Uploaded by Dina Nur Rosyidah

LAPORAN TUTORIAL 4 BLOK 20

advertisement
LAPORAN TUTORIAL 5 BLOK 20: MANAJEMEN KESEHATAN GIGI &
MULUT
Sistem Informasi Manajemen Kesehatan
Pembimbing:
Dr. drg Ari Tri Wanadyo Handayani, M.Kes
Disusun oleh:
Dina Nur R
171610101041
Yola Widya
171610101042
Farda Madin 171610101043
Syadira Putri 171610101044
Fitricia Lely
171610101045
Amanda E
171610101046
Mariza A
171610101049
K. Amsal
171610101050
Atika Ainun
171610101051
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS JEMBER
2019
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr Wb.
Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
senantiasa memberikan petunjuk serta melimpahkan berkah dan rahmat-Nya
kepada kami, sehingga laporan tutorial ini dapat diselesaikan. Dalam penyelesaian
laporan tutorial ini tentunya tidak dapat kami selesaikan sendiri, kami banyak
memperoleh bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan
syukur dan menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1.
Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah dan rahmat-Nya sehingga
laporan tutorial ini dapat selesai.
2.
Dr. drg Ari Tri Wanadyo Handayani, M.Kes selaku tutor, yang telah
membimbing jalannya
diskusi
tutorial
kelompok 5 Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Jember dan yang telah memberi masukan
yang membantu bagi pengembangan ilmu yang telah didapatkan.
3.
Teman-teman yang setia menemani dan membantu dalam proses
penyelesaian laporan tutorial ini.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun laporan tutorial ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna membantu sempurnanya laporan tutorial ini. Kami berharap
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua serta untuk menambah
pengetahuan dan wawasan.
Wassalamualaikum Wr Wb.
Jember, 13 Mei 2020
Penyusun
1. Definisi sistem informasi kesehatan
Sistem Informasi Kesehatan adalah seperangkat tatanan yang meliputi
data, informasi, indikator, prosedur, perangkat, teknologi, dan sumber daya
manusia yang saling berkaitan dan dikelola secara terpadu untuk mengarahkan
tindakan atau keputusan yang berguna dalam mendukung pembangunan
kesehatan. Sistem Informasi Kesehatan merupakan salah satu bagian penting
yang tidak dapat dipisahkan dari Sistem Kesehatan di suatu negara.
Kemajuan
atau
kemunduran
Sistem
Informasi
Kesehatan
selalu
berkorelasi dan mengikuti perkembangan Sistem Kesehatan, kemajuan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bahkan mempengaruhi Sistem
Pemerintahan yang berlaku di suatu negara. Kemajuan dalam bidang TIK
yang dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas praktik kedokteran maupun
pelayanan kesehatan sebagai penunjang untuk meningkatkan efektifitas dan
efisiensi keadministrasian maupun memudahkan komunikasi.
Sistem Informasi Kesehatan merupakan tulang punggung dari e-Kesehatan
karena merupakan sistem pengelolaan data dan informasi kesehatan di semua
tingkat pemerintahan secara sistematika dan terintegasi untuk mendukung
manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Dengan sistem informasi kesehatan yang baik maka akan
membuat masyarakat mengerti dengan semua permasalahan kesehatan, akan
mendapatkan info yang akurat, tepat dan dapat dipertanggungjawabkan
sehingga bisa dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan.
2. Tujuan sistem informasi kesehatan
Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi. Informasi
adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.
Untuk dapat berguna maka informasi harus didukung oleh tiga pilar sebagai
berikut: tepat kepada orangnya atau relevan, tepat waktu dan tepat nilainya
atau akurat. Keluaran yang tidak didukung oleh tiga pilar ini tidak dapat
dikatakan sebagai informasi yang berguna. Untuk menjadi sistem informasi,
maka hasil dari sistem itu harus berupa informasi yang berguna, yaitu harus
memenuhi ketiga kriteria: relevan, tepat waktu dan akurat (Usman, 2000).
Tujuan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
Melalui hasil pengembangan sistem informasi diatas, maka diharapkan dapat
menghasilkan hal-hal sebagai berikut:
1. Perangkat lunak tersebut dikembangkan sesuai dengan sesuai dengan
standar yang ditentukan oleh pemerintah daerah.
2. Dengan menggunakan open system tersebut diharapkan jaringan akan
bersifat interoperable dengan jaringan lain.
3. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mensosialisasikan dan
mendorong pengembangan dan penggunaan Local Area Network di dalam
kluster unit pelayanan kesehatan baik pemerintah dan swasta sebagai
komponen sistem di masa depan.
4. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mengembangkan
kemampuan dalam teknologi informasi video, suara, dan data nirkabel
universal di dalam Wide Area Network yang efektif, homogen dan efisien
sebagai bagian dari jaringan sistem informasi pemerintah daerah.
5. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan merencanakan,
mengembangkan dan memelihara pusat penyimpanan data dan informasi yang
menyimpan direktori materi teknologi informasi yang komprehensif.
6. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan secara proaktif mencari,
menanalisis, memahami, menyebarluaskan dan mempertukarkan secara
elektronis data/informasi bagi seluruh stakeholders
7. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan memanfaatkan website dan
access point lain agar data kesehatan dan kedokteran dapat dimanfaatkan
secara luas dan bertanggung jawab dan dalam rangka memperbaiki pelayanan
kesehatan sehingga kepuasan pengguna dapat dicapai sebaik-baiknya
8.
Sistem
informasi
kesehatan
terintegrasi
ini
akan
merencanakan
pengembangan manajemen SDM sistem informasi mulai dari rekrutmen,
penempatan, pendidikan dan pelatihan, penilaian pekerjaan, penggajian dan
pengembangan karir.
9. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mengembangkan unit
organisasi pengembangan dan pencarian dana bersumber masyarakat yang
berkaitan dengan pemanfaatan dan penggunaan data/informasi kesehatan dan
kedokteran.
