Materi K3 1b

advertisement
PENGANTAR
KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3)
Keilmuan
Ilmu dan penerapan teknologi pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
PENYEBAB KECELAKAAN :
A.
B.
TINDAKAN/PERBUATAN TIDAK AMAN
(BERBAHAYA)
KONDISI YANG TIDAK AMAN (BERBAHAYA)
Keselamatan Bapak
menentukan masa
depan saya lho,
Habis kalau bapak
celaka, siapa yang
akan membiayai
saya ??
TINDAKAN TIDAK AMAN
Adalah suatu pelanggaran terhadap prosedur
keselamatan yang memberikan peluang terhadap
terjadinya kecelakaan
KONDISI TIDAK AMAN
Adalah suatu kondisi fisik atau keadaan yang
berbahaya yang mungkin dapat langsung
mengakibatkan terjadinya kecelakaan
KENAPA PERBUATAN TIDAK AMAN
DILAKUKAN ?







KURANG PENGETAHUAN
KURANG TERAMPIL/ PENGALAMAN
TIDAK ADA KEMAUAN
FAKTOR KELELAHAN
JENIS PEKERJAAN YG TIDAK SESUAI
GANGGUAN MENTAL
KESALAHAN DALAM SIFAT DAN TINGKAH
LAKU MANUSIA
PERBUATAN BERBAHAYA
(UNSAFE ACTION)





Menjalankan Mesin/
Peralatan tanpa
wewenang
Menjalankan Mesin/
Peralatan dgn
kecepatan yg tidak
semestinya
Membuat Alat
Pengaman tidak
berfungsi
Lalai menggunakan
APD
Mengangkat barang
dengan cara yg salah






Mengambil posisi pada
tempat yang berbahaya
Membetulkan mesin dalam
keadaan jalan
Lalai memberikan
peringatan atau lupa
mengamankan tempat
kerja
Bersenda gurau tidak pada
tempatnya
Memaksakan diri untuk
bekerja walaupun sakit
Merancang /memasang
peralatan tanpa pengaman
KONDISI BERBAHAYA
(UNSAFE CONDITION)





Pelindung atau
pembatas/pengaman
yang tidak memadai
Peralatan/ perkakas
dan bahan yang rusak
tetap digunakan
Penempatan barang
yang salah
Sistem peringatan
yang tidak memadai
Pengabaian terhadap
perkiraan bahaya
kebakaran/peledakan






