kondisi lingkungan kerja yang mempengaruhi kegiatan manusia

advertisement
KONDISI LINGKUNGAN KERJA YANG MEMPENGARUHI
KEGIATAN MANUSIA
1. Temperatur
 Tubuh manusia bisa menyesuaikan
diri karena kemampuannya utk
melakukan proses konveksi, radiasi
dan penguapan jika terjadi
kekurangan atau kelebihan
panasnya.
 Apabila temperatur udara lebih
rendah dari 170C, maka tubuh
manusia akan kedinginan, karena
hilangnya panas akibat konveksi dan
radiasi.
 Apabila temperatur udara terlampau
panas, maka tubuh akan menerima
panas akibat konveksi dan radiasi
yang jauh lebih besar dari
kemampuan tubuh untuk
mendinginkan dirinya melalui sistem
penguapan
Mulut
37 0C
Dada
34-35 0C
Pinggang
35-360C
rectum
37,50C
kaki
26,5 – 28,50C
 Penyelidikan pengaruh temperatur thd
manusia menunjukkan,
 kondisi optimum adalah pada suhu 240C,
 pada suhu 490C temperatur yang dapat ditahan
sekitar 1 jam (jauh diatas tingkat kemampuan fisik
dan mental),
 pada suhu 290C aktifitas mental & daya tanggap
menurun dan mulai membuat kesalahan
 suhu 100C kekakuan fisik yang ekstrim mulai muncul
 Temperatur udara terlalu dingin
mengakibatkan gairah kerja menurun,
temperatur udara terlalu panas akan
menyebabkan timbulnya kelelahan dan
cenderung membuat banyak kesalahan.
 Hubungan antara temperatur efektif dan
jumlah kesalahan rata2 per jam
menunjukkan : makin tinggi temperatur
efektif, makin tinggi jumlah kesalahan rata2
per jam
 Hubungan antara temperatur efektif dengan
kerja total adalah : makin tinggi temperatur
efektif, maka makin rendah kerja total yang
diselesaikan
2. Kelembaban
 Yaitu kandungan air dalam udara dg satuan persen,
dipengaruhi oleh temperatur udara
 Kelembaban, temperatur, kec bergerak dan radiasi
panas udara akan mempengaruhi keadaan tubuh
manusia pd saat menerima atau melepaskan panas
dari tubuhnya.
 Saat temperatur udara sangat panas dan kelembaban
tinggi, akan menimbulkan pengurangan
tenaga/panas dari tubuh secara besar2an karena
sistem penguapan dan pengaruh lain yaitu makin
cepatnya denyut jantung karena makin aktifnya
peredaran darah utk memenuhi kebutuhan oksigen
 Tubuh manusia selalu berusaha utk mencapai
keseimbangan antara panas tubuh dengan suhu
sekitarnya, dengan rumus
M+R+C–E=0
Dimana
M = panas yg diperoleh dari proses metabolisme
R = perubahan panas karena radiasi
C = perubahan panas karena konveksi
E = hilangnya tenaga akibat penguapan
 R dan C bernilai +, jika temperatur diluar tubuh lebih
panas dibanding suhu tubuh, berarti tubuh menerima
panas dari lingkungan, begitu pula sebaliknya
 Jika temperatur udara panas dan kelembaban tinggi,
rumus keseimbangan menjadi M+R+C-E=0, yg
menunjukkan suatu keadaan dimana tubuh
kehilangan tenaga akibat penguapan.
 Keadaan ini harus diimbangi oleh proses
metabolisme yang banyak memerlukan oksigen.
Sehingga makin panas dan makin lembab keadaan
lingkungan, makin banyak oksigen yang diperlukan
utk metabolisme, dan makin cepat peredaran darah
sehingga makin cepat pula denyut jantung
3. Sirkulasi Udara
 Udara mengandung
CO2; 0,03%
N2; 78%
gas lainnya
(campuran);
0,97%
 Oksigen (O2) merupakan gas yg sangat
dibutuhkan oleh makhluk hidup utk
kelangsungan hidup terutama proses
metabolisme
O2; 21%
 Udara dikatakan kotor apabila kadar O2 dalam udara
telah berkurang dan telah bercampur dg gas2 lain
atau bau2an yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.