10. Dapat digunakan untuk mengubah tujuan, kegiatan, produk, pelayanan
organisasi, untuk mendukung agar organisasi dapat meraih keunggulan
kompetitif.
11. Mengarah pada peluang-peluang strategis yang dapat ditemukan.
3. Fungsi sistem informasi kesehatan
Fungsi sistem informasi kesehatan antara lain:
1. Mengumpulkan dan menyimpan data dengan efektif dan efisien
Sistem akan mengumpulkan, mencatat dan menyimpan data yang
masuk dengan cepat, tepat dan akurat. Melalui fungsi ini maka kecil
sekali kemungkinan transaksi yang lolos tidak dicatat dalam sistem.
2. Membuat dan mencatat data transaksi secara benar dan sistematis ke
dalam jurnal
Pada sistem hanya perlu memasukkan bukti transaksi dan sistem akan
menyimpannya secara otomatis sesuai dengan kelompok transaksi
untuk data baru yang harus dicatat dan dikelompokkan
3. Mengambil data yang diperlukan
Data rumah sakit beragam dan penggunaannya pun tidak selalu sama.
Jika pencatatan dilakukan secara manual, maka perusahaan akan
kesulitan dalam mengambil data secara cepat karena pencarian manual.
Dengan sistem informasi, data yang masuk akan tersimpan secara
otomatis dan sistematis. Keuntungannya pencarian data menjadi
mudah, karena sistem bisa diakses dari media komputer perusahaan.
4. Mengubah data menjadi informasi keuangan
Data awal yang dimasukkan ke sistem akan diproses menjadi laporan
keuangan. Informasi berupa laporan keuangan ini tentu bisa diakses
oleh pihak-pihak terkait dengan mudah.
5. Mengendalikan keuangan
Sistem informasi kesehatan juga memiliki fungsi untuk mengendalikan
keuangan demi meminimalisir terjadinya kecurangan. Dalam hal ini
manajemen perusahaan sehingga, semua perubahan data yang terjadi
akan terekam dalam sistem dan perusahaan bisa dengan mudah
menemukan sumber masalah jika ada penyimpangan.
Fungsi manajemen data
1. Sebagai planning (perencanaan) adalah sebuah proses yang dimulai dengan
merumuskan tujuan organisasi sampai dengan menetapkan alternative kegiatan
untuk pencapaiannya.
2. Sebagai organizing (pengorganisasian) adalah rangkaian kegiatan menajemen
untuk menghimpun semua sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh organisasi
dan memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Sebagai actuating (directing,
commanding,Motivating,
staffing,
coordinating) atau fungsi penggerakan pelaksanaan adalah proses bimbingan
kepada staff agar mereka mampu bekerja secara optimal menjalankan tugastugas pokoknya sesuai dengan ketrampilan yang telah dimiliki, dan dukungan
sumber daya yang tersedia.
4. Sebagai controlling (monitoring) atau
pengawasan
dan
pengendalian (wasdal) adalah proses untuk mengamati secara terus menerus
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun dan
mengadakan koreksi jika terjadi penyimpangan.
Selain itu dalam sumber lain menyebutkan, fungsi sistem informasi kesehatan
antara lain:
1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
2. Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam
proses pengambilan keputusan.
3. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
4. Mendukung aktivitas sehari-hari perusahaan
5. Mendukung proses pengambilan keputusan
6. Membantu dalam memenuhi tanggung jawab pengelolaan perusahaa
7. Memudahkan bagian rekam medis untuk mengolah data secara cepat dan
tepat
8.
Memodifikasi data kalau ada kesalahan dalam menginputkan data pasien
9. Dapat memanggil dan memodifikasi data pasien yang berulang kali
berobat di rumah sakit
10. Dapat melihat data pasien berdasarkan kriteria tertentu secara cepat dan
tepat.
11. Dapat melihat rincian biaya pasien yang diinginkan
12. Dapat membuat dan melihat data pasien secara detail.
Dapus
4. Komponen sistem informasi kesehatan
Berikut komponen sistem informasi menurut Burch dan Grudnisky(1986)
yang dikenal dengan istilah blok bangunan
a) Blok masukan, merupakan proses input data, seperti teknik dan instrumen
yang digunakan
b) Blok model, diantaranya gabungan dari tata cara, serta nalar yang bertugas
untuk mengatur data-data yang telah dimasukkan dan data yang
terdokumentasi dalam suatu basis data melalui ketentuanyang telah
diputuskan bersama untuk mewujudkan output sesuai keinginan.
c) Blok keluaran, merupakan hasil output suatu sistem yang berupa informasi
dan dokumentasi yang bermanfaat bagi seluruh tingkatan manajemen serta
seluruh pengguna sistem.
d) Blok teknologi, merupakan perangkat kerja yang berfungsi menerima
masukan, mengoperasikan versi yang telah diciptakan, mengarsipkan dan
melihat data, membentuk dan mentransfer output serta mendukung proses
pengendalian sistem secaraholistik. Terdapat 3 unsur pokok dalam
teknologi ini, antara lain teknisi, perangkat lunak, dan perangkat keras.
e) Blok basis data, merupakan suatu himpunan data yang memiliki
keterkaitan antara yang satu dengan yang lain, terdokumentasikan dalam
perangkat keras komputer dan digunakan oleh perangkat lunak untuk
mengubahnya. Data yang tersimpan pada basis data membutuhkan
pengorganisasian
sedemikian
rupa,
sehingga
dapat
menghasilkan
informasi yang bermutu.
f) Blok kendali, merupakan proses yang disusun dan dilaksanakan untuk
memastikan apabila terdapat suatu kesalahan yang dapat merusak sistem
maka hal tersebut bisa dicegah. Namun, apabila terlanjur terjadi, maka
permasalahan tersebut dapat segera diselesaikan.