Kebersihan lingkungan
kerja yang jelek
Polusi udara di ruangan
kerja (gas, uap, asap,
debu, dsb.)
Kebisingan yang
berlebihan
Pemaparan Radiasi
Ventilasi yang tidak
memadai
Penerangan yang tidak
memadai
PENYEBAB DAN AKIBAT KERUGIAN
LEMAHNYA
KONTROL
PROGRAM
TAK SESUAI
STANDAR
TAK SESUAI
KEPATUHAN
PELAKSANAAN
SEBAB
DASAR
FAKTOR
PERORANGAN
FAKTOR
KERJA
PENYEBAB
TAK
LANGSUNG
INSIDEN
(Kontak)
PERBUATAN
TAK AMAN
&
KONDISI
TAK AMAN
<KEJADIAN>
KONTAK
DENGAN
ENERGI
ATAU
BAHAN/ ZAT
KERUGIAN
KECELAKAAN
ATAU
KERUSAKAN
YANG TAK
DIHARAPKAN
PENYEBAB
DASAR
KERUGIAN
LEMAHNYA
KONTROL
PENYEBAB TAK
LANGSUNG
•
•
•
•
INSIDEN
MANUSIA
PERALATAN
MATERIAL
LINGKUNGAN
KERUGIAN
INSIDEN
LEMAHNYA
KONTROL
PENYEBAB
DASAR
l
l
l
l
l
l
l
l
l
l
l
PENYEBAB TAK
LANGSUNG
INSIDEN
KERUGIAN
STRUCK AGAINST
menabrak/bentur benda diam/bergerak
STRUCK BY
terpukul/tabrak oleh benda bergerak
FALL TO
jatuh dari tempat yang lebih tinggi
FALL ON
jatuh di tempat yang datar
CAUGHT IN
tusuk, jepit, cubit benda runcing
CAUGHT ON
terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar
CAUGHT BETWEEN
terpotong, hancur, remuk
CONTACT WITH
listrik, kimia, radiasi, panas, dingin
OVERSTRESS
terlalu berat, cepat, tinggi, besar
EQUIPMENT FAILURE kegagalan mesin, peralatan
EVIRONMENTAL RELEASE masalah pencemaran
LEMAHNYA
KONTROL
PENYEBAB
DASAR
PENYEBAB TAK
LANGSUNG
l
l
l
l
l
l
l
l
l
l
l
l
l
l
l
OPERASI TANPA OTORISASI
GAGAL MEMPERINGATKAN
GAGAL MENGAMANKAN
KECEPATAN TIDAK LAYAK
MEMBUAT ALAT PENGAMAN
TIDAK BERFUNGSI
PAKAI ALAT RUSAK
PAKAI APD TIDAK LAYAK
PEMUATAN TIDAK LAYAK
PENEMPATAN TIDAK LAYAK
MENGANGKAT TIDAK LAYAK
POSISI TIDAK AMAN
SERVIS ALAT BEROPERASI
BERCANDA, MAIN-MAIN
MABOK ALKOHOL, OBAT
GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR
KERUGIAN
KONDISI TAK AMAN
SEBAB LANGSUNG
PERBUATAN TAK AMAN
INSIDEN
l PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK
l APD KURANG, TIDAK LAYAK
l PERALATAN RUSAK
l RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
l SISTEM PERINGATAN KURANG
l BAHAYA KEBAKARAN
l KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
l KEBISINGAN
l TERPAPAR RADIASI
l TEMPERATUR EXTRIM
l PENERANGAN TIDAK LAYAK
l VENTILASI TIDAK LAYAK
l LINGKUNGAN TIDAK AMAN
LEMAHNYA
KONTROL
PENYEBAB
DASAR
PENYEBAB TAK
LANGSUNG
INSIDEN
FAKTOR KERJA
l KEMAMPUAN FISIK ATAU
PHISIOLOGI TIDAK LAYAK
l KEMAMPUAN MENTAL TIDAK
LAYAK
l STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI
l STRESS MENTAL
l KURANG PENGETAHUAN
l KURANG KEAHLIAN
l MOTIVASI TIDAK LAYAK
l
l
l
l
l
l
l
SEBAB DASAR
FAKTOR PRIBADI
KERUGIAN
PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN
ENGINEERING
PENGADAAN (PURCHASING)
KURANG PERALATAN
MAINTENANCE
STANDAR KERJA
SALAH PAKAI/SALAH
MENGGUNAKAN
LEMAHNYA
KONTROL
PENYEBAB
DASAR
PENYEBAB TAK
LANGSUNG
INSIDEN
KERUGIAN
LACK OF CONTROL
LEMAHNYA PENGENDALIAN
l PROGRAM TIDAK SESUAI
l STANDARD TIDAK SESUAI
l KEPATUHAN TERHADAP STANDAR
Faktor-faktor yg mempengaruhi
kesehatan tenaga kerja
Beban
kerja
Lingkungan
kerja
-Fisik
-Mental
-Fisik
-Kimia
Kapasitas kerja
- Ketrampilan
- Kesegaran jasmani & rohani
- Status kesehatan/gizi
- Usia
- Jenis kelamin
- Ukuran tubuh
-Biologi
-Ergonomi
-Psikologi
TUJUAN PENGAWASAN LINGKUNGAN
KERJA
Upaya perlindungan kepada :
• Tenaga Kerja
• Orang Lain
Dari potensi bahaya yang berasal dari :
1.
2.
3.
4.
5.
Mesin, pesawat, alat kerja, bahan, dan energi
Lingkungan kerja
Sifat pekerjaan
Cara kerja
Proses produksi
Faktor-Faktor Lingkungan Kerja
Faktor Fisika
bising, getaran, radiasi,
Penerangan kurang
baik, temperature
extremes
Faktor Kimia
Faktor Biologi
virus, bakteri, jamur,
parasites, insects, dll
debu, gas, uap,
asap, kabut, dll.
Faktor Ergonomi
Tenaga terlalu diporsir, berdiri
lama/berlebihan, salah gerakan, angkat
beban terlalu berat, job monotony, dll
Faktor Psikologi
Hub dg : orang, pekerjaan, dan lingk. kerja
1). Faktor Fisika
a.
b.
c.
d.
e.
Kebisingan (Noise)
Iklim Kerja
Ventilasi
Penerangan (Illumination)
Getaran
KEBISINGAN
Nilai Ambang Batas (NAB) : 85 dB
Dampak Kebisingan :
 Trauma akustik: kerusakan gendang telinga secara
mendadak, karena energi suara yg berlebihan
 Ketulian sementara
 Ketulian menetap
 Gangguan komunikasi
 Gangguan psikologi
 Pengendalian Kebisingan
Dilakukan dengan cara antara lain :
• Desain mesin yang baik, Machinery enclosure yang terdiri dari:
transmision los material, damping material, absorbent material, vibration
isolator, mufflers dan sealents
•
•
•
•
•
•
•
•
Pengoperasian alat sesuai dengan kemampuan mesin
Merawat mesin secara teratur
Rotasi pekerjaan
Ruang kontrol
Penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan
Pemeriksaan kesehatan
Pemantauan lingkungan kerja (pengukuran intensitas kebisingan)
Alat Pelindung Diri
- Sumbat telinga (ear plug) mereduksi 15 - 20 dBA
- Tutup telinga (ear muff ) mereduksi 20 - 30 dBA
NAB KEBISINGAN
Waktu
pemajanan /
Hari
Intensitas
kebisingan
(dB.A )
Waktu
pemajanan /
hari
Intensitas
Kebisingan
(dB.A )
8 jam
85
28,12 detik
115
4 jam
88
14,06 detik
118
2 jam
91
7,03 detik
121
1 jam
94
3,52 detik
124
30 menit
97
1,76 detik
127
15 menit
100
0,88 detik
130
7,5 menit
103
0,44 detik
133
3,75 menit
106
0,22 detik
136
1,88 menit
109
0,11 detik
139
0,94 menit
112
Catatan : Tidak boleh terpajan lebih dari 140 dB.A, walaupun sesaat
IKLIM KERJA