 Untuk menjaga udara cukup mengandung O2 harus
ada sirkulasi udara melalui ventilasi, sehingga udara
kotor bisa diganti dengan udara bersih
 Sumber utama udara segar adalah tanaman di
sekitar tempat kerja, yang juga memberikan efek
psikologis kesejukan dan kesegaran jasmani yang
sangat membantu utk mempercepat pemulihan
akibat lelah setelah bekerja
4. Pencahayaan
Kemampuan utk melihat objek dengan jelas ditentukan
oleh
1. Ukuran objek
2. Derajat kontras antara objek dg sekelilingnya :
perbedaan derajat terang relatif antara objek dg
sekelilingnya
• Membaca buku : warna alas utk buku sebaiknya
relatif sama dg warna buku (putih) agar huruf2
mempunyai derajat kontras yang tinggi dibanding
buku dan alasnya
• Meletakkan benda2 putih agar kontrasnya tinggi
sebaiknya diletakkan diatas alas berwarna gelap
3. Luminensi (brightness)
Sebaiknya mata tdk langsung menerima cahaya dari
sumbernya, tapi cahaya harus mengenai objek yang
akan dilihat, yang kemudian dipantulkan oleh objek
tsb ke mata
efektifitas penglihatan paling tinggi adalah pada
sudut 40o
4. Lamanya melihat
Ternyata lampu-lampu fluorescent
(neon TL = tube luminasence) lebih
memenuhi syarat dalam pencahayaan
:
Manfaat lampu fluorescent adalah:
Efisiensi yang tinggi.
Kesilauan rendah.
Tidak banyak bayangan.
Terdapat dalam berbagai warna.
Tingkat Pencahayaan Lingkungan Kerja
Jenis Kegiatan
Tingkat Pencahayaan
Minimal (Lux)
Keterangan
Pekerjaan kasar
dan tidak terus –
menerus
100
Ruang penyimpanan & ruang
peralatan/instalasi yang memerlukan pekerjaan
yang kontinyu
Pekerjaan kasar
dan terus –
menerus
200
Pekerjaan dengan mesin dan perakitan kasar
Pekerjaan rutin
300
Ruang administrasi, ruang kontrol, pekerjaan
mesin & perakitan/penyusun
Pekerjaan agak
halus
500
Pembuatan gambar atau bekerja dengan mesin
kantor, pekerjaan pemeriksaan atau pekerjaan
dengan mesin
Pekerjaan halus
1000
Pemilihan warna, pemrosesan teksti, pekerjaan
mesin halus & perakitan halus
Pekerjaan amat
halus
1500
Tidak menimbulkan
bayangan
Mengukir dengan tangan, pemeriksaan
pekerjaan mesin dan perakitan yang sangat
halus
Pekerjaan terinci
3000
Tidak menimbulkan
bayangan
Pemeriksaan pekerjaan, perakitan sangat halus
5. Kebisingan
 Yaitu bunyi2an yg tdk dikehendaki oleh telinga,
karena mengganggu ketenangan bekerja, merusak
pendengaran dan menimbulkan kesalahan
komunikasi, bahkan kematian
 Tiga aspek yg menentukan kualitas bunyi yg bisa
menentukan tingkat gangguan thd manuisa :
1. Lama
Makin lama telinga mendengar kebisingan, makin
buruk akibatnya (pendengaran berkurang)
2. Intensitas
• Diukur dg satuan desibel (dB) yang menunjukkan
besarnya arus energi persatuan luas
• dB 110 : menulikan : halilitar, meriam, mesin uap
• dB 90-80 : sangat hiruk : jalan hiruk pikuk, pabrik
sangat gaduh, pluit
• dB 70 : kuat : kantor gaduh, jalan raya, radio,
perusahaan
• dB 50 : sedang : rumah gaduh, kantor umumnya,
percakapan kuat, radio pelan
• dB 30 : tenang : rumah tenang, kantor perorangan,
auditorium, percakapan
• dB 10 : sangat tenang : suara daun2, berbisik,
batas dengan terendah
3. Frekwensi
• Menunjukkan jumlah dari gelombang suara yang
sampai ditelinga setiap detik dinyatakan dalam
jumlah getaran per detik atau Herz (Hz)
• Penelitian Tiffin : Makin besar dan makin lama
frekwensi siklus kebisingan per detik maka makin
besar berkurangnya pendengaran
• Untuk mengetahui intensitas kebisingan digunakan
Sound Level Meter.