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok
bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok
keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu
sistem, keenem blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan
yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.
a) Blok masukan (input block)
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input yang
dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan
dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
b) Blok model (model block)
Blok ini tediri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data
dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang
diinginkan.
c) Blok keluaran (output block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajeman serta semua pemakai sistem.
d) Blok teknologi (technology block)
Teknologi merupakan "tool box" dalam sistem informasi. Teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga)
bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan
perangkat keras (hardware).
e) Blok basis data (database block)
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan
berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan
menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu
disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih
lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa
supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang
baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data
diakses atau dimanipulasi menggunakanperangkat lunak paket yang
disebut DBMS (Database Management System).
f) Blok kendali (control block)
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam,
api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, keagalan-kegagalan
sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya.
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan
bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila
terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
5. Sumber daya sistem informasi kesehatan
Manajemen sumber daya informasi (IRM: iformation resources
management) adalah sebuah kegiatan yang diikuti oleh seluruh tingkatan
manajer dengan maksud untuk mengenali dan mengelola sumber daya
informas yang diperukan untuk memenuhi kebutuhan informasi yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan informasi yang didasarkan pada
beberapa persyaratan.
1. Bentuk Sumber Daya Informasi
Upaya pertama untuk menggunakan manajemen informasi terpusat pada
data. Pandangan bahwa data dan informasi adalah sumber daya yang dikelola,
sebagaimana sumber daya mana pun, masih lazim (prevalent) dan menunjukan
sebuah pendekatan yang positif untuk pengguna komputer.
Bentuk dasar sistem informasi menunjukan bahwa sebuah sistem informasi
terdiri atas lima sumber daya utama, yakni:
a) Manusia (ahli informasi dan pemakai);
b) Perangkat keras komputer;
c) Perangkat lunak komputer;
d) Basis data (data dan informasi);
e) Jaringan (fasilitas).
a. Sumber Daya Manusia
Manusia diperlukan dalam seluruh operasi sistem operasi. Sumber
manusia termasuk; pemakai terakhir dan ahli sistem informasi.Pemakai
terakhir (disebut juga pemakai atau klien) adalah orang-orang yang
menggunakan sistem informasi atau informasi yang dihasilkan. Mereka
dapat saja akuntan, penjual, insinyur, tata usaha, pelanggan, atau manajer.
Kebanyakan dari kita adalah pemakai akhir sistem informasi.
Ahli sistem informasi adalah orang-orang yang mengembangkan dan
mengoperasikan sistem informasi. Mereka itu adalah analis sistem,
pemrograman,
lainnya;
pelaksana
komputer,
dan
tingkat
manajemen
bagian teknik serta personil tata usaha sistem informasi.
Singkatnya, analis sistem informasi merancang sistem informasi
brdasarkan persyaratan informasi dari pemakai akhir, pemrograman
menyiapkan program komputer berdasarkan perincian dari analis sistem
dan pelaksana komputer mengoperasikan sistem komputer
besar/kecil.
b. Sumber Daya Perangkat Keras
yang
Konsep sumber daya perangkat keras meliputi seluruh perangkat fisik
dan bahan-bahan yang berkaitan dengan pengolahan informasi. Hal
tersebut tidak hanya meliputi mesin, seperti komputer dan peralatan
lainnya, tetapi juga seluruh alat perantara/media data supaya seluruh obyek
data tersebut tercatat/terekam, mulai dari kertas hingga ke disket magnetik.
Contoh perangkat sistem informasi berbasis komputer, yaitu;
1. Sistem
komputer,
terdiri
atas
unit
pengolahan
terpusat
(CPU/Central Processing Unit) yang mengandung pengolah mikro
(micro
processor)
dan
semacam
penghubung
peralatan
(interconnected peripheral devices), seperti kabel dan modem.
Contoh
sistem
komputer
adalah
sistem
komputer
mikro
(microcomputer systems), sistem komputer ukuran menengah
(midrange computer systems), dan sistem komputer mainframe
(large mainframe computer systems).
2. Peralatan Komputer, seperti peralatan papan kunci (keyboard) atau
penggerak elektronik atau kursor (mouse) untuk memasukan data
dan perintah, sebuah layar video (video screen) atau pencetak
(printer) untuk keluaran (output) informasi dan kepingan magnetik
(magnetik disk) ataupun kepingan optik (optical disk) untuk
menyimpan sumber daya-sumber daya data.
c. Sumber Daya Perangkat Lunak
Konsep sumber daya perangkat lunak termasuk juga seluruh perangkat
perintah pengolahan informasi. Konsep umum (generic concepts)
perangkat lunak ini tidak hanya termasuk perangkat perintah (instruction)
pengoperasian
yang
dinamakan
program,
yang
berfungsi
untuk
mengarahkan dan mengendalikan perangkat keras komputer, tetapi juga
perintah-perintah pengolaha informasi yang diperlukan orang yang
dinamakan tata cara (prosedures).
Berikut adalah contoh sumber daya-sumber daya perangkat lunak:
1. Sistem perangkat lunak, seperti program sistem operasi (windows,
linux, unix, dan lan-lain) yang berfungsi mengendalikan dan
mendukung sistem operasi komputer.
2. Aplikasi perangkat lunak, yaitu program yang mengarahkan untuk
penggunaan khusus oleh pemakai akhir tertentu. Contohnya adalah
sebuah program analisis penjualan, sebuh program penggajian, dan
sebuah program pengolahan kata (lotus, microsoft word, open
office, dan lain-lain).
3. Tata cara, yaitu pengoperasian perintah untuk orang-orang yang
akan menggunakan sebuah sistem informasi atau sebuah perangkat
lunak (pascal, HTML, dan lain-lain).
d. Sumber Daya Data
Data mempunyai arti lebih besar dari sekedar bahan mentah sistem
informasi. Konsep sumber daya data telah diperluas oleh manajer dan para
ahli sistem informasi. Mereka menyadari bahwa data merupakan sumber
daya organisasi yang berharga. Jadi data sebagai sumber daya yang harus
dikelola dengan efektif untuk menguntungkan semua pemakai akhir dalam
sebuah organisasi.