Sumber panas: matahari, tanur, dapur, genset, boiler,
bejana uap, lighting
Tekanan panas dipengaruhi:
sumber panas, radiasi matahari, panas tubuh,
kec.udara, kelembaban udara
Suhu nyaman : 24 - 26 derajat Celcius, selisih suhu
didlm & diluar tdk lbh 5 derajat Celcius
Kelembaban udara yg baik : 65 - 95%
NAB Iklim Kerja

Tabel lampiran ISBB yang diperkenankan
ISBB (0C)
Pengaturan waktu kerja setiap jam
Waktu kerja
Beban kerja
Waktu istirahat
Ringan
sedang
berat
-
30.0
26.7
25.0
75%
25%
30.6
28.0
25.9
50%
50%
31.4
29.4
27.9
25%
75%
32.2
31.1
30.0
Kerja terus menerus
(8 jam sehari)
Catatan : - Beban kerja ringan membutuhkan kalori 100 - 200 Kkal/jam
- Beban kerja sedang membutuhkan kalori > 200 - 350 Kkal/jam
- Beban kerja berat membutuhkan kalori > 350 - 500 Kkal/jam
Dampak Iklim Kerja yang Buruk

Prickly heat/ heat rash/mikaria rubra yaitu timbulnya bintik-

Heat cramps yaitu timbulnya kelainan seperti otot kejang dan

Heat Exhaustion yaitu tubuh kehilangan cairan dan elektrolit

Heat stroke yaitu heat stress yang paling berat, mengakibatkan
bintik merah di kulit dan agak gatal karena terganggunya fungsi
kelenjar keringat
sakit, terutama otot anggota badan atas dan bawah
thermoregulatory terganggu, jantung berdebar, nafas pendek
dan cepat,tekanan darah naik atau turun dan tidak mampu
berkeringat, suhu badan tinggi, hilang kesadaran

Pengendalian Tekanan Panas
Dilakukan dengan cara antara lain :









