Lingkungan Kerja Nofirza, ST., M.Sc Industrial Dept. Ruang Lingkup 1. Temperatur 2. Kelembaban 3. Sirkulasi Udara 4. Pencahayaan 5. Kebisingan 6. Getaran Mekanis 7. Warna Apa itu Suhu? • Ukuran panas atau dinginnya suatu benda. • Suhu disebut juga sebagai Derajat Panas. • Dalam ilmu Ergonomi suhu lebih sering disebut dengan Thermal environment • Suhu dan ruangan yang cocok dan nyaman sangat penting agar kita merasa nyaman terutama saat bekerja atau beraktivitas • Ketidaknyamanan menyangkut thermal environment dapat menimbulkan stress. Terdapat dua macam stress. Pertama heat stress (akibat suhu yang tinggi) dan cold stress (akibat suhu yang rendah). • Heat stress dapat menimbulkan efek fisik diantaranya efek terhadap sistem kardiovaskular, keluarnya keringat, penyakit akibat panas (heat illnes) diantaranya heat rash (timbul bintik), heat cramps (kejang), heat exhaustion (kelelahan) dan heat stroke. • Cold stress dapat menimbulkan efek fisik diantaranya vasoconstriction, menggigil, luka akibat cold stress seperti frostbite (radang dingin) dan dive reflex (pelemahan denyut jantung akibat dingin dan pernapasan terhenti). Temperatur pada tubuh manusia ada 2 • Core temperature (suhu inti) yaitu suhu konstan dengan sedikit fluktuasi sekitar 37 derajat celcius terdapat pada otak, jantung dan bagian dalam perut • Shell temperature yaitu yang terdapat pada otot, tangan, kaki dan seluruh bagian kulit yang menunjukkan variasi tertentu Klasifikasi Temperatur Kerja ±49 0C : Temperatur yang masih dapat ditahan sekitar 1 jam, tetapi jauh di atas tingkat kemampuan fisik dan mental ±30 0C : Aktivitas mental dan daya tanggap mulai menurun & cendrung u/ membuat kesalahan dlm kerja, timbul kelelahan fisik ±24 0C : Kondisi optimum ±10 0C : Kelakuan fisik yg ekstrem mulai muncul Produktivitas optimal dicapai pd temperatur “24 0C - 27 0C” Kelembaban (Humidity) • Kelembaban: Banyaknya air yg terkandung udara (dinyatakan dlm %) dlm • Makin panas & makin lembab lingkungan, makin banyak oksigen u/ metabolisme tubuh, makin cepat peredaran darah sehingga makin cepat denyut jantung (berbahaya u/ pekerja yg lemah jantung & tua) • Lembab tidak berpengaruh dalam menentukan perasaan atas suhu, tetapi lebih berperan dalam menurunnya daya tahan tubuh terhadap penyakit. Sirkulasi Udara • • • • Udara mengandung 21% O2, 78% N2, 0,03% CO2 dan 0,97 % gas lain Sirkulasi udara yang baik dapat terpenuhi jika ruangan tempat bekerja mengandung udara yang sehat dan segar serta bebas dari udara yang kotor. Udara dikatakan kotor apabila kadar oksigen dalam udara telah berkurang atau telah bercampur dangan gas atau baubau yang berbahaya bagi kesehatan tubuh Kurangnya udara bersih pada suatu tempat dapat dirasakan dengan sesaknya pernafasan dan akan mempengaruhi kesehatan tubuh dan mempercepat proses kelelahan. LIGHTING (Pencahayaan) Efisiensi kerja seorang operator ditentukan pada ketepatan dan kecermatan saat melihat dalam bekerja, sehingga dapat meningkatkan efektifitas kerja dan keamanan. Dengan tingkat penerangan yang baik akan memberikan kemudahan bagi seorang operator dalam melihat dan memahami display, simbol-simbol dan benda kerja secara baik pula. Indra yang yang berhubungan dengan pencahayaan adalah mata. Ciri-ciri penerangan yang baik: Sinar/cahaya yang cukup. Sinar/cahaya yang tidak berkilau atau menyilaukan Sumber-sumber glare: a. Lampu yang dipasang