Data banyak bentuknya, termasuk berbentuk data gabungan huruf dan
angka (alphanumeric), gabungan hurf dengan abjad (alphabetical), dan
jenis lainnya, serta terbentuk kesatuan (entities). Data teks/tulisan, yang
terdiri atas kalimat dan paragraf digunakan dalam komunikasi tertulis; data
gambar, seperti bentuk grafik dan gambar; data suara (audio), suara
manusia atau suara lainnya, juga merupakan bentuk data yang penting.
1. Basis data, yang mengendalikan pengolahan dan pengeturan data.
2. Pengetahuan dasar, yang mengandung berbgai macam bentuk,
diantaranya fakta-fakta, aturan-aturan, dan contoh-contoh kasus
mengenai keberhasilan pelaksanaan bisnis/usaha
Sebagai contoh, data transaksi penjualan dapat saja dikumpulkan dan
disimpan dalam sebuah basis data penjualan untuk pengolahan berikutnya
yang menghasilkan laporan analisis penjualan harian, mingguan, bulanan,
ataupun tahunan untuk keperluan manajemen. Pengetahuan dasar dignakan
melalui sistem manajemen pengetahuan dan sistem ahli untuk membagi
ilmu/pengetahuan dan memberikan petunjuk keahlian pada suatu sasaran
khusus.
e. Sumber Daya Jaringan
Jaringan telekomunikasi, seperti inernet, intranet, dan ekstranet telah
berperan penting untuk keberhasilan operasi dari sekuruh jenis organisasi
dan sistem informasi yang berbasis komputer. Jaringan telekomunikasi
terdiri atas komputer, pengolah komunikasi, dan peralatan lainnya yang
saling berhubungan melalui perantara/media komunikas dan dikendalikan
melalu perangkat lunak komunikas. Konsep sumber daya jaringan
menekankan bahwa jaringan komunikasi merupakan bagian sumber daya
yang mendasar dari seluruh sistem informasi. Sumber daya jaringan
termasuk sebagai berikut:
1. Perantara komunikasi contohnya, kabel pasangan bersimpul
(twisted-pair cable), kabel koaksial (coaxsial able), kabel serat
optik (fiber-optic cable), sistem gelombang mikro (microwave
systems) dan sistem satelit kounikasi (communication satelite
systems)
2. Pendukung jaringan, kelompok umum ini ialah seluruh manusia,
perangkat keras, perangkat lunak dan sumber daya data yang
secara langsung mendukung operasional dan penggunaan jaringan
komunikasi, contohnya ialah pengolah komunikasi yang tediri atas
modem dan pengolahan kerja internet, dan perangkat lunak
pengendali komunikasi yang terdiri atas sistem operasi jaringan
dan paket penjelajah (browser) internet.
Menurut O'Brien (2005), komponen dan aktivitas SI terdiri dari sumber daya
data, hardware, software, manusia, dan jaringan untuk melakukan aktivitas
input, pemrosesan, output, penyimpanan dan pengelolaan yang mengubah
sumber daya data menjadi produk informasi
1. Sumber Daya Manusia
Manusia dibutuhkan untuk pengoperasian semua sistem informasi. Sumber
daya manusia ini meliputi pemakai akhir dan pakar SI.

Pemakai akhir, adalah orang-orang yang menggunakan sistem
informasi atau informasi yang dihasilkan sistem tersebut.

Pakar
SI,
adalah
orang-orang
yang
mengembangkan
dan
mengoperasikan sistem informasi
2.
Sumber Daya Hardware
Meliputi semua peralatan dan bahan fisik yang digunakan dalam pemrosesan
informasi. Contoh-contoh hardware dalam sistem informasi berbasis komputer
adalah :

Sistem komputer, yang terdiri dari unit pemrosesan pusat yang berisi
pemrosesan mikro, dan berbagai peralatan periferal yang saling
berhubungan.

Periferal komputer, yang berupa peralatan seperti keyboard atau mouse
elektronik untuk input data dan perintah, layar video, atau printer
untuk output informasi, dan disk magnetis atau optikal untuk
menyimpan sumber daya data.
3.
Sumber Daya Software.
Meliputi semua rangkaian perintah pemrosesan informasi. contohnya adalah :

Software sistem, seperti program sistem operasi, yang mengendalikan
serta mendukung operasi sistem komputer.

software aplikasi, yang memprogram pemrosesan langsung bagi
pengguna tertentu komputer oleh pemakai akhir.

Prosedur, yang mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang akan
menggunakan sistem informasi.
4.
Sumber Daya Data.
Data dapat berupa banyak bentuk, termasuk data alfanumerik tradisional, yang
terdiri dari angka dan huruf serta karakter lainnya yang menjelaskan transaksi
bisnis dan kegiatan entitas lainnya. Data teks, terdiri dari kalimat dan paragraf
yang digunakan dalam menulis komunikasi, data gambar, seperti bentuk
grafik dan angka, serta gambar video grafis dan video; serta data audio, suara
manusia dan suara-suara lainnya, juga merupakan bentuk data yang penting.
Sumber daya sistem informasi umumnya diatur, disimpan, dan diakses oleh
berbagai teknologi pengolahan pengelolaan sumber daya data ke dalam :

database yang menyimpan data yang telah diproses dan diatur.

dasar pengetahuan yang menyimpan pengetahuan dalam berbagai
bentuknya, seperti fakta, peraturan.
5.
Sumber daya jaringan.
Menekankan bahwa teknologi informasi dan jaringan adalah komponen
sumber daya dasar dari semua sistem informasi. Sumber daya jaringan
meliputi :

Media komunikasi

Dukungan jaringan
6.