Isolasi Sumber Panas
Local exhaust ventilation
Localized cooling at work station
Ventilasi umum
Permeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala dan secraa khusus.
Pengadaan air minum harus disediakan dalam jumlah yang memadai
Menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan
Pengaturan lamanya kerja dan istirahat
Alat Pelindung Diri
• Kacamata (goggles), Topi, Celemek, Pakaian kerja yang dilapisi dengan
alumunium, Sarung tangan dari kulit atau gaunlets, Sepatu kerja.
Ventilasi



Penting untuk meningkatkan dan memelihara kualitas udara
ditempat kerja
Tujuan:
• Meningkatkan dan mempertahankan kondisi udara, agar tetap
segar dan nyaman
• Menurunkan kadar kontaminan di udara
NAB : - Pergantian udara per-jam di pabrik = 6 x/ jam
- Volume udara setiap orang = 18 m3/ jam/ orang
(Sumber: SNI 03 - 6572 - 2001 tentang Tata Cara Penanganan Sistem
Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung)
Penerangan


Penerangan yg baik adalah apabila:
a. tdk menyilaukan
b. tdk menimbulkan panas berlebih
c. tdk menghasilkan gas
d. tdk menimbulkan bayangan kontras
e. tdk berkedip
f. pencahayaannya rata
Sumber penerangan :
a. cahaya alam : matahari
luas jendela : 1/6 - 1/10 luas lantai
b. cahaya buatan : lampu filamen (pijar), fluoresen (neon),
merkuri
Dampak Penerangan yang Buruk





Kelelahan mata & berkurangnya daya, serta efisiensi kerja
Kelemahan mental
Pegal disekitar mata dan rasa sakit kepala disekitar mata
Kerusakan indera mata
Dapat mengakibatkan kecelakaan
Getaran



Jenis getaran:
a. whole body vibration (getaran seluruh tubuh)
b. tool hand vibration (getaran tangan)
Getaran tangan, NAB : 4 m/detik2
Getaran seluruh tubuh, NAB : 0.5 m/detik2
Dampak Getaran :


Kelainan peredaran darah dan syaraf
Kerusakan pd persendian dan tulang, rasa nyeri sampai
dengan mati rasa
 Pengendalian Getaran
• Dipasang bantalan berupa karet atau pegas pd alat/mesin
• Penggantian komponen mesin yg sdh aus
• Penguatan baut/ikatan yg longgar
NAB GETARAN
Jumlah waktu pemajanan
per hari kerja
Nilai percepatan pd frek
dominan
Meter per detik
kuadrat (m/det 2)
Grafitasi
(G)
4 jam dan kurang dari 8 jam
4
0.40
2 jam dan kurang dari 4 jam
6
0.61
1 jam dan kurang dari 2 jam
8
0.81
12
1.22
kurang dari 1 jam
Catatan : 1 G = 9.81 m / det 2
2). Faktor Kimia





Bahan Kimia : semua bahan baku yg digunakan dlm proses
produksi dan atau proses kerja, serta sisa-sisa proses produksi
dan atau proses kerja
Dpt berbentuk padatan, gas/uap, cairan
Padat : debu, serat, atau partikel yang dapat berasal dari debu
rokok, debu logam, debu mineral (silika, asbes).
Cair : misalnya semprotan pembasmi seranggga.
Gas dan uap seperti O2, N2, CO2, Pb, NO2, H2S, dsb.
 Pengendalian Faktor Kimia
Pengendalian secara mekanis atau teknis bertujuan untuk
mengeliminasi atau mengurangi pemaparan dengan cara sebagai
berikut :
 Substitusi
 Otomatisasi
 Isolasi Sumber Kontaminan
 Segregasi (proses pemisahan/pemencilan)
 Ventilasi
3). Faktor Biologi
Virus
 Bakteri
 Jamur
 Cacing