terlalu rendah tanpa pelindung. b. Jendela atau ventilasi cahaya yang langsung berhadapan dengan mata. c. Cahaya dengan terang yang berlebihan. d. Pantulan dari permukaan terang. Ciri-ciri penerangan yang baik: • Kontras yang tepat Untuk meningkatkan kekontrasan dapat dilakukan dengan menambah tingkat terangnya cahaya dan juga pemilihan warna yang tepat. • Kualitas Pencahayaan (Brightness) yang tepat Menunjukkan jangkauan dari luminansi dalam daerah penglihatan • Bayangan (shadow) dan distribusi cahaya yang baik Secara umum shadow digunakan untuk inspeksi menunjukkan cacat pada permukaan suatu barang • Pemilihan Warna yang tepat Warna dapat meminimalisir kelelahan pada mata. Warna juga membawa efek psikologis suatu ruangan (cerah luas) Kategori cahaya yang menyilaukan (glare): Discomfort glare yaitu cahaya yang tidak menyenangkan tetapi tidak begitu mengganggu kegiatan visual. Efeknya: Sakit kepala dan dapat meningkatkan kelelahan. Disability glare yaitu cahaya yang sangat mengganggu karena mata langsung menerima silau cahaya yang dipancarkan. Contoh: menatap matahari. Efeknya : Merusak mata mungkin dapat mengakibatkan kebutaan Pencahayaan • Kadar cahaya ( ilumination intensity ): kepadatan (density) sinar yang mengalir dari sebuah sumber cahaya (sumber energi radian) • Luminansi adalah cahaya yang dipantulkan dari suatu permukaan atau objek. Satuan untuk luminansi adalah Cd/m2 atau juga dapat dinyatakan dalam apostilb atau juga footlambert 1 Cd/m2 = 0.3183 apostilb 1 Cd/m2 = 3.426 footlambert • Alat untuk mengukur intensitas cahaya adalah luxmeter Kecerahan merupakan ukuran dari sebuah permukaan yang memancarkan sinar atau yang memantulkan sinar dari sumber cahaya. Satuan ukuran dari kecerahan ialah Aspostilb (asb) atau Stilb (Sb) Kaitan antara cerah (dalam asb) dengan kadar cahaya adalah sebagai berikut: Cerah dalam asb = daya pantul x kadar cahaya dlm lx Kaitan Cerah dg Kadar Cahaya • • Sebuah cahaya dengan kadar 100 lx menerpa dinding putih dengan daya pantul 80%, maka dinding itu akan memiliki cerah 80 asb. Jika daya pantul (reflectivity) dari benda yang diterpa sinar itu 100%, maka ia akan memiliki cerah 100%. Karena penginderaan visual sangat tergantung pada pencerahan bidang visualnya. Maka daya pantul dari bidang-bidang pada ruang kerja menjadi penting untuk diperhatikan, sama dengan memperhatikan kekuatan sumber cahaya sendiri. Daya Pantul Material Jenis Material Daya pantul (%) Tembok putih 95 Ubin putih, kertas putih mutu tinggi 85 Barang porselin putih 75 Kertas putih mutu sedang 75 Kuningan bersih 75 Aluminium bersih 75 Tembaga bersih 65 Pakaian putih 65 Kertas koran 55 Daya Pantul Material Jenis Material Beton Kayu putih polos Kuningan kotor Tembaga kotor Baja bersih Besi cor atau dilapis Pakaian gelap Tinta cetak mutu baik Kertas hitam Daya pantul (%) 55 45 35 25 25 25 15 15 5 Kemampuan visual manusia 1. Akomodasi: Kemampuan lensa mata untuk menyesuaikan diri dengan kodisi sumber informasi yang ditangkapnya, ditandai dengan menebal atau menipisnya lensa mata. 2. Ketajaman pandangan (Visual Acuity): Kemampuan mata untuk membedakan secara cermat (objek dan latarnya), yang sangat tergantung pada kemampuan akomodasi mata. 3. Peka terhadap kontras ( Contrast Sensitivity ) Kemampuan mata untuk mengenali perbedaan (kepekatan warna) yang dimiliki oleh masing-masing objek visual. Kemampuan visual manusia 