Input sumber daya data
Pemrosesan data menjadi informasi. data bisasanya tergantung pada aktivitas
pemrosesan seperti penghitungan, perbandingan, penilaian, pengklasifikasian,
dan pengikhtisarian.
7.
Output produk informasi.
Informasi dalam berbagai bentuk dikirim ke pemakai akhir dan disediakan
untuk mereka dalam aktivitas output. Tujuan dari sistem informasi adalah
untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir.
8.
Penyimpanan sumber daya data.
Penyimpanan adalah komponen dasar sistem informasi. Penyimpanan adalah
aktivitas sistem informasi tempat data dan informasi disimpan secara teratur untuk
digunakan kemudian.
9.
Pengendalian kinerja sistem.
Aktivitas sistem informasi yang penting adalah pengendalian kinerja sistem.
Sistem informasi harus menghasilkan umpan balik mengenai aktivitas input,
pemrosesan, output, dan penyimpanan. Umpan balik ini harus diawasi dan
dievaluasi untuk menetapkan apakah sistem dapat memenuhi standar kinerja
yang telah ditetapkan. Kemudian, aktivitas sistem yang tepat harus
disesuaikan agar produk informasi yang tepat dihasilkan bagi para pemakai
akhir
6. Langkah-langkah pengembangan sistem informasi kesehatan
Dalam tahapan tahapan penerapan system informasi oleh analis system
ada 9 tahapan yang harus dilalui sebagai berikut:
1. Meninjau kembali sistem yang ada
Jika dalam rumah sakit atau puskesmas tersebut sudah ada system
yang digunakan maka kita harus melakukan evaluasi ulang terhadap
system yang telah digunakan lihat kekurangan dan kelebihannya, uji
kualitasnya dengan memeriksa ketepatan, kelengkapan, dan telah
memenuhi syarat yang diperlukan ataukah belum.
Jika ternyata dalam suatu rumah sakit atau puskesmas tersebut ada
system, namun ingin dirubah ke dalam system yang baru, maka hal hal
yang perlu dilakukan adalah Pertama kita harus mencari solusi dan
pemecahan masalah yang ada pada pengumpulan data. Setelah itu tinjau
kembali faktor faktor yang mempengaruhi pegolahan data. Lalu melihat
aspek-aspek yang dibutuhkan dalam identifikasi system, apakah system
yang ada masih layak untuk dipertahankan
dengan cara: analisa data, bagaimana penyebarluasan data yang
ada, selain itu juga harus melihat sumber daya manusia yang ada
(termasuk staff dan tenaga kesehatan)
di dalamnya apakah sudah
memenuhi dan mampu menggunakan dengan baik dan maksimal atau
belum.
2. Menentukan kebutuhan data
Diketahui bahwa kebutuhan setiap tingkatan administrasi memiliki
peran yang tidak sama sehingga kebutuhan data yang diperlukan pun
berbeda. Selain itu sebagai seorang analis system juga harus mengetahui
tingkat kebutuhan minimum data yang di perlukan.
3. Faktor faktor yang mempengaruhi alur data
Maksudnya di sini adalah harus mengetahui distribusi dari data
tersebut. Dimana tidak semua data yang terkumpul pada rumah sakit atau
puskesmas tertentu harus dikirim kepada dinas kesehatan. Data yang
paling rinci disimpan sebagai arsip di tempat yang telah ditentukan,
sedangkan penyampaian laporannya ke dinas kesehatan sebaiknya sesuai
dengan kesepakatan bersama, yaitu data-data apa saja yang harus dikirim
dan bagaimana format pengirimannya.
Dalam hal distribusi ini juga harus ditentukan siapa saja yang
bisa mengolah data, lakukan identifikasi pada Sumber Daya Manusia yang
akan digunakan. Tentukan pula seberapa sering data tersebut dibutuhkan
dalam semua tingkat. Setelah itu buatlah diagram untuk mengetahui
kesimpulan dan langkah langkah untuk mengambil kepusan selanjutnya
yang akan diambil.
4. Design pengumpulan dan cara pelaporan data
Dalam pengaplikasiannya nanti, staff yang bertugas harus memiliki
pengetahuan yang baik dan memahami pengolahan data tersebut. Hal ini
diharapkan agar penggunaan dan pengolahan data menjadi lebih efektif
dan sederhana, serta menyediakan segala informasi yang diperlukan.
5. Pengembangan pemrosesan data
Data system informasi yang akan direncanakan di proses secara
konsisten sesuai dengan tujuan pengumpulan, perencanaan, analisis dan
pemanfaatan data. Langkah langkah yang dilakukan adalah dengan
melakukan evaluasi keuntungan dan kerugian dari segi biaya,
ketersediaan teknisi apabila terjadi kerusakan dan ketersediaan
sumber daya manusia yang menggukan. Selain itu juga ditentukan
spesifikasi pengembangan software yang akan digunakan. Sebaiknya pilih
software yang mudah dipahami, murah, sesuai kebutuhan analisis data dari
pengguna, terdapat mekanisme pengawasan atau pemeriksaan kualitas dan
tidak bajakan. Setelah itu lakukan pengujian pada software yang telah
dipilih dengan cara sebagai berikut :
-
Identifikasi kesalahan
-
Identifikasi kemampuan pengguna (staff)
-
Identifikasi kemampuan software untuk memberikan data yang
di butuhkan.
Terlepas dari itu semua juga harus di perhatikan kemampuan
hardware yang tersedia, prosedur dasar pemeliharaan system dan
keamanan software tesebut.
6. Mengembangkan program pelatihan
Hal ini ditujukan kepada semua staff yang turut beperan dalam
penggunaan system yang akan diterapkan. Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan sumber daya pelaksana. Pelatihan diterapkan sesuai dengan
kebutuhan masing masing bagian dan latar belakang sumber daya manusia
yang dimiliki.