Microorganisme yang dapat berinteraksi dengan
manusia adalah : Bakteri, Jamur, Virus dan Protozoa.
Bahaya faktor Biologi :
• Menimbulkan infeksi akut/ kronis
• Parasit dalam tubuh.
• Menghasilkan toxin atau racun bagi tubuh.
• Menimbulkan reaksi alergi.
• Menimbulkan iritasi
CARA MASUK BIOLOGICAL AGENTS KE DALAM TUBUH
1. Inhalasi (pernafasan)
2. Digesti (pencernaan)
3. Kontak di kulit, mata, hidung dan mulut.
 Pengendalian Faktor Biologi
1. Gunakan peralatan yang bersifat melindungi dari
bahaya kontak langsung (safety equipment and facility
design)
2. Peran pekerja dalam pengendalian bahaya di tempat
kerja (worker initiated workplace controls)
3. Bekerja/teknik dengan azas kehati – hatian (carefully
executed techniques)
4. Gunakan alat pelindung diri
4). Faktor Psikologi

Stress kerja, karena :
- Hubungan dengan orang (Relationship)
- Hubungan dengan pekerjaan
- Hubungan dengan lingkungan kerja
5). Faktor Ergonomi
Posisi Kerja
 Cara Kerja
 Tata Letak
 Beban Kerja

Tempat Kerja dalam ruang sempit (terbatas)
Bahaya
Penyebab
Effect
Rincian
Defisiensi
oksigen
-Api (pengelasan)
-O2 digunakan bakteria
-Akumulasi berbagai gas
Pekerja dapat lemas
mendadak
Udara normal kadar O2
>18%
<18% berbahaya
Gas beracun
-Carbon monoksida,
-Hydrogen sulfida,
-Sulfur dioksida
Iritasi mata, hidung,
tenggorok Menyebabkan
sakit dan mati Pekerja
lemas
Sementara gas beracun
tidak berbau
Tidak dapat dideteksi
Gas mudah
terbakar
-Termasuk bahan bakar
-Solven
Dapat menyebabkan
kebakaran dan ledakan
Beberapa gas mudah
terbakar uapnya juga
beracun
Bahan kimia
-Solven cat
Iritasi kulit, ritasi mata
Toksisitas sistemik
-
Panas
-Suhu tinggi
Penyebaran panas
Pusing
Efek dapat dipercepat bila
ventilasi burukPelindung
panas thd muka dan tubuh
tidak sesuai
Noise
- Suara berisik (>85dB)
Mengganggu komunikasi
Hearing loss
Efek tergantung intensitas,
frekuensi dan durasi
Resiko Bahan Kimia terhadap Kulit
Bahaya
BAHAN
KIMIA
Penyebab
Effect
A.P.D.
-solvent
-kulit menjadi merah
- nyeri
- Melepuh
sarung tangan karet, vinyl
atau neoprene untuk
-asam (mis: air keras
aki =H2SO4,
-air keras patri =HCl
cacat, melepuh, luka
kerusakan paru (untuk
asam yang menguap
seperti HCl)
gunakan sarung tangan
tahan asam
gunakan pelindung
pernapasan
-caustics (soda api)
Cacat melepuh luka
gunakan cream pelindung
sarung tangan
TAHAPAN PENGENDALIAN RISIKO
1. Peniadaan
2. Substitusi
3. Engineering
4. Administrasi
5.ORGANISASI
6. APD
LISTRIK
SENTUH LANGSUNG & SENTUH TIDAK
LANGSUNG PADA INSTALASI LISTRIK BISA
BERBAHAYA ATAU TIDAK TERGANTUNG DARI :




