Uploaded by arnesia

Materi 6 korelasi

advertisement
Materi 6: ANALISIS KORELASI
Korelasi Bivariate (Dua Variabel)
Ada tidaknya hubungan antara antara dua variabel dapat dilihat jika data dati
variabel yang bersangkutan dibuat scatterplot (diagram pencar). Scatterplot
merupakan langkah dasar untUk mengetahui ada tidaknya hubungan tadi.
Sedangkan ukuran yang biasa digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan
(asosiasi) adalah Koefisien Kore/as; Pearson yang diberi notasi r sebagai :
Dimana N adalah banyaknya kasus, Sx dan Sy adalah standar deviasi dari variabel
X dan Y. Harga koefisien r berkisar antara 0 sampai dengan 1 atau -1. Harga
absolut dari r menunjukkan kekuatan hubungan linier antar variabel-variabel
yang bersangkutan. Harga r yang positif menunjukkan hubungan bahwa
kenaikan harga dari suatu variabel akan diikuti dengan menaiknya harga-harga
variabel yang lainnya. Demikian pula sebaliknya jika harga r negatif
menunjukkan bahwa kenaikkan harga-harga suatu variabel akan diikuti dengan
menurunnya harga-harga variabel yang lainnya. Jika r berharga 0, hal ini
menunjukkan tidak adanya hubungan linier. Jika r berharga 1 dapat terjadi jika
titik hasil observasi tepat jatuh pada garis lurus. Kemiringan garis
menunjukkan apakah hubungannya berbentuk positif atau negatif.
Mengadakan uji korelasi perlu dibarengi dengan pembuatan scatterplot, karena
beberapa koefisien korelasi dapat dihasilkan dari berbagai bentuk hubungan
yang berbeda. Dua variabel mempunyai koefisien korelasi yang hampir sarna
meskipun hubungannya mungkin berbeda. Yang satu mempunyai hubungan
yang linier dan yang lainnya mungkin hubungannya nonlinier. Koefisien korelasi
yang dihasilkan merupakan langkah pertama untuk menjelaskan kekuatan
hubungan linier antara dua variabel. Selanjutnya dapat diadakan uji hipotesis
mengenai koefisien populasi yang tidak diketahui yaitu menguji p (rho) sama
dengan nol.
Korelasi Product Moment Pearson hanya cocok untuk data yang sedikitnya terdapat
sebuah pengukuran dalam tingkat interval. Jika datanya dalam pengukuran
ordinal atau interval dapat digunakan Koefisien Korelasi Rank Spearman.
Koefisien korelasi yang disediakan adalah Koefisien Korelasi Kendall's taub.
Korelasi Parsial
Pada saat kita menguji hubungan antara dua variabel, kita juga harus
mempertimbangkan pengaruh dari variabel-variabel lain dalam hubungan
tersebut. Koefisien yang seperti ini disebut Koefisien Korelasi Parsial. Koefisien
korelasi parsial adalah sebuah teknik yang berhubungan sangat erat dengan
regresi linier berganda, yang memberikan ukuran hubungan (asosiasi) linier
tunggal antara dua variabel yang disesuaikan dengan pengaruh liniear dari satu
atau beberapa vanabel lainnya.
Deskripsi lain dari korelasi parsial adalah, misalnya kita mempunyai 3 buah
variabel yaitu v1, v2, dan v3 maka r12.3 adalah koefisien korelasi parsial antara v1
dan v2 pada satu kelompok dimana v3 dianggap konstan (sebagai variabel
kontrol). Banyaknya variabel kontrol menentukan orde dari koefisien korelasi
parsial. Jika terdapat sebuah variabel kontrol seperti contoh diatas, maka koefisien
korelasi persialnya adalah parsial orde pertama. Jika terdapat dua variabel kontrol
maka disebut parsial orde kedua dan seterusnya. Koefisien korelasi biasa
(bivariabel) sering disebut korelasi zero order karena tidak mempunyai variabel
kontrol.
Uji signifikansi diperlukan untuk menguji hipotesis nol bahwa koefisien korela.si
parsial populasi adalah O. Nilai statistik uji korelasi tersebut adalah :
Dimana θ adalah orde koefisien, dan r adalah koefisien korelasi parsial. Derajat
kebebasan dan t adalah N - θ - 2, dimana N adalah banyaknya kasus.
Data :
No.
Y
Xl
X2
1.
5.92
4.90
4.78
2.
4.30
5.90
3.84
3.
3.30
5.60
3.13
4.
6.23
4.90
3.44
5.
10.97
5.60
6.84
6.
9.14
8.50
9.47
7.
5.77
7.70
6.51
8.
6.45
7.10
5.92
9.
7.60
6.10
6.08
10.
11.47
5.80
8.09
11.
13.46
7.10
10.01
12.
10.24
7.00
10.81
13.
5.99
9.70
Dimana : Y
= Permintaan barang
Xl = Harga barang
X2 = Pendapatan konsumen.
8.00
Untuk menganalisis Korelasi antar variabel, awali dengan klik menu Analyze,
pilih, Correlate, pilih Bivariate. Masukkan variabel Y, Xl, dan X2 ke dalam kotak
Variables, kemudian tandai kotak Pearson, dan akhin dengan klik OK.
Output Analisis Korelasi
TUGAS :
a.
Bandingkan output analisis diatas dengan latihan yang dikerjakan!
b.
Interpretasikan masing-masing uji statistik (uji R2, uji F dan uji t) pada
lembar jawaban yang telah disediakan!
CORRELATIONS
/VARIABLES=Y X1 X2
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
Notes
Output Created
14-APR-2020 10:34:35
Comments
Input
Active Dataset
DataSet0
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
N of Rows in Working
13
Data File
Missing Value Handling Definition of Missing
User-defined missing values are treated as
missing.
Cases Used
Statistics for each pair of variables are based on
all the cases with valid data for that pair.
Syntax
CORRELATIONS
/VARIABLES=Y X1 X2
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Resources
Processor Time
00:00:00,00
Elapsed Time
00:00:00,18
[DataSet0]
Correlations
Permintaan
Pendapatan
Barang
Permintaan Barang
Harga Barang
Pearson
,090
,787**
,771
,001
13
13
13
,090
1
,595*
1
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Harga Barang
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
,771
N
Pendapatan Konsumen
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
Konsumen
,032
13
13
13
,787**
,595*
1
,001
,032
13
13
N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
INTERPRETASI HASIL :

Hubungan antara harga barang dengan permintaan barang
Nilai signifikansi 0,771 > 0,05 maka harga barang tidak berkorelasi
terhadap permintaan barang
Nilai Pearson correlation = 0,090 maka harga barang tidak terdapat
korelasi terhadap permintaan barang

Hubungan antara pendapatan konsumen dengan permintaan
barang
Nilai signifikansi 0,001 < 0,05 maka pendapatan konsumen
berkorelasi terhadap permintaan barang
Nilai Pearson Correlation = 0,787 maka pendapatan kosumen
memiliki korelasi kuat terhadap permintaan barang

Hubungan harga barang dengan pendapatan konsumen
13
Nilai signifikansi 0,032 < 0,05 maka pendapatan konsumen
berkorelasi terhadap harga barang
Nilai Pearson Correlation = 0,595 maka pendapatan konsumen
memiliki korelasi sedang terhadap harga barang
Download