7. Uji coba system
Uji coba merupakan tahapan paling penting yang harus dilakukan
sebelum sebuah sistem diimplementasikan. Suatu sistem harus
dicoba
dengan
mencerminkan
situasi
atau
kondisi
yang
sebenarnya.
8. Monitoring dan evaluasi pada system
Tujuan dari monitoring dan evaluasi ini tidak hanya fokus mencari
kesalahan dan kekurangan pada system, tetapi juga terhadap aspek aspek
lain yang turut berperan secara tidak langsung terhadap system yang
diterapkan.
9. Mengembangkan system informasi dan manajemen kesehatan
Tantangan yang harus dihadapi dalam pengembangan system
informasi
dan
manajemen
adalah
bagaimana
mempertahankan
kepentingan para pengambil keputusan yang berbeda, guna kelanjutan
pengembangan system informasi dan manajemen kesehatan. Serta turut
menyiapkan sumber daya manusia yang handal serta selalu berkoordinasi
dengan pengelola data yang berbeda guna meminimalkan kesalahan pada
saat pengumpulan data.
7. Definisi dan tugas analis sistem informasi
Analis system (system analyst) adalah orang yang menganalisis sistem
(mempelajari masalah-masalah yang timbul dan menetukan kebutuhan-
kebutuhan pemakai sistem) untuk mengidentifikasikan pemecahan yang
beralasan. Sebutan lain untuk analis sistem ini adalah analis informasi
(information analyst), analis bisnis (business analyst), perancang sistem
(system designer), konsultan sistem (system consultant) dan ahli teknik sistem
(system engineer).
Analis sistem berbeda dengan pemogram. Pemogram (programmer)
adalah orang yang menulis kode program untuk suatu aplikasi tertentu
berdasarkan rancang bangun yang telah dibuat oleh analis sistem. Akan tetapi
ada juga analis sistem yang melakukan tugas-tugas seperti pemrogram dan
sebaliknya ada juga pemrogram yang melakukan tugas-tugas yang dilakukan
oleh analis sistem. Orang yang melakukan tugas baik sebagai analis sistem
maupun pemrogram disebut analis / pemrogram (analyst / programmer) atau
pemrogran/ analis (programmer/analyst).
a. Tanggung jawab, peranan dan tugas
Tanggung jawab analis system :
1. Tanggung jawab analis sistem tidak hanya pada pembuatan program
computer saja, tetapi pada sistem secara keseluruhan.
2. Pengetahuan analis sistem harus luas, tidak hanya pada teknologi
computer, tetapi juga pada bidang aplikasi yang ditanganinya.
3. Pekerjaan analis sistem dalam pembuatan program terbatas pada
pemecahan masalah secara garis besar.
4. Pekerjaan analis sistem melibatkan hubungan banyak orang, tidak
terbatas pada sesame analis sistem,pemrogram, tetapi juga pemakai
sistem dan manajer.
Peranan Analis Sistem
Analis sistem secara sistematis menilai bagaimana fungsi bisnis dengan
cara mengamati proses input dan pengolahan data serta proses output
informasi untuk membantu peningkatan proses organisasional. Dengan
demikian, analis sistem mempunyai tiga peranan penting, yaitu :
1. Sebagai konsultan
2. Sebagai ahli pendukung
3. Sebagai agen perubahan
Tugas Analis Sistem
Adapun tugas-tugas yang dilakukan oleh seorang analis sistem adalah :
1. mengumpulkan dan menganalisis semua dokumen, file, formulir yang
digunakan pada sistem yang telah berjalan.
2. menyusun laporan dari sistem yang telah berjalan dan mengevaluasi
kekurangan-kekurangan pada sistem tersebut dan melaporankan semua
kekurangan tersebut kepada pemakai sistem.
3. merancang perbaikan pada sistem tersebut dan menyusun sistem baru.
4. menganalisis dan menyusun perkiraan biaya yang diperlukan untuk
sistem yang baru dan memberikan argumen tentang keuntungan yang
dapat diperoleh dari pemakian sistem yang baru tersebut.
5. mengawasi semua kegiatan terutama yang berkaitan dengan sistem
yang baru tersebut
b. Tim Pengembangan Sistem
Dalam proyek pengembangan sistem yang kecil dan sederhana,
kemungkinan hanya ada seorang analis sistem yang merangkap sebagai
pemrogram (analis/pemrogram) atau seorang pemrogram yang merangkap
sebagai analis sistem(pemrogram/analis). Akan tetapi untuk proyek
pengembangan sistem yang besar atau komplek, pekerjaan ini biasanya
dilakukan oleh sejumlah orang dalam bentuk tim. Anggota dari tim
pengembangan sistem ini tergantung dari besar kecilnya ruang lingkup
proyek yang akan ditangani. Tim ini secara umum dapat terdiri dari
personil- personil sebagai berikut :
1.
Manajer analisis sistem
Manajer anaisi sistem (manager of system analysis) ini disebut
juga sebagai coordinator proyek dan mempunyai tugas dan tanggung
jawab sebagai berikut:
a. Sebagaiketua/coordinatortimpengembangansistem
b. Mengarahkan,mengontrol
dan
mengatur
anggota
tim
pengembangan sistem lainnya
c. Membuat jadwal pelaksanaan proyek pengembangan sistem
yang akan dilakukan
d. Bertanggung jawab
dalam
mendefinisikan
masalah,studi
kelayakan, disain sistem dan penerapananya.
e. Memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan sistem
f. Mewakili tim untuk berhubungan dengan pemakai sistem
dalam
hal
perundingan-perunndingan
dan
pemberian-
pemberian nasehat kepada manajemen dan pemakai sistem.
g. Membuat laporan-laporan kemajuan proyek (progress report)
h. Mengkaji ulang dan memeriksa kembali hasil kerja dari tim.