• nilai ambang batas intensitas bising adalah 85 dB
untuk waktu kerja 8 jam per hari
Pengaruh Bising Terhadap Tenaga Kerja
1.
2.
3.
4.
5.
Gangguan Fisiologis
Gangguan dapat berupa peningkatan tekanan darah,
peningkatan nadi, basal metabolisme, konstruksi
pembuluh darah kecil terutama pada bagian kaki, dapat
menyebabkan pucat dan gangguan sensoris.
Gangguan Psikologis
Gangguan psikologis dapat berupa rasa tidak nyaman,
kurang kosentrasi, susah tidur, emosi dan lain-lain.
Gangguan Komunikasi
terganggunya pekerjaan, bahkan mungkin terjadi
kesalahan, terutama bagi pekerja baru yang belum
berpengalaman
Gangguan keseimbangan
Gangguan keseimbangan ini mengakibatkan gangguan
fisiologis seperti kepala pusing, mual dan lain-lain.
Gangguan terhadap pendengaran (Ketulian)
Pengendalian Kebisingan
 Terhadap Sumbernya dengan cara:
- Desain akustik, dengan mengurangi vibrasi,
mengubah struktur dan lainnya.
- Substitusi alat
- Mengubah proses kerja
 Terhadap Perjalanannya dengan cara:
- Jarak diperjauh
- Akustik ruangan
- Enclosure
 Terhadap penerimanya dengan cara:
- Alat pelindung telinga
- Enclosure (mis.dalam control room)
- Administrasi dengan rotasi dan mengubah schedule
kerja.
Alat Pelindung Pendengaran
 Sumbat telinga (earplug) dapat mengurangi
kebisingan 8-30 dB. Biasanya digunakan
untuk proteksi sampai dengan 100 dB.
Beberapa tipe dari sumbat telinga antara
lain : Formable type, Costum-molded type,
Premolded type.
 Tutup telinga (earmuff), dapat menurunkan
kebisingan 25-40 dB. Digunakan untuk
proteksi sampai dengan 110 dB.
 Helm (helmet), mengurangi kebisingan 4050 dB
6. Getaran Mekanis
 Yaitu getaran2 yang ditimbulkan oleh alat
mekanis, yang sampai ke tubuh dan dpt
menimbulkan efek yang tdk diinginkan pada
tubuh
 Besarnya getaran ditentukan oleh intensitas
(meter/detik) dan frekwensi getarnya
(getaran/detik).
 Gangguan terjadi karena ketidak teraturan
getaran mekanis baik intensitas maupun
frekwensinya.
 Alat yang ada dalam tubuh mempunyai
frekwensi alami, yg berbeda satu dg lainnya.
Gangguan terjadi dalam tubuh apabila
frekwensi
alami
ini
beresonansi
dg
frekwensi dari getaran mekanis.
 Getaran mekanis dpt mengganggu tubuh
dalam hal :
• Mempengaruhi konsentrasi kerja
• Mempercepat datangnya kelelahan
• Menyebabkan timbulnya penyakit, seperti
gangguan thd : mata, syaraf, peredaran darah,
otot2, tulang2 dll
7. Bau-bauan
 Bau2an dapat dianggap sebagai pencemaran
apalagi sdh sedemikian rupa sehingga
mengganggu konsentrasi kerja, dan
mempengaruhi kepekaan penciuman
 Faktor yang mempengaruhi kepekaan
penciuman : temperatur dan kelembaban
 diperlukan ruangan ber AC utk
mengurangi pengaruh bau2an
8. Warna
 Yaitu warna tembok ruangan tempat kerja,
yang mempengaruhi kemampuan mata utk
melihat dan memberikan efek psikologis
bagi pekerja
 Warna memberikan efek psikologis
berbeda2 :
 Merah : bersifat merangsang
 Kuning : kesan luas atau lega
 Hijau/biru : kesan sejuk, aman dan menyegarkan
 Warna gelap : kesan sempit
 Warna terang : kesan leluasa
Download