TEGANGAN
ARUS
WAKTU dan
KONDISI BADAN MANUSIANYA.
KEBAKARAN KARENA LISTRIK
•
•
•
•
•
•
Pembebanan lebih
Sambungan tidak sempurna
Perlengkapan tidak standar
Pembatas arus tidak sesuai
Kebocoran isolasi
Sambaran petir
TABLE
TEGANGAN SENTUH YANG DIIJINKAN (IEC)
Tegangan Sentuh
(Volt)
£
Waktu Maksimum
Yang Diijinkan (Detik)
50
~
50
5
75
1
90
0.5
110
0.2
150
0.1
220
0.05
280
0.03
NO
ARUS
LISTRIK
PENGARUH TERHADAP
TUBUH MANUSIA
WAKTU
1
1 mA
Menimbulkan kejutan kecil pada
badan sehingga Tidak berbahaya
(Aman).
10 menit
2
2 mA
Mulai terasa kejang pada bagian
badan yg awal dialiri arus listrik,
rasa kejang akan hilang
memerlukan waktu beberapa
hari.
30 detik
3
5 mA
Memberikan stimulasi (rangsangan) yg
cukup tinggi pada otot badan yg awal
dialiri arus listrik, rasa sakit akan hilang
memerlukan waktu dan pengobatan.
20 detik
NO
ARUS
LISTRIK
4
10 mA
5
15 mA
PENGARUH TERHADAP
WAKTU
TUBUH MANUSIA
Memberikan stimulasi (rangsangan) yang cukup 10 detik
tinggi pada otot badan (organ tubuh yg peka)
shg terasa sakit yang hebat, untuk
penyembuhan memerlukan waktu untuk
istirahat dan pengobatan.
Memberikan stimulasi (rangsangan) yang cukup
tinggi pada otot badan, sehingga menyebabkan
terjadinya pengerutan sebagian otot organ
tubuh yg peka thd aliran listrik (jantung) yg
berakibat tingkat kesadaran mulai berkurang
karena gerakan jantung sedikit
terganggu/berhenti maka darah ke otak ikut
terganggu, untuk penyembuhan memerlukan
waktu yang cukup dan pengobatan,
kemungkinan bisa timbul cacat fungsi sebagian
badan.
5 detik
NO
ARUS
LISTRIK
PENGARUH TERHADAP
TUBUH MANUSIA
WAKTU
6
20 mA
Menyebabkan terjadinya pengerutan
pada otot badan yang cukup hebat
khususnya jantung, sehingga darah ke
otak berhenti sesaat yg mengakibatkan
KESADARAN HILANG, maka untuk
melepaskan sentuhan aliran listrik
diperlukan bantuan orang lain.
2 detik
7
30 mA
Menyebabkan pengerutan otot badan
sangat hebat , jika tak tertolong
kemungkinan cacat fungsi tetap.
1 detik
8
40 mA
SANGAT BERBAHAYA bagi orang yang
dialiri listrik.
0,2 detik
CATATAN :
Arus listrik 1 (satu) Ampere = 1000 mili Ampere
Tegangan listrik 220 / 380 Volt.
APA YANG SALAH DENGAN GAMBAR INI ????
7/24/2017
Tegangan sentuh yang berbahaya:
PROTEKSI BAHAYA
“JARAK AMAN”

> 50 V di ruang normal,

> 25 V di ruangan lembab

Daya > 100 Watt
Jarak aman atau diluar jangkauan
Tegangan kV
Jarak (cm)
1
50
12
60
20
75
70
100
150
125
220
160
500
300
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN LISTRIK
Penolong harus mengamankan diri dahulu untuk mengindarkan
pengaruh arus listrik, berada pada papan kering, kain kering,
pakaian, alas yang serupa itu yang bukan logam (kayu, karet).
Jika tidak mungkin kedua tangan penolong dibalut dengan kain
kering, pakaian kering atau bahan serupa itu (kertas, karet).
Pada saat memberikan pertolongan, penolong harus menjaga
diri agar tubuhnya jangan bersentuhan dengan benda logam.
a. Cara membebaskan penderita dari aliran listrik
•
Penghantar dibuat bebas dari tegangan dengan memutuskan
sakelar atau gawai pengaman, penghantar ditarik sampai
terlepas dari penderita dengan menggunakan benda kering
bukan logam, kayu atau tali yang diikat pada penghantar.
•
Penderita ditarik dari tempat kecelakaan.
•
Penghantar dilepas dari tubuh penderita dengan tangan yang
dibungkus dengan pakaian kering yang dilipat-lipat.
•
Penghantar dihubungpendekan atau dibumikan.
b. Berikan pertolongan medis secepatnya.
Instalasi Listrik Ketel Uap
Alat penerangan dan alat listrik lainnya tidak
diijinkan menggunakan tegangan lebih dari 50 Volt
Jika digunakan kabel fleksibel harus berselubung
karet atau berperisai logam fleksibel.
Bila diperlukan tegangan lebih dari 50 V, maka
bagian logam dari ketel uap harus dibumikan
Jenis kabel yang digunakan harus berselubung karet
dan berperisai logam
BUDAYA KERJA YANG HARUS
DIKEMBANGKAN
MENINGKATKAN :
1.
KINERJA PERUSAHAAN
2.
SEBAGAI CONTOH PADA “ANAK”
NILAI-NILAI BUDAYA KERJA

Integritas apa yang dilakukan sama dengan apa
yang diucapkan.