2. Ketua analis sistem
Ketua analis sistem (lead system analyst) biasanya menjabat
sebagai wakil dari manajer analisis sistem.Tugasnya adalah membantu
tugas dari manajer analisis sistem dan mewakilinya bila manajer analis
sistem berhalangan.
3. Analissistemsenior
Analis sisten senior (senior system analyst) merupakan analis
sistem yang sudah berpengaalaman.
4. Analis sistem
Analys sistem (system analyst) merupakan analis sistem yang
cukup berpengalaman dan dapat bekerja sendiri tanpa bimbingan dari
analis sistem senior.
5. Analis system yunior
Analis sistem yunior (junior system analyst) merupakan analis
sistem yang belum
berpengalaman dan masih membutuhkan
bimbingan-bimbingan dari analis sistem yang lebih senior. Analis
sistem yunior ini sering juga disebut dengan analis sistem yang masih
dilatih (system analyst trainee).
6. Pemrogram aplikasi senior
Permograman aplikasi senior (senior application programmer)
merupakan pemrigraman computer yang sudah berengalaman dengan
tugas merancang spesifikasi dari program aplikasi dan mengkoordinasi
kerja dari pemrogram yang lainnya.Pemrogram aplikasi senior ini
kadang- kadang juga disebut dengan pemrogram / analis.
7. Pemrogram aplikasi
Pemrogram
pemrogram
apliaksi
computer
(application
yang cukup
programmer)
berpengalaman
merupakan
dan
dapat
melakukan tugasnya tanpa harus dibimbing secara langsung lagi.
8. Pemrogram aplikasi yunior
Pemrogram aplikasi yunior (junior application programmer)
merupakan pemrogram computer yang belum berpengalaman dan
masih dibawah bimbingan langsung dari pemrogram yang lebih senior.
Pemrogram aplikasi yunior biasanya hanya dilibatkan pada pembuatan
modul-modul program yang sederhana, seperti misalnya pembuatan
bentuk-bentuk I/O. Pemrogram aplikasi yunior ini sering juga disebut
dengan
pemrogram
aplikasi
yang
masih
dilatih
(application
programmer trainee).
8. Faktor yang mempengaruhi analisis sistem
Seorang analis sistem paling tidak harus memiliki 4 keahlian berikut:
1. Keahlian Analisis
Keahlian analisis sistem digunakan untuk memetakan permasalahan
yang dihadapi oleh perusahaan klien yang bisa diselesaikan dengan sistem
informasi dan yang tidak. Dengan menganalisa komponen-komponennya
maka seorang analis sistem akan lebih mudah memahami keseluruhan proses
bisnis yang berjalan dan menentukan subsistem mana yang berindikasi
mengalami masalah.
Analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang lugas dan keahlian
yang khusus. Beberapa analis sistem setuju bahwa pengetahuan-pengetahuan
dan keahlian berikut ini sangat diperlukan bagi seorang analis sistem yang
baik.
a) Pengetahuan dan keahlian tentang teknik pengolahan data, teknologi
komputer
-
dan pemrograman komputer.
Keahlian teknis yang harus dimiliki adalah termasuk keahlian dalam
penggunaan alat dan teknik untuk pengembangan perangkat lunak
aplikasi
-
sama keahlian dalam menggunakan komputer.
Pengetahuan teknis yang harus dimiliki meliputi pengetahuan tentang
perangkat keras komputer, teknologi komunikasi data, bahasabahasa komputer, sistem operasi, utilities dan paket-paket perangkat
lunak lainnya.
b) Pengetahuan tentang bisnis secara umum
Aplikasi bisnis merupakan
aplikasi yang sekarang paling banyak diterapkan,
materi analis
sistem harus mempunyai pengetahuan tentang ini. Pengetahuan ini
dibutuhkan supaya analis sistem dapat berkomunikasi dangan pemakai
sistem. Pengetahuan tentang bisnis ini meliputi akuntansi keuangan,
akuntansi
biaya,
akuntansi
manajemen,
Sistem
pengendalian
manajemen, pemasaran, produksi, manajemen personalia, keuangan,
tingkah laku organisasi, kebijaksanaan perusahaan dan aspek-aspek
bisnis lainnya.
c) Pengetahuan tentang metode kuantitatip
Dalam membangun model-
model aplikasi, analis sistem banyak menggunakan metode-metode
kuantitatip, seperti misalnya pemrograman linier (linier programming),
pemrograman dinamik (dynamic programming), regresi (regresion),
network, pohon keputusan (decision tree), trend, simulasi dan lain
sebagainya.
d) Keahlian pemecahan masalah. Analis Sistem harus mempunyai
kemampuan untuk meletakkan permasalahanpermasalahan komplek
yang dihadapi oleh bisnis, memecah-mecah masalah tersebut ke dalam
bagian-bagiannya, menganalisisnya dan kemudian harus dapat
merangkainya kembali menjadi suatu sistem yang dapat mengatasi
permsalahan-permasalahan tersebut.
e) Keahlian komunikasi antar personil
Analis sistem harus mempunyai
kemampuan untuk mengadakan komunikasi baik secara lisan maupun
secara tertulis. Keahlian ini diperlukan di dalam wawancara,
presentasi, rapat dan pembuatan laporan-laporan.
f) Keahlian membina hubungan antar personil
Manusia merupakan
faktor yang kritis di dalam Sistem dan watak manusia satu dangan
yang lainnya berbeda. Analis Sistem yang kaku dalam membina
hubungan kerja dangan personil-personil lainnya yang terlibat, akan
membuat pekerjaannya menjadi tidak efektip. Apalagi bila analis
sistem tidak dapat membina hubungan yang baik dangan pemakai
sistem, maka akan tidak mendapat dukungan dari pemakai sistem atau
manajemen dan kecenderungan pemakai Sistem akan mempersulitnya.