4. Adaptasi Kemampuan mata untuk dapat menyesuailkan diri pada kondisi penchayaan sumber informasi. Kemampuan ini disebabkan oleh fungsi sel-sel fotoreseptor yang ada pada retina, yaitu sel-sel antena dan sel-sel kerucut. Sel antena berfungsi pada kondisi penchayaan rendah. Sedangkan sel kerucut berfungsi pada kondisi pencahayaan rendah 5. Pembedaan warna Pembedaan warna juga merupakan fungsi sel-sel fotoreseptor pada retina. Sel antena hanya mampu membedakan warna hitam dan putih, sedangkan sel kerucut mampu membedakan semua warna. Faktor-faktor yang mempengaruhi Visual Acuity dan Contrast Sensitivity: • • • • • • Tingkat Iluminasi/kebenderangan (Iluminance level ) Kekontrasan Exposure Time ( kecepatan persepsi ) Gerakan objek Umur Latihan Guidelines for visual display • • • • • • • • • • • • Characters in displays must be readable. Fonts should be as simple. Character definition should be as sharp. Characters should sufficiently contrast with the background. There should be adequate space surrounding each character. Highlighting should facilitate the task. Levels of intensity should not lead to fatigue. Underscoring used sparingly. Attention devices such as blinking, and reserve video should be used sparingly. Displays should be relatively inert. Displays should read from left to right. Navigation should be consistent. Bunyi • • • • Bunyi: gelombang energi atau getaran yang merambat melalui media kenyal sampai kepada telinga, menggetarkan gendang telinga dan seterusnya hingga diperoleh rangsangan pendengaran. Suara merupakan gelombang, sehingga memiliki amplitudo dan frekwensi. Frekwensi akan menentukan tinggi rendahnya nada Amplitudo menentukan kuat atau lemahnya tekanan suara (sound pressure). Aspek yang menetukan kualitas bunyi yang menentukan tingkat gangguan terhadap manusia • Lama waktu bunyi tersebut terdengar • Intensitas biasanya diukur dengan desibel (db) yang menunjukan besarnya arus energi per satuan luas • Frekuensi suara yang menunjukan jumlah gelombang suara yang sampai ditelinga seseorang setiap detik (jumlah getaran per detik atau hertz) Bising Bising: bunyi yang tidak disukai, suara yang mengganggu atau bunyi yang menjengkelkan [Sastrowinoto, 1985]. Resiko kerusakan pendengaran tergantung pada: Kepekaan pendengaran, Lamanya menghadapi bising Apakah bising berlangsung secara kontinu atau kadang kala saja. Ukuran Kebisingan • • • • Satuan ukuran bagi tekanan suara adalah Bel (B), namun yang lazim digunakan adalah desiBel. Satu dB merupakan besarnya tekanan suara di tingkat ambang pendengaran pada frekwensi 1000 Hz. Suara yang dapat didengar oleh telinga manusia 20 - 20.000 Hz Sedangkan jika kurang dari 20 Hz suara itu akan lemah sekali dan dirasakan hanya sebagai getaran saja (infra-suara) Sound Level Meter • Untuk mengukur tingkat kebisingan digunakan sound level meter. Sound level meter terdiri atas mikrophone yang mengubah tekanan suara menjadi signal-signal elektrik. • Sound level meter memliki empat jenis skala yaitu skala A, B, C dan D. Skala A digunakan untuk pengukuran normal dan dinilai paling mendekati karakteristik telinga manusia dalam merespon bunyi [Wilson & Corlett, 1999]. Standar OSHA untuk Tekanan Suara Jam Kerja per Hari Tekanan Suara (dBA) 8 90 6 92 4 95 3 97 2 100 1½ 102 1 105 ½ 110 <¼ 115 Efek Kebisingan • • • Banyak penelitian yang dilakukan untuk melihat berbagai efek yang