Profesionalisme

Kepuasan konsumen

Keteladanaan
CIRI-CIRI PROFESIONAL




Memiliki keahlian khusus dibidangnya
Kemampuan mengkonversikan keahlian tersebut
dalam praktek
Bekerja berdasarkan SOP
Mencari cara untuk membuat berbagai hal
menjadi lebih mudah

Antisipasi dan inisiatif

Memahami orang yang dilayani

Bertanggung jawab
BUDAYA KERJA

SEMANGAT KERJA

PROFESIONALISME

MEMILIKI SIFAT ULET

ASPEK KETELADANAN

SUKA MENOLONG

BEKERJA SECARA OPTIMAL

KOMITMEN TERHADAP PEKERJAAN

INOVATIF DAN KREATIF

SERIUS DAN TUNTAS DALAM PEKERJAAN

POSITIF THINKING

LOYALITAS
SEMANGAT KERJA



Kerja adalah rahmat bangga dan bersyukur
Kerja adalah amanah sehingga harus jujur dan
dapat dipercaya
Kerja adalah kesempatan penampilan diri
kompak dan sinergi

Kerja adalah ibadah

Kerja adalah kehormatan proaktif dan inovatif

Kerja adalah pengabdian berjuang dan berkorban

Kerja adalah pelayanan melayani dan menolong
PROFESIONALISME

Perhatian dan menaruh kepercayaan terhadap
perusahaan

Peduli dan tanggung jawab

Rasa memiliki
SIFAT ULET YANG HARUS DIMILIKI


Tidak mudah putus asa dalam melakukan
pekerjaan
Bekerja keras tekun, dan tidak mudah menyerah
dalam menghadapi tantangan dan kendala
ASPEK KETELADANAN




Aspek moral yang bisa dijadikan panutan pekerja
memiliki standar moral yang tinggi
Aspek prestasi kerja
Aspek sikap yang berkaitan dengan interaksi
sesama pekerja
Aspek penampilan
SUKA MENOLONG



Membantu rekan kerja atau bagian lain apabila
dibutuhkan
Menjawab pertanyaan dari rekan kerja berkaitan
penyelesaian pekerjaan
Membagi informasi dan pengalaman yang
bermanfaat
BEKERJA SECARA OPTIMAL



Menggunakan seluruh pengetahuan kemampuan
dan ketrampilan yang dimiliki untuk bekerja
Meningkat hasil kerja diatas standar
Menjalankan proses kerja dengan cermat dan
teliti
KOMITMEN TERHADAP PEKERJAAN

Menjaga dan mempertahankan prestasi kerja

Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP

Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target
waktu yang ditetapkan
INOVATIF



Melakukan pekerjaan dengan menghasilkan ideide dan metode-metode baru
Mencari metode yang lebih baik yang ada pada
saat ini
Mengimplementasikan metode-metode terbaru
untuk menghadapi daya saing
KREATIF


Mencari jalan keluar terhadap permasalahan
Mencari cara menyelesaikan pekerjaan dengan
seefisien mungkin
SERIUS DALAM MELAKSANAKAN PEKERJAAN

Melaksanakan pekerjaan dengan sungguhsungguh, konsentrasi penuh dan fokus

Berpikir sebelum memulai pekerjaan

Melakukan detail pekerjaan dengan benar
TUNTAS DALAM MELAKSANAKAN PEKERJAAN



Tidak setengah-setengah dalam menyelesaikan
pekerjaan
Menyelesaikan pekerjaan setiap bagian pekerjaan
secara menyeluruh
Melakukan pekerjaan dari awal sampai selesai
POSITIVE THINKING

Tidak menduga-duga sesuatu tanpa fakta jelas

Mengkonfirmasi bila mendengar berita negatif

Tidak berprasangka atau melakukan penilaian
buruk terhadap rekan kerja dan atasannya
LOYALITAS

Membela/cinta terhadap perusahaan

Mempertahankan apabila ada gangguan

Mencari informasi dan inovasi untuk kemajuan
perusahaan
Download