2. Keahlian Teknis
Seorang dituntut untuk mengenal dan menguasai perangkat lunak
maupun perangkat keras terbaru, serta mengetahui keunggulan maupun
batasan dari teknologi tersebut. Hal ini sangat membantu analis dalam
memilih teknologi yang tepat untuk keperluan klien yang spesifik. Keahlian
Teknis dapat diperoleh dari pendidikan formal ataupun latihan khusus dan jam
terbang yang lama dalam mengembangkan sistem informasi.
3. Keahlian Manajemen
Analis sistem bertanggung jawab mengatur sumber daya yang dibawah
kendalinya, seperti programer dan teknisi. Manajemen tugas yang tepat sangat
berpengaruh pada cepat lambatnya penyelesaian proyek. Analis sistem juga
harus mampu memprediksi faktor-faktor eksternal seperti kenaikkan harga
perangkat, munculnya pesaing dan lain-lain.
4. Keahlian berkomunikasi
Selain ke tiga keahlian tadi, seorang analis sistem juga harus memilik
keahlian dalam berkomunikasi atau biasa disebut interpersonal skill. Keahlian
ini sangatlah diperlukan untuk menjaring informasi yang akurat tentang
permasalahan yang ada pada kliennya. Komunikasi juga diperlukan untuk
koordinasi dan instruksi dengan stakeholder yang lain. Dengan menjalin
komunikasi secara efektif maka perkembangan proyek dan perubahan terbaru
dapat dimonitor dan direspon dengan baik.
Jadi
analis
sistem merupakan
individu
kunci
dalam
proses
pengembangan sistem. Sebagai seorang stakeholder dalam dunia bisnis maka
harus memiliki keempat keahlian tersebut.
9. Kriteria kualitas sistem informasi
Informasi menurut Gordon B. Davis di dalam Sanjoyo (2006) dalam
bukunya berjudul “Management Information Sistem”, adalah data yang sudah
diproses menjadi bentuk yang berguna bagi pemakai, dan mempunyai nilai
pikir yang nyata bagi pembuatan keputusan pada saat sedang berjalan atau
untuk prospek masa depan. Definisi tersebut menekankan bahwa data harus
diproses dengan cara-cara tertentu untuk menjadi informasi yang berguna bagi
pemakai. Menurut Hartini di dalam Sanjoyo (2006) informasi adalah data
yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadiankejadian dan kesatuan yang nyata. Data merupakan representasi dunia nyata
yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, mahasiswa, pelanggan),
hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan lain-lain, yang direkam dalam bentuk
angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.
Menurut Lumbangaol di dalam Sanjoyo (2006) informasi adalah
segala sesuatu keterangan yang bermanfaat untuk para pengambil keputusan
atau manajer dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan
sebelumnya. Tanpa ada suatu informasi dalam suatu organisasi para manajer
tidak dapat bekerja dengan efisien dan efektif. Oleh karena itu menurut Achua
di dalam Sanjoyo (2006) kualitas informasi tergantung beberapa hal yaitu:
1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan
tidak menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut.
Akurat berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
Komponen akurat meliputi :
Completeness,
berarti
informasi
yang
dihasilkan
atau
dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila
informasi
yang
dihasilkan
sebagian-sebagian
akan
mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
Correctness berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan
harus memiliki kebenaran.
Security berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan
harus memiliki keamanan.
2. Tepat waktu, informasi yang diterima harus tepat pada waktunya,
sebab informasi yang usang (terlambat) tidak mempunyai nilai yang
baik, sehingga bila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan akan dapat berakibat fatal.
3. Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya
berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan
mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan
akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.
4. Ekonomis, informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih
besar dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar
informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai
uang tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
Suatu informasi yang tidak berkualitas atau tidak bernilai dapat
disebabkan oleh beberapa hal berikut ini :
1. Metode pengukuran dan pengumpulan data yang salah
2. Tidak mengikuti prosedur pengolahan data yang benar
3. Data hilang atau tidak terolah
4. Kesalahan mencatat atau mengkoreksi data
5. File historis / induk yang salah (atau keliru memilih file historis)
6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan (missal kesalahan program
komputer)
7. Kesalahan yang disengaja
Kesulitan menghadapi kesalahan dapat diatasi dengan :
1. Pengendalian intern untuk mengetahui kesalahan
2. Audit intern dan ekstern
3. Menambahkan batas-batas kepercayaan pada data
4. Instruksi pemakai dalam prosedur pengukuran dan pengolahan agar
pemakai dapat menilai kesalahan yang mungkin terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Bahan kuliah Kapita Selekta (2006) D3 Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Usman, Husaini dan Purnomo Setia Akbar, 2000, Metode Penelitian Sosial,
Jakarta; Bumi Aksara
Kurniawan, Z., 2012. Analisis Sistem Dan Sumber Daya Informasi. Analisa
Sistem Dan Sumber Daya Informasi, 6, pp.1-23.
Padang, A. I. (2017) ‘Pengolahan Data Rekam Medis Rumah Sakit
Menggunakan Pemograman Visual Foxpro-9’, Pengolahan Data Rekam Medis
Rumah Sakit Menggunakan Pemograman Visual Foxpro-9, 24(1), pp. 114–120.
Paulus, A. (2016) ‘Fungsi Sistem Informasi Akuntansi Atas Pengendalian
Internal Pendapatan (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Siloam Manado)’Jurnal
Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 4(4), pp. 922–931. doi:
10.35794/emba.v4i4.14531.
Sutabri, tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset
Putri, S. I., P. S. Akbar. 2019. Sistem Informasi Kesehatan. Jawa timur:
Uwais Inspirasi Indonesia
Kurniawan, Zuki. 2012. Analisis sistem dan sumberdaya informasi.
JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 VOL. 6 Edisi 1 September-Desember
2012
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi. modul perkuliahan program
studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana
Sanjoyo, Raden. 2006. Sistem Informasi Kesehatan. Yogyakarta: Rekam
Medis FMIPA UGM. (www.yoyoke.web.ugm.ac.id)
Download