terjadi akibat bising yang keras dan berulang-ulang karena dapat menimbulkan hilang pendengaran (hearing loss) sementara. Tetapi kalau rangsangan itu berjalan terus, bisa mengakibatkan rusak pendengaran yang tak tersembuhkan, suatu kondisi yang disebut tuna rungu. Apabila berhadapan dengan bising selama 8 jam sehari pada tekanan suara di bawah 85 dB jarang mengakibatkan tuna rungu. Efek Kebisingan • Terganggu Kebisingan yang terputus-putus pada tingkat kurang lebih 50 • Kebingungan Timbul perasaan bingung tanpa disadari akibat adanya kebisingan. • Gangguan komunikasi Untuk informasi yang sudah biasa diterima pemahaman pembicaraan tidak terganggu bila tingkat suara pembicaraan 10 dB diatas tingkat kebisingan informasi yang tidak biasa dibutuhkan perbedaan sedikitnya 20 dB. • Perhatian Kebisingan mempengaruhi tingkat perhatian seseorang. • Produktivitas Alat Pelindung Telinga 1. Earplugs Diletakkan di saluran kanal, sangat efektif pada frekwensi tinggi dengan nilai reduksi kebisingan 40 dB pada frekwensi lebih dari 1000 Hz. Reduksi 25 dB pada frekwensi rendah dan pemakaian secara terus menerus akan menimbulkan reaksi pada kulit. 2. Earmuffs Bantalan diletakkan secara nyaman di telinga, hasil terbaik pada frekwensi tinggi dengan nilai reduksi 45 dB, reduksi 20 dB pada frekwensi rendah, mudah dilepas dan dipakai, cocok untuk pemakaian secara terus menerus. 3. Helm Merupakan kombinasi earmuffs dan earplugs, berat dan nyaman pada lingkungan dengan temperatur tinggi dan dapat mereduksi bising sampai 50 dB. Getaran (Vibrasi) • Definisi: osilasi mekanik, gerakan partikel di sekitar equilibrium (salah satu bagian otak) yang memberikan efek pada kesehatan, kenyamanan, dan performans dari seseorang • Merupakan faktor fisik yang ditimbulkan oleh subjek dengan getaran getaran osilasi, misalnya mesin, peralatan atau perkakas kerja yang bergetar dan sampai ke pekerja melalui transmisi Efek Getaran • Mempengaruhi persepsi visual dan performansi psikomotor • Menyebabkan sirkulasi dan sistem pernafasan kearah yang lebih rendah. • Membangkitkan reflek oto-otot yang mempunyai fungsi melindungi, menyebabkan besarnya otot menjadi lebih kecil. • Aktivitas reflek otot menjadi indikasi kenaikan konsumsi energi, detak jantung dan tingkat pernafasan manusia ketika mengalami getaran yang sangat kuat Efek Getaran • VWF (Vibration White Finger): kekakuan pada jari tangan dimana kepekaan untuk menyentuh rasa sakit dan temperatur akan berkurang. Terjadi pada frekuensi 5-100 Hz. • WBV (Whole Body Vibration): Getaran mekanis dapat dirasakan dan terjadi pada seluruh tubuh berada pada range frekuensi yang sangat besar yaitu antara 0.1 – 10000 Hz. Hal ini secara epidemiologi menyebabkan kenaikan secara pasti terhadap rasa sakit pada punggung dan bagian perut Warna • Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). • Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Warna • Dalam peralatan optis, warna bisa pula berarti interpretasi otak terhadap campuran tiga warna primer cahaya: merah, hijau, biru yang digabungkan dalam komposisi tertentu. • Misalnya pencampuran 100% merah, 0% hijau, dan 100% biru akan menghasilkan interpretasi warna magenta. Keuntungan penggunaan warna yang baik: • Memungkinkan tempat kerja menjadi tampak menyenangkan dan menarik pemandangan. • Mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap produktivitas pekerja.