. “Saya akan meminjam tangga dan saya
taruh di bawah pohon pepaya kita. Mudah-mudahan ia datang kembali malam ini dan
tidak akan kesulitan lagi mengambil pepaya yang satunya.” Namun saat pagi kembali
hadir, ia mendapati pepaya yang tinggal sebuah itu tetap ada beserta tangganya tanpa
bergeser sedikit pun. Sang Kakek tetap menunggu. Namun di pagi berikutnya, tetap
saja buah pepaya itu masih di tempatnya.
Di sore harinya, sang kakek kedatangan seorang tamu yang menenteng dua buah
pepaya besar di tangannya. Sang kakek belum pernah mengenal si tamu tersebut.
Singkat cerita, setelah berbincang lama, sang tamu dengan amat menyesal mengaku
bahwa ialah yang telah mencuri pepayanya.
“Sebenarnya, pada malam berikutnya saya ingin mencuri buah pepaya yang tersisa.
Namun saat saya menemukan ada tangga di sana, saya tersadarkan dan sejak itu saya
bertekad untuk tidak mencuri lagi. Untuk itu, saya kembalikan pepaya Anda dan untuk
menebus kesalahan saya, saya hadiahkan pepaya yang baru saya beli di pasar untuk
Anda.”
Contoh Soal Level Kognitif: menemukan informasi
• Apakah yang membuat perasaan Kakek sedih setelah menyadari satu buah
pepaya miliknya hilang?
• Apakah yang dilakukan sang pencuri untuk menebus kesalahannya?
Contoh soal level kognitif: integrasi dan interpretasi
• Seorang pembaca berpendapat bahwa sifat Kakek tersebut dermawan.
Setujukah kamu dengan pendapat pembaca tersebut? Jelaskan alasanmu!
• Menurutmu, apakah yang membuat si pencuri tersadar untuk tidak
mencuri lagi?
Contoh soal level kognitif: refleksi dan evaluasi
• Setelah selesai membaca cerita tersebut, Ani menilai bahwa sifat
pencurilah yang menjadikan cerita tersebut menarik. Setujukah kamu
dengan pendapat Ani? Jelaskan alasanmu!
• Apakah pendapatmu jika pada cerita tersebut si pencuri tetap mengambil
pepaya milik Kakek yang kedua?
LEVEL 2
LEVEL 1
LEVEL 2
LEVEL 3
REPRODUKSI --- LEVEL 1
KUNCI; E
KONEKSI – MENGHUBUNGKAN (LEVEL 2)
(MENGHUBUNGKAN)
LEVEL 2
REFLEKSI -- LEVEL 3
Download